Anda di halaman 1dari 12

Dr.Ir.

Riza Fathoni Ishak,


MT

PENGETAHUAN
LINGKUNGAN
Pertemuan 9
(INDUSTRI
HIJAU)
REGULASI
GREEN
INDUSTRY
(INDUSTRI UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN
HIJAU) NO 3 TAHUN 2014
BAB 1 PASAL 1 :
Industri Hijau adalah Industri yang dalam proses produksinya
mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan
sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu
menyelaraskan pembangunan Industri dengan kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat.
REGULASI
GREEN
INDUSTRY
(INDUSTRI UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN
HIJAU) NO 3 TAHUN 2014
BAB VIII PEMBERDAYAAN INDUSTRI BAGIAN DUA
PASAL 79 AYAT 2:
Standar Industri Hijau paling sedikit memuat ketentuan mengenai:
a. Bahan Baku, bahan penolong, dan energi;
b. proses produksi;
c. produk
d. manajemen pengusahaan dan
e. pengelolaan limbah
REGULASI
GREEN
INDUSTRY
(INDUSTRI UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN
HIJAU) NO 3 TAHUN 2014
BAB VIII PEMBERDAYAAN INDUSTRI BAGIAN DUA
PASAL 80 AYAT 4:
Perusahaan Industri yang tidak memenuhi ketentuan
standar Industri Hijau dikenai sanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
b. denda administratif;
c. penutupan sementara;
d. pembekuan izin usaha Industri; dan/atau
e. pencabutan izin usaha Industri.
REGULASI
GREEN
INDUSTRY
(INDUSTRI UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN
NO 3 TAHUN 2014
HIJAU) BAB VIII PEMBERDAYAAN INDUSTRI BAGIAN DUA
PASAL 82
Untuk mewujudkan Industri Hijau, Perusahaan Industri secara bertahap:
a.membangun komitmen bersama dan menyusun kebijakan perusahaan
untuk pembangunan Industri Hijau;
b. menerapkan kebijakan pembangunan Industri Hijau;
c. menerapkan sistem manajemen ramah lingkungan
d. mengembangkan jaringan bisnis dalam rangka memperoleh Bahan
Baku, bahan penolong, dan teknologi ramah lingkungan
REGULASI
GREEN
INDUSTRY
(INDUSTRI PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

HIJAU) NO 39 TAHUN 2018


TATA CARA SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU
Secara Umum Memuat :
a. Mekanisme Sertifikasi Industri Hijau
b. Ketentuan subtansi yang akan diaudit terkait implementasi dan
program manajemen perusahaan terhadap Standar Industri Hijau
c. Penunjukkan Lembaga Sertifikasi sebagai Auditor
REGULASI
GREEN
INDUSTRY
(INDUSTRI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

HIJAU) NO 8 TAHUN 2018


RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2018-2038
Secara Umum Memuat :
a. Pemetaan Pemenuhan Standarisasi Industri Hijau di Jawa Barat
b. Penyiapan dan pelaksanaan program 3R (reduce, reuse, recycle)
pada industri
c. Penghargaan kepada Industri yang memenuhi SIH
PEMAHAMAN GREEN MANUFACTURE
SECARA TEORITIS
• Ide Green Manufacture (GM) pada dasarnya adalah proses/sistem
yang berdampak minimal pada lingkungan atau tidak menimbulkan
dampak negatif pada lingkungan. Negara-negara di dunia telah
berkomitmen untuk lebih memperhatikan aspek lingkungan dalam
semua kegiatan yang dilakukan terutama dalam mengurangi CO2 dan
mengurangi polusi dari industri, seperti Kongres Amerika Serikat yang
telah mencanangkan untuk mengurangi polusi akibat CO2 sebanyak
83% pada tahun 2050 (Dornfeld, 2013).

• Konsep green meliputi proses pembuatan produk dengan penggunaan


material minimal dan proses yang meminimasi dampak negatif
terhadap lingkungan, hemat energi dan sumber daya alam, aman bagi
karyawan, masyarakat, dan konsumen, dengan tetap bernilai ekonomis
(Dornfeld, 2013; Rehman dkk., 2013)
Sustainable Manufacturing
❑ Manufaktur merupakan salah satu elemen penting dari
pembangunan berkelanjutan karena memproduksi barang-
barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Manufaktur adalah sistem input-output, di mana
sumber daya adalah input dan ditransformasikan melalui
proses manufaktur menjadi produk atau produk setengah
jadi (Sangwan dan Mittal, 2015).

❑ Sustainable Manufacturing merupakan evolusi dari sistem


manufaktur mulai dari sistem manufaktur yang tradisional,
kemudian lean manufacturing yang fokus pada pengurangan
pemborosan (waste reduction based), green manufacturing
dengan 3R, hingga akhirnya pada konsep sustainable
manufacturing dengan pendekatan 6R pada siklus hidup
produk di produk atau produk setengah jadi (Sangwan dan
Mittal, 2015).
Sustainable
Manufacturing
FAKTOR PENDORONG IMPLEMENTASI
GREEN MANUFACTURE

Undang-undang dan Kebijakan


Lingkungan kepada Industri semakin
tegas dan lebih ketat

Tekanan Publik dan


Kekurangan dan
Masyarakat atas
keterbatasan pasokan energi
Dampak Industri
listrik, gas, dan air untuk
terhadap Lingkungan
kepentingan industri/pabrik.
Fisik dan Sosial

Tekanan dari rekanan/klien


Berkurangnya sumber daya yang menuntut atas
alam tertentu yang bersifat kepedulian dan penerapan
unrenewable kedepan dalam standar pengelolaan
pasokan bahan baku lingkungan yang baik di
industri/pabrik
FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI
GREEN MANUFACTURE
Pertimbangan aspek
Komitmen Manajemen finansial dan
Puncak yang masih Profitabilitas penerapan
belum tinggi Green Manufactur

Budaya Organisasi masih Tidak jelasnya insentif dari


mengalami kesulitan dalam pemerintah atau klien atas
melakukan perubahan dan penerapan Green
transformasi kepada Manufactur
penerapan Green Manufactur

Ketakutan timbulnya Masalah kompatibilitas


masalah dari teknologi dengan sistem yang ada
yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai