Anda di halaman 1dari 9

MERANGKUM BUKU

ECOLOGY ECONOMY EQUITY

(SEBUAH UPAYA PENYEIMBANGAN EKOLOGI DAN EKONOMI)

OLEH RITA PARMAWATI

Nama : Alexander Bertram

NIM : 215030801111021

Kelas : Analisis Dampak Pariwisata D

BAB 1 tersebut membahas tentang konsep pembangunan berkelanjutan yang melibatkan


tiga aspek penting, yaitu ekonomi, ekologi, dan ekuitas. Ekologi dijelaskan sebagai studi
interaksi antara organisme dan lingkungannya, sedangkan ekonomi sebagai ilmu yang
mempelajari cara mengalokasikan sumber daya yang terbatas dalam memenuhi
kebutuhan manusia. Sementara itu, ekuitas merupakan prinsip penting dalam
pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan hak setiap individu atau kelompok
untuk mengakses sumber daya yang sama tanpa ada pertanggungjawaban yang lebih
besar atas beban lingkungan. Konsep pembangunan berkelanjutan yang seimbang antara
ketiga aspek tersebut dijelaskan sebagai solusi untuk menghindari ancaman lingkungan
yang terjadi akibat pertumbuhan ekonomi yang berlebihan. Beberapa ancaman tersebut
meliputi penggunaan biomasa berlebihan, perubahan iklim, kerusakan lapisan ozon,
degradasi lahan, dan penurunan tingkat biodiversitas. Kesimpulannya, konsep
pembangunan berkelanjutan yang seimbang antara ekonomi, ekologi, dan ekuitas
merupakan solusi yang tepat untuk meminimalkan ancaman lingkungan dan memastikan
kesejahteraan manusia di masa depan.

Untuk BAB 2 sampai dengan 3 BAB ini membahas tentang ekonomi sumberdaya alam
dan lingkungan. Dalam BAB ini, dijelaskan mengenai bagaimana sumberdaya alam
disediakan, permintaan, dan dialokasikan untuk mencapai pengembangan metode
pengelolaan sumberdaya yang berkelanjutan. Ahli ekonomi sumberdaya mempelajari
interaksi antara sistem ekonomi dan alam untuk mengembangkan ekonomi yang efisien
dan berkelanjutan. Dalam BAB ini, juga dibahas tentang ekonomi pertanian, kehutanan,
teori ekstraksi sumberdaya, dan ekonomi tanah perkotaan sebagai bagian dari ekonomi
sumberdaya alam. Selain itu, ekonomi lingkungan juga dijelaskan dalam BAB ini.
Ekonomi lingkungan membantu menemukan keseimbangan antara fungsi ekonomi dan
lingkungan serta menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Pentingnya masalah lingkungan dan sumberdaya alam dalam keberlangsungan hidup


manusia dan jutaan spesies tumbuhan dan hewan lainnya juga ditekankan dalam BAB ini.
Selain itu, BAB ini membahas tentang bagaimana pengelolaan sumberdaya alam harus
mempertimbangkan keberlanjutan dan kebijakan lingkungan bertujuan untuk
meningkatkan lingkungan, mengurangi biaya bagi pelaku ekonomi, menghindari dampak
negatif, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat. Dalam BAB ini juga
dijelaskan tentang hubungan antara ekonomi dan lingkungan dalam proses produksi dan
konsumsi barang dan jasa. Makroekonomi dan mikroekonomi dijelaskan sebagai dua
jenis konsentrasi ekonomi yang membahas perilaku aktivitas ekonomi secara keseluruhan
maupun struktur kegiatan produksi dan konsumsi. Terakhir, dalam BAB ini dijelaskan
bahwa hubungan antara lingkungan dan ekonomi mulai dibahas secara mendalam dalam
dua dekade terakhir dengan asumsi bahwa lingkungan menyediakan manusia dengan
berbagai fungsi dan layanan yang memiliki nilai ekonomis. Turner et al (1994)
memberikan beberapa asumsi dalam hal ini, seperti dasar dari sumberdaya alam
(sumberdaya terbarukan dan tidak terbarukan), kapasitas dan kemampuan asimilasi
limbah, sekumpulan sumberdaya alam (lanskap dan kemudahan sumberdaya), dan sistem
pendukung bagi kehidupan. Dalam keseluruhan BAB ini, dijelaskan dengan jelas
mengenai ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan serta pentingnya keberlangsungan
hidup manusia dan alam. BAB ini juga memberikan gambaran mengenai bagaimana
pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan dapat dicapai melalui prinsip
pembangunan berkelanjutan dan kebijakan lingkungan yang tepat. Analisis ekonomi
merujuk pada penghitungan dan penilaian nilai manfaat dan biaya dalam suatu proyek
atau kegiatan. Tujuan utama dari analisis ekonomi adalah untuk mengevaluasi kelayakan
suatu proyek atau kegiatan dalam aspek ekonomi dan sosial, serta untuk membantu
perumusan kebijakan dalam skala lokal maupun nasional. Analisis ekonomi juga
memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
alokasi sumber daya yang terbatas. Dalam hal ini, analisis ekonomi memberikan
informasi tentang manfaat dan biaya dari berbagai alternatif kebijakan, sehingga
memungkinkan keputusan yang didasarkan pada evaluasi yang lebih obyektif dan terukur.
Ada beberapa dampak aspek ekonomi dari kegiatan pembangunan dan investasi, seperti
peningkatan ekonomi rumah tangga di sekitar, pengelolaan sumber daya alam yang lebih
efektif, dan peningkatan ekonomi daerah. Selain itu, analisis ekonomi juga digunakan
sebagai instrumen untuk mengevaluasi sasaran dan kebijakan lingkungan, seperti dalam
cost-effectiveness analysis yang digunakan untuk mengevaluasi kebijakan konservasi
ekosistem.

Bab 4 & 5 Bab ini membahas tentang pembangunan berkelanjutan, konsep yang
memperhatikan aspek ekologi, ekonomi, sosial, dan budaya untuk memenuhi kebutuhan
manusia tanpa merusak lingkungan agar dapat meningkatkan kualitas hidup di masa
depan. Bab ini juga membahas sejarah pembangunan berkelanjutan di dunia dan
Indonesia, serta kebijakan yang telah diterapkan di Indonesia untuk menerapkan
pembangunan berkelanjutan. Meskipun Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai
tujuan pembangunan berkelanjutan, masih terdapat pandangan yang bertentangan dengan
konsep ini, yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan sumber daya alam yang
semakin menurun. Oleh karena itu, penting untuk terus meningkatkan kesadaran
masyarakat dan pemerintah akan pentingnya menjaga keseimbangan antara
pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan agar menciptakan kondisi yang
berkelanjutan.
Bab 6 Teori ekonomi neoklasik adalah teori ekonomi yang berfokus pada perilaku
individu sebagai pelaku utama dalam pasar. Teori ini didasarkan pada prinsip bahwa
keputusan ekonomi dibuat berdasarkan pemikiran rasional dan tujuan individu untuk
memaksimalkan keuntungan mereka. Teori ini juga menekankan pentingnya pasar
sebagai mekanisme alokasi sumber daya yang efisien.

Namun, teori ekonomi neoklasik saat ini menghadapi krisis karena terbongkarnya dua
tiang pokoknya. Pertama, teori perilaku manusia terwujud dalam aksioma pilihan
konsumen. Kedua, teori produksi yang terwujud dalam kompetisi sempurna dan
produktivitas marginal dan teori distribusi. Hal ini mengindikasikan bahwa konsep-
konsep tersebut masih menjadi sebuah fondasi untuk ekonomi kesejahteraan neoklasik
efisiensi Pareto. Banyak ahli dari neoklasik yang mengabaikan konsep manusia ekonomi
dan kompetisi sempurna, namun rekomendasi kebijakan pada ahli ekonomi masih
berdasarkan pada representasi ketinggalan zaman dari perilaku manusia dan produksi dari
suatu komoditas. Ahli dari neoklasik makin menawarkan pemikiran-pemikiran yang
kurang sesuai dalam kaitannya dengan masalah lingkungan dan sosial yang akan dihadapi
pada abad ke-21, hal ini termasuk pada perbedaan tingkat pendapatan, perubahan iklim
global, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, teori ekonomi neoklasik
perlu diperluas lingkupnya dan memperhitungkan konteks sosial dan lingkungan yang
lebih luas dalam pengambilan keputusan ekonomi.

BAB 7 Menjelaskan tentang Ekonomi ekologi, Ekonomi ekologi adalah studi yang
mempelajari hubungan antara manusia dengan alam. Dalam ekonomi ekologi, penting
untuk memahami bagaimana aktivitas ekonomi dapat mempengaruhi lingkungan dan
dampaknya pada perekonomian dari generasi yang akan datang. Pada awal tahun 1970-
an, teori ekonomi neoklasik mulai tertarik pada lingkungan dan saat ini terbagi menjadi
dua bagian besar, yaitu ekonomi alam dan ekonomi sumber daya. Ekonomi alam
berkaitan dengan penggunaan ilmu ekonomi pada lingkungan dan masalah polusi,
sedangkan ekonomi sumber daya berkaitan dengan pengambilan manfaat ekonomi dari
alam dan masalah penggunaan sumber daya alam. Ekonomi ekologi adalah bidang ilmu
transdisipliner yang membutuhkan pendekatan yang transdisipliner, mengintegrasikan
ilmu ekonomi dan ekologi dalam pandangan klasik. Ada dua poin penting dalam
mempelajari ekonomi ekologi, yaitu melibatkan berbagai disiplin ilmu yang relevan dan
menjadi hal utama dalam memulai pembangunan berkelanjutan di suatu wilayah. Penting
untuk memahami interaksi antara ekonomi dan ekologi, di mana ekonomi terletak di
dalam lingkungan, dan terjadi pertukaran energi dan bahan di dalamnya. Manusia
membutuhkan barang-barang dari alam, namun juga membuang limbah ke lingkungan
yang dapat berdampak negatif pada ekosistem.

BAB 8 Menjelaskan tentang definisi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.


Pertumbuhan ekonomi merujuk pada proses yang menyebabkan peningkatan ekonomi
suatu wilayah sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, yang pada gilirannya
berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi terjadi ketika output
dari proses produksi dapat didistribusikan dan tumbuh dengan cepat dibandingkan dengan
populasi. Di sisi lain, pembangunan ekonomi adalah proses yang dimensional dan
dinamis karena pertumbuhan penduduk yang diikuti oleh perkembangan teknologi yang
pesat, yang menyebabkan terjadinya terobosan besar dalam meningkatkan struktur
ekonomi, mengubah tatanan sosial, mengurangi ketimpangan dan pengangguran, dan
memperluas pilihan dalam bidang sosial dan ekonomi. Selanjutnya, bab ini juga
menyebutkan konsep pembangunan berkelanjutan, yang merupakan langkah menuju
penyelarasan, integrasi, dan penyeimbangan aspek sosial, budaya, ekonomi, dan
lingkungan. Keberlanjutan adalah proses untuk mempertahankan kapasitas sistem
ekonomi dan lingkungan untuk terus memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia di
masa depan. Pembangunan berkelanjutan mengintegrasikan pembangunan sosial dan
budaya serta pembangunan lingkungan ke dalam aliran utama pembangunan nasional
sehingga kedua aspek tersebut mendapat perhatian yang sama dengan aspek ekonomi.
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini
tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri.

BAB 9 Bab ini membahas pentingnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
tantangan yang menyertainya. Salah satu tantangan utama adalah mencegah perubahan
iklim yang berbahaya dan fokus pada lingkungan. Lingkungan memainkan peran penting
dalam ekonomi manusia karena menyediakan sumber daya yang digunakan dalam proses
produksi dan menyediakan banyak layanan pendukung. Sumber daya alam seperti
mineral dan bahan bakar fosil secara langsung memfasilitasi produksi barang dan jasa.
Lingkungan menyediakan layanan lain yang mendukung kegiatan ekonomi lainnya,
seperti penyerapan karbon, penyaringan polusi udara dan air, melindungi daerah dari
risiko banjir, dan pembentukan lahan. Bab ini menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi
penting untuk kesejahteraan ekonomi dan manusia serta merangsang kemajuan teknologi,
yang diperlukan untuk mengurangi pola konsumsi dan proses produksi yang
mempengaruhi lingkungan. Selain itu, pertumbuhan ekonomi sangat penting untuk
mempromosikan faktor kesejahteraan lain seperti kesehatan, pendidikan, dan kualitas
hidup secara keseluruhan. Bab ini juga mendefinisikan modal alam sebagai aset alam
yang menyediakan input sumber daya alam dan layanan lingkungan dalam proses
produksi ekonomi, termasuk udara bersih, air, dan tanah yang digunakan untuk menanam
tanaman dan mengekstrak mineral dan biji dari bumi. Kerangka Kerja Penilaian
Ekosistem Milenium menunjukkan bahwa aset dan layanan yang disediakan oleh
lingkungan alam dapat dibagi menjadi empat kategori utama: layanan penyediaan,
layanan pengaturan, layanan budaya, dan layanan pendukung.

BAB 10 bab ini membahas tentang pentingnya ekonomi berwawasan lingkungan untuk
mencapai kemakmuran bangsa secara khusus dan global secara umum. Lingkungan
merupakan barang publik yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja, namun setiap individu
memiliki tanggung jawab dalam penggunaannya. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan
dari pemerintah melalui instrumen kebijakan ekonomi seperti insentif, subsidi, pajak,
retribusi, dan penentuan harga sumberdaya alam untuk mendorong masyarakat dan
perusahaan dalam mengelola dan menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Instrumen ekonomi memberikan kebebasan memilih pada agen-agen ekonomi untuk
memilih solusi yang paling menguntungkan, seperti membayar biaya atau berinvestasi
dalam pengendalian pencemaran.

BAB 11 ini membahas tentang hubungan antara perdagangan internasional dengan


lingkungan hidup dan dampak yang ditimbulkannya terhadap negara-negara berkembang.
Meskipun perdagangan internasional memberikan manfaat bagi perekonomian, kerap
diiringi oleh dampak negatif pada lingkungan dan sumber daya alam. Hal ini diperparah
dengan rendahnya kemampuan negara berkembang dalam mengelola sumber daya alam
yang dimilikinya secara mandiri, sehingga sering terpaksa melakukan eksploitasi yang
merugikan lingkungan dan menciptakan hutang luar negeri. Bab ini juga membahas
tentang 4 prinsip perdagangan internasional yang dikemukakan oleh Adolf (2005), yaitu
prinsip kebebasan berkontrak, Pacta Sunt Servanda, penyelesaian sengketa dengan
arbitrase, dan kebebasan komunikasi. Selain itu, dampak faktor lingkungan terhadap
perdagangan internasional juga dibahas dalam bab ini. Perlu ditingkatkan kerja sama
antara negara maju dan berkembang dalam bidang teknologi dan industri ramah
lingkungan untuk mengatasi masalah tersebut. Faktor internal dan eksternal
mempengaruhi keterbukaan dan integrasi perdagangan internasional dengan negara lain.
Faktor eksternal termasuk pengesahan perjanjian perdagangan antar negara, regional,
atau global serta liberalisasi pasar yang didukung oleh pembentukan organisasi seperti
AFTA dan APEC serta putaran Uruguay dari GATT. Masalah standar lingkungan juga
menjadi masalah ekonomi penting dalam perdagangan internasional dan sering
menimbulkan konflik antara negara maju dan berkembang. Negara maju memiliki standar
terkait perlindungan lingkungan dan menolak untuk mengimpor barang dari negara-
negara berkembang yang tidak memenuhi standar mereka. Oleh karena itu, perlu
mengembangkan konsep kerja sama global untuk menyelesaikan masalah lingkungan
antara negara maju dan berkembang. Secara keseluruhan, bab ini menyoroti pentingnya
mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan meningkatkan kerja sama antara
negara maju dan berkembang dalam memperhatikan lingkungan hidup dalam
perdagangan internasional.

BAB 12 Bab ini membahas peran kebijakan lingkungan dalam teori ekonomi untuk
menciptakan sebuah ekonomi yang lebih baik dan menyediakan standar kehidupan yang
lebih tinggi, terutama bagi mereka yang memiliki sumber daya paling sedikit. Tujuan ini
didukung oleh analisis marginal dengan utilitarianisme yang menekankan pada
peningkatan kesejahteraan dengan meningkatkan pendapatan orang miskin. Namun,
distribusi sumber daya ekonomi yang semakin tidak merata dan keterkaitannya dengan
degradasi lingkungan menimbulkan kekhawatiran akan adanya ketidakadilan ekonomi
yang signifikan dan dampak sosial yang muncul. Untuk menangani masalah ini, lahirnya
ekonomi ekologi pada tahun 1980-an menjadi langkah awal dalam menyebarkan gagasan
tentang keberlanjutan. Konsep keberlanjutan kemudian diperluas dan dibuat lebih
eksplisit menjadi pembangunan secara sosial, lingkungan, adil, dan berkelanjutan
(SAEJAS). Sasaran dari SAEJAS adalah menciptakan sistem ekonomi yang
berkelanjutan, adil, dan ramah lingkungan. Langkah pertama untuk mencapai sistem
ekonomi yang berkelanjutan adalah dengan mengubah teknologi produksi dan persediaan
modal. Namun, banyak analis percaya bahwa perubahan teknologi produksi tidak cukup
untuk mencapai keberlanjutan. Langkah kedua adalah mengubah komposisi konsumsi
agar berdampak pada produksi. Namun, langkah ini sulit dilakukan secara sukarela oleh
masyarakat. Langkah terakhir adalah pengurangan, penghentian, atau bahkan pembalikan
pertumbuhan dari output agregat, yang juga sulit dilakukan oleh masyarakat secara
sukarela. Penekanan pada prinsip kesetaraan juga menjadi semakin penting dan sulit
dipertahankan. Seperempat dari masyarakat dunia mengonsumsi dalam jumlah yang
terlalu sedikit dan kurangnya pendidikan memperpendek dan memperburuk hidup
mereka serta dapat mencegahnya untuk memberikan kontribusi positif kepada
masyarakat. Stabilisasi atau pengurangan output material juga bisa terjadi karena
penurunan populasi manusia. Dalam konteks kelestarian lingkungan, keadilan sosial
memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan sosial dan lingkungan
yang adil dan berkelanjutan. Diskusi mengenai norma dan tujuan yang diharapkan harus
dilakukan untuk mencapai keadilan dan kelangsungan hidup secara universal. Equity
memiliki tempat yang penting dalam sebuah pemikiran teoritis, namun bukanlah subjek
yang bernilai netral.

BAB 13 membahas masalah-masalah spesifik dalam ekonomi ekologi yang menjadi


tantangan bagi keberlanjutan lingkungan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Beberapa masalah yang dibahas meliputi konversi daerah alam menjadi daerah
eksploitasi manusia, peningkatan modal buatan manusia dibandingkan modal alam,
keyakinan bahwa modal buatan manusia dapat menggantikan modal alam, dan logika
ekonomi yang berfokus pada faktor pembatas dalam jangka pendek sambil berinvestasi
untuk meningkatkan jangka panjang. Masalah lainnya adalah keyakinan bahwa
penggunaan modal alam adalah bentuk pendapatan atau pendapatan, yang mengarah pada
salah pemahaman tentang pentingnya menjaga modal alam. Tiga masalah ekonomi utama
dalam ekonomi ekologi adalah alokasi, distribusi, dan skala. Alokasi sumber daya yang
efisien di antara penggunaan alternatif adalah masalah ekonomi yang paling banyak
dibahas, tetapi alokasi bukan yang paling penting. Sebaliknya, ekonomi ekologi harus
mengatasi distribusi dan skala sumber daya untuk memastikan bahwa sumber daya
digunakan dengan cara yang menguntungkan semua orang, dan lingkungan tidak terluka.
Pembangunan ekonomi di Indonesia berdampak pada degradasi sumber daya alam karena
perlindungan dan pelestarian lingkungan terabaikan. Hal ini dapat menyebabkan
pencemaran udara, air, kerusakan tanah, alih fungsi lahan, kerusakan hutan, perubahan
iklim, dan kebakaran hutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan lingkungan
dan sumber daya saling terkait satu sama lain, seperti kepadatan penduduk yang memicu
pertumbuhan infrastruktur dan alih fungsi lahan. Masalah lingkungan dapat menghambat
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, dan efek negatif aktivitas
ekonomi harus diantisipasi terlebih dahulu. Contohnya, kebakaran hutan dapat
memberikan dampak negatif pada kualitas lingkungan di daerah yang berdekatan dan
menyebabkan biaya eksternal bagi penduduk daerah lain untuk mengatasi dampak
negatifnya. Secara keseluruhan, BAB ini memberikan gambaran tentang kompleksitas
masalah yang terkait dengan ekonomi ekologi, terutama dalam konteks pembangunan
ekonomi di Indonesia. Diperlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan untuk
mengatasi tantangan ini, dengan mempertimbangkan kepentingan semua pihak dan
menjaga keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan kesejahteraan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai