Disusun Oleh :
Tiara Nursaputri
190302718
MPIE-5A
Salah satu yang dapat menyebabkan pemanasan global adalah kegiatan industri.
Kegiatan industri ini banyak di lakukan di setiap negara. Kegiatan ini dapat menyebabkan
pemanasan global karena pada kegiatan ini dapat mengeluarkan asap yang mengandung zat-
zat berbahaya di dalamnya. Tidak hanya pemanasan global, kegiatan industr juga dapat
menyebabkan terjadi nya pencemaran udara maupun pencemaran lingkungan. Namun dibalik
dampak negatif yang terjadi pada kegiatan industri terdapat juga dampak positif nya yaitu
kegiatan industri ini dapat mendorong negara untuk pertumbuhannya menjadi lebih baik,
karena kegiatan industry ini dapat mendorong kebutuhan perdagangan, menyerap tenaga kerja,
dan mendorong kegiatan ekspor.
Dengan dampak positif dari kegiatan industri untuk negara, membuat semua negara
memanfaatkan kegiatan industri ini untuk meningkatkan ekonominya. Tetapi di balik dampak
positifnya, beberapa negara juga memikirkan dampak negatif dari kegiatan industri ini. Dengan
semakin terbatasnya sumber daya alam, krisis energi dan menurunnya daya dukung
lingkungan, maka tuntutan untuk mengembangkan industry yang ramah lingkungan atau yang
dikenal dengan istilah industry hijau telah menjadi isu yang sangat penting. Sudah ada beberapa
negara yang mulai menerapkan industri hijau. Seperti negara Jepang yang yang tidak lagi
menggunakan industri di negaranya, negara Jepang mengalihkan insudtrinya ke negara China
dan sekarang negara Jepang bergerak ke sektor jasa seperti akuntansi dan lain-lain.
Tidak hanya negara Jepang, pada bulan September 2009 bersama 20 negara Asia
lainnya, Indonesia menandatangani Manila Declaration on Green Industry di Philipina. Dalam
deklarasi ini, Indonesia menyatakan tekad untuk menetapkan kebijakan, kerangka peraturan
dan kelembagaan yang mendorong pergeseran ke arah industri yang efisien dan rendah karbon
atau dikenal dengan istilah industri hijau.
Penerapan industri hijau ini dilakukan melalui konsep produksi bersih (cleaner
production) melalui aplikasi 4R yaitu Reduce (pengurangan limbah pada sumbernya), Reuse
(penggunaak kembali limbah), Recycle (daur ilang limbah) dan Recovery (pemisahan suatu
bahan atau energi dari suatu limbah). Untuk lebih mengefektifkan aplikasi penerapan produksi
bersih, ditambahkan dengan prinsip Rethink (konsep pemikiran pada awal operasional
kegiatan) dapat sehingga menjadi 5R.
Standar industri hijau yaitu penerapan industri hijau dilaksanakan dengan pemenuhan
terhadap Standar Industri Hijau (SIH) yang secara bertahap diberlakukan secara wajib.
Pemenuhan terhadap Standar Industri Hijau oleh perusahaan industri dibuktikan dengan
diterbitkannya sertifikat industri hijau yang sertifikasinya dilakukan melalui suatu rangkaian
proses pemeriksaan dan pengujian oleh Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH) yang
terakreditasi. Proses pemeriksaan dan pengujian dalam rangka pemberian sertifikat industri
hijau dilaksanakan oleh auditor industri hijau yang wajib memiliki sertifikasi kompetensi
auditor industri hijau. Bagi perusahaan yang telah memenuhi SIH, maka akan mendapatkan
sertifikat industri hijau dan berhak menggunakan logo industri hijau.