Anda di halaman 1dari 63

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji syukur hanya kepada Allah SWT karena atas ridha-Nya,
kami dapat menyelesaikan penyusunan modul ini sebagai pelengkap buku ajar di tingkat
Madrasah Tsanawiyah. Modul ini disusun berdasarkan Kurikulum Madrasah Tsanawiyah
Tahun 2013.
Modul ini kami hadirkan sebagai partisipasi untuk mewujudkan tujuan pendidikan
Agama Islam, yaitu membentuk peserta didik yang selalu memperkuat akidah dan
meningkatkan takwa kepada Allah SWT, taat menjalankan syariat agama, berakhlak mulia,
dan berpengetahuan luas. Penguasaan materi dalam modul ini didukung dengan latihan
yang bervariasi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Dengan pemahaman materi
yang baik dan didukung kegiatan yang sesuai, peserta didik diharapkan memiliki kompetensi
untuk menunjang kehidupan sebagai pribadi dan anggota masyarakat pada masa yang
akan datang. Oleh karena itu, kami hadirkan modul ini dengan rangkuman materi pelajaran
tentang pendidikan agama Islam yang disertai uji kompetensi, untuk mendukung tumbuhnya
karakter peserta didik.
Kami harapkan kehadiran modul ini dapat memberikan manfaat besar bagi
terbentuknya peserta didik yang kuat akidahnya, meningkat akhlaknya, dan luas
pengetahuannya dan dapat menunjang terwujudnya kejayaan generasi Islam dalam
kehidupan sehari-hari.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


BAB I
IMAN KEPADA RASUL ALLAH
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifi kasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.1 Beriman kepada Rasul Allah Swt.
2.1 Meyakini sifat-sifat Rasul Allah Swt.
2.1 Meneladani sifat-sifatnya (Rasul) dalam kehidupan
3.1 Memahami pengertian, dalil dan pentingnya beriman kepada Rasul Allah Swt.
3.2 Menguraikan sifat-sifat Rasul Allah Swt.
4.1 Menyajikan peta konsep pengertian, dalil dan pentingnya beriman kepada Rasul Allah
Swt.
4.2 Menyajikan peta konsep sifat-sifat Rasul Allah Swt.

TADARUS
Sebelum kita mulai pelajaran mari kita tadarus terlebih dahulu (Literasi)
Surah Al Lail ayat 1 – 41

‫الر ِح ِيم‬
َّ ‫الر ْح َمـٰ ِن‬ َّ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِـه‬
﴾٤﴿ ‫َّى‬ ٰ ‫﴾ إِ َّن َسـ ْعيَ ُك ْم لَ َشـت‬٣﴿ ‫﴾ َو َما َخلَ َق الـ َّـذ َك َر َواأْل ُنثَ ٰى‬٢﴿ ‫َّها ِر إِ َذا تَ َجلَّ ٰى‬ َ ‫﴾ َوالن‬١﴿ ‫َواللَّْي ِل إِ َذا َي ْغ َش ٰى‬
ِ ِ
﴿ ‫اسَت ْغنَ ٰى‬ ْ ‫﴾ َوأ ََّما َمن بَخ َل َو‬٧﴿ ‫﴾ فَ َسُنيَ ِّس ُرهُ للْيُ ْس َر ٰى‬٦﴿ ‫ْح ْسنَ ٰى‬ ُ ‫ص َّد َق بِال‬َ ‫﴾ َو‬٥﴿ ‫فَأ ََّما َم ْن أَ ْعطَ ٰى َو َّات َق ٰى‬
‫﴾ إِ َّن َعلَْينَــا‬١١﴿ ‫َّى‬ ٰ ‫﴾ َو َمــا ُي ْغنِي َع ْنـهُ َمالُـهُ إِ َذا َتـ َـرد‬١٠﴿ ‫﴾ فَ َسُنيَ ِّس ُرهُ لِلْعُ ْس َر ٰى‬٩﴿ ‫ْح ْسنَ ٰى‬ ُ ‫ب بِال‬َ ‫﴾ َو َك َّذ‬٨
﴿ ‫صـاَل َها إِاَّل اأْل َ ْشـ َقى‬ ْ َ‫﴾اَل ي‬١٤﴿ ‫ـارا َتلَظَّ ٰى‬ ً ‫﴾ فَأَنـ َذ ْرتُ ُك ْم نَـ‬١٣﴿ ‫َى‬ ٰ ‫﴾ َوإِ َّن لَنَــا لَآْل ِـخ َر َة َواأْل ُول‬١٢﴿ ‫لَ ْل ـ ُـه َد ٰى‬
‫َحـ ٍـد‬ ‫أِل‬ ِ ِ
َ ‫﴾ َو َما‬١٨﴿ ‫﴾ الَّذي ُي ْؤتي َمالَهُ َيَت َز َّك ٰى‬١٧﴿ ‫﴾ َو َسيُ َجنَُّب َها اأْل َْت َقى‬١٦﴿ ‫ب َوَت َولَّ ٰى‬
ِ
َ ‫﴾ الَّذي َك َّذ‬١٥
ِ ِ ِ ٍ ِ ِ
٢١﴾﴿ ‫ض ٰى‬ َ ‫ف َي ْر‬ َ ‫َس ْو‬َ ‫﴾ َول‬٢٠﴿ ‫اء َو ْجه َربِّه اأْل َ ْعلَ ٰى‬ َ َ‫﴾ إِاَّل ابْتغ‬١٩﴿ ‫عن َدهُ من ِّن ْع َمة تُ ْج َز ٰى‬
A. Amati kisah berikut ini !

Islamnya Khadijah

Ketika fajar menjelang, Rasul terakhir bagi umat manusia ini pun bergegas pulang ke
rumahnya. Saat bertemu dengan isterinya, Muhammad saw. segera menceritakan apa yang
terjadi di gua Hira dengan suara terputus-putus dan badan menggigil ketakutan. Khadijah
segera mendekapnya erat, menghibur, dan menenangkannya, “Ya Abul Qasim, Allah
melindungi kita, tenangkan dan mantapkanlah hatimu. Demi Allah, aku berharap engkau
akan menjadi Nabi bagi umat ini. Allah tidak akan menghinakanmu.

Engkau adalah seorang yang menjaga silaturahmi, selalu berkata benar, sanggup
menghadapi kesukaran, hormat kepada para tamu, dan menolong orang-orang di atas
kebenaran.”Setelah menenangkan suaminya, Khadijah segera menemui Waraqah bin
Naufal untuk menanyakan apa yang dialami oleh suaminya di gua Hira. Waraqah
menyambutnya dengan suka cita dan begitu antusias mendengarkan kisah Khadijah tentang
suaminya. Wajah Waraqah tampak cerah berseri-seri sesaat setelah Khadijah selesai
bercerita tentang peristiwa yang dialami suaminya di gua Hira.

Dengan semangat, ia berkata, “Quddus …, Quddus …, Demi Tuhan yang menentukan


hidup dan matiku. Jika engkau percaya wahai Khadijah, yang datang
kepada Muhammad itu adalah malaikat terbesar yang dahulu pernah datang kepada Musa
dan Isa. Suamimu adalah Nabi bagi umat ini …. Katakan kepadanya hendaknya ia tetap
tabah dan mantap”.

Begitu bahagianya Khadijah mendengar kabar tentang suaminya itu, ia


pun segera meminta diri kepada Waraqah untuk memberitahukan tentang penjelasan itu
kepada suaminya. Itulah Khadijah, istri Nabi Muhammad yang langsung percaya dengan
risalah kenabian suaminya, sementara orang lain pada akhirnya nanti akan mencemooh dan
menghina Nabi. Hal ini dikarenakan Khadijah tahu betul sifat-sifat suaminya yang sangat
jujur dan amanah.

1. Beriman kepada rasul-rasul Allah

Rasul menurut bahasa adalah utusan atau orang yang dikirim untuk suatu tugas.
Menurut istilah agama, Rasul adalah seorang lelaki yang terpilih untuk menerima wahyu
dari Allah dan ditugaskan untuk menyampaikan risalah kepada manusia.
Iman kepada para nabi dan rasul Allah, merupakan salah satu rukun iman. Keimanan
seseorang itu tidak sah, sampai ia mengimani semua nabi dan rasul Allah dan
membenarkan bahwa Allah telah mengutus mereka untuk menunjukkan, membimbing
dan mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya kebenaran.
Ditambah juga keharusan membenarkan bahwa mereka telah menyampaikan apa
yang Allah turunkan kepada mereka dengan benar dan sempurna, dan mereka telah
berjihad dengan sebenarbenarnya di jalan Allah.
Adapun dalil tentang kewajiban iman kepada para rasul, ialah sebagai berikut: Allah
berfirman:
‫َح ٍد ِم ْن ُر ُسلِ ِه‬ ِِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ‫الرس ُ مِب‬
َ ‫ول َا أُنْ ِز َل إلَْيه م ْن َربِّه َوالْ ُم ْؤمنُو َن ُكلٌّ َآم َن باللَّه َو َماَل ئ َكته َو ُكتُبِه َو ُر ُسله اَل نُ َفِّر ُق َبنْي َ أ‬ ُ َّ ‫َآم َن‬
ِ َ ‫ك ربَّنَا وإِلَي‬ ِ
ُ‫ك الْ َمصري‬ ْ َ َ َ َ‫َوقَالُوا مَس ْعنَا َوأَطَ ْعنَا غُ ْفَران‬
Artinya: Rasul telah beriman kepada al-Quran yang diturunkan kepadanya dari
Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman.Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami
tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya,”
dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah
kami, ya Rabb kami. Dan kepada Engkaulah tempat kembali”. [Q.S. Al-Baqarah:285].

Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt
yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia
dan akhirat. Rasul-rasul itu adalah manusia biasa yang berlaku pada mereka sifat-sifat
kemanusiaan, seperti makan, minum, tidur, sehat, sakit, ingat, lupa, hidup, mati, dan
sebagainya.

Iman kepada rasul-rasul Allah adalah salah satu rukun iman. Jadi seseorang tidak
dikatakan beriman kalau tidak mempercayai rasul-rasul Allah.
Firman Allah dalam surat an-Nisa’ ayat 136:

ِ َ‫اب الَّ ِذي َنَّز َل َعلَ ٰى رسولِِه والْ ِكت‬


‫اب الَّ ِذي أَْنَز َل ِم ْن َقْب ُل‬ ِ َ‫يا أَيُّها الَّ ِذين آمنُوا ِآمنُوا بِاللَّ ِه ورسولِِه والْ ِكت‬
َ َُ َ ُ ََ َ َ َ َ
ً ِ‫ضاَل اًل بَع‬ ِ ِ ِِ ِ ِِ ِ ِ
‫يدا‬ َ ‫َو َم ْن يَ ْك ُف ْر بِاللَّه َو َماَل ئ َكته َو ُكتُبِه َو ُر ُسله َوالَْي ْوم اآْل خ ِر َف َق ْد‬
َ ‫ض َّل‬
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
RasulNya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. (Q.S.An-Nisa’ :136)
Di dalam surah an-Naḥ l ayat 136 juga disebutkan

ِ ‫ولََق ْد بع ْثنَا يِف ُك ِّل أ َُّم ٍة رسواًل أ َِن ْاعب ُدوا اللَّه و‬
َ ُ‫اجتَنبُوا الطَّاغ‬
‫وت‬ ْ ََ ُ َُ ََ َ
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan):”Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thagut (Q.S.An-Nahl :36).
Pengiriman nabi dan rasul kepada umat manusia sangatlah diperlukan, karena akal
manusia sangatlah terbatas untuk mengetahui rahasia kehidupan, baik kehidupan dunia
dan kehidupan akhirat.
Para rasul diutus untuk mengajarkan bagaimana mengerjakan ibadah dengan benar
dan tepat sesuai pedoman pelaksanaannya agar manusia tidak merasa teraniaya
(dizalimi) di akhirat nanti, maka perlu dijelaskan mengenai perbuatan baik yang harus
dikerjakan dan perbuatan buruk yang harus ditinggalkan.
Firman Allah :

ِ
ً ‫الر ُس ِل َو َكا َن اللَّهُ َع ِز ًيزا َحك‬
‫يما‬ ِ ‫ين لِئَاَّل يَ ُكو َن لِلن‬
ُّ ‫َّاس َعلَى اللَّ ِه ُح َّجةٌ َب ْع َد‬ ِِ
َ ‫ُر ُساًل ُمبَ ِّش ِر‬
َ ‫ين َو ُمْنذر‬
Artinya : (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan
pemberi
peringatan agar supaya tidak alasan bagi manusia membantah Allah sesudah
diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Q.S. An-Nisa :165)

2. Sifat-sifat bagi rasul-rasul Allah

SIFAT -SIFAT BAGI RASUL-RASUL ALLAH

SIFAT WAJIB RASUL ALLAH SIFAT MUSTAHIL RASUL ALLAH SIFAT JAIZ RASUL ALLAH

Allah mengangkat orang-orang yang terpilih untuk menjadi rasul di muka bumi
ini.Tugas yang diemban oleh para rasul amatlah berat. Untuk suksesnya tugas yang
dipercayakan Allah, para rasul didukung oleh sifat-sifat yang sangat istimewa yang di
antaranya tidak sama dengan sifat-sifat manusia biasa.

Sifat-sifat tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu:


1) sifat wajib,
2) sifat mustahil,
3) sifat jaiz.

1) Sifat wajib rasul Allah


Pengertian sifat wajib rasul Allah adalah sifat yang harus ada pada diri rasul-rasul
Allah
Ada empat macan sifat wajib bagi rasul-rasul Allah antara lain :
NO KATA MAKNA
1 Ṣiddiq Jujur
2 Amanah Dipercaya
3 Tabligh Menyampaikan
4 Faṭonah Cerdas

a) Shiddiq (Jujur)
Setiap rasul pasti jujur dalam ucapan dan perbuatannya. Apa apa yang telah
disampaikan kepada manusia baik berupa wahyu atau kabar harus sesuai dengan apa yang
telah diterima dari Allah tidak boleh dilebihkan atau dikurangkan.Dalam arti lain apa yang
disampaikan kepada manusia pasti benar adanya.

Allah Swt berfirman dalam al-Quran :

‫الس بِ ِيل َك ْي‬ ِ ِ‫ول ولِ ِذي الْ ُق رىَب ٰ والْيَتَ َام ٰى والْمس اك‬ ِ ِ ِِ ِ ِِ
َّ ‫ني َوابْ ِن‬ ََ َ َ ْ َ ‫َما أَفَاءَ اللَّهُ َعلَ ٰى َر ُسوله م ْن أ َْه ِل الْ ُقَر ٰى فَللَّه َول َّلر ُس‬
َ‫ول فَ ُخ ُذوهُ َو َم ا َن َه ا ُك ْم َعْن هُ فَ ا ْنَت ُهوا َو َّات ُق وا اللَّهَ إِ َّن اللَّه‬ َّ ‫اَل يَ ُك و َن ُدولَ ةً َبنْي َ اأْل َ ْغنِيَ ِاء ِمْن ُك ْم َو َم ا آتَ ا ُك ُم‬
ُ ‫الر ُس‬
ِ
‫اب‬ ُ ‫ِد‬
‫يد الْعِ َق‬ ‫َش‬

Artinya : Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari
harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul,
kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam
perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu,
maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya.
(Q.S. al-Ḥ asyr:7)

b) Amanah (Dipercaya)
Amanah berarti bisa dipercaya baik lahir atau batin. Sedangkan yang dimaksud
amanah di sini bahwa setiap rasul adalah dapat dipercaya dalam setiap ucapan dan
perbuatannya. Didalam surat asy-Syuara’ :
‫ني‬ ِ ٌ ‫إِيِّن لَ ُكم رس‬
ٌ ‫ول أَم‬ َُْ
Artinya: “Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus)
kepadamu,” (Q.S. Asy-Syuara’ 143)

c) Tabligh (Menyampaikan)
Sudah menjadi kewajiban para rasul untuk menyampaikan kepada manusia apa
yang diterima dari Allah berupa wahyu yang menyangkut didalamnya hokum hukum agama.

‫َح ًدا إِاَّل اللَّهَ َو َك َف ٰى بِاللَّ ِه َح ِسيبًا‬ ِ ِ ِ َّ


َ ‫ين يَُبلِّغُو َن ِر َسااَل ت اللَّه َوخَي ْ َش ْونَهُ َواَل خَي ْ َش ْو َن أ‬
َ ‫الذ‬
Artinya: Allah berfirman, “(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalahrisalah Allah,
mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain
kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.” (Q.S. al-Ahzab:39).

d) Fathonah (Cerdas)
Dalam menyampaikan risalah Allah, tentu dibutuhkan kemampuan, diplomasi, dan
strategi khusus agar wahyu yang tersimpan di dalamnya hukum hukum Allah dan risalah
yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh manusia.

‫يم‬ِ ‫ات من نَشاء إِ َّن ربَّك ح ِك‬


ٍ ِِ ِ ِ ‫وتِْلك ح َّجتنا آَتين‬
ٌ ‫يم َعل‬
ٌ َ َ َ ُ َ ْ َ ‫يم َعلَ ٰى َق ْومه َنْرفَ ُع َد َر َج‬
َ ‫اها إ ْبَراه‬
َ َ ْ َُ ُ َ َ
Artinya: Allah berfirman: “Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim
untuk menghadapi kaumnya.” (Q.S. alAn’ām: 83)

2) Sifat Mustahil bagi rasul-rasul Allah


Pengertian sifat mustahil bagi rasul Allah adalah sifat yang tidak
mungkin ada pada diri rasul-rasul Allah atau sifat yang berlawanan dengan sifat wajib bagi
rasul-rasul Allah.

Adapun di antara sifat-sifat mustahil rasul yaitu


1. Kiżb (Bohong),
2. Khianah (Berkhianat atau tidak dipercaya),
3. Kitman (menyembunyikan) dan
4. Baladah (Bodoh).

Rasul-rasul Allah adalah manusia-manusia pilihan Allah.Maka para rasul Allah tidak
mungkin mempunyai sifat mustahil sebagaimana manusia biasa. Karena para rasul Allah
adalah manusia yang ma’sum (terjaga). Ma’shum mempunyai arti terjaga. Para rasul Allah
sangat terjaga dari segala dosa selayaknya manusia biasa.
Allah berfirman dalam Al-Quran

ِ ِ َ ‫ك ويه ِدي‬ ِ ِ َّ ‫ك وما تَأ‬ ِ ‫ك اللَّه ما َت َقد‬ ِ ِ


‫يما‬
ً ‫ك صَراطًا ُم ْستَق‬ َ ْ َ َ َ ‫َخَر َويُت َّم ن ْع َمتَهُ َعلَْي‬ َ َ َ ِ‫َّم م ْن َذنْب‬
َ َ ُ َ َ‫لَي ْغفَر ل‬
Artinya: “supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosa yang telah lalu
dan yang akan datang”.(Q.S. al-Fatḥ : 2)

3) Sifat Jaiz bagi rasul-rasul Allah


Allah telah mengutus para rasul kepada manusia dan telah dihiasi dengan sifat
kesempurnaan melebihi makhluk Allah yang lain, namun mereka tidak akan terlepas
dari fitrah kemanusian yang ada dalam dirinya. Seorang rasul tetaplah sebagai seorang
manusia biasa yang berprilaku sebagaimana manusia.
Sifat para rasul Allah ini telah membuat mereka melakukan aktifi tas sebagaimana
manusia lainnya sudah tentu yang dimaksud di sini adalah prilaku dan sifat yang tidak
mengurangi derajat kerasulan mereka di mata manusia. Jadi sifat sifat ini boleh dikatakan
jaiz bagi para rasul, yaitu sifat-sifat yang boleh dilakukan dan boleh pula ditinggalkan Seperti
makan, minum, tidur, menikah, istirahat, sakit yang ringan, pingsan, berniaga dan
semacamnya.
Sedangkan prilaku dan sifat yang bisa merendahkan derajat kerasulan, mereka akan
terpelihara dan dipelihara oleh Allah dan sudah pasti perilaku dan sifat itu tidak pernah
dilakukannya. Dan inilah yang membedakan mereka dengan manusia yang lain.

B. Dalil tentang adanya rasul-rasul Allah


Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam al-Quran dan ada juga
yang tidak diceritakan . Dalam hadis Rasulullah saw

‫ث ِمائٍَة َومَخْ َسةَ َع َشَر مَجًّا َغ ِف ًريا‬


ُ ‫ك ثَاَل‬ ِ
َ ‫الر ُس ُل ِم ْن ذَل‬
ُّ ‫ف َوأ َْر َب َعةٌ َو ِع ْشُرو َن أَلْ ًفا‬
ٍ ْ‫ِمائَةُ أَل‬

Artinya “Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 diantara mereka adalah rasul. Banyak
sekali.” (HR. Ahmad dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Albani dalam al–Misykah).

Selain hadis di atas banyak sekali bukti-bukti sejarah yang menguatkan bahwasanya
Allah telah mengutus para rasulnya ke bumi ini. Di antara salah satu sejarah yang
menunjukkan bukti adanya rasul Allah adalah makam Rasulullah saw. dan masjid Nabawi
kota Madinah. Makam Rasulullah berada di dalam masjid Nabawi. Makam Rasulullah
adalah rumah rasulullah dengan istrinya Siti Aisyah. Sedangkan masjid Nabawi terdapat di
samping rumah Rasulullah dan Siti Aisyah.
C. HIKMAH
Hikmah beriman kepada rasul Allah Swt dalam kehidupan, antara lain sebagai
berikut:
1. Bertambah iman kepada Allah Swt dengan mengetahui bahwa rasul itu benar-benar
manusia pilihan-Nya.
2. Mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul.
3. Bersyukur kepada Allah Swt atas segala nikmat yang diberikan.
4. Memercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya.
5. Lebih mencintai, menghormati, dan mengagungkan rasul atas perjuangannya dalam
menyampaikan agama Allah Swt. kepada umatnya.
6. Akan selamat di dunia dan di akhirat dengan bimbingan yang diberikan rasul.
7. Memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup.

D. Kegiatan 1
DISKUSIKAN

1. Berkelompoklah 5-6 orang dengan tertib!


2. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman!
3. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja, atau tempel pada dinding kelas!
4. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi
ketepatan jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak
mencontek!
5. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya

E. Kegiatan 2
Menyajikan Kisah

Setelah kalian belajar dan berdiskusi tentang iman kepada rasul-rasul Allah,
tentunya kalian akan mendapati fenomena-fenomena dalam kehidupan yang
berhubungan dengan kebenaran akidah Islam. Sekali lagi,bentuk kelompok 5-6 orang,
lalu lakukan kegiatan berikut :
a. Carilah satu kisah/fenomena yang didukung dan fakta tentang kebenaran adanya
rasulrasul Allah dari berbagai sumber (misalnya adanya maqam Ibrahim).
b. Cari dan tunjukkan dan tampilkanlah perilaku seorang muslim yang sudah
mencerminkan beriman pada rasul Allah dan sifat-sifat rasul? lengkapi dengan
dokumentasi (gambar/foto) jika ada/memungkinkan!
c. Ceritakan secara berantai di depan kelas! (semua anggota kelompok diberi bagian
untuk bercerita DI DEPAN KELAS!

F. Kegiatan 3
Setelah kalian belajar tentang bab ini (beriman kepada rasul-rasul Allah), coba
renungkan!, apa saja yang telah kalian dapatkan. Tulis rangkuman/kesimpulan kalian!.
Jangan lupa, buat peta konsep dengan panduan guru kalian!
TADRIB
A. Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat!
1. Percaya kepada Rasul Allah termasuk rukum iman yang ke
a. 4
b. 2
c. 3 
d. 5

2. Menurut bahasa, iman artinya ….


a. tunduk
b. percaya
c. taat
d. patuh

3. Keimanan harus memenuhi unsur berikut ini, kecuali ….


a. mengamalkan dengan perbuatan     b. mengucapkan dengan lisan
c. meyakini dalam lisan                           d. meyakini dalam hati

4. Secara bahasa, rasul artinya :


a. utusan
    b. pembawa
c. perantara
d. pemimpin

5. Utusan Allah yang menerima wahyu Allah untuk disampaikan kepada umat
a. malaikat
b. wali
c. rasul
d. nabi
6. Menyakini bahwa Allah SWT telah menciptakan mengirim utusan-Nya untuk
menyampaikan ajaranya merupakan :
a.   Hikmah Iman Kepada Rasul          b.  Fungsi Iman Kepada Rasul
c.    Pengertian Iman Kepada Rasul    d. Sifat Wajib Rasul
7. Pernyataan yang salah tentang rasul dan Nabi Allah
a. Mereka utusan Allah           b. Menerima Wahyu dari Allah
b. Manusia pilihan Allah          d. Membuat ajaran baru
8. Sifat yang pasti ada pada diri seorang rasul disebut sifat
a. kerasulan
b. Ulul azmi
c. wajib rasul
d. mustahil rasul
9. Ajaran rasul pasti benar,hal ini dikarenakan rasul memiliki sifat
a. sidiq
b. fatanah
c. amanah
d. tablig
10. Setiap rasul wajib menyampaikan ajaran Allah kepada umat, ha ini sesuai dengan sifat
rasul
a. Fatanah
b. Amanah
c. Tabligh
d. sidik
11. Sifat mustahil bagi seseorang rasul untuk berdusta adalah
a. khianat
b. Khijib
c. Jahlun
d. Dzalim
12. Nabi yang pernah Allah SWT selamatkan dari api yang membara :
a. Yusuf
b. Ibrahim
c. Musa
d. Zakaria
13. Keistimewaan yang dimiliki oleh seorang rasul yang tidak dimiliki manusia biasa adalah
a. Mukjizat
b. Karamah
c. Hidayah
d. Sihir
14. Nabi yang memilki tongkat yang dapat membelah laut
a. Musa
b. Isa
c. Nuh
d. Daud
15. Mukjizat Nabi Muhammad saw. yang terbesar adalah
a. Al Quran
b. selalu diikuti awan
c. membelah bulan
d. air dari jari-jarinya
16. Sebutan bagi para nabi yang memilki kesabarang yang sangat tinggi :
a. Ummul anbiya
b. Ulul ajmi
c. Al amin
d. Rahmatan lilalaminul
17. Rasul yang tidak termasuk ulul ajmi adalah nabi
a. Isa AS
b. Muhammad SAW
c. Ayub AS
d. Nuh AS
18. Rasul merupakan contoh tauladan yang baik dalam kehidupan dengan kata lain rasul
adalah
a.  Uswatun Hasanah
b. Rahmatan lil alamin
c. Khatamul anbiya
d. Ummul Anbiya
19. Istilah lain ajaran rasul mengandung kebaikan bagi seluruh alam adalah
a.  Uswatun Hasanah
b. Rahmatan lil alamin
c. Khatamul anbiya
d. Ummul Anbiya

20. Yang tidak termasuk fungsi iman kepada rasul allah adalah
a.  mendekatkan diri kepada Allah SWT    
b. dijadikan tauladan dalamkehidupan
c. pedoman dalam beribadah       
d. dapat mengetahui sejarah agama

ESSAY

1. Bagaimana tanggapan kalian tentang kisah adanya nabi baru di negara kita beberapa
tahun lalu yang mengaku sebagai nabi, ia bernama Lia Eden?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

2. Bagaimana keputusan pemerintah menghadapi masalah ini? Jelaskan, bila perlu bukalah
internet!
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

3. Apa yang diperbuat oleh orang-orang yang mengaku sebagai nabi baru tersebut?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
4. Apakah mereka sudah bertaubat? Bagaimana prosesnya? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

5. Mengapa di negara kita termasuk rawan akan adanya aliran-aliran yang dianggap sesat
oleh Agama Islam? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
G. Rangkuman
Rasul menurut bahasa adalah utusan atau orang yang dikirim untuk suatu tugas.
Menurut istilah agama, Rasul adalah seorang lelaki yang terpilih untuk menerima wahyu dari
Allah dan ditugaskan risalah kepada manusia. Iman kepada para nabi dan rasul Allah,
merupakan salah satu rukun iman.
Keimanan seseorang itu tidak sah, sampai ia mengimani semua nabi dan rasul Allah
dan membenarkan bahwa Allah telah mengutus mereka untuk menunjuki, membimbing dan
mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya kebenaran.

Allah mengangkat orang-orang yang terpilih untuk menjadi rasul di muka bumi ini.Tugas
yang di emban oleh para rasul amatlah berat. Untuk suksesnya tugas yang dipercayakan
Allah, para rasul didukung oleh sifat-sifat yang sangat istimewa yang di antaranya tidak
sama dengan sifatsifat manusia biasa. Sifat-sifat tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu: sifat
wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz.
BAB II
MU’JIZAT DAN KEJADIAN LUAR BIASA LAINNYA

Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifi kasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar
1.3 Meyakini adanya mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan
irhas)
2.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman pada mukjizat dan kejadian
luar biasa selain mukjizat
3.3 Memahami pengertian, contoh dan hikmah mukjizat serta kejadian luar biasa
lainnya (karamah, ma’unah, dan irhas)
4.3 Menyajikan kisah-kisah dari berbagai sumber tentang adanya mukjizat dan
kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhas)

TADARUS
Sebelum kita mulai pelajaran mari kita tadarus terlebih dahulu (Literasi)
Surah Asy-Syams 1 – 15
‫الر ِح ِيم‬ َّ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِـه‬
َّ ‫الر ْح َمـٰ ِن‬
﴾٤﴿ ‫اها‬ َ ‫﴾ َواللَّْيـ ِـل إِذَا َيغْ َش ـ‬٣﴿ ‫َّهــا ِر إِذَا َجاَّل َهــا‬ َ ‫﴾ َوالن‬٢﴿ ‫﴾ َوالْ َق َمـ ِر إِذَا تَاَل َهــا‬١﴿ ‫اها‬ َ ‫ض ـ َح‬ ُ ‫س َو‬ ِ ‫ش ـ ْم‬
َّ ‫َوال‬
‫ور َهــا َوَت ْق َو َاهــا‬ ٍ ‫﴾ َو َن ْف‬٦﴿ ‫اها‬ ِ ‫﴾ َواأْل َْر‬٥﴿ ‫اها‬ ِ َّ ‫و‬
َ ‫﴾ فَأَل َْه َم َهــا فُ ُج‬٧﴿ ‫س َو َمــا َسـ َّو َاها‬ َ ‫ض َو َما طَ َح‬ َ َ‫الس َماء َو َما َبن‬ َ
ِ
‫ث‬َ ‫انب َع‬َ ‫﴾ إِذ‬١١﴿ ‫ـود بِطَ ْغ َو َاهـا‬ ُ ‫ت ثَ ُم‬ ْ َ‫﴾ َك َّـذب‬١٠﴿ ‫اها‬ َ ‫اب َمن َد َّسـ‬ َ ‫﴾ َوقَ ْد َخ‬٩﴿ ‫اها‬ َ ‫﴾ قَ ْد أَ ْفلَ َح َمن َز َّك‬٨﴿
َ ‫﴾ فَ َكـ َّـذبُوهُ َف َع َق ُر‬١٣﴿ ‫اها‬
‫وهــا فَ َد ْمـ َد َم َعلَْي ِه ْم َر ُّب ُهم‬ َ َ‫ول اللَّ ـ ِـه نَاقَـةَ اللَّ ـ ِـه َو ُسـ ْقي‬
ُ ‫ـال ل َُه ْم َر ُسـ‬
َ ‫﴾ َف َقـ‬١٢﴿ ‫اها‬ َ ‫أَ ْشـ َق‬
١٥ ﴾﴿ ‫اها‬ َ َ‫اف عُ ْقب‬ ُ ‫﴾ َواَل يَ َخ‬١٤﴿ ‫بِ َذنبِ ِه ْم فَ َس َّو َاها‬
A. Amati kisah berikut ini !

Nabi Musa Dengan Para Tukang Sihir Raja Fir’aun


Nabi musa as. lahir dari pasangan Imran dan Yukabad. Nabi Musa as. adalah salah
satu rasul utusan Allah yang diturunkan ke bumi. Nabi musa lahir dan besar pada zaman
raja Fir'aun yang sangat zalim dan sombong. Karena merasa hebat dan berkuasa, raja
Fir’aun mengaku menjadi tuhan yang kemudian ditentang oleh nabi Musa as.

Maka murkalah raja Fir’aun atas tantangan nabi Musa as. Fir’aun pun menantang dan
berkata: “Datangkanlah tanda-tanda yang dapat membuktikan kata-katamu, jika memang
kau benar dan tidak berdusta”. Dan Musapun melemparkan tongkatnya, dan tiba-tiba
mendadak berubah menjadi ular yang sangat besar dan merayap menghampiri Fir’aun, lalu
Fir’aun lari ketakutan dan meminta Musa as. untuk menangkapnya.

Dan akhirnya Fir’aun mengumpulkan para tukang sihir dari seluruh kerajaan Mesir untuk
bertanding dengan Musa as. dan musa pun akhirnya sepakat. Dan pertandingan dimulai,
pertama dari Fir’aun yang memulai duluan dan memerintahkan ahli sihir-sihirnya untuk
melemparkan tongkatnya dan berubahlah menjadi ribuan ekor ular. Fir’aun pun tertawa
bangga menyaksikan kebolehannya. Dan dengan tenang Nabi Musa as. Melemparkan
tongkatnya itu dan berubahlah menjadi ular yang sangat besar dan langsung memakan ular
ular para ahli sihir itu.

Dan dalam waktu singkat ular itu habis di makan ular nabi Musa as. para sihir itu sangat
heran melihatnya. Dan akhirnya mereka sadar dan bertobat, dan menyatakan menjadi
pengikut ajaran nabi Musa as. dan hanya akan menyembah Allah.

B. Buka Cakrawalamu!
Untuk menambah wawasan kalian tentang mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya, ayo
baca materi berikut!
1. Mukjizat Para Rasul Allah
Mukjizat adalah kejadian luar biasa yang dianugrahkan Allah Swt. Kepada para rasul-
Nya untuk melemahkan dan mengalahkan lawannya, sebagai bukti atas kebenaran
risalahnya.
Mukjizat itu tidak dapat dipelajari dan ditandingi oleh siapapun & datangnya secara tibatiba.
Biasanya mukjizat diberikan pada waktu kondisi seorang rasul Allah Swt. Dalam
keadaan sangat terjepit oleh musuh.
Firman Allah Swt:

‫ورا ُمبِينًا‬ ِ ِ
ً ُ‫َّاس قَ ْد َجاءَ ُك ْم بُْر َها ٌن م ْن َربِّ ُك ْم َوأَْنَزلْنَا إلَْي ُك ْم ن‬
ُ ‫يَا أَيُّ َها الن‬
Artinya: “Wahai manusia!Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari
Tuhanmu,(Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah kami turunkan kepadamu cahaya
yang terang benderang (al-Qur'an).” (Q.S.An-Nisā':174)
1. Mukjizat Para Rasul Allah
Mukjizat adalah kejadian luar biasa yang dianugrahkan Allah SWT kepada para
rasul-Nya untuk melemahkan dan mengalahkan lawannya, sebagai bukti atas
kebenaran risalahnya. Mukjizat itu tidak dapat dipelajari dan ditandingi oleh siapapun
dan datangnya secara tiba-tiba, biasanya mukjizat deberikan pada waktu kondisi
seorang rasul Allah SWT dalam keadaan sangat terjepit oleh musuh.
Firman Allah SWT:
Artinya:
‫ورا ُمبِينًا‬ ِ ِ
ً ُ‫َّاس قَ ْد َجاءَ ُك ْم بُْر َها ٌن م ْن َربِّ ُك ْم َوأَْنَزلْنَا إلَْي ُك ْم ن‬
ُ ‫يَا أَيُّ َها الن‬
“Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari tuhanmu
(Muhammad dan mukjizatkanya) dan telah kami turunkan kepadamu cahaya yang
terang benderang”, (QS an-Nisa:174)
Mukjizat dibagi menjadi 2 yaitu: Mukjizat Kauniyah Dan Mukjizat Aqliyah
1. Mukjizat kauniyah (mukjizat terbatas) yaitu mukjizat yang tampak, dapat ditangkap
oleh panca indera, seerti tongkat nabi Musa as bisa membelah lautan.
2. Mukjizat aqliyah (mukjizat tidak terbatas) yaitu mukjizat yang hanya dapat dipahami
oleh akal pikiran, seprti al-Quran. Keistimewaannya adalah mukjizat ini akan terus
berlaku sepanjang zaman bagi orag yang berfikir.
2. Contoh Mukjizat
a. Mukjizat Nabi Ibrahim
Salah satu mukjizat nabi Ibrahim adalah tidak hangus dibakar dalam kobaran api
yang sangat besar. Mukjizat ini untuk melemahkan kezaliman Raja Namrud.  Firman
allah SWT.:

]٢١:٦٩[ ‫يم‬ ِ ِ ‫يِن‬


َ ‫ُقْلنَا يَا نَ ُار ُكو َبْر ًدا َو َساَل ًما َعلَ ٰى إ ْبَراه‬
Artinya: “Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah
bagi Ibrahim", (QS. Al-Anbiya : 69)
b. Mukjizat Nabi Musa as.
Mukjizat Nabi Musa adalah tongkatnya dapat berubah menjadi ular  raksasa dan
dapat mengalahkan ular-ular buatan tukang sihir utusan Raja Fir’aun. Tongkat beliau
juga dapat membelah laut sehingga membentuk sebuah jalan, yang dapat
menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari kejaran Raja Fir’aun.
Hal itu ditegaskan oleh Allah SWT dalam firmannya :

ٰ ‫يد َها ِس َري َت َها اأْل ُوىَل‬ ِ ِ


ُ ِ‫ َسنُع‬ ۖ ‫ف‬
ْ َ‫قَ َال ُخ ْذ َها َواَل خَت‬  ‫اها فَِإ َذا ه َي َحيَّةٌ تَ ْس َع ٰى‬
َ ‫فَأَلْ َق‬   ‫وس ٰى‬
َ ‫قَ َال أَلْق َها يَا ُم‬
Artinya: “Allah berfirman: "Lemparkanlah ia, Hai Musa!"Lalu dilemparkannyalah
tongkat itu, Maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Allah
berfirman: "Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada
keadaannya semula,(QS. Thaha : 19 – 21)
c. Mukjizat Nabi Nuh
Mukjizat Nabi Nuh adalah membuat perahu yang dapat menyelamatkan dirinya
dan pengikutnya bersama binatang dari berbagai jenis dari banjir yang sangat besar
yang dapat menenggelamkan kaumnya yang tidak beriman.
Firman Allah SWT.

‫إِن َُّهم ُّم ْغَرقُو َن‬   ‫ين ظَلَ ُموا‬ ِ َّ ‫ِ يِف‬ ِ ِ ْ ‫ك بِأ‬
َ ‫َعيُننَا َو َو ْحينَا َواَل خُتَاطْبيِن الذ‬ َ ‫اصنَ ِع الْ ُف ْل‬
ْ ‫َو‬
Artinya : “Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk
wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang
zalim itu; Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.” (QS. Huud : 37)
d. Mukjizat Nabi Isa a.s
Beberapa Mukjizat Nabi Isa as. Adalah sebagai berikut :
1) Menyembuhkan orang buta samapai dapat melihat kembali
2) Menghidupkan orang yang sudah mati
3) Mengetahui apa yang disimpan atau dimakan orang lain dirumahnya
4) Membuat burung dari tanah, lalu burung itu bisa hidup dan terbang
5) Menyembuhnkan penyakit kusta.
Mukjizat nabi Isa ini dijelaskan oleh Allah dengan firman-Nya :

‫ني َك َهْيئَ ِة‬ ٍ ِ ِ ِ


ِ ِّ‫َخلُ ُق لَ ُكم ِّمن الط‬
َ ْ ‫أَيِّن أ‬  ۖ ‫يل أَيِّن قَ ْد جْئتُ ُكم بِآيَ ة ِّمن َّربِّ ُك ْم‬ ِ
َ ‫َو َر ُس واًل إىَل ٰ بَيِن إ ْس َرائ‬
‫ َوأَُنبِّئُ ُكم‬  ۖ ‫ُحيِي الْ َم ْوتَ ٰى بِِإ ْذ ِن اللَّ ِه‬
ْ ‫ص َوأ‬ ُ ‫ َوأُبْ ِر‬  ۖ ‫الطَّرْيِ فَ أَن ُف ُخ فِ ِيه َفيَ ُك و ُن طَْي ًرا بِِإ ْذ ِن اللَّ ِه‬
َ ‫ئ اأْل َ ْك َم هَ َواأْل َْب َر‬
ِِ ِ
 ‫ني‬َ ‫ك آَل يَةً لَّ ُك ْم إِن ُكنتُم ُّم ْؤمن‬ َ ‫إِ َّن يِف ٰذَل‬   ‫َّخُرو َن يِف بُيُوتِ ُك ْم‬ ِ ‫مِب َا تَأْ ُكلُو َن وما تَد‬
ََ
Artinya: ”Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka):
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda
(mukjizat) dari Tuhanmu, Yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk
burung; kemudian aku meniupnya, Maka ia menjadi seekor burung dengan seizin
Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang
berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan
aku kabarkan kepadamu apa yang kamu Makan dan apa yang kamu simpan di
rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran
kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.” (QS. Ali Imran : 49)

e. Mukjizat Nabi Muhammad SAW.


Adapun mukjizat Nabi Muhammad adalah sebagai berikut:
1) Celah-celah jari mengeluarkan air yang jernih dan dapat diminum
2) Melakukan perjalanan isra dan mi’raj.
3) Al-Qur’an Al Karim adalah mukjizat Nabi Muhammad saw yang terbesar.
Firman Allah SWT:

َّ ‫َج ًرا َكبِ ًري َاوأ‬


‫َن‬ ِ ‫الص احِل‬
َّ ‫ات أ‬ ِ َّ ِ‫إ َّن ٰه َذا الْ ُقرآ َن يه ِدي لِلَّيِت ِهي أَْقوم ويب ِّش ر الْم ؤ ِمن‬
ْ ‫َن هَلُ ْم أ‬ َ َّ ‫ين َي ْع َملُو َن‬
َ ‫ني الذ‬
َ ْ ُ ُ َُ َ ُ َ َ َْ ْ َ
 ‫يما‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َّ
ً ‫ين اَل يُ ْؤمنُو َن باآْل خَرة أ َْعتَ ْدنَا هَلُ ْم َع َذابًا أَل‬
َ ‫الذ‬
Artinya: “Sesungguhnya al-Qur'ân memberikan petunjuk kepada manusia menuju
jalan yang paling lurus dan selamat untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki di
dunia. Al-Qur'ân juga memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman
kepada Allah dan rasul-Nya, yang tunduk kepada kebenaran dan melakukan
perbuatan yang saleh berupa pahala yang besar pada hari kiamat. Sesungguhnya
bagi orang-orang yang tidak beriman kepada hari akhirat, Kami sediakan neraka
jahanam yang mengandung siksaan yang pedih”. (Q.S. Al-Israa : 9-10)

Mukjizat dibagi menjadi 2 yaitu : mukjizat kauniyah dan mukjizat aqliyah


1. Mukjizat Kauniyah (mukjizat terbatas) yaitu mukjizat yang tampak, dapat ditangkap oleh
pancaindra, seperti tongkat nabi Musa as. bisa membelah lautan.
2. Mukjizat aqliyah (mukjizat tidak terbatas) yaitu mukjizat yang hanya dapat dipahami oleh
akal pikiran, seperti al-Quran. Keistimewaannya adalah mukjizat ini akan terus berlaku
sepanjang zaman bagi orang-orang yang berfikir.
3. Kejadian Luar Biasa Selain Mukjizat Selain mukjizat adapula kejadian-kejadian luar biasa
yang Allah berikan kepada hambahambaNya yang Dia kehendaki. Adapun kejadian yang
luar biasa itu terbagi menjadi tiga macam yaitu: Karomah, Maunah dan irhas.

a) Karamah
Karamah adalah kejadian luar biasa yang dianugerahkan oleh Allah kepada
hambahamba-Nya yang saleh dan taat kepadanya. Orang yang saleh dan taat kepada
Allah itu dinamakan wali Allah.

Para wali tersebut bukan seorang rasul, akan tetapi sebagai manusia biasa,
namun karena ketaatannya, mereka memperoleh gelar atau sebutan wali Allah Swt.
Dalil al-Quran yang menerangkan tentang karomah sesuai fi rman Allah:

ٌ ‫أَاَل إِ َّن أ َْولِيَاءَ اللَّ ِه اَل َخ ْو‬


‫ف َعلَْي ِه ْم َواَل ُه ْم حَيَْزنُو َن‬

Artinya : “Ingatlah, wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka, dan
mereka tidak bersedih hati.” (Q.S.Yunus:62)

Oleh karena wali-wali Allah itu begitu taatnya kepada Allah sehingga wali itu
sangat dekat sekali kepada Allah demikian juga doanya dikabulkan oleh Allah.
Para wali ini juga sangat aktif dalam mengembangkan ajaran agama Islam. Di
dalam menyiarkan agama Islam ini, para wali juga sering mengalami kendala-kendala
atau hambatan sebagaimana yang dialami oleh para rasul. Untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi para wali Allah ini dari musuh-musuhnya, maka Allah
memberi anugerah berupa karamah.
Salah satu karamah yang diberikan kepada wali Allah adalah kepada sunan
Kalijaga (Raden Syahid) waktu membuat masjid Agung Demak Bintoro untuk tiang
utamanya yang empat (soko guru) terdiri atas potongan-potongan kayu kecil yang
kemudian ditumpuk-tumpuk tanpa menggunakan lem perekat akhirnya jadilah tiang
masjid yang besar dan kokoh berkat karamahnya.

b) Ma’unah
Ma’unah adalah kemampuan luar biasa yang diberikan Allah kepada seorang
mukmin untuk mengatasi suatu kesulitan. Maunah terjadi pada orang biasa berkat
pertolongan Allah. Misalnya seorang nenek yang terkurung dalam rumah yang
terbakar. Nenek tersebut dapat membobol tembok yang kokoh dan selamat dari
bahaya. Ini disebut ma’unah karena secara akal sehat tidak mungkin seorang nenek
dapat membobol tembok yang kokoh.

c) Irhas
Irhas adalah kejadian luar biasa/istimewa yang terjadi pada diri seorang calon rasul
sebelum diangkat menjadi seorang rasul contohnya: nabi Isa as. sebelum menjadi
nabi sudah memiliki tanda tanda kenabian. Ia dilahirkan tanpa ayah dan masih bayi
sudah dapat berbicara dengan jelas dan tegas.

C. Hikmah Mukjizat Dan Kejadian Luar Biasa Lainnya


1) Melemahkan dan mengalahkan alasan, usaha, dan tipu daya orang-orang yang
menentang dakwah rasul-rasul Allah Swt.
2) Bagi yang telah percaya kepada kenabian maka mukjizat akan berfungsi untuk
memperkuat iman serta menambah keyakinan akan kekuasaan Allah Swt.
3) Membuktikan kebenaran rasul yang diutus Allah dan ajaran-ajarannya.
4) Mempertebal iman kepada Allah Swt.
5) Mendekatkan diri kepada Allah Swt.
6) Tidak takut akan kesulitan, karena yakin Allah selalu memberikan pertolongan
kepada hambanya yang beriman dan bertakwa

D. Kembangkan Wawasanmu!
Kegiatan 1
DISKUSIKAN
a. Berkelompoklah 5-6 orang dengan tertib!
b. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman!
c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja, atau tempel pada dinding kelas!
d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi
ketepatan jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak
mencontek!
e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya!

Kegiatan 2
Setelah kalian berdiskusi, coba perhatikan fenomena/gambar berikut!
Setelah kalian belajar dan berdiskusi iman kepada mukjizat dan kejadian luar
biasalainnya, tentunya kalian akan mendapati fenomene-fenomena/ peristiwa dalam
kehidupan yang berhubungan dengan kebenaran tanda-tanda mukjizat dan kejadian
luar biasa lainnya, Selanjutnya bentuk kelompok kecil secara acak, kemudian lakukan
kegiatan berikut :
1. Carilah cerita/fenomena/peristiwa yang berhubungan dengan maunah dari buku,
koran, majalah dan internet.
2. Ceritakan/jelaskan secara berantai di depan kelas! (semua anggota kelompok diberi
TADRIB
A. Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat!
‫يم‬ ِ ِ ٰ ‫ىِن‬
1.
َ ‫إ ْب َٰره‬ ‫ َعلَ ٰى‬ ‫ َو َسلَ ًما‬ ‫ َبْر ًدا‬  ‫ ُكو‬ ‫يَٰنَ ُار‬ ‫ ُقْلنَا‬                                                                                
ayat tersebut menjelaskan mukjizat ALLAH kepada ?
a. Nabi Nuh a.s
b. Nabi Isa a.s
c. Nabi Ibrahim a.s
d. Nabi Muhammad saw

2. Nabi yang bias menghidupkan orang mati atas izin ALLAH adalah ?
a. Nabi Yakub
b. Nabi Isa
c. Nabi Nuh
d. Nabi Muhammad

3. Mukjizat terbesar nabi Muhammad saw adalah ?


a. Membelah bulan menjadi dua
b. Al-Quran
c. Membelah laut merah
d. Berdakwah

4. Kemampuan yang luar biasa yang diberikan ALLAH kepada para wali adalah ?
a. Maunah
b. Irhas
c. Sihir
d. Karamah

5. Karamah diberikan kepada ?


a. Nabi & Rasul ALLAH
b. Wali
c. Calon Nabi & Rasul
d. Orang shaleh

ESSAY
1. Sebutkan macam-macam Mukjizat ?
2. Mukjizat nabi musa adalah ? sebutkan 2 !
3. Nabi yang tidak terbakar oleh api adalah nabi ?
4. Pengertian mukjizat menurut bahasa & istilah ?
5. Maunah diberikan kepada ?
6. Sebutkan mukjizat nabi Muhammad saw.yang berupa sabda !
7. Tulislah Q.S Maryam ayat 34 beserta arti !
8. Nabi yang bias berbicara dengan semua hewan adalah ?
9. Nabi yang hentakkan kainya mengeluarkan air zam-zam adalah ?
10. Mukjizat yang dapat didengar, diraba, dilihat adalah mukjizat ?

LEMBAR KERJA SISWA


I. SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X)
pada salah satu huruf a, b, c, atau d!
1. Kejadian luar biasa yang terjadi pada diri rasul diisebut…
a. Mukjizat c. Sihir
b. Ma’unah d. Karomah

2. Secara Bahasa arti mu’jizat adalah..


a. Kuat c. Melemahkan
b. Tak berdaya d. Membuat berdaya

3. Mu’jizat aqliyyah nabi Muhammad adalah…

a. Tidak mempan dibakar c. Al-Qur’an


b. Tongkat berubah jadi ular d. Dapat berbicara dengan hewan

4. Peristiwa selamatnya nabi Ibrahim AS dari kobaran api disebut…

a. Mukjizat kauniah c. Ma’unah


b. Mukjizat aqliyyah d. Karomah

5. Kejadian luar biasa yang terjadi pada diri calon rasul disebut…

a. Mukjizat c. Karomah
b. Ma’unah d. Irhas

6. Kejadian luar biasa yang bukan berasal dari pertolongan Allah disebut…

a. Mukjizat c. Irhas
b. Ma’unah d. Sihir

7. (‫فالقاها فاذا هي حية تسعى‬  ) adalah ayat yang menerangkan mukjizat nabi…
a. Isa c. Ibrahim
b. Musa d. Muhammad

8. Salah satu fungsi dari mukjizat adalah…

a. Untuk menakuti musuh c. Hak setiap Rasul


b. Menepis ketakutan para d. Bukti bahwa ajaran rasul
    sahabat     benar dari Allah SWT

9. Seorang wali mampu membuat tiang masjid dari sekumpulan kayu-kayu. Kejadian ini
disebut…

a. Sihir c. Karomah
b. Ma’unah d. Irhas

10. (‫ومااتاكم الرسول فخذوه وماهناكم عنه فانتهوا‬ ) Hadits diatas menerangkan tentang…
a. Kewajiban menyembah Rasul
b. Kewajiban membangkang Rasul
c. Kewajiban mentaati Rasul
a. Kewajiban menghormati Rasul

11. Nabi yang diberi mukjizat mampu memahami bahasa binatang adalah…

a. Musa c. Muhammad
b. Isa d. Sulaiman

12. Pak Ahmad satu-satunya orang yang selamat dalam musibah kebakaran, kejadian ini
disebut…

a. Irhas c. Sihir
b. Ma’unah d. Karomah

13. Ketika masih bayi Nabi Isa AS bias bicara. Peristiwa ini disebut…

a. Irhas c. Sihir
b. Ma’unah d. Karomah

14. Dapat menyembuhkan orang yang buta, adalah mukjizat dari …

a. Nabi Musa c. Nabi Isa


b. Nabi Muhammad d. Nabi Ibrahim

15. Nama raja yang mengingkari mukjizat yang diturunkan oleh nabi Musa as adalah...

a. Fir’aun c. Abrahah
b. Balqis d. Namrud

16. Berikut ini yang bukan arti karomah menurut bahasa adalah...
a. Kemuliaan c. Keluhuran
b. Anugerah d. perdamaian

17. Persamaan antara mukjizat, karamah, ma’unah dan irhas adalah...

a. Semuanya merupakan kehendak dan kekuasaan Allah SWT


b. Diberikan kepada semua orangyang Allah SWT kehendaki
c. Bisa dipelajari dan direncanakan
d. Sebagai hujjah kenabian

18. Berikut ini yang bukan termasuk unsur-unsur pengertian mukjizat adalah...

a. Mukjizat hanya diterima oleh para rasul


b. Mukjizat merupakan kejadian biasa yang ada di masyarakat
c. Rasul tidak bisa memiliki mukjizat tanpa kehendak Allah SWT
d. Salah satu fungsi mukjizat adalah menunjukkan kerasulan

19. Surah Yunus ayat 60-64 menjelaskan, bahwa wali Allah SWT adalah orang-orang
yang tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula...

a. Takut menghadapi kematian


b. Menuai kerugian
c. Bersedih hati
d. Mendapat kebinasaan

20. Orang yang mengingkari adanya mukjizat, karamah, ma’unah dan irhas termasuk
golongan sebagai orang...

a. Munafik c. Musyrik
b. fasik d. Kafir

21. Peristiwa alam yang menakjubkan seperti matahari terbit dan gerhana tidak bisa
dikategorikan sebuah mukjizat karena...

a. Bukan berasal dari Allah


b. Keajaibannya kurang
c. Merupakan kejadian rutin
d. Tanda kekuasaan Allah di bumi

22. Setelah melihat mukjizat nabi Musa as para tukang sihir kemudian...
a. Melaporkan kepada Fir’aun
b. Mennatang Nabi Musa as
c. Belajar sihir lebih giat
d. Beriman Kepada Allah swt

23. Nabi yang diutus Allah SWT untuk semua umat manusia adalah...

a. Nabi Musa as
b. Nabi Isa as
c. Nabi Muhammad saw
d. Nabi Khidir as

24. Salah satu kemukjizatan al-Qur’an adalah...

a. Tingkat kesulitan yang tinggi dalam menyembuhkan penyakit


b. Kehebatan Ilmu Pengetahuan yang didalamnya
c. Keindahan susunan bahasa yang dikandungnya
d. Panduan teknis dalam hidup yang terperinci

25. Allah SWT menganugerahi nabi Isa as dengan beberapa mukjizat yang berkaitan
dengan pengobatan karena...

a. Umat Nabi Isa as tengah mengembangkan sihir yang mampu


menyembuhkan orang sakit
b. Umat Nabi Isa tengah tersebar wabah penyakit ganas
c. Umat Nabi Isa sedang menggemari Pengobatan
e. Umat Nabi Isa tengah mempelajari Sihir untuk menyembuhkan
penyakit buta

II. SOAL URAIAN


Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!
1. Jelaskan apa pengertian mukjizat !
2. Apa ciri suatu peristiwa bisa dikategorikan sebagai Mukjizat !
3. Jelaskan apa pengertian karamah !
4. Apa saja mukjizat Nabi Isa as. ? jelaskan !
5. Apa persamaan dan perbedan antara mukjizat dan karamah ? jelaskan 

SOAL PENALARAN SISWA


1. Bagaimana pendapat kalian apabila ada seseorang bisa berjalan di atas air atau ia bisa
terbang ke udara? Apakah kalian harus meneladani perilakunya? Jelaskan!
..............................................................................................................................................
.
..............................................................................................................................................
.
..............................................................................................................................................
.
..............................................................................................................................................
.
2. Menurut kalian, apakah yang jadi tolak ukur dan dari sisi apakah seseorang dimuliakan
dalam Agama Islam?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
.
..............................................................................................................................................
.
3. Menurut kalian, baik tidakkah orang yang terdampak istidraj?,mengapa begitu?, jelaskan
beserta contohnya!
..............................................................................................................................................
. ............................................................................................................................................
..
..............................................................................................................................................
.
..............................................................................................................................................
.
Berikan contoh adanya maunah Allah yang terjadi di masyarakat kalian? Jelaskan!
..............................................................................................................................................
.
..............................................................................................................................................
. ............................................................................................................................................
...
..............................................................................................................................................
.

E. Rangkuman
Mukjizat adalah kejadian luar biasa yang dianugrahkan Allah Swt. kepada para rasul-
Nya untuk melemahkan dan mengalahkan lawannya, sebagai bukti atas kebenaran
risalahnya. Mukjizat itu tidak dapat dipelajari dan ditandingi oleh siapapun dan datangnya
secara tiba tiba. Biasanya mukjizat diberikan pada waktu kondisi seorang rasul Allah Swt.
dalam keadaan sangat terjepit oleh musuh.
Selain mukjizat adapula kejadian-kejadian luar biasa yang Allah berikan kepada hamba
hambaNya yang Dia kehendaki. Adapun kejadian yang luar biasa itu terbagi menjadi tiga
macam yaitu : Karomah, Ma'unah, dan irhash.
BAB III
HUSNUZHAN, TAWADHU’, TASAMUH DAN TA’AWUN

Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifi kasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.4 Menghayati sifatdampak positif husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun
2.4 Terbiasa berperilaku husnuzhan, tawadhu’, tasamuh, dan ta’awun dalam kehidupan
sehari-hari
3.4 Memahami pengertian, contoh, dan dampak positifnya sifat husnuzzhan, tawadhu’,
tasamuh, dan ta’awun
4.4 Mensimulasikan dampak positif dari akhlak terpuji (husnuzzhan, tawadhu’, tasamuh,
dan ta’awun)

TADARUS
Sebelum kita mulai pelajaran mari kita tadarus terlebih dahulu (Literasi)
Surah Al-Ballad 1 – 20

‫الر ِح ِيم‬
َّ ‫الر ْح َمـٰ ِن‬َّ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِـه‬
‫نسا َن فِي َكبَ ٍد‬ ٍِ ِ ِ ِ َ ‫﴾ وأ‬١﴿ ‫ْسم بِ َهـٰ َذا الَْبلَ ِد‬ ِ
َ ِ‫﴾ لََق ْد َخلَ ْقنَا اإْل‬٣﴿ ‫﴾ َو َوالد َو َما َولَ َد‬٢﴿ ‫َنت حلٌّ ب َهـٰ َذا الَْبلَد‬ َ ُ ‫اَل أُق‬
ِ ِ
﴿ ‫َحـ ٌد‬ َ ‫ب أَن لَّ ْم َي َـرهُ أ‬ ُّ
ُ ‫﴾ أَيَ ْح َسـ‬٦﴿ ‫ت َمـ ااًل لبَـ ًدا‬ ُ ‫ـول أ َْهلَ ْك‬
ُ ‫﴾ َي ُق‬٥﴿ ‫َحـ ٌد‬ َ ‫ب أَن لَّن َي ْقــد َر َعلَْيـه أ‬
ُ ‫﴾ أَيَ ْح َس‬٤﴿
﴿ َ‫﴾ فَاَل اقْتَ َح َم ال َْع َقبَـ ـة‬١٠﴿ ‫َّج ـ َديْ ِن‬ ‫﴾ َو َهـ ـ َد ْينَاهُ الن ْـ‬٩﴿ ‫﴾ َولِ َسـ ـانًا َو َشـ ـ َفَت ْي ِن‬٨﴿ ‫َم نَ ْج َع ــل لَّهُ َع ْيَن ْي ِن‬ ْ ‫﴾ أَل‬٧
ِ ٍ ِ ٍ ِ ‫﴾ أَو إِطْعـ‬١٣﴿ ‫ـك ر َقب ـ ٍـة‬
‫يمــا ذَا‬ ً ‫﴾ يَت‬١٤﴿ ‫ـام في َيـ ْـوم ذي َم ْس ـغَبَة‬ ٌ َ ْ َ َ ُّ ‫﴾ فَ ـ‬١٢﴿ ُ‫اك َمــا ال َْع َقبَــة‬ َ ‫﴾ َو َمــا أَ ْد َر‬١١
‫صـ ْوا بِال َْم ْر َح َم ِـة‬ َّ ِ‫اص ْوا ب‬ ِ َّ ِ ٍ ِ ِ ٍ
َ ‫الص ْب ِر َوَت َوا‬ َ ‫آمنُوا َوَت َو‬
َ ‫ين‬ َ ‫﴾ ثُ َّم َكا َن م َن الذ‬١٦﴿ ‫﴾ أ َْو م ْسكينًا ذَا َم ْت َربَة‬١٥﴿ ‫َم ْق َربَة‬
ِ ِ َّ ِ
ٌ ‫﴾ َعلَْي ِه ْم نَـ‬١٩﴿ ‫اب ال َْم ْشـأ ََمة‬
‫ـار‬ ْ َ‫ين َك َف ُـروا بِآيَاتِنَـا ُه ْم أ‬
ُ ‫صـ َح‬ َ ‫﴾ َوالذ‬١٨﴿ ‫اب ال َْم ْي َمنَــة‬
ُ ‫َص َح‬
ْ ‫كأ‬َ ِ‫﴾ أُولَـٰئ‬١٧﴿
٢٠﴾﴿ ٌ‫ص َدة‬ َ ‫ُّم ْؤ‬

1. Husnuzhan
Nabi saw. bersabda:
Artinya: “Sangat beruntung orang yang sibuk dengan aib/kekurangan diri sendiri
daripada mengurusi aib orang lain”.

Menurut bahasa, husnuzhan adalah berbaik sangka. Sedangkan menurut istilah


adalah berbaik sangka terhadap apa yang terjadi atau dilakukan orang lain. Orang yang
mempunyai sifat husnuzhan selalu memandang orang lain dengan kacamata kebaikan.

Maka orang yang selalu ber-husnuzhan akan lebih tenang dalam menjalani hidup.
Jika seseorang berbuat baik kepadanya maka ia akan sangat berterima kasih atas
kebaikannya dan berusaha membalas kebaikannya. Namun jika ada orang yang berbuat
tidak baik maka ia tidak akan membalasnya dengan hal-hal yang tidak baik pula akan
tetapi dia akan mencari sisi baiknya dan selalu mengintropeksi dirinya sendiri.

Secara umum husnuzhan ada dua macam :


a) husnuzhan kepada Allah
Kita harus yakin bahwa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah
juga Maha Memelihara semua makhlukNya, terutama manusia. Maka apapun yang
Allah berikan dalam kehidupan kita, patut kita syukuri dan kita ambil hikmahnya
dengan ber-husnuzhan kepada Allah. Dengan begitu kita akan semakin ikhlas dan
sabar dalam menjalani kehidupan. Ketika Allah memberikan kita musibah seperti
sakit, maka kita harus ber husnuzhan kepadaAllah. Bahwa Allah sayang kepada
kita dengan merontokkan dosa-dosa kita ketika sakit dan bersabar.

b) husnuzhan kepada sesama manusia


Manusia adalah makhluk sosial. Manusia saling membutuhkan antara yang
satu dengan yang lain. Islam mengajarkan berbagai cara untuk menciptakan
kehidupan bermasyarakat yang damai dengan ber husnuzhan kepada
masyarakat atau tetangga sekitar. Seperti halnya Rasulullah yang selalu
ber-husnuzhan kepada orang-orang yang menyakitinya.
Ketika rasulullah menyiarkan dakwahnya pada periode pertama, beliau
pernah ditolak, dihujat dan disakiti oleh penduduk Thaif. Namun rasulullah selalu
ber-husnuzhan bahwa mereka belum memahami tentang kerasulannya kemudian
mendoakannya agar mendapat petunjuk dari Allah Swt. Kita patut mencontoh
perbuatan baik rasulullah dalam kehidupan sehari-hari baik di masyarakat atau di
lingkungan sekolah kita.

2. Tawadhu’
Pengertian tawadhu’ adalah rendah hati dan tidak sombong. Orang yang tawadhu’
adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari
Allah Swt. Dengan keyakinannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam
hatinya
kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan
potensi
dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah hati dan selalu menjaga hati serta
niat
segala amal kebaikannya dari segala sesuatu selain Allah. Tetap menjaga keikhlasan
amal
ibadahnya hanya karena Allah.

Tawadhu’ merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia jadi sudah selayaknya
kita sebagai muslim bersikap tawadhu’, karena tawadhu’ merupakan salah satu akhlak
terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap umat Islam. Perhatikan sabda Nabi
saw. berikut ini:
Rasulullah saw. bersabda:

،‫ص َدقَةٌ ِم ْن َم ٍال‬


َ ‫ت‬
ْ‫ص‬َ ‫ما َن َق‬:
ِ
َ ‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم قَ َال‬
ِ َ ‫َن رس‬
َ ‫ول اهلل‬
ِ
ُ َ َّ ‫َو َع ْن أَيِب ْ ُهَر ْيَر َة َرض َي اللَّهُ َعْنهُ أ‬
. ‫َح ٌد للَّ ِه إِالَّ َر َف َعهُ اللَّهُ َعَّز َو َج َّل َر َواهُ ُم ْسلِ ٌم‬ ِ
َ ‫ َو َما َت َو‬،ً‫َو َما َز َاد اللَّهُ َعْبداً بِ َع ْف ٍو إِالَّ عّزا‬
َ ‫اض َع أ‬
Dari Abu Hurairah ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:
Harta tidak akan berkurang karena shadaqah. Allah pasti akan menambah
kemuliaan seseorang yang suka memaafkan. Juga tidaklah seseorang itu merendahkan
diri karena Allah, melainkan ia akan diangkat pula derajatnya oleh Allah 'Azzawajalla.
(HR Muslim)

Tanda orang yang tawadhu’ adalah di saat seseorang semakin bertambah ilmunya
maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasih sayangnya. Dan semakin
bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. Setiap
kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali
bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk
membantu sesama.

Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat
pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka
serta bersikap rendah hati kepada mereka. Ini karena orang yang tawadhu’ menyadari
akan segala nikmat yang didapatnya adalah dari Allah Swt, untuk mengujinya apakah ia
bersyukur atau kufur.
Allah berfirman dalam surat al-Isrā’ ayat 37

‫ض َولَ ْن َتْبلُ َغ اجْلِبَ َال طُواًل‬ َ ‫ض َمَر ًحا إِن‬


َ ‫َّك لَ ْن خَت ْ ِر َق اأْل َْر‬ ِ ‫ش يِف اأْل َْر‬
ِ ْ‫َواَل مَت‬
Artinya: “Dan janganlah kalian berjalan di atas bumi ini dengan menyombongkan
diri, karena kalian tidak akan mampu menembus bumi atau menjulang setinggi gunung”
(QS al-Isrā' : 37).

3. Tasamuh
Menurut bahasa tasamuh’ berarti toleransi. Sedangkan menurut istilah, tasamuh’
berarti sama-sama/saling berlaku baik, lemah lembut dan saling memaafkan.
Dalam pengertian istilah umum, tasamuh’ adalah sikap akhlak terpuji dalam
pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam
batasbatas yang digariskan oleh ajaran Islam. Sikap tasamuh’ perlu dibangun dalam diri
setiap individu agar tidak terjadi benturan antara keinginan dan kepentingan antar
sesame manusia. Dengan tasamuh’ dapat menjauhkan diri dari sifat kesombongan dan
keangkuhan.

4. Ta’awun
Ta`awun adalah tolong-menolong antar sesama umat manusia dalam hal kebaikan,
supaya saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan pribadi maupun kebutuhan
bersama. Dalam fi rman-nya Allah menyerukan :

ُ ‫َو َّات ُقوا اللَّهَ إِ َّن اللَّهَ َش ِد‬


ِ ‫يد الْعِ َق‬
‫اب‬

Artinya: “...dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan


takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah
kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya” (Q.S. al-Maidah:2)

PEMBAHASAN
1.    Akhlak Terpuji Kepada Sesama
A. Husnudzan
1) Pengertian dan Pentingnya Husnudzan
Secara bahasa husnudzan berasal dari lafadz “husnun” yang artinya baik dan
lafadz “adzonu” prasangka, sehingga husnudzan berarti prasangka, perkiraan, atau
dugaan baik. Menurut istilah husnuzan adalah cara pandang sesesorang yang
membuatnya melihat sesuatu secara positif.
Seorang yang memiliki sikap husnuzan memandang semua orang itu baik dan
akan mepertimbangkan sesuatu dengan pikiran jernih, pikiran dan hatinya bersih dari
prasangka yang belum tentu kebenaranya, sehingga tidak menimbulkan kekacauan
dalam pergaulan. Sikap ini ditunjukkan dengan rasa senang, berpikir positif, dan sikap
hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga, dengki, dan perasaan tidak senang
tanpa alasan yang jelas.
Pentingnya husnudzan terhadap sesama manusia, maka dalam hidupnya akan
memiliki banyak teman, disukai kawan, dan di segani lawan. Husnuzan terhadap
sesama manusia juga merupakan kunci sukses dalam pergaulan, baik pergaulan di
sekolah, keluarga, maupun di lingkungan masyarakat. Sebab tidak ada pergaulan yang
harmonis tanpa adanya prasangka baik antara satu individu dengan individu lainnya.
Dengan begitu hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik, terhindar
dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama, dan selalu senang dan bahagia atas
kebahagiaan orang lain.[1]
2) Bentuk dan Contoh Husnudzan
Orang yang mengaku beragama Islam wajib melaksanakan ajaran Islam dalam
perilaku kehidupannya sehari-hari. Adapun perilaku yang mencerminkan sikap
husnudzan:
a) Menyakini dengan sepenuh hati bahwa semua larangan dan perintah agama demi
kebaikan manusia sendiri,
b) Menjauhi prasangka buruk kepada siapapun apabila tidak ada bukti,
c) Mengembangkan sikap baik dalam kehidupan bermasyarakat, dan
d) Memberi kepercayaan kepada sesama mnusia tentang suatu urusan dengan
kepercayaan bahwa ia dapat melaksanakan tugasnya.

3) Nilai-nilai Positif dari Husnudzan


Setiap akhlak terpuji pasti mempunyai nilai-nilai positif (terutama bagi pelakunya
sendiri) dan terkadang bagi orang lain, sesuai firman Allah SWT, sebagai berikut:  
‫اِ ْن اَ ْح َسْنتُ ْم اَ ْح َسْنتُ ْم اِل َْن ُف ِس ُك ْم‬
Artinya: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri”

Adapun dampak positif perilaku husnudzan antara lain:


a)  Semakin dekat hubungan batin antara pelaku dan pihak lain yang diduga berbuat
kebaikan,
b)  Memperoleh kepercayaan dari orang yang menduga dirinya telah berbuat baik, dan
c)  Memperkuat hubungan persaudaraan.

4) Membiasakan Berperilaku Khusnudzon


Kenyaman dalam menjalankan kehidupan ada pada habluminallah, habluminannas.
Oleh karenanya kita harus bisa membiasakan sikap husnudzan dalam kehidupan, antara
lain:
a)    Tidak mudah menerima suatu berita yang tidak jelas sumber serta kebenarannya,
b)   Berusaha tidak sering ketemu dengan sesama teman atau anggota masyarakat, dan
c)    Dengan sering bertemu dapat mengantisipasi munculnya gosip yang sering merusak
hubungan persaudaraan.

b.    Tawadhu’
1)   Pengertian dan Pentingnya Tawadhu’
Tawadhu’ secara bahasa adalah "‫لُ ل‬
ْ ‫"التَّ ْذ‬ ketundukan dan "‫ش ْع‬
ُ ‫َّخ ا‬
َ ‫"الت‬ rendah hati.
Secara terminologis Tawadhu’ adalah ketundukan kepada kebenaran dan menerimanya
dari siapapun datangnya baik ketika suka atau dalam keadaan marah. Orang yang
tawadhu’ adalah orang yang merendahkan diri dalam pergaulan dan tidak menampakkan
kemampuan yang dimiliki. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:
‫اضعُ ْوا َحىَّت اَل َي ْف َخَر اَ َح ٌد َعلَى اَ َح ٍد َواَل َيْبغِى اَ َح ٌد َعلَى اَ َح ٍد‬ ِ ِ
َ ‫ا َّن اهللَ اَْو َحى اىَلَّ اَ ْن َت َو‬
Artinya:“Sesungguhnya Allah memberi wahyu kepadaku agar engkau semua saling
tawaduk, sehingga tidak ada orang yang bersikap sombong kepada yang lain dan tidak
ada yang menganiaya seseorang terhadap yang lain”.
Sesungguhnya orang yang tawadhu’ dan lemah lembut, keduanya itulah yang
mendapatkan ketenangan serta kasih sayangnya diatas bumi, yang mana kepada
saudara-saudara mereka sesama mukmin mereka berlaku lemah lembut dan penuh kasih
sayang. Sementara kepada orang kafir musuh-musuh Islam mereka bersikap keras dalam
artian tegas.
Tawadhu’ dapat dikatakan jalan ynag mengantarkan manusia bersatu dan damai
dalam pergaulan, dan sebagai sikap untuk membina persaudaraan.

2)   Bentuk dan Contoh Tawadhu’


Sikap tawadhu’ yang dimiliki seseorang dapat dilihat dari perilakunya sehari-hari.
Adapun bentuk-bentuk perilaku tawadhu’:
a)   Menghormati orang yang lebih tua atau lebih pandai dari pada dirinya,
b)   Sayang kepada yang lebih muda atau lebih rendah kedudukannya,
c)    Menghargai pendapat dan pembicaraan orang lain,
d)   Bersedia mengalah demi kepentingan umum,
e)   Santun dalam berbicara kepada siapapun, dan
f)    Tidak suka disanjung orang lain atas kebaikan atau keberhasilan yang dicapai.

3)   Nilai-nilai Positif Tawadhu’


Dampak positif tawadhu’ berarti akibat baik sikap tawadhu’. Adapun dampak
positif sikap tawadhu’, antara lain:
a)  Menimbulkan simpatik pihak lain sehingga suka bergaul dengannya,
b)  Akan dihormati secara tulus oleh pihak lain sesuai naluri setiap mnusia ingin
dihormati dan menghormati,
c)  Memperkuat hubungan persaudaraan antara dirinya dan orang lain, dan
d)  Mengangkat derajat dirinya sendiri dalam pandangan allah maupun sesama
manusia.

4)   Membiasakan Berperilaku Tawadhu’


Untuk dapat memiliki sikap tawadhu’ dalam pergaulan, perlu memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
a) Biasakan bersikap sabar,
b) Usahakan untuk tidak bersikap sombong,
c) Jangan menjadi pendendam,
d) Jangan bersikap tamak dan rakus terutama harta benda,
e) Melatih diri untuk menghargai kemampuan orang lain, tidak meremehkannya, dan
f)  Menyadari sepenuhnya bahwa setiap manusia mempunyai kekurangan dan
kelebihan yang berbeda.

c.     Tasamuh
1)   Pengertian dan Pentingnya Tasamuh
Tasamuh berasal dari kata ‫امح‬
َ َ – ‫تَ َس َام َح‬ yang artinya toleransi. Tasamuh berarti
َ ‫َيتَس‬
sikap tenggang rasa saling menghormati saling menghargai sesama manusia untuk
melaksanakan hak-haknya. Kita wajib menghormati karena manusia dapat merasakan
bahagia apabila hidup bersama manusia lainnmya. Pada hakikatnya, sikap seperti ini
telah dimiliki oleh manusia sejak masih usia anak-anak, namun perlu dibimbing dan
diarahkan.
Tasamuh dapat menjadi pengikat persatuan dan kerukunan, mewujudkan suasana
yang harmonis, dapat menjalin dan memperkuat tali silaturrahmi kepada sesama,
mempererat tali persaudaraan dengan semua kalangan, menjalin kasih sayang antar
umat beragama, dan memperoleh banyak kemudahan.

2)   Bentuk dan Contoh Tasamuh


Bentuk-bentuk tasamuh dalam kehidupan sehari-hari:
a)   Selalu memberi kemudahan  dan tidak mempersulit orang lain dalam hal apapun,
b)   Selalu memiliki niat atau dorongan untuk membantu orang lain,
c)   Menghargai pendapat pikiran bahkan keyakinan orang lain,
d)   Tidak suka memaksakan kehendak,
e)   Tidak mengganggu ketenangan tetangga,
f)    Tidak melarang tetangga apabila ingin menanam pohon dibatas kebunnya, dan
g)   Menyukai sesuatu untuk tetangganya sebagaimana ia suka untuk dirinya sendiri.

Contoh perilaku tasamuh, seseorang meminjam uang dari kita, tetapi orang
tersebut belum dapat mengembalikan hutangnya, dengan besar hati kitapun tidak segan-
segan memberikan keluasan berupa tenggang waktu atau bahkan diikhlaskan.

3)   Nilai-nilai Positif Tasamuh


Sebagai sifat terpuji, dampak positif tasamuh cukup banyak macamnya:
a. Memuaskan batin  orang lain karena dapat mengambil hak sebagaimana
mestinya,
b. Kepuasan batin yang tercermin dalam raut wajahnya menjadikan semakin
eratnya hubungan persaudaraan orang lain dengan drinya,
c. Eratnya hubungan baik dengan orang lain dapat memperlancar terwujudnya
kerjasama yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, dan
d. Dapat memperluas kesempatan untuk memperoleh rizki karena bnyak relasi.
4)   Membiasakan Berperilaku Tasamuh
Agar sikap tasamuh menjadi sikap yang dapat selalu kita jaga ada beberapa hal
yang harus biasa kita lakukan diantaranya:
a)  Senantiasa menghargai perbedaan,
b)  Senantiasa menjalin persaudaraan dan persahabatan,
c)  Senantiasa bersikap lemah lembut , sopan, ramah, dan santun, dan
d) Menjadikan perbedaan sebagai sarana untuk berlomba dalam berbuat kebaikan dan
bukan untuk menambah perpecahan.

d.    Ta’awun
1)   Pengertian dan Pentingnya Ta’awun
Ta’awun berasal dari bahasa arab ‫َت َعاونًا‬ -‫ َيَت َع َاو ُن‬-‫َت َع َاو َن‬  yang
ُ berarti tolong
menolong, gotong royong, atau bantu  membantu dengan sesama. Ta’awun adalah
kebutuhan hidup manusia yang tidak dapat dipungkiri, kenyataan membuktikan bahwa
suatu pekerjaan atau apa saja yang membutuhkan pihak lain pasti tidak akan dapat
dilakukan sendiri oleh seseorang meski dia memiliki kemampuan dan pengetahuan
tentang hal itu.
Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri dalam masyarakat tanpa
bantuan dan kerjasama dengan manusia lain dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari baik
yang sifatnya material maupun non material.
Orang kaya membantu yang miskin dalam hal materi dan harta, sementara orang
miskin membantu yang kaya dalam hal tenaga dan jasa. Saling menolong tidak hanya
dalam hal materi tetapi dalam berbagai hal diantaranya tenaga, ilmu, dan nasihat. Suatu
masyarakat akan nyaman dan sejahtera jika dalam kehidupan masyarakat tertanam sikap
ta’awun dan saling membantu satu sama lain. Seperti penjelasan dalam Al-Qur’an:

‫اعلَى اْاِل مْثِ َوالْعُ ْد َوا ُن‬ َّ ‫اعلَى الْرِب ِّ َو‬


َ ‫الت ْق َوى َوالَ َت َع َاونُ ْو‬ َ ‫َوَت َع َاونُ ْو‬
Artinya: ”Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa dan
jangan tolong menolong kamu dalam berbuat dosa dan kesalahan”.
Pentingnya menerapkan sikap ta’awun tolong menolong pekerjaan akan dapat
terselesaikan dengan lebih sempurna, melahirkan cinta dan belas kasih antar orang yag
saling menolong, mengurangi berbagai macam fitnah, dapat menghilangkan kecemburuan
sosial, dan menghapus jurang pemisah antar orang yag mampu dan orang yang tidak
mampu karena yang satu dengan yang lain saling melengkapi.

2)   Bentuk dan Contoh Ta’awun


Ta’awun dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk antara lain:
a)   Terpenuhinya kebutuhan hidup berkat kebersamaan,
b)   Memperingan tugas berat karena dilakukan secara bersama sama,
c)    Terwujudnya persatuan dan kesatuan sesama anggota masyarakat, dan
d)   Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan dirinya sendiri dan keluarga.

3)   Nilai-nilai Positif Ta’awun


Nilai-nilai positif tolong menolong dalam kehidupan. Sebagaimana dijelaskan
sebelumnya bahwa manusia adalah makhluk sosial. Setiap orang membutuhkan bantuan
orang lain dalam menjalani kehidupannya. Oleh karena itu antara satu orang dengan yang
lain harus menjalin pergaulan yang baik. Karena jika tidak kehidupan mereka akan berjalan
sendiri. Pergaulaun yang baik itu salah satunya bisa diciptakan dengan mengembangkan
sikap saling menolong antar sesama.
Banyak manfaat yang dapat diambil dari terciptanya hubungan saling menolong
antara lain:
a) Memperkuat tali atau hubungan silaturrahmi antar seesama,
b) Diantara masyarakat akan tercipta simbiosis mutualisme (hubungan yang saling
menguntungkan),
c) Kebutuhan atau keperluan hdup akan dapat terpenuhi,
d) Kesulitan hidup menjadi ringan, dan
e) Kehidupan menjadi lebih tentram dan sejahtera.

4)   Membiasakan Berperilaku Ta’awun


Pembiasaan tolong menolong dalam kehidupan menjadikan tolong menolong
sebagi kebiasaan memang tidak mudah, apalagi disaat serba sulit. Setiap orang seakan-
akan tertuntut untuk memenuhi kebutuhan pribadinya masing masing sehingga menolong
orang lain menjadi terlupakan.
Namun hal itu bukan tidak bisa dilakukan, untuk membiasakan tolong menolong kita
dapat memulai setidaknya dengan:
a)  Memulainya dari hal-hal kecil,
b)  Memupuk rasa peduli terhadap orang lain,
c)  Belajar ikhlas dalam setiap perbuatan yang dilakukan,
d)  Mengingat semua karunia allah (sebagai bentuk pertolongan allah kepada manusia),
dan
e)  Berdo’a kepada allah untuk membimbing diri kita menjadi seorang yang gemar
menolong.

A. Kembangkan Wawasanmu!
Kegiatan 1
DISKUSIKAN
a. Berkelompoklah 5-6 orang dengan tertib!
b. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat serta dengarkan jika
satu anggota berbicara!
c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan pada dinding kelas!
d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi
ketepatan jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak
mencontek!
e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya!

Kegiatan 2
a. Mensimulasikan/mendramakan akhlak terpuji kepada sesama dan manfaatnya.
b. Sekali lagi buat kelompok. Kali ini buat menjadi 4 kelompok.
Kelompok:
1. Mensimulasikan akhlak husnuzhan dan dampak positifnya dalam kehidupan
2. Mensimulasikan akhlak tawadhu’ dan dampak positifnya dalam kehidupan
3. Mensimulasikan akhlak tasamuh dan dampak positifnya dalam kehidupan
4. Mensimulasikan akhlak ta’awun dan dampak positifnya dalam kehidupan
c. Semua anggota kelompok harus terlibat dalam drama
d. Penampilan drama tidak lebih dari 10 menit
e. Kelompok lain memperhatikan dengan seksama, tanyakan maksudnya pada
kelompok yang tampil jika kurang mengerti maksudnya.
f. Beri apresiasi pada kelompok berpenampilan terbaik.

TADRIB
A. Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat!

1. Upaya tidak menampakan kemampuan yang dimiliki dan selalu rendah hati dalam
pergaulan adalah pengertian dari….
a. tawadhu          c. tasamuh
b. ta’awun          d. tafahum

2. Berteman baik dengan orang yang berbeda Agama dengan kita, merupakan perwujudan
dari sikap…
a. qona’ah              c. ta’awun
b. tasamuh              d. husnuzhan

3. Memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk saling tolong menolong kepada sesama manusia
dan rela berkorban untuk kepentingan umat dan agama adalah merupakan wujud  dari
sikap...
a. Qana’ah                          c. Ta’awun
b. Tasamuh                         d. tafahum

4. Ta’awun secara bahasa artinya …


a. saling menolong              c. saling menasehati
b. saling menghargai           d. saling bertenggang rasa

5. Membiarkan umat non muslim melaksanakan ibadah sesuai ajaran mereka adalah wujud
dari bersikap …
a. Tawadhu’
b. tasamuh
c. husnuddzan
d. ta’awun

6. Menerima perbedaan pendapat dengan lapang dada terhadap perbedaan pendapat


orang merupakan cerminan dari sikap…
a. husnudzon c. Ta’awun
b. Tawaduk d. Tasamuh

7. (‫وتعاونوا على البر والتقوا‬  ) ayat tersebut menerangkan tentang…


a. Tasamuh c.Husnudzon
b. Tawaduk d. Ta’awun

8. (‫لكم دينكم ولىدين‬  ) merupakan dalil agar kita senantiasa bersikap…


a. Tasamuh c. Husnudzon
b. Tawaduk d. Ta’awun

9. Pengertian tawadhu’ menurut bahasa artinya ....


a. Rendah hati
b. Tidak menampakan kemampuan diri
c. Rendah diri
d. Tidak menonjolkan kemampuan diri
10. Dibawah ini bentuk – bentuk tawadhu’, kecuali ....
a. Menghormati kepada orang yang lebih tua atau lebih pandai dari pada dirinya
b. Sayang kepada yang lebih muda atau lebih rendah kedudukanya
c. Menghormati pendapat orang lain
d. Menutupi cacat (Aib) orang lain

11. Sikap husnud-dzan harus selalu dipertahankan dalam kehidupan bermasyarakat dewasa
ini, karena dengan dikembangkanya sikap husnud-dzan, maka akan menimbulkan
dampak positif dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun pernyataan berikut ini yang
tidak termasuk dampak positif dari husnud-dzan adalah ....
a. Timbulnya perasaan saling mempercayai diantara anggota masyarakat
b. Terjadinya ikatan batin yang kuat antara anggota masyarakat
c. Terciptanya suasana kehidupan yang tentram
d. Hidup terasa kurang mengesankan

12. Prasangka baik terhadap siapapun perlu kita jaga dalam kehidupan sehari-hari. Berikut
adalah contoh perbuatan husnud-dzan, kecuali ....
a. Sering bersilaturrahmi dengan para ulama’
b. Selalu berharap ridla Allah SWT
c. Selalu berfikir jernih
d. Selalu menjelekan orang lain.

SOAL PENALARAN SISWA

1. Apa pendapat kalian apabila ada sekelompok orang ingin mengebom tempat ibadah
umat lain dengan alasan perjuangan? Jelaskan!
..............................................................................................................................................
.
..............................................................................................................................................
.
..............................................................................................................................................
.
2. Bagaimana pendapat kalian tentang peristiwa bom Bali pada beberapa tahun lalu?
..............................................................................................................................................
.
..............................................................................................................................................
.
3. Siapakah yang mendapatkan keuntungan dan siapakah yang dirugikan dari pengeboman
tersebut?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
4. Nabi bersabda bahwa kita dilarang mengejek tuhan umat lain. Mengapa nabi Muhammad
saw. bersabda seperti itu?
..............................................................................................................................................
.
..............................................................................................................................................
.
5. Bagaimana pendapat kalian tentang ucapan selamat Natal yang diucapkan seorang
muslim pada orang non muslim? Bolehkah? Jelaskan!
..............................................................................................................................................
.
..............................................................................................................................................

6. Nabi saw. . . bersabda:


ِ َّ‫طوىب لِمنش َ َغلَهُ َعيـبُهُ عن عُيـو ِ ْب ال‬
‫ناس‬ َ
Artinya: “Sangat beruntung orang yang sibuk dengan aib/kekurangan diri sendiri daripada
mengurusi aib orang lain”.
7. Bagaimana pendapat kalian mengenai hadis nabi di atas?
.............................................................................................................................................
8. Apakah kalian sudah mengamalkannya? Jelaskan!
..............................................................................................................................................
9. Sebutkan satu fenomena / kejadian bahwa kalian sudah mengamalkan hadis di atas!
10. ..............................................................................................................................................
.

B. Rangkuman
Menurut bahasa, husnuzhan adalah berbaik sangka. Menurut istilah adalah berbaik
sangka terhadap apa yang terjadi atau dilakukan orang lain. Orang yang mempunyai sifat
husnuzhan selalu memandang orang lain dengan kacamata kebaikan. Maka orang yang
Selalu ber husnuzhan akan lebih tenang dalam menjalani hidup. Jika seseorang berbuat
baik kepadanya maka ia akan sangat berterimakasih atas kebaikannya dan berusaha
membalas kebaikannya. Namun jika ada orang yang berbuat tidak baik maka ia tidak
akan membalasnya dengan hal-hal yang tidak baik pula akan tetapi dia akan mencari sisi
baik nya dan selalu mengintropeksi dirinya sendiri.

Sedangkan tawadhu’ adalah rendah hati dan tidak sombong. Orang yang tawadhu’
adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari
Allah Swt. Dengan keyakinannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam
hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga
dengan potensi dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah hati dan selalu
menjaga hati serta niat segala amal shalehnya dari segala sesuatu selain Allah. Tetap
menjaga keikhlasan amal ibadahnya hanya karena Allah.

Adapun tasamuh’ menurut istilah adalah “sama-sama berlaku baik, lemah lembut
dan saling memaafkan. “Dalam pengertian istilah umum, tasamuh’ adalah “sikap akhlak
terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama
manusia dalam batas-batas yang digariskan oleh ajaran Islam.” Sikap tasamuh’ perlu
dibangun dalan diri setiap individu karena agar tidak terjadi benturan antara keinginan
dan kepentingan antar sesama manusia.

Dengan tasamuh’ dapat menjauhkan diri dari sifat kesombongan dan keangkuhan.
Adapun ta’awwun’ adalah tolong-menolong antar sesama umat manusia dalam hal
kebaikan, supaya saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan pribadi maupun
kebutuhan bersama.
BAB IV
HASAD, DENDAM, GHIBAH, FITNAH, DAN NAMIMAH

Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifi kasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.5 Menolak sifat hasad, dendam, ghibah, fi tnah, dan namimah
2.5 Terbiasa menghindari perilaku hasad, dendam, ghibah, fi tnah, dan namimah dalam
kehidupan sehari-hari
3.5 Memahami pengertian, contoh dan dampak negatifnya sifat hasad, dendam,
ghibah, fi tnah, dan namimah
4.5 Mensimulasikan dampak negatif dari akhlak tercela (hasad, dendam, ghibah, dan
namimah)

TADARUS
Sebelum kita mulai pelajaran mari kita tadarus terlebih dahulu (Literasi)
Surah Al-Fajr 1 – 30

‫الر ِح ِيم‬ َّ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِـه‬


َّ ‫الر ْح َمـٰ ِن‬
َ ِ‫ـل فِي ٰذَل‬
‫ـك قَ َسـ ٌم لِّ ِذي‬ ِ َّ
ْ ‫﴾ َه‬٤﴿ ‫﴾ َوالل ْي ِـل إذَا يَ ْسـ ِر‬٣﴿ ‫شـ ْف ِع َوالْ َـوتْ ِر‬ َّ ‫﴾ َوال‬٢﴿ ‫ـال َع ْشـ ٍر‬ ٍ َ‫﴾ ولَي‬١﴿ ‫ج ِر‬
َ ‫َوالْ َف ْـ‬
﴿ ‫َم يُ ْخلَـ ْق ِم ْثلُ َهــا فِي الْبِاَل ِد‬ َِّ ِ ِ ِ
ْ ‫﴾ التي ل‬٧﴿ ‫﴾ إِ َر َم ذَات الْع َمــاد‬٦﴿ ‫ك ب َعاد‬
ٍ ِ َ ُّ‫ف َفعل رب‬
َ َ َ َ ‫َم َت َر َك ْي‬ ْ ‫﴾ أَل‬٥﴿ ‫ح ْج ٍر‬
ِ

﴿ ‫ين طَغَ ـ ْـوا فِي الْبِاَل ِد‬ ِ َّ ِ ِ ِ ِ ِ َّ ‫ـود الَّ ِذين جــابوا ال‬
َ ‫﴾ الذ‬١٠﴿ ‫﴾ َوف ْر َع ـ ْـو َن ذي اأْل َْوتَ ــاد‬٩﴿ ‫صـ ـ ْخ َر ب ــال َْواد‬ ُ َ َ َ ‫﴾ َوثَ ُمـ‬٨
ِ ‫ك لَبِال ِْمرصـ ـ‬
﴿ ‫اد‬ َ ْ َ َّ‫﴾ إِ َّن َرب‬١٣﴿ ‫اب‬ ٍ ‫ط َعـ ـ َذ‬
َ ‫ك َسـ ـ ْو‬َ ُّ‫ب َعلَْي ِه ْم َرب‬
َّ ‫صـ ـ‬
َ َ‫﴾ ف‬١٢﴿ ‫اد‬ َ ‫﴾ فَـ ـأَ ْك َث ُروا فِ َيهــا الْ َف َسـ ـ‬١١
‫﴾ َوأ ََّما إِذَا َمــا ْابتَاَل هُ َف َقـ َد َـر‬١٥﴿ ‫ـول َربِّي أَ ْـك َـر َم ِن‬ ‫﴾ فَأ ََّما اإْلِ ن َسـا ُن إِذَا َمــا ْابتَاَل هُ َربُّهُ فَأَ ْك َر َمــهُ َو َن َّع َمــهُ َفَي ُقـ ُـ‬١٤
‫ض ـ ـو َن َعلَ ٰى طَ َعـ ـ ِـام‬ ُّ ‫﴾ َواَل تَ َحا‬١٧﴿ ‫يم‬ ِ
َ ‫﴾ َكاَّل ۖ بَ ـ ــل اَّل تُ ْك ِر ُمـ ــو َن الْيَت‬١٦﴿ ‫ـول َربِّي أ ََهـ ــانَ ِن‬ ُ ‫َعلَْيـ ـ ِـه ِر ْزقَـ ــهُ َفَي ُقـ ـ‬
ِ ‫﴾ َكاَّل إِ َذا ُد َّك‬٢٠﴿ ‫ـال حبًّا ج ًّما‬ ِ ِ ِ
‫ت‬ َ ُ َ ‫﴾ َوتُحبُّو َن ال َْمـ ـ‬١٩﴿ ‫اث أَكْاًل لَّ ًّما‬ َ ‫ُّر‬ َ ‫﴾ َوتَـ ـ ـأْ ُكلُو َن الت‬١٨﴿ ‫الْم ْسـ ـ ـكي ِن‬
‫َّم َي ْو َمئِ ـ ٍـذ َيتَـ ـ َذ َّك ُر‬ ٍِِ
َ ‫يء َي ْو َمئ ــذ ب َج َهن‬
ِ
َ ‫﴾ َوج‬٢٢﴿ ‫صـ ـ ًّفا‬ َ ‫صـ ـ ًّفا‬
َ ‫ـك‬ ُ ‫ك َوال َْملَ ـ‬ َ ‫﴾ َو َجـ‬٢١﴿ ‫ض َد ًّكا َد ًّكا‬
َ ُّ‫ـاء َرب‬ ُ ‫اأْل َْر‬
ٍِ ِ ِ ُ ‫َّم‬ ْ ‫ـول يَـا ل َْيتَنِي قَـد‬
﴿ ‫َحـ ٌد‬ َ ‫ب َع َذابَـهُ أ‬ ُ ‫﴾ َفَي ْو َمئـذ اَّل ُي َع ِّـذ‬٢٤﴿ ‫ت ل َحيَـاتي‬ ُ ‫﴾ي ُق‬ َ ٢٣﴿ ‫نسا ُن َوأَنَّ ٰى لَهُ ال ِّـذ ْك َر ٰى‬ َ ِ‫اإْل‬
﴿ ً‫ضـيَّة‬ ِ ‫ضـيةً َّمر‬ ِ ِ ٰ ‫﴾ ار ِج ِعي إِل‬٢٧﴿ ُ‫الن ْفس الْمطْمئِنَّة‬ ِ
ْ َ ‫َى َربِّك َرا‬ ْ َ ُ ُ َّ ‫﴾ يَــا أ ََّيُت َهــا‬٢٦﴿ ‫َحـ ٌد‬ َ ‫﴾ َواَل يُوث ُق َوثَاقَــهُ أ‬٢٥
٣٠﴾﴿ ‫﴾ َوا ْد ُخلِي َجنَّتِي‬٢٩﴿ ‫ادي‬ ِ ‫﴾ فَا ْد ُخلِي فِي ِعب‬٢٨
َ

Kisah Abu Jahal Dan Abu Lahab

Abu Lahab adalah keturunan dari suku Quraisy yang memusuhi, menentang dan
menghalanghalangi perjuanagn dakwah Rasulullah Saw. dalam menegakkan agama Islam
di Makah. Abu Lahab selalu menghasut para pengikut Nabi Muahammad saw. supaya tidak
mengikuti ajaran Nabi. Ia berusaha sedemikian rupa dalam menghalang-halangi dakwah
Nabi, ia berupaya merendahkan agama Islam.
Pada suatu ketika Rasulullah Saw. naik ke Bukit Shafa sambil berseru: “Mari
berkumpul pada pagi hari ini!” Maka berkumpullah kaum Quraisy. Rasulullah saw. bersabda:
“Bagaimana pendapat kalian, seandainya aku beritahu bahwa musuh akan datang besok
pagi atau petang, apakah kalian percaya kepadaku?”

Kaum Quraisy menjawab: “Pasti kami percaya.” Rasulullah Saw.bersabda: “Aku


peringatkan kalian bahwa siksa Allah yang dahsyat akan datang.” Berkatalah Abu Lahab:
“Celakalah engkau! Apakah hanya untuk ini, engkau kumpulkan kami?”. Istri Abu Lahab juga
mengikuti jejak Abu Lahab yaitu menghalang-halangi Islam dengan menyebarkan duri-duri
di tempat yang akan dilalui Rasulullah Saw.
Abu Lahab dengan perlakuannya seperi itu amatlah rugi dan sangat celaka,
amalnya sia-sia, usahanya untuk menghalang-halangi Islam percuma. Harta, pangkat,
kedudukan yang dibanggakan Abu Lahab tidak berarti apa-apa. Abu lahab kelak akan
disiksa dengan api neraka yang sangat panas.

Abu Jahal nama lengkapnya adalah Abu Jahal bin Hisyam. Orang Quraisy biasa
memanggilnya Abul Hakam. Ia termasuk orang yang terpandang di kalangan kabilah
Quraisy. Dia adalah orang kafi r Quraisy yang selalu menghalang-halangi dan memusuhi
nabi Muhammad Saw. Ejekan dan hinaan sering sekali dilontarkan dari mulutnya,
menganggap Nabi gila karena sering dianggap membuat cerita palsu dan mengada-ada,
walaupun Abu Jahal selalu menemukan kebenaran cerita rasulullah akan tetapi Abu Jahal
tetap tidak mau mengimani dan mengikuti Rasulullah Saw.

A. Hasad
Hasad atau dengki adalah perasaan tidak senang terhadap orang lain yang
mendapatkan nikmat dari Allah. Orang yang memiliki sifat hasad selalu iri hati jika melihat
orang lain Bhidup senang. Hasad atau dengki adalah sifat tercela. Allah Swt. dan Rasul-Nya
melarang kita berbuat hasad atau dengki Sabda Rasulullah saw.

ِ ِ
ُ‫ض ْو َاوالَتَ َد َابُر ْو َاو ُك ْونُ ْواعبَ َادااهلل ا ْخ َوانًا َك َمااََمَر ُك ُم اهلل‬
ُ ‫اس ُد ْو َاوالََت َقاطَعُ ْو َاوالََتبَا َغ‬
َ َ‫الَ حَت‬
Artinya : “Janganlah kamu dengki mendengki, jangan putus-memutus hubungan
persaudaraan, jangan benci membenci, jangan pula belakang-membelakangi dan jadilah
kamu semua hamba Allah seperti saudara, sebagai mana yang diperintahkan Alla
kepadamu.” (HR. Bukhari dan Muslim )

Hasad atau dengki adalah sifat iblis dan setan. Mahluk Allah yang pertama kali memiliki
sifat hasad/dengki adalah Iblis. Iblis dengki kepada Nabi Adam as. Karena Nabi Adam
diciptakan oleh Allah sebagai mahluk yang terhormat, Iblis iri hati melihat Malaikat bersujud
menghormati Nabi Adam. Karena sifat dengki yang sudah melekat pada dirinya, Iblis tidak
mau menghormati Nabi Adam, walaupun itu perintah Allah. Oleh sebab itu Iblis dikutuk oleh
Allah.

Orang yang memiliki sifat dengki merasa iri hati melihat orang lain hidup senang atau
beruntung. Ia menginginkan keberuntung itu pindah kepadanya, Karena hatinya selalu
kotor. Orang yang dengki itu akan sia-sia amal ibadahnya terhapus oleh sifat dengkinya.
Sabda Rasulullah saw.
ِ ِ ِ
‫ب‬ ُ ‫ايَّا ُك ْم َواحْلَ َس َدفَا َّن احْلَ َس َد يَ ْاء ُك ُل احْلَ َسنَات َك َما تَأْ ُك ُل الن‬
َ َ‫َّار احْلَط‬
Artinya: “Jauhkanlan dirimu dari sifat dengki, karena dengki itu memakan semua
kebaikan, sebagaimana api menghanguskan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud )

Orang yang bersifat dengki hanya akan memperoleh celaan, kehinaan dan kesusahan
bahkan para Malaikat melaknat orang yang memiliki sifat dengki. Sifat hasad dan dengki
dapat ditimbulkan oleh beberapa sebab:

a. Tidak bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah, merasa kurang dan tidak
puas terhadap nikmat yang dia terima.
b. Adanya perasaan tidak senang kepada orang lain,
c. Adanya perasaan tinggi hati, tidak senang jika ada orang yang melebihi/ lebih baik
darinya.

Menghilangkan rasa hasad:


a. Senantiasa bersyukur terhadap nikmat Allah
b. Berusaha menyenangkan orang lain
c. Bersikap rendah hati

B. Dendam
Dendam artinya berkeinginan untuk membalas. Allah Swt sangat membenci orang
yang pendendam, karena sifat pendendam sangat membahayakan dan merugikan orang
lain.B Sabda Rasulullah saw.Yang artinya:
Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling pendendam.” (HR.
Bukhori dan Muslim)

C. Ghibah
Ghibah artinya mengumpat atau menggunjing yaitu perbuatan atau tindakan yang
membicarakan aib orang lain.
Allah berfirman dalam Qur’an Surah al-Hujurat ayat 1 :

‫يم‬ِ ِ‫يا أَيُّها الَّ ِذين آمنوا اَل ُت َقدِّموا ب ي َد ِي اللَّ ِه ورسولِِه و َّات ُقوا اللَّه إِ َّن اللَّه مَس‬
ٌ ‫يع َعل‬
ٌ َ َ َ ُ ََ َ َ ‫ُ َنْي‬ َُ َ َ َ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beiman! Jauhilah banyak prasangka,
sesungguhnya prasangkan itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain,
dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.

ِ ِ ِ ِ ‫يا أَيُّها الَّ ِذين آمنُوا‬


‫ضا‬
ً ‫ض ُك ْم َب ْع‬ ْ َ‫ض الظَّ ِّن إمْثٌ َواَل جَتَ َّس ُسوا َواَل َي ْغت‬
ُ ‫ب َب ْع‬ َ ‫اجتَنبُوا َكث ًريا م َن الظَّ ِّن إِ َّن َب ْع‬
ْ َ َ َ َ
ِ ِِ ُّ ِ‫أَحُي‬
‫يم‬
ٌ ‫اب َرح‬ ٌ ‫َح ُد ُك ْم أَ ْن يَأْ ُك َل حَلْ َم أَخيه َمْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموهُ َو َّات ُقوا اللَّهَ إِ َّن اللَّهَ َت َّو‬
َ‫بأ‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara
kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Dalam Hadis Rasulullah saw. bersabda
….‫…الغيبة ذكرك اخاك مبا يكرهه‬.
Artinya: “Ghibah ialah apabila engkau menyebutkan perihal saudaramu dengan
sesuatu yang tidak disukai olehnya.“ (HR. Muslim)

Sebab-sebab timbulnya ghibah


a. Ingin menghilangkan perasaan marah. Jika telah terlampiaskan marahnya ia merasa
puas.
b. Kemegahan diri, seseorang yang ingin dikatakan hebat, dan mewah atau megah.
c. Mengaggap orang lain lemah, rendah dan hina.

D. Fitnah
Fitnah artinya: Perkataan yang bermaksud menjelekkan orang seperti menodai nama
baik, merugikan kehormatan orang lain. Firman Allah Q.S. al-Baqarah 217.
‫ص ٌّد َع ْن َس بِ ِيل اللَّ ِه َو ُك ْف ٌر بِ ِه َوالْ َم ْس ِج ِد‬ ِ ِ ٌ َ‫يه قُ ل قِت‬
َ ‫ال في ه َكبِ ريٌ َو‬ ْ
ِ ِ‫الش ه ِر احْل ر ِام قِتَ ٍال ف‬
َ َ ْ َّ ‫ك َع ِن‬ َ َ‫يَ ْس أَلُون‬
‫اج أ َْهلِ ِه ِمْنهُ أَ ْكَبُر ِعْن َد اللَّ ِه َوالْ ِفْتنَةُ أَ ْكَبُر ِم َن الْ َقْت ِل َواَل َيَزالُو َن يُ َق اتِلُونَ ُك ْم َحىَّت ٰ َي ُر ُّدو ُك ْم َع ْن ِدينِ ُك ْم‬ ِ ِ
ُ ‫احْلََرام َوإ ْخَر‬
ِ ِِ ِ ِ ِ
‫ك‬ َ ِ‫الد ْنيَا َواآْل ِخَر ِة َوأُو ٰلَئ‬
ُّ ‫ت أ َْع َماهُلُ ْم يِف‬ ْ َ‫ك َحبِط‬ َ ِ‫ت َو ُه َو َكافٌر فَأُو ٰلَئ‬ ْ ‫استَطَاعُوا َو َم ْن َيْرتَد ْد مْن ُك ْم َع ْن دينه َفيَ ُم‬ ْ ‫إِن‬
ِ
‫اب النَّا ِر ُه ْم فِ َيها َخالِ ُدو َن‬ ُ ‫َص َح‬ْ‫أ‬
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram.
Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia)
dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir
penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah.
Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-
hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu
(kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu
dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya
di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Sebab-sebab yang menimbulkan fitnah:


a. Berupa tekanan orang atau pihak lain
b. Berupa hukuman
c. Berupa pemberian Allah baik dan buruk
d. Kalah dan menang Senang dan susah dan
e. Berupa anak dan harta

Firman Allah dalam Q.S. al- Anfal: 28

ِ ِ َّ ‫و ْاعلَموا أَمَّنَا أَموالُ ُكم وأَواَل ُد ُكم فِْتنَةٌ وأ‬


‫يم‬ ْ ‫َن اللَّهَ عْن َدهُ أ‬
ٌ ‫َجٌر َعظ‬ َ ْ ْ َ ْ َْ ُ َ
Artinya: “Dan ketahuailah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai
cobaan/ fitnah dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.” (Q.S. al- Anfal : 28 )

E. Namimah
1. Pengertian Namimah
Menurut bahasa namimah berasal dari bahasa Arab yang artinya adu domba.
Adapun yang dimaksudkan dengan namimah menurut istilah adalah menyampaiakan
sesuatu yang tidak disenangi. Baik yang tidak senang itu orang yang diceritakan ataupun
orang yangV mendengarnya. Kita biasa menyebutnya dengan “adu domba”. Cara
menyampaikan sesuatu itu biasanya dengan ucapan atau perkataan, tetapi adakalanya
dengan tulisan, isyarat atau dengan sindiran.

Namimah pada hakekatnya adalah menyampaikan atau menceritakan rahasia orang


lain sehingga merusak nama baik orang lain tersebut, tentu saja orang yang diceritakan
itu merasa tidak senang dan dapat menimbulkan permusuhan.

Seringkali terjadi namimah dilakukan oleh orang yang sengaja ingin menimbulkan
permusuhan antara seseorang dengan orang lain atau bahkan sifat seseorang yang ingin
mencari popularitas diri sendiri diatas penderitaan orang lain. Misalnya Abduh dan
Asmat adalah dua orang yang bersahabat. Fulan adalah orang yang banyak omong dan
akhlaknya kurang baik. Melihat persahabatan Abduh dan Asmat sangat akrab, Fulan
kemudian mencari-cari peluang untuk mengadu domba antara Abduh dan Asmat.

Dengan berbagai cara Fulan lakukan, sehingga persahabatannya bercerai berai


bahkan terjadi perkelahian atau permusuhan antara Abduh dan Asmat.
2. Dalil yang berhubungan dengan namimah Namimah termasuk akhlak tercela yang
dilarang dalam Agama sesuai dengan firman Allah Swt sebagai berikut:

ٍ ‫ني مَهَّا ٍز مش‬


‫َّاء بِنَ ِمي ٍم‬ ٍ ‫واَل تُ ِطع ُك َّل حاَّل‬
ٍ ‫ف َم ِه‬
َ َ ْ َ
Artinya: dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi
hina,
yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, (Q.S. AlQalam : 10-11)

‫َويْ ٌل لِ ُك ِّل مُهََز ٍة لُ َمَز ٍة‬

Artinya: kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela, (Q.S. al-Humazah


ayat 1)

3. Penyebab timbulnya sifat namimah Perbuatan namimah atau adu domba disebabkan
antara lain :
a. Ada perasaan tidak senang terhadap orang yangdiceritakan.
b. Adanya sifat dengki pada diri seseorang yang menyebabkan ketidak senangan
kepada orang lain yang mendapatkan kebahagiaan maupun kesuksesan.
c. Mencari muka agar orang lain bersimpati kepada dirinya.
d. Gemar berbicara berlebihan, omong kosong atau berbicara tentang hal-hal yang
tidak benar.

4. Ada beberapa cara untuk menghindari sifat namimah antara lain :


a. Apabila melihat atau mendengar sesuatu yang disampaikan orang lain itu akan
menimbulkan keburukan sebaiknya didiamkan saja.
b. Jangan melayani omongan orang yang suka berkata bohong.
c. Apabila ada berita yang meragukan dari seseorang, agar diselidiki dulu
kebenarannya.

F. Rangkuman
Hasad atau dengki adalah perasaan tidak senang, terhadap orang yang
mendapatkan nikmat dari Allah. Orang yang memiliki sifat hasad selalu iri hati jika melihat
orang lain hidup senang. Hasad atau dengki adalah sifat tercela. Allah Swt. dan Rasul-Nya
melarang kita berbuat hasad atau dengki.

Adapun dendam artinya berkeinginan untuk membalas. Allah Swt. sangat membenci
orang yang pendendam, karena sifat pendendam sangat membahayakan dan merugikan
orang lain. Adapun ghibah artinya mengumpat atua menggunjing yaitu perbuatan atau
tindakan yang menjadi kekurangan orang lain, walau yang dibicarakan sesuai dengan
kenyataan yang ada.

Sedangkan yang dimaksudkan atau namimah menurut istilah adalah


menyampaiakan sesuatu yang tidak disenangi, baik yang tidak senang itu orang yang
diceritakan ataupun orang yang mendengarnya. Cara menyampaikan sesuatu itu biasanya
dengan ucapan atau perkataan, tetapi adakalanya dengan tulisan, isyarat atau dengan
sindiran.

Namimah pada hakekatnya adalah menyampaikan atau menceritakan rahasia orang


lain sehingga merusak nama baik orang lain tersebut, tentu saja orang yang diceritakan itu
merasa tidak senang dan dapat menimbulkan permusuhan.

Upaya menghindari Hasad, Dendam, Ghibah, Fitnah dan Namimah


Antara lain sebagi berikut:
a) Upaya menghindari sifat Hasad
1. Memperkuat persaudaraan dengan didasari atau rasa simpati dan empati.
2. Berdo’a kepada Allah agar terhindar dari kejahatan orang yang hasad.
3. Bersifat lapang dada dan pema’af.
4. Mengembangkan sifat Qana’ah
b) Upaya menghindari sifat Dendam*
1. Melihat kedepan terhadap akibat yang timbul dari pembalasan atas kejahatan.
2. Menyadari kesalahan dan kelalaian terdapat dalam diri setiap manusia.
3. Melatih diri untuk bersabar karena kehidupan penuh dengan ujian._
4. Menyerahkan semua perkara dunia kepada Allah setelah berusaha
menyelesaikannya.
c) Upaya menghindari sifat Ghibah
1. Menyadari sepenenuhnya bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan.
2. Membiasakan untuk mawas diri dan melihat kesalahan sendiri dimasa lalu.
3. Mengingat kebaikan yang telah dilakukan oleh orang lain terhadapnya.
4. Memperbanyak pergaulan dengan sesamanya sehingga  meminimalisir gossip yang
beredar.
5. Tidak mudah mempercayai berita yang tidak jelas kebenarannya.
6. Memperbanyak bergaul dengan orang yang shaleh._
d) Upaya menghindari sifat Fitnah*
1. Waspada terhadap informasi dan keterangan dari orang-orang fasik._
2. Berhati-hati dengan hal-hal yang menjurus kepada fitnah._
3. Berdo’a kepada Allah agar terhindar dari perilaku fitnah._
e) Upaya menghindari sifat Namimah*
1. Tidak mudah percaya dengan perkataan orang lain sebelum melakukan tabayun.
2. Berusaha menghentikan pemberitaan tersebut.
3. Menjauhi orang yang berbuat namimah.

TADRIB
Pilih Jawaban yang benar
1. Jika kita merasa senang melihat orang lain susah, dan merasa susah melihat orang lain
senang, berarti kita terjangkit penyakit…
a. Hasad c. Namimah
b. Gibah d. Dendam

2. Perbuatan ghibah sebagaimana dijelaskan dalam ayat


(‫)والجتسسوا واليغتب بعضكم بعضا احيب احدكم ان ياكل حل اخيه ميتا فكرهتموه‬
    diibaratkan sebagai…
a. Perbuatan makar
b. Perbuatan membunuh saudara
c. Perbuatan memakan daging saudara sendiri
d. Perbuatan menikam saudara sendiri

3.  ‫احلطب‬ ‫الغل واحلسد ياكالن احلسنات كما تاكل النار‬


adalah dalil yang menjelaskan begitu besarnya akibat buruk dari sikap…
a. Hasad c. Fitnah
b. Gibah d. Namimah

4.   (‫ )المؤمن ليس بحقود‬makna dari kata yang digaris bawahi adalah….
a. Hasad c. dendam
b. Gibah d. Namimah

5. (‫ )والفتنة اشد من القتل‬adalah dalil yang menerangkan tentang…


a. Hasad c. Dendam
b. Gibah d. Fitnah

6. Ketika rasa dendam sudah bersemi di dalam hati manusia, maka ia akan kehilangan
sikap, kecuali…
a. Berlapang dada c. Pemaaf
b. Berjiwa besar d. Sombong

7. Yang bukan cara menghindari tindakan ghibah adalah…


a. Berbicara sambil berfikir c. Tingkat rasa percaya diri
b. Berbicara sambil berzikir d. Diam

8. ‫(متفق عليه‬  ‫اليدحل اجلنة فتات وىف رواية منام‬ hadits di atas menerangkan tentang bahaya…
a. Hasad c. Dendam
b. Gibah d. Namimah

9. Perilaku adu domba disebut juga dengan...


a.      Ghibah
b.      Fitnah
c.       Naimah
d.      Hasad
e.       Namimah
10. Perasaan tidak senang terhadap orang lain yang mendapatkan nikmat dari Allah
disebut...
a.       Hasud
b.      Namimah
c.       Hasad
d.      Dengki
e.       Fitnah

BAB V
ADAB BERGAUL DENGAN SAUDARA DAN TEMAN

Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifi kasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar
1.6 Menghayati adab kepada saudara dan teman
2.6 Terbiasa menerapakan adab Islami kepada saudara dan teman
3.6 Memahami adab kepada saudara dan teman
4.6 Mensimulasikan adab kepada saudara dan teman

TADARUS
Sebelum kita mulai pelajaran mari kita tadarus terlebih dahulu (Literasi)
Surah Al-Ghaasiyah 1 – 26
‫الر ِح ِيم‬َّ ‫الر ْح َمـٰ ِن‬ َّ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِـه‬
﴾٤﴿ ً‫ـارا َح ِاميَـة‬ ً َ‫صـلَ ٰى ن‬
ْ َ‫﴾ ت‬٣﴿ ٌ‫صـبَة‬ ِ ‫﴾ َع ِاملَـةٌ نَّا‬٢﴿ ٌ‫﴾ وجـوهٌ يومئِ ٍـذ َخا ِشـعة‬١﴿ ‫يث الْغَا ِشـي ِة‬
َ َ َْ ُ ُ َ ُ ‫ـاك َح ِـد‬
َ َ‫َه ْل أَت‬
ٌ‫﴾ ُو ُجــوه‬٧﴿ ‫ـوع‬ ٍ ‫﴾ اَّل يُ ْس ِم ُن َواَل ُي ْغنِي ِمن ُجـ‬٦﴿ ‫ض ِري ٍع‬ َ ‫ام إِاَّل ِمن‬ ٌ ‫س ل َُه ْم طَ َع‬ َّ ٍِ ِ
َ ‫﴾ ل ْي‬٥﴿ ‫تُ ْس َق ٰى م ْن َع ْي ٍن آنيَة‬
‫﴾ فِ َيهــا َع ْي ٌن‬١١﴿ ً‫﴾ اَّل تَ ْسـ َم ُع فِ َيهــا اَل ِغيَـة‬١٠﴿ ‫﴾ فِي َجن ٍَّة َعالِيَـ ٍـة‬٩﴿ ٌ‫ضـيَة‬ ِ ‫﴾ لِّسـ ْعيِ َها را‬٨﴿ ٌ‫اعمـ ة‬
َ َ
ِ ٍِ
َ َّ‫َي ْو َمئــذ ن‬
‫﴾ َو َز َرابِ ُّي‬١٥﴿ ‫صـ ُفوفَةٌـ‬ ْ ‫﴾ َونَ َمـا ِر ُق َم‬١٤﴿ ٌ‫وعة‬ َ ‫ضـ‬ ُ ‫اب َّم ْو‬ ٌ ‫﴾ َوأَ ْك َـو‬١٣﴿ ٌ‫وعة‬ َ ُ‫﴾ فِ َيها ُس ُر ٌر َّم ْرف‬١٢﴿ ٌ‫َجا ِريَة‬
‫﴾ َوإِلَى‬١٨﴿ ‫ت‬ َ ‫سـ ـ َم ِاء َك ْي ـ‬
ْ ‫ـف ُرفِ َع‬ َّ ‫﴾ َوإِلَى ال‬١٧﴿ ‫ت‬ ْ ‫ـف ُخلِ َق‬َ ‫﴾ أَفَاَل يَنظُ ـ ُـرو َن إِلَى اإْلِ بِ ـ ِـل َك ْي ـ‬١٦﴿ ٌ‫َم ْبثُوثَـ ـة‬
‫ت‬َ ‫﴾ لَّ ْسـ‬٢١﴿ ‫َنت ُمـ َذ ِّك ٌر‬ َ ‫﴾ فَـ َذ ِّك ْر إِنَّ َمــا أ‬٢٠﴿ ‫ت‬ ْ ‫ف ُس ِط َح‬ َ ‫ض َك ْي‬ ِ ‫﴾ َوإِلَى اأْل َْر‬١٩﴿ ‫ت‬ ْ َ‫صب‬ ِ ُ‫ف ن‬
َ ‫ال َك ْي‬ ِ ‫ال‬
ِ َ‫ْجب‬
ِ ‫َعلَي ِهم بِم‬
‫﴾ إِ َّن إِل َْينَـا إِيَ َـاب ُه ْم‬٢٤﴿ ‫اب اأْل َ ْكَب َـر‬ َ ‫﴾ َفُي َع ِّذبُهُـ اللَّــهُ ال َْعـ َذ‬٢٣﴿ ‫﴾ إِاَّل َمن َت َولَّ ٰى َو َك َف َر‬٢٢﴿ ‫ص ْيط ٍر‬ َ ُ ْ
٢٦﴾﴿ ‫﴾ ثُ َّم إِ َّن َعلَْينَا ِح َس َاب ُهم‬٢٥﴿

A. Adab Bergaul dengan Saudara dan Teman

ِ ٍ َ‫عض ُهم لِب‬ ِ ِ ‫َخاَّل ء ي‬


ِ
َ ‫عض َع ُد ٌّو إِاَّل ٱملُتَّق‬
‫ني‬ ُ َ‫ومئذ ب‬
َ َ ُ ‫ٱأل‬
Artinya: “Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali
mereka yang bertakwa”. (QS.Az-Zukhruf:67

Allah Swt memerintahkan kepada kita hendaknya pandai- pandai memilih teman
bergaul dalam kehidupan di dunia dimana hidup tak terulang dan hanya sekali, karena
pengaruh baik dan buruk tergantung dari teman-teman dan sahabatnya, bahkan tidak jarang
kita terbawa dan terpengaruh oleh kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk mereka.
Memilih teman yang baik bisa menghasilkan surga tetapi bergaul dengan yang buruk
menyeret kita ke Neraka. Lihat sabda Rasulullah
.‫خُيَالِل‬ ِِ ِ ِ َّ  :‫ قَ َال‬  ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ أ‬ ‫الر ُج ُل َعلَى دي ِن َخليله فَـ ْلَيْنظُْر‬
 ‫َح ُد ُك ْم َم ْن‬ َّ ‫َع ْن أَيِب ُهَر ْيَر َة أ‬
َ َّ ‫َن النَّيِب‬
ُ
Artinya: "Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda:"Seseorangitu (sangat)
tergantung dengan agama temannya, maka hendaklah seseorang (diantaramu) melihat
siapa yang menjadi temannya."

Dari pembukaan di atas maka adab atau etika bergaul yang benar-benar harus kita
perhatikan adalah sebagai berikut:
1) Memilih teman bergaul dan bersahabat harus dengan orang yang baik akhlaknya
2) Hal ini mempertegas pernyataan Rasulullah Saw. bahwa kita harus pandai memilih dan
memilah teman bergaul untuk kepentingan dunia dan akhirat kita, terkadang adat-
istiadat, budaya dan prilaku seseorang itu saling mempengaruhi.

Abu Said al-Khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Janganlah kalian
berkawan kecuali dengan seorang mukmin, dan jangan sampai memakan makananmu
kecuali orang yang bertakwa.”Larangan pertemanan ini mencakup larangan bersahabat
dengan pelaku dosa besar dan orang yang suka berbuat dosa, karena mereka melakukan
apa yang Allah haramkan.

Kepada Allah saja dia berani maksiat dan melawan apalagi kepada makhluk. Kepada
Allah saja yang memberikan segala kebaikan dan kenikmatan dia ingkar apalagi kepada
manusia,kepada Allah saja tidak amanah apalagi kepada teman-temannya. Berteman
dengan mereka akan mendatangkan kemudharatan pada agama kita.

Terlebih lagi larangan bersahabat dengan orang-orang kafi r dan munafi k, maka
larangan ini lebih diutamakan. Kita bergaul dengan mereka dalam rangka amar ma’ruf dan
nahi munkar itu hal yang diperbolehkan, dan amar ma’ruf serta nahi munkar kita jika
mendatangkan kemaslahatan maka lanjutkan, akan tetapi jika tak mendatangkan perubahan
apapun pada mereka, meninggalkannya adalah lebih lebih baik lagi. Adapun sabda
Rasulullah saw.

Artinya: “jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa”.


Al Khatabi berkata, “Larangan ini berlaku pada makanan undangan, bukan makanan
kebutuhan, karena Allah berfirman:
Artinya: Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak
yatim dan orang yang ditawan”.

Dari firman tersebut membantu manusia yang tertawan oleh kita dari segi makanan
pokoknya dan kebutuhan hidup sehari-harinya adalah wajib, tetangga non muslim yang
kekurangan bahan pokok demi kemanusiaan harus kita bantu, bahkan harus menunjukkan
bahwa kita ini berdakwah ikhlas kepada sesama makhluk dan mencontoh Rasulullah Saw.
Sebagai rahmatan lil ‘alamiin.

Adapun hadis yang lain mempertegas lagi adalah sebagai berikut

‫ك َو كِ ِري‬
ِ ‫ب الْ ِمس‬ ِ ‫السو ِء َكمثَ ِل ص‬
ِ ‫اح‬ ِ ِ‫الصالِ ِح َو اجْلَل‬ ِ ِ‫)مثَل اجْلَل‬ َّ ِ َّ َّ َ ‫ول اللَّ ِه‬
ْ َ َ ْ َّ ‫يس‬ َّ ‫يس‬ ُ َ ‫صلى اللهُ َعلَْيه َو َسل َم‬ ُ ‫ قَ َال َر ُس‬ 
ِ
َ َ‫ بَ َد ن‬ ‫ احْلَدَّاد ِ حُيْ ِر ُق‬ ُ‫ جَتِ ُد ِرحيَهُ َو كِري‬ ‫ أ َْو‬ ‫ إِ َّما تَ ْشرَتِ ِيه‬ ‫ك‬
‫ َث ْو‬ ‫ أ َْو‬ ‫ك‬ ِ ‫ب الْ ِمس‬
ْ
ِ ‫ ِمن ص‬ ‫ك‬
ِ ‫اح‬ َ ْ َ ‫ َي ْع َد ُم‬ َ‫احْلَدَّاد ال‬
ً‫ جَتِ ُد ِمْنهُ ِرحيًا َخبِيثَة‬ ‫ أ َْو‬ ‫ك‬
َ َ‫ب‬
Artinya: Rasulullah saw bersabda: “Perumpamaan teman yang shalih dengan teman
yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual minyak
wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan
mendapatkan bau wanginya, sedangkan pandai besi hanya akan membakar bajumu atau
kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya”.

Jelaslah kehati-hatian kita memilih sebuah komunitas pergaulan sangat diperlukan


bukan hanya mengatakan saya fleksibel bergaul dengan siapa saja, tetapi berlaku cerdaslah
untuk kepentingan diri kita sendiri agar dunia dan akhirat berhasil.
Bahkan faktor memilih pasangan pun sangat tergantung dari teman yang menjadi
teman pergaulannya, karena biasanya sifat mereka tak jauh berbeda dengan teman-
temannya.

 ‫ ِيف‬ ُ‫ اْحلَ َسنَاء‬ ُ‫اَلْ َم ْرأَة‬:‫ِّم ِن؟ قَ َال‬


َ ‫ضَر اءُ الد‬
ْ ‫اهلل َو َما َخ‬ َ ‫ يا‬:‫ قِْي َل‬ ،‫ِّم ِن‬
ِ ‫رسول‬ ْ ‫ َو َخ‬ ‫ إِ يَا ُك ْم‬ :‫قال النيب‬
َ ‫ الد‬ َ‫ضَر اء‬
)‫ (رواهالدارقطين‬.‫ـس ْو ِء‬ ِ
ُ ‫اْملَْنبَت ال‬
Artinya: “Jauhilah olehmu si cantik yang beracun!”.Lalu seorang sahabat bertanya:
“Wahai Rasulullah, siapakah si cantik yang beracun itu?”. Rasulullah saw. menjawab :
“Perempuan yang cantik, tetapi hidup dan bergaul dengan temannya dalam lingkungan yang
jahat “. (H.R. Daruquṭni)

Dari hadis tersebut bisa kita simpulkan bahwa lingkungan yang tidak baik, besar
kemungkinan dipenuhi oleh kebiasaan, tradisi, dan perilaku yang bertentangan dengan
syariat Islam. Lingkungan masyarakat yang mempunyai tradisi berjudi, membuka praktik
pelacuran, gemar minuman keras, dan melakukan maksiat-maksiat lainnya, merupakan
contoh lingkungan yang tidak baik.

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan teman. Seorang teman yang baik
terkadang bisa melebihi kebaikan saudara sendiri. Hal ini dimungkinkan sebab hubungan
antar teman cenderung setara di mana berlaku prinsip menghargai antara satu dengan yang
lain.
Anjuran untuk saling menghargai seperti itu sangat jelas sebagaimana dikemukakan
oleh Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-
Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 444), sebagai berikut :

‫ والتشييع‬،‫ واملؤانسة والتوسعة عند اجللوس‬،‫ واالبتداء بالسالم‬،‫ االستبشار هبم عند اللقاء‬:‫آداب اإلخوان‬
‫ وت رك اجلواب عن د‬،‫ وحس ن الق ول للحكاي ات‬،‫ وتك ره اجملادلة يف املق ال‬،‫ واإلنص ات عن د الكالم‬،‫عن د القيام‬
   ‫ والنداء بأحب األمساء‬،‫انقضاء اخلطاب‬

Artinya: “Adab berteman, yakni: Menunjukkan rasa gembira ketika bertemu,


mendahului beruluk salam, bersikap ramah dan lapang dada ketika duduk bersama, turut
melepas saat teman berdiri, memperhatikan saat teman berbicara dan tidak mendebat
ketika sedang berbicara, menceritakan hal-hal yang baik, tidak memotong pembicaraan dan
memanggil dengan nama yang disenangi.”

Dari kutipan di atas dapat diuraikan ketujuh adab berteman sebagai berikut:
1. Menunjukkan rasa gembira ketika bertemu.
Hal ini menjadi salah satu tanda pertemanan yang baik. Orang-orang yang
bermusuhan cenderung saling membenci ketika bertemu sehingga lebih sering
menghindar dari pertemuan. Teman yang baik tidak hanya menunjukkan rasa
gembira, tetapi juga saling menjaga perasaan masing-masing ketika bertemu dengan
menghindari sikap atau kata-kata yang tidak mengenakkan. 
2. Mendahului mengucapkan salam.
Seorang teman tidak sungkan-sungkan untuk mendahului beruluk salam
meskipun mungkin ia lebih tinggi kedudukannya secara sosial. Seorang teman
cenderung menempatkan diri setara dengan tidak memandang yang lain lebih rendah
dari dirinya. Tentu saja secara moral, pihak yang mendahului mengucapkan salam
adalah lebih baik sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam yang diriwayatkan Abu Dawud dan Ahmad.
3. Ramah dan lapang dada ketika duduk bersama.
Hubungan pertemanan memang sangat menyenangkan terutama karena tidak
ada jarak di antara mereka. Hal seperti ini memungkinkan terjalinnya keakraban satu
sama lain dan keramahan yang tulus. Jika terjadi hal-hal yang khilaf, seorang teman
akan cenderung mudah memaafkan karena umumnya tidak menginginkan
pertemannnya menjadi renggang. 
4. Ikut melepas saat teman berdiri.
Sikap ini menunjukkan penghargaan atau penghormatan terhadap teman. Dalam
konteks pertemanan, seseorang tidak lazim diperlakukan seperti bawahan
sebagaimana dalam sebuah struktur tertentu, misalnya pabrik. Artinya hubungan
pertemanan tidak bisa disamakan dengan hubungan kerja antara atasan dan
bawahan. Seorang teman memperlakukan temannya sebagaimana ia ingin
diperlakukan sama dengan teman tersebut. Dan inilah hakikat pertemanan yakni
kesetaraan. 
5. Memperhatikan saat temana berbicara dan tidak mendebat di saat sedang berbicara.
Sikap ini juga menunjukkan penghargaan atau penghormatan terhadap teman
sebagai wujud dari kesetaraan. Dalam pertemanan kedua belah pihak tidak ingin
saling menyakiti. Hal-hal yang bisa merusak pertemanan akan dihindari sebanyak
mungkin. Teman yang baik bisa melebihi kebaikan saudara sendiri. Hal ini sering
terjadi di dalam masyarakat. 
6. Menceritakan hal-hal yang baik.
Sebagaimana diuraikan dalam poin kelima bahwa dalam pertemanan kedua
belah pihak tidak ingin saling menyakiti. Salah satu caranya adalah menceritakan hal-
hal yang baik dan bukan menceritakan hal-hal yang bisa menimbulkan rasa malu,
tersakiti ataupun menyinggung perasaannya. Jika hal seperti ini bisa dijaga dengan
baik tentu hubungan pertemanan akan langgeng, dan bahkan bisa berlanjut hingga  ke
anak cucu.
7. Tidak memotong pembicaraannya dan memanggil dengan nama yang disenangi.
Memotong pembicaraan seorang teman tanpa alasan yang kuat bisa berarti
tidak menghormatinya. Hal seperti ini sebaiknya dihindari untuk menjaga hubungan
baik antar teman. Demikian pula memanggil teman sebaiknya dengan panggilan yang
ia senangi. Seseorang mungkin biasa dipanggil sesuai dengan pekerjaannya. Tetapi
apabila panggilan seperti ini sebetulnya tidak dia senangi, maka sebaiknya dihindari. 

Demikianlah ketujuh adab seorang teman sebagaimana nasihat Iman Al-


Ghazali. Apabila ketujuh adab ini dapat dipraktikkan dengan baik, tentu hubungan
antar teman akan terus berlanjut dengan baik. Bahkan tidak jarang dari hubungan
pertemanan atau persahabatan bisa meningkat menjadi hubungan yang lebih dekat
lagi seperti menjadi menantu, mertua atau besan dan sebagainya sebagaimana
Rasulullah akhirnya menjadi menantu bagi sahabat Abu Bakar as-Shiddiq RA dan
Umar bib Khattab RA; dan beliau juga menjadi mertua bagi sahabat Utsman bin Affan
RA. Ali bin Abi Thalib RA juga menjadi menantu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam di samping sebagai saudara sepupu.

B. Kembangkan Wawasanmu!
Diskusikan pertanyaan dan permasalahan-permasalahan berikut ini!
1. Menurut pendapat kalian, apakah kriteria saudara dan teman yang baik itu? Sebutkan
sekitar 5 indikasi teman yang baik!
2. Dan menurut pendapat kalian, apakah kriteria saudara dan teman yang jahat atau buruk
itu? Sebutkan sekitar 5 indikasi teman yang buruk!
3. Apa yang kalian lakukan apabila mempunyai teman yang bisa menjerumuskan kalian ke
dalam limbah dosa?
4. Apa saja bahayanya apabila seseorang hanyut dalam perilaku temannya yang jahat?

C. Refleksi
!Renungkanlah hikmah berikut ini, kalau perlu hafalkanlah untuk motto hidup kalian
‫ َّ فَِإن الْ َقريْن بالْ ُم َق َار ِن يـَْقتَدي‬,‫صرقَ ِريْنِ ِه‬ ِ
ُ ْ‫َعن الْ َم ْرء الَ تَسأل َأواَب‬
Atinya: tentang seseorang, janganlah bertanya (tentang dia), tapi bertanyalah
siapakah
temannya! Karena temanlah yang memberi petunjuk”.
Renungkanlah bahaya apa sajakah yang dihadapi apabila seseorang berteman
dengan teman yang jahat?

Buah-buah yang baik akan lebih cepat membusuk karena ada satu buah busuk yang
bercampur dalam buah buah yang baik. Renungkanlah!!!

D. Rangkuman
Allah Swt. memerintahkan kepada kita hendaknya pandai- pandai memilih teman
bergaul dalam kehidupan di dunia dimana hidup tak terulang dan hanya sekali, karena
pengaruh baik dan buruk tergantung dari teman-teman dan sahabatnya, bahkan tidak jarang
kita terbawa dan terpengaruh oleh kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk mereka.
Memilih teman yang baik bisa menghasilkan syurga tetapi bergaul dengan yang buruk bisa
menyeret kita ke neraka. Na’udzu billahi min dzalik.
A. Saudara dan Teman
1. Pengertian Saudara dan Teman
Saudara artinya orang yang seibu seayah( atau hanya seibu atau seayah saja); adik
atau kakak. Istilah Islam menyebutkan saudara dengan kata akhun . Saudara dapat
diartikan pula dengan orang yang bertalian keluarga dengan kita baik dari pihak
ayah atau pihak ibu. Pengertian saudara ini bias diperluas lagi menjadi orang yang
segolongan, seagama, atau sebangsa.
Teman atinya orang yang sudah lama dikenal atau sering berhubungan dalam hal
tertentu (bermain, belajar dan bekerja); sahabat; sekutu. Teman merupakan orang
terdekat kita, tempat kita bertukar pikiran, dan sepermainan. Terhadap saudara dan
teman harus bersikap dan beradab dengan akhlak mulia.
Dalam Istilah persaudaaan dikenal dengan kata ukhuwah. Kata ukhuwag berakar
dari jata kerja akha . Makna asal dari kata ukhuwah berarti memperhatikan. Makna
asal tersebut memberi kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian
semua pihak yang bersaudara. Dalam hadis Rasulullah bersabda: “Barangsiapa
yang bersaudara dengan seseorang karena Allah, niscaya Allah akan
mengangkatnya ke suatu derajat di surga yang tidak bias diperolehnya dengan
sesuatu dari amalnya.” (Riwayat Muslim)
Ukhuwah Islamiah dapat dihayatu oleh setiap muslim, dengan syarat harus
memahami urutan atau tingkatan terjadinya ukhuwah islamiah. Urutan terjadinya
ukhuwah, yaitu ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), ta’awun
(saling menolong), dan tafakul (saling melengkapi).
2. Pembagian Ukhuwah
Dalam kehidupan manusia dikenal macam empat ukhuwah. Adapun 4 ukhuwah
tersebut sebagai berikut:
a. Ukhuwah basyariyah
Adalah ukhuwah yang lahir karena kodrat kehidupan manusia, terutama dalam
dimensi kehidupan kebutuhan. Konsep al-Ukhuwah al-basyariyah memandang
bahwa semua manusia didunia ini adalah bersaudara karena lahir dari seorang
bapak bernama Adam dan seorang ibu bernama Hawa.
b. Ukhuwah insaniyah
Adalah persaudaraan yang terbawa oleh kodrat manuisa sebagai makhluk
berpikir yang menjadi basis berkembangnya kemampuan penciptaan dan
kreativitas.
c. Ukhuwah wathaniyah
Adalah persaudaraan kebangsaan yang lahir karena proses sejarah yang
Panjang dan kemudian membentuk suatu identitas bangsa yang mengikat satu
sama lain dalam suatu wadah kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Ukhuwah Islamiah
Atau ukhuwah diniah adalah persaudaraan yang lahir karena keyakinan Islam
yang dipeluk oleh sekelompok orang. Konsep ukhuwah diniah atau disebuh
ukhuwah islamiah adalah konsep persaudaraan yang paling hakiki dalam Islam.
Ukhuwah diniah inilah yang paling banyak mendapat tempar, baik dalam al-
Qur’an maupun as-Sunnah.
3. Fungsi Ukhuwah
Ukhuwah islamiah memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Persaudaraan yang tulus akan melahirkan rasa kasih sayang yang mendalam
pada jiwa setiap muslim
b. Menimbulkan dampak yang positif, seperti tolong-menolong, mendahulukan
kepentingan orang lain dan mudah memaafkan
c. Terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan orang lain baik dalam harta, jiwa,
kehormatan, harkat dan martabat.
d. Ukhuwah akan melahirkan sifat yang mulia yaitu santun, cinta kasih dan peduli
e. Terwujudnya kehidupan yang aman, tentram, dan harmonis tanpa ada
permusuhan dan kebencian
f. Ukhuwah memperkokoh kekuatan umat Islam sehingga terwujud kejayaan
Islam.
B. Adab kepada Saudara dan Teman
Adab kepada saudara yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari hari sebagai
berikut:
1. Bersikap tawaduk dan tidak sombong
2. Bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang
3. Saling bekerja sama dan tolong menolong
4. Mengucapkan salam pada saat berjumpa
5. Saling mendoakan apabil abersin
6. Apabila melihar ada aib pada saudara segera menutupinya
7. Saling menolong dan memberi nasihat
8. Tidak mendiamkan lebih dari tiga hari
9. Berkata yang baik dan saling memaafkan
10. Menyayangi yang lebih muda serta menghormati yangl lebih tua
Adapun adab yang hendak diterapkan kepada teman sebagai berikut:
1. Memilih teman bergaul yang berakhlak mulia dan orang-orang saleh
2. Menjaga etika-etika kesopanan dalam bergaul. Misalnya, menjaga pandangan
dan menutup aurat.
3. Meninggalkan hal-hal yang dilarang dalam pergaulan dengan lawan jenis
4. Tidak menilai orang dari penampilan fisik dalam bergaul
5. Mencintai teman karena Allah Swt
6. Menampakkan senyum, bersikap lembut, dan kasih sayang
7. Saling merendahkan diri, tidak sombong atau meremehkan yang lain
8. Berbaik sangka dan tidak memata-matai mereka
9. Memaafkan kesalahan dan menahan marah
10. Larangan saling hasad, saling membenci, dan memboikot
11. Larangan memanggil dengan panggilan yang buruk
12. Tidak mengungkit-ungkit pemberian
13. Menjaga rahasia dan tidak menyebarkuaskannya

BAB VI
KETELADANAN SAHABAT ABU BAKAR R.A.

Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, danprosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifi kasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1.7 Menghayati kisah keteladanan sahabat Abu Bakar ra.
2.7 Meneladani sifat-sifat utama sahabat Abu Bakar ra.
3.7 Menganalisis kisah keteladanan sahabat Abu Bakar ra.
4.7 Menceritakan kisah keteladanan sahabat Abu Bakar ra.

TADARUS
Sebelum kita mulai pelajaran mari kita tadarus terlebih dahulu (Literasi)
Surah Al-Lail 1-19

‫الر ِح ِيم‬ َّ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِـه‬


َّ ‫الر ْح َمـٰ ِن‬
‫﴾ َوالَّ ِذي أَ ْـخ َـر َج ال َْم ْـر َع ٰى‬٣﴿ ‫َّر َف َهـ َد ٰى‬ ِ َّ ِ َّ
َ ‫﴾ َوالذي قَـد‬٢﴿ ‫﴾ الذي َخلَ َق فَ َسـ َّو ٰى‬١﴿ ‫ك اأْل َ ْعلَى‬ َ ِّ‫اس َم َرب‬ْ ‫َسبِّ ِح‬
‫ْج ْه َـر َو َمـا يَ ْخ َف ٰى‬َ ‫اء اللَّــهُ إِنَّهُ َي ْعلَ ُم ال‬
َ ‫﴾ إِاَّل َمــا َشـ‬٦﴿ ‫ك فَاَل تَن َسـ ٰى‬ َ ُ‫﴾ َسـُن ْق ِرئ‬٥﴿ ‫َح َـو ٰى‬ ْ ‫ـاء أ‬
ً ‫﴾ فَ َج َعلَـهُ غُثَـ‬٤﴿
‫﴾ َو َيتَ َجنَُّب َهــا‬١٠﴿ ‫﴾ َس ـيَ َّذ َّك ُر َمن يَ ْخ َش ـ ٰى‬٩﴿ ‫ت ال ـ ِّـذ ْك َر ٰى‬ ِ ‫﴾ فَ ـ َذ ِّكر إِن َّن َفع‬٨﴿ ‫﴾ ونُي ِّس ـر َك لِلْيس ـر ٰى‬٧﴿
َ ْ َُْ ُ َ َ
‫﴾ قَـ ـ ْد أَ ْفلَ َح َمن‬١٣﴿ ‫ـوت فِ َيهــا َواَل يَ ْحيَ ٰى‬ ُ ‫﴾ ثُ َّم اَل يَ ُمـ‬١٢﴿ ‫َّار الْ ُك ْبـ َـر ٰى‬ َ ‫صـ ـلَى الن‬
ِ
ْ َ‫﴾ الَّذي ي‬١١﴿ ‫اأْل َ ْشـ ـ َقى‬
﴿ ‫﴾ َواآْل ِـخ َرةُ َخ ْـي ٌـر َوأ َْب َق ٰى‬١٦﴿ ‫ْحيَــاةَ ال ُّـد ْنيَا‬ ِ
َ ‫﴾بَ ْـل ُتـ ْـؤث ُرو َن ال‬١٥﴿ ‫صـلَّ ٰى‬
ِ
َ َ‫﴾ َوذَ َك َـر ا ْسـ َم َربِّه ف‬١٤﴿ ‫َت َز َّك ٰى‬
١٩﴾﴿ ‫وس ٰى‬ ِ ِ ِ ُّ ‫﴾ إِ َّن َهـٰ َذا ل َِفي‬١٧
ِ ‫الص ُح‬
َ ‫يم َو ُم‬ َ ‫ص ُحف إ ْب َراه‬ ُ ﴾١٨﴿ ‫َى‬ ٰ ‫ف اأْل ُول‬

KETEGUHAN IMAN SAHABAT ABU BAKR ASH-SHIDDIQ

Nama Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. adalah tidak asing lagi bagi sekalian umat Islam,
baik dahulu maupun sekarang. Dialah manusia yang dianggap paling agung dalam sejarah
Islam sesudah Rasulullah Saw. Kemuliaan akhlaknya, kemurahan hatinya dalam
mengorbankan harta benda dan kekayaannya, kebijaksanaannya dalam menyelesaikan
masalah umat, ketenangannya dalam menghadapi kesukaran, kerendahan hatinya ketika
berkuasa serta tutur bahasanya yang lembut lagi menarik adalah sukar dicari bandingannya
baik dahulu maupun sekarang.

Dialah tokoh sahabat terbilang yang paling akrab dan paling disayangi oleh Rasulullah
Saw. Karena besarnya pengorbanan beliau itulah Rasulullah Saw. Pernah mengatakan:
“Islam telah tegak di atas harta Siti Khadijah dan pengorbanan Abu Bakar.”
Beberapa keistimewaan beliau adalah karena Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. adalah seorang
sahabat yang terkenal karena keteguhan imannya.

Rasulullah Saw. pernah menyanjungi sahabatnya itu dengan sabdanya, “Jika


ditimbang iman Abu Bakar Ash-Shiddiq dengan iman sekalian umat maka lebih berat iman
Abu Bakar“. Mengapa demikian, di antara jawabannya adalah karena beliau tidak mencintai
dunia ini, cintanya pada Allah dan rasulnya melebihi apapun.

Dan yang kedua adalah karena rasa takutnya pada yaumul Hisab atau pengadilan
Allah Swt: suatu ketika beliau berkata: alangkah beruntung jikalau diriku tercipta hanya
seperti selembar daun yang tidak dihisab pada hari kiamat nanti. Dua keadaan inilah yang
menyebabkan Nabi bersabda bahwa imannya adalah paling berat dibanding iman umat
Islam semuanya.
Berikut adalah sedikit gambaran tentang Abu Bakar ra.: Setelah ia masuk Islam, dia
telah menginfaqkan empat puluh ribu dinar untuk kepentingan sadaqah dan memerdekakan
budak. Dalam perang Tabuk Rasulullah saw. telah meminta kepada sekalian kaum Muslimin
agar mengorbankan hartanya pada jalan Allah. Tiba-tiba datanglah Abu Bakar ra. Membawa
seluruh harta bendanya lalu meletakkannya di antara dua tangan baginda Rasul.

Melihat banyaknya harta yang dibawa oleh sahabat Abu Bakar ra. bagi tujuan jihad itu,
maka Rasulullah saw. menjadi terkejut lalu berkata kepadanya: “Hai sahabatku yang
budiman, kalau sudah semua harta bendamu kau korbankan apa lagi yang akan engkau
tinggalkan buat anak-anak dan isterimu?” Pertanyaan Rasulullah saw. itu dijawab oleh Abu
Bakar ash-Shiddiq dengan tenang sambil tersenyum, ujarnya. “Saya tinggalkan buat mereka
Allah dan Rasul-Nya.” (lih. tafsir surat Al-Lail).

Diriwayatkan oleh at-Turmudzi dari Umar Ibnul Khattab berkata, “Rasulullah Saw.
memerintahkan kita untuk bersedekah, saat itu aku memiliki harta maka aku berkata, “Pada
hari inilah aku akan mengungguli Abu Bakar, semoga aku mengunggulinya pada hari ini”.
Maka akupun mengambil setengah hartaku, maka Rasulullah Saw. bersabda, “Apa yang
engkau tinggalkan untuk keluargamu? Aku menjawab: Sejumlah yang aku sadaqahkan
(50%)”. LaluAbu Bakar datang dengan membawa seluruh hartanya dan Rasulullah Saw.
bersabda: “Wahai Abu Bakar, apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu? Dia menjawab:
Aku meninggalkan Allah dan Rasul-Nya. Lalu Umar berkata: Demi Allah aku tidak bisa
mengungguli Abu Bakar dalam kebaikan untuk selamanya”. [Sunan At-Tirmdzi no: 3675).

Diriwayatkan oleh At-Turmudzi dari hadis Anas bahwa Nabi Muhammad saw.
Bersabda kepada Abu Bakar dan Umar, “Dua orang ini adalah pemimpin para penghuni
surga yang dewasa baik generasi yang terdahulu atau yang akan datang kecuali para Nabi
dan Rasul”. [Sunan Turmudzi: no: 3664]. Imam Bukhari rahimahullah membuat bab di dalam
Kitab Fadha’il ash-Shahabah [Fath al-Bari Juz 7 hal. 15] dengan judul ‘Bab; Sabda Nabi
Saw., “Tutuplah pintu-pintu –di dinding masjid kecuali pintu Abu Bakar.
Imam Bukhari berkata, dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu’anhu, beliau berkata:
Rasulullah Saw. berkhutbah kepada para sahabat: “Sesungguhnya Allah memberikan
tawaran kepada seorang hamba; antara dunia (hidup kekal) dengan apa yang ada di sisi-
Nya (meninggal dunia). Ternyata hamba itu lebih memilih apa yang ada di sisi Allah.” Abu
Sa’id berkata: “Abu Bakar pun menangis. Kami merasa heran karena tangisannya. Tatkala
Rasulullah Saw. memberitakan ada seorang hamba yang diberikan tawaran.
Ternyata yang dimaksud hamba yang diberikan tawaran itu adalah Rasulullah Saw.
Memang, Abu Bakar adalah orang yang paling berilmu di antara kami.” Kemudian
Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling berjasa kepadaku dengan
ikatan persahabatan dan dukungan hartanya adalah Abu Bakar. Seandainya aku boleh
mengangkat seorang Khalil (kekasih terdekat) selain Rabb-ku niscaya akan aku jadikan Abu
Bakar sebagai Khalil-ku.
Namun, cukuplah -antara aku dengan Abu Bakar ikatan persaudaraan dan saling
mencintai karena Islam. Dan tidak boleh ada satu pun pintu yang tersisa di [dinding] masjid
ini kecuali pintu Abu Bakar.”Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya,
di Kitab Fadha’il ashShahabah (lihat Syarh Nawawi Juz 8 hal. 7-8).

Berikut ini pelajaran-pelajaran yang bisa dipetik dari hadis di atas :


1. Hadis ini mengandung keistimewaan yang sangat jelas pada diri Abu Bakar ash-
Shiddiq ra.yang tidak ditandingi oleh siapapun di antara para sahabat. Hal itu
disebabkan beliau berhakmendapat predikat Khalil -kekasih terdekat- bagi Nabi saw.
kalaulah bukan karena factor penghalang yang disebutkan oleh Nabi di atas.
2. Abu Bakar ra. mengetahui bahwa seorang hamba yang diberikan tawaran tersebut
adalah Nabi saw. Oleh sebab itu beliau pun menangis karena sedih akan berpisah
dengannya, terputusnya wahyu, dan akibat lain yang akan muncul setelahnya.
3. Para ulama itu memiliki pemahaman yang bertingkat-tingkat. Setiap orang yang lebih
tinggi pemahamannya maka ia layak untuk disebut sebagai a’lam (orang yang lebih
tahu).
4. Hadis ini mengandung motivasi untuk lebih memilih pahala akhirat daripada
perkaraperkara dunia.
5. Hendaknya seorang berterima kasih kepada orang lain yang telah berbuat baik
kepadanya dan menyebutkan keutamaannya

Kita juga bisa melihat bersama bagaimana kedalaman ilmu Abu Bakar ash-Shiddiq ra.
Terhadap hadis Nabi Saw, sehingga ilmu itupun terserap dengan cepat ke dalam hatinya
dan membuat air matanya meleleh. Kecintaan kepada akhirat dan kerinduan untuk bertemu
dengan Allah jauh lebih beliau utamakan daripada kesenangan dunia. Beliau sangat
menyadari bahwa kehadiran Rasulullah Saw. di tengah-tengah para sahabat laksana lentera
yang menerangi perjalanan hidup mereka. Nikmat hidayah yang dicurahkan kepada mereka
melalui bimbingan Nabi Saw. Adalah di atas segala-galanya.

Kita pun bisa menarik kesimpulan bahwa dakwah Rasulullah Saw. berjalan dengan
bantuan dan dukungan para sahabatnya. Beliau -dengan kedudukan beliau yang sangat
agung-tidaklah berdakwah sendirian. Terbukti pengakuan beliau terhadap jasa-jasa Abu
Bakar yang sangat besar kepadanya. Tentu saja yang beliau maksud bukan semata-mata
bantuan Abu Bakar untuk kepentingan pribadi beliau, akan tetapi demi kemaslahatan umat
yang itu tak lain adalah dalam rangka dakwah dan berjihad di jalan Allah.
Hadis ini juga menunjukkan betapa agungnya kedudukan Abu Bakar di mata Nabi
Saw. yang melebihi sahabat-sahabat yang lain. Nabi tanpa malu-malu mengakui keutamaan
Abu Bakar ra. Hadis ini juga menunjukkan bahwa memuji orang di hadapannya
diperbolehkan selama orang tersebut tidak dikhawatirkan ujub karenanya. Hadis ini juga
menunjukkan bahwa kecintaan yang terpendam di dalam hati pasti akan membuahkan
pengaruh pada gerak-gerik fisik manusia.
Kecintaan yang sangat dalam pada diri Nabi saw. terhadap Abu Bakar pun tampak
dari ucapan dan perbuatan beliau. Kalau kita mencintai Rasulullah saw. maka
konsekuensinya kita pun mencintai orang yang beliau cintai. Kecintaan yang berlandaskan
Islam dan persaudaraan seagama.

Rangkuman
Beberapa keistimewaan beliau adalah karena Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. adalah
seorang sahabat yang terkenal karena keteguhan imannya. Rasulullah Saw. pernah
menyanjungi sahabatnya itu dengan sabdanya, “Jika ditimbang iman Abu Bakar Ash-Shiddiq
ra. Dengan iman sekalian umat maka lebih berat iman Abu Bakar“.
Mengapa demikian, di antara jawabannya adalah karena beliau tidak mencintai dunia
ini, cintanya pada Allah dan rasulnya melebihi apapun. Dan yang kedua adalah karena rasa
takutnya pada yaumul hisab atau pengadilan Allah.
Beberapa keistimewaan Abu BakarNama  Abu Bakar As-Siddiq R.A. adalah tidak
asing lagi bagi sekalian ummat Islam, baik dahulu maupun sekarang. Dialah manusia yang
dianggap paling teragung dalam sejarah Islam sesudah Rasulullah S.A.W. Kemuliaan
akhlaknya, kemurahan hatinya dalam mengorbankan harta benda dan kekayaannya,
kebijaksanaannya dalam menyelesaikan masalah ummat, ketenangannya dalam
menghadapi kesukaran, kerendahan hatinya ketika berkuasa serta tutur bahasanya yang
lembut lagi menarik adalah sukar dicari bandingannya baik dahulu maupun sekarang. Dialah
tokoh sahabat terbilang yang paling akrab dan paling disayangi oleh Rasulullah S.A.W.
Karena besarnya pengorbanan beliau itulah Rasulullah S.A.W. pernah mengatakan bahwa
“Islam telah tegak di atas harta Siti Khadijah dan pengorbanan  Abu Bakar R.A.”
Beberapa keistimewaan beliau adalah :
Sayidina Abu Bakar Al-Siddiq R.A. adalah seorang sahabat yang terkenal
karena keteguhan imannya. Rasulullah S.A.W. pernah menyanjungi sahabatnya itu dengan
sabdanya, “Jika ditimbang iman Abu Bakar Al-Siddiq dengan iman sekalian ummat maka
lebih berat  iman Abu Bakar“.
Dalam Perang Tabuk  Rasulullah S.A.W. telah meminta kepada sekalian kaum
Muslimin agar mengorbankan hartanya pada jalan Allah. Tiba-tiba datanglah Abu Bakar R.A.
membawa seluruh harta bendanya lalu meletakkannya di antara dua tangan baginda Rasul.
Melihat banyaknya harta yang dibawa oleh Sayidina Abu Bakar R.A., bagi tujuan
jihad itu maka Rasulullah S.A.W. menjadi terkejut lalu berkata kepadanya: “Hal sahabatku
yang budiman, kalau sudah semua harta bendamu kau korbankan apa lagi yang akan
engkau tinggalkan buat anak-anak dan isterimu?” Pertanyaan Rasulullah S.A.W. itu dijawab
oleh Abu Bakar Al-Siddiq dengan tenang sambil tersenyum, ujarnya. “Saya tinggalkan buat
mereka Allah dan RasulNya.”  Hal seperti ini juga disebutkan Allah dalam Quran (surat Al-
Lail).
Tatkala Nabi Muhammad selesai melakukan Isra’ dan Mikraj segolongan orang yang
kurang mempercayai apa yang telah dikhabarkan Rasulullah S.A.W. telah pergi menemui
Abu Bakan R.A. untuk mendengarkan apa pendapatnya tentang cerita Muhammad S.A.W. 
itu. Tujuan kedatangan mereka mendapatkan Abu Bakar R.A. tidak lain dengan prasangka
tentunya Abu Bakar R.A. kali ini akan mendustakan kisah yang tidak masuk akal pada fikiran
mereka itu. Setelah pertanyaan itu disampaikan kepada Abu Bakar R.A. lalu beliau pun
berkata, “Adakah Muhammad berkata begitu? ” Sahut mereka, “Benar!” Maka ujar  Abu
Bakar R.A. “Jika Muhammad berkata begitu maka sungguh benarlah apa yang diceritakan
itu”. 
Lalu mereka pun terus menyambung, “Engkau percaya hai Abu Bakar bahawa
Muhammad sampai ke tanah Syam lebih sebulan perjalanan pulang, di malam semalam
tadi?” Maka sahut Abu Bakar sungguh-sungguh, “Benar! Aku percaya! Malah lebih dari itu
aku percaya kepadanya. Aku percaya akan berita dari langit  yg diberitakannya baik pada
waktu siang maupun di waktu malam!”
Demikian hebatnya sambutan sahabat yang paling utama itu. Karena tegas dan
teguhnya iman beliau terhadap agama yang dibawa oleh Muhammad dan terhadap apa
yang dikhabarkan oleh baginda maka beliau telah diberi oleh Rasulullah S.A.W. dengan
gelaran Al-Siddiq, artinya yang benar.
Allah telah mempersaksikan persahabatan Rasulullah dengan Abu Bakar dalam Al-
Qur`an, yaitu dalam firman-Nya : “…sedang dia salah seorang dari dua orang ketika
keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada sahabatnya: `Janganlah kamu
berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita’.” (QS at-Taubah : 40)`Aisyah, Abu Sa’id dan
Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini mengatakan : “Abu Bakar-lah yang mengiringi Nabi
dalam gua tersebut.”
Dari Amru bin al-Ash radhiyallahu`anhu, bahwa Rasulullah mengutusnya atas
pasukan Dzatus Salasil : “Aku lalu mendatangi beliau dan bertanya “Siapa manusia
yang paling engkau cintai?” beliau bersabda :”Aisyah” aku berkata : “kalau dari
lelaki?” beliau menjawab : “ayahnya (Abu Bakar)” aku berkata : “lalu siapa?” beliau
menjawab: “Umar” lalu menyebutkan beberapa orang lelaki.” (HR.Bukhari dan Muslim)
“Sesungguhnya Allah telah menjadikanku sebagai kekasih-Nya, sebagaimana Dia
menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya. Dan kalau saja aku mengambil dari umatku
sebagai kekasih, akan aku jadikan Abu Bakar sebagai kekasih.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah telah mengutusku kepada kalian semua.
Namun kalian malah berkata `kamu adalah pendusta’.
Sedangkan Abu Bakar membenarkan (ajaranku). Dia telah membantuku dengan jiwa
dan hartanya. Apakah kalian akan meninggalkan aku (dengan meninggalkan)
shahabatku?” Rasulullah mengucapkan kalimat itu 2 kali. Sejak itu Abu bakar tidak pernah
disakiti (oleh seorangpun dari kaum muslimin). (HR. Bukhari)
Dalam riwayat al-Bukhari diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu`anha, bahwa ketika
Rasulullah wafat, Abu Bakar datang dengan menunggang kuda dari rumah beliau yang
berada di daerah Sunh.(hadis panjang) … Abu Bakar berkata : “Amma bad`du, barang siapa
diantara kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah
mati. Kalau kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan
pernah mati.
Allah telah berfirman “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh
telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu
berbalik ke belakang (murtad)? barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat
mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada
orang-orang yang bersyukur.” (QS Ali Imran : 144)
Ibnu Abbas radhiyallahu`anhuma berkata : “demi Allah, seakan-akan orang-orang
tidak mengetahui bahwa Allah telah menurunkan ayat ini sampai Abu Bakar
membacakannya. Maka semua orang menerima ayat Al-Qur`an itu, tak seorangpun diantara
mereka yang mendengarnya melainkan melantunkannya.”

Abu Bakar punya banyak keistimewaan, diantaranya :


1. Keteguhan Imannya menurut Rasul lebih baik dari iman seluruh manusia
digabung.
2. Sangat murah hati, sehingga bila beramal tidak tanggung-tanggung dengan
seluruh harta!
3. Selalu membenarkan Rasul dan berita langit sehingga dijuluki Rasul dg As-
Shiddiq
4. Persahabatannya disaksikan Allah dan diabadikan dalam AlQuran
5. Lelaki yang paling dicintai Rasul.
6. Kedudukanya bagi Rasul seperti seorang kekasih.
7. Rasul melarang disakiti oleh siapapun
8. Kebijaksanaan dan ketenangannya tanpa bandingan, apalagi ketika Rasul SAW
wafat.

LATIHAN UAS SEMESTER GENAP

Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat!


1. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam 25 Nabi yang wajib diketahui adalah ....
a. Adam AS
b. Yusuf AS
c. Muhamad saw.
d. Syamwil AS

2. Shaleh adalah seorang ketua kelas. Ia selalu mengumumkan pengumuman dan tugas-tugas
dari sekolah, hal ini merupakan perbuatan dalam rangka meneladani sifat ....
a. Shidik c. Fathanah
b. Amanah d. Tabligh

3. Pengertian sifat wajib bagi rasul adalah sifat yang … .


a. mesti dimiliki oleh setiap rasul
b. mungkin ada pada diri rasul
c. tidak mungkin dimiliki oleh rasul
d. boleh ada dan boleh tidak ada pada diri rasul nabi

4. Nabi Isa diutus oleh Allah sebagai pembawa kabar gembira, yaitu kabar gembira atas …
a. umat Kristen juga akan masuk surga
b. akan kedatangan nabi Akhir zaman bernama Ahmad
c. akan diampuninya dosa-dosa orang Nasrani
d. akan dijadikannya nabi Isa sendiri sebagai bagian dari para nabi dan rasul yang kisahnya
ditulis dalam al-Quran.

5. Para nabi bersifat sebagai nadzira, artinya adalah …


a. pemberi kabar gembira c. pembawa berkah
b. pemberi peringatan d. pendakwah bagi umat

6. Malaikat Jibril adalah malaikat yang dipercaya untuk …


a. menyampaikan wahyu pada para nabi
b. membacakan al-Qur’an
c. bertabligh pada umat
d. membantu nabi saat menghadapi kesulitan
7. Kata malaikat merupakan bentuk jamak dari kata …
a. Malik b. malak c. mulk d. malakut

8. Kata “nabi”, secara bahasa artinya adalah …


a. Pembawa berita gembira
b. Pembawa berita besar
c. Pembawa berita langit
d. Penyampai berita gembira

9. Yang bukan merupakan ciri dari seorang nabi adalah …


a. Adanya ajaran wahyu
b. Adanya perintah beriman pada alam ghaib
c. Adanya keimanan atas hari Pembalasan
d. Selalu diiringi dengan kitab suci

10. Di seputar Ka’bah terdapat “maqam Ibrahim”. Arti dari maqam Ibrahim adalah …
a. Kuburnya nabi Ibrahim
b. Tempat berdirinya nabi Ibrahim
c. Tempat ceramahnya nabi Ibrahim
d. Tempat meninggalnya nabi Ibrahim

11. Secara bahasa, arti dari ‘mu’jizat’ adalah …


a. Kuat
b. tak berdaya
c. melemahkan
d. membuat berdaya

12. Pengertian mukjizat aqliyah adalah … .


a. kejadian luar biasa yang diberikan Allah Swt kepada rasul-Nya
b. kejadian luar biasa yang timbul dari akal yang sehat
c. mukjizat yang dapat ditangkap oleh panca indra
d. mukjizat yang hanya dapat dipahami oleh akal budi manusia

13. Mukjizat yang diberikan Allah kepada nabi Ibrahim AS adalah….


a. menyembuhkan orang yang sakit c. tongkat menjadi ular
b. tidak hangus dibakar api d. membuat perahu diatas bukit

14. Pengertian ma’unah menurut istilah adalah ... .


a. kelebihan yang istimewa yang dimiliki oleh para wali
b. kemampuan yang luar biasa yang diberikan Alloh Swt kepada seorang mukmin
c. kemampuan luar biasa yang diberikan kepada calon rasul
d. kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh hamba-Nya yang soleh dan taat

15. Peristiwa luar biasa di bawah ini yang termasuk contoh irhas adalah … .
a. Nabi Musa AS tongkatnya dapat menjadi ular
b. Nabi Ibrohim AS tidak hangus dibakar api
c. Nabi Isa AS pada usia bayi dapat berbicara
d. Nabi Muhammad saw membangun masjid nabawi

16. Salah-satu mukjizat Nabi Isa AS Allah Swt. adalah dapat menyembuhkan penyakit buta
sejak lahir dan penyakit kusta. Hal ini seperti dijelaskan dalam Al-Quran surat Ali ‘Imron
ayat 49 yang berbunyi...
a. ‫ُحيِي الْ َم ْوتَ ٰى بِِإ ْذ ِن اللَّ ِه‬
ْ ‫ص َوأ‬ ُ ‫َوأُبْ ِر‬
َ ‫ئ اأْل َ ْك َمهَ َواأْل َْبَر‬
ِِ ِ َّ
َ ‫ك آَل يَةً لَ ُك ْم إِ ْن ُكْنتُ ْم ُم ْؤمن‬
b. ‫ني‬ َ ‫إن يِف َٰذل‬
c. ‫ك ْم‬ ُ ِّ‫يل أَيِّن قَ ْد ِجْئتُ ُك ْم بِآيٍَة ِم ْن َرب‬ ِ ِ ِ
َ ‫َو َر ُسواًل إىَل ٰ بَيِن إ ْسَرائ‬
d. ِ‫ك َهْيئَ ِة الطَّرْي‬َ ‫ني‬ ِ ِّ‫َخلُ ُق لَ ُكم ِمن الط‬ ْ ‫أَيِّن أ‬
َ ْ
17. Kejadian yang luar biasa yang Allah berikan kepada para wali merupakan pengertian dari...
a. mukjizat c. irhas
b. maunah d. karomah

18. Allah dan nabi Muhammad memerintahkan untuk mencari … dalam beribadah, tetapi
melarang sekedar mancari karomah.
a. Istiqamah
b. istighatsah
c. isti’anah
d. istighfar
19. Mu’jizat amat diperlukan untuk menghadapi…
a. Musuh-musuh yang kufur c. Semua umat manusia
b. Manusia biasa d. Semua obyek dakwah

20. Yang bukan merupakan fungsi dari mu’jizat di antaranya adalah …


a. Menunjukkan kehebatan nabi
b. Menunjukkan bahwa ia benar-benar diutus oleh Allah Swt
c. Menunjukkan bahwa nabi lebih sempurna ajarannya
d. Menunjukkan bahwa nabi di jaga oleh Allah dari musuh-musuhnya.

21. Di antara mu’jizat Nabi Musa adalah …


a. tangan berkilauan cahaya c. membelah sungai Nil menjadi jalan
b. kekuatan fi sik yang luar biasa d. membelah bulan

22. Nabi Musa diperintah oleh Allah untuk membebaskan bani Israil dari perbudakan raja
Fir’aun di …
a. Palestina
b. Arab Saudi
c. Mesir
d. Jordania
23. Upaya tidak menampakan kemampuan yang dimiliki dan selalu rendah hati dalam pergaulan
adalah pengertian dari….
a. tawadhu c. tasamuh
b. ta’awun d. tafahum
24. Berteman baik dengan orang yang berbeda Agama dengan kita, merupakan perwujudan
dari sikap…
a. qona’ah c. ta’awun
b. tasamuh d. husnuzhan

25. Memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk saling tolong menolong kepada sesama manusia dan
rela berkorban untuk kepentingan umat dan agama adalah merupakan wujud dari sikap …
a. Qana’ah c. Ta’awun
b. Tasamuh d. tafahum
26. Ta’awun secara bahasa artinya …
a. saling menolong c. saling menasehati
b. saling menghargai d. saling bertenggang rasa

27. Membiarkan umat non muslim melaksanakan ibadah sesuai ajaran mereka adalah wujud
dari bersikap …
a. Tawadhu’
b. tasamuh
c. husnuddzan
d. ta’awun

28. Husnuddzan pada segala nasib yang menimpa diri kita akan menyebabkan kita …
a. Bahagia
b. sengsara
c. berduka
d. menderita

29. Nabi bersabda dalam hadis qudsi, Allah berfirman: “Aku adalah menurut sangkaan
hambaKu kapadaKu”. Artinya adalah kalau kita selalu berbaik sangka pada Allah, Allah
akan …”.
a. Membalas dengan kebajikan yang lebih baik
b. Melupakan kebaikan kita
c. Berbaik sangka juga pada kita
d. Membiarkan

30. Nabi bersabda: “Allah akan menolong hambaNya, selama …


a. Lamanya
b. Hamba itu hidup
c. Hamba itu mau menolong saudaranya.
d. Hamba itu meminta pertolongan-Nya.

31. Iman seseorang tidak akan … tanpa berbuat baik pada sesama
a.sempurna
b. berkurang
c. bertambah
d. diberi pahala
32. Apabila ada teman atau saudara bertengkar, maka harus di …
a. lanjutkan
b. budayakan
c. damaikan
d. lestarikan
33. Perlunya mencari teman yang baik karena berpengaruh pada kebahagiaan atau
kesengsaraan
a. dunia
b. akhirat
c. dunia dan akhirat
d. tak ada pengaruhnya
34. Nabi saw. . . memberikan perumpamaan atas teman yang jahat bagaikan …
a. penjual minyak wangi c. penjual buah-buahan
b. tukang/pandai besi d. buah jeruk

35. Sedangkan untuk teman yang baik dan bermanfaat, maka Nabi memberikan perumpamaan
bagaikan …
a. penjual minyak wangi c. penjual pakaian
b. penjual ikan di pasar d. buah jeruk yang harum

36. Yang bukan merupakan bahaya atau akibat berlaku tidak santun kepada orang yang lebih
tua adalah …
a. pahala bisa berkurang
b. teman berkurang
c. dijauhi oleh teman
d. akan disukai banyak teman

37. Sahabat Abu Bakar merupakan …..dari Nabi saw. . .


a. Saudara sepupu
b. mertua
c. paman
d. kakek
38. Yang bukan merupakan sifat atau keadaan dari sahabat Abu Bakar adalah …
a. pedagang yang sukses c. perhitungan dalam hal harta
b. sangat dermawan d. pembebas para budak
39. Sahabat Abu Bakar merupakan …
a. Laki-laki pertama yang paling dicintai Nabi
b. Laki-laki kedua yang paling dicintai Nabi
c. Sahabat yang paling banyak menghafalkan hadis Nabi
d. Sahabat yang paling cepat menghafalkan Al-Quran
40. Berikut adalah yang paling menonjol dari sahabat Abu Bakar, yaitu …
a. Paling mewah hidupnya c. paling zuhud hidupnya
b. Paling kaya di antara para sahabat d. paling cepat hafalan Al-Qurannya.

ESSAY
41. Fungsi nabi di antaranya adalah sebagai Basyira dan Nadziira. Jelaskanlah fungsi ini!
42. Apakah yang dimaksud dengan irhash? Berikan juga contohnya!
43. Mengapa nabi-nabi diberi karunia mu’jizat yang berbeda-beda? Apa latar belakangnya?
Jelaskan!
44. Apakah tasamuh itu? kapan dan bagaimana kita harus bertasamuh? Bagaimana
batasannya? Jelaskan!
45. Ceritakanlah ketegasan sahabat Abu Bakar dalam memerangi orang yang enggan
membayar zakat! Jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai