Buku yang berjudul “ Ecology, economy, Equity ” merupakan buku yang ditulis oleh
Rita Parmawati yang merupakan salah satu dosen di universitas brawijaya, buku ini diterbitkan
dan disunting oleh Tim UB Press pada tahun 2018. Cetakan pertama pada bulan September
2018, dan cetakan kedua pada bulan Febuari 2021 yang membuat 13 bab dalam buku ini.
Bab 1 dalam buku ini menjelaskan tentang “ Keseimbangan Dalam Ekonomi ekologi ”
yang dimana dijelaskan bahwa penjelasan ekologi adalah analisis ilmiah dan studi interaksi
antara organisme dan lingkungannya. Sedangkan definisi dari ekonomi sendiri adalah sebagai
dg sosial yang cenderung berbentuk praktik di lapangan, Wacana ID pokok bahasannya terkait
dengan produksi, penggunaan dan pengelolaan sumberdaya (Paul, 2015). Tidak hanya
penjelasan dan definisi dari ekonomi dan ekologi saja, tetapi penjelasan dari equity sendiri juga
dibahas dalam bab 1 ini, dan penjelasan dari equity yang ada dalam bab ini adalah prinsip
utama pembangunan berkelanjutan karena apabila equity tidak ada maka dapat menyebabkan
degradasi lingkungan. Status sosial juga dapat menentukan bagaimana seseorang akan bersikap
ramah lingkungan atau tidak dalam setiap aktivitas mereka (Sundar, 2006).
Ekonomi, ekologi, dan equity merupakan 3 aspek yang saling berkaitan, dan hal ini
disebut dengan Tiga Pilar Keberlanjutan (The Three F's of Sustainability). Dimana ketiga pilar
ini memiliki peranan penting dalam membantu mewujudkan pembangunan berkelanjutan yaitu
pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan kesetaraan sosial (eguity). Konsep dari
pembangunan berkelanjutan menyatakan apakah pola hidup manusia saat ini dapat diterima
dan diturunkan kepada generasi yang akan datang. Hal ini dikarenakan adanya prinsip
intergenerational eguity yang harus seimbang dengan prinsip intragenerational eguity.
Sehingga perbaikan pola konsumsi dan pendapat secara global adalah strategi yang tepat untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Kemudian dengan adanya keberlanjutan akan
menyebabkan adanya pembatasan pada jumlah populasi dan mulai mengurangi tingkat
konsumsi masyarakat. Sehingga barang yang dipilih dan teknologi yang dimiliki oleh
masyarakat Sekarang harus berorientasi pada integritas ekosistem dan diversitas spesies.
Dalam bab 2, topik pembahasan yang dijelaskan dalam buku ini adalah “ Ekonomi alam
”. Ekonomi sumberdaya alam yang diperkirakan telah ada di paruh pertama abad ke-19 dan
ekonomi lingkungan yang jauh lebih baru yang dikembangkan pada paruh kedua abad ke-20
cenderung diperlakukan sebagai disiplin ilmu ekonomi neo klasik yang terpisah dan otonom.
Kebutuhan praktis dunia global saat ini dan pengetahuan ilmiah yang berkembang berpendapat
bahwa kedua disiplin ini harus diperlakukan sebagai disiplin terpadu dan terintegrasi. Ekonomi
lingkungan fokus untuk bisa mengidentifikasi tingkat optimal dari suatu pencemaran
lingkungan dan menggunakan efisiensi ekonomi untuk melakukan perlindungan pada
lingkungan.
Didalam bab ini juga terdapat klasifikasi dan karakteristik sumber daya alam, dimana
sumber daya sendiri merupakan sumber yang memiliki nilai intrinsik mereka sendiri atau
bernilai untuk keberlanjutan jangka panjang dan digunakan oleh manusia. Terdapat beberapa
jenis dan karakteristik sumber daya alam, antara lain :
1. Sumber daya yang terbarukan
Sumberdaya yang dapat diperbarui adalah sumberdaya alam yang dapat disesuaikan
dengan berlalunya waktu, baik melalui reproduksi biologis atau proses alami lainnya
yang berulang. Sumberdaya terbarukan adalah bagian dari lingkungan alam dan
komponen-komponen ekosfer.
2. Sumber daya yang tidak terbarukan
Sumberdaya tidak terbarukan atau disebut juga sebagai sumberdaya yang terbatas
adalah sumberdaya yang tidak dapat memperbaharui dirinya pada tingkat yang
memadai untuk bisa diekstraksi untuk kepentingan ekonomi yang berkelanjutan guna
memenuhi kebutuhan manusia. Contohnya adalah bahan bakar berbasis karbon yang
berasal dari bahan organik. Bahan organik yang tertimbun dengan bantuan panas dan
tekanan, menjadi bahan bakar seperti minyak atau gas.
Dalam bab 3 topik pembahasan yang ada dalam buku ini adalah “ Eco-Analysis dan
Green Growth ”, dimana saat pelaksanaan kegiatan pasti terdapat dampak positif dan dampak
negatifnya, pada aspek ekonomi dampak positif dapat terlihat dengan adanya investasi yang
lebih ditekankan pada pemerintah secara umum dan masyarakat secara khusus (Kasmir, 2008).
Sedangkan dalam perhitungan investasi, modal, maupun efek dari usaha yang dilakukan tidak
lepas dari aspek-aspek ekonomi. Pembangunan dalam suatu proyek pasti membutuhkan adanya
dana untuk pengadaan tanah, peralatan, gedung, dan lain-lain, dana ini sering disebut sebagai
investasi proyek. Sedangkan, modal kerja adalah dana yang dibutuhkan apabila proyek yang
dilakukan telah selesai, yang terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap (Ibrahim, 2003).
Terdapat beberapa dampak aspek ekonomi dari adanya sebuah kegiatan pembangunan dan
investasi, antara lain (Kasmir, 2008):
Bab 12 dalam buku ini berisi tentang equity, Equity berbicara mengenai keadilan, Ini
adalah keyakinan bahwa ada hal-hal tertentu yang harus dimiliki setiap orang, bahwa ada
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, bahwa tanggung jawab dan upah tidak boleh terlalu
berbeda disemua lapisan masyarakat, dan bahwa politik harus dirancang untuk mendorong
keberpihakan, bukan untuk . mendukung dan menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan. Secara
lebih khusus, hal ini menunjukkan bahwa bagi seseorang yang memiliki pendapatan yang
minim, kualitas lingkungan yang ada dapat terus mendukung kehidupannya di masa
mendatang. Dalam sebuah komunitas, misalnya, ini berarti bahwa setiap orang harus memiliki
akses yang sama terhadap sumber daya dan tidak ada individu atau kelompok orang yang harus
menanggung beban lingkungan yang lebih besar daripada komunitas lainnya. Ada kesepakatan
umum bahwa keadilan mensyaratkan keadilan dalam distribusi keuntungan dan kerugian dan
hak semua orang atas kualitas dan standar hidup yang memadai. Konsep keadilan berakar kuat
dalam hukum internasional. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa
pengakuan atas nilai dan kesetaraan yang melekat tidak dapat diambil dari manusia karena itu
adalah dasar dari kebebasan, keadilan dan perdamaian. Kesetaraan antar generasi adalah
konsep bahwa orang berbagi lingkungan alam dan budaya yang sama dengan generasi sekarang
dan generasi lain, masa lalu dan masa depan. Artinya kita mewarisi tanah dari generasi
sebelumnya dan harus kita wariskan kepada generasi mendatang dalam keadaan sehat.
Dan pada bab terakhir pada buku ini, yaitu bab 13. Topik yang dibahas pada bab ini
adalah isu dalam ekonomi ekologi dan pembangunan berkelanjutan, di bab hal-hal tentang isu
yang terjadi dalam ekonomi ekologi dan pembangunan berkelanjutan dijelaskan secara
terperimci, misalnya Konferensi yang dilakukan di Stockholm pada tahun 1972 oleh PBB
mengangkat isu dunia terhadap lingkungan hidup. Dalam bab ini dijelaskan juga bahwa
beberapa negara yang menerapkan ecology, economy, dan eguity seperti Swedia, Denmark,
Finlandia, German, dan masi banyak lagi. Konsep E3 (Ecology, Economy, dan Eguity) untuk
mewujudkan SDG atau Sustainable Development Goal. Sustainable Development Goal adalah
suatu agenda universal dari pemerintah dunia yang memerintahkan suatu negara untuk
membuat strategi yang holistik dengan mengkombinasikan antara pertumbuhan ekonomi,
sosial, dan keberlanjutan dari lingkungan. Berdasarkan dari SDG ini, nantinya akan ada
beberapa lembaga yang menilai mengenai index tercapainya SDG dari setiap negara di dunia.