Anda di halaman 1dari 7

- SLIDE 3 -

Globalisasi Lingkungan, dapat mengacu pada globalisasi yang terjadi di lingkungan, baik dalam faktor,
proses, maupun dampaknya. Selain itu juga dapat mengacu pada praktik dan peraturan yang
terkoordinasi secara internasional, seringkali dalam bentuk perjanjian mengenai perlindungan
lingkungan.

- SLIDE 4 -

Terdapat 5 poin utama dalam Globalisasi Lingkungan, yakni :

- Faktor Pendorong
- Proses
- Dampak
- Respon Pemerintah
- Respon Masyarakat Global

- SLIDE 5 -

Terjadinya globalisasi lingkungan didorong oleh 3 faktor, yaitu :

- Teknologi
- Komunikasi
- Inovasi

- SLIDE 6 -

TEKNOLOGI

- Di sisi permintaan, tekanan oleh regulator, pelanggan, pemegang saham, dan masyarakat
mendorong perusahaan untuk menuntut teknologi dengan karakteristik lingkungan seperti
teknologi produksi yang "lebih bersih" dan peralatan pengurangan polusi. Sementara tekanan
peraturan dan masyarakat biasanya ditujukan pada karakteristik proses, tekanan pelanggan
diarahkan pada karakteristik produk. Perilaku perusahaan di negara maju cenderung
menemukan tekanan peraturan sebagai pendorong paling kuat dari teknologi yang disukai
lingkungan. Sementara perilaku perusahaan di negara berkembang cenderung menemukan
tekanan masyarakat sebagai penentu terpenting dalam perilaku lingkungan.
- Di sisi penawaran, perubahan teknologi terkait lingkungan didorong oleh pengurangan biaya
dan kemampuan perusahaan yang berinovasi untuk mengambil manfaat dari mitigasi
kerusakan lingkungan (yang pada gilirannya tergantung pada rezim peraturan) dan untuk
menyesuaikan manfaat dari inovasi dengan aplikasi yang lebih luas (yang dalam gilirannya
tergantung pada rezim hak kekayaan intelektual).
- SLIDE 7 -
KOMUNIKASI
Peran media dan globalisasi komunikasi dan berkaitan dengan kecenderungan untuk menjaga dan
melindungi lingkungan. Terdapat korelasi yang mencerminkan adanya hubungan positif dan
signifikan antara globalisasi dari komunikasi dan kecenderungan terhadap pelestarian lingkungan.
Peningkatan komunikasi global membawa peningkatan kecenderungan individu untuk konservasi
lingkungan. Sensitivitas masyarakat umum mungkin diprovokasi melalui media dan komunikasi.
Tampaknya analisis media tentang lingkungan memikul peran penting untuk tata kelola
lingkungan yang menguntungkan. Oleh karena itu, hal yang paling rasional untuk dilakukan
tentang perlindungan sumber daya dan lingkungan adalah memberikan nilai kepada media dan
komunikasi.

- SLIDE 8 -
INOVASI
Globalisasi dapat memberikan dukungan untuk membuat inovasi yang lebih baik dan layak secara
ekonomi dan ramah lingkungan. Inovasi dalam hal ini adalah, tiap negara saling berlomba-lomba
menginovasikan suatu hal baru untuk lingkungan dalam ranah global. Globalisasi adalah tentang
persaingan, dan jika suatu negara atau perusahaan swasta tertentu dapat memimpin dalam ramah
lingkungan, maka hal itu akan mendorong yang lain untuk mengikutinya.

- SLIDE 9 -
PROSES

- Berakhirnya Perang Dunia II membuat kemajuan global yang sangat pesat terutama pada
MNC dari dampak pembangunan.
- Program Perbaikan Struktural (Structural Adjustment Program) yang intinya
mengharuskan mereka melakukan liberalisasi ekonomi, menderegulasi sektor keuangan,
kemudian melakukan privatisasi atas sumberdaya alam, industri, perbankan, dan sektor
publik lainnya.
- Dengan momentum tersebut, perusahaan multinasional menemukan peluangnya untuk
semakin bebas beraksi. Perlahan-lahan mereka memanfaatkan sumber daya alam negara-
negara berkembang.
- SLIDE 10 -

CONTOH GLOBALISASI LINGKUNGAN

- Rezim Internasional : Protokol Montreal, Protokol Kyoto, REDD


- Organisasi Internasional : UNEP, UNFCCC, Greenpeace, Green Party
- Kegiatan Internasional : Promosi Pengelolaan Hutan Tropis Berkelanjutan

- SLIDE 11 -

Hal ini mendorong perlunya sebuah tata kelola yang bersifat global atau sering disebut dengan Global
Governance. Global governance adalah tujuan untuk mengambil keputusan atau menyelesaikan suatu
masalah. Global Governance ini biasanya digunakan oleh aktor-aktor yang memiliki kepentingan yang
sama atau sejalan. Aktor-aktor dalam Global Governance ini meliputi :

1. Negara
2. Organisasi antar Pemerintah (IGOs)
3. Organisasi antar Non-pemerintah (NGOs)
4. Para Ahli
5. Jaringan Politik Global dan MNC

Untuk pemecahan masalah lingkungan secara global terdapat kerjasama. Dalam kegiatan tersebut yang
mana negara dan aktor lain dikumpulkan ke suatu ruang untuk menangani isu dan masalah lingkungan.
Beberapa hal tersebut yakni :

1. Hukum Internasional
2. Aturan Internasional (Aturan Lunak)
3. Organisasi antar Pemerintah (IGOs)
4. NGO
5. Rezim Internasional
6. Aturan Ad Hoc
7. Konfrensi Global
8. Pemerintah Swasta

- SLIDE 12 -

DAMPAK POSITIF

1. Peningkatan Angkutan Barang

Salah satu hasil utama globalisasi adalah membuka bisnis ke pasar baru di mana mereka dapat menjual
barang dan sumber tenaga kerja, bahan mentah, dan komponen. Kenyataan ini berarti produk jadi
sekarang bepergian lebih jauh daripada sebelumnya yang berpotensi setengah jalan di seluruh dunia.
Di masa lalu, produk lebih mungkin diproduksi, dijual, dan di konsumsi lebih lokal.
2. Spesialisasi Ekonomi

Salah satu efek samping globalisasi yang sering diabaikan adalah memungkinkan negara dan wilayah
geografis untuk fokus pada kekuatan ekonomi mereka, puas dengan mengetahui bahwa mereka dapat
beralih ke mitra dagang untuk barang yang tidak mereka produksi sendiri. Spesialisasi ekonomi ini
sering meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

3. Peningkatan Kesadaran

Sementara banyak efek lingkungan globalisasi negatif, peningkatannya telah meningkatkan kesadaran
lingkungan di seluruh dunia. Konektivitas yang lebih besar dan tingkat perjalanan internasional yang
lebih tinggi telah mempermudah individu untuk melihat efek deforestasi, hilangnya habitat, dan
perubahan iklim terhadap lingkungan. Ini, pada gilirannya, telah berkontribusi pada undang-undang,
peraturan, dan proses baru yang membatasi efek negatif.

4. WTO dan RTA Membantu Melindungi Lingkungan

Globalisasi yang dicapai melalui negosiasi multilateral melalui Organisasi Perdagangan Dunia juga
telah menunjukkan bahwa meskipun perlindungan lingkungan bukan bagian dari mandat inti WTO,
hal itu telah mendorong antusiasme di negara-negara anggotanya untuk pembangunan berkelanjutan
dan kebijakan perdagangan yang ramah lingkungan.

Ada beberapa tindakan terkait perdagangan WTO yang kompatibel dengan perlindungan lingkungan
dan penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Misalnya, ketentuan hijau WTO mengarahkan
negara-negara untuk melindungi kehidupan manusia, hewan atau tumbuhan dan melestarikan sumber
daya alam mereka yang tidak dapat habis.

Selain WTO, perjanjian perdagangan regional, yang dikenal sebagai RTA, adalah fitur lain dari
globalisasi yang mempromosikan kebijakan yang ramah lingkungan. Ketika negara-negara berusaha
untuk bergabung dengan RTA, mereka juga dibuat untuk secara bersamaan merangkul perjanjian kerja
sama lingkungan.

Banyak negara, termasuk Kanada dan negara-negara di Uni Eropa, telah mengembangkan kebijakan
nasional yang menetapkan bahwa sebelum menandatangani perjanjian perdagangan apa pun, penilaian
dampak lingkungan harus dilakukan. Artinya, setiap negara yang menandatangani perjanjian
perdagangan dengan negara-negara tersebut juga harus secara otomatis menandatangani kesepakatan
kerjasama lingkungan.

DAMPAK NEGATIF

1. CO2

Pada tahun 1980-an para ilmuwan di panel antar pemerintah untuk perubahan iklim percaya bahwa
peningkatan emisi karbon dioksida disebabkan oleh aktivitas manusia. Globalisasi memperkenalkan
industrialisasi, karena aktivitas industri banyak masalah lingkungan terjadi seperti penggundulan hutan
dan perusakan keanekaragaman hayati.
2. Asap

Efek rumah kaca adalah penjelasan biasa untuk perubahan iklim. Peningkatan CO2 dan GRK (Gas
Rumah Kaca) lainnya yang ada di atmosfer karena transportasi emisi GRK meningkat telah terjadi
86% peningkatan GRK emisi dari 1994 hingga 2004. Antara 2005 dan 2007 perusahaan penerbangan
India memesan 500 pesawat aero baru. Di India, pembangkit listrik sebagian besar masih melibatkan
pembakaran batu bara dan minyak.

3. Kenaikan tingkat polusi

Peningkatan konsumsi bahan bakar bertanggung jawab atas kenaikan tingkat polusi jumlah bahan
bakar yang dikonsumsi dalam pengangkutan produk ini memiliki menyebabkan peningkatan tingkat
polusi. Ini juga menyebabkan beberapa masalah lingkungan lainnya seperti polusi suara dan intrusi
lanskap.

4. Penipisan Lapisan Ozon

Gas yang dipancarkan dari pesawat memiliki timbal penipisan lapisan ozon dari peningkatan efek
rumah kaca karena limbah industri begitu banyak organisme bawah air telah membunuh dan
menyimpan banyak kimia berbahaya di laut.

5. Pencemaran tanah

Karena globalisasi dan industrialisasi, berbagai bahan kimia telah telah dibuang ke tanah yang telah
mengakibatkan tumbuhnya banyak kebutuhan berbahaya dan tanaman. Limbah beracun ini telah
menyebabkan banyak kerusakan pada tanaman dengan mengganggu susunan genetik mereka.

- SLIDE 13 -

RESPON PEMERINTAH DAN MASYARAKAT GLOBAL

Respon pemerintah dan masyarakat global terhadap lingkungan yaitu dengan menciptakan organisasi
yang anggotanya telah tersebar di berbagai penjuru dunia, kemudian dengan melakukan aksi-aksi
berupa kampanye terhadap orang-orang yang melakukan pengeksploitasian terhadap SDA.

- SLIDE 14 -

Respon masyarakat global yang peduli dengan hal tesebut sehingga tebentuk gerakan-gerakan peduli
lingkungan dan salah satu yang terbesar yaitu Greenpeace. Greenpeace adalah salah satu bentuk upaya
masyarakat global yang peduli terhadap lingkungan untuk menyuarakan pentingnya menjaga
lingkungan kepada masyarakat global yang belum peduli karena adanya kepentingan-kepentingan
yang ingin dicapai oleh para pengeksploitasi sumber daya alam. Hingga saat ini, Greenpeace telah
berhasil menggerakkan beberapa pemerintah untuk membuat kebijakan terhadap apa yang di
kampanyekan oleh Greenpeace itu sendiri.
Kemudian, aksi nyata pemerintah beserta dunia internasional tertuang pada tahun 1992 dengan
disepakati terbentuknya UNFCCC (The United Framework Concention on Climate Change) sebuah
badan internasional yang mengatur mengenai permasalahan lingkungan hidup. Setidaknya 193 negara
dunia menjadi anggota dari UNFCCC tersebut yang terdiri dari negara annex I dan non annex I.

- SLIDE 15 -

Kehadiran dari UNFCCC, memberikan payung bagi kelestarian lingkungan hidup dimana, muncul
beberapa kesepakatan dan kerja sama terkait mekanisme perbaikan lingkungan hidup seperti :

1. Protokol Kyoto merupakan kesepakatan pertama yang lahir pada 1997 dan berlaku pada 2005.
Mengatur mengenai penurunan emisi gas rumah kaca bagi negara-negara di dunia utamnya
negara annex I pada tahap yang tidak membahayakan bagi lingkungan atau sekitar 5 persen
dari total emisi tahun 1990. Hasilnya dari 36 negara yang mengikuti atau menjadi sasaran
hanya 9 negara yang tidak berhasil menerapkan hal tersebut.
2. REDD (Reduction Emissions from Deforestation and Forest Degradation), sebagai pelengkap
dari protocol Kyoto disusun sebuah kesepakatan tambahan berupa REDD. Dalam kesepakatan
tersebut memberikan mekanisme dimana negara annex 1 membantu negara-negara non annex
I untuk melindungi lingkungan hidup utamanya hutan melalui pemberian sejumlah dana.
Fund based mechanism : negara annex I memberikan kompensasi dana atas perlindungan
lingkungan yang dilakukan oleh negara non annex I.
Market based mechanism : negara annex I kepada negara non annex I berdasarkan kredit
karbon yang mereka hasilkan.
3. Paris Agreement, Mengatur mengenai upaya menjaga kenaikan suhu bumi 1.5 derajat celcius
atau dibawah 2 derajat celcius. Fokus dari kesepakatan tersebut masih terhadap negara annex
I selaku penghasil gas emisi terbanyak dan memiliki kapabilitas. Sedangkan bagi negara non
annex I diberikan fleksibilitas dalam upaya melaksanakan kesepakatan tersebut. Diketahui
bahwa dari 193 anggota UNFCCC, 170 anggota menerima kesepakatan tersebut. Bahkan
beberapa negara penghasil emisi karbon besar di dunia seperti Amerika, Kanada dan Cina turut
andil dalam kesepakatan tersebut.

- SLIDE 16 -

Berdasarkan adanya keikutsertaan negara-negara di dunia dalam penanganan masalah lingungan, dapat
diartikan bahwa respon dari negara atau pemerintah mengenai dampak globalisasi terhadap lingkungan
adalah cenderung peduli. Meskipun dalam beberapa kasus terdapat perdebatan, namun pada akhirnya
negara-negara tetap berusaha memberikan kepeduliannya terhadap permasalahan lingkungan karena
menyadari bahwa ketahanan lingkungan sangat berpengaruh terhadap bidang-bidang lainnya.
- SLIDE 17 -

PERSPEKTIF GLOBALISASI

• Hyperglobalis
• Skeptis
• Transformasionalis

- SLIDE 18 -

Perspektif globalisasi yang dapat digunakan dalam isu lingkungan ini yaitu perspektif
transformasionalis. Perspektif transformasionalis menjelaskan bahwa adanya globalisasi memang
membuat kekuatan baru dan juga pengaruh baru lainnya, namun globalisasi lingkungan membuktikan
bahwa peranan negara tidak pernah hilang dan masih ada. Globalisasi lingkungan disini merupakan
sesuatu hal yang baru dalam peradaban sejarah yang memang ada dan harus di hadapi. Namun
pemerintah nasional disini berwenang dalam pergerakan negaranya terhadap kegiatan globalisasi
lingkungan ini. Sehingga negara diharuskan lebih aktif dan juga terbuka, agar dapat menyesuaikan
adanya globalisasi.

Kelompok kami memandang globalisasi lingkungan sejalan dengan perspektif transformasionalis.


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa kekuatan baru berupa pengintegrasian
dalam berbagai bidang baik ekonomi politik sosial maupun budaya. Kehadiran globalisasi disertai juga
dengan kemunculan aktor-aktor non negara yang juga memiliki pengaruh dalam dunia internasional.
Meski begitu negara tetap menjadi instrumen penting yang memainkan peran. Globalisasi lingkungan
memberikan sudut pandang baru bagi manusia dimana terbentuk sebuah kesadaran mendalam
mengenai pentingnya alam bagi dunia. Demikian dalam menghadapi, mengendalikan ataupun
melestarikan alam diperlukan pengintegrasian bersama.

- SLIDE 19 -

KESIMPULAN

Globalisasi memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam kehidupan manusia. Percepatan
ekonomi utamanya pembangunan yang tanpa memperhatikan aspek keberlanjutan berimplikasi
terhadap ketahanan lingkungan hidup. Akibatnya terjadi perubahan iklim, polusi udara, penipisan
lapisan ozon dimana pada akhirnya berdampak kembali terhadap kehidupan manusia. Kerusakan alam
yang terus terjadi membentuk kesadaran bagi manusia untuk mulai memperhatikan alam. Demikian
terbentuk sebuah paham bersama secara global bahwa kelestarian lingkungan hidup adalah hal penting
dan menjadi permasalahan bersama.

Anda mungkin juga menyukai