Anda di halaman 1dari 11

Mengulas Buku:

Ecology, Economy, Equity


(Sebuah Upaya Penyeimbangan Ekologi dan Ekonomi)

Pengarang:
Rita Parmawati

Nama: Rafael Zakharia Sinaga

Nim: 215030807111001
Bab I: Keseimbangan dalam Ekonomi Ekologi

Dalam bab pertama ini membahas mengenai ap aitu ekologi. Ekologi adalah
analisis ilmiah serta studi interaksi antara organisme dan juga lingkunganya. Dalam
bidang inter disipliner ini mencakup hal mengenai biologi, gerografi, serta ilmu bumi.
salah satu contohnya adalah pendekatan circles of sustainibilty yang mengenai bahwa
ekologi lebih dari lingungan yang terdapat di luar sana. Organisme dan juga sumber
daya yang Menyusun ekosistem yang pada saatnya akan mempertahankan mekanisme
umpan balik biofisik yang pada nantinya akan mengatur proses yang berkerja pada
komponen hidup dan tidak hidup yang terdapat di bumi ini.

Selanjutnya membahas mengenai ekonomi, (Paul, 2015) ekonomi adalah


sebuah wilayah sosial, yang berbentuk praktik pada lapangan, wacana, serta poko
pembahasan berhubungan dengan produksi, penggunaan, serta pengolaan sumber daya.
Ilmu ekonomi, dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari hal mengenai
pengalokasian sumber daya dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan manusia, dari
definisi tersebut berhubunguan langsung dengan masalah yang terdapat dalam biaya,
dikarenakan terbatasnya sumber daya yang terdapat di bumi ini.

hubungan antara prinsip ekologi dan ekonomi disebut juga dengan ekonomi
ekologi. Ekonomi ekologi adalah sebuah kajian mengenai gubungan antara manusia dan
alam. Manusia tidak terlepas dari adanya prinsip ekonomi, dikarenakan manusia adalah
sebuah hewan yang istimewa, yang mampu untuk berinteraksi secara sosial antar
individu, serta memiliki aktivitas ekonomi yang berbeda dengan hewan yang lainya.
Perekonomian terletak dalam bumi dimana terjadi sebuah proses tukar-menukar energi
terjadi. Maka dari itu manusia pasti akan melakukan interaksi dengan alam pada setiap
aktivitasnya.

Bab II: Ekonomi alam

Dalam bab ini membahas mengenai Ekonomi alam. Ekonomi sumber daya alam,
berhubungan dengan penyeniaan, permintaan,, serta alokasi sumber daya yang terdapat
di dalam bumi. para ahli ekonomi sumber daya, mencoba mempelajari interaksi antara
sistem ekonomi dan alam, dengan tujuan untuk mengembangkan ekonomi yang
berkelanjutan dan efisien. Beberapa decade terakhir adalah bukti bahwa lingkungan dan
sumber daya alam adalah hal yang penting untuk kesejahteraan ekonomi, namun juga
sebagai sistem yang mendukung kehidupan. Terjadinya kelangkaan yang terus
meningkat dari jasa lingkungan yang merupakan bagian dari sumber daya alam dan
kemudian menjadi bagian dari ekonomi lingkungan yang lebih umum, merupakan
sebuah bagian dari ekonomi.

Sumber daya alam terbagi menjadi dua jenis, yaitu sumber daya yang dapat
diperbaharui, serta sumber daya yang dapat diperbaharui. Sumber daya yang dapat
diperbaharui adalah sumber daya alam yang bisa disesuaikan dengan berlalunya waktu,
serta sumber daya yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui dalam tingkat yang memadai untuk bisa diekstrak untuk kepentingan
ekonomi yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

(turner et al, 1994) Sebagian besar penelitian saat ini, berasal dari asumsi, bahwa
lingkungan menyediakan manusia dengan berbagai fungsi dan layanan bernilai
ekonomis. Secara garis besar, alam adalah sumber dari adanya sumber daya alam.

Bab III: Eco-Analysis dan Green Growth

Pada bab ini membahas mengenai apa itu eco-analysis serta perannya, dan apa
itu Green Growth serta perananya. (kasmir, 2008) dalam pelaksanaan sebuah kegiatan,
terdapat dampak positif dan dampak negative, dalam aspek ekonomi dampak positif
dapat terlihat dengan adanya sebuah investasi yang lebih ditekankan kepada
pemerintahan secara umumdan masyarakat secara khusus. Manfaat ekonomi dan
manfaat sosial, adalah suatu yang dilihat dalam sebuah proyek yang menggunakan
analisis ekonomi (Eco-analysis)

Peranan analisis dalam perumusan kebijakan untuk pembangunan dalam skala


local ataupun nasional yaitu untuk bisa menciptakan peluang pekerjaan yang banyak,
tanpa menimbulkan inflasi pada sebuah negara, sehinggan membutuhkan perpaduan
dari dua kebijakan negara, yaitu kebijakan fisikal, dan kebijakan moneter.

(world bank (2012), OECD (2013)) Green Growth sangat dibutuhkan, dan
dinilai sangat efisien secara ekonomi, karena penting bagi sebuah negara berkembang
dapatt meningkatkan keuntungan ekonomi dan sosial yang signifikan. (Hallegatte et al,
2011) Kebijakan pertumbuhan hijau harus bisa bermanfaat dalam jangka pendek dan
Panjang, dengan memaksimalkan adanya sinergi dan mitigasi dari trade-off di seluruh
ruang dan waktu.

(Jupesta et al, 2011, ADB/ADBI,2013) Peranan Green Growth dalam negara


berkembang, sangat penting karena dapat membuat negara berkembang, menjadi
merkembang lebih pesat, seperti, Brazil, China, India, Indonesia, untuk dapat mengatasi
emisi gas rumah kaca, dan degradasi lingkungan yan g telah membawa pertumbuhan
mereka semakkin menurun.

Bab IV: Sejarah pengelolaan dan perkembangan lingkungan

Dalam bab ini membahas mengenai sejarah dari pengelolaan dan perkembangan
lingkungan, Pengelolaan dan perkembangan lingkungan, sering berganti dari hanya
sekedar advokasi, menjadi usaha yang benar-benar dilakukan untuk mencapai tujuan.
Dalam 40 tahun terakhir, pengelolaan dan perkembangan lingkungan, dituntut untuk
dapat mengatasi masalah global dan pembangunan yang berkelanjutan. Menjadi tujuan
dari keduanya.

Pengelolaan lingkungan, berusahaan untuk dapat mencapai potensi dalam


menjaga keseimbangan secar global, serta memperbaiki kesejahteraan masyarakat jika
memungkinan. Gagasan bahwa dunia sedang menghadapi krisis lingkungan dapat
mendorong munculnya perubahan yang signifikan, tetapi juga dapat mendorong
perdebatan mengenai solusi-solusi untuk mengatasi keadaan saat ini. Perhatian sangat
dibutuhkan dalam bidang ini, karena keberlanjutan dan pembangunan berkelanjutan
tidak sama. Keberlanjutan adalah fungsi berkelanjutan dari ekosistem atau sumber daya,
sedangkan pembangunan berkelanjutan adalah peningkatan kesejahteraan dan gaya
hidup di masa ini dan di masa yang akan datang.

Bab V: Sejarah pembangunan berkelanjutan

Pada bab ini, membahas mengenai definisi serta sejarah dari pembangunan
berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai sebuah proses
pembangunan yang dapat dilakukan untuk dapat memenuhi kebuthan masa ini, tetapi
dengan tetap mempertahankan stabilitasnya untuk dapat memenuhi kebutuhan di masa
yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan sangat berkaitan dengan lingkungan
yang ada, sehingga dapat diartikan bahwa pembangunan berkelanjutan dalam setiap
prosesnya harus selalu memandang dan menggunakan lingkungan dengan bijaksana
agar tetap bisa terjaga kelestarianya.

PBB menilai bahwa pembangunan berkelanjutan sangat penting, sehingga


muncul konferensi-konferensi lain yang digagas oleh PBB untuk terus membahas
pembangunan berkelanjutan, seperti Millenium Development Goals pada tahun 2000
dan KTT (konferensi tingkat tinggi) dunia pada tahun 2002.

Pembangunan berkelanjutan, terdapat tiga aspek utama, yaitu pembangunan


ekonomi, pembangunan sosial, dan pembangunan lingkungan. Hubungan sebab akibat
yang dimiliki oleh ketiga aspek tersebut dapat mengakibatkan perubahan pada satu
aspek dan akan mempengaruhi aspek lainya. Hubungan antara aspek ekonomi dan sosial
menciptakan hubungan yang adil, hubungan antara aspek sosial dan lingkungan
bertujuan agar lingkungan dapat bertahan, hubungan antara aspek lingkungan dan
ekonomi adalah berkesinambungan. Apa bila ketiga aspek tersebut sudah mulai
dilakukan secara seimbang, maka dapat diperkirakan menciptakan kondisi yang
berkelanjutan.
Bab VI: Pendekatan ekonomi ekologi

Pada bab ini membahas mengenai definisi serta pendekata ekonomi ekologi.
Ekonomi ekologi adalah suatu keseimbangan yang berperan dalam usaha berkelanjutan
untuk menyatukan antara teori ekonomi dan kebujakan dengan pengetahuan dari
berbagai bidang ilmu. Isu konseptual yang muncul dalam berbagai literatur untuk
ekononomi ekologi adalah nilai monisme, model aktor rasional, analisis marginal,
perlakuan ketidakpastian, peran efesiensi dalam ekonomi, dan sifat fisik produksi.

Nilai monoisme meyatakan secara tidak langsung bahwa semua objek utilitas
mempunyai beberapa karakteristik yang umum yang memungkinkan untuk bisa selalu
dibandingkan. Rantai-rantai dalam penalaran analisis biaya manfaat, beralih dari
preferensi manusia ke pilihan yang dibuat berdasarkan konteks pasar dan kemudian
nilai pasar pada pilihan yang ada.

Titik awal untuk analisis ekonomi adalah aktor rasional yang membuat
keputusan, tanpa konteks sosial atau lingkungan. Model aktor rasional berkaitan juga
dengan kontroversi seputar efeknya pada masa yang akan datang.

Margin dapat diartikan sebagai pandangan dalam sebuah ilmu ekonomi yang
bertahap, terus menerus, dan juga progresif. Apabila suatu margin berguncang secara
acak dapat diartikan sebagai motor penggerak oerubahan evolusioner dalam suatu
sistem ekonomi dan biologi.

Bab VII: Keberlanjutan dalam ekonomi ekologi

Dalam bab ini membahas ekonomi ekologi secara lebih lanjut. Ekonomi ekologi
adalah suatu cabang studi yang mempelajari hubungan antara manusia dengan alam.
Ekonomi ekologi berdasarkan pada ide mengenai bagaimana cara manusia menjalani
kehidupanya, dan termasuk dalam hubungan antara manusia dan hewan pada
lingkungan organic, maupun anorganiknya.
Aktivitas ekonomi manusia sekarang sudah berskala global, sehingga semakin
tinggi level dari interaksi dari pemasukan bahan-bahan limbah ke lingkungan, dan hal
tersebutlah yang mempengaruhi kinerja dan kestabilan ekosistem.

(Darwanto, 2007) suatu bangsa memiliki tujuan hidup, yaitu dapat


meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup dari masyarakatnya. Salah satu cara
yang daapt dilakukan yaitu dengan meningkatkan produktivitas pada semua bidang
yang nantinya akan meingkatkan pertumbuhan perekonomian suatu bangsa.

Bab VIII: Keberlanjutan dan pembangunan berkelanjutan

Dalam bab ini, membahas perbedaan dari keberlanjutan dan pembangunan


berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses yang menyebabkan adanya
peningkatan perekonomian pada suatu wilayah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat, yang pada nantinya akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat
tersebut. Pertumbuhan ekonomi terjadi apabila output dari proses produksi mamu
didistribusikan dan tumbuh secara cepat dibandingkan dengan populasinya.

Pembangunan berkelanjutan adalah Langkah untuk bisa menyelaraskan,


mengintegrasikan serta menyamaratakan aspek-aspek sosial budaya, ekonomi dan juga
lingkungan hidup. Sedangkan keberlanjutan adalah sebuah proses untuk bisa menjaga
kapasitas sistem ekonomi dan lingkungan agar mampu terus memenuhi kebutuhan dan
keiginan manusia di masa yang alan datang nanti.

(Keraf, 2002: 168) Pembangunan berkelanjutan mengintegrasikan pembangunan


sosial budaya dan pembangunan lingkungan hidup, ke arus utama pembangunan
nasional, agar kedua aspek tersebut memiliki perhatian yang sama dengan aspek
ekonomi. Konsep pembangunan berkelanjutan, mempunyai sifat normative, dimana hal
ini membuatnya sulit untuk dapat dijabarkan secara analitis.
Terdapat analisis, mengenai mengaplikasian berkelanjutan dan juga hasill yang
diharapkan dari pengapliaksian tersebut, tetapi, terdapat konsesus mengenai tantangan
dari berkelanjutan. Yaitu mengintegrasikan ekonomi, lingkungan dan masyarakat, serta
masalah dari kelembagaan, mengingat konsekuensi dari Tindakan masa kini, yang
berdampak kepada masa depan, serta kesadaran mengenai keterlibatan dari masyarakat

Bab IX: Pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup

Pada bab ini, membahasa apa itu pertumbuhan ekonomi, dan juga lingkungan
hidup. Seiring perekonomian global yang sudah mulai bangkit Dari resesi, ada banyak
pendapat mengenai harus ada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan bertahan
lama. Lingkungan memliki kunci dalam perekonomian manusia, sebagai penyedia
bahan, yang kemudian masuk ke dalam proses dari produksi serta melalui banyak
layanan yang diberikan.

Pertumbuhan juga dihasilkan oleh sebuah industry, dimana outputnya adalah


lingkungan alami, yang masih bersih dan sehat. Seperti contohnya adalah pengelolaan
dari asset alam, dengan tujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan
ekonomi yang berlangsung.

Perubahan yang terjadi dalam preverensi masyarakat, juga dapat mendorong


perubahan kepada kerusakan lingkungan, seperti melalui sebuah dorongan perubahan
mengenai peraturan terkait lingkungan industry yang ketat. Ukuran dari relative yang
dihasilkan ini, akan menentukan hubungan pertumbuhan ekonomi dan lingkungan

Peran kebijakan lingkungan, adalah untuk menciptakan, pengelolaan,


penyediaan, serta penggunaan sumber daya lingkungan dengan cara mendukung
peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan untuk generasi sekarang dan generasi
yang akan datang.

Bab X: Instrumen kebijakan lingkungan


Pada bab ini, akan menjelaskan mengenai instumen kebijakan lingkungan.
Institusi dan instrument, diperlukan agar dapat memaksimalkan sebuah pemanfaatan
dari sumber daya alam dalam proses ekonomi, tanpa merusak, dan mengurangi kualitas
untuk generasi yang akan datang kedepanya.

Lingkungan dapat dimanfaatkan saja, dikarenakan lingkungan adalah barang


public, namun tanggung jawab dalam penggunaanya tetaplah tanggung jawab pribadi,
sehingga perlu adanya dukungan dari pemerintahan untuk terjalanya hal tersebut. Untuk
mengatasi hal tersebut, terdapat tiga instrument yang dapat digunakan, yaitu instruen
perintah, instrument pengawasaan, dan instrument kebijakan ekonomi

Kedua jenis instrument ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mau
untuk berpartisipasi dalam mengelola dan menjaga lingkungan, dikarenakan
kemampuan pemerintah yang terbatas juga.

Instrumen yang didukung oleh adanya administrasi dan Lembaga, adalah


instrument yang efektif dan mampu untuk mempengaruhi perilaku dari masyarakat dan
juga perusahaan.

Bab XI: Perdagangan Internasional dan lingkungan

Pada bab ini, membahas apa itu perdagangan internasional dan dampaknya
terhadap lingkungan. Perdagangan internasional mempunyai dampak yang cukup parah
kepada negara-negara yang sedang berkembang ataupun negara yang memiliki tingkat
perekonomian yang rendah, yaitu memunculkan hutang luar negeri dikarenakan proses
dari ekspor dan impor. Hutang ini memaksa sebuah negara tersebut agar terus
mengeksploitasi sumber daya alam yang terdapat di dalam lingkunga tersebut, dengan
tujuan agar dapat melunasi hutang-hutang tersebut.

Antara negara maju dan negara berkembang, terdapat kesenjangan yang dalam
pengelolaan lingkungan. Hal ini disebabkan perbedaanya teknologi, kualitas SDM
(sumber daya manusia), daan tingkat pendapatan dari masyarakat. (Salvatore, 2007)
banyak negara berkembang, kesulitan untuk menaikan tingkat ekspornya karena adanya
tekanan dari berbagai sisi.

(Anugerah (2003), Kariyasa (2003)) perdagangan internasional yang semakin


terbuka dan integrasi dengan negara negara lain, dipengaruhi oleh beberapa factor
internal dan factor eksternal dari sebuah negara. Standar yang dimiliki oleh beberapa
negara berkembang, berhubungan dengan perlindungan dari lingkungan hidup, sehingga
banyak negara maju yang menolak ekspor dari bebrapa negara berkembang.

Permasalahan lingkungan selalu menjadi hal yang sangat dipertimbangkan


dalam berdagangan internasional saat ini maka dari itu munculah sebuah rencana untuk
membuat standarisasi dengan menggunakan sebuah ecolabel. Ecolabel inilah yang
nantinya akan dihubungkan dengan syarat-syarat lingkungan dalam sebuah sistem
perdagangan yang ada.

Bab XII: Equity

Dalam bab kali ini, akan membahas secara dalam mengenai Equity. Prinsip
utama dalam pembangunan berkelanjutan adalah keadilan dan Equity antar sektor.
Equity berbicara mengenai keadilan. Equity berasal dari konsep keadilan, ini merupakan
kepercayaan bahwa ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh setiap orang, bahwa
tanggungan dan upah seharusnya tidak terlalu berbeda kepada seluruh lapisan
masyarakat, dan kebijakan tersebut harus diarahkan untuk tidak mendukung adanya
keberpihakan, dan mendukung kepada kejujuran dan keadilan

Secara umum, dapat disepakati bahwa equity menyiratkan mengenai perlunya


keadilan dalam distribusi keuntungan, dan kerugian, serta hak setiap orang terhadap
kualitas dan standar hidup yang dapat diterima. Konsep keadilan, berakar kuat dalam
hukum internasional. The universal Declaration of Human Right menyatakan, bahwa
pengakuan terhadap martabat yang melekat dan juga hak-hak yang sama, tidak akan
dapat dicabut dari kemanusiaan, dikarenakan itu adalah sebuah pondasi kebebasa,
keadilan, dan kedamaian yang terdapat di dunia.

Intergrational Equity adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa manusia


memiliki lingkungan alam dan budaya yang sama, baik dari generasi sekarang, dengan
generasi yang lainya. Artinya adalah kita mendapatkan warisan bumi dari generasi
sebelum kita, dan kita mempunyai kewajiban untuk mewariskan untuk generasi yang
berikutnya.

Bab XIII: Isu dalam ekonomi ekologi dan pembangunan berkelanjutan

Pada Bab ini, akan membahas isu-isu yang terdapat dalam ekologi dan juga
pembangunan berkelanjutan. Logika dari ilmu ekonomi mengarahkan agar focus kepada
factor pembatas yang ada, untuk dapat menghemat modal alam, dan buatan dalam
jangka pendek dan berinvestasi kepada kenaikan dalam jangka yang Panjang.

Terdapat tiga permasalahan dalam ekonomi, yaitu alokasi, distribusi, dan skala.
Alokasi pada sumberdaya yang efisien antara penggunaan alternatif, adalah masalah
pada ekonomi yang paling banyak untuk dibahas, sehingga banyak yang beranggapan
bahwa masalah alokasi merupakan masalah yang paling terpenting.

Indonesia yang berada pada jalur strategis lingkungan yang baik, terus
melakukan upaya kegiatan pembangunan ekonomi, dengan tujuan untuk
mensejahterakaan rakyatnya, namun hal ini berdampak kepada terdegradasinya sumber
daya alam yang terdapat di Indonesia. Aktivitas masyarakata semakin lama semakin
meningkat jumlahnya yang akan berimplikasi kepada makin bertambahnya masalah –
masalah sosial dan lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai