Anda di halaman 1dari 6

M PASCASARJANA UNIVERSITAS NUSA CENDANA

UJIAN AKHIR SEMESTER


MATA KULIAH PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
Dr. Ir. Ida Nurwiana, M.Si
SEMESTER GANJIL 2023/2024

NAMA : FATAHUR RAHMAN BUNIAMIN

Perhatikan Soal di bawah ini dan Jawablah dengan sebaik baiknya !

1. Sumber Daya Alam sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Namun dalam pemanfaatannya
sering menimbulkan EKSTERNALITAS.
- Mengapa muncul Eksternalitas dalam pemanfaatan sumber daya alam ? Jelaskan !
- Jelaskan Konsep-Konsep Eksternalitas !
- Apa saja Bentuk/Macam Eksternalitas ?
- Bagaimana Mengatasi Eksternalitas
2. Beberapa pengamat mengatakan bahwa, masalah lingkungan hanyalah masalah
eksternalitas semata sehingga tidak harus dimasukan dalam perhitungan indikator
pembangunan seperti PDB dan berbagai indikator lainnya. Setujukah anda dengan
persyaratan di atas?. Bagaimana anda bandingkan hal ini dengan beberapa kasus negara lain
seperti China dan negara-negara maju lainnya?. Apakah ongkos lingkungan dari
pembangunan ini bisa diabaikan begitu saja ?
3. Prinsip Etika dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam.
- Mengapa kita mesti perlu ETIKA dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam ? Jelaskan !
- Menurut pendapat anda Prinsip Etika Lingkungan Apa Saja yang perlu diperhatikan > Jelaskan
4. Apa yang anda ketahui tentang Prinsip dasar PEMANFAATAN, PENGGUNAAN Sumber Daya
Alam
5. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, Indonesia menggunakan Ukuran Environmental Quality
Index (EQI). Sementara dari laporan IMF November 2022, Indonesia konon katanya
memasuki 20 kekuatan ekonomi global saat ini (berada pada posisi 17 dari 20 negara).
Namun demikian hasil analisis Yale University dan Center for International Earth Science
Information Network (CIESIN), kondisi lingkungan hidup Indonesia dibandingkan dengan
perolehan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) berada di peringkat 164 dari 180 negara.
Bagaimana anda menjelaskan fenomena yg diametrikal dalam konteks pembangunan
berkelanjutan tersebut ?.
6. Terkait dengan pengelolaan sumberdaya TIDAK PULIH Tambang Batubara, terdapat fenomena
“Resource Curse” atau Kutukan Sumber Daya Alam.
Yaitu: Fenomena yang menjelaskan mengapa negara dengan kekayaan sumber daya alam yang
melimpah tidak mampu memanfaatkan kekayaan tersebut untuk meningkatkan kemakmuran
ekonominya, sehingga mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari pada negara-
negara dengan sumber daya alam yang sedikit.

Menurut anda apakah Indonesia mengalami fenomena tersebut? Bisakah anda sajikan beberapa
bukti analitis atau empiris untuk mendukung jawaban anda tersebut ?

JAWABAN :
1. - Eksternalitas muncul dalam pemanfaatan sumber daya alam karena aktivitas manusia dalam
ekonomi seringkali tidak mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Permintaan
sumber daya alam yang melebihi daya dukung alam dapat menyebabkan eksploitasi terhadap
lingkungan yang berlebihan dan degradasi lingkungan.
- Konsep eksternalitas adalah dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas ekonomi terhadap pihak
ketiga yang tidak terlibat dalam aktivitas tersebut. Dampak tersebut dapat berupa positif atau
negatif.
- Bentuk/macam eksternalitas antara lain: - Eksternalitas positif: dampak positif yang
ditimbulkan oleh aktivitas ekonomi terhadap pihak ketiga yang tidak terlibat dalam aktivitas
tersebut. Contohnya adalah penanaman pohon yang dapat memberikan oksigen dan
meningkatkan kualitas udara bagi masyarakat sekitar. - Eksternalitas negatif: dampak negatif
yang ditimbulkan oleh aktivitas ekonomi terhadap pihak ketiga yang tidak terlibat dalam
aktivitas tersebut. Contohnya adalah pencemaran udara dan air oleh pabrik yang dapat
membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.
- Untuk mengatasi eksternalitas, dapat dilakukan beberapa cara, antara lain: - Internalisasi
eksternalitas: membuat pihak yang bertanggung jawab atas dampak eksternalitas membayar
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk mengurangi dampak tersebut. - Regulasi pemerintah:
pemerintah dapat membuat regulasi untuk mengurangi dampak eksternalitas, seperti membatasi
emisi polutan dari pabrik atau memberikan insentif bagi perusahaan yang menggunakan
teknologi ramah lingkungan. - Penerapan pajak lingkungan: pemerintah dapat memberikan
pajak pada perusahaan yang mencemari lingkungan, sehingga perusahaan akan lebih
mempertimbangkan dampak lingkungan dalam aktivitas ekonominya.
2. Saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa masalah lingkungan hanya masalah eksternalitas
semata dan tidak harus dimasukkan dalam perhitungan indikator pembangunan seperti PDB
dan indikator lainnya. Lingkungan adalah bagian integral dari keberlanjutan pembangunan dan
harus diperhitungkan dalam setiap keputusan pembangunan. Beberapa negara seperti China dan
negara maju lainnya telah mengalami dampak serius dari pembangunan yang tidak
berkelanjutan, seperti polusi udara dan air yang parah, kerusakan lingkungan, dan perubahan
iklim. Dalam beberapa kasus, biaya lingkungan dari pembangunan yang tidak berkelanjutan
jauh lebih besar daripada manfaat ekonomi yang dihasilkan. Oleh karena itu, penting untuk
memperhitungkan biaya lingkungan dalam setiap keputusan pembangunan. Ongkos lingkungan
dari pembangunan tidak bisa diabaikan begitu saja karena dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan yang tidak dapat diperbaiki dan berdampak negatif pada kesehatan manusia dan
keberlangsungan hidup. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengurangi dampak
lingkungan dari pembangunan, seperti dengan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan,
memperkuat regulasi lingkungan, dan memperhitungkan biaya lingkungan dalam keputusan
pembangunan. Dalam hal ini, indikator pembangunan yang mencakup aspek lingkungan seperti
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Kinerja Lingkungan Hidup (EKI) dapat
memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pembangunan yang berkelanjutan dan
memperhitungkan dampak lingkungan dari pembangunan.
3. Penerapan prinsip etika dalam pemanfaatan sumber daya alam sangat penting karena
sumber daya alam merupakan warisan bersama yang harus dijaga keberlangsungannya
untuk generasi saat ini dan mendatang. Beberapa alasan mengapa etika diperlukan dalam
pemanfaatan sumber daya alam antara lain:
- Keadilan antargenerasi: Etika dalam pemanfaatan sumber daya alam
mempertimbangkan keadilan antara generasi saat ini dan generasi mendatang.
Hal ini mengharuskan kita untuk tidak mengeksploitasi sumber daya alam
secara berlebihan sehingga meninggalkan kerugian bagi generasi yang akan
datang.
- Tanggung jawab sosial: Etika mempertimbangkan tanggung jawab sosial kita
terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Pemanfaatan sumber daya alam
yang bertanggung jawab akan meminimalkan dampak negatif terhadap
lingkungan dan masyarakat.
- Keseimbangan ekosistem: Etika dalam pemanfaatan sumber daya alam
memperhatikan keseimbangan ekosistem. Pemanfaatan yang tidak etis dapat
mengganggu keseimbangan alam dan mengancam keberlangsungan
kehidupan.
Beberapa prinsip etika lingkungan yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan sumber
daya alam antara lain:
- Konservasi: Prinsip ini menekankan pentingnya menjaga sumber daya alam
agar tetap lestari dan tidak dieksploitasi secara berlebihan.
- Keberlanjutan: Pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara
berkelanjutan, yaitu memastikan bahwa penggunaan sumber daya tidak
melebihi kemampuan alam untuk memperbaharui sumber daya tersebut.
- Tanggung jawab: Prinsip ini menekankan pentingnya bertanggung jawab
dalam pemanfaatan sumber daya alam, baik terhadap lingkungan maupun
masyarakat yang terdampak.
- Keadilan: Pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara adil,
mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat, termasuk
generasi masa depan.
4. Prinsip dasar pemanfaatan dan penggunaan sumber daya alam adalah memastikan bahwa
sumber daya alam digunakan secara efisien, berkelanjutan, dan bertanggung jawab. Beberapa
prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan dan penggunaan sumber daya alam
antara lain:
 Efisiensi: Pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara efisien, yaitu
memaksimalkan manfaat yang diperoleh dari sumber daya alam dengan meminimalkan
penggunaan sumber daya tersebut.
 Konservasi: Pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan dengan
mempertimbangkan konservasi sumber daya alam, yaitu menjaga agar sumber daya
alam tetap lestari dan tidak dieksploitasi secara berlebihan.
 Keberlanjutan: Pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara berkelanjutan,
yaitu memastikan bahwa penggunaan sumber daya tidak melebihi kemampuan alam
untuk memperbaharui sumber daya tersebut.
 Tanggung jawab: Pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan dengan bertanggung
jawab, yaitu mempertimbangkan dampak pemanfaatan terhadap lingkungan dan
masyarakat sekitar.
 Keadilan: Pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara adil,
mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat, termasuk generasi masa
depan.
Dengan memperhatikan prinsip dasar ini, diharapkan pemanfaatan dan penggunaan sumber
daya alam dapat dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, sehingga dapat
menjaga keberlangsungan lingkungan dan kesejahteraan manusia.
5. Fenomena yang diametrikal antara indeks kualitas lingkungan hidup dan peringkat ekonomi
Indonesia dapat dijelaskan oleh beberapa faktor. Pertama, meskipun Indonesia telah mencapai
peringkat ke-17 sebagai kekuatan ekonomi global, namun pertumbuhan ekonomi yang cepat
dan tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Pemanfaatan
sumber daya alam yang berlebihan dan tidak bertanggung jawab dapat mengakibatkan
degradasi lingkungan dan menurunkan kualitas lingkungan hidup. Kedua, meskipun Indonesia
telah mengadopsi indeks kualitas lingkungan hidup sebagai ukuran untuk memantau kondisi
lingkungan hidup, namun implementasi kebijakan lingkungan masih belum optimal. Banyak
kebijakan lingkungan yang belum diimplementasikan dengan baik, sehingga masih terjadi
kerusakan lingkungan yang signifikan. Ketiga, perbedaan antara indeks kualitas lingkungan
hidup dan peringkat ekonomi juga dapat disebabkan oleh ketidakmerataan pembangunan di
Indonesia. Meskipun pertumbuhan ekonomi telah meningkat, namun masih banyak daerah di
Indonesia yang belum merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi tersebut. Hal ini dapat
menyebabkan ketimpangan sosial dan ekonomi, serta memperburuk kondisi lingkungan hidup
di daerah-daerah tersebut. Oleh karena itu, untuk mencapai pembangunan berkelanjutan,
Indonesia perlu memperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan
lingkungan. Pemerintah perlu mengimplementasikan kebijakan lingkungan yang lebih efektif
dan memperhatikan kepentingan masyarakat yang terdampak. Selain itu, perlu juga dilakukan
upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup
dan memperbaiki perilaku konsumsi yang ramah lingkungan.
6. Indonesia mengalami fenomena "Resource Curse" atau Kutukan Sumber Daya Alam.
Meskipun Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, termasuk
tambang batubara, namun pemanfaatannya belum mampu memberikan kontribusi yang
optimal terhadap kemakmuran ekonomi negara. Beberapa bukti analitis atau empiris yang
mendukung hal ini antara lain:
 Ketergantungan pada sektor sumber daya alam: Indonesia masih sangat
bergantung pada sektor sumber daya alam, terutama tambang batubara, dalam
perekonomiannya. Ketergantungan yang tinggi pada sektor ini dapat
menyebabkan ketidakstabilan ekonomi akibat fluktuasi harga komoditas.
 Dampak lingkungan: Eksploitasi tambang batubara telah menimbulkan dampak
lingkungan yang serius, termasuk kerusakan hutan, pencemaran udara dan air,
serta konflik dengan masyarakat lokal. Dampak lingkungan ini dapat menghambat
pembangunan berkelanjutan dan berkontribusi terhadap "Resource Curse".
 Ketimpangan regional: Meskipun tambang batubara memberikan pendapatan yang
besar, namun ketimpangan regional masih terjadi di daerah-daerah yang menjadi
lokasi tambang. Masyarakat lokal belum merasakan manfaat secara merata dari
pemanfaatan sumber daya alam tersebut.
 Korupsi dan tata kelola yang buruk: Masalah korupsi dan tata kelola yang buruk
dalam pengelolaan sumber daya alam, termasuk tambang batubara, juga menjadi
faktor yang memperparah "Resource Curse" di Indonesia.
Dengan demikian, meskipun Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang
melimpah, namun pemanfaatannya belum mampu memberikan kontribusi yang optimal
terhadap kemakmuran ekonomi negara. Hal ini menunjukkan adanya fenomena "Resource
Curse" yang perlu ditangani melalui reformasi kebijakan, tata kelola yang baik, dan
diversifikasi ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai