Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SUCI DARMA

KELAS : MANAJEMEN BISNIS SYARIAH / C

MATKUL : MANAJEMEN LINGKUNGAN

RESUME MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP

1. Pengertian manajemen lingkungan hidup


Manajemen lingkungan hidup adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
individu, organisasi, atau pemerintah untuk meminimalkan dampak negatif terhadap
lingkungan dan memastikan penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Tujuan utama manajemen lingkungan adalah melindungi, menjaga, dan
mempertahankan keberlanjutan ekosistem serta kesejahteraan manusia dalam jangka
panjang. Ini mencakup pemantauan polusi, konservasi sumber daya alam, pengelolaan
limbah, perlindungan keanekaragaman hayati, dan berbagai tindakan lainnya yang
bertujuan menjaga keseimbangan ekologi dan mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan hidup.
Manajemen lingkungan merupakan suatu proses yang berfokus pada interaksi
manusia dan lingkungan dan mencari serta mengidentifikasi apa itu kebutuhan
lingkungan, apa saja aspek sosial, ekonomi dan teknologi yang mendesak yang perlu
dilakukan untuk mencapai kebutuhan lingkungan tersebut serta apa saja pilihan atau
langkah-langkah paling mungkin dilakukan untuk memenuhi kebutuhan lingkungan
yang mencakup aspek tersebut.
Masalah-masalah lingkungan hidup akan selalu ada sepanjang manusia sadar
bahwa untuk dapat menikmati hidup yang sejahtera yang diinginkan, diperlukan
lingkungan hidup yang dapat mendukungnya. Dengan semakin banyaknya manusia
penghuni bumi dan semakin tingginya kebutuhan untuk menunjang kehidupannya,
maka semakin kompleklah hal-hal yang dihadapi untuk dapat menikmati hidupnya.
Tetapi terkadang manusia tidak sadar bahwa apa yang diperbuat untuk memenuhi
kebutuhannya harus mengorbankan lingkungan hidupnya, akibatnya bencana menjadi
taruhannya.

Manajemen lingkungan memiliki beberapa karakter seperti berikut.

1. Mendukung pembangunan berkelanjutan.

2. Sering digunakan sebagai istilah umum.

3. Berkaitan dengan dunia yang dipengaruhi oleh manusia.

4. Merupakan suatu pendekatan yang multidisiplin dan holistik yaitu melihat masalah sebagai
bagian dari sebuah sistem dengan segala karakteristiknya.

5. Mempunyai integrasi dan mempertemukan berbagai sudut pandang pembangunan yang


berbeda.
2. Manajemen Lingkungan Untuk Bisnis

Manajemen lingkungan untuk bisnis adalah pendekatan yang digunakan oleh


organisasi dan perusahaan untuk mengintegrasikan keberlanjutan lingkungan ke dalam
operasi mereka. Tujuan utama manajemen lingkungan dalam konteks bisnis adalah
mengidentifikasi, mengukur, mengurangi, dan mengelola dampak lingkungan yang
dihasilkan oleh aktivitas dan produk perusahaan. Berikut adalah beberapa aspek penting
dalam manajemen lingkungan untuk bisnis:

 Kepatuhan Regulasi: Bisnis perlu memahami dan mematuhi regulasi lingkungan


yang berlaku di wilayah operasinya. Ini mencakup peraturan terkait emisi,
pengelolaan limbah, dan perlindungan habitat alam. Melanggar regulasi
lingkungan dapat berakibat pada denda dan kerugian reputasi.
 Evaluasi Dampak Lingkungan: Bisnis harus melakukan evaluasi dampak
lingkungan dari seluruh aktivitas mereka, termasuk produksi, transportasi, dan
manajemen rantai pasokan. Ini mencakup penilaian terhadap penggunaan
sumber daya alam, emisi gas rumah kaca, dan dampak pada ekosistem lokal.
 Pengurangan Dampak: Setelah mengidentifikasi dampak lingkungan, bisnis
perlu mengambil langkah-langkah untuk menguranginya. Ini dapat melibatkan
efisiensi energi, pengurangan limbah, penggunaan bahan baku yang lebih
berkelanjutan, dan investasi dalam teknologi hijau.
 Pengelolaan Limbah: Bisnis harus memiliki strategi pengelolaan limbah yang
efisien, termasuk pengurangan limbah toksik, daur ulang, dan pengolahan
limbah yang aman untuk lingkungan.
 Produk Ramah Lingkungan: Banyak bisnis mengembangkan produk dan
layanan yang lebih ramah lingkungan. Ini termasuk produk dengan desain
berkelanjutan, penggunaan bahan daur ulang, dan pengurangan plastik sekali
pakai.
 Pelibatan Pemangku Kepentingan: Bisnis juga perlu berkomunikasi dan
berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk konsumen,
karyawan, pemasok, dan masyarakat setempat. Ini dapat membantu membangun
dukungan untuk praktik bisnis yang berkelanjutan.
 Pelaporan dan Transparansi: Transparansi adalah kunci dalam manajemen
lingkungan. Bisnis sering kali diperlukan untuk mengungkapkan informasi
tentang dampak lingkungan mereka kepada publik, investor, dan pemangku
kepentingan lainnya.
 Pertimbangan Resiko dan Peluang: Manajemen lingkungan juga melibatkan
pertimbangan terhadap risiko dan peluang yang terkait dengan perubahan
lingkungan, seperti perubahan iklim. Bisnis harus mengidentifikasi cara untuk
mengurangi risiko dan memanfaatkan peluang bisnis yang muncul.
 Manajemen lingkungan untuk bisnis bukan hanya tentang mematuhi peraturan,
tetapi juga tentang menciptakan nilai jangka panjang melalui praktik bisnis yang
berkelanjutan secara lingkungan. Ini dapat meningkatkan efisiensi operasional,
mengurangi biaya, meningkatkan reputasi merek, dan mengakses pasar yang
lebih besar yang semakin menuntut produk dan layanan yang ramah lingkungan.

3. Perkembangan konsep

Konsep manajemen lingkungan hidup telah mengalami perkembangan signifikan seiring


berjalannya waktu. Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan konsep manajemen
lingkungan hidup:

 Era Awal: Pada awalnya, perhatian terhadap lingkungan hidup terbatas, dan konsep
manajemen lingkungan masih belum terbentuk dengan jelas. Masalah lingkungan
dianggap sebagai hasil sampingan dari aktivitas manusia.
 Era Awal Gerakan Lingkungan: Perkembangan lebih lanjut terjadi dengan
munculnya gerakan lingkungan pada tahun 1960-an dan 1970-an. Ini memicu
perhatian terhadap isu-isu lingkungan seperti polusi udara dan air, serta kebijakan
perlindungan lingkungan yang lebih tegas.
 Era Pembentukan Hukum Lingkungan: Pada tahun 1970-an, banyak negara mulai
mengesahkan undang-undang lingkungan yang mengatur pembuangan limbah,
perlindungan habitat alam, dan kualitas air dan udara.
 Konsep Pembangunan Berkelanjutan: Pada tahun 1980-an dan 1990-an, muncul
konsep pembangunan berkelanjutan yang menekankan keseimbangan antara
pertumbuhan ekonomi, sosial, dan perlindungan lingkungan. Ini mempengaruhi
bagaimana organisasi dan pemerintah mengelola lingkungan.
 Manajemen Lingkungan Berbasis ISO: Standar internasional seperti ISO 14001
mulai digunakan pada akhir 1990-an dan awal 2000-an. Standar ini
memberikankerangka kerja untuk manajemen lingkungan dalam organisasi.
 Teknologi dan Inovasi: Perkembangan teknologi dan inovasi juga memainkan peran
penting dalam manajemen lingkungan, dengan penggunaan teknologi hijau dan
pendekatan inovatif untuk mengurangi dampak lingkungan.
 Kesadaran Global: Peningkatan kesadaran global tentang perubahan iklim,
kehilangan keanekaragaman hayati, dan isu-isu lingkungan lainnya telah mengubah
cara kita memahami dan mengelola lingkungan hidup.
 Perkembangan ini mencerminkan evolusi pemahaman kita tentang pentingnya
menjaga lingkungan hidup dan perlunya tindakan yang lebih proaktif untuk
melindunginya. Manajemen lingkungan saat ini lebih berfokus pada keberlanjutan,
konservasi sumber daya, dan mitigasi perubahan iklim

4. Green Dan Blue Econimic


a. Green economi
Manajemen lingkungan hidup dalam konteks green economy atau ekonomi hijau adalah
pendekatan yang berfokus pada integrasi praktik dan kebijakan yang berkelanjutan
dalam aktivitas ekonomi. Berikut adalah beberapa aspek kunci dari manajemen
lingkungan hidup dalam konteks green economy:
 Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan: Green economy menekankan
pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya memperhitungkan aspek finansial,
tetapi juga aspek sosial dan lingkungan. Hal ini berarti menciptakan lapangan
kerja, mengurangi kemiskinan, dan melindungi lingkungan secara bersamaan.
 Efisiensi Sumber Daya: Manajemen lingkungan dalam ekonomi hijau
mendorong penggunaan sumber daya secara efisien untuk mengurangi limbah
dan emisi. Ini mencakup praktik seperti daur ulang, efisiensi energi, dan
penggunaan bahan baku yang lebih berkelanjutan.
 Investasi dalam Teknologi Hijau: Green economy mendorong investasi dalam
teknologi dan industri yang ramah lingkungan. Contohnya adalah
pengembangan energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, dan pertanian
berkelanjutan.
 Kebijakan dan Regulasi Lingkungan: Pemerintah dan regulator memiliki peran
penting dalam memastikan praktik ekonomi yang berkelanjutan. Mereka dapat
memberlakukan regulasi yang mendukung perlindungan lingkungan,
memberikan insentif untuk praktik berkelanjutan, dan mempromosikan
pengembangan teknologi hijau.
 Kesadaran Masyarakat: Kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan
dan keberlanjutan juga menjadi faktor penting dalam green economy.
Konsumen yang lebih sadar lingkungan cenderung mendukung produk dan
layanan yang ramah lingkungan.
 Kolaborasi Multisektor: Manajemen lingkungan dalam ekonomi hijau
melibatkan kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan masyarakat sipil. Ini
menciptakan peluang untuk pemangku kepentingan berbagai sektor untuk
bekerja sama dalam mencapai tujuan lingkungan yang lebih besar.
 Evaluasi Dampak Lingkungan: Salah satu aspek penting dalam manajemen
lingkungan adalah evaluasi dampak lingkungan dari aktivitas ekonomi. Ini
mencakup analisis dampak lingkungan, perencanaan mitigasi, dan pemantauan
terus-menerus.
 Pendekatan green economy dalam manajemen lingkungan bertujuan untuk
mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
perlindungan lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Hal ini menjadi semakin
penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan melestarikan sumber
daya alam.

b. Blue economi
Pengelolaan lingkungan hidup dalam konteks ekonomi biru (blue economy)
adalah pendekatan yang bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya laut dan perairan
secara berkelanjutan sambil memperhatikan perlindungan dan pemeliharaan lingkungan
laut dan pesisir. Berikut beberapa poin penting dalam manajemen lingkungan hidup
berbasis ekonomi biru:
 Pemanfaatan Berkelanjutan: Ekonomi biru menekankan pentingnya
memanfaatkan sumber daya laut dan perairan secara berkelanjutan. Hal ini
mencakup kegiatan seperti perikanan berkelanjutan, akvakultur, pariwisata laut
yang bertanggung jawab, dan pengembangan energi terbarukan seperti tenaga
ombak dan angin laut.
 Perlindungan Lingkungan Laut: Meskipun ekonomi biru mengedepankan
eksploitasi ekonomi dari sumber daya laut, ini juga memprioritaskan
perlindungan ekosistem laut dan pesisir. Upaya dilakukan untuk mengurangi
pencemaran laut, melindungi terumbu karang, dan meminimalkan dampak negatif
terhadap lingkungan laut.
 Keanekaragaman Hayati: Manajemen lingkungan hidup dalam ekonomi biru juga
memperhatikan pelestarian keanekaragaman hayati di ekosistem laut. Hal ini
termasuk pengendalian invasi spesies asing, pemantauan dan pemulihan spesies
terancam, serta pengelolaan kawasan konservasi laut.
 Partisipasi Komunitas Lokal: Pengembangan ekonomi biru sering melibatkan
komunitas lokal yang tinggal di pesisir dan bergantung pada sumber daya laut.
Mempertimbangkan kepentingan dan pendapat komunitas ini adalah bagian
integral dari manajemen lingkungan hidup berbasis ekonomi biru.
 Inovasi Teknologi: Teknologi berperan penting dalam pengelolaan lingkungan
hidup dalam ekonomi biru, seperti penggunaan sensor dan pemantauan berbasis
satelit untuk pemantauan perubahan lingkungan laut, serta teknologi ramah
lingkungan dalam sektor kelautan.
 Pendekatan ekonomi biru mencoba mencapai keseimbangan antara ekonomi yang
berkelanjutan dan perlindungan lingkungan laut yang diperlukan untuk menjaga
keberlanjutan ekosistem laut yang penting bagi kehidupan di Bumi.

Anda mungkin juga menyukai