Anda di halaman 1dari 15

Nama: Hotnida Damayanti Nainggolan

NIM: 21503080111043

MENGULAS BUKU ECOLOGY ECONOMY EQUITY (SEBUAH UPAYA


PENYEIMBANGAN EKOOLOGI DAN EKONOMI), RITA PARMAWATI

BAB I Keseimbangan dalam Ekonomi ekologi

Ekologi adalah analisis ilmiah dan studi interaksi antara organisme dan lingkungannya.
Ekonomi ekologi mencangkup studi tentang interaksi yang dimiliki satu sama lain
organisme lain komponen antibiotik lingkungan mereka. Aplikasi praktis ekologi terdiri
dari biologi konservasi, pengelolaan lahan basah, pengelolaan sumber daya alam
(agroekologi, pertanian, kehutanan, agroforestry, perikanan), perencanaan kota (ekologi
perkotaan), kesehatan masyarakat, ekonomi, ilmu pengetahuan dasar dan terapan, dan
interaksi sosial manusia (ekologi manusia). Pemanfaatan sumber daya alam berpedoman
pada prinsip ekonomi yang mempertimbangkan jangkau waktu masa kini dan masa
datang dalam setiap tindakannya, dan juga mempertimbangkan kegiatan produksi yang
berwawasan lingkungan agar sumber daya terjaga keberlanjutannya (sustainable
development).

Hubungan antara prinsip ekologi dan ekonomi disebut sebagai ekonomi ekologi.
Ekonomi ekologi adalah sebuah kajian mengenai hubungan antara manusia dan alam
yang menjelaskan terkait suatu interaksi antara sistem ekonomi dan sistem ekologi.
Terdapat tiga komponen yang akan membantu mewujudkan pembangunan
berkelanjutan yaitu pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan kesetaraan
sosial (equity) . Tiga hal tersebut Disebut sebagai tiga pilar keberlanjutan (The Three
E's of Sustainability). Prinsip integenerational equity harus seimbang dengan prinsip
intragenerational equity dengan begitu perbaikan pola konsumsi dan pendapat secara
global menjadi strategi yang tepat untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Keberlanjutan menyebabkan adanya pembatasan pada jumlah populasi dan mulai
mengurangi tingkat konsumsi masyarakat, sehingga barang yang dipilih dan teknologi
yang dimiliki oleh masyarakat sekarang harus berorientasi pada integritas ekosistem dan
diversitas spesies.

Pertumbuhan ekonomi telah menghasilkan banyak manfaat antara lain meningkatkan


standar kehidupan dan meningkatkan kualitas kehidupan di seluruh dunia, namun juga
mengakibatkan berkurangnya sumber daya alam dan degradasi ekosistem. Beberapa
kegiatan pembangunan yang telah dilakukan semakin menunjukkan bahwa aktivitas
yang dilakukan oleh manusia mulai melebihi daya dukung bumi. Fungsi ekosistem
sebagai sumber daya dan penyerap memiliki kapasitas besar tapi terbatas untuk bisa
mendukung subsistem ekonomi, jadi sangatlah penting mempertahankan ukuran
ekonomi global ke dalam kapasitas ekosistem yang bisa menopangnya. Terdapat 5 bukti
bahwa subsistem ekonomi telah mencapai atau melebihi batas dari ekosistem Global
sebagai sumber bahan dan penyerap limbah, antara lain:

1. Bukti pertama adalah penggunaan biomassa oleh manusia.


2. Bukti kedua adalah perubahan iklim.
3. Bukti ketiga adalah kerusakan lapisan ozon.
4. Bukti keempat adalah degradasi lahan.
5. Bukti kelima adalah penurunan tingkat biodiversitas.

BAB II Ekonomi Alam

Ekonomi sumber daya alam berhubungan dengan penyediaan, permintaan, dan alokasi
sumber daya alam yang ada di bumi. Tujuan utamanya ialah untuk lebih memahami
peran sumber daya alam dalam perekonomian, sehingga dapat dikembangkan metode
pengelolaan sumber daya yang lebih berkelanjutan untuk memastikan ketersediaannya
bagi generasi mendatang. Ekonomi lingkungan berfokus untuk mengidentifikasi tingkat
optimal dari suatu perencanaan lingkungan dan menggunakan efisiensi ekonomi untuk
melakukan perlindungan pada lingkungan. Ekonomi dijelaskan sebagai studi tentang
alokasi faktor produksi yang efektif untuk memaksimalkan hasil produksi. Faktor
produksi semua bentuk penggunaan Lingkungan harus disertakan bersamaan dengan
semua eksternalitas yang disebabkan oleh aktivitas ekonomi tersebut.
Sumber daya alam terbagi menjadi entitas yang terpisah-pisah seperti air tawar, udara,
serta organisme hidup seperti ikan, atau mungkin ada dalam bentuk alternatif yang
harus diolah untuk memperoleh sumber daya seperti bijih logam, minyak, dan sebagian
besar untuk energi. Terdapat dua macam sumber daya yaitu sumber daya yang dapat
diperbaharui dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya yang dapat
diperbarui adalah sumber daya alam yang dapat disesuaikan dengan berlalunya waktu,
baik melalui reproduksi biologis atau proses alami lainnya yang berulang. Sumber daya
terbarukan yang disebut sebagai permanen yaitu ketika sumber daya dapat
mempertahankan tingkat pembaruan yang nilainya positif, sehingga dapat mengurangi
polusi udara, kontaminasi tanah, perusakan habitat, dan degradasi lahan. Sumber daya
juga bisa diklasifikasikan berdasarkan asal usulnya yaitu biotik dan abiotik. Terdapat
dua jenis konsentrasi ekonomi, yaitu makroekonomi dan mikroekonomi.
Makroekonomi yang berkonsentrasi pada perilaku seluruh aktivitas ekonomi, tidak
peduli seberapa kecilnya. Mikroekonomi berkaitan dengan struktur kegiatan produksi
dan konsumsi.

BAB III Eco-Analysis dan Green Growth

Dalam pelaksanaan kegiatan pasti terdapat dampak positif dan dampak negatifnya,
aspek ekonomi dampak positif terlihat dari adanya investasi yang lebih ditekankan pada
pemerintah secara umum dan masyarakat secara khusus. Langkah-langkah mendalam
untuk bisa mempelajari kelayakan sebuah kegiatan disebut uji kelayakan. Kelayakan
kegiatan untuk dijalankan tergantung pada aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran,
aspek operasional, aspek manajemen organisasi, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek
yang terkait dengan dampak lingkungan. Alat untuk mengevaluasi kebijakan yaitu
analisis efektivitas biaya dan analisis biaya manfaat..Analisis biaya manfaat dipandang
sebagai ukuran untuk meningkatkan salah satu atau banyak indikator yang dihitung
dalam bentuk uang dan dinilai berdasarkan biaya. Hal tersebut dilakukan dengan
memperkirakan manfaat yang ada untuk diterapkan dalam pelayanan ekosistem.

Green growth sangat dibutuhkan dan dinilai sangat efisien secara ekonomi, karena
penting untuk negara-negara berkembang dapat meningkatkan keuntungan ekonomi dan
sosial yang signifikan. Strategi green growth dikembangkan untuk negara-negara yang
berpenghasilan rendah yang membutuhkan adanya penguatan untuk mengatasi masalah
lingkungan dan sosial sepenuhnya. Dua kelompok luas terkait green growth yaitu
kelompok yang memiliki konsep kebijakan tentang pertumbuhan hijau yang sejalan
dengan pembangunan berkelanjutan, yang menekankan kemiskinan, pengurangan, dan
keadilan secara global; dan kelompok yang memiliki konsep untuk menekankan
transformasi di industri, energi dan penggunaan kemitraan pabrik swasta. Tujuan utama
strategis green growth adalah melanjutkan pertumbuhan ekonomi, dan sekaligus
menyadari peran modal alam dalam proses perencanaan dan neraca nasional. Green
growth dan green economy memiliki sejarah yang berbeda, yaitu hasil karya berbagai
organisasi dan kelompok sarana berbeda, perbedaan antara konsep ini telah menjadi
tidak jelas dan sekarang digunakan secara bergantian.

BAB IV Sejarah Pengelolaan dan Perkembangan Lingkungan

Pengelolaan dan perkembangan lingkungan adalah bidang yang menuntut pandangan


multidisipliner dan memungkinkan integrasi dari berbagai disiplin ilmu, agama, kelas,
kelompok etnis, pandangan politik dan jenis kelamin untuk bersama-sama mencari
pendekatan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah-masalah penting. Pengelolaan
lingkungan berusaha untuk mencapai potensi dalam menjaga keseimbangan secara
global, dan Jika memungkinkan, memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan
Lingkungan harus memperhatikan ancaman kemudian memberikan penilaian secara
tepat, membuat skala prioritas, dan kemudian berusaha untuk mendapatkan tindakan
yang tepat untuk mencegah atau mengatasi masalah yang dengan lebih baik. Prinsip
Eckdevelopment yang menjadi perpaduan antara pembangunan dan lingkungan, terdiri
dari:

1. Lingkungan hidup adalah anugerah dari Tuhan yang harus dikembangkan dan
dilestarikan untuk menciptakan keselarasan dan keseimbangan untuk semua
aspek.
2. Sumber daya alam harus digunakan untuk menciptakan kesejahteraan
masyarakat dan sumber daya alam harus dilestarikan dengan penggunaan yang
bijaksana, terpadu, dan menyeluruh dengan mempertimbangkan masa depan.
3. Asas yang digunakan dalam pengelolaan lingkungan seimbang untuk bisa
mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan dengan alam.
4. Kehidupan yang optimal hanya dapat tercapai pada lingkungan yang seimbang
dan serasi.

BAB V Sejarah Pembagunan Berkelanjutan

Proses pembangunan harus memperhatikan aspek ekologi, ekonomi, sosial, dan


budayanya. Tujuan dari pembangunan berkelanjutan ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan manusia sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Pembangunan tidak berarti harus merusak dan mengeksploitasi alam
secara besar-besaran, namun harus tetap berlandaskan pada prinsip efisiensi
pembangunan lingkungan dan harus mempertanggungjawabkan seluruh sumber daya
alam, baik yang langsung dirasakan oleh manusia maupun sumber daya alam yang
berkaitan dengan konsep ekonomi. Terdapat beberapa kaidah dalam pembangunan
berkelanjutan antara lain:

1. Pemerataan dan keadilan (equity and justice).


2. Keberlanjutan ekologis (ecological sustainability).
3. Keberlanjutan ekonomi (economic sustainability).
4. Keberlanjutan sosial budaya (social-culture sustainability).
5. Keberlanjutan politik (political sustainability).

Konsep pembangunan berkelanjutan memiliki beberapa aspek penting seperti:

1. Inclusive (keseluruhan)
2. Connected (saling berhubungan)
3. Equitable (keadilan)
4. Prudent (kebijaksanaan)
5. Secure (keamanan)

Pertumbuhan pada sektor ekonomi akan sangat dipengaruhi dan mampu dibatasi oleh
ketersediaan sumber daya alam suatu wilayah. Apabila sumber daya alam terbatas
jumlahnya, maka kegiatan ekonomi yang berdasarkan hal tersebut (arus barang dan
jasa) tidak dapat dilakukan secara berkelanjutan atau (sustainable). Pembangunan
berkelanjutan terdapat tiga aspek utama yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan
sosial, dan pembangunan pada lingkungan. Hubungan antara aspek pembangunan
ekonomi dengan pembangunan sosial menciptakan hubungan yang adil/berkeadilan
(equitable). Hubungan antara aspek pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan
bertujuan agar dapat terus bertahan (bearable). Hubungan antara perlindungan
lingkungan dan pembangunan ekonomi bertujuan agar hubungan ini terus berjalan dan
bersinambungan (viable).

Kunci dari pembangunan berkelanjutan adalah terpenuhinya kebutuhan saat ini tanpa
mengurangi kemampuan lingkungan atau sumber daya untuk memenuhi kebutuhan di
masa yang akan datang. Paradigma mengenai pembangunan saat ini masih terfokus
pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan hasil produksi yang berdampak pada
mulai berkurangnya kemampuan lingkungan dan sumber daya alam untuk memperbarui
dirinya sendiri.

BAB VI Pendekatan Ekonomi Ekologi

Ekonomi Ekologi adalah suatu keseimbangan yang akan berperan dalam usaha
berkelanjutan untuk menyatukan antara teori ekonomi dan kebijakan dengan
pengetahuan dari berbagai bidang ilmu. Teori ekonomi neoklasik mendominasi semua
kebijakan ekonomi hampir di seluruh dunia tetapi sekarang penggunaan dari teori
tersebut mulai mengalami krisis dikarenakan adanya pembongkaran pada dua tiang
pokoknya yaitu 1) teori perilaku manusia terwujud dalam aksioma pilihan konsumen
dan 2) teori produksi yang terwujud dalam kompetisi sempurna dan produktivitas
marrginal dari teori distribusi. Isu konseptual yang utama muncul dalam berbagai
literatur untuk ekonomi ekologi adalah nilai monisme, model aktor rasional, analisis
marginal, perlakuan ketidakpastian, peran efisiensi dalam kebijakan ekonomi dan
produksi sebagai bentuk sosial dan fisik. Nilai monisme menyatakan secara tidak
langsung bahwa semua objek utilitas memiliki beberapa karakteristik yang umum yang
memungkinkan untuk bisa selalu dibandingkan. Hasil dari ekonomi perilaku dan
psikologi menunjukkan bahwa adanya efek endowment (orang menempatkan nilai yang
lebih tinggi pada hal-hal yang sudah dimiliki), hiperbolic discounting (orang melakukan
pemotongan pada tingkat waktu dekat dengan nilai tinggi dibandingkan pada masa akan
datang), loss aversion (orang secara signifikan menolak untuk mengalami kerugian
dibandingkan gagal untuk menerima keuntungan setimpal), the part-whole problem
(orang secara konsisten menempatkan nilai yang lebih tinggi pada jumlah komponen
individual dari objek utilitas daripada keseluruhan nilai dari barang tersebut) dan masih
banyak keanehan yang terjadi pada teori pilihan konsumen.

Titik awal untuk analisis ekonomi adalah aktor rasional yang membuat keputusan tanpa
konteks sosial atau lingkungan. Kerangka sosial merupakan faktor penting dalam
ekonomi pengambilan keputusan, dan orang akan membuat keputusan berbeda sebagai
anggota kelompok sosial daripada sebagai seorang individu yang mandiri dan terisolasi.
Keinginan manusia bersifat kontingen yaitu secara sosial, bukan sebagai bentuk yang
atomistik.

Gagasan mengenai teori marginal atau batas tersebut memunculkan adanya asumsi
untuk dasar dari ekonomi neoklasik, hal ini termasuk subtitusi, nilai monisme, biaya
peluang, dan ekuilibrium. Margin dapat diartikan sebagai pandangan dalam sebuah ilmu
ekonomi yang bertahap, terus-menerus, dan progresif. Akuntansi sosial menyediakan
cara sistematis untuk mengatur informasi kuantitatif maupun kualitatif dan berfungsi
sebagai landasan untuk menganalisis dan mengevaluasi pilihan kebijakan alternatif non-
marginal dan mempertimbangkan dampaknya dalam konteks ekologi, ekonomi, dan
sosial. Perlakuan ketidakpastian adalah isu utama yang membagi ahli ekonomi neo-
liberal dan heterodoks.

BAB VII Keberlanjutan dalam Ekonomi Ekologi

Ekologi dan ekonomi adalah cabang ilmu yang penting untuk kehidupan suatu negara.
Ekonomi Ekologi adalah suatu cabang studi yang mempelajari hubungan antara
hubungan manusia dengan alam. Ekonomi ekologi merupakan bidang ilmu
transisipliner yang relatif baru. Terdapat dua poin penting dalam mempelajari ekonomi
ekologi, yang pertama adalah dalam hal ini banyak melibatkan berbagai disiplin ilmu
yang relevan. Kedua, terdapat banyak fenomena dan masalah yang berkaitan dengan
ekonomi dan ekosistem yang dapat diselesaikan dengan pendekatan klasik. Ekonomi
dimaknai sebagai sistem yang tunggal dan lingkungan dimaknai sebagai satu
lingkungan alami yang utuh, yaitu bumi.

Lingkungan dan ekonomi adalah hal yang saling ketergantungan, hal yang terjadi pada
sistem ekonomi akan berpengaruh pada lingkungan begitu pula sebaliknya.
Kepentingan lingkungan berada di bawah kepentingan ekonomi untuk model
pembangunan seperti ini, jadi apabila suatu proyek Memberikan manfaat yang lebih
besar untuk ekonomi, walaupun memiliki dampak lingkungan yang buruk maka tetap
proyek tersebut dilaksanakan. Mengutamakan prinsip ekonomi tidak menjamin sebuah
pembangunan yang berkelanjutan, sehingga perlu adanya perhatian yang lebih dalam
antara interaksi dan ekonomi dan ekologi. Terdapat dua hal yang sangat berkaitan
dengan keberlanjutan suatu negara di masa akan datang yaitu pembangunan dan
degradasi lingkungan.

BAB VIII Keberlanjutan dan Pembangunan Berkelanjutan

Pertumbuhan ekonomi adalah proses yang menyebabkan adanya peningkatan


perekonomian suatu wilayah sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang
nantinya berdampak pada kesejahteraan masyarakat tersebut. Pertumbuhan ekonomi
akan terjadi apabila output dari proses produksi mampu terdistribusi dan tumbuh secara
cepat dibandingkan dengan populasinya. Pembangunan ekonomi adalah suatu hal yang
dimensional dan bersifat dinamis karena adanya suatu proses integrasi yang terjadi
karena populasi penduduk yang semakin meningkat diikuti dengan perkembangan
teknologi yang pesat yang menyebabkan adanya terobosan besar dalam bidang
perbaikan struktur ekonomi, perubahan tatanan sosial, mampu mengurangi ketimpangan
dan pengangguran. Terdapat tiga inti dari pembangunan yang bisa digunakan untuk
menggambarkan tujuan masyarakat, yaitu pangan, penghargaan diri, dan bebas dari
perbudakan. Pembangunan berkelanjutan adalah langkah untuk bisa menyelaraskan,
mengintegrasikan, dan menyamaratakan aspek sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan
hidup. Pembangunan berkelanjutan mengintegrasikan pembangunan sosial budaya dan
pembangunan lingkungan hidup ke dalam arus utama pembangunan nasional agar
kedua aspek tersebut mendapat perhatian sama bobotnya dengan aspek ekonomi.
Konsep pembangunan berkelanjutan memiliki sebuah sifat yang bernilai normatif, di
mana hal ini membuatnya sulit untuk dijabarkan secara analitis. Elemen dari ketiga
perspektif yaitu ekonomi ekologi, dan sosial sangat penting untuk memahami dan
membuat sebuah langkah untuk keberlanjutan.

Ekologi memiliki implikasi yang lebih signifikan yang berkaitan dengan proses yang
menghasilkan adanya suatu variabilitas dan kebaruan. Hubungan kausatif berjalan dua
arah-meningkatkan kemiskinan dan hilangnya mata pencaharian pedesaan-mempercepat
degradasi lingkungan karena orang-orang yang kehilangan tempat tinggal memberi
tekanan lebih besar pada hutan, perikanan, dan lahan marginal. Prinsip keberlanjutan
menyiratkan tujuan dan kebijakan baru di semua bidang utama pembangunan ekonomi,
hal ini termasuk populasi, pertanian, energi, industri, dan sistem sumber daya
terbarukan. Secara general keberlanjutan sosial menunjukkan bahwa untuk memenuhi
kebutuhan tidak bisa hanya dengan mengandalkan data dan bukti objektif untuk
mendorong perubahan dalam perspektif manusia mengenai masalah lingkungan yang
dihadapi.

BAB IX Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Pertumbuhan ekonomi biasanya mengacu pada kenaikan tingkat jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan, seperti yang terhitung dalam Produk Domestik Bruto (PDB).
Kesejahteraan manusia adalah konsep yang kompleks dan beragam, ditentukan oleh
berbagai faktor termasuk tingkat pendapatan (absolut dan relatif), status kesehatan,
tingkat pendidikan, kondisi lingkungan rumah dan kualitas lingkungan. Komisi
Pengukuran Kinerja Ekonomi dan Kemajuan Sosial mengidentifikasikan adanya
sejumlah dimensi yang berpengaruh terhadap kesejahteraan yaitu standar hidup,
kesehatan, pendidikan, aktivitas pribadi termasuk pekerjaan, suara politik dan
pemerintahan, hubungan sosial, lingkungan (sekarang dan masa depan), dan keamanan
(ekonomi maupun fisik).

Kesejahteraan adalah konsep yang bersifat multidimensi, pertumbuhan ekonomi tetap


menjadi faktor penting yang dapat mendorong atau memungkinkan perbaikan dalam
berbagai dimensi, sehingga sangat penting untuk melakukan perbaikan keberlanjutan
dalam standar hidup, kesehatan, harapan hidup, pendidikan dan kesempatan ekonomi,
dan untuk membantu pemerintah mewujudkan berbagai tujuan ekonomi, sosial dan
lingkungan. Aset dan layanan yang disediakan oleh lingkungan alam dapat digabungkan
ke dalam empat kategori besar, yaitu penyedia layanan, pengaturan layanan, layanan
budaya, dan layanan pendukung.

BAB X Instrumen Kebijakan Lingkungan

Instrumen kebijakan ekonomi dalam pembiayaan pengelolaan secara khusus dapat


dibedakan menjadi beberapa, yaitu:

1. Kebijakan insentif dan subsidi


2. Kebijakan disinsentif, pajak dan retribusi
3. Kebijakan penentuan harga dari sumber daya.

Jika dikaitkan dengan tujuan dari pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan,
fungsi instrumen ini adalah:

1. Mendorong penggunaan dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih efisien.
2. Menerapkan prinsip polluter pays principle, sehingga limbah buangan akibat
tindakan seseorang atau perusahaan terhadap kelompok masyarakat lain dapat
dibatasi.

Pengaturan Command And control (CAC) adalah pendekatan kebijakan lingkungan


yang paling umum digunakan meskipun pendekatan ekonomi menjadi semakin penting.
Pendekatan CAC terdiri atas perundangan, penegakan hukum dan peraturan yang
mengatur tujuan, standar dan teknologi yang Harus dipatuhi oleh perusahaan atau
perseorangan yang menghasilkan bahan pencemar. Ada banyak faktor yang dapat
mempengaruhi daya saing suatu negara atau sektor, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Hal ini termasuk dalam nilai tukar, stabilitas politik, sumber daya
manusia, kebijakan perpajakan, undang-undang lingkungan dan non-lingkungan, tingkat
penelitian dan pengembangan dan akses ke pasar. Terdapat 7 tipe instrumen ekonomi,
yaitu:

1. Biaya emisi atau pajak


2. Biaya penggunaan
3. Biaya produk atau pajak yang diterapkan pada harga produk
4. Biaya administrasi
5. Perdagangan emisi
6. Sistem pengembalian dana (deposit-refund system)
7. Subsidi.

Instrumen ekonomi memiliki 6 kelebihan diantaranya, antara lain:

1. penyesuaian yang otomatis


2. Efektivitas biaya
3. Insentif
4. Fleksibilitas
5. Peningkatan pendapatan
6. Konservasi sumber daya dan transmisi

BAB XI Perdagangan Internasional dan Lingkungan

Perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia semakin terintegrasi dengan keadaan


perekonomian di dunia, hal ini dapat dikarenakan sistem perekonomian yang sedang
digunakan adalah sistem perekonomian terbuka di mana aktivitas yang dilakukan
berhubungan dengan dunia internasional. Hubungan yang ada pada perdagangan dan
lingkungan bukan terkait masalah produk yang dihasilkan saja,bnamun mencakup
proses produksi (awal) hingga barang tersebut terdistribusi (akhir). Salah satu bentuk
kegiatan produksi dari awal hingga akhir meliputi ecolabelling, recycling, packaging,
bottling dan sebagainya. Prinsip dari perdagangan internasional dapat dibagi menjadi 4,
yaitu:

1. Prinsip dasar kebebasan berkontrak


2. Prinsip dasar Pacta Suntuk Servanda
3. Prinsip dasar penyelesaian sengketa dengan Arbitrase
4. Prinsip dasar kebebasan komunikasi

World Trade Organization (WTO) adalah organisasi perdagangan internasional yang


berusaha untuk mewujudkan adanya liberasi perdagangan dengan banyak cara, salah
satunya adalah dengan menghapuskan beberapa hambatan dalam proses perdagangan
seperti tarif maupun non-tarif dan mengurangi tindakan diskriminasi dalam proses
perdagangan.

Prinsip perdagangan yang menurut WTO adalah prinsip yang non-diskriminatif. Prinsip
ini memiliki dua tujuan utama yaitu tujuan dalam bidang politik dan dalam bidang
ekonomi. Pada bidang politik prinsip ini berkaitan dengan hubungan perdagangan
internasional antar negara dengan tujuan mencegah timbulnya sengketa. Dalam bidang
ekonomi, prinsip ini mendorong munculnya liberasi perdagangan seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Tujuan utama dari prinsip ini adalah untuk melakukan
perlindungan dan mencegah adanya diskriminatif dari industri dalam negeri maupun
dengan Mitra berdagangnya dan untuk mencegah ketidaefisienan penggunaan sumber
daya serta gangguan dalam proses pemasaran. Perdagangan internasional yang semakin
terbuka dan terintegrasi dengan negara-negara lain dipengaruhi oleh beberapa faktor
internal negara dan faktor eksternal. Faktor eksternal tersebut antara lain ratifikasi
perjanjian perdagangan yang terjadi antar negara, wilayah, atau secara menyeluruh
(global). Metode proses produksi atau production process methods (PPMs) adalah
semua jenis aktivitas produksi yang dimulai dari pembuatan produk hingga produk
tersebut siap di untuk dipasarkan. PPMsadalah terbagi menjadi dua jenis yaitu PPMs
produk related dan PPMs non-produk related.

BAB XII Equity

Prinsip utama dibalik pembangunan berkelanjutan adalah keadilan dan equity antar
sektor. Pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan yang
memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan Generasi masa depan
untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Equity menyiratkan mengenai perlunya
keadilan dalam distribusi keuntungan dan kerugian, dan hak setiap orang terhadap
kualitas dan standar hidup yang dapat diterima. Intergenerational equity adalah konsep
yang menyatakan bahwa manusia memiliki lingkungan alam dan budaya yang sama
baik dengan generasi sekarang dan generasi lainnya, masa lalu dan masa depan.

Peran kebijakan lingkungan adalah untuk menciptakan ekonomi, menyediakan standar


kehidupan yang lebih tinggi, terutama bagi mereka yang memiliki sumber daya paling
sedikit. Gagasan lain yang memiliki potensi besar untuk membantu tugas dalam
kembali keseimbangan dan efisiensi yaitu konsep eksternalitas. Eksternalitas adalah
perbedaan antara biaya sosial dan biaya pribadi. Konsep eksternalitas memiliki
keharmonisan dengan pemikiran pada ahli ekonomi, pemerhati lingkungan dan
masyarakat umum. Pendekatan pengendalian pencemaran adalah untuk
menginternalkan biaya eksternal dengan pajak atau instrumen lain yang mengharuskan
produsen dan konsumen yang menghasilkan polusi untuk menghitungkan biaya-biaya
ini. Ada anggapan yang menyatakan bahwa biaya eksternal yang bersifat negatif adalah
sesuatu yang ilegal atau tidak sah dan ketergantungan untuk kelestarian lingkungan
serta keadilan sosial menjadi suatu hal yang penting, namun tidak semua eksternalitas
bersifat negatif. Eksternalitas positif terjadi ketika kegiatan ekonomi membawa manfaat
bagi orang lain yang tidak terlibat langsung dalam transaksi. Analisis eksternalitas
menyiratkan bahwa tidak tepat untuk berusaha mengurangi polusi ke nol. sebaliknya
biaya sosial dari barang yang menciptakan polusi harus seimbang dengan manfaat sosial
mereka.

Pergeseran besar dari sumber daya global dan nasional ke dalam pendidikan sangat
menarik dengan adanya tiga alasan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara meningkatkan
equity, dengan meningkatkan daya beli masyarakat miskin, proses produksi yang hijau
seperti melakukan pergeseran output yang dapat meningkatkan PDB sekaligus
memperbaiki lingkungan dari meningkatnya pertumbuhan. Pengurangan dari ketidak
sertaan adalah tujuan dari equity yang sejati, terlepas dari dampak lingkungannya
namun berbagai norma sosial mengenai masalah ini sangat bervariasi, dari satu tempat
ke tempat yang lain dan dari waktu ke waktu. Ilmu ekonomi ekologi yang mencakup
gagasan keberlanjutannya semakin luas dan mengakui bahwa equity memiliki tempat
yang penting dalam sebuah pemikiran teoretis dan tidak dapat dipungkiri bahwa nilai
tersebut tercermin di dunia, namun yang perlu kita ketahui bahwa equity bukanlah
subjek yang bernilai netral.
BAB XIII Isu dalam Ekonomi Ekologi dan Pembangunan Berkelanjutan

Logika dari ilmu mengarahkan agar fokus pada faktor pembatas yang ada untuk bisa
menghemat modal alam dan buatan dalam jangka pendek dan berinvestasi pada
kenaikan dalam jangka panjang. Logika ekonomi tidak pernah berubah, namun identitas
faktor pembatasnya sudah ada yaitu model buatan manusia, saat ini model manusia
telah banyak meningkatkan modal alam. Pendapatan adalah konsumsi berkelanjutan
yang maksimal, konsumsi maksimal akan tetap meninggalkan kapasitas produktif utuh
pada akhir periode. Terdapat tiga masalah ekonomi yang utama yaitu alokasi distribusi,
dan skala. Alokasi sumber daya efisien antara pengguna alternatif adalah masalah
ekonomi yang paling banyak dibahas, sehingga banyak yang menganggap Bahwa
masalah alokasi adalah yang terpenting. Untuk setiap tujuan dari kebijakan yang
independen diperlukan instrumen kebijakan yang terpisah. Untuk bisa menyelesaikan
masalah lokasi, ada sebuah mekanisme pasar. Untuk masalah distribusi, terdapat
kebijakan pendapatan dan kesejahteraan yang terpisah. Untuk skala mulai untuk
membuat tujuan yang jelas mengenai hal ini sehingga semakin banyak yang peduli
mengenai skala dari modal alam dan modal buatan manusia. Upaya ekonomi untuk bisa
memecahkan masalah distribusi antar generasi adalah dengan nilai diskonto. Tingkat
diskonto (tingkat suku bunga) adalah harga yang ditentukan berdasarkan distribusi
pendapatan tertentu dan pada skala makro ekonomi tertentu. Indonesia berada pada jalur
strategis lingkungan yang baik, sehingga bisa terus melakukan kegiatan pembangunan
ekonomi untuk mensejahterakan rakyatnya. Akan tetapi, hal ini berdampak pada
terdegradasinya sumber daya alam yang ada. Hal ini dikarenakan aspek perlindungan
dan pelestarian lingkungan yang terabaikan. Terdapat beberapa negara di dunia yang
telah mulai menerapkan konsep E3 ( Ecology, Economy, dan Equity) untuk
mewujudkan SDG atau Sustainable Development Goal. Sustainable Development Goal
adalah suatu agenda universal dari pemerintah dunia yang memerintahkan suatu negara
untuk membuat strategi yang holistik dengan mengkombinasikan antara pertumbuhan
ekonomi, sosial, dan keberlanjutan dari lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai