dengan lisan, dan mengamalkan dengan seluruh anggota badan. Sementara malaikat
adalah makhluk yang diciptakan Allah dari cahaya sebagai utusan Allah yang taat, patuh,
dan tidak pernah membangkang terhadap perintah-perintah-Nya.
Jadi, iman kepada malaikat berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT
menciptakan malaikat sebagai makhluk yang diutus untuk melaksanakan segala perintah-
Nya.
Dikutip dari Makalah Agama Islam, Iman Kepada Malaikat oleh Ahmad Sandi dan Moh.
Rizki Abdulloh, beriman kepada malaikat hukumnya fardu ‘ain. Hal ini didasarkan dari
beberapa sumber, yaitu:
ۤ
ٰا َم َن الرَّ س ُْو ُل ِب َمٓا اُ ْن ِز َل ِالَ ْي ِه مِنْ رَّ بِّهٖ َو ْالمُْؤ ِم ُن ْو ۗ َن ُك ٌّل ٰا َم َن ِباهّٰلل ِ َو َم ٰل ِٕى َكتِهٖ َو ُك ُت ِبهٖ َو ُر ُسل ۗ ِٖه اَل ُن َفرِّ ُق َبي َْن اَ َح ٍد مِّنْ رُّ ُسلِهٖ ۗ َو َقالُ ْوا َسمِعْ َنا َواَ َطعْ َنا
ك ْالمَصِ ْي ُر َ ُغ ْف َرا َن
َ ك َر َّب َنا َو ِالَ ْي
Artinya:
“Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (AL Quran) dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), 'Kami dengar
dan kami taat. Ampunilah kami, ya, Tuhan kami dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.'”
ۤ
ِٖي اَ ْن َز َل مِنْ َق ْب ُل َۗو َمنْ َّي ْكفُرْ ِباهّٰلل ِ َو َم ٰل ِٕى َكتِهٖ َو ُك ُت ِبهٖ َو ُر ُسلِه ِ ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْٓوا ٰا ِم ُن ْوا ِباهّٰلل ِ َو َرس ُْولِهٖ َو ْالك ِٰت
ِ ب الَّذِيْ َن َّز َل َع ٰلى َرس ُْولِهٖ َو ْالك ِٰت
ْٓ ب الَّذ
ض ٰلاًل ۢ َب ِعي ًْدا
َ ض َّل َ َو ْال َي ْو ِم ااْل ٰ خ ِِر َف َق ْد
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab
yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat
sangat jauh.”