Anda di halaman 1dari 13

Mengulas Buku :

Ecology Economy Equity (Sebuah Upaya Penyeimbangan Ekologi dan Ekonomi)


by Dr. Rita Parmawati, S.P., M.E.
Moh. Zidan Al Muzaqqi (215030807111051)

Judul : Ecology, Economy, Equity (Sebuah Upaya


Penyeimbangan Ekologi dan Ekonomi)
Penulis : Rita Parmawati
Tahun Terbit : 2018
Penerbit : UB Press
ISBN : 978-602-432-567-1
Jumlah Halaman : i – xvii + 191 Halaman
Tebal Buku : 15,5 cm x 23,5 cm
Keseimbangan dalam Ekonomi Ekologi

Ekologi adalah analisis ilmiah dan studi tentang interaksi antara makhluk hidup
dan lingkungannya. Ini adalah bidang interdisipliner yang terdiri dari biologi, geografi,
dan ilmu bumi. Ekologi dalam biologi konservasi, pengelolaan lahan basah, pengelolaan
sumber daya alam (agroekologi, pertanian, kehutanan, agroforestri, perikanan),
perencanaan kota (ekologi perkotaan), kesehatan masyarakat, ekonomi, ilmu dasar dan
terapan, dan Interaksi masyarakat manusia (ekologi manusia).

Ekonomi berasal dari kata Yunani untuk produksi, deskripsi, distribusi atau
pertukaran, konsumsi dan penyediaan jasa. Ekonomi adalah domain sosial dalam bentuk
praktik lapangan, wacana, dan pengelolaan sumber daya. Pada saat yang sama, ekonomi
dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari alokasi sumber daya yang memiliki
banyak kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terbatas.

Equity (ekuitas) adalah keadilan yang ada dalam hati masyarakat dan dibawa ke
dalam kehidupan bermasyarakat. Secara umum, fairness berarti keadilan antara
keuntungan dan kerugian dalam proses pembangunan. Pemerataan adalah prinsip utama
pembangunan berkelanjutan karena tanpa itu, degradasi lingkungan akan terjadi. Dalam
lingkungan yang lestari, status sosial sangat berpengaruh. Contoh-contoh seperti
kemiskinan dan kelaparan akan semakin merusak lingkungan terdekat tempat mereka
tinggal. Penanggulangan kemiskinan tidak terlepas dari berbagai rencana pembangunan
untuk mengurangi jumlah penduduk miskin. Kecemburuan sosial dapat menimbulkan
perilaku yang merusak persatuan dan kesatuan suatu bangsa.

Hubungan antara prinsip-prinsip ekologi dan ekonomi dikenal sebagai ekonomi


ekologi. Ekonomi ekologi adalah studi tentang interaksi antara manusia dan alam.
Manusia tidak terlepas dari prinsip ekonomi, karena manusia adalah makhluk yang
istimewa, interaksi sosial antar manusia dapat dilakukan, dan kegiatan ekonomi juga
sangat rumit. Ekonomi dapat dikatakan sebagai sistem tunggal, sedangkan alam adalah
keseluruhan yang ada di alam semesta. Perekonomian adalah akar dari bumi, dan setiap
aktivitas di bumi memiliki proses interaktif.

Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, diperlukan tiga pilar pembangunan


berkelanjutan, yaitu pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan sosial, dan pemerataan sosial
(equity). Ketiga pilar ini tentunya saling berkaitan, tidak ada keberlanjutan ekologis tanpa
keadilan dan tidak ada keberlanjutan ekonomi tanpa ekologi. Pertumbuhan ekonomi
dianggap membawa banyak manfaat, tetapi juga dapat menyebabkan berkurangnya
sumber daya alam dan degradasi ekosistem. Banyak masalah pembangunan memiliki
dampak jangka pendek dan jangka panjang terhadap lingkungan. Subsistem ekonomi
telah mencapai atau melampaui batas-batas ekosistem global. Perekonomian sudah
menjadi bagian dari kehidupan manusia, sehingga diketahui bahwa sampah yang
dihasilkan oleh aktivitas manusia semakin meningkat.

Ekonomi Alam

Ekonomi sumber daya alam berkaitan dengan penawaran, permintaan, dan


distribusi sumber daya alam bumi. Tujuan utama ekonomi sumber daya alam adalah
untuk lebih memahami peran sumber daya alam dalam perekonomian untuk
mengembangkan metode pengelolaan sumber daya yang lebih berkelanjutan untuk
memastikan ketersediaannya bagi generasi mendatang. Ada dua jenis sumber daya alam,
sumber daya alam terbarukan dan sumber daya alam tak terbarukan. Sumber daya alam
terbarukan adalah mereka yang dapat beradaptasi dengan berlalunya waktu melalui
reproduksi biologis atau proses alam berulang lainnya. Pada saat yang sama, sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya terbatas yang tidak dapat diperbarui
pada tingkat yang cukup untuk dieksploitasi demi keuntungan ekonomi yang
berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Ekonomi menyediakan kerangka komprehensif untuk menganalisis sebagian


besar aspek masalah sumber daya alam dan lingkungan. Pasokan sumber daya dianggap
sudah dikenal dan memiliki kualitas yang sama, sebaliknya semua pelaku pasar dianggap
memiliki pengetahuan yang sama. Konsep pengelolaan sumber daya tak terbarukan
berkaitan dengan penggunaan sumber daya secara optimal dan tidak berfokus pada
keberlanjutan. Setiap pelaku ekonomi terkait dengan proses produksi dan konsumsi
barang atau jasa. Di sisi perusahaan, barang dan jasa mengalir ke rumah tangga, yang
menyediakan tenaga kerja bagi perusahaan. Tidak sedikit literatur ilmu ekonomi yang
membahas tentang interaksi antara produksi konsumsi dan arus dari daerah-daerah
tersebut. Bidang ekonomi memiliki dua konsentrasi, ekonomi makro dan ekonomi mikro.
Kedua jenis sumber daya alam tersebut memegang peranan penting dalam
keberadaan lingkungan. Pada dasarnya masukan dari alam akan diperlakukan sebagai
bentuk kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, ketika tingkat kegiatan ekonomi meningkat
dan jumlah spesies manusia bertambah, ambang kapasitas asimilatif di alam telah
dilanggar, dan sumber daya alam serta ekosistem akan menjadi semakin langka.

Eco-Analysis dan Green Growth

Di bidang ekonomi, dampak positifnya dapat diilustrasikan melalui investasi.


Perhitungan pengaruh investasi, modal dan bisnis yang dilakukan tidak lepas dari aspek
ekonomi. Analisis ekonomi memainkan berbagai peran dalam membentuk kebijakan
pembangunan pada skala lokal dan internasional. Pertama, peran pemerintah dalam
perekonomian adalah menciptakan lapangan kerja yang banyak tanpa menimbulkan
inflasi domestik, sehingga diperlukan kombinasi dua kebijakan nasional, fisik dan
moneter. Kedua, integrasi kedua instrumen kebijakan ini didasarkan pada analisis
ekonomi mikro dan makro agar dapat memperkirakan besaran kemungkinan dampak dari
suatu keputusan.

Pertumbuhan hijau adalah pertumbuhan ekonomi yang berkontribusi pada


penggunaan modal alam yang bertanggung jawab, mencegah dan mengurangi polusi,
serta menciptakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan dengan membangun ekonomi hijau dan pada akhirnya mencapai Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan. Pertumbuhan hijau dianggap penting untuk mengatasi
tantangan dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan. Kebijakan pertumbuhan hijau
mengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke dalam pengambilan keputusan ekonomi
sehingga pertimbangan efisiensi sumber daya mulai muncul, mengubah sistem energi,
menilai modal alam dalam kalkulus ekonomi, dan mengidentifikasi eksternalitas
lingkungan.

Pada dasarnya konsep dari Green Growth dan Green Economy dihubungkan oleh
fakta bahwa mereka dikenalkan sebagai alat untuk mengatasi krisis keuangan dan
ekonomi. Tujuan dari kedua konsep ini adalah untuk mendorong kebangkitan ekonomi
global yang terganggu dengan mengarahkan investasi di pasar produk dan layanan
lingkungan dan pengembangan infrastruktur alami, yaitu seperti hutan, badan air, atau
keanekaragaman hayati (Lane, 2010).

Sejarah Pengelolaan dan Perkembangan Lingkungan

Pengelolaan dan pembangunan lingkungan untuk menentukan kemungkinan


sekarang dan masa depan untuk mencapai cita-cita kesejahteraan manusia. Selama 40
tahun terakhir, pengelolaan dan pembangunan lingkungan hidup disebut mampu
mengatasi isu-isu global dan pembangunan berkelanjutan, yang membutuhkan partisipasi
dan kerjasama masyarakat untuk mencapai keserasian lingkungan dan pembangunan
nasional.

Pada tahun 1982, pemerintah Indonesia merumuskan peraturan perundang-


undangan tentang pengelolaan lingkungan hidup yang diberi nama Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1982, yang didalamnya memuat peraturan-peraturan pokok tentang
pengelolaan lingkungan hidup yang kemudian disingkat UUPPLH. Patuhi prinsip
"pembangunan ekologis" yang menggabungkan pembangunan dengan lingkungan.
Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.

1. Lingkungan hidup adalah anugerah dari Tuhan yang harus dikembangkan dan
dilestarikan untuk menciptakan keselarasan dan keseimbangan untuk semua aspek

2. Sumberdaya alam harus digunakan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat


dan sumberdaya alam harus dilestarikan dengan penggunaan yang bijaksna, terpadu,
dan menyeluruh dengan mempertimbangkan masa depan

3. Asas yang digunakan dalam pengelolaan lingkungan seimbang untuk bisa


mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan dengan alam.

4. Kehidupan yang optimal hanya dapat tercapai pada lingkungan yang seimbang dan
serasi.

Proses pembangunan suatu negara tidak terlepas dari peran lembaga pemerintah,
lembaga swadaya masyarakat, perangkat hukum, peraturan perundang-undangan, dan
rencana kegiatan pemerintah. Selain kementerian dan lembaga pemerintah, terdapat
lembaga yang diprakarsai oleh masyarakat untuk mengelola lingkungan, namun sebagian
besar masih berpedoman pada hukum adat yang berbeda-beda di setiap daerah. Namun,
lembaga-lembaga lokal ini terbukti mampu memenuhi mandat mereka untuk melindungi
lingkungan, karena masyarakat pedesaan atau pedalaman lebih percaya pada hukum adat
daripada hukum yang berlaku secara nasional.

Sejarah Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan merupakan proses pembangunan yang tidak hanya


memenuhi kebutuhan saat ini tetapi juga memelihara stabilitas untuk memenuhi
kebutuhan masa depan. Para ekonom telah banyak berbicara tentang konsep
pembangunan berkelanjutan, tetapi pada tahun 1798, ketika Matus mulai
mempertimbangkan bahwa pasokan tanah di Inggris mulai berkurang karena ledakan
populasi yang sangat cepat dan tidak terkendali. Kemudian pada tahun 1972, Meadowet
dkk menerbitkan buku berjudul The Limits to Growth. Dalam bukunya menjelaskan
bahwa pertumbuhan sektor ekonomi akan sangat dipengaruhi dan dibatasi oleh
ketersediaan sumber daya alam di suatu daerah. Kegiatan ekonomi yang berbasis sumber
daya alam tidak dapat dilakukan secara berkelanjutan jika jumlah sumber daya alam
terbatas.

Isu pembangunan berkelanjutan memiliki sejarah panjang di dunia, dan berbagai


pendapat dan teori ahli telah dihasilkan. Isu pembangunan berkelanjutan juga menjadi isu
yang menjadi perhatian para pemangku kepentingan dunia, yang kemudian mengadakan
banyak pertemuan untuk membahas isu ini; KTT Rio de Janeiro pada tahun 1992,
Protokol Kyoto pada tahun 1997, KTT Johannesburg pada tahun 2022, dan di Indonesia
sendiri. , pemerintah juga dengan suara bulat Setuju untuk melaksanakan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan dan berkomitmen untuk keberhasilannya. Langkah yang
diambil pemerintah Indonesia Selain menyusun dan merealisasikan rencana
pembangunan berkelanjutan, Sekretariat Nasional SDGs dibentuk untuk
mengoordinasikan kegiatan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Pendekatan Ekonomi Ekologi

Ekonomi ekologis merupakan keseimbangan yang akan berfungsi dalam upaya


berkelanjutan untuk mengintegrasikan teori ekonomi dan kebijakan dengan pengetahuan
dari berbagai bidang ilmu. Masalah konseptual utama muncul dalam berbagai nilai
monisme, model aktor rasional, analisis marjinal, perlakuan ketidakpastian, peran
efisiensi dalam kebijakan ekonomi, dan produksi sebagai bentuk sosial dan material.
Pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting bagi keberadaan teori neoklasik dan untuk
mengatasi masalah lingkungan dan sosial di dalamnya.

Nilai monisme berarti semua objek utilitas memiliki beberapa karakteristik umum
yang membuatnya selalu dapat dibandingkan. Model aktor rasional adalah titik awal
untuk analisis ekonomi pengambilan keputusan tanpa konteks sosial atau lingkungan.
Analisis marjinal dapat diartikan sebagai pandangan ekonomi yang bertahap,
berkesinambungan, dan progresif. Bisa dibilang pandangan yang tidak sempurna dari
proses evolusi. Jika ujung-ujungnya bergoyang secara acak, dapat dijelaskan sebagai
pendorong perubahan evolusioner dalam sistem ekonomi dan biologi.

Titik tolak analisis ekonomi adalah bahwa aktor rasional membuat keputusan
tanpa konteks sosial atau lingkungan, dan hasil eksperimen teori permainan dan analisis
laboratorium yang melibatkan perilaku manusia menimbulkan keraguan tentang validitas
aktor rasional neoklasik. Ada bukti empiris yang berkembang bahwa orang memasukkan
rasa keadilan ke dalam keputusan alokasi. Pembingkaian sosial merupakan faktor penting
dalam pengambilan keputusan ekonomi, dan orang membuat keputusan yang berbeda
sebagai anggota kelompok sosial daripada sebagai individu yang mandiri dan terisolasi.
Teori ekonomi neoklasik memiliki teori produksi, namun ketika diperdalam teori ini
bukanlah teori produksi, melainkan teori alokasi kuota dan teori distribusi untuk input
produksi tertentu. Masalah utama yang dihadapi adalah alokasi optimal melalui
pertukaran, investasi tertentu dan alokasi sumber daya.

Keberlanjutan dalam Ekonomi Ekologi

Ekonomi ekologi adalah cabang penelitian yang mempelajari hubungan manusia


dengan alam, mempelajari interaksi yang terjadi dalam sistem ekonomi dan ekosistem.
Ada dua fokus dalam studi ekonomi ekologi. Pertama, melibatkan banyak disiplin ilmu
yang terkait. Kedua, ada banyak fenomena dan masalah terkait ekonomi dan ekosistem
yang dapat diatasi dengan menggunakan metode klasik.
Jika upah pegawai tinggi, maka perekonomian negara tersebut dapat dikatakan
produktif karena keuntungan dari investasi yang ada cenderung lebih tinggi dan lebih
besar, sedangkan upah pegawai yang rendah menandakan perekonomian tidak produktif
karena keuntungan yang diperoleh Keuntungan yang diberikan rendah untuk investasi
tersebut . Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas merupakan senjata
utama dalam meningkatkan kemakmuran dan daya saing.

Sumber daya memiliki nilai ekonomi karena barang dan jasa yang dihasilkan
merupakan sarana, dan barang dan jasa yang dihasilkan merupakan sarana untuk
mencapai tujuan masyarakat. Sumber daya dapat dimanfaatkan dan dimanfaatkan tanpa
melalui proses produksi, misalnya wisata alam dapat menyajikan keindahan panorama
alam yang dapat dinikmati masyarakat. Dengan demikian, menurut Fauzi (2005), sumber
daya memiliki cakupan yang luas karena memiliki nilai intrinsik, baik dapat dikonsumsi
maupun tidak. Menurunnya fungsi sumber daya merupakan salah satu tanda terjadinya
degradasi lingkungan.

Dua hal yang saling terkait dengan keberlanjutan suatu negara, pembangunan dan
degradasi lingkungan. Suatu negara dapat mencapai pembangunan berkelanjutan jika
dapat mengatasi masalah degradasi lingkungan. Menurunnya fungsi sumber daya
merupakan salah satu tanda terjadinya degradasi lingkungan. Kegiatan ekonomi yang
berlangsung menghasilkan limbah yang tidak semuanya dapat diolah dan ditampung
karena daya dukung lingkungan yang terbatas. Selain itu, proses produksi yang terus
menerus menyebabkan kelangkaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
sehingga mempengaruhi keanekaragaman hayati.

Keberlanjutan dan Pembangunan Berkelanjutan

Pertumbuhan dan perkembangan didefinisikan sangat berbeda dalam konteks


ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah proses yang menghasilkan pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, yang akan berdampak
pada kesejahteraan masyarakat. Pada saat yang sama, pembangunan ekonomi merupakan
hal yang multidimensi dan dinamis, karena pertumbuhan penduduk dan perkembangan
teknologi yang pesat telah membawa proses integrasi. Pembangunan digunakan untuk
mempertahankan dan memenuhi kebutuhan dasar manusia dan untuk memperluas pilihan
yang ada di bidang sosial dan ekonomi. Hal itu dilakukan dengan meningkatkan produksi
dan distribusi komoditas yang menjadi kebutuhan pokok manusia.

Pembangunan berkelanjutan mengintegrasikan pembangunan sosial dan budaya


dan pembangunan lingkungan ke dalam arus utama pembangunan nasional, dengan
memberikan kepentingan yang sama pada kedua aspek tersebut di samping aspek
ekonomi. Perekonomian hanya dapat tumbuh jika didukung oleh ekosistem lingkungan
sebagai sistem penyangga kehidupan, yang juga berfungsi sebagai jaringan kehidupan.
Di jaring kehidupan, semuanya bergantung pada segalanya.

Secara keseluruhan, keberlanjutan sosial menunjukkan bahwa data dan bukti


objektif saja tidak dapat diandalkan untuk mendorong perubahan persepsi manusia
terhadap masalah lingkungan yang kita hadapi untuk memenuhi kebutuhan. Kolaborasi
antara praktisi dan ilmuwan sosial penting untuk mengeksplorasi perspektif warga negara
dalam menafsirkan dan mengintegrasikan praktisi dan ilmuwan sosial.

Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Lingkungan memainkan peran penting dalam ekonomi manusia sebagai penyedia


sumber daya material yang kemudian memasuki proses produksi dan layanan yang
mereka berikan. Pertumbuhan ekonomi umumnya mengacu pada peningkatan jumlah
barang dan jasa yang diproduksi. Pertumbuhan ekonomi merupakan faktor penting yang
dapat mendorong atau meningkatkan segala aspek kehidupan, termasuk kesejahteraan,
sehingga peningkatan taraf hidup penting untuk mencapai berbagai tujuan ekonomi,
sosial dan lingkungan.

Ketika ekonomi global mulai keluar dari resesi, banyak yang berpendapat bahwa
harus ada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan langgeng. Lingkungan
memainkan peran kunci dalam ekonomi manusia, menyediakan bahan yang masuk ke
proses produksi dan banyak layanan yang diberikan melaluinya. Pertumbuhan ekonomi
pada akhirnya memainkan peran penting dalam perekonomian dan kesejahteraan
manusia. Hal ini mendorong munculnya kemajuan teknologi seperti yang dibutuhkan
untuk semakin mengurangi pola konsumsi dan proses produksi yang berdampak pada
lingkungan. Ini juga merupakan kontributor penting untuk kesejahteraan lainnya, seperti
peningkatan kesehatan, pendidikan dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Instrumen Kebijakan Lingkungan

Ekonomi berbasis lingkungan akan menguntungkan setiap generasi. Selama ini


sektor ekonomi kurang memperhatikan faktor lingkungan karena menganggap
lingkungan sebagai faktor eksternal, komoditas bebas yang dapat dimanfaatkan secara
maksimal. Hal inilah yang membawa lingkungan hidup ke dalam tahap degradasi
lingkungan yang tentunya membahayakan kelangsungan hidup generasi yang akan
datang. Memang benar bahwa lingkungan tersedia untuk semua, tetapi keberlanjutan
tetap menjadi pertimbangan, sehingga diperlukan pengawasan. Selain alat pemerintah,
ada alat komando dan kontrol serta insentif ekonomi yang dapat digunakan untuk
memastikan partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam menjaga kelestarian dan
kelestarian lingkungan.

Alat dengan dukungan administratif dan kelembagaan merupakan alat efektif


yang mampu mempengaruhi perilaku masyarakat dan perusahaan. Banyak kebijakan
yang berdampak pada pihak terkait, seperti kebijakan pembebanan limbah dan air.
Kemudian ada juga penentuan harga dan pasar, sehingga akan memaksa individu atau
perusahaan untuk menggunakan sumber daya alam secara lebih ekonomis.

Perdagangan Internasional dan Lingkungan

Sekitar tahun 1970, warga dunia mulai mengkhawatirkan dampak perdagangan


internasional terhadap pembangunan sosial dan isu lingkungan dalam konteks ekonomi.
Perdagangan internasional memberikan dampak yang besar bagi negara berkembang
yaitu timbulnya utang luar negeri yang timbul dari kegiatan impor dan ekspor. Terdapat
kesenjangan pengelolaan lingkungan antara negara maju dan negara berkembang yang
disebabkan oleh perbedaan teknologi, kualitas sumber daya manusia dan tingkat
pendapatan masyarakat. Perbedaan inilah yang menghambat negara-negara berkembang
untuk memanfaatkan sumber daya alamnya secara maksimal, sehingga negara-negara
maju mulai melakukan kediktatoran dan menekan isu-isu sumber daya alam yang
berkaitan dengan perdagangan internasional.

Terdapat perbedaan yang signifikan antara negara maju dan negara berkembang,
terutama dalam hal pengelolaan lingkungan, karena teknologi, kualitas sumber daya
manusia dan tingkat pendapatan masyarakat di negara maju lebih berkualitas
dibandingkan negara berkembang. Kerjasama antara negara maju dan negara berkembang
memang menguntungkan, namun karena keterbatasan sumber daya alam negara maju,
tidak jarang negara maju melakukan intervensi berlebihan dalam pengelolaan sumber
daya alam di negara berkembang. Oleh karena itu, diharapkan negara-negara berkembang
tidak hanya mengandalkan departemen impor dan ekspor, tetapi juga mengelola sumber
daya alamnya sendiri secara mandiri, sehingga dapat meningkatkan taraf ekonominya dan
bersaing di pasar perdagangan internasional. .

Di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang, penerapan
eco-label sudah sangat berkembang. Hal ini juga didukung dengan tingginya kesadaran
masyarakat akan Go Green. Konsumen dengan pengetahuan dan pendapatan yang lebih
tinggi membuat konsumen rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli produk
bertanda eco-label.

Equity

Prinsip utama di balik pembangunan berkelanjutan adalah keadilan dan keadilan


antar sektor. Komisi Brundtland, yang berperan penting dalam mempopulerkan konsep
pembangunan berkelanjutan, mendefinisikannya sebagai pembangunan yang memenuhi
kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk
memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Keadilan dalam fairness berasal dari konsep
keadilan sosial. Ini adalah keyakinan bahwa setiap orang harus memiliki sesuatu,
beberapa kebutuhan dasar harus dipenuhi. Secara spesifik hal ini menunjukkan bahwa
jika seseorang memiliki tingkat pendapatan yang minim, maka kualitas lingkungan yang
ada masih dapat mendukung kehidupannya di masa depan.

Distribusi sumber daya ekonomi menjadi semakin tidak merata selama beberapa
dekade terakhir, menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan ekonomi yang tinggi memiliki
konsekuensi sosial. Dapat dilihat bahwa konsep pembangunan berkelanjutan muncul
sesuai dengan kebutuhan zaman, berfokus pada kualitas lingkungan dan bertujuan untuk
menciptakan efisiensi antara kesejahteraan material manusia dan kesehatan ekosistem
lingkungan. Untuk menjaga keseimbangan dan efisiensi, muncul pula konsep
eksternalitas yang membedakan antara biaya sosial dan biaya pribadi, yang menuntut
produsen untuk memikirkan bagaimana menghadapi konsekuensi dari proses produksi
mereka yang menyebabkan kerusakan pada ekosistem lingkungan.

Cara untuk menemukan solusi ekonomi saat ini yang tidak mengarah pada
bencana ekologi di masa depan adalah dengan menyesuaikan solusi ekonomi dengan
pemahaman jangka panjang tentang kesejahteraan individu, kelompok, nasional, dan
global. Untuk mengimplementasikannya dengan baik diperlukan peran aktif dan
pengetahuan masyarakat agar lebih peka terhadap kausalitas dalam jangka panjang.

Isu dalam Ekonomi Ekologi dan Pembangunan Berkelanjutan

Saat ini dunia sedang berubah dan pada awalnya keadaan dunia masih seimbang
antara sumber daya alam dan kebutuhan manusia, sehingga masih banyak kawasan
lindung dan situs dengan sumber daya alam yang besar. Namun, area ini sekarang telah
dikonversi untuk digunakan manusia. Lebih jauh lagi, pola pikir manusia belum mampu
berubah dari ekonomi yang hampa menjadi ekonomi dunia saat ini. Modal buatan
semakin melimpah, sedangkan modal alam semakin langka.

Ini menghasilkan penggantian modal alam yang langka dengan modal buatan
manusia. Tentu saja, jika modal buatan merupakan pengganti yang baik untuk modal
alam, maka modal alam juga harus menjadi pengganti yang baik untuk modal buatan.
Lalu ada argumen bahwa alam dan modal alam adalah modal yang saling melengkapi,
bukan saling menggantikan (kecuali keuntungan yang sangat kecil). Jika faktor-faktor
tersebut merupakan hal-hal yang saling melengkapi, maka jika salah satunya kekurangan
maka dapat ditentukan penawaran terbatas.

Konferensi PBB di Stockholm pada tahun 1972 mengangkat isu lingkungan


dunia. Namun demikian, masyarakat global masih dihadapkan pada berbagai persoalan
lingkungan hidup, yaitu kesejahteraan sosial dan perlindungan fungsi lingkungan hidup
yang ditujukan untuk kelangsungan hidup manusia. Indonesia berada pada jalur strategis
lingkungan yang sehat untuk melanjutkan kegiatan pembangunan ekonomi demi
kesejahteraan rakyatnya, namun hal ini berdampak pada degradasi sumber daya alam
yang ada.

Hal ini disebabkan oleh pengabaian masalah perlindungan dan pelestarian


lingkungan. Selain itu, ia berkontribusi pada pemiskinan mereka yang bergantung pada
sumber daya alam yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan mereka. Semakin banyaknya
aktivitas masyarakat akan berdampak pada semakin banyaknya masalah sosial dan
lingkungan. Jika masalah lingkungan tidak segera ditangani, hal itu dapat menghambat
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Masalah-masalah ini akan
menjadi lebih parah jika dampak negatif terhadap kegiatan ekonomi tidak diantisipasi
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai