Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MENGULAS BUKU

Nama : Kamal Lanang Pamungkas


NIM : 215030807111025
Semester : IV
Instansi : Universitas Brawijaya
Prodi : Pariwisata
Fakultas : Ilmu Administrasi

MENGULAS BUKU ECOLOGY ECONOMY EQUITY OLEH KAMAL


LANANG PAMUNGKAS

Identias Buku

Judul : ECOLOGY ECONOMY EQUITY (SEUAH UPAYA PENGEMBANGAN


EKOLOGI DAN EKONOMI)
Penerbit : UB Press
Penulis : Rita Pramawati
Jumlah Halaman : 191 Halaman
Publikasi : Malang, UB press September 2018
ULASAN BUKU

Pembahasan pada bab I : Masalah pertumbuhan Ekonomi dan dampak terhadap


lingkungan
.Konsep Ekonomi dalam Ekologi
Hubungan antara prinsip ekologi dan ekonomi disebut sebagai ekonomi ekologi.
Ekonomi ekologi adalah sebuah kajian mengenai hubungan antara manusia dan alam.
Dengan kata lain, kajian ini menjelaskan mengenai interaksi antara sistem ekonomi dan
sistem ekologi. Manusia tidak terlepas dari adanya prinsip ekonomi karena manusia
adalah hewan yang istimewa yang memiliki kemampuan untuk berinteraksi secara
sosial antar individu dan memiliki aktivitas ekonomi yang jauh berbeda dari hewan
yang lainnya. Ekonomi dapat dikatakan sebagai sebuah sistem tunggal, sedangkan alam
atau lingkungan adalah keseluruhan alam yaitu planet bumi. Perekonomian terletak di
dalam bumi di mana terjadi proses tukar-menukar energi terjadi dalam hal itu. Sehingga,
manusia pasti melakukan interaksi dengan alam dalam setiap aktivitasnya.
Ekonomi ekologi adalah studi tentang hubungan antara manusia dan alam. Dengan kata
lain, ilmu ini menjelaskan mengenai interaksi antara sistem ekonomi dan sistem
ekologi. Manusia adalah spesies hewan dalam arti tertentu, pada definisi ini, bidang
studi untuk ekonomi merupakan bagian dari ekologi. Namun, manusia adalah jenis
hewan yang istimewa, terutama karena kemampuannya untuk bisa berinteraksi secara
sosial antar individu dan aktivitas ekonominya sekarang berbeda dengan hewan lainnya.
Ekonomi dan ekologi adalah disiplin yang subjeknya saling tumpang tindih
Konsep Ekonomi Ekologi dan Equity
Ekonomi berasal dari Bahasa Yunani yang berarti tempat memproduksi,
mendistribusikan atau pertukaran, konsumsi, sedangkan pembangunan berkelanjutan
sering didefinisikan sebagai proses pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan saat
ini tanpa mengurangi kemampuan lingkungan untuk menyediakan kebutuhan untuk
generasi yang akan datang. Keberlanjutan adalah sebuah kapasitas yang digunakan
untuk mempertahankan keadaan, sehingga sangat potensial untuk digunakan dalam
mempertahankan keadaan ekonomi, ekologi, politik, dan dimensi sosial jangka panjang.
Terdapat tiga komponen yang akan membantu mewujudkan pembangunan
berkelanjutan yaitu pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan kesetaraan
sosial (eguity).
Pertumbuhan dan permasalahan ekonomi :
Pertumbuhan ekonomi telah menghasilkan banyak manfaat antara lain meningkatkan
standar kehidupan dan meningkatkan kualitas kehidupan di seluruh dunia, namun juga
mengakibatkan berkurangnya sumberdaya alam dan degradasi ekosistem. Ada banyak
perdebatan mengenai kemungkinan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tanpa
merusak lingkungan dan tidak berkelanjutan. Selain itu, muncul kesadaran bahwa
pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan tingkat penipisan dan degradasi aset
lingkungan saat ini tidak dapat terus berlanjut tanpa batas waktu.
Tetapi dari hal tesebut Terdapat banyak masalah pembangunan yang nanti akan
berdampak pada lingkungan baik dalam skala waktu jangka pendek maupun jangka
panjang. Hal ini dapat berdampak pada terganggunya kesejahteraan manusia. Beberapa
kegiatan pembangunan yang telah dilakukan semakin menunjukkan bahwa aktivitas
yang dilakukan oleh manusia mulai melebihi daya dukung bumi. Salah satu motor
penggerak dalam kegiatan manusia yang merusak ekosistem adalah munculnya
penggunaan teknologi yang ditandai dengan revolusi industri di daerah Eropa.
Kebijakan publik yang lemah dan lambatnya respons dari pemerintah, memungkinkan
para pencemar yang memiliki kekuatan politik dan ekonomi mulai meluas ke tokoh-
tokoh pemerintah untuk bisa mendapatkan hak milik de facto dari sumberdaya sehingga
bisa membuang limbah ke sumberdaya milik umum seperti udara dan air.
Contohnya di Inggris, tidak sampai terjadinya pemusatan kawasan perkotaan di London
dengan kabut asap yang menyengat dari pembakaran batu bara sehingga para anggota
parlemen merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut dan mengambil tindakan paksa.
Pada pertengahan abad ke 20, insiden kematian akibat kabut asap, hasil mobil dan
industri modern, mulai terjadi. Selain itu di Donora, Pennsylvania, di Amerika Serikat
pada tahun 1948 muncul sebuah frase berbunyi "kabut pembunuh" yang diproduksi oleh
pabrik baja yang beroperasi selama seminggu penuh yang menyebabkan kondisi suhu
tersebut menewaskan beberapa orang dan ribuan orang terjangkit penyakit. Fenomena
kabut ini juga terjadi di London yang menyebabkan beberapa ribu orang tewas selama
satu malam musim dingin tahun 1952 sebagai akibat dari kabut asap dari pembakaran
batu bara domestik dan industri.
2. Pendekatan Ekonomi dengan Manajemen Sumberdaya dan hubungannya
dengan lingkungan
Ekonomi sumberdaya alam berhubungan dengan penyediaan, permintaan, dan alokasi
sumberdaya alam yang ada di bumi. Tujuan utama dari ekonomi sumberdaya alam
adalah untuk lebih memahami peran sumberdaya alam dalam perekonomian sehingga
dapat dikembangkan metode pengelolaan sumberdaya yang lebih berkelanjutan untuk
memastikan ketersediaannya bagi generasi mendatang. Para ahli ekonomi sumberdaya
mempelajari interaksi antara sistem ekonomi dan alam, dengan tujuan mengembangkan
ekonomi yang berkelanjutan dan efisien. Sehingga dapat dikatakan bahwa ini adalah
cabang ilmu akademis yang multidisiplin.
Sumberdaya alam terbagi menjadi entitas yang terpisah-pisah seperti air tawar, udara,
serta organisme hidup seperti ikan, atau mungkin ada dalam bentuk alternatif yang
harus diolah untuk memperoleh sumberdaya seperti bijih logam, minyak , dan sebagian
besar bentuk energi. Secara garis besar terdapat dua macam sumberdaya yang ada di
alam yaitu Sumberdaya yang dapat diperbarui dan sumberdaya yang tidak dapat
diperbarui
Sumber daya terbagi menjadi dua yaitu :
1. Sumber daya terbarukan
Sumberdaya yang dapat diperbarui adalah sumberdaya alam yang dapat disesuaikan
dengan berlalunya waktu, baik melalui reproduksi biologis atau proses alami lainnya
yang berulang. Sumberdaya terbarukan adalah bagian dari lingkungan alam.
2. Sumber daya tidak terbarukan
Sumberdaya tidak terbarukan atau disebut juga sebagai sumberdaya yang terbatas
adalah sumberdaya yang tidak dapat memperbaharui dirinya pada tingkat yang memadai
untuk bisa diekstraksi untuk kepentingan ekonomi yang berkelanjutan untuk memenuhi
kebutuhan manusia.

Pendekatan Ekonomi untuk Manajemen Sumberdaya Dalam pendekatan ekonomi


terhadap pengelolaan sumberdaya, faktor-faktor persekutuan adalah bentuk pengukuran
yang dapat dikaitkan dengan kesejahteraan individu. Ekonomi menyediakan kerangka
kerja yang komprehensif untuk bisa menganalisis sebagian besar aspek sumberdaya
alam dan masalah lingkungan yang terjadi. Indikator ekonomi berkelanjutan berasal dari
pandangan keberlanjutan yang cukup lemah yang menyatakan bahwa jumlah modal
harus dijaga. Aturan dasar menurut model Hotelling yang dikembangkan oleh Harold
Hotelling didasarkan pada sejumlah asumsi yang cukup sederhana. Jumlah persediaan
sumberdaya diasumsikan sudah diketahui dan memiliki kualitas yang sama, dan semua
pelaku pasar diasumsikan memiliki pengetahuan yang sama. Konsep pengelolaan
sumberdaya yang tidak terbarukan berkaitan dengan penggunaan sumberdaya yang
optimal dan tidak memperhatikan keberlanjutannya.
Hubungan antara Ekonomi dan Lingkungan :
Setiap perilaku ekonomi berkaitan dengan proses produksi dan konsumsi dari barang
dan jasa. Produksi adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan sedangkan konsumsi
biasanya berada pada skala rumah tangga. Dari perusahaan, ada arus barang dan jasa
terhadap rumah tangga, dan dari rumah tangga dipekerjakan angkatan pekerja ke
perusahaan. Sebagian besar literatur ekonomi membahas analisis interaksi antara
produksi dan konsumsi dan arus dari masing-masing bidang tersebut. Terdapat dua jenis
konsentrasi ekonomi, yaitu makroekonomi dan mikroekonomi.
Makroekonomi berkonsentrasi pada perilaku seluruh aktivitas ekonomi, tidak peduli
seberapa kecilnya. Makroekonomi mempelajari mengenai tingkat harga total, tingkat
pengangguran, dan lain-lain. Contoh dari sebuah teori makroekonomi adalah bagaimana
menjaga produksi pada tingkat yang lebih rendah
Pada bab 4 dalam buku ini, membahas mengenai green growth dan analisis ekonomi
yang ada, Green Growth sendiri sangat dibutuhkan dan dinilai sangat efisien secara
ekonomi, karena penting untuk negara-negara berkembang dapat meningkatkan
keuntungan ekonomi dan sosial yang signifikan. Secara umum, kebijakan Green
Growth membawa faktor lingkungan ke dalam keputusan ekonomi sehingga mulai
muncul pertimbangan efisiensi sumberdaya, mengubah sistem energi, menilai modal
alami dalam kalkulus ekonomi, dan menentukan eksternalitas lingkungan (Jouvet et al.
2013). Pentingnya keadilan dalam Green Growth ditekankan oleh beberapa ahli yang
menyoroti hubungan antara pembangunan sosial dan kelestarian lingkungan.
Sebagian besar negara memiliki tujuan pembangunan yang sesuai dengan pendekatan
Green Growth (UNEP, 2013), walaupun strategi spesifik untuk Green Growth akan
bervariasi antar negara. Pertumbuhan akan meningkatkan permintaan energi, namun
bahan bakar fosil seringkali merupakan sumber energi paling murah. Menurut
Schmalensee (2012), terdapat sedikit bukti adanya .ancaman terhadap pertumbuhan
ekonomi dalam jangka pendek atau menengah dari penipisan modal alam atau degradasi
lingkungan yang tidak terkendali. Tidak jelas bahwa transisi menuju ekonomi hijau
adalah hal yang dicari oleh negara-negara berkembang, dan untuk negara-negara
berkembang, pertumbuhan konvensional dapat memberikan jalur keluar yang lebih
cepat dari kemiskinan (Dercon, 2012). Menurut Janicke (2012), masih tidak diketahui
hubungan antara mengorbankan pertumbuhan ekonomi untuk mengatasi Masalah krisis
lingkungan. Manfaat yang dilihat dari Green Growth yang menawarkan pengurangan
tingkat kemiskinan yang cepat Masih dianggap kurang masuk akal. Strategi
pertumbuhan yang konvensional dinilai lebih cepat untuk mengatasi masalah tersebut
tetapi tidak melepas kemungkinan bahwa masih ada strategi lainnya yang lebih efisien
dan seimbang antara ekonomi dan lingkungan.
Green Economy ditandai dengan adanya peningkatan investasi yang cukup besar di
sektor ekonomi untuk menciptakan dan memperkuat modal alam dari bumi atau
berkontribusi terhadap penurunan defisiensi ekologi dan ancaman lingkungan. Sektor-
sektor ini meliputi, khususnya, energi , terbarukan, transportasi dengan emisi rendah,
bangunan hemat energi, teknologi bersih, perbaikan pengelolaan limbah, pertanian
berkelanjutan dan pengelolaan hutan dan perikanan berkelanjutan. Penerapan konsep
Green Growth diidentifikasi dengan penekanan pada perlunya melanjutkan pengenalan
pada pembangunan berkelanjutan melalui fokus pada masalah utama, yaitu
penghapusan kemiskinan, memastikan keadilan intra dan antar generasi, peningkatan
efektivitas ekonomi dan akses yang lebih adil terhadap sumberdaya.
Bab 5 Membahas mengenai pembangunan berkelanjutan ( Sejarah dan pengaruh
terhadap ekonomi)
Pengelolaan dan perkembangan lingkungan sulit untuk bisa didefinisikan. Seringkali
kedua definisi dari bidang ini saling tumpang tindih. Dalam kedua masalah ini
pandangan individu sangat memengaruhi tujuan yang ingin dicapai dan pendekatan
yang digunakan. Pengelolaan dan perkembangan lingkungan adalah bidang yang
menuntut pandangan multidisipliner dan memungkinkan integrasi dari berbagai disiplin
ilmu, agama, kelas, kelompok etnis, pandangan politik dan jenis kelamin untuk
bersama-sama mencari pendekatan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah-masalah
penting. Pengelolaan lingkungan berusaha untuk bisa mencapai potensi dalam menjaga
keseimbangan secara global, dan jika memungkinkan, memperbaiki kesejahteraan
masyarakat. Telah banyak studi yang menyatakan bahwa akan ada sebuah krisis untuk
umat manusia, dan bahwa manusia memiliki waktu yang terbatas untuk bisa
mendapatkan hak pengelolaan lingkungan sebelum Bumi yang merasa terancam akan
mengubah keadaannya menjadi tidak menguntungkan bagi manusia. hati-hati harus
menjadi bagian dari rencana ke depan (Lewis, 1992). Manusia telah menyebabkan
begitu banyak kerusakan sehingga rehabilitasi lingkungan menuntut usaha manusia
yang lebih besar, dan bukan mengandalkan alam. Sehingga reaksi ketiga adalah yang
paling memungkinkan untuk dilakukan. Gagasan bahwa dunia menghadapi krisis
lingkungan dapat mendorong munculnya perubahan yang signifikan tetapi juga dapat
mendorong perdebatan, solusi-solusi untuk mengatasi keadaan.
5. Pembangunan Berkelanjutan
Pada bab 5 membahas mengenai Pembangunan berkelanjutan. Pembangunan
Berkelanjutan sendiri dapat didefinisikan sebagai proses pembangunan yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan masa ini tetapi dengan tetap mempertahankan stabilitasnya
untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. embangunan berkelanjutan
sangat berkaitan dengan lingkungan yang ada, sehingga dapat diartikan bahwa
pembangunan berkelanjutan dalam setiap prosesnya harus selalu memandang dan
menggunakan lingkungan dengan bijaksana agar tetap bisa menjaga kelestariannya.
Menurut Dipoyuda (1982), terdapat setidaknya lima komponen utama dalam
perencanaan Strategi untuk menciptakan kesejahteraan melalui pembangunan
berkelanjutan, yaitu: 1. Pemenuhan segala kebutuhannya, 2. Memberantas kemiskinan,
3. Pembangunan dengan adanya partisipasi masyarakat, 4. Adanya kekuasaan
Pemerintah, 5. Melakukan pembangunan lingkungan yang berimbang.
Apabila terjadi interaksi antara lima komponen tersebut, maka dapat menciptakan suatu
pembangunan yang seimbang dan ideal, terutama untuk mengurangi tingkat kemiskinan
dalam suatu wilayah.
Kunci dari pembangunan berkelanjutan — adalah terpenuhinya kebutuhan saat ini tanpa
mengurangi kemampuan lingkungan atau sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan di
masa yang akan datang. Namun, hal tersebut dapat i n membahayakan kehidupan
manusia di masa depan, walaupun manfaat yang dirasakan saat ini sangat besar. Hal
tersebut sangat berbeda dengan konsep dari pembangunan berkelanjutan. Produksi
untuk menghasilkan output yang besar membutuhkan masukan (input) yang banyak
pula, apabila ditelusuri masukan ini berasal dari sumberdaya alam yang secara terus
menerus digunakan untuk proses produksi. Karena kuantitas yang dibutuhkan untuk
menghasilkan output yang besar, banyak pelaku usaha yang tidak memperhatikan
keseimbangan lingkungan dalam penggunaan dan pengelolaannya, seperti terjadinya
eksploitasi besar-besaran di alam, tidak selektif dalam memilih sumberdaya alam. Hal
ini dapat berdampak pada masa depan manusia dan bumi.
6. Pendekatan Ekonomi dan Ekologi
Ekonomi ekologi adalah suatu keseimbangan yang akan berperan dalam usaha
berkelanjutan untuk menyatukan antara teori ekonomi dan kebijakan dengan
pengetahuan dari berbagai bidang ilmu. Teori ekonomi neoklasik mendominasi semua
kebijakan ekonomi hampir di seluruh dunia, tetapi sekarang penggunaan dari teori
tersebut mulai mengalami krisis dikarenakan adanya pembongkaran pada dua tiang
pokoknya yaitu teori perilaku manusia yang terwujud dalam aksinya pilihan konsumen
dan teori produksi yang terwujud dalam kompetisi sempurna dan produktivitas marginal
dari teori distribusi.
Kebijakan neoklasik sangat terkait secara eksklusif dengan efisiensi dalam
alokasi biaya yang akan digunakan. Faktor produksi dipisahkan dari konsumsi sehingga
efisiensi produksi setara dengan memaksimalkan kesejahteraan sosial. Tujuan
perusahaan untuk mengurangi biaya telah diperluas untuk Ecology, Economy, Eguity :
menjadi tujuan makroekonomi dan masyarakat secara keseluruhan. Tujuan tersebut
tidak ideologis dan ilmiah, yaitu ketika penilaian dari nilai yang mewarnai analisis
ekonomi. Seperti yang dirumuskan oleh teori kesejahteraan standar, tujuan dari efisiensi
ekonomi tidak memiliki alasan logis untuk objektivitas.
Tanpa perbandingan penggunaan interpersonal, ahli ekonomi kesejahteraan
neoklasik tidak banyak bicara mengenai keinginan untuk mencari alternatif solusi sosial
untuk negara-negara yang membutuhkannya. Ketika Marshall dan Pigou menulis
tentang kesejahteraan umum masyarakat, kedua ahli ini bebas untuk memperdebatkan
kebijakan yang mengenalkan keadaan sosial tertentu. Beberapa saat setelah Perang
Dunia II, ekonomi tidak ada lagi membahas mengenai individu dan hubungan mereka
satu sama lain seperti sebelumnya, tetapi juga mulai membahas mengenai komoditas.
Mempersempit pilihan kebijakan ekonomi ke ranah efisiensi mengarahkan pada
kesimpulan bahwa mekanisme pasar harus mendorong adanya berbagai pilihan bernilai
sosial. Namun, pada kenyataanya pasar tidak cocok untuk membuat pilihan sosial.
Pada Bab 7 sendiri dilanjutkan dengan pembahasan keberlanjutan ekonomi dalam
ekologi. ekonomi ekologi sendiri merupakan suatu cabang studi yang mempelajari
hubungan antara hubungan manusia dengan alam. Dengan kata lain, studi yang
mempelajari interaksi-interaksi yang terjadi pada sistem ekonomi dan sistem ekologi.
Manusia termasuk dalam spesies hewan, cabang studi ekonomi adalah salah satu
pecahan di dalam ilmu ekologi. Terdapat dua poin penting dalam mempelajari ekonomi
ekologi, yang pertama adalah dalam hal ini banyak melibatkan berbagai disiplin ilmu
yang relevan. Secara umum ekonomi ekologi adalah hal yang utama untuk mengawali
pembangunan berkelanjutan pada suatu wilayah. Terdapat dua hal yang sangat berkaitan
dengan keberlanjutan suatu negara di masa yang akan datang yaitu pembangunan dan
degradasi lingkungan. Suatu negara akan bisa menerapkan pembangunan berkelanjutan
apabila mampu mengatasi masalah degradasi lingkungannya. Namun, dalam hal ini
perlu adanya partisipasi masyarakat, karena apabila hanya dengan kemampuan
pemerintah untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Pada Bab 8 membahas mengenai keberlanjutan pembangunan berkelanjutan,
dimulai dari pengertian pembangunan. pembangunan digunakan untuk bisa
mempertahankan dan memenuhi kebutuhan dasar dari manusia dan memperluas pilihan-
pilihan yang ada dalam bidang sosial dan ekonomi. Hal ini dilakukan dengan cara
meningkatkan produksi dan distribusi barang yang merupakan kebutuhan dasar
manusia, sedangkan pembangunan berkelanjutan merupakan Pembangunan
berkelanjutan adalah langkah untuk bisa menyelaraskan, mengintegrasikan, dan
menyamaratakan aspek- aspek sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup.
Keberlanjutan adalah suatu proses untuk bisa menjaga kapasitas sistem ekonomi dan
lingkungan agar mampu terus memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia di masa
yang akan datang.
Keberlanjutan sendiri diartikan dalam hal memaksimalkan kesejahteraan dari
waktu ke waktu. Dengan asumsi bahwa kesejahteraan manusia dan non-manusia akan
muncul saat manusia mulai mempertimbangkan keberlanjutan dalam perspektif
ekologis. Sebagian besar ahli ekonomi menyederhanakannya dengan mengidentifikasi
cara untuk meningkatkan kesejahteraan dengan memaksimalkan utilitas yang berasal
dari barang-barang konsumsi. Banyak kritik yang disampaikan karena penyederhanaan
yang terlalu berlebihan, namun tentu saja hal ini mencakup banyak elemen penting dari
kesejahteraan manusia (makanan, pakaian, perumahan, transportasi, kesehatan, layanan
pendidikan, dan lain-lain) dan memiliki keuntungan untuk mampu menganalisis
masalah menjadi satu indikator dalam satu dimensi yang sama.
Pada bab 9 membahas mengenai Pertumbuhan ekonomi dan Lingkungan Hidup.
Sering sekali perekonomian global ditemui sudah bangkit dari resesi. Lingkungan
memainkan peran kunci dalam perekonomian manusia, sebagai penyedia bahan yang
kemudian masuk ke dalam proses produksi dan melalui banyak layanan yang
diberikannya. Sumberdaya lingkungan seperti mineral dan bahan bakar fosil secara
langsung memfasilitasi dalam proses produksi barang dan jasa.
Lingkungan juga berkontribusi terhadap modal manusia dengan cara lain. Misalnya,
adalah adanya ruang hijau yang membuat orang akan melakukan dan mempertahankan
aktivitas fisik dan hal ini merupakan faktor kunci dalam kesejahteraan fisik dan
psikologis yang baik untuk manusia. Ketersediaan daerah yang kaya akan satwa liar dan
ruang hijau juga dapat memiliki efek yang lebih luas, misalnya dalam mengatasi stres,
memperbaiki kesehatan mental, mengurangi kejahatan, dan meningkatkan produktivitas
pekerja. Akhirnya, lingkungan yang bersih dan sehat bisa menjadi alat yang berguna
untuk menarik dan mempertahankan investasi untuk negara.
Bab 10 : Instrumen Kebijakan Lingkungan
lingkungan adalah barang publik. Namun tetap masing-masing pribadi memiliki
tanggung jawab dalam penggunaannya, sehingga perlu adanya dukungan dari
pemerintah untuk terlaksananya hal tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut maka
instrumen yang dapat digunakan adalah instrumen perintah dan instrumen pengawasan
(command & control) serta economic incentives. Kedua jenis instrumen ini bertujuan
untuk mendorong masyarakat agar mulai berpartisipasi dalam mengelola dan menjaga
lingkungan, karena kemampuan pemerintah juga terbatas, Instrumen kebijakan ekonomi
dalam pembiayaan pengelolaan secara khusus dapat dibedakan menjadi beberapa yaitu:
1. Kebijakan insentif dan subsidi
2. Kebijakan disinsentif, pajak dan retribusi
3. Kebijakan penentuan harga dari sumberdaya.
Instrumen yang didukung oleh adanya administrasi dan lembaga adalah instrumen yang
efektif dan mampu memengaruhi perilaku masyarakat dan perusahaan. Banyak
kebijakan yang memiliki pengaruh kepada pihak-pihak yang bersangkutan, Contohnya
adalah kebijakan iuran dan retribusi untuk sampah dan air.
Prinsip The Polluter-Pays-Principle (PPP)
olluter Pays Principle (PPP) pertama kali didefinisikan dan / diakui sebagai prinsip yang
disepakati secara internasional oleh | OECD pada tahun 1972 dan didefinisikan sebagai
prinsip di mana erusahaan atau seseorang yang mengeluarkan limbah yang menjadi
pencemar lingkungan harus menanggung biaya untuk melaksanakan tindakan
pencegahan dan pengendalian polusi yang kemudian akan dinilai oleh otoritas publik
bahwa lingkungan berada dalam keadaan yang dapat diterima. Dengan kata lain, biaya
dari tindakan ini harus tercermin dalam biaya barang dan jasa yang dapat menyebabkan
polusi dalam produksi dan atau konsumsi.
Pada bab 11 membahas mengenai Perdagangan Internasional dan lingkungan. Yang
dimana Perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia semakin terintegrasi dengan
keadaan perekonomian di dunia, hal ini dapat dikarenakan sistem perekonomian yang
sedang digunakan adalah sistem perekonomian terbuka di mana aktivitas yang
dilakukan berhubungan dengan dunia Internasional.
Perdagangan Internasional memiliki dampak yang cukup parah untuk negara-negara
yang sedang berkembang atau negara dengan tingkat ekonomi yang rendah, yaitu
munculya hutang luar negeri karena proses ekspor dan impor. Hutang ini memaksa
negara untuk terus melakukan eksploitasi terhadap sumberdaya alam yang ada di
negaranya untuk bisa melunasi hutang luar negerinya.
Prinsip dari perdagangan internasional sendiri seharusnya memiliki dua prinsip yaitu
ada pada bidang politik dan dalam bidang ekonomi. Pada bidang politik prinsip ini
berkaitan dengan hubungan perdagangan Internasional antar negara dengan tujuan
mencegah timbulnya sengketa. Dalam bidang ekonomi, prinsip ini mendorong
munculnya liberasi perdagangan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Tujuan
utama dari prinsip ini adalah untuk melakukan perlindungan dan mencegah adanya
diskriminatif dari industri dalam negeri maupun dengan mitra berdagangnya dan untuk
mencegah ketidak-efisienan penggunaan sumberdaya serta gangguan dalam proses
pemasaran.

Bab 12 Membahas tentang equitas (equity). Equity sendiri berasal dari konsep keadilan
sosial. Ini merupakan kepercayaan bahwa ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh
setiap orang, bahwa ada kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, bahwa tanggungan dan
upah seharusnya tidak terlalu berbeda pada seluruh lapisan masyarakat, dan kebijakan
tersebut harus diarahkan untuk tidak mendukung adanya keberpihakan, dan mendukung
pada kejujuran dan keadilan. Secara khusus menunjukkan apabila ada yang memiliki
tingkat pendapatan minimum, kualitas lingkungan yang ada tetap dapat mendukung
kehidupannya di masa yang akan datang. Apabila dimisalkan di dalam sebuah
komunitas, berarti setiap orang harus memiliki akses yang sama terhadap sumberdaya
dan tidak ada individu atau kelompok orang yang diminta untuk menanggung beban
lingkungan yang lebih besar daripada masyarakat lainnya.

Terdapat kepercayaan bahwa orang- orang yang tidak dapat memastikan Syarat
dasarnya untuk bisa bertahan hidup cenderung berada pada kondisi yang relatif tidak
bahagia. Namun, bagi orang-orang yang terbiasa hidup di atas garis kemiskinan,
terdapat pengaruh dari kekayaan atau tingkat konsumsi terhadap kebahagiaan yang
masih relatif. Tetapi, jelas bahwa kebahagiaan muncul dari saat orang tersebut lahir.

Namun, menurut psikologi hedonis, bahwa orang yang menyesuaikan diri dengan
cukup cepat untuk bisa mengubah keadaan, beberapa tahun setelah mencapai keadaan
hidup yang lebih baik atau lebih buruk cenderung kembali ke kondisi kebahagiaan dasar
yang sama ketika sebelum mencapai kenaikan atau penurunan. Semakin banyak jumlah
materi yang ada di dunia tidak berkorelasi sempurna dengan kebahagiaan. Pertumbuhan
ekonomi memiliki banyak kontribusi saat populasi tersebut hidup di bawah tingkat
kepuasan dengan kebutuhan dasar, namun bagi populasi yang relatif kaya, pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan dan peningkatan konsumsi dapat memiliki dampak positif
atau bahkan negatif terhadap kesejahteraan.
Pada bab 13 menjelaskan mengenai, isu dalam Ekonomi Ekologi dan Pembangunan
Berkelanjutan. Perdagangan bebas dan modal bebas akan mengarah pada kompetisi
yang akan menurunkan standar ekonomi yang seharusnya. Hal ini dapat dimisalkan
dengan Hukum Gresham dimana akuntansi biaya yang buruk akan mendorong biaya
yang besar untuk biaya-biaya eksternal dan akan mengabaikan biaya internal.

Masih banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara global berkaitan
dengan lingkungan yaitu mensejahterakan masyarakat dan pelestarian fungsi lingkungan
hidup yang bertujuan untuk menopang kehidupan manusia. Indonesia yang berada pada
jalur strategis lingkungan yang baik, terus melakukan kegiatan pembangunan ekonomi
untuk mensejahterakan rakyatnya, namun hal ini berdampak pada terdegradasinya
sumberdaya alam yang ada.

Hal ini dikarenakan aspek perlindungan dan pelestarian lingkungan yang terabaikan.
Apabila terus berlanjut akan berdampak pada pencemaran udara, pencemaran air,
kerusakan tanah, alih fungsi lahan pertanian, kerusakan hutan, perubahan iklim,
kebakaran, dan lainnya. Selain itu, dapat mendorong munculnya kemiskinan pada
masyarakat yang bergantung pada sumberdaya alam yang ada untuk pemenuhan
kebutuhannya. Banyak pemikiran dan upaya untuk mengatasi hal tersebut, namun
seiring waktu degradasi yang terjadi semakin tidak terbendung. Faktor-faktor yang
mempengaruhi permasalahan lingkungan dan sumberdaya adalah faktor-faktor yang
saling terkait satu sama lainnya. Contohnya, adalah kepadatan penduduk di suatu daerah
akan memicu tingginya tingkat pertumbuhan pembangunan infrastruktur yang akan
mendorong timbulnya alih fungsi lahan pertanian menuju ke lahan non pertanian.

Anda mungkin juga menyukai