Diulas oleh :
Faiza Nur Fitria Ramadhani (32) 215030807111018
Bab I Keseimbangan dalam Ekonomi Ekologi
Ekologi adalah analisis ilmiah dan studi interaksi antara organisme dan
Lingkungannya. Inl adalah bidang interdisipliner yang mencakup biologi, geografi, dan
ilmu bumi. Ekologi mencakup pengetahuan mengenai interaksi yang dimiliki organisme
satu sama lain, organisme lain, dan komponen abiotik di lingkungan mereka. Ada
banyak aplikasi praktis ekologi dalam biologi konservasi, pengelolaan lahan basah,
pengelolaan sumberdaya alam (agroekologi, pertanian, kehutanan, agroforestry,
perikanan), perencanaan kota (ekologi perkotaan), kesehatan masyarakat, ekonomi, ilmu
pengetahuan dasar dan terapan, dan interaksi sosial manusia (ekologi manusia). Definisi
ekonomi berasal dari Bahasa Yunani yang berarti tempat memproduksi,
mendistribusikan atau pertukaran, konsumsi, dan penyediaan Jasa layanan. Ekonomi
didefinisikan sebagai domain sosial yang cenderung berbentuk praktik di lapangan,
wacana, dan pokok bahasannya terkait dengan produksi, penggunaan, dan pengelolaan
sumberdaya. Secara umum, ekuitas menyiratkan perlunya keadilan antara keuntungan
dan kerugian yang dialami akibat adanya pembangunan. Setiap orang berhak
mendapatkan kualitas dan standar hidup yang sama. Ekuitas adalah prinsip utama
pembangunan berkelanjutan karena apabila ekuitas tidak ada maka dapat menyebabkan
degradasi lingkungan.
Hubungan antara prinsip ekologi dan ekonomi disebut sebagai ekonomi ekologi
yang dimana sebuah kajian mengenai hubungan antara manusia dan alam. Hubungan
antara kedua hal tersebut menjelaskan mengenai interaksi antara sistem ekonomi dan
sistem ekologi, maksudnya manusia tidak terlepas dari adanya prinsip ekonomi karena
manusia adalah hewan yang istimewa yang memiliki kemampuan untuk berinteraksi
secara sosial antar individu dan memiliki aktivitas ekonomi yang jauh berbeda dari
hewan yang lainnya. Terdapat tiga komponen yang kan membantu mewujudkan
pembangunan berkelanjutan yaitu pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan,
dan kesetaraan sosial (Equity) yang dimana ketiga hak tersebut disebut dengan Tiga
Pilar Keberlanjutan (The Three E’s of Sustainability). Pendekatan dari tiga pilar tersebut
memiliki keterkaitan sama lain, tidak ada keberlanjutan ekonomi tanpa persamaan atau
keadilan, tidak ada keberlanjutan ekonomi tanpa ekologi. Masalah yang disebabkan
pertumbuhan ekonomi yang berlebihan dan hubungannya dengan lingkungan seperti,
pertumbuhan ekonomi sendiri mengakibatkan berkurangnya sumber daya alam dan
degradasi ekosistem misalnya kenaikan kadar CO2 yang berakibat perubahan iklim
yang terjadi di dunia.
Terdapat lima bukti bahwa subsistem ekonomi telah mencapai atau melampaui
batas dari ekosistem gobal sebagai sumber bahan penyerap limbah. Bukti Pertama
adalah penggunaan biomassa oleh manusia yang dikarenakan biomassa sangat
bermanfaat untuk setiap aktivitas manusia dengan menyediakan makanan, serat, dan
bahan bakar. Bukti Kedua adalah perubahan iklim terjadi disebabkan aktivitas manusia
atau variabilitas alami dan kegiatan ekonomi manusia seperti pembakaran batu bara,
minyak dan gas alam yang dimana hal tersebut kontribusi terbesar pemanasan global.
Bukti ketiga adalah kerusakan lapisan ozon, banyak aktivitas manusia telah merusak
ozon seperti penggunaan manusia dengan pendingin AC, dan kaleng semprot aerosol
yang dimana mengandung CFC yang dapat merusak ozon. Bukti keempat adalah
degradasi lahan. Bukti kelima adalah penurunan tingkat biodiversitas yang dimana
aktivitas ekonomi manusia telah tumbuh begitu besar sehingga ruang bagi semua
spesies dibui sangat minim atau tidak ada ruang lagi, salah satu kegiatan penyebabnya
adalah konversi lahan dari hutan primer menjadi lahan pertanian.