Sinopsis Buku
Perhatian dunia terhadap isu-isu lingkungan mulai menjadi hal yang utama karena pembangunan
yang terus dilakukan di negara-negara dunia banyak berdampak pada lingkungan di sekitarnya.
Kemudian mulai muncul konsep dengan nama pembangunan berkelanjutan, yang merupakan
langkah untuk bisa menyelaraskan, mengintegrasikan, dan menyamaratakan aspek-aspek
lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial budaya, serta untuk memenuhi kesejahteraan saat ini dan
masa depan. Pembangunan berkelanjutan memiliki sebuah sifat uang bernilai normatif dan
memiliki prinsip-prinsip di dalamnya. Prinsip ini disebut sebagai Tiga Pilar Ketahanan (The
Threes E’s of Sustainability) yang terdiri dari pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan,
dan kesetaraan sosial. Keberlanjutan sistem ekonomi harus bisa memproduksi barang dan jasa
yang memenuhi kebutuhan dasar yang akan menunjang adanya pertumbuhan ekonomi, namun
harus diintegrasikan dengan adanya ekosistem lingkungan hidup sebagai sistem penopang yang
sekaligus berfungsi sebagai jaringan kehidupan. Keberlanjutan dari sistem lingkungan harus
mampu mempertahankan sumber daya secara stabil, menghindari adanya eksploitasi atau
menjaga agar lingkungan tidak kehilangan fungsi utamanya, menggunakan sumber daya buatan
untuk menggantikan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Keberlanjutan dari sistem sosial
harus bisa dicapai dengan adanya equity atau kesetaraan yang termasuk dalam bidang kesehatan
dan pendidikan, kesetaraan gender, akuntabilitas politik, dan partisipasi masyarakat, serta
perdagangan. Dengan adanya integrasi dari ketiga pilar tersebut, dapat menjadi langkah utama
suatu negara menuju pembangunan yang berkelanjutan.
Pendahuluan
Di masa kini, ekonomi menjadi salah satu bidang dunia yang paling diperhatikan. Berhubungan
dengan pendapatan, bidang ekonomi menjadi fokus yang besar bagi tiap negara. Tak jarang juga
ekonomi berhubungan langsung dengan aspek penggunaan sumber daya alam.
Kebijakan-kebijakan perlu disuarakan agar penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien
dapat terlaksana serta meminimalisirkan peluang adanya kekurangan dan kerugian pada sumber
daya alam yang terkait. Di masa kini, banyak sekali pihak-pihak dalam bidang perekonomian
yang masih kurang bertanggung jawab terhadap sumber daya yang digunakannya. Tentu hal
tersebut sangat merugikan, bukan hanya terhadap sumber daya yang digunakannya, melainkan
sumber daya sekitar serta manusia lain di masa kini juga di masa depan. Konsep berkelanjutan
dalam hal ini adalah penting. Penggunaan sumber daya perlu diperhatikan keberlanjutannya agar
pemanfaatannya dapat bisa terus berjalan hingga masa yang akan datang dengan potensi yang
tetap sama atau bahkan lebih besar. Dengan itu, buku ini berisi ilmu dan wawasan mengenai
"Ecology, Economy, Equity", yang penting untuk dikulik lebih lanjut sebagai bentuk
pemahaman dasar dalam berkegiatan ekonomi baik secara nasional maupun internasional.
Isi Buku
1. Keseimbangan dalam Ekonomi Ekologi
Sebuah kata “ekonomi” sendiri memiliki arti tempat memproduksi,
mendistribusikan atau pertukaran, konsumsi, dan penyediaan jasa layanan (diambil dari
Bahasa Yunani). Selanjutnya, ekologi adalah analisis ilmiah dan studi interaksi antara
organisme dan lingkungannya. Hubungan antara keduanya disebut dengan prinsip
ekonomi ekologi yang merupakan sebuah kajian mengenai hubungan antara sistem
ekonomi dan sistem ekologi, tentang manusia dan alam.
2. Ekonomi Alam
Ekonomi sumber daya alam berhubungan dengan penyediaan, permintaan, dan
alokasi sumber daya alam yang ada di bumi, dengan tujuan untuk lebih memahami peran
sumber daya alam dalam perekonomian sehingga dapat dikembangkan metode
pengelolaan sumber daya berkelanjutan untuk memastikan ketersediaannya di masa
mendatang. Dalam hal ini, ekonomi menyediakan kerangka kerja yang komprehensif
untuk bisa menganalisis sebagian besar aspek sumber daya alam dan masalah lingkungan.
12. Equity
Equity berbicara tentang keadilan, merupakan kepercayaan bahwa ada beberapa
hal yang harus dimiliki oleh setiap orang, bahwa ada kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi, bahwa tanggungan dan upah seharusnya tidak terlalu berbeda pada seluruh
lapisan masyarakat, dan kebijakan tersebut harus diarahkan untuk tidak mendukung
adanya keberpihakan, dan mendukung pada kejujuran dan keadilan.