Anda di halaman 1dari 4

MATERI

1. Bisnis local UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang berfokus pada lingkungan dan
keberlanjutan memiliki potensi yang besar untuk mendukung pembangunan yang
berkelanjutan. Beberapa contoh bisnis UMKM yang berfokus pada lingkungan dan
keberlanjutan antara lain:
 Usaha pengolahan limbah organik menjadi pupuk kompos
 Usaha produksi tas dan aksesori dari bahan daur ulang
 Usaha produksi makanan organik dan non-GMO
 Usaha produksi energi terbarukan, seperti panel surya atau turbin angin skala kecil
 Usaha pengolahan sampah menjadi barang yang dapat dijual kembali, seperti kerajinan
tangan atau furniture

Bisnis-bisnis ini dapat membantu mengurangi dampak negatif lingkungan dan menghasilkan produk
yang ramah lingkungan. Selain itu, bisnis UMKM yang berfokus pada keberlanjutan juga dapat
memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang penting bagi masyarakat setempat. Misalnya, bisnis-
bisnis ini dapat menciptakan lapangan kerja lokal, meningkatkan keterampilan dan keahlian pekerja,
dan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat setempat.

Dalam menjalankan bisnis UMKM yang berfokus pada lingkungan dan keberlanjutan, penting untuk
memperhatikan aspek-aspek berikut:

 Keterlibatan masyarakat setempat dalam semua tahap bisnis, mulai dari perencanaan
hingga pelaksanaan dan evaluasi.
 Menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan dan memiliki dampak lingkungan yang
rendah.
 Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dan efisien energi.
 Menerapkan praktik bisnis yang transparan dan bertanggung jawab secara sosial dan
lingkungan.
 Mengadopsi model bisnis yang berkelanjutan secara finansial, sehingga bisnis dapat
bertahan dalam jangka panjang.

2. Koperasi Persekutuan Dayak (KPD) sebenarnya bukanlah usaha mikro, kecil, atau menengah
(UMKM) dalam arti yang sebenarnya, melainkan badan usaha yang berbasis koperasi yang
didirikan oleh masyarakat Dayak. KPD ini beroperasi secara kolektif dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota koperasi dan masyarakat sekitar. Sebagai badan
usaha berbasis koperasi, KPD menerapkan prinsip-prinsip koperasi, seperti keanggotaan
sukarela, pengelolaan demokratis, partisipasi ekonomi anggota, dan pendidikan, pelatihan,
serta informasi.
Meskipun KPD bukanlah UMKM dalam arti yang sebenarnya, namun KPD dapat memberikan
manfaat ekonomi dan sosial yang penting bagi masyarakat Dayak. KPD dapat membantu
meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat Dayak melalui pengembangan usaha bersama dan
pemanfaatan sumber daya lokal. Selain itu, KPD juga dapat memberikan akses modal dan pasar yang
lebih luas bagi usaha-usaha kecil dan menengah yang menjadi anggota koperasi.

Dalam hal ini, KPD dapat bekerja sama dengan UMKM dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat Dayak secara keseluruhan. KPD dapat memberikan dukungan teknis dan akses
ke pasar bagi usaha-usaha kecil dan menengah yang menjadi anggota koperasi. Sebaliknya, UMKM
dapat membantu meningkatkan nilai tambah produk-produk lokal yang dihasilkan oleh KPD dengan
memanfaatkan bahan baku lokal dan teknologi yang ramah lingkungan

3. Etika bisnis UMKM sangat penting untuk dipegang teguh oleh para pelaku bisnis untuk
memastikan bahwa usaha yang mereka jalankan tidak hanya menghasilkan keuntungan
finansial, tetapi juga memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Beberapa
nilai lingkungan dalam etika bisnis UMKM antara lain:
 Peduli lingkungan: Pelaku bisnis UMKM harus memperhatikan dampak bisnis mereka terhadap
lingkungan sekitar dan berusaha untuk mengurangi dampak negatifnya. Contohnya,
meminimalkan penggunaan bahan baku yang tidak ramah lingkungan atau mengadopsi
teknologi yang lebih efisien energi.
 . Berkelanjutan: Pelaku bisnis UMKM harus mempertimbangkan keberlanjutan bisnis mereka
dalam jangka panjang. Misalnya, mempertimbangkan aspek-aspek keuangan, sosial, dan
lingkungan dalam pengambilan keputusan bisnis agar usaha dapat bertahan dalam jangka
panjang.
 Keterlibatan masyarakat: Pelaku bisnis UMKM harus melibatkan masyarakat setempat dalam
semua tahap bisnis, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini dapat
membantu meningkatkan keterlibatan masyarakat dan memperkuat hubungan antara pelaku
bisnis dengan masyarakat setempat.
 Transparansi dan akuntabilitas: Pelaku bisnis UMKM harus menjalankan bisnisnya dengan
transparan dan bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Hal ini dapat membangun
kepercayaan dengan masyarakat setempat dan memperkuat citra bisnis.
 Menghargai keberagaman: Pelaku bisnis UMKM harus menghargai keberagaman dan
memperhatikan kepentingan semua pihak yang terlibat dalam bisnis, termasuk karyawan,
konsumen, dan masyarakat setempat.
Dalam menjalankan bisnis, penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai lingkungan
dalam etika bisnis UMKM. Dengan memperhatikan nilai-nilai ini, pelaku bisnis dapat
memastikan bahwa bisnis yang mereka jalankan memberikan manfaat bagi lingkungan dan
masyarakat, serta dapat bertahan dalam jangka panjang.

4. Tanggung jawab bisnis UMKM terhadap lingkungan dapat diatur oleh peraturan dan undang-
undang yang ada. Dalam hal ini, UMKM harus mematuhi peraturan yang berlaku dan
memperhatikan dampak lingkungan dari bisnis yang mereka jalankan. Beberapa hal yang dapat
dilakukan oleh UMKM dalam menjalankan bisnis dengan memperhatikan peraturan dan
undang-undang terkait lingkungan antara lain:
 Memperoleh izin lingkungan: UMKM harus memperoleh izin lingkungan dari pemerintah daerah
setempat sebelum memulai operasional bisnisnya. Izin lingkungan ini berfungsi untuk
memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tidak merusak lingkungan sekitar dan memenuhi
standar lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
 Mengikuti peraturan terkait limbah: UMKM harus memperhatikan jenis dan jumlah limbah yang
dihasilkan oleh bisnisnya. UMKM harus membuang limbah sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan menghindari pembuangan limbah yang merusak lingkungan.
 Menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan: UMKM harus memilih bahan baku yang
tidak merusak lingkungan dan memperhatikan dampak lingkungan dari penggunaan bahan baku
tersebut.
 Mengadopsi teknologi yang ramah lingkungan: UMKM harus mempertimbangkan teknologi
yang ramah lingkungan dan efisien energi dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini dapat
membantu mengurangi dampak lingkungan dari operasional bisnis.
 Menjaga kelestarian lingkungan: UMKM harus memperhatikan kelestarian lingkungan
dalam menjalankan bisnisnya. Misalnya, memperhatikan penanaman kembali pohon
sebagai kompensasi penggunaan kayu sebagai bahan baku.

Dalam menjalankan bisnisnya, UMKM harus memperhatikan peraturan dan undang-undang


yang berlaku terkait lingkungan dan memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tidak merusak
lingkungan sekitar. Dengan demikian, UMKM dapat mempertahankan bisnisnya secara
berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

5. Tanggung jawab lingkungan perusahaan (Corporate Environmental Responsibility/CER)


adalah konsep yang merujuk pada kewajiban perusahaan untuk beroperasi secara bertanggung
jawab terhadap lingkungan. Hal ini mencakup upaya untuk mengurangi dampak negatif perusahaan
pada lingkungan, seperti emisi gas rumah kaca, polusi udara dan air, dan limbah berbahaya, serta
untuk mempromosikan praktik bisnis yang berkelanjutan.

Pendekatan keberlanjutan (sustainability) adalah pendekatan yang melihat bisnis sebagai bagian dari
sistem ekologi yang lebih besar, dan berusaha untuk mempertahankan keseimbangan antara
kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dalam konteks ini, tanggung jawab lingkungan
perusahaan adalah salah satu aspek dari pendekatan keberlanjutan yang lebih luas.

Pendekatan keberlanjutan melibatkan pengambilan keputusan bisnis yang mempertimbangkan


dampak jangka panjang pada lingkungan dan masyarakat, serta memprioritaskan penggunaan
sumber daya yang berkelanjutan. Ini dapat meliputi pengurangan emisi karbon, penggunaan energi
terbarukan, pengelolaan limbah dan daur ulang, dan memastikan keberlanjutan rantai pasokan.

Perusahaan yang menerapkan tanggung jawab lingkungan perusahaan dan pendekatan


keberlanjutan secara efektif dapat mencapai manfaat jangka panjang, seperti mengurangi risiko
hukum dan finansial, meningkatkan reputasi bisnis, dan menciptakan nilai tambah bagi pemangku
kepentingan (stakeholders) seperti pelanggan, karyawan, dan masyarakat secara keseluruhan.

6. Ekonomi yang berkelanjutan menawarkan banyak peluang bisnis bagi perusahaan yang ingin
menciptakan nilai tambah sambil mempertimbangkan dampak jangka panjang pada lingkungan
dan masyarakat. Beberapa peluang bisnis dalam ekonomi yang berkelanjutan antara lain:

Sertifikasi dan label berkelanjutan: Bisnis dapat memperoleh sertifikasi dan label berkelanjutan
untuk produk dan layanan mereka, yang dapat meningkatkan reputasi bisnis dan menarik pelanggan
yang peduli pada lingkungan.

Peluang bisnis dalam ekonomi yang berkelanjutan semakin berkembang seiring dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat dan regulasi pemerintah yang memperkuat tuntutan untuk
beroperasi secara berkelanjutan. Perusahaan yang mampu mengambil keuntungan dari peluang ini
dapat menciptakan nilai tambah jangka panjang dan memperkuat posisi mereka di pasar
7. Ada beberapa prinsip dasar yang harus diterapkan oleh bisnis yang ingin beroperasi secara
berkelanjutan. Beberapa prinsip tersebut antara lain:

Mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam pengambilan keputusan


perusahaan: Bisnis harus mempertimbangkan dampak jangka panjang pada lingkungan dan
masyarakat dalam pengambilan keputusan mereka, selain mempertimbangkan keuntungan
ekonomi.

Meminimalkan dampak lingkungan: Bisnis harus berusaha untuk mengurangi dampak


negatif mereka pada lingkungan, seperti emisi gas rumah kaca, polusi udara dan air, dan
penggunaan sumber daya yang berlebihan.
 Meningkatkan efisiensi sumber daya: Bisnis harus berusaha untuk menggunakan sumber
daya secara efisien, seperti energi dan bahan baku, dan meminimalkan limbah dan emisi.
 Meningkatkan partisipasi dan keterlibatan pemangku kepentingan (stakeholders): Bisnis
harus mempertimbangkan kepentingan pemangku kepentingan mereka, seperti karyawan,
pelanggan, dan masyarakat, dalam pengambilan keputusan mereka.

Mematuhi regulasi: Bisnis harus mematuhi semua regulasi dan standar lingkungan dan sosial yang
berlaku, dan berusaha untuk melampaui standar tersebut.

 Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas: Bisnis harus mempertanggungjawabkan


dampak mereka pada lingkungan dan masyarakat, dan memberikan informasi yang jelas
dan terbuka tentang praktik bisnis mereka.
 Mendorong inovasi: Bisnis harus mendorong inovasi dan pengembangan teknologi yang
berkelanjutan, dan mempercepat peralihan ke ekonomi rendah karbon dan berkelanju

Prinsip-prinsip ini dapat membantu bisnis untuk menciptakan nilai tambah jangka panjang dan
memperkuat reputasi mereka sebagai entitas yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai