Anda di halaman 1dari 11

MUHAMMAD RAZHI HISDRIAN MYZAR

25 | 215030807111012
UTS ANALISIS DAMPAK PARIWISATA

MENGULAS BUKU: Ecology, Economy, Equity (Sebuah Upaya Penyeimbangan


Ekologi dan Ekonomi), written by RITA PARMAWATI

BAB 1
Ekologi mempelajari interaksi antara organisme dan lingkungannya. Ini memiliki
banyak aplikasi praktis dalam berbagai bidang dan termasuk ekologi manusia. Ekosistem
mendukung banyak fungsi penunjang kehidupan dan memiliki nilai-nilai ilmiah, historis,
dan ekonomi.
Ekonomi adalah praktik sosial yang mempelajari produksi, penggunaan, dan
pengelolaan sumber daya oleh agen ekonomi. Transaksi ekonomi terjadi ketika nilai
barang atau jasa ditukar. Ilmu ekonomi mempelajari cara mengalokasikan sumber daya
yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Pemanfaatan
sumber daya alam harus mempertimbangkan prinsip ekonomi dan keberlanjutan.
Equity (ekuitas) adalah prinsip utama pembangunan berkelanjutan yang
mengusung keadilan antara keuntungan dan kerugian dalam pembangunan. Setiap orang
berhak mendapatkan kualitas dan standar hidup yang sama. Status sosial seperti
kemiskinan dapat memperparah kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya
kebijakan lingkungan dan kebijakan dalam pengambilan keputusan pembangunan untuk
mengurangi kemiskinan dan kecemburuan sosial.
Ekonomi ekologi merupakan kajian mengenai hubungan antara sistem ekonomi
dan sistem ekologi, yang membahas interaksi manusia dengan alam. Dalam aktivitas
ekonomi manusia, terjadi proses tukar-menukar energi dengan lingkungan yang dapat
mempengaruhi fungsi lingkungan. Hal ini menjadi semakin penting dalam tiga abad
terakhir, karena skala global aktivitas ekonomi manusia yang semakin besar.
Perekonomian dan lingkungan saling bergantung dan menjadi satu sistem gabungan.
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan
saat ini tanpa mengurangi kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan generasi
yang akan datang. Konsep ini didukung oleh Tiga Pilar Keberlanjutan: pertumbuhan
ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan kesetaraan sosial. Keberlanjutan ekonomi
bergantung pada ekologi dan harus memproduksi barang dan jasa yang memenuhi
kebutuhan dasar, mengatur pemerintahan, dan menghindari ketidakseimbangan antara
sektor pertanian dan industri. Keberlanjutan lingkungan harus mampu mempertahankan
sumber daya secara stabil dan menggunakan sumber daya buatan untuk menggantikan
yang tidak dapat diperbarui, seperti dalam memelihara biodiversitas, stabilitas atmosfer,
dan ekosistem. Keberlanjutan sosial harus mencakup kesetaraan dalam bidang kesehatan
dan pendidikan, kesetaraan gender, akuntabilitas politik, dan partisipasi. Perbaikan pola
konsumsi dan pendapat secara global adalah strategi yang tepat untuk mewujudkan
pembangunan berkelanjutan.
Pertumbuhan ekonomi memberikan manfaat seperti meningkatkan standar dan
kualitas hidup, tetapi juga mengakibatkan berkurangnya sumber daya alam dan degradasi
ekosistem. Masalah pembangunan dapat berdampak pada terganggunya kesejahteraan
manusia. Penggunaan teknologi dalam revolusi industri di Eropa memperburuk masalah
lingkungan, dan lemahnya kebijakan publik memperparah kondisi tersebut. Insiden
insiden seperti kabut asap di London dan Donora mengarah pada perundang-undangan
untuk menciptakan udara bersih dan teknologi yang ramah lingkungan. Populasi
perkapita adalah indikator untuk mengetahui kondisi lingkungan, yang penting untuk
mempertahankan ukuran ekonomi global agar dapat ditopang oleh kapasitas ekosistem.
Subsistem ekonomi sudah melebihi batas ekosistem global, yang memiliki kapasitas
terbatas untuk menopangnya.
BAB 2
Ekonomi sumberdaya alam membahas tentang penyediaan, permintaan, dan
alokasi sumber daya alam yang ada di bumi dengan tujuan memahami peran sumber daya
alam dalam perekonomian dan mengembangkan metode pengelolaan sumberdaya yang
berkelanjutan untuk generasi mendatang. Terdapat dua jenis sumber daya alam, yaitu
sumber daya alam terbarukan dan tidak terbarukan. Sumber Daya alam terbarukan dapat
disesuaikan dengan waktu, sedangkan sumber daya alam yang tidak terbarukan terbatas
dan tidak dapat diperbaharui pada tingkat yang memadai untuk memenuhi kebutuhan
manusia secara berkelanjutan. Kedua jenis sumber daya alam ini memiliki peran penting
terhadap eksistensi lingkungan. Dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan populasi
manusia, ambang kapasitas asimilasi alam telah dilanggar dan sumberdaya alam semakin
langka. Oleh karena itu, pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan sangat penting
untuk memastikan ketersediaannya bagi generasi mendatang.
BAB 3
Analisis ekonomi bertujuan untuk mengetahui nilai biaya dan manfaat proyek,
kelayakan kegiatan dari berbagai aspek, dan berperan dalam perumusan kebijakan
pembangunan. Green Growth merupakan pertumbuhan ekonomi yang bertanggung jawab
terhadap penggunaan modal alam dan membangun ekonomi hijau untuk mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan. Strategi Green Growth telah dikembangkan untuk negara-
negara berpenghasilan rendah yang membutuhkan penguatan untuk mengatasi masalah
lingkungan dan sosial sepenuhnya. Green Growth terkait dengan gagasan Green
Economy yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan sosial dan keadilan sosial
secara keseluruhan, sekaligus mengurangi risiko lingkungan dan penurunan kualitas
ekosistem. Tujuan dari Green Economy adalah memberantas kemiskinan dan
memberikan dukungan kepada negara-negara berkembang, sedangkan tujuan dari Green
Growth adalah melanjutkan pertumbuhan ekonomi sambil menyadari peran modal alam
dalam proses perencanaan dan neraca nasional. Namun, di negara-negara berkembang,
pembelajaran mengenai Green Growth masih terhitung sedikit.
BAB 4
Pada abad ke-18 hingga akhir 1940-an, Barat melihat alam sebagai sesuatu yang
dapat dieksploitasi dan bumi dianggap hampir tidak terbatas. Namun, pada 1960-an,
minat pada isu lingkungan mulai meningkat karena adanya polusi, hilangnya
keanekaragaman hayati, degradasi tanah, dan kesadaran bahwa dunia ini terbatas dan
mudah rusak. Konsep pembangunan berkelanjutan menjadi bagian penting dalam wacana
lingkungan dan pembangunan pada abad ke-21. Proses pembangunan suatu negara tidak
bisa dipisahkan dari peran kelembagaan seperti instansi pemerintah, LSM, perangkat
hukum, dan peraturan perundang-undangan serta rencana kegiatan yang diajukan
pemerintah. Ada juga lembaga-lembaga lokal yang muncul dari inisiatif masyarakat
sendiri untuk mengelola lingkungan hidup, tetapi masih berpedoman pada hukum adat
yang berbeda di setiap daerah. Lembaga-lembaga ini terbukti mampu menjaga kelestarian
lingkungan karena masyarakat pedesaan atau pedalaman lebih percaya pada hukum adat
daripada hukum yang berlaku secara nasional.
BAB 5
Pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan juga mempertahankan stabilitas dalam memenuhi
kebutuhan di masa depan. Para ahli ekonomi telah banyak membahas konsep ini, namun
kekhawatiran terhadap ketersediaan sumber daya alam yang semakin menipis mulai
muncul sejak Mathus pada tahun 1798. Pada tahun 1972, Meadows dan kawan-kawan
menerbitkan buku "The Limit to Growth" yang mengemukakan bahwa pertumbuhan
ekonomi terbatas oleh ketersediaan sumber daya alam suatu wilayah. Meskipun mendapat
banyak kritik, buku tersebut telah membuka mata manusia tentang pentingnya
pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia.
Konferensi PBB pada tahun 1972 di Stockholm memicu munculnya
pembangunan berkelanjutan dan terus diadakan konferensi lainnya seperti Millennium
Development Goals pada tahun 2000 dan Konferensi Tingkat Tinggi Dunia pada tahun
2002. Perhatian dunia pada masalah lingkungan sudah cukup serius sejak konferensi PBB
tersebut, yang mendorong munculnya banyak konferensi bertemakan lingkungan untuk
menyelesaikan masalah-masalah lingkungan di masa depan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sepakat untuk menerapkan
pembangunan berkelanjutan dan telah melakukan beberapa langkah seperti pemetaan
tujuan dan target pembangunan berkelanjutan, pemetaan data dan indikator, dan
menyusun definisi operasional untuk setiap langkah dalam pembangunan berkelanjutan.
Pemerintah Indonesia juga membentuk Sekretariat Nasional Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan untuk melakukan koordinasi antar kegiatan pembangunan berkelanjutan
dengan pemangku kepentingan seperti akademisi, lembaga pemerintahan, LSM, dan
pengusaha.
BAB 6
Ekonomi Ekologi adalah sebuah konsep yang menekankan pada keseimbangan
yang diperlukan dalam usaha berkelanjutan, di mana teori ekonomi dan kebijakan
pengetahuan dapat digabungkan dengan berbagai bidang ilmu lainnya. Konsep utama
dalam ekonomi ekologi adalah nilai monisme, model aktor rasional, analisis margin,
perlakuan ketidakpastian, serta peran efisiensi dalam kebijakan ekonomi dan produksi
sebagai bentuk sosial dan fisik.
Nilai monisme menyatakan bahwa semua objek utilitas memiliki beberapa
karakteristik yang umum sehingga dapat selalu dibandingkan. Konsep ini digunakan
dalam analisis biaya manfaat atau cost benefit analysis (CBA) yang mengukur keinginan
pilihan kebijakan publik melalui gagasan surplus konsumen. Namun, terdapat alternatif
dari ekonomi ekologis yang muncul terhadap konsep CBA dan nilai monisme secara
umum, yaitu metode multi-criteria decision aide (MCDA). Metode ini memungkinkan
beberapa dimensi kas dalam banyak masalah pengambilan keputusan yang akan
dievaluasi dan ditimbang.
Model aktor rasional merupakan titik awal untuk analisis ekonomi di mana
keputusan dibuat tanpa konteks sosial atau lingkungan. Namun, hasil analisis
laboratorium yang melibatkan perilaku manusia telah menimbulkan keraguan terhadap
validitas dari aktor rasional neoklasik. Bukti empiris yang berkembang menunjukkan
bahwa orang menggunakan rasa keadilan dalam pengambilan keputusan dan kerangka
sosial merupakan faktor penting dalam ekonomi pengambilan keputusan.
Analisis margin dapat diartikan sebagai pandangan dalam sebuah ilmu ekonomi
yang bertahap, terus-menerus, dan progresif. Salah satu alternatif ekonomi ekologi untuk
analisis margin adalah analisis sistem adaptif yang kompleks. Perilaku kepastian adalah
isu utama yang membagi antara ekonomi neo liberal dan heterodoks. Kebanyakan model
keputusan di bidang ekonomi dibangun di sekitar gagasan untuk mengarahkan sistem
yang lebih optimal yang diharapkan dengan sedikit memperhatikan jalur menuju
optimalitas. CO-Evolution adalah model yang sifatnya tidak dapat diprediksi atau
dioperasionalkan semudah masalah maksimalisasi penggunaan yang mana CO-Evolution
menawarkan pandangan tentang sistem sosial alam-fisik yang lebih kompleks
memberikan wawasan tentang bagaimana menyusun pilihan individu dan masyarakat
kita.
Efisiensi, Stabilitas dan Equity adalah preferensi pasar dan nilai sosial yang harus
dipertimbangkan dalam ekonomi ekologi. Faktor produksi dipisahkan dari konsumsi
sehingga efisiensi produksi setara dengan memaksimalkan Kesejahteraan Sosial. Namun,
efisiensi dalam kebijakan ekonomi hanya mempersempit pilihan, karena efisiensi
mengarahkan pada kesimpulan bahwa mekanisme pasar harus mendorong adanya
berbagai pilihan peninda sosial. Padahal, pasar tidak cocok untuk membuat pilihan sosial,
karena hasil pasar hanya mencerminkan keputusan konsumsi dari jutaan individu yang
mandiri bukan pilihan
BAB 7
Ekonomi ekologi adalah sebuah bidang studi yang membahas tentang hubungan
antara manusia dan alam, dengan fokus pada interaksi di dalam sistem ekonomi dan
ekologi. Penelitian yang dilakukan oleh Darwanto pada tahun 2007 menyatakan bahwa
tujuan suatu negara adalah meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup
masyarakatnya, dan cara yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan produktivitas
di semua bidang, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian bangsa.
Produktivitas menjadi faktor penting dalam meningkatkan kemakmuran dan daya saing
suatu negara, karena semakin tinggi upah pegawai maka keuntungan yang didapatkan
dari investasi cenderung lebih besar. Menurut Brown (2001), para ahli ekonomi ekologi
berpendapat bahwa perekonomian harus memperhatikan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan saat ini tanpa membahayakan masa depan. Konsep ini menekankan pentingnya
kolaborasi antara ekonomi dan ekologi dalam membangun perekonomian yang
berkelanjutan.
BAB 8
Keberlanjutan dan Pembangunan Berkelanjutan adalah suatu proses untuk
memastikan bahwa sistem ekonomi dan lingkungan dapat terus memenuhi kebutuhan
manusia di masa depan. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya untuk menyelaraskan
dan menyamaratakan aspek-aspek sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup.
Namun, banyak pakar yang khawatir bahwa sistem ekonomi saat ini tidak mencerminkan
keberlanjutan, yang dapat merusak kapasitas sistem ekonomi dan lingkungan. Oleh
karena itu, prinsip pembangunan berkelanjutan yang penting adalah keberlanjutan
ekonomi, konservasi ekosistem dan sumber daya alam, dan keadilan sosial. Keberlanjutan
ekonomi mengacu pada modal buatan, modal alam, modal manusia, dan modal sosial,
yang semuanya harus dipertahankan dan saling melengkapi. Konservasi ekosistem dan
sumber daya alam sangat penting untuk menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan
dan adil. Keadilan sosial, pemenuhan kebutuhan dasar, kesehatan, pendidikan, dan
partisipasi masyarakat dalam sistem demokrasi juga harus menjadi perhatian dalam
pembangunan berkelanjutan. Meskipun konsep ini memiliki sifat normatif, tiga prinsip
ini sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
BAB 9
Pada kondisi perekonomian global yang mulai bangkit dari masa resesi, terdapat
pandangan yang mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
berlangsung lama adalah penting. Pertumbuhan ekonomi umumnya diukur melalui
kenaikan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan, yang tercermin dalam nilai Produk
Domestik Bruto (PDB). Modal alam, yaitu aset alam yang memberikan sumber daya alam
dan layanan lingkungan dalam proses produksi ekonomi, seperti udara bersih, air, dan
tanah yang digunakan untuk menanam tanaman, juga diperlukan untuk memberikan
kontribusi terhadap input dan output ekonomi.
Namun, penting untuk memperhatikan hubungan antara pertumbuhan ekonomi
dan kualitas lingkungan. Ada tiga pandangan yang berbeda terkait dengan hal ini, yaitu
kurva lingkungan Kuznets, pendekatan alternatif hubungan ekonomi-lingkungan, dan
penggerak hubungan ekonomi dan lingkungan.
Kurva lingkungan Kuznets menyatakan bahwa pada awalnya, pertumbuhan
ekonomi cenderung menyebabkan kerusakan lingkungan, namun ketika pendapatan
masyarakat meningkat, kesadaran akan perlunya menjaga lingkungan meningkat dan
akhirnya kerusakan lingkungan dapat dicegah. Pendekatan alternatif hubungan ekonomi-
lingkungan lebih menekankan pada perlunya mempertimbangkan lingkungan sebagai
faktor penting dalam pengambilan keputusan ekonomi, sementara penggerak hubungan
ekonomi dan lingkungan mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi tidak bisa terus
menerus terjadi pada biaya lingkungan yang semakin mahal.
Untuk memastikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan yang seimbang,
diperlukan instrumen ekonomi yang efektif. Ini termasuk ukuran fiskal dan yang lainnya
untuk menentukan harga eksternalitas dan mencerminkan biaya sosial dari suatu
tindakan. Dalam hal ini, instrumen ekonomi dapat membantu mengatasi masalah
ekonomi-lingkungan yang muncul akibat kegiatan ekonomi yang tidak berkelanjutan.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pendekatan holistik dan terpadu dalam
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berlangsung lama. Hal ini tidak hanya
melibatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, tetapi juga kelestarian lingkungan
dan kesejahteraan sosial yang dijamin oleh sistem perekonomian. Dengan begitu, dapat
terciptanya pertumbuhan ekonomi yang seimbang dengan kebutuhan lingkungan dan
sosial yang berkelanjutan.
BAB 10
Ekonomi yang berwawasan lingkungan dapat memberikan manfaat yang positif
bagi semua pihak antar generasi. Sebelumnya, banyak kritik yang menunjukkan bahwa
ekonomi saat ini belum memperhatikan lingkungan dan proses produksinya dapat
merusak lahan yang ada di alam. Dalam pandangan ekonomi tradisional, lingkungan
dianggap sebagai faktor luar yang tidak diperhitungkan. Namun, saat ini terdapat
kebutuhan untuk membangun institusi dan instrumen yang dapat memaksimalkan
pemanfaatan sumber daya alam dalam proses ekonomi tanpa merusak kualitasnya dan
mengurangi kemampuan generasi berikutnya untuk memanfaatkannya.
Dalam proses membangun ekonomi berwawasan lingkungan, terdapat kebutuhan
akan dukungan pemerintah agar semua individu dapat memainkan peran aktif dalam
pengelolaan lingkungan. Meskipun lingkungan adalah barang publik yang dapat
dimanfaatkan oleh siapa saja, setiap individu memiliki tanggung jawab untuk memastikan
penggunaannya yang berkelanjutan. Dalam hal ini, pemerintah dapat memberikan
dukungan dan fasilitasi agar setiap individu dapat menjalankan perannya dalam
memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.
Melalui pengembangan ekonomi yang berwawasan lingkungan dan dukungan
pemerintah yang memadai, dapat tercapai kemakmuran bagi bangsa secara khusus dan
global secara umum. Hal ini dapat memastikan bahwa sumber daya alam dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan dan tidak mengurangi kemampuan generasi
berikutnya untuk memanfaatkannya.
BAB 11
Pada tahun 1970, masyarakat internasional mulai prihatin dengan dampak dari
perdagangan internasional terhadap ekonomi dan lingkungan. Khususnya bagi negara-
negara yang sedang berkembang atau memiliki tingkat ekonomi yang rendah,
perdagangan internasional seringkali mengakibatkan utang luar negeri yang berakibat
buruk bagi lingkungan. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan negara tersebut untuk terus
melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam yang dimilikinya untuk membayar
hutang luar negerinya.
Di samping itu, masih banyak negara maju yang enggan memberikan bantuan
teknologi dalam bidang industri ramah lingkungan untuk negara berkembang. Hal ini
menyulitkan negara berkembang untuk meningkatkan perekonomiannya dan
memperbaiki kondisi lingkungannya. Sebagai akibat dari masalah ini, dampak
lingkungan yang dihasilkan dari perdagangan internasional telah menjadi salah satu dari
masalah ekonomi yang penting.
Untuk mengatasi masalah ini, muncul rencana untuk membuat standar ekolabel
yang akan digunakan dalam perdagangan internasional. Ekolabel adalah sebuah label
yang menyatakan bahwa produk yang dihasilkan tidak merusak lingkungan dalam proses
produksinya. Ekolabel dapat menjadi alat yang efektif untuk membantu mengurangi
dampak lingkungan dari perdagangan internasional.
Beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang telah berhasil
menerapkan ekolabel dengan baik. Hal ini didukung oleh kepedulian masyarakat akan
pentingnya lingkungan dan gaya hidup Go Green. Konsumen yang memiliki tingkat
pendidikan dan pendapatan yang tinggi bersedia membayar lebih mahal untuk membeli
produk yang memiliki label ekolabel. Dengan adanya ekolabel, konsumen dapat
menentukan produk mana yang ramah lingkungan dan mereka dapat memilih produk
yang memiliki dampak lingkungan yang rendah. Dalam jangka panjang, ini dapat
membantu mengurangi dampak lingkungan dari perdagangan internasional dan
mempromosikan perekonomian yang berkelanjutan secara global.
BAB 12
Pembangunan berkelanjutan memiliki prinsip utama yang didasarkan pada
keadilan dan kesetaraan antar sektor. Brundtland Commission merupakan komisi yang
berperan penting dalam mempopulerkan gagasan pembangunan berkelanjutan dan
mendefinisikannya sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri. Konsep equity dalam pembangunan berkelanjutan membicarakan tentang
keadilan yang berasal dari konsep keadilan sosial. Ini berarti bahwa setiap orang harus
memiliki beberapa hal yang sangat penting dan fundamental seperti kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi. Konsep ini secara khusus menunjukkan bahwa meskipun seseorang
memiliki tingkat pendapatan minimum, lingkungan yang ada tetap harus dapat
mendukung kehidupannya di masa depan.
Konsep keadilan juga memiliki akar kuat dalam hukum internasional. Universal
Declaration of Human Rights menyatakan bahwa pengakuan terhadap martabat yang
melekat dan hak-hak yang sama tidak dapat dicabut dari manusia karena itu adalah
fondasi kebebasan, keadilan, dan kedamaian di dunia. Intergenerational Equity
merupakan konsep yang menyatakan bahwa manusia memiliki lingkungan alam dan
budaya yang sama baik dengan generasi saat ini dan generasi mendatang. Dengan kata
lain, kita mewarisi bumi dari generasi sebelumnya dan kita memiliki kewajiban untuk
menjaga dan memberikannya dalam kondisi yang wajar ke generasi yang akan datang.
Keberadaan kesetaraan memiliki kaitan yang erat dengan kesejahteraan. Ada
kepercayaan bahwa orang-orang yang tidak dapat memastikan kebutuhan dasar mereka
untuk bertahan hidup cenderung berada dalam kondisi yang relatif tidak bahagia. Namun,
bagi orang-orang yang terbiasa hidup di atas garis kemiskinan, tingkat kekayaan atau
tingkat konsumsi yang dimiliki tidak sepenuhnya menjamin kebahagiaan mereka.
Semakin banyak materi yang ada di dunia tidak selalu berkorelasi secara sempurna
dengan kebahagiaan. Pertumbuhan ekonomi dapat memberikan banyak kontribusi saat
populasi tersebut hidup di bawah tingkat kepuasan dengan kebutuhan dasar, namun bagi
populasi yang relatif kaya, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan peningkatan
konsumsi dapat memiliki dampak positif atau bahkan negatif terhadap kesejahteraan
mereka. Oleh karena itu, konsep keadilan dan kesetaraan harus dipertimbangkan dalam
pembangunan berkelanjutan untuk memastikan bahwa pembangunan tersebut
berkelanjutan dan adil bagi semua orang dan generasi mendatang.
BAB 13
Di banyak negara di seluruh dunia saat ini, banyak perubahan yang terjadi di mana
sebelumnya terdapat keseimbangan antara sumber daya alam dan kebutuhan manusia,
sehingga masih banyak area konservasi dan lokasi yang mengandung sumber daya alam.
Namun, area tersebut sekarang dikonversi menjadi area pengembangan untuk
kepentingan manusia. Selain itu, pemikiran manusia belum dapat berubah dari
perekonomian kosong menjadi perekonomian dunia saat ini. Masalah yang terjadi adalah
banyaknya pengambilan sumber daya alam karena masyarakat masih beranggapan bahwa
sumber daya alam dapat diganti dengan modal buatan manusia.
Pada tahun 1972, Konferensi PBB yang diadakan di Stockholm mengangkat isu
terkait lingkungan hidup di seluruh dunia. Namun, masih banyak masalah yang dihadapi
oleh masyarakat secara global terkait lingkungan hidup, yaitu mensejahterakan
masyarakat dan melestarikan fungsi lingkungan hidup yang bertujuan untuk menopang
kehidupan manusia. Indonesia, yang berada pada jalur strategis lingkungan yang baik,
terus melakukan kegiatan pembangunan ekonomi untuk mensejahterakan rakyatnya,
namun hal ini berdampak pada terdegradasinya sumber daya alam yang ada. Hal ini
disebabkan oleh aspek perlindungan dan pelestarian lingkungan yang terabaikan. Selain
itu, pembangunan juga mendorong munculnya kemiskinan pada masyarakat yang
bergantung pada sumber daya alam untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Dalam jangka panjang, semakin banyak masyarakat yang aktif, semakin
meningkat pula jumlah masalah sosial dan lingkungan hidup yang terjadi. Jika masalah
lingkungan tidak segera diatasi, dapat menghambat pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan. Masalah ini akan semakin memburuk jika efek negatif dari
aktivitas ekonomi tidak diantisipasi dengan baik. Kesadaran dan tindakan yang baik
dibutuhkan dari masyarakat, pemerintah, dan seluruh pihak terkait untuk menjaga
keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan hidup agar dapat dinikmati oleh generasi
masa depan.

Anda mungkin juga menyukai