Anda di halaman 1dari 23

X MIPA 2

Abdul Kholik
M. Assaifunnadhif Alkhifdzi
Nabiila Salsabiila
Nadya Alifa Ramadhani
Saikhah Ummu Anja A.
“Pengertian Daerah”
“ Secara Geografis”

- Terbagi atas 2 pulau utama, yaitu pulau


Bangka dan pulau Belitung.
- Terletak di 104°sampai 109°BT dan 0° sampai
4°LS.
- Dengan luas keseluruhan pulau mencapai
81.725,06 KM2 , wilayah daratan 20,10 %, dan
perairan 79,90%.
- Jumlah penduduk pada September 2020 Belitung
tercatat sebanyak 1.445.678 jiwa, dengan
kelajuan pertumbuhan rata rata 1,70 % per
tahun.
“ Secara Budaya”

- Bahasa utama selain bahasa Indonesia, mayoritas menggunakan bahasa


melayu, dan beberapa menggunakan bahasa Jawa dan China.

- Suku asli pulau ini dahulu adalah Suku Lom dan Suku Sekak namun
karena adanya pendatang di abad ke 18 diduga dari wilayah Malaka
dan Riau, membuat mayoritas suku di pulau ini sekarang adalah suku
Melayu, dan disebut Melayu Bangka.

- Mayoritas memeluk agama Islam, dan selebihnya menganut agama


Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Konghucu, dan Budha yang sebagian
besar merupakan pendatang dari Tionghoa.
“ Sejarah ”
Pulau Bangka dan Pulau Belitung merupakan daerah yang telah ditaklukan oleh Kerajaan
Sriwijaya, Majapahit dan Mataram. Bangka Belitung menjadi daerah jajahan Inggris pada tahun
1812 dan kemudian diserahkan kepada pemerintah Belanda pada tanggal 10 Desember 1816
di daerah Muntok.
Pada tanggal 21 November 2000, Pulau Belitung bersama dengan Pulau Bangka memekarkan
diri dan membentuk satu provinsi baru dengan nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Provinsi ini merupakan provinsi ke-31 di Indonesia.

Nama “Bangka” dan “Belitung”


• Mo-Ho-Hsin => I-Tsing
• Vanka / Wangka => Sanksekerta
• Ma-yin-dong =>Pedagang Arab
Bukti sejarah di daerah Bangka Belitung adalah adanya relik yang telah
ditemukan dipenjuru Bangka Belitung, yaitu:
1. Prasasti Kota Kapur 2. Arca Wisnu
3. Lingga (arca) 4. Prasasti Camundi

Prasasti Kota Kapur Arca Wisnu Prasasti Camundi


Rumah
Adat
“ Rumah Panggung”

Rumah adat Bangka Belitung berupa rumah panggung mengadopsi arsitektur


Melayu Awal, yang ditopang bebeberapa tiang dengan satu tiang berukuran
besar.
Rumah panggung terbuat dari bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, rotan,
dedaunan, akar pohon dan alang-alang. Bentuk atapnya tinggi dan sedikit
miring, atau berakulturasi dengan desain atap rumah Tionghoa. Di bagian
dinding terdapat banyak bukaan atau jendela, untuk membuat udara di dalam
ruangan tetap sejuk, karena Bangka Belitung memiliki cuaca yang cukup panas.
Pakaian
Khas
“Baju Seting dan Baju Paksian”

Pakaian adat provinsi Kepulauan Bangka Belitung


Baju seting merupakan pakaian adat yang digunakan
khusus oleh wanita. Baju seting adalah baju kurung
bangka belitung yang berwarna merah dan terbuat
dari kain beludru atau kain sutra. Dalam
penggunaannya, biasanya baju kurung ini di
padupadankan dengan bawahan berupa kain cual.

Sementara untuk pria, biasanya mengenakan baju


paksian dengan celana hitam, serta menggunakan
sejenis sorban atau sungkon.
Upacara
Adat
“Mandi Belimau”
Mandi Belimau adalah tradisi menyambut bulan Ramadhan oleh masyarakat Melayu khususnya
masyarakat Bangka Belitung. Tradisi mandi Belimau merupakan tradisi yang dilaksanakan secara
turun temurun hingga saat ini. Mandi Belimau artinya pencucian atau pensucian lahir dan batin
menggunakan air limau. Di Bangka Belitung, tradisi mandi Belimau sudah ada sejak sekitar 300
tahun yang lalu.

Masyarakat mengantri untuk Mandi bersama setelah tubuh


membasuh tubuh menggunakan air dibasuh dengan air limau
limau
“Nujuh Jerami”
Upacara Adat Nujuh Jerami adalah tradisi masyarakat Bangka Belitung khusunya komunitas yang tinggal di
wilayah Dusun Air Abik, Dusun Pejem, dan Dusun Tuing (orang Lom). Ritual ini dilakukan sebagai wujud
rasa syukur atas keberhasilan panen di sawah. Beras yang dihasilkan dari upacara ini nantinya akan
dimasak diperiuk yang ditutup dengan daun Terung Asam. Nasi tersebut diletakkan bersama dengan telur
rebus dan kemudian dimakan bersama-sama, sedangkan sekam hasil tampian akan ditabur di jalan depan
rumah untuk mengusir makhluk halus.

Padi yang sudah dimasukkan akan Setelah ditumbuk, padi akan


ditumbuk sebanyak 7 kali ditampi beberapa kali
“Nganggung”
Nganggung adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat daerah Bangka Belitung, tradisi Nganggung
adalah membawa makanan lengkap dari masing masing rumah penduduk ke tempat pertemuan besar.
Nganggung juga sering disebut Sepintu Sedulang yang memiliki arti satu rumah (satu pintu) membawa
sedulang (Satu dulang), dulang adalah wadah seng atau kuningan yang digunakan untuk mengisi
makanan lengkap seperti lauk pauk, kue dan juga buah buahan dan ditutup dengan tudung saji.

Masyarakat membawa makanan Masyarakat makan bersama


masing masing ke tempat
pertemuan
Tarian dan Musik
Khas Daerah
“Tari Tradisional”

Tari Campak merupakan tarian


dari daerah Bangka-Belitung
yang menggambarkan
keceriaan bujang dan dayang
di Kepulauan Bangka Belitung.
Tarian ini biasanya dibawakan
setelah panen padi atau
sepulang dari ume (kebun).
“Alat Musik Tradsional”
Caklemong Dambus Gendang Melayu

Caklemong / Talempong Dambus adalah sebuah alat Gendang Melayu alat


adalah sebuah alat musik musik tradisional yang mirip musik pukul yang dibuat
pukul tradisional khas dengan gitar dan berbentuk dari kulit binatang seperti
suku Minangkabau. seperti buah labu yang kerbau, kambing atau
dibelah menjadi dua. lembu.
“Alat Musik Tradsional”
Gambangan Gong Rebana Seruling / Suling

Gambangan alat musik Gong merupakan sebuah Gendang Melayu alat Seruling khas Bangka
pukul yang mirip Gamelan alat musik pukul, musik pukul yang Belitung terbuat dari
instrumen (waditra) yang dibuat dari kulit kayu dengan corak
di Jawa dan Bali, terdiri
terbuat dari perunggu binatang seperti tertentu sehingga
dari tujuh potong kayu.
atau logam lain, kerbau, kambing atau terlihat lebih indah.
berbentuk bundar dan lembu.
besar seperti kuali.
Makanan Khas
&
Tempat Wisata
“ Makanan Khas”

Lempah Kuning Martabak Bangka Sup Gangan

Lempah kuning atau lempah nanas Martabak bangka adalah makanan Sup gangan adalah hidangan
adalah masakan yang umum di khas pulau Bangka yang kerap berkuah asal Bangka Belitung yang
Pulau Bangka. Rasanya asam pedas dijumpai di kota-kota besar di
menggunakan bahan dasar berupa
Indonesia. Martabak yang berasal dari
dan biasanya disantap bersama Bangka ini pada mulanya disebut Hok olahan hasil laut. Untuk ikannya
nasi. Lo Pan. sendiri tidak berbau amis. Warna
kuah sup kuning yang ketika dicicip
akan terasa asam, pedas, dan gurih.
“ Tempat Wisata”

Tanjung Tinggi Danau Kaolin Belitung Danau Ampar Red Hill

Tanjung tinggi adalah pantai Terletak di Desa Nibung, Bangka Red Hill atau Bukit Merah ini
yang diapit oleh dua Selatan. Danau Kaolin tak bentuknya mirip sekali
semenanjung, yaitu tanjung bersumber dari kawah gunung dengan Grand Canyon namun
Kelayang dan tanjung Pendam. secara alami, melainkan bekas dalam ukuran yang lebih kecil.
area pertambangan kaolin. Bukit berwarna kemerahan ini
juga merupakan bekas
peninggalan tambang timah.
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons from
Flaticon, infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai