Anda di halaman 1dari 11

BUDAYA DAERAH BALI

Tugas ini disusun guna memenuhi tugas pendidikan kewarganegaraan


Disusun Oleh :
Sadewo Lingga Wicaksono

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat taufik dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah berjudul
Budaya Daerah Bali ini dengan tepat pada waktunya. Tujuan dari pembuatan makalah
ini untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Teknik Universitas
Pasundan pada tahun ajaran 2020-2021. Sebagai rasa hormat atas bantuan dan
bimbingan serta dorongan dari semua pihak, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada para guru besar yang sudah memberikan banyak ilmu
tambahan juga bapak Redi Yamanto, SIP, M.PD, semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa membalas segala budi kebaikan mereka dan selalu memberikan berkah-
Nya.
Makalah ini disajikan untuk para siswa untuk membantu mengenal keadaan
budaya masyarakat di Bali.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi para akademis
untuk mengembahkan suatu konsep keilmuan. Saya sebagai manusia biasa menyadari
bahwa penyusunan dari makalah ini masih belum sempurna dan pastinya ada
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan demi
kebaikan makalah ini kedepannya. Akhir kata, saya penyusun berharap agar makalah
ini mampu memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya bagi para pembaca dan
di lingkungan akademis.

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Penjelasan tentang Kebudayaan Bali
2.2 Keragaman Budaya yang dimiliki oleh Bali
 Rumah Adat Bali
 Kepercayaan Masyarakat Bali
 Pakaian Tradisional Bali
 Tarian Tradisional Bali
 Senjata Tradisional Bali
 Bahasa Bali
 Upacara Adat Bali
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

III
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keragaman Budaya merupakan sebuah adat istiadat yang dimiliki masing-


masing daerah tertentu khusus nya di Indonesia, yang mana budaya nya selalu
berkembang atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar untuk diubah dan
tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Disini saya ingin menjelaskan tentang
keragaman budaya yang dimiliki oleh daerah Bali.
Keragaman yang dimiliki oleh daerah bali sangat lah kaya dan banyak sekali,
mulai dari budaya adat yang dimiliki tiap penduduk di bali, agama yang dianut,
kesenian yang dimiliki, makanan khas yang dimiliki daerah dali, rumah adat bali, baju
adat bali, serta tempat-tempat untuk beribadah di daerah bali. Oleh karena itu, saya
akan menjelaskan lebih jelas mengenai budaya daerah Bali.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang sudah dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan, sebagai
berikut :

1. Apa itu kebudayaan Bali ?

2. Penjelasan kebudayaan Bali ?

1
1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai kebudayaan Bali.

2. Untuk mengetahui macam-macam keragaman budaya yang dimiliki oleh daerah


Bali.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulis

1. Dapat mengetahui budaya Bali lebih jelas.

2. Lebih paham apa saja keragaman budaya Bali.

3. Menumbuhkan rasa bangga atas budaya yang dimiliki oleh daerah Bali.

Manfaat umum

1. Menambah pengetahuan mengenai budaya Bali.

2. Mengetahui leih jauh tentang keragaman budaya daerah Bali.

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Penjelasan tentang Kebudayaan Bali

Bali adalah sebuah pulau di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu provinsi
Indonesia. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsi bali
adalah Denpasar. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia,
Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-
budayanya. Bali juga dikenal sebagai Pulau Dewata.
Seiring dengan peralihan jaman pra sejarah ke jaman sejarah, pengaruh Hindu
dari India yang masuk ke Indonesia diperkirakan memberi dorongan kuat pada

2
lompatan budaya di Bali. Masa peralihan ini, yang lazim disebut sebagai masa Bali
Kuno antara abad 8 hingga abad 13, dengan amat jelas mengalami perubahan lagi
akibat pengaruh Majapahit yang berniat menyatukan Nusantara lewat Sumpah Palapa
Gajah Mada di awal abad 13. Tatanan pemerintahan dan struktur masyarakat
mengalami penyesuaian mengikuti pola pemerintahan Majapahit. Benturan budaya
lokal Bali Kuno dan budaya Hindu Jawa dari Majapahit dalam bentuk penolakan
penduduk Bali menimbulkan berbagai perlawanan di berbagai daerah di Bali. Secara
perlahan dan pasti, dengan upaya penyesuaian dan percampuran kedua belah pihak,
Bali berhasil menemukan pola budaya yang sesuai dengan pola pikir masyarakat dan
keadaan alam Bali.

2.2 Keragaman Budaya yang dimiliki oleh Bali

 Rumah Adat Bali

Rumah adat bali disebut dengan Gapura Candi Bentar. Gapura Candi Bentar
ini adalah puntu masuk menuju istana raja yang merupakan rumah adat bali juga,
Gapura Candi Bentar dibuat dari batu yang berwarna merah dan diukir oleh batu
cadas.
Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai
apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan,
dan parahyangan. Untuk itu, pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek
tersebut atau yang biasa disebut ‘’Tri Hita Karana’’. Pawongan merupakan para
penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni
rumah dan lingkungannya.
Pada umumnya,bangunan/arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi
hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut
mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan
penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi
sebagai simbol ritual yang dibuat berupa patung.

3
 Kepercayaan Masyarakat Bali

Masyarakat Bali kebanyakan beragama Hindu, dan percaya adanya satu Tuhan
dalam bentuk Trimurti yang Esa yaitu Brahmana (yang menciptakan), Wisnu (yang
melindungi dan memelihara), dan Siwa (yang merusak). Selain itu juga percaya
dengan para dewa yang memiliki kedudukan yang lebih rendah dari Trimurti yaitu
dewa Wahyu (dewa angin), dewa Indra (dewa perang). Agama Hindu juga
mempercayai Roh abadi. Dan mempercayai semua ajaran-ajaran yang berada dikitab
wedha.
Tempat untuk melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan
Pura atau Sangeh. Tempat ibadah ini merupakan bangunan-bangunan suci yang sifat
nya berbeda-beda setiap tempat persembahyangan. Karena banyak sekali hampir
beribu-ribu pura atau sangeh yang masing-masing pura tersebut mempunyai upacara
adat yang sesuai dengan perayaan leluhur mereka sesuai sistem tanggalan nya sendiri-
sendiri.

 Pakaian Tradisional Bali

Pakaian tradisional bali laki-laki berbentuk destra (ikat kepala), kain songket,
saput, dan dilengkapi dengan sebilah keris yang diselipkan didaerah pinggang bagian
belakang.
Sedangkan dengan pakaian adat bali wanita ini menggunakan dua helai kaing
songket, setagen songket dan selendang, selain menggunakan dua helai kain songket
dan lain sebagainya, pakaian adat bali untuk wanita ini dilengkapi dengan hiasan-
hiasan bunga emas dan hiasan bunga kamboja diatas tepat pada kepala.
Perhiasan-perhiasan untuk menghias pakaian adat bali khusus wanita ini adalah
seperti kalung, subang, dan gelang.

 Tarian Tradisional Bali

1. Tarian Panji Semirang


Tari Panji Semirang ini dimainkan oleh wanita, Tari Panji Semirang ini
ialah tarian yang melambangkan seorang putri raja yang bernama Galuh
Cadrakirana, yang mana putri raja itu menyamar menjadi seorang laki-laki
sesudah kehilangan suaminya.

4
Didalam lambangnya ia mengganti namanya menjadi Raden Panji, maka dari
itulah tarian tersebut disebut dengan Tari Panji Semirang.
2. Tarian Pendet
Tari Pendet ini dimainkan untuk penyambutan kedatangan para tamu-
tamu undangan dengan menaburkan bunga-bunga, Tari Pendet dimainkan oleh
seorang wanita, dan penari-penari Tari Pendet ini memiliki senyuman yang
sangat manis.
Awal mulanya tarian ini hanya digunakan ketika adanya acara-acara
ibadah di pura sebagai bentuk penyambutan-penyambutan kepada dewa yang
turun kedalam bumi.

3. Tari Kecak
Tari kecak ini adalah tarian yang sangat terpopuler di daerah Pulau
Bali. Tarian ini dimainkan oleh puluhan anggota dari kalangan laki-laki, yang
mana tarian ini dimainkan sambil duduk dan melingkar.
Tari Kecak ini menceritakan tentang kisah cerita Ramayana ketika
barisan seekor kera membantu Rama untuk melawan Rahwana.
Lagu yang mengiringi tari kecak ini diambil dari ritual-ritual tarian
sanghyang, yang mana sanghyang ini tradisi tarian dan penari-nya itu akan
berada dibawah alam sadar (Tidak Sadar), melakukan hubungan komunikasi
dengan tuhan atau dengan roh (Arwah) para leluhurnya, lalu menyampaikan
harapan-harapan yang di inginkan-nya kepada masyarakat.

 Senjata Tradisional Bali

Menurut kisah cerita, keris bali ini merupakan salah satu peninggalan dai
kekuasan Kerajaan Majapahit. Konon katanya, keris ini kebudayaan Majapahit yang
sangat kuat, sehingga alat pertempuran seperti keris ini diangkat oleh kerajaan-
kerajaan di Pulau Bali atau bisa disebut dengan Pulau Dewata.
Menurut filosofi, keris bali ini dilihat sebagai simbol dari nilai ajaran-ajaran
tentang kehidupan agama Hindu. Bahkan, mereka mempunyai hari-hari tertentu untuk
beribadah ketika akan merawat kesucian keris pusaka yang dimiliki olehnya.

5
Keris ini dijadikan sebagai peralatan perang penduduk Bali, kegunaannya selain untuk
melindungi diri, keris ini bisa mewakili seseorang didalam suatu undangan
pernikahan/perkawinan.
Menurut dari kepercayaan-kepercayaan penduduk Bali, apabila keris pusaka
ini direndam didalam air putih maka akan bisa menyembuhkan anggota keluarga dari
gigitan-gigitan binatang yang memiliki bisa.

 Bahasa Bali

Bali terdiri dari 3 bahasa, yakni bahasa kasar, halus, dan madya.
Misal kita ambil kata “makan” untuk dijadikan salah satu contoh dari bahasa bali, kata
makan apabila diartikan oleh basa bali adalah Ngajeng, Medar, dan Ngiunan. Ketiga
bahasa tersebut dimulai dari bahasa yang kasar, halus, dan madya.
Dari ketiga bahasa Bali tersebut adalah aspek atay faktor penting yang membedakan
antar satu kasta dengan kasta-kasta yang lainnya. Karena, bahasa bali yang alus
biasanya digunakan oleh para kaum Brahmana, kemudian bahasa madya digunakan
oleh para Ksatria dan Waisya, dan bahasa bali kasar pada umumnya digunakan oleh
kaum-kaum sudra.

 Upacara Adat Bali

Upacara Ngaben ialah suatu upacara pembakaran mayat atau jenazah yang
dilakukan oleh umat Hindu di daerah bali, upacara adat ini dilakukan untuk
mensucikan roh-roh leluhur orang yang telah meninggal dunia dan menuju kepada
tempat peristirahatannya dengan melaksanakan pembakaran zenazah.
Ngaben ini memiliki pengertian atau penjelasan lain dengan semua tujuannya
mengarahkan mengenai adanya pelepasan terakhir kehidupan seseorang atau
kehidupan manusia. Didalam ajaran agama Hindu Dewa Brahma memiliki beberapa
macam ujud selain sebagai Dewa pencipta, Dewa Brahma dipercaya juga memiliki
ujud sebagai Dewa Api.

6
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi, dapat disimpulkan keragaman budaya yang dimiliki oleh daerah Bali
sangat lah banyak. Seperti cara beretika yang baik sesuai agama dan hukum adat bali
yang berlaku, rumah adat bali yang memiliki arti pada tiap bentuk dan ukiran. Tradisi
Upacara Adat Bali yang beragam juga membuat keragaman akan budaya Bali
semakin lengkap. Sehingga banyak sekali yang harus kita ketahui lebih jauh lagi
mengenai budaya-budaya yang ada di Indonesia ini terutama Bali yang sebenarnya
memiliki budaya yang sangat kental dan beragam.

DAFTAR PUSTAKA

https://baabun.com/kebudayaan-bali/

7
8

Anda mungkin juga menyukai