Anda di halaman 1dari 16

ETIKA BISNIS 3

DEVI ANDIRA , S.PD., M.SI


HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN BISNIS

Bisnis memproduksi barang dan jasa untuk mendapatkan


keuntungan atau motif lainnya. Perusahaan beroperasi pada empat
faktor produksi: sumber daya alam, sumber daya manusia, modal,
dan kewirausahaan. Artinya, sumber daya alam seperti tanah, air,
dan bahan mentah lainnya yang dikumpulkan dari lingkungan
sangat penting bagi bisnis.
Di sisi lain, lingkungan mungkin tidak selalu mendukung habitat
manusia. Bencana alam seperti gempa bumi atau banjir
menghancurkan bisnis. Terkadang, tidak mungkin melakukan bisnis
di wilayah yang tidak mempunyai sumber daya yang cukup. Oleh
karena itu, lingkungan pada dasarnya membatasi pendirian atau
perluasan usaha.
Pentingnya lingkungan dalam bisnis
Bisnis juga berdampak pada lingkungan, karena beberapa bisnis menggunakan sumber daya
alam secara berlebihan untuk memproduksi barang.
Example : Pertimbangkan bisnis di industri perminyakan. Menambang dan memurnikan
minyak mineral sama sekali tidak ramah lingkungan.
Beberapa industri menghasilkan barang yang mencemari lingkungan. Contoh lain
perusahaan Pupuk dampak buruk penggunaan pupuk buatan, tidak hanya terhadap tanah
tetapi juga terhadap kesehatan konsumen. Oleh karena itu, saat ini banyak orang lebih
memilih 'bio' atau produk organik.
Kesadaran umum akan pentingnya lingkungan semakin hari semakin meningkat. .
Pemerintah di seluruh dunia telah menerapkan undang-undang dan perundang-undangan
lingkungan hidup yang kuat. Banyak perusahaan besar berupaya mencapai produksi
berkelanjutan. Perusahaan seperti Tesla kerap digemari konsumen karena mobilnya yang
ramah lingkungan. Oleh karena itu, bisnis dan lingkungan saling terkait erat.

Dampak positif dan negatif kegiatan usaha terhadap lingkungan

Beberapa bisnis sadar lingkungan dan berusaha menjadi berkelanjutan.

Keberlanjutan mengacu pada produksi barang dan jasa yang dapat dilanjutkan dalam
jangka panjang tanpa merusak lingkungan.

Bisnis berkelanjutan mungkin mempunyai dampak positif atau netral terhadap


lingkungan.
Bagaimana dunia usaha dapat mencapai keberlanjutan?
Dunia usaha harus mengubah beberapa aktivitasnya untuk mencapai
keberlanjutan. Beberapa cara untuk mencapai keberlanjutan adalah:
1. Memproduksi barang dan jasa dengan bahan baku ramah lingkungan (misalnya
menghilangkan penggunaan bahan-bahan kimia yang merusak lingkungan).
2. Barang harus terbuat dari bahan terbarukan atau dapat didaur ulang.
3. Pengangkutan barang harus tidak menimbulkan polusi (misalnya pengangkutan
melalui kendaraan listrik).
4. Penggunaan sumber daya energi terbarukan untuk produksi (misalnya tenaga surya,
angin, dll).
5. Mengurangi penggunaan kemasan.
6. Mengurangi limbah yang dihasilkan dari kegiatan usaha.
7. Mengikuti kebijakan lingkungan hidup.
Lingkungan dan Bisnis: Biaya eksternal
Kita telah melihat bahwa kegiatan bisnis dapat merusak lingkungan. Kegiatan bisnis yang
merugikan berdampak pada seluruh masyarakat, tidak hanya orang-orang yang terlibat
langsung. Konsekuensi ini disebut biaya eksternal.
Biaya eksternal terjadi ketika aktivitas bisnis mempengaruhi individu yang tidak terlibat
dalam bisnis tersebut.

Example :
Misalnya, pabrik kertas membutuhkan kayu dan air sebagai bahan bakunya. Jika permintaan
kertas meningkat, maka pabrik kertas akan membutuhkan lebih banyak kayu. Ini berarti lebih
banyak pohon perlu ditebang untuk memenuhi permintaan. Penggundulan hutan yang
berlebihan berdampak buruk bagi lingkungan dan berdampak pada masyarakat lokal karena
polusi suara. Hal ini juga berdampak pada satwa liar karena habitatnya hancur. Ini adalah biaya
produksi eksternal yang harus ditanggung masyarakat.
Kegiatan bisnis dan dampaknya terhadap lingkungan

Kegiatan bisnis dan implikasi lingkungan: Polusi

Sumber polusi
Beberapa sumber utama pencemaran
1. Pertanian: Pupuk nitrogen yang digunakan untuk bercocok tanam dan kotoran hewan
dari rumah potong hewan menyebabkan polusi.
2. Industri: Pabrik menyebabkan polusi udara, air, tanah, dan suara saat memproduksi
barang.
3. Transportasi: Kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil berkontribusi terhadap
polusi udara dan suara.
4. Pembangkit listrik: Pembangkit listrik tradisional menggunakan batu bara untuk
menghasilkan listrik (pembangkit listrik termal/pembangkit listrik tenaga air), yang
berkontribusi terhadap polusi.
5. Polutan alami: Gunung berapi dan kebakaran hutan juga merupakan sumber polusi,
meskipun hal ini sering kali bukan disebabkan oleh bisnis.
6. Produk yang tidak dapat didaur ulang: Tahukah Anda bahwa sikat gigi plastik
membutuhkan waktu 500 tahun untuk terurai? 2 Jika tidak didaur ulang, plastik akan
menjadi polutan utama bagi tanah dan air.
Kegiatan bisnis dan implikasi lingkungan: Perubahan iklim

Aktivitas bisnis yang menyebabkan polusi dan penggundulan hutan merupakan salah satu
penyebab utama perubahan iklim
Perubahan pola cuaca dalam jangka panjang disebut sebagai perubahan iklim .

Banyak ilmuwan yang menyimpulkan bahwa suhu permukaan bumi semakin meningkat seiring
dengan meningkatnya konsentrasi CO2 di atmosfer. Meskipun sebagian orang tidak setuju
dengan seriusnya pemanasan global, dampak buruknya terlihat di seluruh dunia dalam bentuk
mencairnya es di wilayah kutub, mencairnya gletser, naiknya permukaan air laut, perubahan
pola cuaca, dan banjir besar di beberapa wilayah dan wilayah. kekeringan parah di negara lain.
Kegiatan bisnis dan implikasi lingkungan: Kemacetan lalu lintas
Dampak buruk lainnya dari kegiatan usaha, seperti pengangkutan barang, adalah
kemacetan lalu lintas. Kemacetan lalu lintas menyebabkan kendaraan mengkonsumsi
banyak bahan bakar. Peningkatan konsumsi bahan bakar berarti peningkatan polusi
udara. Pada tahun 2019, Edinburgh dan London menduduki peringkat pertama global
kota-kota dengan kemacetan lalu lintas dunia

Kegiatan bisnis dan dampaknya terhadap lingkungan: Membuang limbah


Dua metode pembuangan limbah yang paling merusak lingkungan adalah:
1. Cara TPA
2. Metode insinerasi
Jenis faktor lingkungan yang mempengaruhi pengambilan keputusan bisnis

Bisnis dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Kondisi eksternal di mana bisnis
beroperasi membentuk lingkungan bisnis. Politik lokal, intervensi pemerintah, ketersediaan
sumber daya, dan perubahan teknologi adalah beberapa contoh faktor eksternal yang
mempengaruhi bisnis.
Dalam konteks penjelasan ini, kata 'lingkungan' berarti alam. Oleh karena itu, lingkungan
hidup merupakan salah satu faktor lingkungan bisnis, selain politik, ekonomi, sosial,
teknologi, dan hukum. Bersama-sama, mereka dikenal sebagai 'PESTLE'.
Berikut jenis-jenis faktor lingkungan yang seniorpengelolaanharus diingat sebelum
mengambil keputusan.

• Ketersediaan sumber daya alam


pelaku usaha lebih memilih tempat yang sumber daya alamnya tersedia seperti tanah,
air, dan bahan baku, karena hal ini dapat membantu mereka menghemat biaya
transportasi.
• Iklim: dunia usaha (paling sering) tidak menempatkan unit produksi di tempat
yang iklimnya tidak dapat diprediksi. Tempat dengan kondisi cuaca ekstrim jarang
memiliki banyak industri.
• Polusi: Dunia usaha dapat mengambil keputusan etis untuk mengubah proses
penyebab polusi. Organisasi tertentu, seperti rumah sakit, mungkin memilih untuk
tidak berada di tempat dengan indeks polusi tinggi. Dunia usaha harus berhati-hati
terhadap dampak operasinya terhadap lingkungannya. Mereka perlu memastikan
bahwa mereka tidak merusak tanaman dan satwa liar di sekitar mereka.
Keuntungan dan kerugian mengikuti kebijakan lingkungan dalam bisnis
Bisnis yang etis dapat mengadopsi kebijakan lingkungan untuk mengurangi
kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas bisnis terhadap lingkungan. Kebijakan
seperti mengurangi kemasan atau menggunakan sumber daya terbarukan memiliki
dampak yang lebih netral terhadap lingkungan. Perusahaan sering kali secara
publik menyampaikan upaya mereka menuju perbaikan lingkungan dengan
menerbitkan 'laporan ramah lingkungan' yang mirip dengan laporan kinerja bisnis
seperti laporan tahunan.
Keuntungan mengikuti kebijakan lingkungan dalam bisnis
1. Publisitas: bisnis yang menerbitkan laporan ramah lingkungan mencoba menarik lebih
banyak pelanggan yang sadar lingkungan. Publisitas ini membantu membangun niat baik
bagi bisnis.
2. Tampil menonjol dalam persaingan: bisnis yang mengikuti kebijakan ramah
lingkungan mendapatkan lebih banyak perhatian dari konsumen dibandingkan pesaing
mereka yang belum menerapkan kebijakan ramah lingkungan.
3. Dapat mengenakan biaya premium: perusahaan yang mengikuti kebijakan ramah
lingkungan dapat mengenakan biaya premium untuk produk unik mereka, dan pelanggan
bersedia membayarnya, karena mereka merasa puas ketika membantu lingkungan.
4. Proses jangka panjang: Mencapai keberlanjutan di seluruh proses bisnis berarti bisnis
tidak perlu khawatir tentang kelangkaan sumber daya. Manfaat ini memungkinkan bisnis
menjalankan proses produksi yang sama dalam jangka panjang tanpa berinvestasi dalam
mencari cara alternatif.
Kerugian mengikuti kebijakan lingkungan dalam bisnis

Jika mengikuti kebijakan lingkungan sangat bermanfaat, mengapa tidak semua perusahaan

mengikutinya? Beberapa alasannya disebutkan di bawah ini.

1. Biaya: Menerapkan kebijakan ramah lingkungan bisa jadi mahal. Demikian pula, mahal bagi

perusahaan untuk menggunakan bahan ramah lingkungan. Di dunia sekarang ini, pelaku bisnis da

konsumen biasanya lebih memilih membeli produk baru dari pada produk daur ulang, karena harg

barang baru lebih murah.

2. Beban kerja ekstra: Jika dunia usaha menerima kebijakan ramah lingkungan, mereka harus

memantau apakah setiap kebijakan ramah lingkunganproses produksi berada dalam batas yang da

diterima. Pemantauan dan investigasi menyebabkan beban kerja tambahan.


Tanggung jawab konsumen terhadap lingkungan
Bukan hanya dunia usaha saja yang perlu berubah, namun kita sebagai konsumen juga harus
menerima tanggung jawab untuk menyelamatkan lingkungan. Konsumen perlu memilih barang
yang tidak dikemas dan dapat didaur ulang. Kita harus lebih memilih perusahaan yang
mengikuti kebijakan ramah lingkungan dibandingkan perusahaan lain.
Bepergian menyebabkan polusi udara dan suara. Para penumpang harus menggunakan
transportasi umum, atau setidaknya berbagi tumpangan. Pesawat terbang merupakan salah satu
penyumbang terbesar polusi udara dan suara. Menghindari perjalanan udara berarti membantu
lingkungan.
Mengikuti 'RRR'- Reduce, Recycle, dan Reuse juga dapat memberikan dampak positif terhadap
lingkungan.
Terakhir, penting untuk melaporkan bisnis yang menyebabkan polusi.

Anda mungkin juga menyukai