Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN BUKU E3

ECOLOGY, ECONOMY, EQUITY


Pengarang: Rita Parmawati

Nama: Kautsar Ali Lazuardi


NIM: 215030800111017
Kelas: C Pariwisata 2021

BAB 1
Pengertian

Ekologi adalah analisis ilmiah dan studi interaksi antara organisme dan lingkungannya.
Ini adalah bidang interdisipliner yang mencakup biologi, geografi, dan ilmu bumi. Ekologi
mencakup studi tentang interaksi yang dimiliki organisme satu sama lain, organisme lain, dan
komponen abiotik di lingkungan mereka. Ekonomi berasal dari Bahasa Yunani yang berartikan
tempat produksi, distribusi, atau pertukaran, konsumsi, dan penyediaan jasa layanan. Ekonomi
didefinisikan sebagai domas sosial yang cenderung berbentuk praktik di lapangan, wacana dan
pokok bahasannya terkait dengan produksi, penggunaan, dan pengelolaan sumberdaya (Paul,
2015). Agen ekonomi dapat berupa individu, bisnis, organisasi, atau pemerintah. Transaksi
ekonomi terjadi ketika dua pihak menyetujui nilai atau harga barang atau jasa yang
ditransaksikan, biasanya dinyatakan dalam mata uang tertentu.

Transaksi moneter hanya memperhitungkan sebagian kecil dari domain ekonomi.


Equity (ekuitas) berbicara tentang keadilan yang harus ada dalam diri manusia untuk dibawa
dalam kehidupan bermasyarakat. Setiap komunitas memiliki hak yang sama untuk mengakses
sumberdaya dan kemudian tidak akan ada individu atau kelompok yang dimintai
pertanggungjawaban lebih besar atas beban lingkungan. Secara umum, ekuitas menyiratkan
perlunya keadilan antara keuntungan dan kerugian yang dialami akibat adanya pembangunan.
Hubungan antara prinsip ekologi dan ekonomi disebut sebagai ekonomi ekologi. Ekonomi
ekologi adalah sebuah kajian mengenal hubungan antara manusia dan alam.

1
Dengan kata lain, kajian ini menjelaskan mengenal interaksi antara sistem ekonomi dan
sistem ekologi. Manusia tidak terlepas dari adanya prinsip ekonomi karena manusia adalah
hewan yang istimewa yang memiliki kemampuan untuk berinteraksi secara sosial antar
individu dan memiliki aktivitas ekonomi yang jauh berbeda dari hewan yang lainnya. Ekonomi
dapat dikatakan sebagai sebuah sistem tunggal sedangkan alam atau lingkungan adalah
keseluruhan alam yaitu planet bumi. Perekonomian terletak di dalam bumi di mana terjadi
proses tukar-menukar energi terjadi dalam hal itu. Sehingga, manusia pasti melakukan interaksi
dengan alam dalam setiap aktivitasnya.

Ekonomi Ekologi dan Equity


Ekonomi berasal dari Bahasa Yunani yang berarti tempat memproduksi,
mendistribusikan atau pertukaran, konsumsi, sedangkan pembangunan berkelanjutan sering
didefinisikan sebagai proses pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
mengurangi kemampuan lingkungan untuk menyediakan kebutuhan untuk generasi yang akan
datang Keberlanjutan adalah sebuah kapasitas yang digunakan untuk mempertahankan
keadaan, sehingga sangat potensial untuk digunakan dalam mempertahankan keadaan
ekonomi, ekologi politik, dan dimensi sosial jangka panjang. Terdapat tiga komponen yang
akan membantu mewujudkan pembangunan berkelanjutan yaitu pertumbuhan ekonomi,
keberlanjutan lingkungan, dan kesetaraan sosial (equity). Sehingga dalam keberlanjutan tiga
hal tersebut disebut sebagai Tiga Pilar Keberlanjutan (The Three E's of Sustainability).
Problematika (Pertumbuhan Ekonomi yang Signifikan dan Keterkaitannya dengan
Lingkungan)

Pertumbuhan ekonomi memberikan banyak kebermanfaatan bagi masyarakat dunia


dengan meningkatnya standar dan kualitas kehidupan. Namun hal itu pun menimbulkan
dampak buruk pada ekosistem kehidupan seperti berkurangan nya SDA maupun penurunan
kualitas air dan udara. Adanya pertumbuhan yang pesat tentu mempengaruhi kualitas
lingkungan dalam skala pendek maupun panjang. Tentunya hal itu berdampak buruk pada
keberlangsungan ekosistem manusia maupun makhluk hidup lainnya.

BAB 2
Ekonomi sumberdaya alam berhubungan dengan penyediaan, permintaan, dan alokasi
sumberdaya alam yang ada di bumi. Tujuan utama dari ekonomi sumberdaya alam adalah untuk
lebih memahami peran sumberdaya alam dalam perekonomian sehingga dapat dikembangkan
2
metode pengelolaan sumberdaya yang lebih berkelanjutan untuk memastikan ketersediaannya
bagi generasi mendatang. Ekonomi lingkungan fokus untuk bisa mengidentifikasikan tingkat
optimal dari suatu pencemaran lingkungan dan menggunakan efisiensi ekonomi untuk
melakukan perlindungan pada lingkungan. Mayoritas konsep yang ada terhadap ekonomi
lingkungan memperlakukan polusi sebagai aliran masalah yang hanya bersifat mencemari.
Secara substansial, hal ini membatasi analisis ekonomi, karena hampir semua bentuk polusi
memiliki dimensi ekonomi juga. Klasifikasi sumberdaya alam terbagi berdasarkan masa waktu
yakni sumberdaya yang terbarukan dan sumberdaya yang tidak terbarukan.

Pendekatan ekonomi untuk manajemen sumberdaya, indicator ekonomi berkelanjutan berasal


dari lemahnya pandangan keberlanjutan. Konsep pengelolaan sumberdaya yang tidak
terbarukan berkaitan dengan penggunaan sumber daya yang tidak optimal dan tidak
memperhatikan keberlanjutaanya. Adapun tujuan kebijakan lingkungan yaitu: 1. Tercapainya
perbaikan lingkungan, 2. Membuat pengeluaran biaya serendah mungkin bagi pelaku ekonomi,
3. Menghindari hal negatif dan menciptakan dampak positif diwilayah masyarakat lainnya.
Hubungan antara ekonomi dan lingkungan. Setiap perilaku ekonomi berkaitan dengan proses
produksi dan konsumsi dari barang dan jasa. Produksi adalah proses yang dilakukan oleh
perusahaan sedangkan konsumsi biasanya berada pada skala rumah tangga. Sebagian besar
literatur ekonomi membahas analisis interaksi antara produksi dan konsumsi dan arus dari
masing-masing bidang tersebut Terdapat dua jenis konsentrasi ekonomi, yaitu makroekonomi
dan mikroekonomi. Secara garis besar alam merupakan sumber dari adanya sumberdaya alam
(sebagai input untuk proses produksi dan konsumsi). Selama berabad-abad, alam telah
memenuhi semua fungsi ini dalam sebuah cara komplementer. Dengan meningkatnya tingkat
aktivitas ekonomi dan meningkatnya jumlah spesies manusia, ambang kapasitas asimilasi alam
telah dilanggar, keempat fungsi menjadi kompetitif, alam, serta ekosistemnya menjadi
sumberdaya yang langka, dengan kecenderungan kelangkaan yang semakin meningkat.

BAB 3

Pengertian

Manfaat ekonomi dan manfaat sosial adalah sesuatu yang dilihat dalam sebuah proyek yang
menggunakan analisis ekonomi. Secara lebih terperinci, penentuan nilai biaya dan manfaat dari

3
proyek yang dilakukan dapat dilihat dari tingkat perkembangan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat di sekitarnya. Sehingga sering disebut sebagai analisis evaluasi proyek.

Peran Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi memiliki berbagai peranan dalam perumusan kebijakan untuk pembangunan
dalam skala lokal maupun nasional, antara lain:

a. Fungsi pemerintah dalam perekonomian adalah untuk bisa menciptakan peluang pekerjaan
yang banyak tanpa menimbulkan inflasi pada negara, sehingga membutuhkan perpaduan dari
dua kebijakan negara yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

b. Integrasi dari dua alat kebijakan ini berdasarkan pada analisis mikro dan makro ekonomi
untuk bisa memperkirakan besarnya dampak yang muncul setelah keputusan dibuat.

Tujuan

Tujuan dari Green Economy yang jelas juga memberantas kemiskinan dan memberikan
dukungan kepada negara-negara berkembang. Untuk membandingkan, tujuan utama strategi
Green Growth adalah melanjutkan pertumbuhan ekonomi, dan sekaligus menyadari peran
modal alam dalam proses perencanaan dan neraca nasional. Langkah-langkah utama untuk
mencapai tujuan ini termasuk penilaian modal alam yang memadai mengingat perannya
sebagai faktor antara lain untuk memastikan pengukuran polusi dan pemanfaatan sumberdaya
yang tepat, dan juga mencegah risiko akibat keterbatasan sumberdaya dan menghilangkan
bahaya subsidi, serta terus menekan inovasi dan kompetisi pendukung (Endl & Sedlacko,
2012). Walaupun Green Growth dan Green Economy memiliki sejarah yang berbeda, yaitu
hasil karya berbagai organisasi dan kelompok sasaran yang berbeda, perbedaan antara konsep
ini telah menjadi tidak jelas dan sekarang digunakan secara bergantian. Namun, sangat sulit
untuk berpedoman pada konsep yang berbeda-beda seperti ini.

BAB 4

Pada bab 4 buku ini membahas tentang Sejarah Pengelolaan dan Perkembangan
LIngkungan.Pengelolaan dan perkembangan lingkungan adalah bidang yang menuntut
pandangan multidisipliner dan memungkinkan integrasi dari berbagai disiplin ilmu, agama,
kelas, kelompok etnis, pandangan politik dan jenis kelamin untuk bersama-sama mencari
pendekatan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah-masalah penting. Pengelolaan dan
4
perkembangan lingkungan adalah kegiatan yang bersifat top-down, sekarang kegiatan ini
sangat membutuhkan partisipasi masyarakat untuk bisa bekerja sama mewujudkan keselarasan
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Pada umumnya lintas sejarah perkembangan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia dapat
diuraikan menjadi tiga masa, yaitu Masa Arus Global pada tahun 1972, masa adanya Komitmen
Internasional, dan masa adanya Komitmen Nasional dalam pengelolaan lingkungan hidup di
Indonesia, serta Pasca Reformasi. Pada tahun 1982, pemerintah Indonesia membuat peraturan
perundang-undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup dengan nama Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup,
yang kemudian disingkat menjadi UUPPLH. Pada UUPPLH ini prinsip yang dianut adalah
prinsip "Ecodevelopment", yang merupakan perpaduan antara pembangunan dan lingkungan.
Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan hidup adalah anugerah dari Tuhan yang harus dikembangkan dan dilestarikan
untuk menciptakan keselarasan dan keseimbangan untuk semua aspek

2. Sumberdaya alam harus digunakan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat dan


sumberdaya alam harus dilestarikan dengan penggunaan yang bijaksana, terpadu, dan
menyeluruh dengan mempertimbangkan masa depan.

3. Asas yang digunakan dalam pengelolaan lingkungan seimbang untuk bisa mewujudkan
pembangunan yang berkesinambungan dengan alam.

4. Kehidupan yang optimal hanya dapat tercapai pada lingkungan yang seimbang dan serasi.

BAB 5

Pada bab 5 buku ini membahas tentang Sejarah Pembangunan Berkelanjutan.Pembangunan


berkelanjutan merupakan sebagai proses pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan masa Ini tetapi dengan tetap mempertahankan stabilitasnya untuk memenuhi
kebutuhan di masa yang akan datang. Tujuan dari pembangunan berkelanjutan ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan manusia sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih
baik dari sebelumnya. Menurut pada ahli dalam Rahmatullah (2015), terdapat beberapa kaldah
dalam pembangunan berkelanjutan antara lain:

1. Pemerataan dan keadilan (equity and justice),


5
2. Keberlanjutan ekologis (ecological sustainability).

3. Keberlanjutan ekonomi (economic sustainability).

4. Keberlanjutan sosial budaya (social-culture sustainability).

5. Keberlanjutan politik (political sustainability).

6. Keberlanjutan pertahanan dan keamanan (defense and security sustainability),

7. Pendekatan integratif, perspektif jangka panjang (long term perspective).

Pada bab ini juga membahas mengenai Kunci dari pembangunan berkelanjutan itu adalah
terpenuhinya kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan lingkungan atau sumberdaya
untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Dalam konteks ini, kebutuhan adalah
suatu hal yang berguna untuk kelangsungan hidup alam dan manusia. Indonesia menjadi salah
satu negara yang menyepakati penerapan dari tujuan pembangunan berkelanjutan dan memiliki
komitmen untuk menyukseskan hal tersebut. Hingga tahun 2016 Indonesia dalam
penerapannya untuk pembangunan berkelanjutan telah melakukan beberapa langkah seperti
berikut:

1. Melakukan pemetaan untuk bisa menyelaraskan antara tujuan dan target pembangunan
berkelanjutan untuk pelaksanaan pembangunan nasional.

2. Melakukan pemetaan mengenai data dan indikator pada target pembangunan berkelanjutan.

3. Menyusun definisi operasional untuk setiap langkah dalam pembangunan berkelanjutan.

4. Menyusun peraturan pemerintah yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan baik


mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan targetnya.

5. Membuat rencana aksi secara nasional dan daerah untuk menyukseskan implementasi
berkelanjutan di Indonesia.

BAB 6

Ekonomi ekologi adalah suatu keseimbangan yang akan berperan dalam usaha berkelanjutan
untuk menyatukan antara teori ekonomi dan kebijakan dengan pengetahuan dari berbagai
bidang ilmu. Nilai Monisme menyatakan secara tidak langsung bahwa semua objek utilitas
memiliki beberapa karakteristik yang umum yang memungkinkan untuk bisa selalu
6
dibandingkan. Hingga abad ke- 20 terjadi perdebatan oleh para ahli ekonomi mengenal variasi
nilai, yang di dalamnya termasuk penggunaan dengan nilai tukar, teori energi tenaga kerja, dan
lainnya. The Rational Actor Model yaitu Titik awal untuk analisis ekonomi adalah aktor
rasional yang membuat keputusan tanpa konteks sosial atau lingkungan. Eksperimen teori
permainan dan hasil analisis laboratorium yang melibatkan perilaku manusia telah
menyebabkan munculnya keraguan pada validitas dari aktor rasional neoklasik. Temuan ini
menunjukkan bahwa preferensi bersifat endogen, artinya mereka bergantung pada konteks
sosial, sejarah individu, dan preferensi sadar pengembangan (Albert dan Hahnel, 1990, Bowles,
1998).

Marginal Analysis Gagasan mengenai teori margin atau batas tersebut memunculkan adanya
asumsi untuk dasar dari ekonomi neoklasik, hal ini termasuk substitusi, Nilai Monisme, biaya
peluang, dan ekuilibrium. Terdapat batas untuk Analisis Marginal yang terlihat dalam kasus
valuasi ekosistem yang ditunjukkan oleh Gowdy pada tahun 1997. Misalnya, terdapatnya
pengurangan atau penambahan suatu spesies ke dalam sebuah ekosistem, hal ini akan
memengaruhi spesies lain dan kestabilan dengan cara yang tidak terduga. Selanjutnya, akan
menimbulkan efek yang berbeda setiap kali perubahan tersebut terjadi. 7 The Treatment of
Uncertainty Perlakuan Ketidakpastian adalah isu utama yang membagi ahli ekonomi neo-
liberal dan heterodoks. Dalam sintesis neoklasik setelah Perang Dunia II, wawasan Teori
Umum Keynes mengenai pentingnya ketidakpastian dan 'roh binatang' tidak digunakan lagi
karena tidak sesuai teori deterministik dan teori perilaku makroekonomi yang deterministik.

BAB 7

Keberlanjutan dalam ekonomi ekologi. mengenai ekonomi ekologi, ekonomi ekologi adalah
suatu cabang studi yang mempelajari hubungan antara manusia dengan alam. Interaksi antara
ekonomi dan ekologi, aktivitas ekonomi manusia sekarang sudah berskala global sehingga
semakin tinggi dari interaksi dari pemasukan bahan-bahan limbah ke lingkungan dan akan
mempengaruhi kinerja dan kestabilan ekosistem. Pembahasan kedua mengenai keberlanjutan
dalam ekonomi ekologi, apabila suatu proyek memberikan manfaat yang lebih besar untuk
ekonomi walaupun memiliki dampak lingkungan yang buruk maka akan tetap dilaksanakan
proyek tersebut. Degradasi sumberdaya lingkungan, sumberdaya dapat menghasilkan manfaat
dan kegunaan tanpa perlu adanya proses produksi. Penurunan fungsi sumberdaya adalah salah
satu tanda bahwa lingkungan mulai terdegradasi.
7
BAB 8

Pada bab 8 buku ini membahas tentang Keberlanjutan dan Pembangunan Berkelanjutan.
Pembangunan ekonomi adalah suatu hal yang dimensional dan bersifat dinamis karena adanya
suatu proses integrasi yang terjadi karena populasi penduduk yang semakin meningkat diikuti
dengan perkembangan teknologi yang pesat yang menyebabkan adanya terobosan besar dalam
bidang perbaikan struktur ekonomi, perubahan tatanan social, mampu mengurangi
ketimpangan dan pengangguran (Suryana, 2000; Todaro, 2008). Pembangunan berkelanjutan
mengacu pada pembangunan yang mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Hal ini mencakup pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi
yang inklusif, dan pemerataan keadilan sosial.

Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu langkah untuk bisa


menyelaraskan,mengintegrasikan,danmenyamaratakan aspe-aspek social budaya,ekonomi,dan
lingkungan hidup.Pada bab ini juga membahas aspek dalam pembangunan berkelanjutan
dimana bisa dilihat dari beberapa sudut pandang seperti Sudut pandang ekonomi,sudut pandang
ekologi,sudut pandang social,dan sudut pandang secara keseluruhan.Secara general
keberlanjutan social itu menunjukan bahwa untuk memenuhi kebutuhan tidaj bisa hanya
dengan mengandalkan data dan bukti objektif untuk mendorong perubahan dalam perspektif
manusia mengenai masalah lingkungan yang dihadapi.

BAB 9

Pada bab 9 buku ini membahas tentang Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup.Dimana
dijelaskan bahwa Pertumbuhan ekonomi biasanya mengacu pada kenaikan tingkat jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan, seperti yang terhitung dalam Produk Domestik Bruto (PDB).
Meski kesejahteraan adalah konsep yang bersifat multi dimensi, pertumbuhan ekonomi tetap
menjadi faktor penting yang dapat mendorong atau memungkinkan perbaikan dalam berbagai
dimensi. The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
Mendefinisikan model alam sebagai aset dari alam yang berperan untuk menyediakan input
sumber daya alam dan jasa lingkungan dalam proses produksi ekonomi.

8
Bab ini juga membahas mengenai modal alami sebagai input langsung terhadap peningkatan
kekayaan.Dimana terdapat dua jenis bahan baku yang dapat dimanfaatkan untuk proses
produksi yang kemudian akan didistribusikan ke konsumen yaitu antara lain :

1. Sumberdaya yang tidak dapat terbarukan,yaitu sumberdaya yang sifatnya terbatas yang
dapat habis dari waktu ke waktu.Contohnya seperti bahan bakar fosil,mineral,logam yang
diambil dari alam untuk bisa menghasilkan energy.

2. Sumberdaya terbarukan yaitu merupakan sumberdaya yang mampu diisi ulang melalui
proses alami atau reproduksi sendiri.Namun, sumberdaya ini bisa habis jika dikonsumsi dengan
kecepatan yang lebih cepat daripada reproduksi ulang.

BAB 10

Ekonomi berwawasan lingkungan adalah hal positif yang dapat dirasakan oleh semua pihak
antar generasi. Karena selama ini banyak kritik yang menyatakan bahwa ekonomi yang ada
masih belum berpihak kepada lingkungan. Bahkan proses produksi banyak mendorong pada
terdegradasinya lahan yang ada di alam. Hal ini dikarenakan pada mulanya ekonomi tidak
membicarakan masalah lingkungan, karena lingkungan dianggap sebagai faktor luar dan
sebagai barang bebas.

Keuntungan Instrumen ekonomi memiliki kelebihan apabila digunakan, yaitu adalah:

1. Penyesuaian yang Otomatis

2. Efektivitas Biaya

3. Insentif

4. Fleksibilitas

5. Peningkatan Pendapatan

6. Konservasi sumber daya dan transmision

BAB 11

perdagangan internasional dan lingkungan. Yang pertama yaitu tentang perdagangan


internasional, perdagangan internasional memiliki dampak yang cukup parah untuk negara-
9
negara yang sedang berkembang atau negara dengan tingkat ekonomi yang rendah yaitu
munculnya hutang luar negeri karena proses ekspor dan impor. Pembahasan kedua yaitu
tentang perkembangn perjanjian perdagangan internasional. Pembahasan yang ketiga yaitu
tentang prinsip-prinsip hukum perdagangan internasional yang terbagi menjadi 4 yaitu: prinsip
dasar kebebasan berkontrak, prinsip dasar pacta sunt servanda, prinsip dasar penyelesaian
sengketa dengan arbitrase, dan prinsip dasar kebebasan komunikasi. Terdapat pula prinsip non
diskriminatif menurut WTO yang berperan dalam keadilan distributif, yaitu terdapat tujuan
dalam bidang politik dan bidang ekonomi.

Pembahasan ke empat yaitu mengenai kaidah lingkungan dalam perdagangan, mulai


mempertimbangkan mengenai internalisasi biaya lingkungan hidup juga dapat digunakan
untuk mencapai pembangunan yang keberlanjutan. Adapun pembahasan mengenai
standardisasi lingkungan, industri diwajibkan untuk mampu mengendalikan dan mencegah
kerusakan lingkungan dalam setiap proses produksinya. Pembahasan ke lima yaitu tentang
perlindungan lingkungan hidup dalam hukum perdagangan internasional. Pembahasan ke enam
yaitu tentang menerapkan metode proses produksi, yang dimana membahas terkait dengan
implikasi hukum penerapan PPMS dalam perdagangan internasional untuk perlindungan
lingkungan dan kesehatan, yang dimana ini untuk meminimalisir kerusakan lingkungan akibat
dari perdagangan internasional adalah dengan menerapkan PPMS

BAB 12

Pada bab 12 buku ini membahas tentang Equityatau keadilan.dimanaEquity ini merupakan
prinsip utama dari dibaliknya pembangunan berkelanjutan.Secara umum disepakati bahwa
equity menyiratkan mengenai perlunya keadilan dalam distribusi keuntungan dan kerugian,dan
hak setiap orang terhdap kualitas dan standar hidup yang dapat diterima.Intergenerational
Equity adalah konsep yang menyatakan bahwa manusia memiliki lingkungan malan dan
budaya yang sama baik dengan generasi sekarang dan genersi lainnya,masa lalu dan masa
depan.

Bab ini juga membahas tentang pentingnya mempertimbangkan keadilan sosial dalam
mencapai pembangunan berkelanjutan. Keadilan sosial dapat didefinisikan sebagai distribusi
yang adil dan merata dari manfaat dan beban dari pembangunan berkelanjutan, peran
pemerintah dalam memastikan keadilan sosial dalam pembangunan berkelanjutan. Pemerintah

10
dapat mempromosikan keadilan sosial melalui kebijakan sosial dan ekonomi, seperti kebijakan
redistribusi dan kebijakan akses ke layanan dasar.

BAB 13

Pada bab 13 buku ini membahas tentang Isu dalam Ekonomi Ekologi dan pembangunan
Berkelanjutan.Dimana dijelaskan isu-isu yang terkait dengan peran manusia dalam
mempengaruhi lingkungan, seperti perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan
polusi lingkungan. Bab ini juga membahas tentang dampak ekonomi dari isu-isu lingkungan
tersebut, termasuk dampak pada perekonomian global, regional, dan lokal.

Bab ini juga membahas akan negara yang menerapkan Ekologi,Ekonomi,dan Equity.Yaitu
terdapat beberapa negara didunia yang telah mulai menerapkan konsep E3 untuk mewujudkan
SDG atau Sustainable Development Goal.Adapun 5 negara dengan keberhasilan SDG tertinggi
di dunia yaitu diantaranya adalah Swedia,Denmark,Finlandia,German,Perancis.

11

Anda mungkin juga menyukai