Anda di halaman 1dari 57

Halaqah 1 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah |

Pengertian Kitab Dan Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allah


28/10/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 1 | Pengertian Kitab Dan Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab
Allah
PENGERTIAN KITAB DAN WAJIBNYA BERIMAN
DENGAN KITAB-KITAB ALLAH
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang pertama dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab
Allah adalah tentang “Pengertian Kitab Secara Bahasa dan Syariat dan Wajibnya
Beriman Dengan Kitab-kitab Allah”
Diantara pokok pokok keimanan yang harus di imani seorang hamba adalah
beriman dengan kitab kitab Allah, semakin seseorang mengetahui tentang kitab
kitab Allah secara terperinci maka akan semakin bertambah keimanannya dan
akan semakin besar manfaatnya di dunia maupun diakhirat.
➡ Kitaabun dalam bahasa arab adalah mufrad atau tunggal dari kutubun,

➡ kitab secara bahasa artinya yang ditulis

➡ Adapun secara syariat maka yang dimaksud kitab kitab disini adalah kitab
kitab yang Allah turunkan kepada para Rasul-Nya sebagai petunjuk bagi manusia
supaya mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Al-Quran, As Sunnah dan Ijma’ kaum muslimin menunjukkan tentang
wajibnya beriman dengan kitab kitab Allah, dan bahwasanya kekufuran dengan
kitab kitab Allah pada hakikatnya adalah kekufuran dengan Allah
Dari Al-Quran Allah berfirman :
ِ ‫سو ِل ِه َو ْال ِكتَا‬
‫ب الَّذِي أَ ْنزَ َل ِم ْن قَ ْب ُل‬ ُ ‫علَى َر‬ َ ‫ب الَّذِي ن ََّز َل‬ ِ ‫سو ِل ِه َو ْال ِكتَا‬ ِ َّ ِ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آَ َمنُوا آَ ِمنُوا ب‬
ُ ‫اّلل َو َر‬
‫ض َال ًل بَ ِعيدًا‬َ ‫ض َّل‬ َ ‫س ِل ِه َو ْاليَ ْو ِم ْاْلَ ِخ ِر فَقَ ْد‬ ِ َّ ‫َو َم ْن يَ ْكفُ ْر ِب‬
ُ ‫اّلل َو َم َالئِ َكتِ ِه َو ُكت ُ ِب ِه َو ُر‬
“Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kitab yang telah diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab kitab yang
diturunkan sebelumnya. Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat
malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, rasul rasul-Nya dan hari akhir, maka sungguh dia
telah sesat dengan kesesatan yang jauh”. (An-Nisa : 136)
Dari As-sunnah bahwa Nabi ‫ ﷺ‬ketika ditanya Jibril ditanya tentang apa itu iman,
beliau mengatakan
‫اْلخ ِر َوتُؤْ ِمنَ ِبالقَ َد ِر َخي ِْر ِه َوش َّر ِه‬ ُ ‫ؤمنَ باهللِ َو َمالَئ ِكتَ ِه َو ُكتُب ِه َو ُر‬
ِ ‫س ِل ِه َوال َي ْو ِم‬ ِ ُ ‫أن ت‬
ْ ُ‫اإل ْي َمان‬
Beriman adalah engkau beriman dengan Allah, malaikat malaikat-Nya, kitab
kitab-Nya, dan rasul rasul-Nya, dan hari akhir, dan engkau beriman dengan
takdir baik yang baik maupun yang buruk. (HR Muslim)
Adapun dari ijma’ maka telah berkata Ibnu Bathah rahimahullah
‫ وبجميع ما قاله للا عز وجل‬،‫وكذلك وجوب اإليمان والتصديق بجميع ما جاءت به الرسل من عند للا‬
ً ‫ كان بر ّد ذلك الشيء كافرا‬،ً‫ فلو أن رجالً آمن بجميع ما جاءت به الرسل إل شيئا ً واحدا‬،‫فهو حق لز ٌم‬
‫عند جميع العلماء‬
“Demikian pula wajibnya beriman dan membenarkan seluruh apa yang dibawa
oleh para Rasul dari sisi Allāh dan beriman dengan seluruh yang Allāh ‘Azza wa
Jalla katakan, ini adalah sebuah kewajiban, Seandainya seseorang beriman
dengan seluruh yang dibawa para Rasul kecuali satu hal maka dengan dia
menolak satu hal tersebut jadilah dia kafir menurut seluruh ulama.” (Al-Ibānah
Ash-Shughra : 211)
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 2 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah |
Pentingnya Beriman Dan Cara Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah
29/10/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 2 | Pentingnya Beriman Dan Cara Beriman Dengan Kitab-Kitab
Allah
PENTINGNYA BERIMAN DAN CARA BERIMAN
DENGAN KITAB-KITAB ALLAH
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-2 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Pentingnya Beriman Dan Cara Beriman Dengan Kitab-Kitab
Allah”
Diantara yang menunjukkan pentingnya beriman dengan kitab kitab Allah
bahwasanya beriman dengan kitab kitab Allah secara global termasuk pokok
pokok adalah Aqidah Islam dan merupakan rukun yang ketiga dari 6 rukun iman
yang tidak sah iman seseorang kecuali dengan mengimani seluruh rukun iman ini
dan telah berlalu haditsnya
kemudian diantara yang menunjukkan pentingnya bahwasanya beriman
dengan kitab kitab adalah sifat orang orang yang beriman, Allah berfirman :
ِ َّ ِ‫سو ُل بِ َما أ ُ ْن ِز َل إِلَ ْي ِه ِم ْن َربِّ ِه َو ْال ُمؤْ ِمنُونَ ُكل آَ َمنَ ب‬
ُ ‫اّلل َو َم َالئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر‬
‫س ِل ِه‬ َّ َ‫آَ َمن‬
ُ ‫الر‬
“Rasul beriman dengan apa yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian
pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya” (Al-Baqarah : 285)
Dan diantara yang menunjukkan pentingnya bahwa Allah telah menyuruh orang
orang beriman untuk mengatakan kami beriman kepada Allah dan apa yang
diturunkan pada kami didalam sebuah ayat Allah berfirman
ِ ‫وب َو ۡٱۡل َ ۡس َب‬
ٓ ‫اط َو َما‬ ِ ُ ‫نز َل ِإلَ ۡينَا َو َما ٓ أ‬
َ ُ‫نز َل ِإلَ ٓى ِإ ۡب َرٲ ِه ۧـ َم َو ِإ ۡس َمـ ِعي َل َو ِإ ۡس َحـقَ َو َيعۡ ق‬ ِ ُ ‫ٱّلل َو َما ٓ أ‬
ِ َّ ‫قُولُ ٓواْ َءا َمنَّا ِب‬
َ‫ى ٱلنَّبِيُّونَ ِمن َّربِّ ِه ۡم َل نُف ِ َّر ُق بَ ۡينَ أَ َحد ِ ّم ۡن ُه ۡم َون َۡحنُ لَهُ ۥ ُم ۡس ِل ُمون‬ ُ ُ
َ ِ‫سى َو َما ٓ أوت‬ َ ‫سى َو ِعي‬ َ ‫ى ُمو‬ َ ِ‫أوت‬
“Katakanlah oleh kalian: “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan
kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan
asbath (anak cucunya), dan apa yang diberikan kepada Musa dan ‘Isa dan apa
yang diberikan kepada para nabi dari Rabbnya dan kami tidak membeda
bedakan diantara mereka dan kami meyerahkan diri kepada Allah”. (Al-Baqarah
: 136)
Dan diantara yang menunjukkan pentingnya beriman kepada kitab kitab Allah
bahwasanya mengkufuri kitab kitab Allah adalah sebuah kesesatan yang nyata.
Allah berfirman :
ٓ
‫ضلَ ۢ ًال َب ِعيدًا‬ َ ‫اخ ِر فَقَ ْد‬
َ ‫ض َّل‬ ْ ‫س ِل ِهۦ َو ْٱل َي ْو ِم‬
ِ ‫ٱل َء‬ ِ َّ ‫َو َمن َي ْكفُ ْر ِب‬
ُ ‫ٱّلل َو َملَئِ َكتِ ِهۦ َو ُكت ُ ِب ِهۦ َو ُر‬
“Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir, maka sungguh dia telah tersesat dengan
kesesatan yang jauh”. (An-Nisa : 136)
Dan diantara hal yang menunjukan pentingnya beriman dengan kitab kitab Allah
bahwasanya Allah telah menurunkan kitab kitab tersebut sebagai petunjuk bagi
manusia, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, menunjukkan
mereka jalan yang lurus. yang dengannya mereka bahagia di dunia dan akhirat.
Allah berfirman :
ٌ ُ‫إِنَّا أَ ْنزَ ْلنَا الت َّ ْو َراةَ فِي َها ُهدًى َون‬
‫ور‬
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan
juga cahaya.. (Al-Maidah : 44)
Demikian firman Allah :
ٌ ُ‫َوآتَ ْينَاهُ اإل ْن ِجي َل فِي ِه ُهدًى َون‬
‫ور‬
“Dan Kami telah berikan ‘isa, injil didalamnya ada petunjuk dan juga cahaya “.
(Al-Maidah : 46)
Dan Allah mengatakan :
َ‫ْب ۛ فِي ِه ۛ ُهدًى ِلّ ْل ُمتَّقِين‬ ُ َ‫َذلِكَ ْٱل ِكت‬
َ ‫ب َل َري‬
“Kitab tersebut yaitu (Al-Qur’an) tidak ada keraguan didalamnya sebagai
petunjuk bagi orang orang yang bertaqwa”. (Al-Baqarah : 2)
Cara beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah beriman dengan 4 perkara :
1⃣ Beriman bahwasanya dengan kitab-kitab ini benar-benar turun dari Allah
2⃣ Beriman dengan nama-nama kitab kitai ketahui namanya sedangkan yang tidak
diketahui maka kita beriman secara global
3⃣ Membenarkan kabar-kabar yang shahih dalam kitab-kitab tersebut seperti
kabar kabar Al quran dan kabar kabar kitab sebelumnya yang belum diubah
4⃣ Beramal, ridha dan berserah diri dengan hukum-hukum yang belum dihapus di
dalam kitab-kitab tersebut dan semua kitab yang terdahulu telah mansukh atau
terhapus hukumnya dengan Al-Quran
Dan penjelasan ke empat perkara ini in syaa Allah akan diperinci pada halaqah
halaqah selanjutnya
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 3 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Wahyu
30/10/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 3 | Wahyu
WAHYU
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-3 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Wahyu”
Wahyu secara bahasa adalah pemberitahuan yang cepat dan samar.

Didalam Al-Quran Allah menyebutkan bahwa :

➡ Allah Mewahyukan Ibu Musa ‘alayhis salam untuk menyusui Musa ‘alayhis
salam,
➡ Dan Allah mewahyukan lebah untuk membuat sarang,
➡ Dan Allah menyebutkan bahwa Nabi Zakaria ‘alayhis salam mewahyukan
kepada kaumnya dengan Isyarat,
➡ Dan didalam Al-Quran Allah juga menyebutkan bahwasanya syaithan
mewahyukan kepada wali-walinya. Maka ini semua adalah wahyu menurut
bahasa.
Adapun secara syariat maka wahyu adalah pemberitahuan Allah kepada
para Nabi-Nya dengan apa yang ingin Allah sampaikan kepada mereka baik
berupa syariat atau kitab, baik dengan perantara atau tidak dengan perantara.
Dan wahyu inilah yang merupakan kekhususan para Nabi.
Sebagaimana firman Allah :
ۚ‫ِإنَّا ٓ أَ ۡو َح ۡينَا ٓ ِإ َل ۡيكَ َك َما ٓ أَ ۡو َح ۡينَا ٓ ِإلَى نُوح َوٱلنَّ ِب ِيّ ۧـنَ ِم ۢن َبعۡ ِدهِۦ‬
“Sesungguhnya Kami telah wahyukan kepadamu sebagaimana Kami telah
wahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya…. ” (An-Nisa:163)
Wahyu Allah sampaikan kepada para Nabi menggunakan 3 cara :
1⃣ Allah langsung mewahyukan ke hati yang diwahyukan.
Seperti sabda Nabi ‫ﷺ‬
‫ فَأَجْ ِملُوا فِي‬، ‫ب ِر ْزقَ َها‬ َ ‫سا َل ْن تَ ُموتَ َحتَّى تَ ْستَ ْك ِم َل أَ َجلَ َها َوتَ ْست َْو ِع‬ً ‫َث فِي ُرو ِعي أَ َّن نَ ْف‬ َ ‫ِإ َّن ُر ْو َح ْالقُد ُِس نَف‬
‫عتِ ِه‬ َ ِ‫ّللا ل يُنَا ُل َما ِع ْن َدهُ إِل ب‬
َ ‫طا‬ َ َّ ‫ فَإِ َّن‬، ‫صيَة‬ ْ َ‫ق أَ ْن ي‬
ِ ‫طلُبَهُ بِ َم ْع‬ ِ ‫الر ْز‬
ّ ِ ‫طا ُء‬ َ ‫ب َول يَحْ ِملَ َّن أَ َح َد ُك ُم ا ْستِ ْب‬ َّ
ِ َ‫الطل‬
“Sesungguhnya Rūhul Qudus (Jibrīl) telah meniupkan di dalam hatiku bahwa
sebuah jiwa tidak akan meninggal sampai sempurna ajalnya dan sempurna
rizqinya. Maka hendaklah kalian perbaiki cara mencari rizqi kalian. Janganlah
sampai salah seorang diantara kalian mencari rizqi dengan maksiat karena
melihat lambatnya rizqi, karena sesungguhnya tidak dicari apa yang ada di sisi
Allāh kecuali dengan keta’atan kepadaNya.” (HR Abū Nu’aim dalam Hilyatul
Awliyā dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh)
2⃣ Allah berbicara langsung dengan Nabi tersebut dari balik hijab.
Sebagaimana ketika Allāh berbicara langsung kepada Nabi Musa ‘alayhissalām,
sebagaimana dalam firman Allah :
‫سى تَ ْك ِلي ًما‬ َّ ‫َو َكلَّ َم‬
َ ‫ّللاُ ُمو‬
“Dan Allāh berbicara dengan Mūsā dengan sebenar-benar pembicaraan” (An-
Nisā: 164)
3⃣ Wahyu tersebut datang dengan perantaraan malaikat.
Sebagaimana turunnya Jibril membawa wahyu dari Allah kepada para Nabi dan
Rasul.
Dalil 3 cara ini adalah firman Allah :
ُ‫ي بِإِ ْذنِ ِه َما يَشَا ُء ۚۛ إِنَّه‬ ً ‫س‬
ِ ‫ول فَي‬
َ ‫ُوح‬ ُ ‫اء ِح َجاب أَ ْو ي ُْر ِس َل َر‬
ِ ‫ّللاُ إِ َّل َوحْ يًا أَ ْو ِم ْن َو َر‬
َّ ُ‫َو َما َكانَ ِلبَشَر أَ ْن يُ َك ِلّ َمه‬
‫ع ِلي َح ِكي ٌم‬
َ
“Dan tidaklah Allāh berbicara kepada manusia kecuali wahyu yang diwahyukan
secara langsung atau berbicara kepadanya dari balik hijab atau Allāh mengutus
seorang malaikat utusan kemudian malaikat tersebut mewahyukan dengan izin
Allāh apa yang Allah kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha
Bijaksana.” (Asy-Syura : 51)
Dan Jibril datang kepada nabi dengan membawa wahyu terkadang dengan
wujudnya yang asli, terkadang datang wahyu tersebut seperti kerincingan
lonceng, dan terkadang Jibril datang menjelma sebagai seorang manusia.
Al-Harits Ibnu Hisyām radhiyallāhu ‘anhu pernah bertanya kepada Rasūlullāh ‫ﷺ‬

ُ ْ‫ْف َيأْتِيكَ ْال َوح‬


‫ي؟‬ َ ‫ َكي‬، ‫ّللا‬
ِ َّ ‫سو َل‬
ُ ‫َيا َر‬
“Wahai Rasūlullāh, bagaimana wahyu datang kepadamu?”
Maka Beliau ‫ ﷺ‬berkata:
‫ َوأَحْ يَانًا‬، ‫ع ْنهُ َما قَا َل‬
َ ُ‫عيْت‬ َ ‫ َوقَ ْد َو‬، ‫ع ِنّي‬َ ‫ص ُم‬ َ ‫ي فَيُ ْف‬
َّ َ‫عل‬ َ َ‫ َوه َُو أ‬، ‫صلَ ِة ْال َج َر ِس‬
َ ُ‫ش ُّده‬ َ ‫أَحْ يَانًا يَأْتِينِي ِمثْ َل‬
َ ‫ص ْل‬
‫يَتَ َمث َّ ُل ِلي ْال َملَكُ َر ُج ًال فَيُ َك ِلّ ُمنِي فَأ َ ِعي َما يَقُو ُل‬
“Terkadang datang wahyu kepadaku seperti suara kerincingan lonceng dan
inilah yang paling berat bagiku. Kemudian suara itu pergi dan aku sudah
memahami apa yang dia katakan. Dan terkadang malaikat menjelma sebagai
seorang laki-laki kemudian berbicara kepadaku dan akupun memahami apa yang
dia ucapkan.” (Hadits Muttafaqun ‘alayhi)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 4 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Beriman
Bahwasanya Kitab-Kitab Ini Benar-Benar Turun Dari Allah
31/10/2019Materi HSI

Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah

Halaqah 4 | Beriman Bahwasanya Kitab-Kitab Ini Benar-Benar Turun Dari


Allah
BERIMAN BAHWASANYA KITAB-KITAB INI
BENAR-BENAR TURUN DARI ALLAH
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-4 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Beriman Bahwasanya Kitab-Kitab Ini Benar-Benar Turun Dari
Allah”
Diantara cara beriman dengan kitab-kitab AllAh adalah :

Beriman bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar Turun dari Allah,


Merupakan kalamullAh dari AllAh bermulai.

Dan bahwasanya Allah telah, Berbicara secara hakikat dengan huruf dan
maknanya, berbicara sesuai dengan yang Dia kehendaki (dengan cara yang Allah
kehendaki) yang sesuai dengan keagungan Allāh ‘Azza wa Jalla.
Allāh Berfirman :
‫نجي ََل‬
ِ ‫اْل‬ َ َ‫ص ِدقًا ِل َما بَيْنََ يَ َد ْي َِه َوأ‬
ِ ْ ‫نز ََل الت َّ ْو َرا َةَ َو‬ َِ ‫اب بِا ْلح‬
َ ‫َق ُم‬ ََ َ‫علَيْكََ ا ْل ِكت‬
َ ‫نَ َّز ََل‬
“Dia telah menurunkan atasmu, Al-Kitāb (Al-Qurān) dengan haq,
membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan
Taurāt dan Injīl.” (QS Ali Imran: 3)
Dan Allah Berfirman :
‫اط َو َما‬ َِ َ‫سب‬ْ َ ‫وب َو ْاْل‬
ََ ُ‫ق َويَ ْعق‬
ََ ‫سحَا‬
ْ ‫س َما ِعي ََل َو ِإ‬ َ َ‫عل‬
ْ ‫ى ِإب َْرا ِهي ََم َو ِإ‬ ِ ُ ‫علََ ْينََا َو َما أ‬
َ ‫نز ََل‬ ِ ُ ‫اَلل َو َما أ‬
َ ‫نز ََل‬ ََِّ ‫قُ َْل آ َمنََّا ِب‬
‫ن َّر ِب ِه َْم‬َ ‫ى َوالنََِّب ُّيونََ ِم‬
َ‫س‬َ ‫ى َو ِعي‬َ‫س‬ َ ‫ي ُمو‬ ََ ‫أُو ِت‬
“Katakanlah: Kami beriman kepada Allāh dan apa yang diturunkan kepada Kami
dan apa yang diturunkan kepada Ibrāhīm, Ismā’īl, Ishāq, Ya’qūb dan juga asbāth
dan apa yang diberikan kepada Mūsā, ‘Īsā dan para Nabi dari Rabb
mereka.” (QS Ali Imran: 84)
Tidak boleh seseorang mengatakan bahwa :

Taurat yang asli adalah ucapan Musa, atau

Injīl yang asli adalah ucapan Isa. atau mengatakan

Bahwal Al-Qurān adalah ucapan Muhammad.


Orang yang mengatakan bahwa kitab-kitab tersebut adalah ucapan manusia
maka dia telah kufur dengan ayat-ayat Allah.
Allāh berfirman :
َ ‫ِيد َوهللا ع َِزيزَ ذُو ا ْن ِت َق‬
‫ام‬ َ ‫شد‬َ َ‫عذَاب‬ َِ ‫ِإنََّ الَّذِينََ َكفَ ُروَا ِبآ َ َيا‬
َ ‫ت هللا لَ ُه َْم‬
“Sesungguhnya orang-orang yang kufur dengan ayat-ayat Allāh, mereka akan
mendapatkan adzab yang pedih. Dan Allāh adalah Zat Yang Perkasa dan
memiliki siksaan.” (QS Ali Imran: 4)
Allah menceritakan tentang ucapan sebagian orang kafir yang mengatakan:
‫ن َهذَا إِ َََّل قَ ْو َُل ا ْلبَش ََِر‬
َْ ِ‫إ‬
“Tidaklah Al-Qurān ini kecuali ucapan manusia.” (QS Al-Muddatstsir : 25)
Para rasul dan malaikat hanyalah sebagai perantara dalam menyampaikan
kalamullah, Allāh Berfirman :
َ ) ١٩٣( َُ‫ح ْاْل َ ِمين‬
ََ‫علَى قَ ْلبِكََ ِلتَكُونََ ِمنََ ا ْل ُمنذ ِِرين‬ ُّ ‫ )نَ َز ََل بِ َِه‬١٩٢( ََ‫ب ا ْلعَالَ ِمين‬
َُ ‫الرو‬ ِ َ‫َوإِنَّ َهُ لَت‬
َِ ‫نزي َُل َر‬
١٩٥( َ‫سانَ ع ََر ِبيَ ُّم ِبين‬ َ ‫ ) ِب ِل‬١٩٤(
“Sesungguhnya dia (Al-Qurān) diturunkan dari Rabbul ‘Ālamīn, turun dengannya
Ar-Rūhul Amīn (Jibrīl) atas hatimu (Nabi Muhammad) supaya engkau menjadi
pemberi peringatan. Turun kitab tersebut dengan bahasa ‘Arab yang jelas.” (QS
Asy-Syuara : 192-195)
Adapun firman Allah
‫يم‬ ُ ‫إِنَّ َهُ لَقَ ْو َُل َر‬
َ ‫سولَ ك َِر‬
Yang Allah sebutkan di dalam surat Al-Haaqqah ayat 40 dan Surat Takwīr ayat
19, yang artinya:
“Sesungguhnya dia (Al-Qurān) dalam ucapan Rasul yang mulia.”
Maka maksudnya adalah penyandaran ucapan kepada yang menyampaikan.

Di dalam Surat Al-Haqqah, yang dimaksud dengan “utusan” adalah


Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam,

Di dalam surat At-Takwir yang dimaksud dengan “utusan” adalah malaikat


Jibril ‘alayhissalām.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 05 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Beriman Dengan
Nama-Nama Kitab Allah Yang Kita Ketahui Namanya
01/11/2019Materi HSI

Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah

Halaqah 5 | Beriman Dengan Nama-Nama Kitab Allah Yang Kita Ketahui


Namanya
BERIMAN DENGAN NAMA-NAMA KITAB ALLAH
YANG KITA KETAHUI NAMANYA
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-5 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Beriman Dengan Nama-Nama Kitab Allah Yang Kita Ketahui
Namanya”
Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allāh adalah beriman
dengan nama-nama kitab Allah yang telah Allah dan Rasul-Nya
beritahukan namanya kepada kita dan kita ketahui namanya

Shuhuf Ibrahim dan Shuhuf Musa

Shuhuf Ibrahim diturunkan kepada Nabi Ibrahim

dan Shuhuf Musa diturunkan kepada Nabi Musa alayhima salam


Allāh Berfirman :
‫ى‬
َ‫س‬َ ‫ف إِب َْرا ِهي ََم َو ُمو‬
َِ ‫ص ُح‬
ُ
“Yaitu Shuhufnya Ibrahim dan Musa” (Surat Al-A’la : 19)

Az Zabur diberikan kepada Nabi Daud ‘alayhis salam


Allāh Berfirman :
ُ ‫َوآتَ ْينَا د‬
ً ُ‫َاوو ََد َزب‬
َ ‫ورا‬
”Dan Kami telah berikan kepada Daud kitab Zabur” (Surat An-Nisa : 163)
At Taurat yang diturunkan kepada Musa alayhis salam

Al Injil yang diturunkan kepada Nabi ‘Isa alayhis salam


Allāh Berfirman :
‫جي ََل‬ ِ ْ ‫َق ُمص َِدقًا ِل َما بَيْنََ يَ َد ْي َِه َوأَ ْن َز ََل الت َّ ْو َرا َةَ َو‬
َِ ‫اْل ْن‬ َِ ‫اب بِا ْلح‬
ََ َ‫عَلَيْكََ ا ْل ِكت‬
َ ‫نَ َّز ََل‬
”Dia lah yang telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) dengan haq
membenarkan apa yang datang sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan
at Taurat dan Injil” (Surat Al-Imran : 3)

Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ‫ﷺ‬


Allāh berfirman :
َُ ‫ْر َر َمضَانََ الَّذِي أ ُ ْن ِز ََل فِي َِه ا ْلقُ ْر‬
‫آن‬ َُ ‫شه‬
َ
“Bulan Ramadhan yang diturunkan didalamnya Al Quran ” (Surat Al-Baqarah
: 185)

Kita harus beriman dengan nama-nama kitab tersebut dan Nabi yang
diturunkan kepadanya adapun yang tidak kita ketahui namanya maka kita
beriman secara global, maksudnya kita beriman bahwa setiap Rasul memiliki
kitab namun tidak semua kita ketahui namanya sebagaimana firman Allāh
ْ ‫اس ِبا ْل ِق‬
َ‫س ِط‬ َُ َّ‫يزانََ ِل َي َقُو ََم الن‬ ََ َ‫ت َوأَ ْن َز ْلنَا َم َع ُه َُم ا ْل ِكت‬
َ ‫اب َوا ْل ِم‬ َِ ‫سلَنََا ِبا ْل َب ِينَا‬ َ ‫لَقَ َْد أَ ْر‬
ُ ‫س ْلنَا ُر‬
“Sungguh Kami telah mengutus Rasul-Rasul Kami dengan keterangan-
keterangan yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka Kitab-kitab dan
timbangan supaya manusia berlaku adil” (Surat Al-Hadid : 25)
Dan Insya Allah akan datang penjelasan masing-masing dari kitab tersebut sesuai
dengan apa yang Allāh dan Rasul-Nya kabarkan didalam Al-Qur’an.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 06 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Shuhuf
Ibrahim
04/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 6 | Shuhuf Ibrahim
SHUHUF IBRAHIM
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-6 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Shuhuf Ibrahim”
Shuhuf adalah jama’ dari shahīfah (ٌ‫ص ِح ْيفَة‬
َ ) artinya adalah sesuatu yang
digunakan untuk menulis di dalamnya.
Shuhuf Ibrahim adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim
‘alayhissalām.
Allah berfirman :
‫سى‬
َ ‫ِيم َو ُمو‬
َ ‫ف ِإب َْراه‬
ِ ‫ص ُح‬
ُ
“(Yaitu) Shuhufnya Ibrahim dan Musa.” (QS Al-A’la: 19)
Dan Allāh Juga berfirman :
٣٧( ‫ِيم الَّذِي َوفَّى‬
َ ‫ ) َو ِإب َْراه‬٣٦( ‫سى‬
َ ‫ف ُمو‬ ُ ‫أَ ْم لَ ْم يُنَبَّأ ْ ِب َما ِفي‬
ِ ‫ص ُح‬
“Apakah dia belum dikabarkan dengan apa yang ada dalam Shuhuf Mūsā dan
juga Ibrāhīm yang telah menyempurnakan.” (QS An-Najm: 36-37)
Allah telah mengisyaratkan Shuhuf Ibrahim ini di dalam firmanNya:
ِ ُ ‫نز َل ِإلَ ْينَا َو َما أ‬
َ ‫نز َل ِإلَى ِإب َْراه‬
‫ِيم‬ ِ ُ ‫اّلل َو َما أ‬
ِ َّ ‫قُولُوا آ َمنَّا ِب‬
“Katakanlah oleh kalian; Kami beriman dengan Allāh dan apa yang diturunkan
kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrāhīm.” (QS Al-Baqarah: 136)
Shuhuf Ibrahim diturunkan di malam pertama di bulan Ramadhān.
Rasūlullāh ‫ ﷺ‬bersabda:
‫أنزلت صحف إبراهيم عليه السالم في أول ليلة من رمضان‬
“Telah diturunkan Shuhuf Ibrāhīm ‘alayhissalām pada malam yang pertama di
bulan Ramadhān.” (HR Ahmad dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albāniy
rahimahullāh)

➡ Shuhuf ini tidak diketahui keberadaannya, namun diketahui sebagian


kandungannya.
Allah berfirman :
‫ ) َوأَ ْن‬٣٨( ‫ )أَ َّل ت َِز ُر َو ِاز َرة ٌ ِو ْز َر أ ُ ْخ َرى‬٣٧( ‫ِيم الَّذِي َوفَّى‬ َ ‫ ) َو ِإب َْراه‬٣٦( ‫سى‬ َ ‫ف ُمو‬ ِ ‫ص ُح‬ ُ ‫أَ ْم لَ ْم يُنَبَّأ ْ ِب َما فِي‬
‫ ) َوأَ َّن‬٤١( ‫ )ث ُ َّم يُجْ زَ اهُ ْال َجزَ ا َء ْاۡل َ ْوفَى‬٤٠( ‫ف ي َُرى‬ َ ‫س ْو‬ َ ُ‫س ْعيَه‬ َ ‫ ) َوأَ َّن‬٣٩( ‫سعَى‬ َ ‫ان إِ َّل َما‬ ِ ‫س‬ ِ ْ ‫ْس ِل‬
َ ‫ْل ْن‬ َ ‫لَي‬
َ‫ ) َوأَنَّهُ َخلَق‬٤٤( ‫ ) َوأَنَّهُ ه َُو أَ َماتَ َوأَحْ يَا‬٤٣( ‫ض َحكَ َوأَ ْبكَى‬ ْ َ‫ ) َوأَنَّهُ ه َُو أ‬٤٢( ‫ِإلَى َر ِبّكَ ْال ُم ْنتَ َهى‬
‫ ) َوأَنَّهُ ه َُو أَ ْغنَى‬٤٧( ‫علَ ْي ِه النَّ ْشأَةَ ْاۡل ُ ْخ َرى‬
َ ‫ ) َوأَ َّن‬٤٦( ‫طفَة إِ َذا ت ُ ْمنَى‬ ْ ُ‫ ) ِم ْن ن‬٤٥( ‫الز ْو َجي ِْن ال َّذك ََر َو ْاۡل ُ ْنثَى‬ َّ
‫ ) َوقَ ْو َم‬٥١( ‫ ) َوثَ ُمو َد فَ َما أَ ْبقَى‬٥٠( ‫عادًا ْاۡلُولَى‬ َ َ‫ ) َوأَنَّهُ أَ ْهلَك‬٤٩( ‫ش ْع َرى‬ ّ ِ ‫ ) َوأَنَّهُ ه َُو َربُّ ال‬٤٨( ‫َوأَ ْقنَى‬
٥٤( ‫شى‬ َّ ‫غ‬ َّ َ‫ )فَغ‬٥٣( ‫ ) َو ْال ُمؤْ تَ ِف َكةَ أَ ْه َوى‬٥٢( ‫طغَى‬
َ ‫شاهَا َما‬ ْ َ‫ظلَ َم َوأ‬
ْ َ‫نُوح ِم ْن قَ ْب ُل ِإنَّ ُه ْم كَانُوا ُه ْم أ‬

“Apakah belum dikabarkan kepadanya tentang apa yang ada di dalam Shuhuf
Mūsa dan Ibrāhīm yang telah menyempurnakan? Yaitu bahwasanya sebuah jiwa
tidak menanggung dosa jiwa yang lain. Dan bahwasanya seorang manusia tidak
memiliki kecuali apa yang dia usahakan. Dan bahwasanya usaha dia akan
diperlihatkan kepadanya. Kemudian dibalas dengan balasan yang paling
sempurna. Dan bahwasanya hanya kepada Rabbmu kesudahan. Dan bahwasanya
Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. Dan bahwasanya Dialah
yang mematikan dan menghidupkan. Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan
pasangan laki-laki dan wanita dari air mani yang dipancarkan. Dan bahwasanya
atas-Nyalah penciptaan yang lain yaitu kebangkitan. Dan bahwasanya Dia yang
memberikan kecukupan dan menjadikan ridha. Dan bahwasanya Dia adalah
Rabb bagi Asy-Syi’ra (yaitu nama sebuah bintang yang disembah). Dan
bahwasanya Dialah yang menghancurkan kaum ‘Ād yang pertama. Demikian
pula Tsamūd. Maka Dia tidak menyisakan. Dan juga kaum Nūh sebelumnya.
Sesungguhnya dahulu mereka lebih zhalim dan lebih durhaka. Dan negeri-negeri
kaum Lūth yang telah Allāh hancurkan. Maka Allāh menimpakan atas negeri itu
adzab besar yang menimpanya.” (QS An-Najm: 36-54)
Allah juga berfirman :

‫ ) َو ْاْلَ ِخ َرة ُ َخي ٌْر‬١٦( ‫ )بَ ْل تُؤْ ثِ ُرونَ ْال َحيَاةَ ال ُّد ْنيَا‬١٥( ‫صلَّى‬ َ َ‫ ) َو َذك ََر اس َْم َربِّ ِه ف‬١٤( ‫قَ ْد أَ ْفلَ َح َم ْن تَزَ َّكى‬
)١٩( ‫سى‬ َ ‫ِيم َو ُمو‬َ ‫ف ِإب َْراه‬ ِ ‫ص ُح‬ُ ) ٨( ‫ف ْاۡلُولَى‬ ُّ ‫ ) ِإ َّن َه َذا لَ ِفي ال‬١٧( ‫َوأَ ْبقَى‬
ِ ‫ص ُح‬
“Sungguh beruntung orang yang membersihkan jiwa dan mengingat nama
Rabbnya kemudian shalat. Akan tetapi kalian mendahulukan kehidupan dunia.
Dan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya yang demikian ada di
dalam Shuhuf yang terdahulu, yaitu Shuhuf Ibrāhīm dan Mūsa.”(QS Al-A’la: 14-
19)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َو َب َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 07 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Shuhuf
Musa dan Kitab Az-Zabur
05/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 7 | Shuhuf Musa dan Kitab Az-Zabur
SHUHUF MUSA DAN KITAB AZ-ZABUR
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-7 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Shuhuf Musa dan Kitab Az-Zabur”
Allah menyebutkan Shuhuf Musa dan sebagian isinya di dalam Surat Al-A’la
dan An-Najm, sebagaimana telah disebutkan ayat-ayatnya di dalam halaqah
sebelumnya.
Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa Shuhuf Musa berbeda dengan
At-Taurat, diantaranya adalah Syaikh Shalih Alu Syaikh hafizhahullah.
Dan sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa Shuhuf Musa adalah bagian
dari Kitab At-Taurat, seperti Syaikh ‘Abdurrazzaq Afifiy rahimahullah.
Dan sebagian yang lain mengatakan bahwa Shuhuf Musa sama dengan kitab
At-Taurat, diantaranya adalah Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah.
Wallāhu a’lam, mana diantara pendapat-pendapat ini yang lebih kuat.

✅ Namun seorang yang beriman wajib beriman secara global dengan semua
kitab yang Allāh turunkan kepada para RasulNya.

✅ Az-Zabur, maka kalimat Az-Zabur, secara bahasa artinya adalah kitab,


jamaknya adalah Az-Zubur.
Allāh berfirman:
ُّ ‫ش ْيء فَ َعلُوهُ فِي‬
‫الزب ُِر‬ َ ‫َو ُك ُّل‬
“Dan segala yang mereka lakukan tertulis di dalam Az-Zubur.” (QS Al-Qamr :
52)
Maksudnya adalah semuanya tertulis di dalam kitab-kitab yang ada di tangan
malaikat.
✅ Yang kita ketahui tentang Az-Zabūr bahwasanya, Kitab ini diturunkan
kepada Nabi Dawud ‘alayhissalām, Sebagaimana firman Allāh di dalam surat An-
Nisā dan Al-Isrā
ً ‫َوآتَ ْينَا َد ُاوو َد زَ بُورا‬
“Dan Kami telah berikan kepada Dawud kitab Zabur.” (An-Nisa : 163 dan Al-
Isra : 55)
Rasūlullāh ‫ ﷺ‬bersabda:
‫ي‬َ ِ‫اإل ْن ِجي ِل ؛ ْال َمثَان‬ ِ ‫ َوأُع‬، َ‫ُور ؛ ْال َمئِين‬
ِ ْ َ‫ْطيتُ َم َكان‬ ِ ‫س ْب َع َوأُع‬
َّ َ‫ْطيتُ َم َكان‬
ِ ‫الزب‬ ِ ‫ أُع‬،
َّ ‫ْطيتُ َم َكانَ الت َّ ْو َراةِ ؛ ال‬
َّ َ‫ض ّْلتُ ؛ بِ ْال ُمف‬
‫ص ِل‬ ِ ُ‫َوف‬
“Aku telah diberi As-Sab’u yang sebanding dengan kitab Taurāt. Dan aku diberi
Al-Main yang sebanding dengan kitab Az-Zabūr. Dan aku diberi Al-Matsaniy
yang sebanding dengan kitab Al-Injil. Dan aku dikaruniai kelebihan dengan Al-
Mufashshal.” (HR Ahmad dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh)

Yang dimaksud dengan As-Sab’u, Al-Main, Al-Matsaniy dan Al-Mufashshal


adalah nama kumpulan surat yang ada di dalam Al-Qurān.
Az-Zabur diturunkan di bulan Ramadhān, Rasūlullāh ‫ ﷺ‬bersabda:
‫وأنزل الزبور لثمان عشرة خلت من رمضان‬
“Dan diturunkan Az-Zabūr setelah berlalu 18 hari di bulan Ramadhān.” (HR
Ath-Thabrāniy di dalam Al-Mu’jamul Kabīr dan dihasankan oleh Syaikh Al-
Albāniy rahimahullāh)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 08 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Kitab
At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 01 Dari 04
06/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 8 | Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 01 Dari 04
KITAB AT TAURAT (KITAB TAURAT)
BAGIAN 01 DARI 04
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-7 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 01 Dari 04”
At-Tauraatu (ُ ‫ )الت َّ ْو َراة‬berasal dari bahasa Ibrani yang artinya ajaran.
Diantara kabar yang kita ketahui
tentang Taurat di dalam Al-Quran dan Al-Hadits :
1⃣. Kitab Taurat atau At-Taurah ini diturunkan kepada Nabi Musa ‘alayhissalam,
Allah Berfirman :
‫س ِل‬
ُ ‫الر‬ َ ‫سى ْال ِكت‬
ُّ ‫َاب َوقَفَّ ْينَا ِم ْن بَ ْع ِد ِه ِب‬ َ ‫ۛ َولَقَ ْد آتَ ْينَا ُمو‬
“Dan sungguh Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Kitab Taurat) dan
Kami susulkan setelahnya dengan Rasul-rasul.” (Surat Al-Baqarah: 87)
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
‫ َۛ قَا َل آ َد ُم‬، ‫ َوأَ ْخ َرجْ تَ ُه ْم ِمنَ ْال َجنَّ ِة‬، ‫اس‬ َ َّ‫آ ْنتَ الَّذِي أَ ْشقَيْتَ الن‬: ‫سى ْل َد َم‬َ ‫ فَقَا َل ُمو‬، ‫سى‬ َ ‫ْالتَقَى آ َد ُم َو ُمو‬
‫علَيْكَ الت َّ ْو َراةَ ؟ قَا َل‬ َ ‫ َوأَ ْنزَ َل‬، ‫طفَاكَ ِلنَ ْف ِس ِه‬
َ ‫ص‬ْ ‫ َوا‬، ‫سالَتِ ِه‬ َّ َ‫ط َفاك‬
َ ‫ّللاُ بِ ِر‬ ْ ‫سى الَّذِي ا‬
َ ‫ص‬ َ ‫أَ ْنتَ ُمو‬: ‫سى‬ َ ‫ ِل ُمو‬:
‫ نَ َع ْم‬،
“Bertemu Adam dan Musa, maka berkata Musa kepada Adam, Apakah engkau
adalah Adam yang telah menyengsarakan manusia dan mengeluarkan mereka
dari surga? Adam berkata, apakah engkau adalah Musā yang Allah telah
memilihmu dengan risalah-Nya dan memilihmu untuk diri-Nya dan menurunkan
kepadamu Kitab Taurat? Musa berkata, ‘Ya’.” (HR Bukhari dan Muslim)
2⃣. Disana ada beberapa kata di dalam Al-Quran yang Allah gunakan untuk kitab
Taurat ini.
At-Taurah
Dan ini yang paling banyak Allah pakai di dalam Al-Quran.
Diantaranya, Allah Berfirman :
‫نجي َل‬ ِ ْ ‫ص ِ ّدقًا ِلّ َما بَيْنَ يَ َد ْي ِه َوأَنزَ َل الت َّ ْو َراةَ َو‬
ِ ‫اإل‬ ِ ّ ‫َاب بِ ْال َح‬
َ ‫ق ُم‬ َ ‫علَيْكَ ْال ِكت‬
َ ‫ن ََّز َل‬
“Dia telah menurunkan atasmu Al-Kitab (yaitu Al-Quran) dengan benar,
membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan
Taurat dan Injil.” (Surat Āli ‘Imrān: 3)
Diantara nama lain Taurat adalah :
Al-Kitab
Allāh Berfirman:
‫س ِل‬
ُ ‫الر‬ َ ‫سى ْال ِكت‬
ُّ ‫َاب َوقَفَّ ْينَا ِم ْن َب ْع ِد ِه ِب‬ َ ‫ۛ َولَقَ ْد آتَ ْينَا ُمو‬
“Dan sungguh Kami telah berikan kepada Musa Kitab (yaitu Taurat) dan Kami
susulkan setelahnya dengan rasul-rasul.” (Surat Al-Baqarah: 87)
Al-Furqan
Allah Berfirman :
َ‫ضيَا ًء َو ِذ ْك ًرا ِلّ ْل ُمتَّقِين‬
ِ ‫سى َوهَا ُرونَ ْالفُ ْرقَانَ َو‬
َ ‫َولَقَ ْد آتَ ْينَا ُمو‬
“Dan sungguh Kami telah berikan kepada Musa dan Harun Al-Furqan (yaitu
Taurat) dan cahaya serta peringatan bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Surat
Al-Anbiya: 48)
Kitab Musa
Allah Berfirman :
ً‫سى إِ َما ًما َو َرحْ َمة‬ ُ ‫َو ِم ْن قَ ْب ِل ِه ِكت‬
َ ‫َاب ُمو‬
“Dan sebelum Al-Quran adalah kitab Musa sebagai imam dan rahmat.” (Surat
Al-Ahqaf: 12)
Diantara nama lain dari At-Taurah adalah :
Al-Alwah
Allah Berfirman :
‫ش ْيء‬ ِ ‫ظةً َوتَ ْف‬
َ ‫صيالً ِل ُك ِّل‬ َ ‫ش ْيء َم ْو ِع‬ ِ ‫َو َكتَ ْبنَا لَهُ فِي اۡل َ ْل َو‬
َ ‫اح ِم ْن ُك ِّل‬
“Dan Kami telah menulis untuknya (yaitu untuk Musa) di dalam Al-Alwah (yaitu
Taurat) segala sesuatu sebagai nasihat dan perincian untuk segala sesuatu.”
(Surat Al-A’rāf: 145)
Dan di dalam sebuah riwayat yang lain di dalam Shahih Muslim dari kisah
percakapan antara Nabi Adam dengan Musa ‘alayhimassalam.
Nabi Adam berkata kepada Musa :
‫وأعطاك اۡللواح فيها بيان كل شيء‬
“Dan Allah memberimu Al-Alwah, di dalamnya penjelasan segala sesuatu.”
Shuhuf Musa
Menurut sebagian ulama yang berpendapat bahwa Shuhuf Musa adalah Taurat.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 09 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Kitab
At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 02 Dari 04
07/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 9 | Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 02 Dari 04
KITAB AT TAURAT (KITAB TAURAT)
BAGIAN 02 DARI 04
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-9 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 02 Dari 04”
Diantara kabar yang kita ketahui tentang Kitab Taurat di dalam Al-Qurān dan
Al-Hadits,
3⃣ Bahwasanya Allah telah menulis At-Taurah dengan tanganNya.
Di dalam sebagian riwayat dari kisah percakapan antara Nabi Ādam dan Musa
‘alayhimassalām, Nabi Ādam berkata kepada Musa :
َّ ‫وخ‬
‫َط لك التوراة بيده‬
“Dan Dialah yang telah menulis untukmu At-Taurah dengan tanganNya.” (HR
Abū Dāwūd, Ibnu Mājah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh)
Diantara kabar yang kita ketahui tentang Taurat adalah,
4⃣ Sebagian yang terkandung di dalam kitab ini.
Dan diantara kandungan Taurat :
⑴ BEBERAPA PERKARA YANG TERKANDUNG DI DALAM SHUHUF
IBRRAHIM ‘ALAYHISSALĀM
⇒ Sebagaimana telah berlalu penjelasannya.
⇒ Ini bagi yang berpendapat bahwa Shuhuf Mūsā adalah Taurat.
⑵ HUKUM-HUKUM UNTUK BANI ISRĀĪL
Allāh berfirman:
ٌ ُ‫ِإنَّا أَ ْنزَ ْلنَا الت َّ ْو َراةَ فِي َها ُهدًى َون‬
‫ور َيحْ ُك ُم ِب َها النَّ ِبيُّونَ الَّذِينَ أَ ْسلَ ُموا ِللَّذِينَ هَادُوا‬
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat, di dalamnya ada petunjuk dan
cahaya yang dengan kitab tersebut para Nabi yang berserah diri memberi
keputusan atau menghukumi untuk orang-orang Yahudi.” (QS Al-Māidah: 44)
Kemudian di dalam ayat setelahnya, Allāh mengabarkan sebagian hukum-hukum
tersebut yaitu tentang Hukum Qishāsh.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
‫س ِّن‬ ّ ِ ‫ف َو ْاۡل ُ ُذنَ بِ ْاۡل ُ ُذ ِن َوال‬
ّ ِ ‫س َّن بِال‬ ِ ‫ف بِ ْاۡل َ ْن‬َ ‫س بِالنَّ ْف ِس َو ْالعَيْنَ بِ ْالعَي ِْن َو ْاۡل َ ْن‬
َ ‫علَ ْي ِه ْم فِي َها أَ َّن النَّ ْف‬
َ ‫َو َكتَ ْبنَا‬
ُ‫ارة ٌ لَه‬َ َّ‫صدَّقَ ِب ِه فَ ُه َو َكف‬ َ َ‫اص ۚۛ فَ َم ْن ت‬ ٌ ‫ص‬ َ ِ‫ۚۛ َوال ُج ُرو َح ق‬ْ

“Dan Kami tetapkan bagi mereka dalam Taurat bahwa jiwa dibalas dengan jiwa,
mata dibalas dengan mata, hidung dibalas dengan hidung, telinga dibalas dengan
telinga, gigi dibalas dengan gigi dan luka-lukapun ada qishashnya. Maka
barangsiapa bershadaqah dengannya (yaitu dengan melepas hak qishashnya)
maka itu menjadi penebus dosa baginya.” (Al-Māidah: 45)
Dan diantara kandungan At-Taurāh,
⑶ KABAR GEMBIRA TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD
SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA SALLAM
Allāh berfirman:
‫نجي ِل‬
ِ ‫اإل‬ َّ ‫ي ْاۡل ُ ِ ّم‬
ِ ْ ‫ي الَّذِي َي ِجدُونَهُ َم ْكتُوبًا ِعن َد ُه ْم ِفي الت َّ ْو َرا ِة َو‬ َّ ‫سو َل النَّ ِب‬ َّ َ‫الَّذِينَ َيت َّ ِبعُون‬
ُ ‫الر‬
“Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul lagi Nabi yang ummi, (yaitu tidak
membaca dan tidak menulis) yang namanya mereka temukan tertulis di sisi
mereka di dalam Taurāt dan Injīl.” (QS Al-A’rāf: 157)
Diantara kandungan Taurat adalah tentang,
⑷ PENYEBUTAN SEBAGIAN SIFAT SHAHĀBAT RASŪLULLĀH
SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA SALLAM
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

َ‫س َّجدًا يَ ْبتَغُونَ فَض ًْال ِ ّمن‬


ُ ‫ار ُر َح َما ُء بَ ْينَ ُه ْم ۛ ت ََرا ُه ْم ُر َّكعًا‬ِ َّ‫علَى ْال ُكف‬ َ ‫ّللا ۚۛ َوالَّذِينَ َم َعهُ أَ ِشدَّا ُء‬
ِ َّ ‫سو ُل‬
ُ ‫ُم َح َّم ٌد َّر‬
‫نجي ِل‬ ِ ْ ‫س ُجو ِد ۚۛ َذلِكَ َمثَلُ ُه ْم فِي الت َّ ْو َرا ِة ۚۛ َو َمثَلُ ُه ْم فِي‬
ِ ‫اإل‬ ُّ ‫ّللا َو ِرض َْوانًا ۛ ِسي َما ُه ْم فِي ُو ُجو ِه ِهم ِ ّم ْن أَثَ ِر ال‬ ِ َّ
“Muhammad adalah Rasūlullāh, dan orang-orang yang bersamanya (yaitu para
shahābat) keras terhadap orang-orang kafir, saling menyayangi di antara
mereka. Engkau melihat mereka rukū’ lagi sujud mencari karunia dan keridhaan
dari Rabb mereka. Tanda mereka ada di wajah-wajah mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka di dalam Taurat dan sifat-sifat mereka di dalam
Injīl.” (QS Al-Fath: 29)
Diantara kandungan Taurat,
⑸ BAHWASANYA ALLĀH MEMBELI JIWA DAN HARTA ORANG-ORANG
YANG BERIMAN DENGAN SURGA
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
ً ‫ّللا فَ َي ْقتُلُونَ َويُ ْقتَلُونَ َوعْدا‬ ِ ّ ‫س ِبي ِل‬ َ ‫س ُه ْم َوأَ ْم َوالَ ُهم ِبأ َ َّن لَ ُه ُم ال َجنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي‬َ ُ‫ّللا ا ْشت ََرى ِمنَ ْال ُمؤْ ِمنِينَ أَنف‬ َ ّ ‫ِإ َّن‬
‫ّللا فَا ْستَ ْب ِش ُرواْ بِبَ ْي ِع ُك ُم الَّذِي بَايَ ْعتُم بِ ِه‬
ِ ّ َ‫آن َو َم ْن أَ ْوفَى بِعَ ْه ِد ِه ِمن‬ ِ ‫نجي ِل َو ْالقُ ْر‬ ِ ‫اإل‬ِ ‫علَ ْي ِه َحقّا ً فِي الت َّ ْو َراةِ َو‬
َ
ْ ْ
‫َو َذلِكَ ه َُو الف َْو ُز العَ ِظي ُم‬
“Sesungguhnya Allāh telah membeli dari orang-orang yang beriman diri-diri
mereka dan harta-harta mereka dengan surga. Mereka berperang di jalan Allāh
kemudian mereka membunuh dan dibunuh. Janji Allāh yang haq di dalam
Taurāt, Injīl dan Al-Qurān. Dan siapa yang lebih menyempurnakan janji daripada
Allāh? Maka hendaklah kalian bergembira dengan jual beli yang kalian lakukan,
yang demikian adalah keuntungan yang besar.” (QS At-Taubah: 111)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َو َب َر َكاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 10 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Kitab
At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 03 Dari 04
08/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 10 | Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 03 Dari 04
KITAB AT TAURAT (KITAB TAURAT)
BAGIAN 03 DARI 04
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-10 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 03 Dari 04”
Dan diantara kabar yang kita ketahui tentang Kitab Taurat di dalam Al-Qur’an
dan Al-Hadits,
5⃣ Bahwasanya Kitab Taurat adalah kitab yang Allah turunkan khusus untuk
Bani Israil.
Allah berfirman :
‫َاب َو َج َع ْلنَاهُ ُهدًى ِلّبَنِي ِإس َْرائِي َل‬
َ ‫سى ْال ِكت‬
َ ‫َوآتَ ْينَا ُمو‬
“Dan Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (yaitu Taurat) dan Kami jadikan
kitab tersebut sebagai petunjuk bagi Bani Israil.” (QS Al-Isra: 2)
6⃣ Bahwasanya Kitab Taurat diturunkan dengan bahasa Ibrani.
Berkata Abu Hurairah radhiyallāhu ‘anhu,
‫كان أهل الكتاب يقرؤون التوراة بالعبرانية ويفسرونها بالعربية ۡلهل اإلسالم‬
“Dahulu Ahlul Kitab (yaitu orang-orang Yahudi) membaca Taurat dengan
bahasa Ibrani dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab untuk orang-orang
Islam.” (Atsar ini dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari di dalam Shahihnya)
7⃣ Sebagian Kitab Taurat telah diubah oleh orang-orang Yahudi dan disesuaikan
dengan hawa nafsu mereka.
Sebagaimana firman Allah :
‫يال ۛ فَ َو ْي ٌل لَّ ُهم ِ ّم َّما‬ َ ‫فَ َو ْي ٌل ِلّلَّذِينَ يَ ْكتُبُونَ ْال ِكت‬
ِ َّ ‫َاب ِبأ َ ْيدِي ِه ْم ث ُ َّم يَقُولُونَ َه َذا ِم ْن ِعن ِد‬
ً ‫ّللا ِليَ ْشت َُروا ِب ِه ثَ َمنًا قَ ِل‬
َ‫ت أَ ْيدِي ِه ْم َو َو ْي ٌل لَّ ُهم ِ ّم َّما َي ْك ِسبُون‬
ْ ‫َكتَ َب‬
“Maka sungguh kecelakaan bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan
tangan-tangan mereka kemudian berkata, ‘Ini adalah dari sisi Allah’ untuk
menjualnya dengan harga murah. Maka kecelakaan bagi mereka karena apa yang
ditulis tangan-tangan mereka dan kecelakaan bagi mereka karena apa yang
mereka usahakan.” (QS Al-Baqarah: 79)
Dan sebagaimana firman Allah :
‫ب َويَقُولُونَ ه َُو ِم ْن ِع ْن ِد‬ ِ ‫ب َو َما ه َُو ِمنَ ْال ِكتَا‬ِ ‫سبُوهُ ِمنَ ْال ِكتَا‬ ِ ‫َو ِإ َّن ِم ْن ُه ْم لَف َِريقًا يَ ْل ُوونَ أَ ْل ِسنَتَ ُه ْم ِب ْال ِكتَا‬
َ ْ‫ب ِلتَح‬
َ ‫ّللا ْال َكذ‬
َ‫ِب َو ُه ْم َي ْعلَ ُمون‬ ِ َّ ‫علَى‬ َ َ‫ّللا َو َيقُولُون‬
ِ َّ ‫ّللا َو َما ه َُو ِم ْن ِع ْن ِد‬
ِ َّ
“Dan sungguh diantara mereka ada sekelompok orang yang membolak-balik
lisan-lisan mereka dengan Al-Kitab supaya kalian menyangka bahwa itu adalah
Al-Kitab dan mereka berkata, ‘Ini adalah dari sisi Allah’ padahal itu bukan dari
sisi Allah dan mereka mengatakan kedustaan atas nama Allah padahal mereka
mengetahui.” (QS Ali ‘Imran: 78)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َو َب َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 11 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Kitab
At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 04 Dari 04
11/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 11 | Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 04 Dari 04
KITAB AT TAURAT (KITAB TAURAT)
BAGIAN 04 DARI 04
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-11 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Kitab At Taurat (Kitab Taurat) Bagian 04 Dari 04”
Diantara yang menunjukkan Taurat sudah mengalami perubahan,
bahwasanya Taurat yang sekarang yang dinamakan oleh orang Nashrani dengan
perjanjian lama
Didalamnya ada perkara-perkara yang bertentangan dengan Al-Quran.
Diantaranya:
Menyifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak baginya

❌ Diantaranya mereka menyifati Allah dengan rasa letih.


Didalam Perjanjian Lama keluaran pasal 31 ayat 17, disebutkan didalamnya
sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi. Dan pada hari
yang ke-7, Ia berhenti bekerja untuk beristirahat. Dan Allah telah membantah
ucapan mereka ini didalam firman-Nya:
‫سنَا ِمن لُّغُوب‬
َّ ‫ض َو َما بَ ْينَ ُه َما فِي ِست َّ ِة أَيَّام َو َما َم‬
َ ‫ت َو ْاۡل َ ْر‬
ِ ‫اوا‬ َّ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ال‬
َ ‫س َم‬
“Dan sungguh Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
diantara keduanya dalam enam hari dan Kami tidak tertimpa rasa letih” (Qaaf:
38)
❌ Dengan mereka juga menyifati Allah dengan sifat penyesalan,
didalam keluaran pasal ke-32 ayat ke-14 disebutkan:
“Dan menyesalah Tuhan karena malapetaka yang dirancangNya atas umatNya”
Padahal sifat penyesalan hanya timbul dari Dzat yang tidak mengetahui akibat
sesuatu. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang sudah berlalu maupun
yg akan datang.
Allah berfirman :
‫ع ِلي ٌم‬ َ ‫ّللا بِ ُك ِّل‬
َ ‫ش ْيء‬ َ َّ ‫إِ َّن‬
“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (al-Anfal: 75)
Dan Allah berfirman :
‫َي ْعلَ ُم َما َبيْنَ أَ ْيدِي ِه ْم َو َما خ َْلفَ ُه ْم‬
“Dia mengetahui apa yang didepan mereka yaitu apa yang telah berlalu, dan
apa yang dibelakang mereka yaitu apa yang akan datang” (Al-Baqarah: 255)
Diantara perkara-perkara yang bertentangan dengan Al-Quran yang ada
didalam Perjanjian Lama:
Mereka menyifati beberapa orang Nabi dengan sifat yang tidak layak

❌ Diantaranya, bahwa Nabi Nuh pernah mabuk dan telanjang.


Didalam Perjanjian Lama kejadian pasal ke-9 ayat 20-21 disebutkan:
“Nuh menjadi petani dialah yang mula-mula membuat kebun anggur setelah ia
minum anggur mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya”
❌ Mereka juga menyebutkan bahwa Nabi Luth berzina dengan dua orang anak
wanitanya sampai keduanya hamil dan melahirkan.
Sebagaimana disebutkan kisah nya didalam kejadian pasal ke-19 ayat 30-38.
Padahal para Nabi dan Rasul adalah maksum terjaga dari dosa-dosa besar
mereka adalah manusia pilihan Allah yang kita diperintahkan untuk meneladani
mereka.
Allah berfirman :
‫ير‬
ٌ ‫ص‬ِ َ‫س ِمي ٌع ب‬
َ ‫ّللا‬ ُ ‫ط ِفي ِمنَ ْال َم َالئِ َك ِة ُر‬
ِ َّ‫س ًال َو ِمنَ الن‬
َ َّ ‫اس إِ َّن‬ َ ‫ص‬
ْ َ‫ّللاُ ي‬
َّ
“Allah memilih utusan-utusan dari kalangan Malaikat dan dari kalangan
manusia, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (Al-Hajj: 75)
Dan Allah juga berfirman :
َ‫جْرا ِإ ْن ه َُو ِإ َّل ِذ ْك َرى ِل ْل َعالَ ِمين‬
ً َ‫علَ ْي ِه أ‬ َّ ‫أُولَئِكَ الَّذِينَ َه َدى‬
َ ‫ّللاُ فَ ِب ُه َدا ُه ُم ا ْقتَ ِد ْه قُل َّل أَ ْسأَلُ ُك ْم‬
”Mereka (para Nabi) adalah orang-orang yang telah Allah berikan petunjuk
maka dengan petunjuk mereka hendaklah engkau meneladani” (al-An’am: 90)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 16 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Kitab Al
Quran Bagian 02 Dari 06
18/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 16 | Kitab Al Quran Bagian 02 Dari 06
KITAB AL QURAN
BAGIAN 02 DARI 06
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-16 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 02 Dari 06”.
Diantara keistimewaan Al-Quran :
Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur
Al-Quran Allah turunkan dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia di bulan
Ramadhan, pada malam Laylatul Qadr.
Allah Berfirman :
ِ ُ ‫ضانَ الَّذِي أ‬
ُ‫نز َل ِفي ِه ْالقُ ْرآن‬ َ ‫ش ْه ُر َر َم‬
َ
“Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Quran” (Al-Baqarah: 185)
Dan Allah Berfirman :
‫إِنَّا أَنزَ ْلنَاهُ فِي لَ ْيلَ ِة ْالقَد ِْر‬
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran di malam Laylatul Qadr” (Al-
Qadr: 1)
➡ Kemudian, turun Al-Quran secara berangsur-angsur sesuai dengan kejadian
dan peristiwa selama 23 tahun.
➡ Ada di antaranya yang turun sebelum hijrahnya Nabi ‫ ﷺ‬ke kota Madinah
yang dinamakan surat-surat Makiyyah.
➡ Dan ada diantaranya yang turun setelah hijrah Nabi ‫ ﷺ‬ke kota Madinah
yang dinamakan dengan surat-surat Madaniyyah.
➡ Dan diantara hikmah turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur adalah
agar lebih mudah dihafal, dimengerti dan diamalkan.
Allah Berfirman :
‫يال‬ ِ ‫علَى ُم ْكث َون ََّز ْلنَاهُ ت‬
ً ‫َنز‬ َ ُ‫َوقُ ْرآنًا فَ َر ْقنَاهُ ِلتَ ْق َرأَه‬
ِ َّ‫علَى الن‬
َ ‫اس‬
“Dan Al-Quran telah Kami pisah-pisahkan (yaitu diturunkan secara berangsur-
angsur) supaya engkau wahai Muhammad membacakannya atas manusia pada
beberapa waktu dan sungguh Kami telah benar-benar menurunkannya secara
bertahap” (Al-Isra: 106)
Dan Allah Berfirman :
ً ِ‫اح َدة ً َك َذلِكَ ِلنُثَ ِبّتَ ِب ِه فُ َؤادَكَ َو َرت َّ ْلنَاهُ ت َْرت‬
‫يال‬ ِ ‫علَ ْي ِه ْالقُ ْرآنُ ُج ْملَةً َو‬
َ ‫َوقَا َل الَّذِينَ َكف َُروا لَ ْو َل نُ ِ ّز َل‬
“Dan berkata orang-orang kafir seandainya diturunkan kepadanya Al-Quran
dengan sekali turun, demikianlah supaya Kami tetapkan hatimu dengannya dan
Kami telah menjelaskan Al-Quran dengan perlahan” (Al-Furqan: 32)
Dan diantara keistimewaan Al-Quran :
Al-Quran adalah Muhaymin bagi kitab-kitab sebelumnya
Allah Berfirman :
‫علَ ْي ِه‬ ِ ‫ص ِ ّدقًا ِلّ َما بَيْنَ يَ َد ْي ِه ِمنَ ْال ِكتَا‬
َ ‫ب َو ُم َهي ِْمنًا‬ ِ ّ ‫َاب ِب ْال َح‬
َ ‫ق ُم‬ َ ‫َوأَنزَ ْلنَا ِإلَيْكَ ْال ِكت‬
“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab dengan haq yang
membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan muhaymin kitab-kitab sebelumnya”
(al-Maidah: 48)
➡ Yang dimaksud dengan muhaymin adalah yang menjadi saksi, yang
menghukumi, yang mengemban amanat.
➡ Maksudnya apa yang sesuai dengannya berarti benar dan menyelisihinya
berarti salah.
Diantara keistimewaan Al-Quran:
Bahwasanya Al-Quran diturunkan supaya menjadi petunjuk bagi seluruh
manusia dan jin dan bukan untuk bangsa tertentu saja.
Allah Berfirman :
ً ‫ع ْب ِد ِه ِليَ ُكونَ ِل ْل َعا َل ِمينَ نَذ‬
‫ِيرا‬ َ َ‫اركَ الَّذِي ن ََّز َل ْالفُ ْرقَان‬
َ ‫علَى‬ َ َ‫تَب‬
“Sungguh berbarakah Dzat yang telah menurunkan Al-Furqan (yaitu Al-Quran)
kepada hambanya supaya memberi peringatan kepada seluruh alam” (Al-Furqan:
1)
Seandainya seorang Nabi yang diutus kepada kaum tertentu hidup di zaman
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬niscaya dia diharuskan mengikuti Al-Quran dan mengikuti
syari’at Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.
Beliau ‫ ﷺ‬Bersabda :
‫سى َكانَ َحيًّا َما َو ِسعَهُ إِ َّل أَ ْن يَتْبَعَنِي‬
َ ‫َوالَّذِي نَ ْف ِسي بِيَ ِد ِه لَ ْو أَ َّن ُمو‬
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, seandainya Musa hidup niscaya
tidak ada pilihan baginya kecuali mengikuti aku” (Hadits Hasan Riwayat Imam
Ahmad)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َو َب َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 17 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Kitab Al
Quran Bagian 03 Dari 06
19/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 17 | Kitab Al Quran Bagian 03 Dari 06
KITAB AL QURAN
BAGIAN 03 DARI 06
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-17 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 03 Dari 06”.
Al-Quran memiliki nama-nama yang banyak yang menunjukkan keutamaannya,
diantaranya:
Al-Quran ( ُ‫) ْالقُ ْرآن‬
Ini adalah nama yang paling banyak didalam Al-Quran dan inilah yang paling
masyhur.
Allah Berfirman :
ً ِ‫اختِ َالفًا َكث‬
‫يرا‬ ْ ‫ّللا لَ َو َجدُوا فِي ِه‬ َ ‫أَفَ َال يَتَ َدب َُّرونَ ْالقُ ْرآنَ َولَ ْو َكانَ ِم ْن ِعن ِد‬
ِ َّ ‫غي ِْر‬
“Apakah mereka tidak mentadabburi Al-Quran? Dan seandainya itu dari selain
Allah niscaya mereka akan mendapatkan di dalamnya perselisihan yang banyak”
(An-Nisa: 82)
Al-Kitab (‫َاب‬ ْ
ُ ‫)ال ِكت‬
َ ‫ َكت‬yang artinya mengumpulkan. Dinamakan demikian
Artinya “kitab”, dari kata ‫َب‬
karena dia mengumpulkan huruf dengan huruf, ayat dengan ayat, surat dengan
surat.
Allah Berfirman :
َ ‫ّللا أَ ْبتَ ِغي َح َك ًما َوه َُو الَّذِي أَنزَ َل ِإلَ ْي ُك ُم ْال ِكت‬
َّ َ‫َاب ُمف‬
‫ص ًل‬ ِ َّ ‫أَفَغَي َْر‬
“Apakah kepada selain Allah aku mencari hakim? Padahal Dialah yang
menurunkan Al-Kitab (yaitu Al-Quran) secara terperinci” (Al-An’am: 114)
Kitabullah (‫ّللا‬ ُ ‫) ِكت‬
َّ ‫َاب‬
Artinya “kitab Allah”.
Allah Berfirman :
َ ‫ارة ً لَّن تَب‬
‫ُور‬ َ ‫ص َالةَ َوأَنفَقُوا ِم َّما َرزَ ْقنَا ُه ْم ِس ًّرا َو‬
َ ‫ع َالنِيَةً يَ ْر ُجونَ تِ َج‬ َّ ‫َاب للاِ َوأَقَا ُموا ال‬
َ ‫ِإ َّن الَّذِينَ يَتْلُونَ ِكت‬
“Sesungguhnya orang-orang yang membaca Kitabullah dan mendirikan shalat
dan berinfaq dari sebagian harta yang Kami rezekikan kepadanya, baik dalam
keadaan sembunyi maupun terang-terangan, mereka mengharapkan
perdagangan yang tidak akan rugi” (Fathir: 29)
ْ
Al-Furqan ( ُ‫)الفُ ْرقَان‬
Artinya “yang membedakan”. Karena dia membedakan yang benar dengan yang
bathil, membedakan petunjuk dan kesesatan, membedakan yang halal dan yang
haram.
Allah Berfirman :
ً ‫ع ْب ِد ِه ِل َي ُكونَ ِل ْل َعالَ ِمينَ نَذ‬
‫ِيرا‬ َ َ‫اركَ الَّ ِذي ن ََّز َل ْالفُ ْرقَان‬
َ ‫علَى‬ َ ‫تَ َب‬
“Sungguh berbarakah Dzat yang telah menurunkan Al-Furqan (yaitu Al-Quran)
kepada hambaNya supaya memberi peringatan kepada seluruh alam” (Al-
Furqan: 1)
Adz-Dzikru (‫)ال ِ ّذ ْك ُر‬
Ada yang mengatakan artinya adalah peringatan, karena di dalamnya ada
peringatan dan nasehat. Dan ada yang mengatakan artinya adalah penyebutan,
karena di dalam Al-Quran disebutkan banyak permasalahan dan dalil-dalil yang
jelas.
Allah Berfirman :
ُ ِ‫إِنَّا نَحْ نُ ن ََّز ْلنَا ال ِذ ْك َر َوإِنَّا لَهُ لَ َحاف‬
َ‫ظون‬
“Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Adz-Dzikru (yaitu Al-Quran)
dan sesungguhnya Kamilah yang menjaganya” (Al-Hijr: 9)
Hablullah (‫ّللا‬
َّ ‫) َح ْب ُل‬
Artinya “Tali Allah”. Dinamakan demikian karena dia menyampaikan kepada
ridha Allah.
Allah Berfirman :
‫ّللا َج ِميعًا َو َل تَف ََّرقُوا‬
ِ َّ ‫َص ُموا بِ َح ْب ِل‬
ِ ‫َوا ْعت‬
“Dan hendaklah kalian semua berpegang teguh dengan hablullah (yaitu Al-
Quran) dan janganlah kalian saling berpecah belah” (Ali ‘Imran: 103)
Di dalam sebuah hadits, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :
‫علَى‬ َ ‫ث‬ َّ ‫ َوا ْست َْم ِس ُكوا ِب ِه فَ َح‬،ِ‫ب للا‬ ِ ‫ور فَ ُخ ُذوا ِب ِكتَا‬ ُ ُّ‫َاب للاِ ِفي ِه ْال ُه َدى َوالن‬ ُ ‫أَ َّولُ ُه َما ِكت‬: ‫َوأَنَا ت َِاركٌ ِفي ُك ْم ثَقَلَي ِْن‬
‫ أ ُ َذ ِ ّك ُر ُك ُم‬،‫للا فِي أَ ْه ِل بَ ْيتِي‬َ ‫ أ ُ َذ ِ ّك ُر ُك ُم‬،‫للا فِي أَ ْه ِل بَ ْيتِي‬
َ ‫ َوأَ ْه ُل بَ ْيتِي أ ُ َذ ِ ّك ُر ُك ُم‬: ‫ ث ُ َّم قَا َل‬،‫ب فِي ِه‬
َ ‫غ‬ َّ ‫ب للاِ َو َر‬
ِ ‫ِكتَا‬
‫للا فِي أَ ْه ِل َب ْيتِي‬ َ
“Dan aku tinggalkan di antara kalian 2 perkara yang berat; yang pertama
Kitabullah, didalamnya ada petunjuk dan cahaya. Maka ambillah dengan
kitabullah dan berpeganglah dengannya. Maka beliaupun menganjurkan dan
mendorong untuk berpegang teguh dengan kitabullah. Kemudian Beliau berkata:
‘Dan keluargaku, aku ingatkan kalian kepada Allah tentang keluargaku. Aku
ingatkan kalian kepada Allah tentang keluargaku. Aku ingatkan kalian kepada
Allah tentang keluargaku’” (HR Muslim)
Di dalam sebuah riwayat, Beliau ‫ ﷺ‬mengatakan:
‫ضالَلَة‬ َ َ‫علَى ْال ُه َدى َو َم ْن ت ََر َكهُ َكان‬
َ ‫علَى‬ َ َ‫ّللا َم ِن ات َّ َب َعهُ َكان‬
ِ َّ ‫ع َّز َو َج َّل ه َُو َح ْب ُل‬ ُ ‫أَ َح ُد ُه َما ِكت‬
ِ َّ ‫َاب‬
َ ‫ّللا‬
“Yang pertama diantara keduanya adalah Kitabullah, dia adalah hablullah.
Barangsiapa yang mengikutinya maka dia di atas petunjuk dan barangsiapa yang
meninggalkannya maka dia di atas kesesatan”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬

Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 18 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Kitab Al
Quran Bagian 04 Dari 06
20/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 18 | Kitab Al Quran Bagian 04 Dari 06
KITAB AL QURAN
BAGIAN 04 DARI 06
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-18 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 04 Dari 06”.
Allah ‫ع َّز َو َجلَّى‬
َ juga menyifati Al-Quran dengan beberapa sifat yang memiliki
makna yang agung yang juga menunjukkan keutamaannya.
Diantara sifat-sifat tersebut:
Aziz (‫ع ِزي ٌْز‬
َ )
Artinya: yang mulia, dimuliakan oleh Allah dengan dijaga dari segala perubahan.
Allah Berfirman :
َ ٌ‫إِ َّن الَّذِينَ َكف َُروا بِال ِ ّذ ْك ِر لَ َّما َجا َء ُه ْم َوإِنَّهُ لَ ِكتَاب‬
ٌ ‫ع ِز‬
‫يز‬
“Sesungguhnya orang-orang yang ingkar dengan adz-dzikru (Al-Quran) ketika
datang kepada mereka dan sesungguhnya dia adalah kitab yang mulia”
(Fushshilat: 41)
Majiid (‫) َم ِج ْي ٌد‬
Artinya agung lagi mulia. Maksudnya agung maknanya dan luas ilmunya.
Allah Berfirman :
ٌ ‫بَ ْل ه َُو قُ ْر‬
‫آن َّم ِجي ٌد‬
“Bahkan dia adalah Al-Quran yang agung” (Al-Buruj: 21)
Kariimun (‫)ك َِر ْي ٌم‬
Artinya mulia lagi banyak manfaatnya, besar kebaikannya dan dalam ilmunya.
Allah Berfirman :
ٌ ‫إِنَّهُ لَقُ ْر‬
‫آن ك َِري ٌم‬
“Sesungguhnya dia adalah Al-Quran yang mulia” (al-Waqi’ah: 77)
Mubaarak ( ٌ‫ارك‬
َ َ‫) ُمب‬
Artinya yang berbarakah, yang banyak manfaatnya dan banyak membawa
kebaikan. Kebaikan bagi yang membacanya, yang menghafalnya, yang
mendengarnya, yang mentadabburinya, maupun yang mengamalkannya.
Allah Berfirman :
‫ِق الَّذِي بَيْنَ يَ َد ْي ِه‬
ُ ‫ص ّد‬ َ َ‫َو َه َذا ِكتَابٌ أَنزَ ْلنَاهُ ُمب‬
َ ‫اركٌ ُّم‬
“Dan ini adalah kitab yang Kami turunkan berbarakah membenarkan apa yang
datang sebelumnya” (Al-An’am: 92)

ْ َ‫)ف‬
Fashl (‫ص ٌل‬
Artinya yang benar dan jelas, memisahkan antara yang haq dan yang bathil.
Allah Berfirman :
ْ َ‫إِنَّهُ لَقَ ْو ٌل ف‬
‫ص ٌل‬
“Sesungguhnya dia (Al-Quran) adalah ucapan yang memisahkan (antara yang haq
dan yang bathil)” (Ath-Thariq: 13)
Hakiim (‫)اَ ْل َح ِك ْي ُم‬
Allah Berfirman :
A003A002 A001
“Alif Lam Mim. Itu adalah ayat-ayat kitab yang hakiim, sebagai petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang berbuat baik” (Luqman: 1-3)
Hakim artinya memiliki hikmah dan kebijaksanaan yang mendalam, ayat-ayatnya
muhkam, yaitu kokoh. Dia kokoh karena datang dengan lafazh yang paling fasih
dan jelas yang mengandung makna yang dalam, Kokoh karena tidak mungkin
dirubah, Kokoh karena kabar-kabar yang ada didalamnya benar sesuai dengan
kenyataan,
Kokoh karena tidak memerintah kecuali dengan sesuatu yang merupakan
kebaikan bagi manusia dan tidaklah melarang kecuali dari sesuatu yang
merupakan keburukan bagi manusia, dan Dia kokoh karena tidak ada
pertentangan diantara ayat-ayatnya.
Berbahasa Arab yang jelas
Allah Berfirman :
َ‫َنزي ُل َربّ ِ ْالعَالَ ِمين‬
ِ ‫َوإِنَّهُ لَت‬
ُ‫الرو ُح ْاۡل َ ِمين‬
ُّ ‫نَزَ َل بِ ِه‬
َ‫علَى قَ ْل ِبكَ ِلتَ ُكونَ ِمنَ ْال ُمنذ ِِرين‬
َ
‫ي ُّمبِين‬
ّ ِ‫ع َرب‬
َ ‫سان‬
َ ‫بِ ِل‬
“Dan sesungguhnya Al-Quran diturunkan dari Rabb semesta alam, turun
dengannya Ar-Ruhul Amin (Jibril) atas hatimu supaya engkau termasuk orang-
orang yang memberikan peringatan dengan bahasa Arab yang jelas” (Asy-
Syu’ara: 192)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َو َب َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 19 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Kitab Al
Quran Bagian 05 Dari 06
20/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 19 | Kitab Al Quran Bagian 05 Dari 06
KITAB AL QURAN
BAGIAN 05 DARI 06
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-19 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 05 Dari 06”.
Sebagian nama-nama dan sifat-sifat Al-Quran yang telah berlalu menunjukkan
tentang kedudukan dan keutamaan Al-Quran. Oleh karena itu hendaklah
seorang Muslim bersyukur kepada Allah yang telah menurunkan Al-Quran
kepada kita.
Dan diantara cara bersyukurnya adalah dengan menunaikan hak-hak Al-Quran.
Dan diantara hak-hak Al-Quran :
Membacanya dengan Tartil
Allah Berfirman :
ً ِ‫َو َر ِت ّ ِل ْالقُ ْرآنَ ت َْرت‬
‫يال‬
“Dan hendaklah engkau mentartil Al-Quran dengan sebenar-benar tartil” (al-
Muzzammil: 4)
➡ Mentartil artinya membaca dengan pelan, dengan membaca huruf-hurufnya
dengan baik dan dengan memperhatikan tempat-tempat wakaf/berhentinya,
panjang pendeknya. Sebagaimana dahulu Nabi ‫ ﷺ‬membacanya.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
َ ‫ َوالَّذِي يَ ْق َرأ ُ ْالقُ ْرآنَ َويَتَتَ ْعتَ ُع فِي ِه َوه َُو‬،ِ‫سف ََرةِ ْال ِك َر ِام ْالبَ َر َرة‬
ِ ‫علَ ْي ِه شَاق لَهُ أَجْ َر‬
‫ان‬ ِ ‫ْال َماه ُِر بِ ْالقُ ْر‬
َّ ‫آن َم َع ال‬
“Orang yang mahir membaca Al-Quran bersama malaikat-malaikat yang mulia
lagi baik. Dan orang yang membaca Al-Quran sedangkan dia masih terbata-bata
ketika membacanya dan susah baginya maka dia mendapatkan 2 pahala” (HR.
Bukhari dan Muslim)
➡ Dua pahala tersebut maksudnya adalah pahala membaca Al-Quran, dan
pahala kesulitan yang dia alami.
➡ Hendaknya seorang Muslim dan Muslimah, mempelajari ilmu tajwid dari
seorang guru yang mumpuni dengan niat supaya bisa membaca Al-Quran
tersebut sebagaimana dibaca oleh Rasulullah ‫ﷺ‬. Dan mempraktekkannya
dengan sering membaca Al-Quran sehingga semakin mahir dia di dalam
membaca Al-Quran.
Dan di dalam sebuah hadits Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
َ ‫َخي ُْر ُك ْم َم ْن تَ َعلَّ َم ْالقُ ْرآنَ َو‬
ُ‫علَّ َمه‬
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya”
(HR. Bukhari)
Menghafalnya
Menghafal seluruh Al-Quran bukanlah sebuah fardhu ‘ain bagi seorang Muslim,
yang wajib adalah menghafal yang dengannya sah shalatnya. Namun tentunya
sebuah kemuliaan tersendiri bagi seorang Muslim dan Muslimah ketika Allah
memilih qalbunya dari sekian banyak qalbu untuk menghafal Al-Quran
Kalamullah Rabbul ‘alamin, membacanya kapan dia kehendaki. Dan semakin
banyak dia menghafal tentunya semakin utama.
Allah Berfirman :
َّ ‫ُور الَّذِينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم َو َما يَجْ َح ُد بِآيَاتِنَا إِ َّل ا‬
َ‫لظا ِل ُمون‬ ِ ‫صد‬ُ ‫بَ ْل ه َُو آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي‬
“Bahkan dia adalah ayat-ayat yang jelas didalam dada-dada orang-orang yang
diberi ilmu dan tidak mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang
zhalim” (Al-‘Ankabut: 49)
Dan hendaklah seorang yang menghafal Al-Quran memuraja’ah (mengulang-
ulang terus) apa yang sudah dia hafal.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
ُ ‫ش ُّد تَفَلُّتًا ِمنَ اْ ِإلبِ ِل فِي‬
‫عقُ ِل َها‬ ُ ‫تَعَا َهد ُْوا َه َذا ْالقُ ْرآنَ فَ َوالَّذِي نَ ْف‬
َ َ‫س ُم َح َّمد بِيَ ِد ِه لَ ُه َو أ‬
“Hendaklah kalian mengulang-ulang Al-Quran. Maka demi Dzat yang jiwa
Muhammad ada di tanganNya sungguh Al-Quran lebih mudah terlepas (yaitu
dari qalbu seseorang) daripada terlepasnya unta dari ikatannya” (HR. Muslim)
Selain itu, hendaknya orang yang menghafal Al-Quran memperdengarkannya di
hadapan Syaikh yang mumpuni dan meninggalkan kemaksiatan karena
kemaksiatan dengan berbagai bentuknya memperburuk dan mempersulit
hafalan Al-Quran.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 20 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Kitab Al
Quran Bagian 06 Dari 06
22/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 20 | Kitab Al Quran Bagian 06 Dari 06
KITAB AL QURAN
BAGIAN 06 DARI 06
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-20 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Kitab Al Quran Bagian 06 Dari 06”.
Dan diantara hak-hak Al-Quran :
Mentadabburi
Allah telah menurunkan Al-Quran untuk dimengerti maknanya dan ditadabburi.
Allah Berfirman :
ِ ‫اركٌ ِلّيَ َّدب َُّروا آيَاتِ ِه َو ِليَتَ َذ َّك َر أُولُو ْاۡل َ ْلبَا‬
‫ب‬ َ َ‫ِكتَابٌ أَنزَ ْلنَاهُ ِإلَيْكَ ُمب‬
“Kitab yang Kami turunkan kepadamu berbarakah supaya mereka mentadaburi
ayat-ayat nya dan supaya orang-orang yang berakal mengingat” (Saad: 29)
✅ Orang yang tidak mentadaburi Al-Quran maka ini menunjukkan Kekesatan
hati.
Allah Berfirman :
َ ‫أَفَ َال يَتَ َدب َُّرونَ ْالقُ ْرآنَ أَ ْم‬
‫علَى قُلُوب أَ ْقفَالُ َها‬
“Apakah mereka tidak mentadaburi Al-Quran, ataukah didalam hati-hati
tersebut ada kunci-kunci nya” (Muhammad: 24)
✅ Semakin seseorang banyak mentadabburi Al-Quran dan memahami
maknanya maka akan semakin bertambah keimanannya, keyakinannya dan
kedekatannya kepada Allah. Semakin yakin tentang kebenaran agama ini dan
semakin yakin bahwa Al-Quran adalah dari Allah.
✅ Oleh karena itu seyogyanya seorang muslim dan muslimah mempelajari
bahasa Arab yang dengannya dia bisa memahami Al-Quran dan meluangkan
waktunya untuk memikirkan dan mentadabburi ayat-ayat Allah. Membaca tafsir-
tafsir Al-Quran yang sesuai dengan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti:
✅ Tafsir Muyyasar, yang diterbitkan Kompleks Percetakan Al-Quran Kerajaan
Raja Fahd di Madinah. Dan ini adalah tafsir yang ringkas. Tafsir Ibnu Katsir,
untuk tafsir yang agak luas.
✅ Dan mengikuti kajian-kajian yang membahas tentang Tafsir Al-Quran
dengan pemahaman yang benar, pemahaman para shahabat dan para salaf.
✅ Dan apabila seseorang ingin membaca terjemah Al-Quran didalam bahasa
Indonesia maka hendaklah ia berusaha untuk memilih terjemah yang paling
bagus, yang sesuai dengan pemahaman yang benar, seperti Terjemah Al-Quran
dalam bahasa Indonesia yang dicetak oleh Kompleks percetakan Al-Quran
Kerajaan Raja Fahd di Madinah.
✅ Dan perlu dia mengetahui bahwasanya tidak ada terjemah yang tidak
memiliki kekurangan karena terjemah adalah amalan manusia.
Diantara hak-hak Al-Quran adalah :
Mengamalkannya
Al-Quran tidaklah diturunkan hanya sekedar dibaca dengan tartil dan tajwid,
dihafal dan ditadabburi, akan tetapi juga diamalkan, dilaksanakan perintahnya,
dijauhi larangannya, dibenarkan kabar-kabarnya, baik didalam masalah ‘aqidah,
ibadah, akhlaq, mu’amalah dan lain-lain.
Dahulu, para shahabat selain membaca Al-Quran dan mengilmui, mereka juga
mengamalkan.
Berkata ‘Abdullah Ibnu Mas’ud
‫ف َم َعانِيَ ُه َّن َو ْال َع َم َل ِب ِه َّن‬ َ ‫الر ُج ُل ِمنَّا ِإ َذا تَ َعلَّ َم‬
َ ‫ع ْش َر آيَات لَ ْم يُ َجا ِو ْزه َُّن َحتَّى يَ ْع ِر‬ َّ َ‫َكان‬
“Dahulu seseorang dari kalangan kami (yaitu para shahabat) apabila mempelajari
10 ayat maka dia tidak meninggalkannya sehingga mempelajari maknanya dan
beramal dengannya”
Kalau kita tidak mengamalkan Al-Quran maka Al-Quran bisa menjadi hujjah
atas kita.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
َ ‫َو ْالقُ ْرآنُ ُح َّجةٌ لَكَ أَ ْو‬
َ‫علَيْك‬
“Dan Al-Quran menjadi hujjah untukmu atau atasmu” (HR. Muslim)

✅ Menjadi hujjah untukmu yaitu apabila kita amalkan maka bisa kita
bermanfaat bagi kita di hari kiamat.
✅ Menjadi hujjah atasmu yaitu apabila tidak kita amalkan maka akan
memudharati kita di hari kiamat.
✅ Kita memohon kepada Allah semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-
orang yang memiliki perhatian yang besar terhadap Al-Quran, baik membaca
dengan tartil, menghafal, memuraja’ah, mentadabburi maupun mengamalkannya.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 21 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah |
Membenarkan Kabar-Kabar Yang Shahih Di Dalam Kitab-Kitab Allah
25/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 21 | Membenarkan Kabar-Kabar Yang Shahih Di Dalam Kitab-Kitab
Allāh
MEMBENARKAN KABAR-KABAR YANG SHAHIH
DI DALAM KITAB-KITAB ALLAH
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-21 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Membenarkan Kabar-Kabar Yang Shahih Di Dalam Kitab-Kitab
Allāh”.
Yang ketiga diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allah adalah
membenarkan kabar-kabar yang shahih di dalam kitab-kitab tersebut. Seperti
kabar-kabar di dalam Al-Quran dan kabar-kabar yang ada di dalam kitab-kitab
sebelumnya yang belum diubah. Maksudnya, wajib bagi orang yang beriman
membenarkan Kabar-kabar yang ada di dalam Al-Quran, seperti : Kisah-kisah
umat terdahulu, Kejadian-kejadian di hari kiamat,
Sifat-sifat surga dan neraka Dan lain-lain.
Kabar-kabar yang ada di dalam kitab-kitab sebelumnya yang belum diubah. Dan
barangsiapa yang mengingkarinya atau meragukannya maka sungguh dia telah
kafir.
Adapun kabar-kabar yang ada di dalam kitab Taurat dan Injil setelah terjadi
perubahan pada sebagian isinya maka kabar-kabar tersebut ada 3 macam:
1⃣ Kabar yang datang pembenarannya di dalam agama Islam
Maka wajib bagi kita beriman dan membenarkannya. Seperti kabar bahwa Allah
menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, maka ini ada di dalam Perjanjian
Lama Keluaran Pasal 31 Ayat 17.
Dan Allah sebutkan di dalam Al-Quran di dalam firmanNya:
‫ض فِي ِست َّ ِة أَيَّام‬
َ ‫ت َو ْاۡل َ ْر‬ َّ ‫ّللاُ الَّذِي َخلَقَ ال‬
ِ ‫س َما َوا‬ َّ ‫َربَّ ُك ُم‬
“Sesungguhnya Rabb kalian Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam 6
hari” (Al-A’raf: 54)
2⃣ Kabar yang datang pengingkarannya di dalam agama Islam
Maka wajib bagi kita mendustakannya dan menolaknya. Seperti kabar di dalam
kitab Taurat yang berisi sifat yang tidak layak bagi Allah dan sifat yang tidak
layak bagi sebagian Nabi, sebagaimana telah berlalu penjelasannya.
3⃣ Kabar yang tidak ada pengingkaran maupun pembenarannya di dalam agama
Islam.
Maka kita tidak membenarkan dan tidak mendustakan. Seperti sebagian
perincian yang ada di dalam Taurat yang sekarang terhadap kisah-kisah yang
asalnya ada di dalam Al-Quran, sebagaimana disebutkan di dalam Kejadian Pasal
7 ayat 17 bahwa banjir besar di zaman Nabi Nuh terjadi selama 40 hari.
Dan perincian ini tidak disebutkan di dalam agama kita. Kita tidak membenarkan
karena mungkin itu termasuk yang ditambah dan diubah, dan kita tidak
mendustakan karena mungkin itu termasuk wahyu.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
‫آ َمنَّا ِباهللِ َو َما أ ُ ْن ِز َل ِإلَ ْينَا‬: ‫ َوقُ ْولُوا‬،‫ب َو َل ت ُ َك َّذب ُْو ُه ْم‬
ِ ‫ص ِ ّدقُوا أَ ْه َل ْال ِكتَا‬
َ ُ ‫َل ت‬
“Janganlah kalian membenarkan Ahlul Kitab dan janganlah kalian mendustakan
mereka, akan tetapi katakanlah ‘Kami beriman kepada Allah dan apa yang
diturunkan kepada kami’” (HR. Bukhari)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 22 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah |
Beramal, Ridha Dan Berserah Diri Dengan Hukum-Hukum Yang
Ada Di Dalam Kitab-Kitab Allāh
26/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 22 | Beramal, Ridha Dan Berserah Diri Dengan Hukum-Hukum
Yang Ada Di Dalam Kitab-Kitab Allah
BERAMAL, RIDHA DAN BERSERAH DIRI
DENGAN HUKUM-HUKUM
YANG ADA DI DALAM KITAB-KITAB ALLAH
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-22 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Beramal, Ridha Dan Berserah Diri Dengan Hukum-Hukum
Yang Ada Di Dalam Kitab-Kitab Allāh”.
Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allah :
4⃣ Beramal, ridha dan berserah diri dengan hukum-hukum didalam kitab-kitab
tersebut, baik yang kita ketahui hikmahnya atau tidak.
Allah Berfirman :

َ‫ص للا‬ ِ ‫سولُهُ أَ ْم ًرا أَن يَ ُكونَ لَ ُه ُم ْال ِخيَ َرة ُ ِم ْن أَ ْم ِر ِه ْم َو َمن يَ ْع‬
ُ ‫ّللاُ َو َر‬ َ َ‫َو َما َكانَ ِل ُمؤْ ِمن َو َل ُمؤْ ِمنَة إِ َذا ق‬
َّ ‫ضى‬
‫ض َال ًل ُّمبِينًا‬
َ ‫ض َّل‬ َ ‫سولَهُ فَقَ ْد‬ ُ ‫َو َر‬
“Dan tidak pantas bagi seorang yang beriman laki-laki dan wanita, apabila Allah
dan RasulNya sudah menetapkan sebuah perkara, kemudian mereka memiliki
pilihan yang lain di dalam urusan mereka. Dan barangsiapa yang memaksiati
Allah dan RasulNya, maka sungguh telah sesat dengan kesesatan yang nyata”
(Al-Ahzab: 36)
Dan Allah Berfirman :
َ‫ضيْت‬ َ َ‫ش َج َر بَ ْينَ ُه ْم ث ُ َّم َل يَ ِجدُوا فِي أَنفُ ِس ِه ْم َح َر ًجا ِ ّم َّما ق‬
َ ‫فَ َال َو َربِّكَ َل يُؤْ ِمنُونَ َحتَّى يُ َح ِ ّك ُموكَ فِي َما‬
‫س ِلّ ُموا تَ ْس ِلي ًما‬
َ ُ‫َوي‬
“Maka demi Rabbmu, mereka tidak beriman sampai mereka menjadikan engkau
wahai Muhammad sebagai hakim di dalam perkara yang mereka perselisihkan.
Kemudian mereka tidak menemukan rasa berat didalam hati-hati mereka
terhadap apa yang engkau putuskan dan mereka menerima dengan sebenarnya”
(An-Nisa: 65)
Adapun hukum yang sudah dihapus, maka tidak boleh diamalkan, seperti:
➡ ‘Iddah 1 tahun penuh bagi wanita yang ditinggal mati suaminya,
Sebagaimana di dalam surat Al-Baqarah ayat 240. Maka telah dihapus dengan
ayat 234 dari surat Al-Baqarah yang isinya bahwa ‘iddah wanita yang ditinggal
mati suaminya adalah 4 bulan 10 hari.
➡ Dan semua kitab yang terdahulu secara umum hukum-hukumnya telah
dihapus dengan Al-Quran.
➡ Artinya, tidak boleh seorangpun baik jin maupun manusia mengamalkan
hukum-hukum yang ada didalam kitab-kitab sebelumnya, setelah datangnya Al-
Quran.
Allah Berfirman :
َّ ‫علَ ْي ِه فَاحْ ُكم بَ ْينَ ُهم بِ َما أَنزَ َل‬
‫ّللاُ َو َل‬ ِ ‫ص ِ ّدقًا ِلّ َما بَيْنَ يَ َد ْي ِه ِمنَ ْال ِكتَا‬
َ ‫ب َو ُم َهي ِْمنًا‬ ِ ّ ‫َاب بِ ْال َح‬
َ ‫ق ُم‬ َ ‫َوأَنزَ ْلنَا إِلَيْكَ ْال ِكت‬
َ ‫ق ِل ُك ّل َج َع ْلنَا ِمن ُك ْم ِش ْر‬
‫عةً َو ِم ْن َها ًجا‬ ِ ّ ‫ع َّما َجا َءكَ ِمنَ ْال َح‬
َ ‫تَت َّ ِب ْع أَ ْه َوا َء ُه ْم‬
“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab (yaitu Al-Quran) dengan haq,
yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan muhaymin kitab-kitab
sebelumnya. Maka hendaklah engkau menghukumi diantara mereka dengan apa
yang Allah turunkan. Dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang datang kepadamu bagi masing-masing dari
kalian telah kami jadikan syariat dan juga jalan” (Al-Maidah: 48)
Bahkan Nabi Musa sekalipun yang diturunkan kepadanya Taurat harus
berhukum dengan Al-Quran, seandainya beliau masih hidup ketika Al-Quran
turun.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :
‫سى َكانَ َحيًّا َما َو ِس َعهُ ِإ َّل أَ ْن َيت َّ ِب َعنِي‬
َ ‫َوالَّذِي نَ ْف ِسي ِب َي ِد ِه لَ ْو أَ َّن ُمو‬
“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangannya, seandainya Musa hidup, niscaya
tidak ada pilihan baginya kecuali mengikuti aku” (HR. Ahmad dan dihasankan
oleh Syaikh Al-Albaniy ُ‫) َر ِح َمهُ للا‬
Oleh karena itu Nabi ‘Isa ‫ عليه السالم‬yang diturunkan kepadanya Injil di akhir
zaman, ketika beliau turun akan berhukum dengan hukum Islam yang dibawa
oleh Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 23 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Hukum
Membaca Kitab-Kitab Sebelum Al Qurān Seperti Taurat Dan Injil
Yang Telah Diubah
27/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 23 | Hukum Membaca Kitab-Kitab Sebelum Al Quran Seperti
Taurat Dan Injil Yang Telah Diubah.
HUKUM MEMBACA KITAB-KITAB SEBELUM AL QURAN
SEPERTi TAURAT DAN INJIL YANG TELAH DIUBAH
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-23 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Hukum Membaca Kitab-Kitab Sebelum Al Qurān Seperti
Taurat Dan Injil Yang Telah Diubah”.
Para ulama menjelaskan bahwa hukum membacanya ada 2:
1⃣. Haram
Apabila maksudnya adalah mencari petunjuk di dalam kitab-kitab tersebut
seakan-akan tidak mencukupkan dirinya dengan Al-Quran. Karena Allah telah
mengabarkan bahwa kitab-kitab tersebut sudah diubah, sudah tercampur antara
yang haq dan yang bathil.
Yang bathil jelas kita tinggalkan. Adapun yang haq, yang selamat dan tidak
diubah maka Al-Quran yang dijaga oleh Allah dari perubahan telah mencukupi
kita. Tidak ada kebaikan yang kita butuhkan di dalam agama kita kecuali sudah
diterangkan di dalam Al-Quran.
Allah Berfirman:
َ‫علَ ْي ِه ْم ِإ َّن فِي َذلِكَ لَ َرحْ َمةً َو ِذ ْك َرى ِلقَ ْوم يُؤْ ِمنُون‬ َ ‫علَيْكَ ْال ِكت‬
َ ‫َاب يُتْلَى‬ َ ‫أَ َولَ ْم يَ ْك ِف ِه ْم أَنَّا أَنزَ ْلنَا‬
“Apakah tidak mencukupi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu
sebuah kitab yang dibacakan atas mereka? Sesungguhnya di dalamnya ada
rahmat dan peringatan bagi kaum yang beriman” (Al-‘Ankabut: 51)
Dari Jabir Ibnu ‘Abdillah ‫رضي للا عنه‬, bahwa ‘Umar Ibnu Khaththab ‫رضي للا عنه‬
mendatangi Nabi ‫ ﷺ‬dengan membawa sebuah kitab yang dia dapatkan dari
sebagian Ahli Kitab kemudian membacakannya kepada Nabi ‫ﷺ‬.
Maka Nabi ‫ ﷺ‬marah seraya berkata, Apakah engkau bingung di dalam agamamu,
wahai putra Al-Khaththab? Dan demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya,
sungguh aku telah mendatangi kalian dengan sesuatu yang putih bersih.
Janganlah kalian bertanya kepada mereka (ahlul kitab) tentang sesuatu karena
mungkin mereka mengabarkan kepada kalian dengan kebenaran kemudian
kalian mendustakannya atau mereka mengabarkan yang bathil kemudian kalian
membenarkannya. Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, seandainya
Musa masih hidup niscaya tidak ada pilihan baginya kecuali mengikuti aku”
(Hadits Hasan Riwayat Imam Ahmad)
Al-Imam Al-Bukhari ُ‫ َر ِح َمهُ للا‬menyebutkan di dalam Shahih Bukhari, ucapan
‘Abdullah Ibnu ‘Abbas ‫رضي للا عنه‬. Beliau mengatakan:
“Bagaimana kalian bertanya kepada Ahlul Kitab tentang sesuatu sedangkan
kitab kalian yang diturunkan kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬lebih baru? Kalian
membacanya dalam keadaan bersih tidak tercampuri, dan Allah telah
mengabarkan kepada kalian bahwa ahlul kitab telah mengganti kitab Allah dan
mengubahnya. Dan menulis kitab dengan tangan-tangan mereka dan mereka
berkata ‘Ini adalah dari sisi Allah dengan tujuan menjualnya dengan harga yang
sedikit. Bukankah ilmu yang datang kepada kalian telah melarang kalian untuk
bertanya kepada mereka? Tidak demi Allah, kami tidak melihat seorangpun dari
mereka yang bertanya kepada kalian tentang apa yang diturunkan kepada kalian”
Dikhawatirkan apabila seseorang membaca kitab-kitab tersebut akan
membenarkan yang bathil atau mendustakan yang benar atau menjadi tersesat
dan terfitnah agamanya.
2⃣. Boleh
Boleh hukumnya apabila dia termasuk penuntut ilmu atau orang yang berilmu
dengan Al-Quran dan Hadits. Kuat keimanannya dalam ilmu agamanya
khususnya tentang masalah ‘aqidah, tauhid dan lain-lain.
Dan tujuannya adalah ingin membantah ahlul kitab, menerangkan
penyimpangannya, menjelaskan pertentangan yang ada di dalam kitab tersebut,
menunjukkan keistimewaan Al-Quran, menyingkap syubhat mereka, dan juga
menegakkan hujjah atas mereka.
“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar ‫ رضي للا عنه‬bahwasanya orang-orang Yahudi datang
kepada Rasulullah ‫ﷺ‬. Kemudian mereka menyebutkan bahwa seorang laki-laki
dan wanita di antara mereka telah berzina. Maka Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda “Apa
yang kalian temukan di dalam Taurat tentang masalah hukum rajam?” Mereka
berkata: “Kami akan membuka aib-aibnya dan mereka akan dicambuk”.
Maksudnya mereka mengingkari adanya ayat tentang rajam di dalam Taurat.
Kemudian ‘Abdullah Ibnu Salam ‫ رضي للا عنه‬berkata ‘Kalian telah berdusta,
sesungguhnya di dalam Taurat ada ayat rajam. Kemudian mereka mendatangkan
Taurat dan membukanya. Salah seorang diantara mereka meletakkan tangannya
di atas ayat rajam. Maksudnya menutupi. Kemudian membaca ayat sebelumnya
dan setelahnya. Kemudian ‘Abdullah Ibnu Salam berkata: “Angkatlah tanganmu!”
Maka dia mengangkat tangannya, maka di dalamnya ada ayat tentang rajam.
Mereka berkata “Dia telah benar, wahai Muhammad, di dalamnya ada ayat
tentang rajam.” Maka Rasulullah ‫ ﷺ‬menyuruh untuk merajam keduanya,
kemudian keduanya dirajam. Berkata ‘Abdullah Ibnu Salam “Maka aku melihat
laki-laki tersebut memiringkan badannya ke arah wanita tersebut ingin
melindunginya dari batu” (HR. Muslim)
Oleh karena itu para ulama menulis kitab-kitab yang membantah ahlul kitab, dan
membawakan di dalamnya beberapa nash dari kitab-kitab yang ada di tangan
mereka sendiri, seperti:
Ibnu Hazm, di dalam kitabnya Al-Fashlu Fil Milali Wal Ahwai Wan Nihali
(‫اء َو ْال ِن َح ِل‬
ِ ‫ص ُل ِفي ْال ِملَ ِل َو ْاۡل َ ْه َو‬
ْ َ‫)اَ ْلف‬
Abu ‘Abdillah Al-Qurthubiy, di dalam kitabnya Al-‘I’lamu Bima Fi Dinin Nashara
Minal Fasadi Wal Awhami Wa Izh-haru Mahasinil Islami (‫ارى‬ َ َّ‫اَ ْ ِإلع َْال ُم ِب َما فِي ِدي ِْن الن‬
َ ‫ص‬
ِ ْ ‫ار َم َحا ِس ِن‬
‫اإلس َْال ِم‬ ْ ِ‫سا ِد َو ْاۡل َ ْوه َِام َوإ‬
ُ ‫ظ َه‬ َ َ‫) ِمنَ ْالف‬
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, di dalam kitabnya Al-Jawabush Shahihu Liman
ِ ‫ص ِح ْي ُح ِل َم ْن َب َّد َل ِديْنَ ْال َم ِسي‬
Baddala Dinal Masihi (‫ْح‬ ُ ‫)اَ ْل َج َو‬
َّ ‫اب ال‬
Ibnul Qayyim, di dalam Kitabnya Hidayatul Hayara Fi Ajwibatil Yahudi Wan
Nashara (‫ارى‬ َ َّ‫ارى فِي أَجْ ِو َب ِة ْال َي ُه ْو ِد َوالن‬
َ ‫ص‬ َ ‫) ِه َدا َيةُ ْال َح َي‬
Dan juga kitab-kitab yang lain.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Halaqah 24 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah |
Penyimpangan-Penyimpangan Dalam Hal Iman Dengan Kitab-Kitab
Allah
28/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 24 | Penyimpangan-Penyimpangan Dalam Hal Iman Dengan Kitab-
Kitab Allah.
PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN DALAM HAL IMAN
DENGAN KITAB-KITAB ALLAH
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-24 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Penyimpangan-Penyimpangan Dalam Hal Iman Dengan Kitab-
Kitab Allah”.
Diantara penyimpangan-penyimpangan
di dalam hal iman dengan kitab-kitab Allah
1⃣ Mengingkari keseluruhan atau sebagian kitab-kitab Allah meskipun hanya 1
huruf
Allah Berfirman :
‫ض َال ًل َب ِعيدًا‬ َ ‫س ِل ِه َو ْال َي ْو ِم ْاْل ِخ ِر فَقَ ْد‬
َ ‫ض َّل‬ ُ ‫َو َمن َي ْكفُ ْر ِباهللِ َو َم َالئِ َكتِ ِه َو ُكت ُ ِب ِه َو ُر‬
“Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-
kitabNya, Rasul-rasulNya dan hari akhir maka sungguh dia telah tersesat dengan
kesesatan yang jauh” (an-Nisa: 136)
Berkata ‘Abdullah Ibnu Mas’ud ‫رضي للا عنه‬:
ِ ‫َم ْن َكف ََر ِب َح ْرف ِمنَ ْالقُ ْر‬
‫آن أَ ْو ِبآيَة ِم ْنهُ فَقَ ْد َكفَ َر ِب ِه ُك ِلّ ِه‬
“Barangsiapa yang kufur atau mengingkari satu huruf dari Al-Quran atau 1 ayat
darinya maka sungguh dia telah kufur atau mengingkari keseluruhannya” (Atsar
ini dikeluarkan oleh Ath-Thabariy di dalam tafsirnya)
2⃣ Mendustakan kabar-kabar yang ada di dalam kitab-kitab tersebut
Allah Berfirman :
ِ َّ‫اب الن‬
َ‫ار ُه ْم فِي َها خَا ِلدُون‬ ْ َ‫ع ْن َها أُولَئِكَ أ‬
ُ ‫ص َح‬ َ ‫َوالَّذِينَ َك َّذبُوا بِآيَاتِنَا َوا ْستَ ْكبَ ُروا‬
“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka sombong
merekalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Al-A’raf: 36)
3⃣ Melecehkan dan mengolok-olok
Allah Berfirman :
ُ ‫قُ ْل أَبِاهللِ َوآيَاتِ ِه َو َر‬
َ‫سو ِل ِه ُكنت ُ ْم تَ ْستَ ْه ِزئُون‬
‫َل تَ ْعتَذ ُِروا قَ ْد َكف َْرتُم َب ْع َد ِإي َمانِ ُك ْم‬
“Katakanlah: Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan rasulNya kalian mengolok-
olok? Janganlah kalian minta udzur, sungguh kalian telah kufur setelah keimanan
kalian” (At-Taubah: 65-66)
4⃣ Membenci apa yang ada di dalam kitab-kitab tersebut berupa petunjuk Allah
Allah Berfirman :
‫ط أَ ْع َمالَ ُه ْم‬
َ َ‫َذلِكَ بِأَنَّ ُه ْم ك َِرهُوا َما أَنزَ َل للاُ فَأَحْ ب‬
“Yang demikian karena mereka membenci apa yang Allah turunkan maka Allah
membatalkan amalan-amalan mereka” (Muhammad: 9)
Apabila seseorang membenci Al-Quran yang di dalamnya ada petunjuk
meskipun dia mengamalkannya maka dia telah kufur.
5⃣ Meninggalkan Al-Quran
Allah Berfirman :
ً ‫سو ُل يَا َربّ ِ إِ َّن قَ ْو ِمي ات َّ َخ ُذوا َه َذا ْالقُ ْرآنَ َم ْه ُج‬
‫ورا‬ َّ ‫َوقَا َل‬
ُ ‫الر‬
“Dan Rasul berkata: Wahai Rabbku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-
Quran sesuatu yang ditinggalkan” (Al-Furqan: 30)
Para ulama menjelaskan bahwa meninggalkan Al-Quran mencakup :
❌ Tidak mau mendengarkannya
❌ Tidak beramal dengannya

❌ Tidak berhukum dengannya


❌ Tidak mentadabburinya
❌ Dan juga tidak mau berobat dengan Al-Quran baik untuk penyakit hati
maupun penyakit badan
Diantara penyimpangan-penyimpangan dalam hal iman dengan kitab-kitab Allah
adalah :
❌ Ragu-ragu dengan kebenaran Al-Quran

❌Berusaha untuk mengubah Al-Quran baik lafazh maupun maknanya


Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Halaqah 25 ~ Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah | Buah
Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah
29/11/2019Materi HSI
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA

Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Kitab Allah


Halaqah 25 | Buah Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah
BUAH BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLAH
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-25 dari Silsilah ‘ilmiyyah Beriman dengan kitab-kitab Allah
adalah tentang “Buah Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah”.
Diantara buah beriman dengan kitab-kitab Allah
yang bisa kita petik adalah:
1⃣ Mendapatkan keutamaan-keutamaan beriman
Diantaranya hidayah di dunia, keamanan di akhirat, masuk ke dalam surga dan
lain-lain. Karena beriman dengan kitab Allah adalah bagian dari mewujudkan
keimanan.
2⃣ Semakin mengetahui dan menyadari perhatian Allah dan kasih sayangNya
kepada makhluk
Semakin mencintaiNya karena menurunkan kepada kita kitab yang berisi
petunjuk dan cahaya supaya kita tenang di dunia dan bahagia di akhirat. Kita
tidak dibiarkan tersesat dan terombang-ambing dengan hawa nafsu dan syahwat.
Dan bagi yang ingin melihat kebesaran nikmat Allah ini silakan dia melihat
orang-orang yang hidup tanpa berpegang dengan kitab Allah mereka dalam
keadaan resah, bimbang, bingung dan tidak tahu kemana arah hidupnya.
3⃣ Mengetahui hikmah Allah dan kebijaksanaanNya
Karena memberikan kepada setiap kaum syari’at yang sesuai dengan keadaan
mereka. Dan Al-Quran sebagai kitab terakhir sesuai untuk semua umat di
setiap tempat dan masa sampai hari kiamat.
4⃣ Mengetahui bahwa petunjuk Allah kepada manusia tidak terputus sampai
hari kiamat.
5⃣ Semakin mencintai dan menghormati Al-Quran
Dengan memperhatikan adab-adab ketika membacanya. Demikian pula semakin
mencintai orang-orang yang mencintai Al-Quran.
6⃣ Membenci amalan-amalan yang bertentangan dengan Al-Quran dan orang-
orang yang melakukannya
7⃣ Membangkitkan semangat untuk bersungguh-sungguh mencari hidayah dari
Al-Quran.
Dengan membaca, menghafal, mempelajari, mentadabburi, mengamalkan,
berhukum dengan Al-Quran dan kembali kepada Al-Quran ketika terjadi
perselisihan.
8⃣ Bersemangat untuk membela kitab Allah
Dengan menyebarkan aqidah yang benar tentangnya dan membongkar tuduhan
dan keyakinan yang sesat yang ingin menurunkan kepercayaan terhadap Al-
Quran dan menjauhkan umat dari Al-Quran.
9⃣ Bergembira dan bersyukur kepada Allah atas karuniaNya yang besar
َّ ‫ْال َح ْم ُد ِّلل الَّذِي بِنِ ْع َمتِ ِه تَتِ ُّم ال‬
ُ‫صا ِل َحات‬
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ للاِ َوبَ َركَاتُه‬
َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫َو ال‬
Saudaramu,
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

Anda mungkin juga menyukai