Anda di halaman 1dari 6

Hukum Beriman Kepada Malaikat

Hukum beriman kepada Malaikat

Hukum beriman kepada Malaikat adalah Fardhu ‘Ain, yaitu setiap umat islam wajib untuk beriman
adanya malaikat-malaikat yang selalu patuh dan taat kepada Allah swt.

Dasar hukum / dalil :

1. Q. S. Al-Baqarah, ayat 285


ٓ َّ َۚ ُ‫نز َل إِلَ ۡي ِه ِمن َّربِِۦه َو ۡٱل ُم ۡؤ ِمن‬
ُ ‫ٱَّللِ َو َملَئِ َكتِِۦه َو ُكتُبِِۦه َو ُر‬
‫س ِل ِهۦ‬ ِ‫ونَ ُك ٌّل َءا َمنَ ب‬ ِ ُ ‫سو ُل بِ َما ٓ أ‬
ُ ‫ٱلر‬
َّ َ‫َءا َمن‬
‫ير‬
ُ ‫ص‬ ِ ‫غ ۡف َران ََك َربَّنَا َو ِإلَ ۡي َك ۡٱل َم‬ ُ ‫طعۡ ن َۖا‬
َ َ ‫س ِمعۡ نَا َوأ‬ ُ ‫ََل نُفَ ِر ُق بَ ۡينَ أ َ َح ٖد ِمن ُّر‬
َ ْ‫س ِل َِۚۦه َوقَالُوا‬
285. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan
yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa):
"Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali"

IMAN KEPADA MALAIKAT


14 NOVEMBER 2012 TINGGALKAN KOMENTAR

Iman Kepada Malaikat

Iman kepada Malaikat merupakan salah satu landasan agama Islam. AllahTa`ala berfirman
yang artinya: “Rasul telah beriman kepada al-Quran yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya….” (QS. Al-Baqarah:
285) Rasulullah ketika ditanya oleh Jibril `alaihis salam tentang iman, beliau menjawab:
“(Iman yaitu) Engkau beriman dengan Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para
rasul-Nya, hari akhir, dan beriman dengan takdir yang baik dan buruk.” (Muttafaq `alaih)
Barangsiapa yang ingkar dengan keberadaan malaikat, maka dia telah kafir, keluar dari Islam.
Allah Ta`ala berfirman yang artinya: “Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya
orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa`: 136)
Batasan Minimal Iman kepada Malaikat
Syaikh Shalih bin `Abdul `Aziz Alu Syaikh hafidzahullah mengatakan: “Batas minimal
(iman kepada malaikat) adalah keimanan bahwasanya Allah menciptakan makhluk yang
bernama malaikat. Mereka adalah hamba-hamba Allah yang senantiasa taat kepada-Nya.
Mereka merupakan makhluk yang diatur sehingga tidak berhak diibadahi sama sekali.
Diantara mereka ada malaikat yang ditugasi untuk menyampaikan wahyu kepada para Nabi.”
(Syarh Arbain Syaikh Shalih Alu Syaikh)
Bertambah Iman Seiring dengan Bertambahnya Ilmu
Setelah itu, setiap kali bertambah ilmu seseorang tentang rincian hal tersebut (malaikat),
wajib baginya mengimaninya. Dengan begitu, maka imannya akan bertambah.
Allah Ta`ala berfirman yang artinya: “Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara
mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: ‘Siapakah di antara kamu yang bertambah
imannya dengan (turannya) surat ini?’ Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini
menambah imannya, dan mereka merasa gembira.” (QS. At-Taubah: 124)
Hakikat malaikat
Syaikh DR. Muhammad bin `Abdul Wahhab al-`Aqiil mengatakan, “Dalil-dalil dari al-
Qur`an, as-Sunnah, dan ijma` (kesepakatan) kaum muslimin (tentang malaikat) menunjukkan
hal-hal sebagai berikut:
 Malaikat merupakan salah satu makhluk di antara makhluk-makhluk ciptaan Allah.
 Allah menciptakan mereka untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana Allah menciptakan jin dan
manusia juga untuk beribadah kepada-Nya semata.
 Mereka adalah makhluk yang hidup, berakal, dan dapat berbicara.
 Malaikat hidup di alam yang berbeda dengan alam jin dan manusia. Mereka hidup di alam yang
mulia lagi suci, yang Allah memilih tempat tersebut di dunia karena kedekatannya, dan untuk
melaksanakan perintah-Nya, baik perintah yang yang bersifat kauniyyah, maupun syar`iyyah.
Allah Ta`ala berfirman yang artinya: “Dan mereka berkata: ‘Tuhan Yang Maha Pemurah
telah mengambil (mempunyai) anak’, Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu),
adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan
dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang di
hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat
melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut
kepada-Nya. Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: ‘Sesungguhnya Aku adalah
tuhan selain daripada Allah’, maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam,
demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim.” (QS. Al-Anbiyaa`: 26
– 29)
(Lihat Mu`taqad Firaqil Muslimiin wal Yahud wan Nashara wal Falasifah wal Watsaniyyiin
fil Malaikatil Muqarrabiin hal. 15)
Asal Penciptaan Malaikat
Allah Ta`ala menciptakan malaikat dari cahaya. Hal tersebut sebagaimana terdapat
dalam hadits dari Ummul Mu`minin `Aisyah radhiyallah `anha, dia mengatakan bahwasanya
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: “Malaikat diciptakan dari cahaya.” (HR.
Muslim)
Jumlah Malaikat
Jumlah mereka sangat banyak. Hanya Allah saja yang tahu berapa banyak jumlah mereka.
Allah Ta`ala berfirman yang artinya: “Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu
melainkan Dia sendiri.” (QS. Al-Muddatstsir: 31) Ketika Rasulullah shallallahu `alaihi wa
sallammelakukan Isra` Mi`raj, berkata Jibril `alaihis salam kepada beliau: “Ini adalah Baitul
Ma`mur. Setiap hari shalat di dalamnya 70 ribu malaikat. Jika mereka telah keluar, maka
mereka tidak kembali lagi…. ” (Muttafaqun `alaihi)
Sifat Fisik Malaikat
Berikut ini kami sampaikan sebagian sifat fisik malaikat:

 Kuatnya fisik mereka


Allah Ta`ala berfirman tentang keadaan neraka (yang artinya), “Penjaganya malaikat-malaikat
yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. Tahrim: 6)
Panas api neraka, yang membuat besi dan batu meleleh, tidak membahayakan mereka.Demikian
juga dengan Malakul jibal (Malaikat gunung), dimana dia menawarkan kepada
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam untuk menabrakkan dua gunung kepada sebuah kaum
yang mendurhakai beliau. Kemudian beliau menolak tawaran tersebut. (Hadits yang menceritakan
kisah ini terdapat dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim)
 Mempunyai sayap
Allah Ta`ala berfirman yang artinya: “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang
mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(QS. Fathiir: 1)
 Tidak membutuhkan makan dan minum
Allah Ta`ala berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-
malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan:
“Selamat.” Ibrahim menjawab: “Selamatlah,” maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan
daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya,
Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu
berkata: ‘Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada
kaum Luth.’” (QS. Huud: 69 – 70)As Suyuthi rahimahullah berkata: “Ar-Razi dalam tafsirnya
mengatakan bahwa para ulama sepakat bahwasanya malaikat tidak makan, tidak minum, dan juga
tidak menikah.”
Ke-ma`shum-an Malaikat
Allah Ta`ala telah manjadikan malaikat sebagai makhluk yang ma`shum, dimana mereka
tidak akan pernah bermaksiat kepada-Nya. Allah Ta`alaberfirman: “Dan mereka berkata:
‘Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak’, Maha Suci
Allah….” (lihat QS. Al-Anbiyaa`: 26 – 29 di atas)
Buah Iman kepada Malaikat
Diantara buah dari beriman kepada malaikat adalah:

 Mengetahui keagungan Allah Ta`ala yang telah menciptakan makhluk-makhluk yang mulia, yaitu
malaikat.
 Kecintaan kepada malaikat karena ibadah-ibadah yang mereka lakukan. (lihat Syarh Tsalatsatul
Ushul Syaikh `Utsaimin)
Demikialah sedikit bahasan tentang malaikat. Untuk mendapatkan pembahasan yang lebih
rinci tentang Malaikat, silahkan merujuk ke kitabMu`taqad Firaqil Muslimiin wal Yahud wan
Nashara wal Falasifah wal Watsaniyyiin fil Malaikatil Muqarrabiin karya DR. Muhammad
bin `Abdul Wahhab al-`Aqiil. Wallahu Ta`ala a`lam.

1. Pengertian Iman kepada Malaikat


Malaikat adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang bersifat gaib, yang diciptakan dari
nur (cahaya), mereka selalu taat, tunduk, patuh kepada Allah, tidak pernah ingkar janji
dan tidak membutuhkan makan dan minum. Malaikat menghabiskan waktu siang dan
malam untuk mengabdi hanya untuk kepada Allah SWT.
Malaikat diciptakan oleh Allah SWT memiliki tujuan dan tugas tertentu. Malaikat ini
merupakan makhluk gaib yang memiliki sifat dan ciri-ciri berbeda dengan manusia.
Malaikat adalah makhluk yang tidak berwujud, tidak dapat disentuh, dilihat dan didengar.

Iman kepada Malaikat Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT
telah menciptakan Malaikat sebagai makhluk gaib yang telah diutus untuk melaksanakan
segalah perintah-Nya. Manusia yang mengimaninya akan selalu berhati-hati dan menjaga
dirinya dalam berkata-kata dan berbuat sesuatu dalam kehidupan sehari-hari.

Hikmah Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah SWT


Kewajiban beriman kepada Malaikat ini memiliki beberapa hikmah yang sangat berguna bagi
kehidupan manusia. Di antara hikmahi beriman kepada Malaikat antara lain :
 Semakin meyakini tentang kebesaran Allah SWT.
 Meningkatkan keimanan manusia kepada Allah, mengingat Malaikat merupakan salah satu
ciptaan- Nya
 Bersyukur kepada Allah SWT, karena telah menciptakan malaikat untuk membantu segala
kehidupan dan kepentingan manusia.
 Menumbuhkembangkan sikap cinta kepada amal soleh.
 Merasa takut ketika melakukan perbuatan maksiat karena meyakini segala perbuatan tersebut
tidak akan terlepas dari pengawasan Malaikat Atid.
 Cinta kepada Malaikat karena kedekatan ibadahnya kepada Allah, dan karena mereka selalu
membantu dan selalu mendoakan kita.
 Selalu melakukan perbuatan yang baik.
 Bertaqwa dan beriman kepada Allah SWT serta berlomba-lomba dalam kebaikan.
 Meningkatkan keimanan untuk mengikuti sifat dan perbuatan Malaikat.
 Selalu berfikir dan berhati-hati setiap melakukan suatu perbuatan, karena perbuatan yang baik
maupun yang buruk akan selalu dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
 Mendorong manusia untuk selalu meningkatkan amal baik, karena manusia menyadari bahwa
sekecil apapun tindakan baiknya akan dicatat oleh Malaikat

Perbedaan Malaikat Jin dan Manusia

Dari segi asal kejadian, malaikat berbeda dengan manusia dan jin, yaitu bahwa malaikat diciptakan
dari nur atau cahaya sementara manusia dan jin masing - masing diciptakan dari tanah dan api. Dari
sifat dan ciri-cirinya, perbedaan malaikat, manusia, dan jin adalah sebagai berikut :

Malaikat
 Gaib
 Tidak memiliki nafsu
 Selalu taat kepada Allah Swt.
 Tidak berjenis
 Tidak makan, tidak minum, tidak tidur, dan tidak kawin
 Memiliki akal pikiran yang bersifat statis

Manusia
 Nyata
 Memiliki nafsu
 Ada yang taat dan adayang durhaka
 Berjenis kelamin
 Makan, minum, tidur, dan kawin
 Memiliki akal pikiran yang bersifat dinamis

Jin/Setan
 Gaib
 Memiliki nafsu
 Selalu durhaka kepada Allah Swt.
 Berjenis kelamin
 Makan, minum, tidur, dan kawin
 Memiliki akal pikiran

Nama nama malaikat dan tugasnya masing-masing:


1. Malaikat Jibril
Malaikat Jibril bertugaas menyampaikan wahyu. Jadi, para Nabi dan Rasul menerima wahyu
berdasarkan perantara malaikat Jibril. Ketika Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu AL Quran
dengan yang pertama kali adalah surah AL Alaq maka perantaranya juga Malaikat Jibril. Jibril
menyampaikan wahyu dari Allah kepada para Nabi dan Rasul ke dunia.

2. Malaikat Mikail
Malaikat Mikail memiliki tugas membagikan rezeki dari Allah kepada seluruh umat yang ada di dunia.
Rezeki tidak hanya berupa uang ataupun materi, rezeki juga dapat berupa nikmat sehat, diberikan
keluarga yang sholeh dan sholehah, memiliki kedamaian hati, dan masih banyak bentuk rezeki lainnya
yang harus selalu kita syukuri.

3. Malaikat Israfil
Malaikat Israfil adalah malaikat yang bertugas meniup terompet sangkakala yang kelak ditiupnya ketika
datang hari kiamat. Hari kiamat adalah hari dimana isi seluruh dunia hancur dan lenyap. Hari kiamat
merupakan masuk dalam rukun iman yang ke-enam dan wajib untuk kita imani.

4. Malaikat Izrail
Jika Malaikat Israfil bertugas untuk meniup terompet sangkakala pada kelak hari kiamat. Sedangkan
Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa pada hari kematian seseorang yang termasuk dalam hari
kiamat kecil. Kita harus mempercayai bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Maka
kita harus senantiasa membekali diri karena kematian datangnya kita tidak tahu pasti kapan dan di
mana, hanya Allah yang tahu.

5. Malaikat Munkar
Malaikat Munkar bertugas ketika kita ada di alam kubur, yaitu bertugas untuk menanyakan amalan kita
selama hidup di dunia.

6. Malaikat Nakir
Malaikat Nakir memiliki tugas yang sama dengan Malaikat Munkar yaitu menanyakan amal perbuatan
kita ketika di dunia.

7. Malaikat Raqib
Malaikat Raqib merupakan malaikat yang mencatat amal kebaikan kita di dunia. Malaikat Raqib selalu
ada disamping kanan kita untuk mencatat setiap amal yang kita lakukan setiap harinya.

8. Malaikat Atid
Jika malaikat Raqib bertugas untuk mencatat amalan baik, maka Malaikat Atid lah yang akan mencatat
amalan buruk kita.

9. Malaikat Malik
Malaiakat Atid berada tepat dibelah kita, yang dengan setia mendampingi kita dan mencatat amalan-
amalan buruk kita.

Malaikat Malik memiliki tugas yang menakutkan untuk kita, yaitu menjaga pintu neraka.

10. Malaikat Ridwan


Ada neraka sudah pasti ada Surga . Nah tugas Malaikat Ridwan lah yang menjaga pintu Surga, yaitu
tempat terbaik yang selalu menjadi impian kita.

Anda mungkin juga menyukai