TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Meyakini adanya rasul-rasul Allah Swt.
2. Menunjukkan perilaku saling menolong sebagai cerminan beriman kepada rasul-rasul
Allah Swt.
3. Menganalisis makna iman kepada rasul-rasul Allah Swt.
4. Menyajikan kaitan antara iman kepada rasul-rasul Allah Swt. Dengan keteguhan dalam
bertauhid, toleransi, ketaatan, dan kecintaan kepada rasul Allah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan :
Berdo’a dan Membaca Asmaul Husna
Memeriksa kehadiran peserta didik
Menanyakan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Menyampaikan KI dan KD serta tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti :
Pertemuan 1
Guru memberikan penjelasan materi tentang pentingnya beriman kepada Rasul-rasul
Allah SWT.
Setiap peserta didik membaca modul dan buku paket PAI kelas XI serta sumber lain
yang berkaitan dengan materi iman kepada Rasul-rasul Allah SWT.
Setiap peserta didik mencari dalil dalam al-quran dan hadits tentang kebenaran
rasul-rasul Allah dan suri tauladannya ditulis tangan atau tik computer.
Pertemuan 2
Guru memberikan tugas berdiskusi dengan peserta didik lain via WA atau lainnyai
tentang makna iman, cara, contoh perilaku yang menunjukkan iman kepada Rasul-
rasul Allah SWT.
Peserta didik mengisi Lembar Kerja Bab 2 dengan tulis tangan atau di-tik computer
tentang dalil dalam al-quran dan hadits tentang kebenaran rasul-rasul Allah dan suri
tauladannya dan hasil diskusi dengan peserta didik lain tentang makna iman, cara,
contoh perilaku yang menunjukkan iman kepada Rasul-rasul Allah SWT. Kemudian
difoto dan diupload ke aplikasi e-learning sman1cicurug.
Kegiatan Penutup
Membuat kesimpulan dan refleksi tentang materi yang telah dipelajari, serta
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk terus bersemangat dalam
mengamalkan ajaran agama dan bersemangat dalam kegiatan pembelajaran.
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Pengetahuan:
Menganalisis makna iman kepada rasul-rasul Allah Swt.
Keterampilan:
Memperagakan perilaku tauhid, toleransi, taat dan cinta kepada rasul-rasul Allah Swt
Sikap:
Menunjukkkan kepedulian sosial sebagai hikmah meneladani rasul-rasul Allah Swt.
BAB 2
Kompetensi Dasar
1.4 Meyakini adanya rasul-rasul Allah Swt.
2.4 Menunjukkan perilaku saling menolong sebagai cerminan beriman kepada rasul-
rasul Allah Swt.
3.4 Menganalisis makna iman kepada rasul-rasul Allah Swt.
4.4 Menyajikan kaitan antara iman kepada rasul-rasul Allah Swt. dengan keteguhan
dalam bertauhid, toleransi, ketaatan, dan kecintaan kepada Allah
A. Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.
Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt. yang
ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.
Mengimani rasul-rasul Allah Swt. merupakan kewajiban hakiki bagi seorang muslim karena
merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan. Sebagai perwujudan iman
tersebut, kita wajib menerima ajaran yang dibawa rasul-rasul Allah Swt. tersebut. Perintah
beriman kepada rasul Allah terdapat dalam surah an-Nisā/4: 136.
هّٰلل
ِ ب الَّ ِذيْ نَ َّز َل ع َٰلى َرسُوْ لِ ٖه َو ْال ِك ٰت
ب الَّ ِذيْٓ اَ ْن َز َل ِم ْن قَبْ(( ُل ِ ﴿ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا ٰا ِمنُوْ ا بِا ِ َو َرسُوْ لِ ٖه َو ْال ِك ٰت
ۤ هّٰلل
﴾ ١٣٦ ض ٰلاًل ۢ بَ ِع ْيدًا َ ۗ َو َم ْن يَّ ْكفُرْ بِا ِ َو َم ٰل ِٕى َكتِ ٖه َو ُكتُبِ ٖه َو ُر ُسلِ ٖه َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر فَقَ ْد
َ ض َّل
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’ān) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang
diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitabNya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat
jauh. (Q.S. an-Nisā/4: 136)
Ayat ini menyeru kaum Muslimin agar mereka tetap beriman kepada Allah, kepada
Rasul-Nya Muhammad saw, kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya, dan kepada kitab-
kitab yang diturunkan kepada rasul-rasul sebelumnya. Kemudian ayat ini memperingatkan
orang-orang yang mengingkari seruan-Nya. Barang siapa mengingkari Allah, para malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, dan hari akhirat, ia telah tersesat dari jalan yang benar, yaitu jalan yang akan
menyelamatkan mereka dari azab yang pedih dan membawanya kepada kebahagiaan yang abadi.
Iman kepada kitab-kitab Allah dan kepada rasul-rasul-Nya adalah satu rangkaian yang tidak
dapat dipisah-pisahkan. Tidak boleh beriman kepada sebagian rasul dan kitab saja, tetapi
mengingkari bagian yang lain seperti dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Iman
serupa ini tidak dipandang benar, karena dipengaruhi oleh hawa nafsu atau hanya mengikuti
pendapat-pendapat dan pemimpin-pemimpin saja.
Apabila ada orang yang mengingkari sebagian kitab, atau sebagian rasul, maka hal itu
menunjukkan bahwa ia belum meresapi hakikat iman, karena itu imannya tidak dapat dikatakan
iman yang benar, bahkan suatu kesesatan yang jauh dari bimbingan hidayah Allah.
B. Perbedaan Nabi dan Rasul
Rasul:
Nabi:
Nabi adalah orang yang diutus Allah menjalankan dan mengokohkan syariat
Rasul-rasul sebelumnya;
Jumlah Nabi dan Rasul itu banyak. Hanya Allah yang mengetahui jumlahnya
secara pasti. Namun ada hadits Nabi yang menyebutkan jumlah Nabi dan Rasul
sebagian lainnya tidak disebutkan. Allah berfirman dalam QS. Al-Mu’min Ayat 78:
ۗك َ (ص(صْ َعلَ ْي ُ (ك َو ِم ْنهُ ْم َم ْن لَ ْم نَ ْقَ (ص(نَا َعلَ ْيْ ص َ َك ِم ْنهُ ْم َم ْن ق َ (َِولَقَ ْد َأرْ َس ْلنَا ُر ُساًل ِم ْن قَ ْبل
ق َو َخ ِس( َر ْ (ِض( َي ب
ِّ (ال َح ِ ُُول َأ ْن يَْأتِ َي بِآيَ ٍة ِإاَّل بِِإ ْذ ِن هَّللا ِ ۚ فَ(ِإ َذا َج(ا َء َأ ْم( ُر هَّللا ِ ق
ٍ ان لِ َرس َ َو َما َك
َ ُك ْال ُم ْب ِطل
ون َ ِهُنَال
Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum
kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara
mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi
seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka
apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil.
Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil."
،)ُون َأ ْل ًفا
َ ف َو ِع ْشر ٍ ( ِماَئ ُة َأ ْل: َيا َرسُو َل هَّللا ِ َك ِم اَأْل ْن ِب َيا ُء ؟ َقا َل: قلت
ُ ( َثاَل: ك؟ َقا َل
ث ِماَئ ٍة َو َثاَل َث َة َ ِ َيا َرسُو َل هَّللا ِ َك ِم الرُّ ُس ُل ِمنْ َذل: ت ُ قُ ْل
)َع َش َر َج ًّما َغ ِفيرً ا
“Aku berkata: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah
menjawab: Nabi ada 120.000 orang. Aku berkata: wahai Rasulullah, ada
berapa jumlah Rasul? Rasulullah menjawab: Rasul ada 313 orang, mereka
sangat banyak” (HR. Ibnu Hibban no.361, didhaifkan Syaikh Syu’aib Al
Arnauth dalam Tahqiq Shahih Ibnu Hibban [2/79]).
ٌ
وأربعة ٍ مِئ ُة ْأل: كم َو َّفى عِ َّدةُ األنبيا ِء؟ قال،ِ يا رسو َل هللا:لت
ف ُ ُق
وخمس َة َع َش َر َج ًّما َغفيرً ا ُ
َ ثالث مِئ ٍة الرُّ ُس ُل مِن ذلك،وعشرون ْأل ًفا
َ
“Aku berkata: wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah
menjawab: Nabi ada 124.000 orang dan di antara mereka ada para Rasul
sebanyak 315 orang, mereka sangat banyak” (HR. Ahmad)
6. Ibrahim
1. Adam As 11. Yusuf As 16. ZulkiFli As 21. Yunus As
As
5. Sholeh As 10. Yaqub As 15. Harun As 20. Ilyasa As 25. Muhammad Saw
Rasul sebagai utusan Allah Swt. memiliki sifat-sifat yang melekat pada
Sifat Wajib
Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut
seorang rasul jika tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, yaitu
seperti berikut.
1. As-Siddiq
As-Siddiq, yaitu rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim
as. kepada bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh
jauhilah. Peristiwa ini diabadikan pada Q.S. Maryam/19: 41, berikut ini:
2. Al-Amānah
Al-Amānah, yaitu rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi Nuh
as. mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh as. lalu Allah Swt.
3. At-Tabligh
At-Tabligh, yaitu rasul selalu meyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun
kepada umatnya.
Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Ali bin Abi Talib ditanya
tentang wahyu yang tidak terdapat dalam al-Qur’ān, Ali pun menegaskan
bahwa “Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang
kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti
4. Al-Faṭānah
atas Ka’bah, lalu Rasulullah saw. menengahi dengan cara semua kelompok
yang bersengketa agar memegang ujung dari kain itu. Kemudian, Nabi
Sifat Mustahil
Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul. Sifat
1. Al-Kiẓẓib
Al-Kiẓẓib, yaitu mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan
Najm/53: 2-4)
2. Al-Khiānah,
pasti dilaksanakan.
(Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-
3. Al-Kiṭmān,
bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang
gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat.
Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah,
Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu
4. Al-Balādah,
yaitu mustahil rasul itu bodoh. Meskipun Rasulullah saw. tidak bisa
alA’rāf/7: 199)
Sifat Jāiz
Jāiz artinya boleh. Sifat jāiz bagi rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-
biasa seperti rasa lapar, haus, sakit, tidur, sedih, senang, berkeluarga dan
makhluk lainnya.
Di samping rasul memiliki sifat wajib dan juga lawannya, yaitu sifat mustahil,
rasul juga memiliki sifat jāiz, tentu saja sifat jāiz-nya rasul dengan sifat jaiznya
Artinya: “...(orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan
seperti apa yang kamu makan dan dia minum seperti apa yang kamu minum.”
Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada
1. Ishmaturrasūl adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah
Allah Swt. sehingga selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa
pun.
yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan
perintah Allah Swt. meskipun untuk menjalankan perintah Allah Swt. itu harus
pribadinya maupun dari para musuhnya. Rasul tidak pernah sejengkal pun
Rasul Ulul Azmi adalah rasul pilihan yang memiliki keteguhan hati dan
ketabahan yang luar biasa, kesabaran dalam berbagai cobaan serta keuletan
Nabi Nuh as adalah Nabi dan Rasul yang pertama kali membawa
dalam surat Al-Ankabut ayat 14 bahwa usia beliau mencapai 950 tahun.
Akan tetapi dalam dakwahnya, sangat sedikit sekali orang yang mengikuti
tabah.
Nabi Ibrahim disebut juga sebagai bapak para Nabi karena banyak
keturunan beliau yang di angkat Allah SWT sebagai Nabi dan Rasul. Nabi
gigih berjuang menegakkan tauhid walaupun beliau sampai dibakar oleh raja
c. Nabi Musa as
bani israil dari penguasa zalim yakni fir’aun yang mengakui dirinya sebagai
Tuhan. Akan tetapi sejak bayi hingga remaja beliau diasuh oleh istri fir’aun
tentaranya untk menangkap Nabi Musa. Setelah sampai kelaut merah, Allah
menyuruh Nabi Musa untuk memukul tongkatnya kelaut dan air laut terbelah
menjadi dua. Nabi Musa melewati celah-celah air laut tersebut dan fir’aun
tongkatnya kelaut, air laut pun kembali menyatu. Fir’aun dan bala-
d. Nabi Isa as
Nabi Isa as diutus Allah SWT untuk kaum bani israil. Beliau lahir tanpa
sehingga hal itu menjadi bahan fitnah bagi orang-orang kafir. Beliau
dilahirkan oleh Maryam bin Imran, seorang wanita salehah. Nabi Isa diasuh
oleh pamannya yaitu Nabi Zakaria as. Salah satu mu’jizat Nabi Isa as adalah
dapat membuat burung dari tanah dan dapat hidup. Dakwah Nabi Isa as
mendapat tantangan berat dari kaum bani Israil dimana mereka bermaksud
tabah. Dengan izin Allah SWT beliau selamat dari kejaran musuh.
Nabi Muhammad SAW adalah Rasul terakhir yang diangkat oleh Allah
SWT sehingga disebut khatamul Anbiya’ atau penutup rasul. Ibunya wafat
rasulullah karena agama yang beliau siarkan tidak sesuai dengan agama
dipercaya. Bahkan budi peketi Rasulullah yang luhur sudah diakui orang-
Para rasul dipilih oleh Allah Swt. dengan mengemban tugas yang tidak
Menyampaikan risalah dari Allah Swt. 2. Mengajak kepada tauhid, yaitu
manusia.
samping karena diperintahkan oleh Allah Swt., juga ada manfaat dan hikmah
yang dapat diambil dari beriman kepada rasul. Di antara manfaat dan
Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”. (Q.S. al-
Ahzāb/33: 21)
I. Penilaian Sikap
Materi Bab 2
N Nilai
Keterangan
o
1 2 3 4
1 Saya melaksanakan Salat Fardhu berjamaah
2 Saya melaksanakan Salat Dhuha
3 Saya melaksanakan membaca Al-Qur’an
4 Saya mengerjakan ulangan dengan jujur
5 Saya memberikan infaq
6 Saya melaksanakan senyum, salam, sapa kepada
guru dan karyawan
7 Saya melaksanakan senyum, salam, dan sapa
kepada orang lain
8 Sebelum berangkat sekolah, saya mohon doa
restu kepada orang tua
9 Saya mengumpulkan tugas dari guru tepat
waktu
10 Saya tidak mengambil barang yang bukan
Milik saya
11 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
12 Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
13 Saya memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan
kepada yang membutuhkan
14 Saya melakukan suatu tugas dengan menunjukkan sikap
pantang menyerah
Keterangan:
1 = tidak pernah
2 = kadang-kadang
3 = sering
4 = selalu
ش ْك ًرا َك ِث ْي ًرا
ُ