Anda di halaman 1dari 13

MENGULAS BUKU E3 ECOLOGY, ECONOMY, EQUITY

SEBUAH UPAYA PENYEIMBANGAN EKOLOGI DAN EKONOMI

(PENULIS: RITA PARMAWATI)

Oleh: Aster Vabellarosy Langgeng Ngayomi

BAB 1
Ekologi merupakan mata pelajaran multidisiplin yang meliputi ilmu bumi,
geologi, dan biologi. Memiliki banyak fungsi di dunia nyata dalam kesehatan
masyarakat, ekonomi, ilmu dasar dan terapan, pengelolaan lahan alami, agroekologi,
perkebunan, pertambangan, agroforestri, perikanan, perencanaan kota (ekologi
perkotaan), dan hubungan sosial. Ekonomi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari
penggunaan sumber daya yang berbeda, yang merupakan keinginan atau kebutuhan
manusia yang tidak terbatas. Ekonomi ekologi adalah studi tentang hubungan antara
manusia dan lingkungan, menunjukkan bagaimana proses ekonomi dan ekologi
berinteraksi. Manusia terkait erat dengan prinsip ekonomi karena kemampuan unik
mereka untuk berkomunikasi secara sosial dan terlibat dalam kegiatan ekonomi.
Tiga Pilar Keberlanjutan merupakan tiga faktor yang memungkinkan
pembangunan berkelanjutan: kemajuan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan
kesetaraan masyarakat. Dalam kemajuan ekonomi harus bisa memproduksi barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kelestarian lingkungan memerlukan keadilan
dan pemerataan, sedangkan kesetaraan masyarakat membutuhkan tanggung jawab,
keterlibatan, dan pemerataan pemerintah dalam kesehatan dan pendidikan.
Pembangunan ekonomi menyebabkan penipisan sumber daya alam dan perusakan
habitat. Terdapat 5 bukti subsistem ekonomi telah mencapai atau melampaui batas
ekosistem global sebagai sumber dan tempat pembuangan limbah, menurut Contanza et
al. (1997) antara lain penggunaan biomassa manusia, perubahan iklim, degradasi lahan,
kerusakan lapisa ozon, dan penurunan tingkat biodiversitas.

BAB 2
Ekonomi sumber daya alam secara metodis menjelaskan penggunaan sumber
daya alam dengan cara yang logis dan ekonomis, sedangkan ekonomi lingkungan
berkaitan dengan penentuan jumlah polusi yang ideal dan menggunakan efisiensi
ekonomi untuk menjaga ekosistem. Teori ekonomi adalah studi tentang distribusi yang
efisien dari sumber daya terkait produksi untuk mengoptimalkan output. Sumber daya
alam adalah entitas yang terpisah-pisah seperti air murni, oksigen, dan makhluk hidup
seperti ikan, atau mereka ada dalam bentuk alternatif yang harus diolah untuk
mendapatkan sumber daya seperti bijih logam, minyak, dan sebagian besar bentuk
energi. Sumber daya terbarukan adalah sumber daya alam yang memiliki nilai inheren
atau berharga untuk keberlanjutan jangka panjang dan penggunaan manusia. Sedangkan
sumber daya alam tak terbarukan adalah sumber daya yang tidak dapat diisi ulang pada
tingkat yang memadai untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam jangka panjang.
Sumber daya juga dibagi menjadi dua jenis tergantung pada asalnya: biotik dan abiotik.
Dalam pendekatan ekonomi terhadap pengelolaan sumberdaya, faktor-faktor
persekutuan adalah jenis penilaian yang dapat dikaitkan dengan kesejahteraan manusia
dalam metode ekonomi hingga pengelolaan sumber daya. Metrik ekonomi berkelanjutan
didasarkan pada pemahaman keberlanjutan yang cukup lemah, yang berpendapat bahwa
tingkat modal harus dipertahankan, tetapi semua instrumen kebijakan lingkungan
memiliki tujuan yang sama: mencapai perbaikan lingkungan, menjaga agar pengeluaran
pelaku ekonomi tetap rendah, dan menghindari dampak negatif. Dominasi ekonomi
adalah studi tentang hubungan antara output dan konsumsi, serta pergerakan di masing-
masing area tersebut. Makroekonomi mempelajari perilaku semua tindakan ekonomi,
sedangkan mikroekonomi mempelajari bagaimana mempertahankan output pada tingkat
yang memastikan lapangan kerja maksimum.

