Anda di halaman 1dari 8

NAMA : DHELIA ALSAFIRA

KELAS : XI MIPA2

IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH BESERTA DALIL


(AYAT ALQURAN&HADIST)

Yang dimaksud iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan


sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-
rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk)
bagi umat manusia supaya dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Kita
wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat
manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan
malaikat.

Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT


dalam surat Al Baqarah ayat 285:
ٓ
‫ون ۚ ُك ٌّل َءا َم َن ِبٱهَّلل ِ َو َم ٰلَِئ َك ِتهِۦ َو ُك ُت ِبهِۦ َو ُر ُسلِهِۦ اَل ُن َفرِّ ُق‬
َ ‫نز َل ِإلَ ْي ِه مِن رَّ ِّبهِۦ َو ْٱلمُْؤ ِم ُن‬‫ُأ‬
ِ ‫َءا َم َن ٱلرَّ سُو ُل ِب َمٓا‬

‫ر‬,ُ ‫ْك ْٱلمَصِ ي‬ َ ‫وا َسمِعْ َنا َوَأ َطعْ َنا ۖ ُغ ْف َرا َن‬
َ ‫ك َر َّب َنا َوِإلَي‬ ,۟ ُ‫َبي َْن َأ َح ٍد مِّن رُّ ُسلِهِۦ ۚ َو َقال‬

Arab-Latin: āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun


āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim
mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr

Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari
Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .” (Q.S. Al
Baqarah (2) : 285)
Tafsir Quran Surat Al-Baqarah Ayat 285 285. Rasulullah Muhammad -
ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- beriman kepada semua yang diturunkan kepadanya
dari Tuhannya. Begitu juga dengan orang-orang mukmin. Mereka semua beriman
kepada Allah, beriman kepada semua malaikat-Nya, semua kitab suci yang
diturunkana kepada para Nabi, dan semua Rasul yang diutus-Nya. Mereka beriman
kepada para Rasul itu seraya mengatakan, “Kami tidak membeda-bedakan antara
Rasul yang satu dengan Rasul yang lain.” Dan mereka mengatakan, “Kami siap
mendengarkan apa yang Engkau perintahkan kepada kami dan apa yang Engkau
larang untuk kami. Kami taat kepada-Mu dengan melaksanakan apa yang Engkau
perintahkan dan menjauhi apa yang Engkau larang. Dan kami memohon kepada-
Mu, ya Rabb kami, agar Engkau berkenan mengampuni kami, karena
sesungguhnya hanyalah Engkau satu-satunya tempat kami kembali dalam segala
urusan.”

maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan
pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. 

Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para
Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari
iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).

Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi
Ibrahim dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-
37), 

Dalil :

Untuk suhuf Ibrahim dan Musa tercantum di dalam firman Tuhan,Al-A’la dan An-
Najm yang berbunyi;

‫قَ ْد َأ ْفلَ َح َمنْ تَزَ َّكى‬


‫صلَّى‬ َ َ‫س َم َربِّ ِه ف‬ْ ‫َو َذ َك َر ا‬
‫بَ ْل تُْؤ ثِرُونَ ا ْل َحيَاةَ ال ُّد ْنيَا‬
‫َواَآْل ِخ َرةُ َخ ْي ٌر َوَأ ْبقَى‬
‫ف اُأْلولَى‬ ِ ‫الص ُح‬ ُّ ‫ِإنَّ َه َذا لَفِي‬
‫سى‬ َ ‫ف ِإ ْب َرا ِهي َم َو ُمو‬ ِ ‫ص ُح‬ ُ

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),


dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang, tetapi kamu (orang-orang
kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih
kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,
(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa."

— Al-A’la:14-15

‫سى‬ َ ‫ف ُمو‬ ِ ‫ص ُح‬ ُ ‫َأ ْم لَ ْم يُنَبَّْأ بِ َما فِي‬


‫وَِإ ْب َرا ِهي َم الَّ ِذي َوفَّى‬

"Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran


Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?"

— An-Najm:36-37

Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44)


َ ‫ِين َأسْ لَمُوا لِلَّذ‬
‫ِين َها ُدوا‬ َ ‫ر ۚ َيحْ ُك ُم ِب َها ال َّن ِبي‬,ٌ ‫ِإ َّنا َأ ْن َز ْل َنا ال َّت ْو َرا َة فِي َها ه ًُدى َو ُنو‬
َ ‫ُّون الَّذ‬
ُ ‫ب هَّللا ِ َو َكا ُنوا َعلَ ْي ِه‬
‫ش َهدَا َء ۚ َفاَل‬ ُ ‫ُّون َواَأْلحْ َبا ُر ِب َما اسْ ُتحْ ف‬
ِ ‫ِظوا مِنْ ِك َتا‬ َ ‫َوالرَّ بَّا ِني‬

َ‫ ِبآ َياتِي َث َم ًنا َقلِياًل ۚ َو َمنْ لَ ْم َيحْ ُك ْم ِب َما َأ ْن َزل‬,‫اخ َش ْو ِن َواَل َت ْش َترُوا‬
ْ ‫اس َو‬
َ ‫َت ْخ َشوُ ا ال َّن‬

َ ‫هَّللا ُ َفُأو ٰلَِئ‬


َ‫ك ُه ُم ْال َكافِرُون‬

Arab-Latin: Innā anzalnat-taurāta fīhā hudaw wa nụr, yaḥkumu bihan-


nabiyyụnallażīna aslamụ lillażīna hādụ war-rabbāniyyụna wal-aḥbāru bimastuḥfiẓụ
ming kitābillāhi wa kānụ 'alaihi syuhadā`, fa lā takhsyawun-nāsa wakhsyauni wa lā
tasytarụ bi`āyātī ṡamanang qalīlā, wa mal lam yaḥkum bimā anzalallāhu fa ulā`ika
humul-kāfirụn

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada)


petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara
orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-
orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan
memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu
janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah
kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak
memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-
orang yang kafir.
Tafsir Quran Surat Al-Ma’idah Ayat 44 44. Sesungguhnya Kami telah
menurunkan kitab suci Taurat kepada Musa -‘Alaihissalām-. Di dalamnya terdapat
petunjuk ke arah kebaikan dan cahaya yang dapat menerangi jalan. Kitab itu
digunakan sebagai sumber hukum oleh nabi-nabi Bani Israil yang tunduk dan
patuh kepada Allah. Dan juga dijadikan sebagai sumber hukum oleh para ulama
dan fukaha yang mendidik manusia tatkala Allah meminta mereka untuk menjaga
kitab suci-Nya dan menjadikan mereka sebagai pengawal kitab suci tersebut yang
bertugas menjaganya dari perubahan dan penggantian. Mereka adalah saksi-saksi
yang menyatakan bahwa kitab tersebut adalah hak. Dan mereka menjadi rujukan
orang dalam setiap masalah yang terkait dengan kitab tersebut. Maka janganlah
kalian takut -wahai orang-orang Yahudi- kepada manusia. Tetapi takutlah kepada-
Ku saja. Dan janganlah kalian menukar hukum yang Allah turunkan kepada kallian
dengan imbalan yang sedikit, seperti jabatan, kedudukan, atau kekayaan. Siapa
yang tidak mau menjadikan wahyu Allah sebagai sumber hukum seraya
menghalalkan tindakan itu, atau memprioritaskan sumber hukum lain, atau
menganggapnya sama dengan yang lain, mereka itu adalah orang-orang kafir
sejati.

Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud (Q.S. 17 : 55), 


Quran Surat Al-Isra Ayat 55 :

ٍ ْ‫ۦن َعلَ ٰى َبع‬


‫ض ۖ َو َءا َت ْي َنا دَاوُ ۥدَ زَ بُورًا‬ َ ِّ‫ض ٱل َّن ِبي‬ ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬
َ ْ‫ َبع‬,‫ض ۗ َولَ َق ْد َفض َّْل َنا‬ ِ ‫ك َأعْ لَ ُم ِب َمن فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
َ ‫َو َر ُّب‬

Arab-Latin: Wa rabbuka a'lamu biman fis-samāwāti wal-arḍ, wa laqad faḍḍalnā


ba'ḍan-nabiyyīna 'alā ba'ḍiw wa ātainā dāwụda zabụrā

Terjemah Arti: Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di
bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian
(yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.

Tafsir Quran Surat Al-Isra Ayat 55 55. Dan Tuhanmu -wahai Rasul- lebih
mengetahui siapa yang ada di langit dan di bumi, Dia lebih mengetahui keadaan
mereka, dan hak-hak yang harus mereka dapatkan, dan sungguh Kami telah
memberikan kelebihan kepada sebagian Nabi-Nabi atas sebagian lainnya berupa
kelebihan banyaknya pengikut dan diturunkannya kitab pada mereka, dan Kami
telah berikan Daud suatu kitab bernamaZabur.
Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5 : 44),

Al-imran ayat 5:44 :

َ ‫ون َأ ْق ٰ َل َم ُه ْم َأ ُّي ُه ْم َي ْكفُ ُل َمرْ َي َم َو َما ُك‬


‫نت َل َدي ِْه ْم‬ َ ُ‫نت َلدَ ي ِْه ْم ِإ ْذ ي ُْلق‬
َ ‫ْك ۚ َو َما ُك‬ ِ ‫ٰ َذل َِك ِمنْ َأ ۢن َبٓا ِء ْٱل َغ ْي‬
َ ‫ب ُنوحِي ِه ِإ َلي‬
‫ِإ ْذ‬
َ‫َص ُمون‬ِ ‫يَ ْخت‬

Arab-Latin: żālika min ambā`il-gaibi nụḥīhi ilaīk, wa mā kunta ladaihim iż


yulqụna aqlāmahum ayyuhum yakfulu maryama wa mā kunta ladaihim iż
yakhtaṣimụn

Terjemah Arti: Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang
Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta
mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi)
siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di
sisi mereka ketika mereka bersengketa.

Tafsir Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 44 44. Kisah tentang Zakariya dan Maryam
-'alaihima as salām- tersebut adalah bagian dari perkara gaib yang Kami wahyukan
kepadamu -wahai Rasul-, dan engkau tidak berada di antara ulama dan orang saleh
yang ketika itu mereka berseteru tentang siapa yang paling berhak mengasuh
Maryam. Sampai akhirnya mereka terpaksa menggunakan undian. Mereka
melempar pena masing-masing. Dan pena Zakariya -'alaihissalām- menjadi
pemenang.
dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW (Q.S. 3 : 2-4)

‫َخ َل َق ٱِإْلن ٰ َس َن ِمنْ َع َل ٍق‬


khalaqal-insāna min 'alaq

َ ‫ٱ ْق َرْأ َو َر ُّب‬
‫ك ٱَأْل ْك َر ُم‬
iqra` wa rabbukal-akram

‫ٱلَّذِى َعلَّ َم ِب ْٱل َق َل ِم‬


allażī 'allama bil-qalam

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia


telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam, Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Tafsir:

Artikel utama: Tafsir Al-quran :


Upaya penafsiran Al-Qur'an telah berkembang sejak zaman hidupnya nabi
Muhammad, saat itu para sahabat dapat menanyakan kepada sang Nabi jika
memerlukan penjelasan atas ayat tertentu. Kemudian setelah wafatnya nabi
Muhammad hingga saat ini, usaha menggali lebih dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus
berlanjut. Metodologi yang umum digunakan para mufassirin berupa metode
analitik, tematik, hingga perbandingan antar ayat, dan dengan mengetahui asbabu
nuzul nya al qur'an, itu adalah salah satu cara untuk menafsirkan al qur'an [67].
Corak penafsiran yang dihasilkan berupa tafsir bercorak sastra-bahasa, sastra-
budaya, filsafat, teologis bahkan ilmiah. Akan tetapi, adanya berbagai ayat Al-
Qur'an yang masih misterius bagi para ahli tafsir, membuktikan bahwa
pengetahuan dan ilmu manusia yang terbatas tidak sanggup menandingi sebuah
Kitab berasal dari Ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu.[68] Serta terdapat
keterangan bahwa inti ajaran Al-Qur'an adalah bagian-bagian tersurat yang mudah
dipahami (muhkamat), sedangkan bagian-bagian tersirat yang rumit
(mutasyahabihat) berada dalam Ilmu Allah.

Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat


dicerminkan dengan sinyalemen sebagai berikut:
a. Meyakini bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab
kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya. Sebagaimana firman-Nya:

Artinya: “ Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya;


membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan
Injil.” (Q.S.Ali Imran (3) : 3).

b. Meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Al Qur’an yaitu
sebagai pedoman hidup. (pelajari Q.S. 5 : 48).

c. Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT. (pelajari Q.S. 51 : 56)

d. Meyakini bahwa Al Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai


penyempurna. Kitab-kitab dahulu tidak universal ajarannya. 

Dalam menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah


SWT, imlementasinya sebagai berikut:
a. Beriman kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib. Harus melakukan, tidak
boleh meninggalkan. Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan
mendapatkan balasan dari Allah SWT berupa ganjaran.

b. Menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dimana Al Qur’an merupakan


penyempurna dari kitab-kitab terdahulu.

Orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan membuktikan


keimanannya selalu sesuai dengan ajaran Allah SWT, sehingga dalam hidupnya
akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat (pelajari Q.S. Al Baqarah (2) : 25).

c. Memberikan kemantapan dalam menjalani keislaman. Al Qur’an adalah firman


Allah SWT dan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai bukti kerasulannya dan sampai akhiruz zaman tetap terjaga kemurniannya.
(Q.S. 15 : 9).

Anda mungkin juga menyukai