Indonesia dengan upaya menurunkan emisi gas karbon saat ini dengan target tahun
2030 harus bisa menurunkan emisi gas karbon dengan target hingga 4155.
Dilakukannya disiplin ekonomi bussines sebagai upaya melakukan imitidasi. Laporan
berkelanjutan memberikan informasi secara bersama baik mengenai informasi
aktivitas organisasi berdampak ekonomi, linkungan dan sosial.
Resume Seminar
ZA BE
- Manfaat ekonomi lebih besar
- Menggunakan digital secara bijak
What is ESG?
ESG reporting is the disclosure of data explaining a company”s impact and added
value in three
areas: environment, social and corporate governance.
It is also a process to assess which companies perform/score on each factor: E-S &
G, and
determine if it is a viable invesrment
- Social Criteria
Examines the strengths and weaknesses of how a company manages relationships
with
employees, suppliers, customers, and the communities where it operates.
- Governance
Deals with a company's leadership, executive pay, audits, internal controls, and
shareholder rights. Investors want to know if they can trust the company and
what kind
of behind closed doors.
Perubahan iklim dunia akibat peningkatan emisi gas sebagai aktivitas industri
telah mengubah perekonomian dunia saat ini. Emisi gas buang industri akan
berdampak pada reaksi aktvitas operasional perusahaan dan akan
menyumbangkan dampak berkelanjutan dalam skala yang lebih besar, yakni bagi
perekonomian negara. Emisi gas yang dihasilkan perusahaan berasal dari berbagai
aktivitas dan sektor perusahaan, seperti sektor kehutanan, kelautan, tambang dan
jenis sektor lainnya. Peningkatan emisi gas tertinggi di Indonesia disebabkan oleh
sektor kehutanan, karena adanya penurunan fungsi lahan dan hutan yang disebut
Deforestasi. Peningkatan deforestasi di Indonesia telah memposisikan sektor
kehutanan Indonesia sebagai penyumbang emisi gas dunia tertinggi jika
dibandingkan dengan negara-negara G-20. Peningkatan emisi gas akibat
deforestasi tentu akan berdampak terhadap kehidupan sosial manusia (people),
keberlanjutan lingkungan (planet), dan keberlanjutan aktivitas ekonomi (profit).
Kerusakan lingkungan hidup akibat perubahan ikim global menjadi topik yang
banyak diperbincangkan dalam dunia industri saat ini. (Marlin, 2017). Perubahan
tersebut juga berdampak pada kegagalan aktivitas industri (profit), sehingga ada
peluang besar tidak tercapainya tujuan utama perusahaan untuk memperoleh
profit dalam jangka panjang, dimana kondisi tersebut bertolak belakang dengan
konsep Teori Perusahaan. Berdasarkan The Theory of Firm menyatakan bahwa
tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba dengan meningkatkan
nilai untuk jangka panjang. Sejalan dengan teori tersebut, John Elkington (1997)
menyatakan bahwa konsep triple bottom line (3p) yang terdiri atas people, planet
and profit merupakan tiga pilar utama yang digunakan untuk mengukur nilai
kesuksesan suatu entitas.