BAB 3
Analisis ekonomi digunakan untuk menilai kelayakan suatu kegiatan, yang
ditentukan oleh sejumlah faktor, seperti tingkat pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat setempat. Digunakan untuk merumuskan kebijakan
pembangunan daerah dan nasional, seperti kebijakan fiskal dan kebijakan moneter, yang
didasarkan pada analisis ekonomi mikro dan makro untuk menentukan besaran
pengaruhnya. Tahapan rinci dalam suatu kegiatan untuk menyelidiki kelayakan suatu
kegiatan, yang disebut sebagai evaluasi ekonomi sumber daya alam. Penilaian yang
diberikan akan meliputi perbandingan langsung dengan pilihan nilai alternatif dan
fasilitas, serta analisis biaya-manfaat, yang dapat digunakan sebagai instrumen penting
dalam perumusan kebijakan. Salah satu alat untuk bisa mengevaluasi kebijakan yang
ada yaitu Analisis Efektivitas Biaya dan Analisis Biaya Manfaat.
Pertumbuhan Hijau dianggap penting untuk mengatasi hambatan dalam
pertumbuhan ekonomi jangka panjang, karena diperlukan dan efisien secara fiskal. Ini
memasukkan pertimbangan lingkungan ke dalam pilihan ekonomi, seperti efisiensi
sumber daya, sistem energi, dan mengevaluasi modal alam. Menekankan hubungan
antara pertumbuhan sosial dan kelestarian lingkungan, namun keuntungannya masih
dipandang tidak masuk akal. Instrumen tradisional seperti ekonomi neo-klasik memiliki
kekurangan, dan Pertumbuhan Hijau harus fokus pada apa yang perlu dilakukan dalam
lima sampai sepuluh tahun ke depan untuk menghasilkan pendapatan sesegera mungkin
dan menghindari terjebak pada jalur yang tidak berkelanjutan. Pertumbuhan Hijau
berkaitan erat dengan konsep Ekonomi Hijau, yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kesetaraan masyarakat secara keseluruhan sambil mengurangi risiko
lingkungan dan penurunan kualitas ekosistem. Kedua gagasan tersebut berupaya untuk
menemukan metode potensial untuk meningkatkan produksi aktivitas ekonomi dalam
menghadapi masalah iklim saat ini dan semakin punahnya sumber daya alam.
BAB 4
Pengelolaan dan perkembangan lingkungan yang sulit untuk didefinisikan
adalah bidang yang menuntut pandangan multidisipliner dan memungkinkan integrasi
dari berbagai disiplin ilmu, agama, kelas, kelompok etnis, pandangan politik dan jenis
kelamin untuk bersama-sama mencari pendekatan yang terbaik untuk menyelesaikan
masalah-masalah penting. Hasil publikasi tahun 1972 tentang The Limits to Growth
(Meadows et al, 1972) yang memunculkan adanya pandangan "overshoot", yang
mampu memperingatkan bahwa kebutuhan manusia dapat melampaui batasan secara
global dengan konsekuensi semakin sering terjadinya bencana. Namun hal ini dapat
dicegah dengan adanya pengelolaan lingkungan dan pembangunan yang efektif.
Studi menyatakan bahwa akan ada sebuah krisis untuk umat manusia, dan
manusia memiliki waktu yang terbatas untuk bisa mendapatkan hak pengelolaan
lingkungan sebelum Bumi. Gagasan dunia menghadapi krisis lingkungan dapat
mendorong munculnya perubahan yang signifikan, solusi-solusi untuk mengatasi
keadaan saat telah parah, pendekatan fokus jangka pendek. Hal ini didorong oleh
penyebab yang sangat kompleks seperti polusi yang semakin nyata, hilangnya
keanekaragaman hayati, penurunan stok ikan, degradasi tanah, penggundulan hutan,
sebuah kesadaran bahwa dunia ini terbatas dan mudah rusak, perhatian pada tingkat
pertumbuhan populasi manusia, dan kekhawatiran tentang ancaman perang nuklir dan
bencana teknologi yang tidak disengaja. Konsep pembangunan berkelanjutan telah
menjadi bagian penting dari wacana lingkungan dan kelompok yang menganut berbagai
nilai, namun menganggap perhatian ekologis sebagai hal yang penting.

Secara umum sejarah perkembangan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia


dibagi menjadi tiga masa yaitu Masa Arus Global pada tahun 1972, masa Komitmen
Internasional dan masa Komitmen Nasional dalam pengelolaan lingkungan hidup di
Indonesia, serta Pasca Reformasi. Deklarasi yang dilakukan di Stockholm pada tahun
1972, menjadi salah satu pendorong pemisahan antara hukum, internasional dan hukum
lingkungan modern. Konsep pengelolaan dan pembangunan lingkungan hidup yang
terjadi di Indonesia baru dimulai saat adanya PELITA III. Pada PELITA III difokuskan
untuk bisa meletakkan dasar-dasar pada pembuatan kebijakan dengan konsep
"membangun dan tidak merusak", hal ini untuk memisahkan antara lingkungan dan
pembangunan sehingga tidak saling dibandingkan. Fokus dari kegiatannya adalah untuk
menciptakan keselarasan antara masyarakat. Seperti tercantum dalam Pasal 33 ayat (3)
Undang-Undang Dasar 1945, yang berbunyi "Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
bagi kemakmuran rakyat".

Pada tahun 1982, pemerintah Indonesia membuat peraturan perundang-


undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup, yang kemudian disingkat menjadi
UUPPLH. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup mendorong munculnya hukum lingkungan, yang
membuat kualitas hidup di Indonesia menjadi lebih baik dan masih banyaknya kasus
lingkungan yang terbengkalai. Proses pembangunan suatu negara tidak dapat dipisahkan
dengan peran dari kelembagaan yang berupa Instansi pemerintah, LSM, perangkat
hukum, dan peraturan perundang-undangan. Kemudian untuk bisa melakukan
pengawasan pada instrumen dan lembaga-lembaga yang terkait membutuhkan
kementrian. Dalam Keputusan Presiden Presiden Nomor 2 tahun 2002 menyatakan
bahwa tugas dan wewenang BAPEDAL atau disingkat dengan Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan dialihkan ke Kementrian Negara Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Perubahan wewenang ini juga terjadi perubahan struktur organisasi yang
sesuai dengan keputusan Presiden no 4 tahun 2003. Selain instansi, lembaga lokal ini
terbukti mampu melaksanakan tugasnya untuk menjaga kelestarian lingkungan karena
masyarakat pedesaan lebih percaya adat daripada hukum yang berbeda untuk setiap
daerah.

BAB 5
Pembangunan berkelanjutan merupakan proses pembangunan yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan masa kini tetapi dengan tetap mempertahankan
stabilitasnya untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang sehingga mampu
meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya. Terdapat 5 komponen
utama dalam perencanaan strategi untuk menciptakan kesejahteraan melalui
pembangunan berkelanjutan (Dipoyuda, 1982), yaitu:
1. Pemenuhan segala kebutuhannya,
2. Memberantas kemiskinan,
3. Pembangunan dengan adanya partisipasi masyarakat,
4. Adanya kekuasaan pemerintah,
5. Melakukan pembangunan lingkungan yang berimbang.

Apabila sumber daya alam terbatas jumlahnya, maka kegiatan ekonomi yang
berdasarkan hal tersebut (arus barang dan jasa) tidak dapat dilakukan secara
berkelanjutan (sustainable). Bahasan tentang pembangunan berkelanjutan melalui
berbagai macam konferensi:

1. KTT Rio De Janeiro 1992


2. Protokol Kyoto tahun 1997
3. KTT Yohanesburg 2002
Indonesia sendiri sudah banyak terdampak dari adanya konferensi PBB mengenai
lingkungan ini, seperti:
1. Pada GBHN 1978, sudah mulai dimasukkan arah dari kebijakan pembangunan
yang memperhatikan lingkungan hidup.
2. Secara aktif mengelola SDA dan mempertahankan daya dukung lingkungan.
3. Memanfaatkan dan meningkatkan potensi dari SDA di Indonesia.
4. Pemerintah memasukkan aturan mengenai pengelolaan SDA.
5. Menggunakan SDA di Indonesia untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
6. Mulai menerapkan indikator yang bertujuan untuk melestarikan kemampuan
pembaruan SDA.

BAB 6
Ekonomi ekologi adalah suatu keseimbangan yang akan berperan dalam usaha
berkelanjutan untuk menyatukan antara teori ekonomi dan kebijakan dengan
pengetahuan dari berbagai bidang ilmu. Teori neoklasik mengalami krisis disebabkan
adanya pembongkaran pada dua tiang pokoknya. Isu konseptual yang utama muncul
dalam berbagai literatur ekonomi ekologi adalah:
1. Nilai monisme
Menyatakan secara tidak langsung bahwa semua objek utilitas memiliki
berbagai karakteristik yang umum untuk selalu bisa dibandingkan. Nilai monism
berada di belakang Analisis Biaya Manfaat atau Cost Benefit Analysis (CBA)
yang menggunakan gagasan surplus konsumen untuk menilai keinginan pilihan
kebijakan public.
2. Marginal analysis
Terdapat batas untuk analisis marginal seperti terdapat pengurangan atau
penambahna suatu spesies ke dalam sebuah ekosistem dan menimbulkan efek
yang berbeda setiap kali perubahan tersebut terjadi. Salah satu alternatif ekonomi
untuk analisis marginal adalah analisis sistem adaptif yang kompleks.
3. The treatment of uncertainty
Kebanyakan model keputusan di bidang ekonomi mengarah ke hasil yang sedikit
memperhatikan jalur menuju optimalitas. Hal yang dapat diperhatikan yaitu perlu
melakukan percobaan secara skala kecil dan pemantauan, melakukan percobaan
dengan komitmen jangka panjang, menghargai keberagaman dalam sistem
bersama, dan menekankan proses evolusioner daripada perbaikan mekanis.
4. Efisiensi, stabilitas dan equity: preferensi pasar dan nilai sosial
Mempersempit pilihan kebijakan ekonomi ke ranah efisiensi mengarahkan pada
kesimpulan bahwa mekanisme pasar harus mendorong adanya berbagai pilihan
bernilai sosial.
5. Sifat fisik produksi
Alternatif yang dikembangkan dengan baik untuk mengetahui fungsi produksi
berdasarkan teori neoklasik adalah analisis 10 yang dianggap sebagai model yang
dinamis.

BAB 7
Ekonomi ekologi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara
hubungan manusia dengan alam. Alam telah menyediakan berbagai sumber daya untuk
bisa memulai sistem ekonomi. Dalam sebuah sistem ekonomi, bahan-bahan dari alam
dianggap sebagai input dan setelah mengalami proses produksi akan menjadikannya
output, yang kemudian menjadi saran pemenuhan kebutuhan manusia. Nilai
kebahagiaan yang dibutuhkan oleh manusia juga terdapat di alam.
Pembangunan berkelanjutan hanya dapat tercipta apabila dalam prosesnya
memperhatikan prinsip-prinsip ekologi. Berdasarkan hal tersebut maka muncul konsep
yang bernama ekonomi ekologi yang berbasis pada ekologi untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian. Suatu negara akan bisa menerapkan
pembangunan berkelanjutan apabila mampu mengatasi masalah degradasi
lingkungannya.
Penurunan fungsi sumberdaya adalah salah satu tanda bahwa lingkungan mulai
terdegradasi. Contohnya adalah lahan kritis, polusi udara, dan menurunnya
keberagaman hayati. Aktivitas ekonomi yang dilakukan memungkinkan munculnya
limbah dan tidak semua limbah dapat diolah dan ditampung oleh lingkungan karena
lingkungan memiliki kapasitas yang terbatas. Hal ini menyebabkan munculnya pilihan
antara melanjutkan pertumbuhan ekonomi atau mencegah degradasi lingkungan.
Alokasi dana dari sebuah kegiatan produksi sangat memengaruhi kualitas lingkungan,
karena lingkungan yang berkualitas dapat ditentukan dengan melihat pertumbuhan
ekonominya.

BAB 8
Pembangunan ekonomi adalah suatu hhal yang bersifat dimensional dan dinamis
karena adanya suatu proses yang terjadi karena populasi penduduK yang meningkat
diikuti dengan perkembangan teknologi. Konsep dari pembangunan ekonomi sendiri
adalah menyatukan pembangunan sosial budaya dan pembangunan lingkungan hidup ke
arus utama pembangunan nasional agar kedua aspek medapatkan perhatian yang sama
adilnya dengan aspek ekonomi. Didukung dengan aspek-aspek yang mempengaruhi
jalanya pembangunan ekonomi.
Karakteristik dari pembangunan Ekonomi sendiri adalah menunjukkan bahwa
memenuhi kebutuhan tidak bisa hanya mengandalkan data dan bukti objektif untuk bisa
mendorong perubahan dalam sudut pandang manusia mengenai masalah lingkungan
yang dihadapi. Tantangan-Tangan juga tidak akan luput dari pembangunan ekonomi ada
3 kriteria tantangan utama yang aakan dihadapi yaitu, perlunya koordinasi secara global,
perlunya relevansi dengan pengambil keputusan, dan perlunya kerja sama untuk
perkiraan kondisi lingkungan masa depan dan kensekuensinya bagi manusia. Tantangan
utamanya adalah satu sisi, banyak yang menilai bahwa ekonomi global saat ini
mengancam keberbaljutan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Di sisi
lain banyak yang berpendapat bahwa perlu meningkatkan skala ekonomi untuk
meringankan tingkat kemiskinan.

BAB 9
Bangkitnya ekonomi dari masa resisi, banyak pendapat yang menyakatakan
bahwa pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan harus berlangsus lama. Lingkungan
memainkan peran kunci dalam perekonomian manusia, sebagai penyedia bahan yang
kemudia masuk kedalam proses produksu dna melalui banyak layanan yang diberikan.
Kesejahteraan adalah konsep yang besifat banyak dimensi, pertumbuhan ekonomi tetap
menjadi factor penting yang dapat mendorong atau memungkinkan perbaikan dalam
berbagai dimensi.
Kerangka kerja Ekosistem yang disediakan oleh millennium ecosystem
assessment (2005) menunjukkan bahwa layanan yang disediakan oleh lingkungan alam
dapat digabungkan kedalam empat kategori besar yaitu, peraturan pelayanan, layanan
budaya, peraturan budaya, dan layanan pendukung. Modal juga menjadi menjadi salah
satu factor peningkatan kekayaan, modal disini bisa berupa modal alami (SD yang tidak
bisa terbarukan dan terbarukan) dan ada modal tidak langsung (pengaturan air,
penyaringan polusi, dan lain-lain). Selain itu kegiatan ekonomi juga bisa menjadi
sebagai output hal ini bisa dilakukan dengan menghasilkan energi terbarukan, melalui
teknik pengolahan limbah dan teknologi yang dapat mengurangi polusi.

BAB 10
Lingkungan dapat dimanfaatkan siapa saja karena lingkungan adalah barang
public. Namun harus memiliki tanggung jawab dalam pengurusanya, sehingga perlu
adanya peran pemerintah dalam hal tersebut. Dan tujuan dari peran pemerintah ini untuk
mendorong penggunaan dan pengelolaan sumber daya alam yang kebih efisien dan
menerapkan prinsip Polluter Pays Principle.
Prinsip PPP ini memiliki 2 karakter yaitu prinsip internalisasi dan prinsip
intenasional
a. Prinsip Internalisasi adalah biaya barang dan jaasa yang dipasarakan harus
tercerminkan biaya sosial yang ditanggung yaitu biaya produksi dan
lingkungan.
b. Prinsip Internasional adalah kebutuhan memaskikan bahwa kebijakan
lingkungan di berbagai negara didasarkan pada prinsip alokasi biaya
Bersama.
Regulasi dan standarisasi sering bertentangan dengan yang disebut dengan
pendekatan ekonomi. Seperti pajak, retribusi dan lain-lain. Pengaturan CAC (Command
and Control) adalah pendelakan kebijakan lingkungan yang paling umu digunakan
meskipun pendekatan ekonomi menjadi semakin penting. Pendekatan CAC terdiri atas
perundangan, penegakan hukum dan peraturan yang mengatur tujuan standart dan
teknologi yang harus diooatuhi oleh perusahaan atau perseorang yang menghasilkan
bahan pencemar.

Pendekatan dan pengaturan untuk perlindungan lingkungan dibandingkan


dengan “pendekatan ekonomi”’ memiliki keuntungan dan kekurangan maka dari itu
adanya regulasi sudah pasti ada kekurangan dan kelebihan dari diadakanya hal ini.

Intrumen ekonomi akan menyediakan sinyal dari pasar dalam bentuk harga
relative. Fitur penting dari IE adalah memebrikan kebebasan memilih pada agen-agen
ekonomi seperti perusahaan atau perseorangan untuk mendapat memilih solusi yang
paling menguntungkan. Dampak yang bisa terjadi dari adanya instrument ekonomi
adalah penerapan kebijakan pengurangan GRK yang tidak merata seperti pajak, atau
alokasi izin emisi yang tidak merata dapat mempengaruhi daya saing masing-masing
perusahaan sector di suatu negara. Selain itu kebijakan yang mampu meningkatkan
kepedulian dan keterlibatan industry dalam isu perubahan iklim juga dapat
menyebabkan investasi yang lebih ramah lingkungan dalam jangka Panjang.

BAB 11
Perdagangan Internasional memiliki dampak yang cukup parah untuk negara-
negara yang sedang berkembang, seperti timbulnya hutang luar negeri karena aktivitas
ekspor dan impor. Akibatnya untuk melunasi hutang luar negerinya memkasa negara
untuk melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam yang ada. Salah satu bentuk
kegiatan produksi dari awal sampai akhir meliputi ecolabelling, recycling, packaging,
bottling, dan sebagainya. Perkembangan perjanjian perdagangan internasional. GATT
(General Agreement on Tariffs and Trade) bertujuan agar negara maju mulai
memberikan bantuan teknologi dan pengetahuannya kepada negara berkembang. Pada
kenyataannya masih ada beberapa negara maju yang belum berkomitmen memenuhi
sistem GATT.
Prinsip dari perdagangan Internasional dibagi menjadi empat (Adolf, 2005),
yaitu :
1. Prinsip dasar kebebasan kontrak
2. Prinsip dasar Pacta Sunt Servanda
3. Prinsip dasar penyelesaian sengketa dengan Arbitrase
4. Prinsip dasar kebebasan komunikasi
Prinsip perdagangan WTO (World Trade Organization) adalah organisasi
perdagangan internasional yang berusaha untuk mewujudkan liberasi perdagangan
dengan bermacam cara. Prinsip perdagangan menurut WTO adalah prinsip perdagangan
yang non-diskriminatif. Masalah isu lingkungan yang terjadi antara negara maju dan
berkembang menjadi konflik yang sangat potensial, sehingga diperlukan adanya
kerjasama antar negara secara global. Permasalahan lingkungan selalu menjadi hal yang
dipertimbangkan dalam perdagangan internasional, sehingga muncul rencana membuat
standarisasi dengan membuat ekolabel. Aktivitas perdagangan yang mengarah pada
pasar bebas yang memenuhi standar internasional. Konsep tersebut menimbulkan
ketidakadilan bagi negara berkembang karena produk mereka kalah bersaing dengan
produk lain yang menerapkan konsep tersebut.

Dua masalah utama yang dikhawatirkan oleh negara berkembang menurut Ismah
TR, (2014) dalam Endra W et al. (2017) :
1. Faktor lingkungan dapat menghambat proses perdagangan Internasional
2. Ketakutan akan adanya relokasi industry dan arus investasi yang
menguntungkan negara maju.
Production Process Methods (PPMs) dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. PPMs product related, dalam produk dijelaskan metode produksinya.
2. PPMs non-product related, dalam produk tidak dijelaskan metode
produksinya.
PPMs dapat berimplikasi terhadap perlindungan lingkungan dan kesehatan
dengan cara :
1. PPMs dapat digunakan suatu negara untuk mendorong negara berkembang
menerapkan sistem produksi yang ramah lingkungan.
2. PPMs dapat digunakan sebagai instrumen yang agar suatu negara lebih
mengutamakan perlindungan lingkungan dan kesehatan.
3. Penerapam PPMs tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
perdagangan Internasional, hanya dilakukan sesuai aturan GATT, Sanitary
and Phytisanitary Agreement, dan TBT Agreement.
4. PPMs yang diterapkan negara dapat mewujudkan ekonomi berkelanjutan
dengan adanya pengawasan dari WTO.
BAB 12
Prinsip utama dalam pembangunan berkelanjutan adalah keadilan dan equity
antar sektor. Equity berasal dari konsep keadilan sosial. Secara umum disepakati bahwa
equity menyiratkan mengenai prlunya keadilan dalam distribusi keuntungan dan
kerugian, dan hak setiap orang terhadap kualitas dan standar hidup yang dapat diterima.
Intergenerational equity adalah konsep yang menyatakan bahwa manusia memiliki
lingkungan alam dan budaya yang sama baik dengan generasi sekarang dan generasi
lainnya, masa lalu dan masa depan. Distribusi sumber daya ekonomi telah menjadi
semakin tidak merata dalam beberapa dekade terakhir, beberapa ahli ekonomi memiliki
beragam spekulasi mengenai adanya ketidakadilan ekonomi yang berdampak secara
sosial.
Teori pengembangan SAEJAS (Socially Environmentally Just and Sustainable)
akan terus memberi perhatian untuk menciptakan efisiensi. Hubungan antara kekayaan
dan kesejahteraan. Pertumbuhan ekonomi memiliki banyak kontrbusi saat populasi
tersebut hidup di bawah tingkat kepuasan dengan kebutuhan dasar. Pengurangan dari
ketidaksetaraan adalah tujuan dari equity yang sesungguhnya, terlepas dari dampak
lingkungannya. Seiring munculnya ilmu ekonomi ekologi yang mencakup gagasan
berkelanjutan yang semakin luas dan mengakui bahwa equity memiliki peran penting
dalam pemikiran teoritis.

BAB 13
Penurunan modal alam yang terus terjadi tanpa adanya perhatian dari dunia
dihitung sebagai pendapatan, sehingga timbul pemikiran bahwa hal tersebut adalah
bentuk dari konsumsi berkelanjutan. Kemudian kesalahan ini mulai meluas secara
global yang dampaknya pada Sistem Neraca Nasional (makroekonomi); di Neraca
Pembayaran Akun (ekonomi internasional); dan dalam Evaluasi Proyek
(mikroekonomi). Sehingga hal ini membuat pada ahli ekonomi ekologi untuk
memperbaiki kesalahan yang telah terjadi ini.
Isu dalam pembangunan berkelanjutan aktivitas masyarakat semakin lama
semakin meningkat jumlahnya yang akan berimplikasi pada makin bertambahnya
masalah-masalah sosial dan lingkungan hidup. Masalah-masalah ini akan semakin
terlihat apabila efek negatif dari aktivitas ekonomi tidak diantisipasi terlebih dahulu.
Negara yang Menerapkan Ecology, Economy, dan SDG Ekuitas ting Terdapat beberapa
negara di dunia yang telah mulai menerapkan konsep E3 (Ecology, Economy, dan
Equity) untuk mewujudkan SDG atau Sustainable Development Goal.

Sustainable Development Goal adalah suatu agenda universal dari pemerintah


dunia yang memerintahkan suatu negara untuk membuat strategi yang holistik dengan
mengkombinasikan antara pertumbuhan ekonomi, sosial, dan keberlanjutan dari
lingkungan. Alasan mengapa Swedia menjadi negara dengan tingkat keberhasilan SDG
yang tinggi karena mulai menerapkan prinsip- prinsip Ecology, Economy, dan Equity.

 Titik awal dari Pemerintah Swedia untuk menerapkan Agenda 2030 adalah
dengan melibatkan proses transformasi yang berurutan dan pengembangan
lebih lanjut dari model sosial di Swedia sebagai negara modern yang sejahtera,
dan berkelanjutan, secara lokal maupun global.
 Kerjasama yang mendalam antara semua pemangku kepentingan diperlukan
untuk bisa menerapkan Agenda 2030 dan memperkuat nilai-nilai dan kohesi
masyarakat Swedia.
 Pada sektor Equity, terdapat Kelompok Kepentingan Sosial bernama Serikat
Pekerja. Swedia memiliki tiga serikat buruh- Landsorganisationen i Sverige
(LO), Tjänstemännens Central Organisation (TCO) dan Konfederasi Swedia
dari Asosiasi Profesional (SACO).
 Pada sektor Ecology atau lingkungan, Swedia memiliki beberapa kelompok
kepentingan lingkungan yaitu World Wide Fund for Nature (WWF) dan
Naturskyddsförening atau Masyarakat Swedia untuk Pelestarian Alam atau
Swedish Society for Nature Conservation (SSCN).

Dengan adanya banyak integrasi dari kelompok-kelompok yang mendorong


tercapainya Pembangunan Berkelanjutan untuk setiap sektor di Swedia. Hal tersebut
membuat tingkat keberhasilan Swedia untuk mencapai SDG yang diterapkan oleh PBB
sangat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai