Identias Buku
Bab 12 Membahas tentang equitas (equity). Equity sendiri berasal dari konsep keadilan
sosial. Ini merupakan kepercayaan bahwa ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh
setiap orang, bahwa ada kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, bahwa tanggungan dan
upah seharusnya tidak terlalu berbeda pada seluruh lapisan masyarakat, dan kebijakan
tersebut harus diarahkan untuk tidak mendukung adanya keberpihakan, dan mendukung
pada kejujuran dan keadilan. Secara khusus menunjukkan apabila ada yang memiliki
tingkat pendapatan minimum, kualitas lingkungan yang ada tetap dapat mendukung
kehidupannya di masa yang akan datang. Apabila dimisalkan di dalam sebuah
komunitas, berarti setiap orang harus memiliki akses yang sama terhadap sumberdaya
dan tidak ada individu atau kelompok orang yang diminta untuk menanggung beban
lingkungan yang lebih besar daripada masyarakat lainnya.
Terdapat kepercayaan bahwa orang- orang yang tidak dapat memastikan Syarat
dasarnya untuk bisa bertahan hidup cenderung berada pada kondisi yang relatif tidak
bahagia. Namun, bagi orang-orang yang terbiasa hidup di atas garis kemiskinan,
terdapat pengaruh dari kekayaan atau tingkat konsumsi terhadap kebahagiaan yang
masih relatif. Tetapi, jelas bahwa kebahagiaan muncul dari saat orang tersebut lahir.
Namun, menurut psikologi hedonis, bahwa orang yang menyesuaikan diri dengan
cukup cepat untuk bisa mengubah keadaan, beberapa tahun setelah mencapai keadaan
hidup yang lebih baik atau lebih buruk cenderung kembali ke kondisi kebahagiaan dasar
yang sama ketika sebelum mencapai kenaikan atau penurunan. Semakin banyak jumlah
materi yang ada di dunia tidak berkorelasi sempurna dengan kebahagiaan. Pertumbuhan
ekonomi memiliki banyak kontribusi saat populasi tersebut hidup di bawah tingkat
kepuasan dengan kebutuhan dasar, namun bagi populasi yang relatif kaya, pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan dan peningkatan konsumsi dapat memiliki dampak positif
atau bahkan negatif terhadap kesejahteraan.
Pada bab 13 menjelaskan mengenai, isu dalam Ekonomi Ekologi dan Pembangunan
Berkelanjutan. Perdagangan bebas dan modal bebas akan mengarah pada kompetisi
yang akan menurunkan standar ekonomi yang seharusnya. Hal ini dapat dimisalkan
dengan Hukum Gresham dimana akuntansi biaya yang buruk akan mendorong biaya
yang besar untuk biaya-biaya eksternal dan akan mengabaikan biaya internal.
Masih banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara global berkaitan
dengan lingkungan yaitu mensejahterakan masyarakat dan pelestarian fungsi lingkungan
hidup yang bertujuan untuk menopang kehidupan manusia. Indonesia yang berada pada
jalur strategis lingkungan yang baik, terus melakukan kegiatan pembangunan ekonomi
untuk mensejahterakan rakyatnya, namun hal ini berdampak pada terdegradasinya
sumberdaya alam yang ada.
Hal ini dikarenakan aspek perlindungan dan pelestarian lingkungan yang terabaikan.
Apabila terus berlanjut akan berdampak pada pencemaran udara, pencemaran air,
kerusakan tanah, alih fungsi lahan pertanian, kerusakan hutan, perubahan iklim,
kebakaran, dan lainnya. Selain itu, dapat mendorong munculnya kemiskinan pada
masyarakat yang bergantung pada sumberdaya alam yang ada untuk pemenuhan
kebutuhannya. Banyak pemikiran dan upaya untuk mengatasi hal tersebut, namun
seiring waktu degradasi yang terjadi semakin tidak terbendung. Faktor-faktor yang
mempengaruhi permasalahan lingkungan dan sumberdaya adalah faktor-faktor yang
saling terkait satu sama lainnya. Contohnya, adalah kepadatan penduduk di suatu daerah
akan memicu tingginya tingkat pertumbuhan pembangunan infrastruktur yang akan
mendorong timbulnya alih fungsi lahan pertanian menuju ke lahan non pertanian.