Ekologi adalah analisis ilmiah dan studi tentang interaksi antara makhluk hidup
dan lingkungannya. Ini adalah bidang interdisipliner yang terdiri dari biologi, geografi,
dan ilmu bumi. Ekologi dalam biologi konservasi, pengelolaan lahan basah, pengelolaan
sumber daya alam (agroekologi, pertanian, kehutanan, agroforestri, perikanan),
perencanaan kota (ekologi perkotaan), kesehatan masyarakat, ekonomi, ilmu dasar dan
terapan, dan Interaksi masyarakat manusia (ekologi manusia).
Ekonomi berasal dari kata Yunani untuk produksi, deskripsi, distribusi atau
pertukaran, konsumsi dan penyediaan jasa. Ekonomi adalah domain sosial dalam bentuk
praktik lapangan, wacana, dan pengelolaan sumber daya. Pada saat yang sama, ekonomi
dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari alokasi sumber daya yang memiliki
banyak kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terbatas.
Equity (ekuitas) adalah keadilan yang ada dalam hati masyarakat dan dibawa ke
dalam kehidupan bermasyarakat. Secara umum, fairness berarti keadilan antara
keuntungan dan kerugian dalam proses pembangunan. Pemerataan adalah prinsip utama
pembangunan berkelanjutan karena tanpa itu, degradasi lingkungan akan terjadi. Dalam
lingkungan yang lestari, status sosial sangat berpengaruh. Contoh-contoh seperti
kemiskinan dan kelaparan akan semakin merusak lingkungan terdekat tempat mereka
tinggal. Penanggulangan kemiskinan tidak terlepas dari berbagai rencana pembangunan
untuk mengurangi jumlah penduduk miskin. Kecemburuan sosial dapat menimbulkan
perilaku yang merusak persatuan dan kesatuan suatu bangsa.
Ekonomi Alam
Pada dasarnya konsep dari Green Growth dan Green Economy dihubungkan oleh
fakta bahwa mereka dikenalkan sebagai alat untuk mengatasi krisis keuangan dan
ekonomi. Tujuan dari kedua konsep ini adalah untuk mendorong kebangkitan ekonomi
global yang terganggu dengan mengarahkan investasi di pasar produk dan layanan
lingkungan dan pengembangan infrastruktur alami, yaitu seperti hutan, badan air, atau
keanekaragaman hayati (Lane, 2010).
1. Lingkungan hidup adalah anugerah dari Tuhan yang harus dikembangkan dan
dilestarikan untuk menciptakan keselarasan dan keseimbangan untuk semua aspek
4. Kehidupan yang optimal hanya dapat tercapai pada lingkungan yang seimbang dan
serasi.
Proses pembangunan suatu negara tidak terlepas dari peran lembaga pemerintah,
lembaga swadaya masyarakat, perangkat hukum, peraturan perundang-undangan, dan
rencana kegiatan pemerintah. Selain kementerian dan lembaga pemerintah, terdapat
lembaga yang diprakarsai oleh masyarakat untuk mengelola lingkungan, namun sebagian
besar masih berpedoman pada hukum adat yang berbeda-beda di setiap daerah. Namun,
lembaga-lembaga lokal ini terbukti mampu memenuhi mandat mereka untuk melindungi
lingkungan, karena masyarakat pedesaan atau pedalaman lebih percaya pada hukum adat
daripada hukum yang berlaku secara nasional.
Nilai monisme berarti semua objek utilitas memiliki beberapa karakteristik umum
yang membuatnya selalu dapat dibandingkan. Model aktor rasional adalah titik awal
untuk analisis ekonomi pengambilan keputusan tanpa konteks sosial atau lingkungan.
Analisis marjinal dapat diartikan sebagai pandangan ekonomi yang bertahap,
berkesinambungan, dan progresif. Bisa dibilang pandangan yang tidak sempurna dari
proses evolusi. Jika ujung-ujungnya bergoyang secara acak, dapat dijelaskan sebagai
pendorong perubahan evolusioner dalam sistem ekonomi dan biologi.
Titik tolak analisis ekonomi adalah bahwa aktor rasional membuat keputusan
tanpa konteks sosial atau lingkungan, dan hasil eksperimen teori permainan dan analisis
laboratorium yang melibatkan perilaku manusia menimbulkan keraguan tentang validitas
aktor rasional neoklasik. Ada bukti empiris yang berkembang bahwa orang memasukkan
rasa keadilan ke dalam keputusan alokasi. Pembingkaian sosial merupakan faktor penting
dalam pengambilan keputusan ekonomi, dan orang membuat keputusan yang berbeda
sebagai anggota kelompok sosial daripada sebagai individu yang mandiri dan terisolasi.
Teori ekonomi neoklasik memiliki teori produksi, namun ketika diperdalam teori ini
bukanlah teori produksi, melainkan teori alokasi kuota dan teori distribusi untuk input
produksi tertentu. Masalah utama yang dihadapi adalah alokasi optimal melalui
pertukaran, investasi tertentu dan alokasi sumber daya.
Sumber daya memiliki nilai ekonomi karena barang dan jasa yang dihasilkan
merupakan sarana, dan barang dan jasa yang dihasilkan merupakan sarana untuk
mencapai tujuan masyarakat. Sumber daya dapat dimanfaatkan dan dimanfaatkan tanpa
melalui proses produksi, misalnya wisata alam dapat menyajikan keindahan panorama
alam yang dapat dinikmati masyarakat. Dengan demikian, menurut Fauzi (2005), sumber
daya memiliki cakupan yang luas karena memiliki nilai intrinsik, baik dapat dikonsumsi
maupun tidak. Menurunnya fungsi sumber daya merupakan salah satu tanda terjadinya
degradasi lingkungan.
Dua hal yang saling terkait dengan keberlanjutan suatu negara, pembangunan dan
degradasi lingkungan. Suatu negara dapat mencapai pembangunan berkelanjutan jika
dapat mengatasi masalah degradasi lingkungan. Menurunnya fungsi sumber daya
merupakan salah satu tanda terjadinya degradasi lingkungan. Kegiatan ekonomi yang
berlangsung menghasilkan limbah yang tidak semuanya dapat diolah dan ditampung
karena daya dukung lingkungan yang terbatas. Selain itu, proses produksi yang terus
menerus menyebabkan kelangkaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
sehingga mempengaruhi keanekaragaman hayati.
Ketika ekonomi global mulai keluar dari resesi, banyak yang berpendapat bahwa
harus ada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan langgeng. Lingkungan
memainkan peran kunci dalam ekonomi manusia, menyediakan bahan yang masuk ke
proses produksi dan banyak layanan yang diberikan melaluinya. Pertumbuhan ekonomi
pada akhirnya memainkan peran penting dalam perekonomian dan kesejahteraan
manusia. Hal ini mendorong munculnya kemajuan teknologi seperti yang dibutuhkan
untuk semakin mengurangi pola konsumsi dan proses produksi yang berdampak pada
lingkungan. Ini juga merupakan kontributor penting untuk kesejahteraan lainnya, seperti
peningkatan kesehatan, pendidikan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara negara maju dan negara berkembang,
terutama dalam hal pengelolaan lingkungan, karena teknologi, kualitas sumber daya
manusia dan tingkat pendapatan masyarakat di negara maju lebih berkualitas
dibandingkan negara berkembang. Kerjasama antara negara maju dan negara berkembang
memang menguntungkan, namun karena keterbatasan sumber daya alam negara maju,
tidak jarang negara maju melakukan intervensi berlebihan dalam pengelolaan sumber
daya alam di negara berkembang. Oleh karena itu, diharapkan negara-negara berkembang
tidak hanya mengandalkan departemen impor dan ekspor, tetapi juga mengelola sumber
daya alamnya sendiri secara mandiri, sehingga dapat meningkatkan taraf ekonominya dan
bersaing di pasar perdagangan internasional. .
Di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang, penerapan
eco-label sudah sangat berkembang. Hal ini juga didukung dengan tingginya kesadaran
masyarakat akan Go Green. Konsumen dengan pengetahuan dan pendapatan yang lebih
tinggi membuat konsumen rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli produk
bertanda eco-label.
Equity
Distribusi sumber daya ekonomi menjadi semakin tidak merata selama beberapa
dekade terakhir, menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan ekonomi yang tinggi memiliki
konsekuensi sosial. Dapat dilihat bahwa konsep pembangunan berkelanjutan muncul
sesuai dengan kebutuhan zaman, berfokus pada kualitas lingkungan dan bertujuan untuk
menciptakan efisiensi antara kesejahteraan material manusia dan kesehatan ekosistem
lingkungan. Untuk menjaga keseimbangan dan efisiensi, muncul pula konsep
eksternalitas yang membedakan antara biaya sosial dan biaya pribadi, yang menuntut
produsen untuk memikirkan bagaimana menghadapi konsekuensi dari proses produksi
mereka yang menyebabkan kerusakan pada ekosistem lingkungan.
Cara untuk menemukan solusi ekonomi saat ini yang tidak mengarah pada
bencana ekologi di masa depan adalah dengan menyesuaikan solusi ekonomi dengan
pemahaman jangka panjang tentang kesejahteraan individu, kelompok, nasional, dan
global. Untuk mengimplementasikannya dengan baik diperlukan peran aktif dan
pengetahuan masyarakat agar lebih peka terhadap kausalitas dalam jangka panjang.
Saat ini dunia sedang berubah dan pada awalnya keadaan dunia masih seimbang
antara sumber daya alam dan kebutuhan manusia, sehingga masih banyak kawasan
lindung dan situs dengan sumber daya alam yang besar. Namun, area ini sekarang telah
dikonversi untuk digunakan manusia. Lebih jauh lagi, pola pikir manusia belum mampu
berubah dari ekonomi yang hampa menjadi ekonomi dunia saat ini. Modal buatan
semakin melimpah, sedangkan modal alam semakin langka.
Ini menghasilkan penggantian modal alam yang langka dengan modal buatan
manusia. Tentu saja, jika modal buatan merupakan pengganti yang baik untuk modal
alam, maka modal alam juga harus menjadi pengganti yang baik untuk modal buatan.
Lalu ada argumen bahwa alam dan modal alam adalah modal yang saling melengkapi,
bukan saling menggantikan (kecuali keuntungan yang sangat kecil). Jika faktor-faktor
tersebut merupakan hal-hal yang saling melengkapi, maka jika salah satunya kekurangan
maka dapat ditentukan penawaran terbatas.