Ekologi, ekonomi, equity merupakan tiga hal menjadi Tiga Pilar Keberlanjutan
(The Three E’s of Sustainability). Tiga komponen ini akan membantu mewujudkan
pembangunan berkelanjutan yaitu pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan,
dan kesetaraan sosial. Sebagai penjelasan lebih inti, Ekologi merupakan sebuah kajian
ilmiah dan studi terkait interaksi antara organisme dan lingkungannya. Terdapat
cakupan keilmuan di dalamnya seperti biologi, geografi, dan ilmu bumi. Ekologi erat
kaitannya dengan kehidupan manusia. Jika ekologi fokus terhadap lingkungan dan
manusia, ekonomi meletakkan kaca pembesarnya pada produksi, penggunaan, dan
pengelolaan sumberdaya. Ekonomi berasal dari Bahasa Yunani yang berarti
memproduksi, mendistribusikan atau pertukaran, konsumsi, dan penyediaan jasa
layanan. Ekonomi sebagai ilmu dapat diartikan sebagai pembelajaran terkait
pengalokasian sumberdaya, yang mempunyai altefnatif-alternatif penggunaan, dalam
memenuhi keinginan atau kebutuhan manusia yang tidak terbatas (Fauzi, 2004).
Equity, berbicara terkait keadilan yang harus ada dalam diri manusia untuk
dibawa ketika sedang hidup berdamping-damping dengan sosial masyarakat. Dengan
kata lain, ekuitas menyuarakan pentingnya kesamarataan antara keuntungan dan
kerugian yang dialami akibat adanya pembangunan. Setiap hak yang dimiliki oleh
masyarakat harus memiliki tingkatan yang sama. Ekuitas merupakan prinsip utama
pembangunan berkelanjutan karena apabila ekuitas tidak ada maka dapat menyebabkan
degradasi lingkungan. Ekologi dan ekonomi memiliki keterkaitan mengenai manusia
dan alam. Manusia tidak dapat terlepas dengan interaksi secara sosial, karena manusia
merupakan makhluk sosial. Ekonomi dapat dikatakan sebagai sebuah sistem yang
berdiri sendiri, sedangkan alam yaitu planet bumi. Perekonomian terletak di dalam bumi
di mana terjadi proses tukar-menukar enegri terjadi dalam hal itu, sehingga, manusia
pasti melakukan interaksi dengan alam dalam setiap kegiatannya.
2. Ekonomi Alam
Ekonomi sumberdaya alam terbentuk secara bertahap selama dua abad terakhir
berkaitan dengan pertanyaan mengenai cara menggunakan sumberdaya alam untuk
memperoleh manfaat secara maksimal. Ekonomi sumberdaya alam ini erat kaitannya
dengan penyediaan, permintaan, dan alokasi sumberdaya alam yang ada di bumi.
Bertujuan untuk memahami peran sumberdaya alam dalam perekonomian sehingga
dapat dikembangkan metode pengelolaan sumberdaya yang lebih berkelanjutan untuk
memastika ketersediannya bagi generasi yang akan datang. Secara keseluruhan,
ekonomi sumberdaya alam secara sistematis menggambarkan penggunaan sumberdaya
alam secara rasional dan ekonomis yang dilihat dari sudut pandang pengguna.
Sumberdaya alam dikategorikan menjadi dua macam yaitu:
12. Equity
Equity mendalami terkait keadilan yang berdasar dari konsep keadilan
sosial. Bahwa ada beberapa hal yang harus dimiliki semua orang, ada kebutuhan
dasar yang harus dipenuhi, tanggungan dan upah harusnya tidak terlalu memiliki
kesenjangan pada seluruh lapisan masyarakat, dan aturan yang ada tidak hanya
berpihak kepada yang bersangkutan saja, dan memprioritaskan jujur dan adil.
Tersirat melalui equity bahwa keadilan sangat dibutuhkan dalam distribusi
keuntungan dan kerugian, dan hak setiap manusia untuk mengakses kualitas dan
taraf hidup yang dapat diterima. Hubungan antara kekayaan dan kesejahteraan,
salah satu perencanaan regulasi yang dikembangkan adalah pemerintah harus
memprioritaskan fokus mereka terhadap kesejahteraan dan kemakmuran yang
dapat dicapai melalui investasi sosial. Mengurangi tingkat ketidakadilan
merupakan alasan utama dari equity.