UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Ekologi adalah bidang ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dan
lingkungannya, yang mencakup aspek biologi, geografi, dan ilmu bumi. Ekologi memiliki
banyak aplikasi praktis dalam bidang seperti biologi konservasi, pengelolaan sumber
daya alam, perencanaan kota, kesehatan masyarakat, ilmu pengetahuan dasar dan terapan,
dan interaksi sosial manusia. Ekosistem adalah unit dasar dalam ekologi yang mendukung
fungsi penunjang kehidupan dan memberikan manfaat ekonomi, ilmiah, historis, dan
intrinsik.
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengalokasian sumber daya yang
terbatas dalam memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas. Pemanfaatan sumber
daya alam harus mempertimbangkan keberlanjutan dan berwawasan lingkungan untuk
memastikan ketersediaan sumber daya di masa depan. Sumber daya alam adalah sarana
dasar dalam menunjang pembangunan ekonomi dan harus dikelola secara efisien untuk
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Ekuitas adalah prinsip utama dalam pembangunan berkelanjutan karena
menjamin keadilan antara keuntungan dan kerugian yang dialami oleh setiap individu
atau kelompok. Setiap orang berhak mendapatkan kualitas dan standar hidup yang sama,
dan status sosial tidak boleh mempengaruhi akses ke sumber daya dan kemampuan untuk
menjaga lingkungan. Kebijakan lingkungan harus memperhitungkan efek dari status
sosial pada pengambilan keputusan dan tindakan individu dalam aktivitas mereka.
Pada bab ini membahas tentang ekonomi sumberdaya alam dan ekonomi
lingkungan serta pentingnya memadukan keduanya untuk menjaga keberlanjutan
penggunaan sumber daya alam. Ekonomi sumber daya alam mempelajari interaksi antara
sistem ekonomi dan alam, dengan tujuan mengembangkan ekonomi yang berkelanjutan
dan efisien. Sementara itu, ekonomi lingkungan fokus pada identifikasi tingkat optimal
pencemaran lingkungan dan penggunaan efisiensi ekonomi untuk melindungi
lingkungan. Dalam praktiknya, ekonomi sumber daya alam dan lingkungan harus
dipertimbangkan secara terpadu untuk menemukan keseimbangan antara fungsi ekonomi
dan lingkungan serta menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan. Karena sumber
daya alam adalah dasar kehidupan manusia, maka menjaga ketersediaannya bagi generasi
mendatang menjadi penting. Oleh karena itu, peran ahli ekonomi sumber daya alam dan
lingkungan sangatlah krusial dalam pengelolaan sumber daya alam yang lebih
berkelanjutan.
Pada bab ketiga membahas tentang dampak positif dan negatif aspek ekonomi
pada sebuah proyek. Manfaat ekonomi dan manfaat sosial adalah aspek penting yang
dianalisis dalam analisis ekonomi, yang menentukan biaya dan manfaat dari sebuah
proyek terhadap pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Analisis tersebut
mengevaluasi kelayakan sebuah proyek berdasarkan berbagai aspek, termasuk dampak
hukum, pasar dan pemasaran, operasional, manajemen organisasi, ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Peran pemerintah dalam perekonomian adalah menciptakan peluang kerja
tanpa menyebabkan inflasi di negara tersebut, yang membutuhkan kombinasi dari dua
kebijakan negara, yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Analisis dampak
ekonomi dari proyek pengembangan dan investasi meliputi peningkatan ekonomi rumah
tangga, eksploitasi, pengorganisasian, dan pengoptimalan sumber daya alam, serta
perbaikan ekonomi regional.
Ekonom menghargai sumber daya alam, yang menjadi isu sentral yang harus
ditangani oleh para ahli ekonomi. Analisis ekonomi atas sumber daya alam sangat penting
untuk menentukan perbandingan dengan nilai alternatif dan fasilitas lainnya. Analisis
biaya-manfaat merupakan alat yang penting untuk pembuatan kebijakan. Penilaian
keanekaragaman hayati memungkinkan para ekonom untuk melakukan akuntansi
lingkungan, menilai kerusakan pada sumber daya alam, dan menentukan nilai yang
sesuai. Penilaian tersebut juga penting untuk memahami perilaku peserta pasar dan
bagaimana mereka merespons perubahan pada sumber daya alam. Analisis dampak
ekonomi sangat penting dalam pembuatan kebijakan untuk pembangunan regional dan
nasional. Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter adalah dua instrumen penting untuk
mengatur pengeluaran pemerintah dalam perekonomian guna menciptakan peluang kerja
tanpa menyebabkan inflasi di negara tersebut.
Ada beberapa alternatif lainnya dalam teori ekonomi selain teori ekonomi
neoklasik. Teori alokasi menjadi lebih mengakar pada kehidupan masyarakat dengan
asumsi bahwa rasionalisme yang lebih kaku dan individualisme dengan menganggap
bahwa seseorang membuat semua keputusan mengenai alokasi kebutuhannya secara
terpisah dan independen sehingga tidak dipengaruhi oleh pihak-pihak lainnya. Hasil
penelitian empiris mendukung bahwa arah baru dari teori kesejahteraan neoklasik lebih
konsisten dengan nilai-nilai klasik dan konsep nilai yang lebih luas. Contohnya adalah
survei penilaian kontingensi yang meminta preferensi untuk barang dan lingkungan,
secara konsisten menunjukkan bahwa preferensi untuk banyak fitur dari lingkungan
bersifat tidak bisa ditukarkan.
Pada bab ketujuh membahas tentang hubungan antara ekologi dan ekonomi, serta
pentingnya kedua cabang ilmu ini dalam pembangunan berkelanjutan. Ekologi
didefinisikan sebagai studi tentang hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan
mereka, sedangkan ekonomi mempelajari cara manusia memenuhi kebutuhan hidup
mereka. Ekonomi ekologi adalah cabang ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia
dan alam. Para ahli dari ekonomi ekologi berpendapat bahwa pemahaman ini sangat
penting untuk para praktisi ekonomi, terutama dalam memahami dampak dari kegiatan
ekonomi pada lingkungan.
Selanjutnya, bab ini juga mengungkapkan bahwa ekonomi ekologi adalah bidang
ilmu transdisipliner yang relatif baru. Baru pada sekitar tiga dekade terakhir pada abad
ke-20 para peneliti menyadari bahwa aktivitas ekonomi mulai mendorong kerusakan
lingkungan dan berdampak pada perekonomian dari generasi yang akan datang. Oleh
karena itu, The International Society For Ecological Economics menyatakan bahwa untuk
mempelajari hubungan dan dampak dari kegiatan ekonomi pada alam membutuhkan
pendekatan yang transdisipliner, dengan mengintegrasikan ilmu ekonomi dan ekologi
dalam pandangan yang klasik.
Lalu bab ini juga membahas bahwa produktivitas menjadi senjata utama dalam
meningkatkan kemakmuran dan daya saing secara internasional. Namun, pembangunan
ekonomi yang meningkat tanpa memperhatikan masalah lingkungan akan mengakibatkan
dampak negatif pada generasi yang akan datang. Oleh karena itu, penting bagi para ahli
dan praktisi ekonomi untuk memahami hubungan antara ekonomi dan ekologi dalam
upaya mencapai pembangunan berkelanjutan.
Pada bab ini juga membahas konsep pertumbuhan ekonomi, yang biasanya
mengacu pada peningkatan produksi barang dan jasa yang tercermin dalam Produk
Domestik Bruto (PDB). Namun, PDB dan model perhitungan serupa tidak mencerminkan
banyak faktor lain yang berkontribusi pada kesejahteraan secara keseluruhan. Misalnya,
kegiatan sukarela dan tidak dibayar, pekerjaan rumah tangga, dan banyak layanan
lingkungan yang memfasilitasi kegiatan ekonomi tidak dihitung. Sebagai hasilnya, PDB
tidak mencerminkan banyak faktor yang memengaruhi kesejahteraan masyarakat.
Meskipun pertumbuhan ekonomi masih merupakan faktor penting untuk
mempromosikan kesejahteraan manusia, masih ada hubungan yang tidak jelas antara
PDB dan kebahagiaan personal. Oleh karena itu, perhatian harus diberikan pada berbagai
faktor yang mempengaruhi kesejahteraan, seperti standar hidup, kesehatan, pendidikan,
kegiatan personal, hubungan sosial, lingkungan, dan keamanan. Meskipun merupakan
konsep multidimensional, pertumbuhan ekonomi tetap menjadi faktor penting yang dapat
memungkinkan atau mempromosikan perbaikan dalam berbagai dimensi, seperti standar
hidup, kesehatan, pendidikan, dan peluang ekonomi. Penting untuk mencapai perbaikan
yang berkelanjutan dalam bidang-bidang ini dan membantu pemerintah membuat
keputusan yang terinformasi untuk kemakmuran jangka panjang.
Bab sepuluh membahas tentang pentingnya ekonomi lingkungan, yang bertujuan untuk
memaksimalkan penggunaan sumber daya alam dalam proses ekonomi tanpa
mengorbankan kualitasnya bagi generasi masa depan. Lingkungan merupakan kebaikan
publik yang perlu dikelola dan dilindungi oleh individu dan pemerintah. Kebijakan
ekonomi, seperti insentif ekonomi, kontrol dan perintah, dan kebijakan penetapan harga,
dapat digunakan untuk mendorong orang berpartisipasi dalam mengelola dan
melestarikan lingkungan. Polluter Pays Principle (PPP) adalah prinsip internasional yang
menuntut individu atau perusahaan yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan
untuk menanggung biaya pencegahan dan pengendalian pencemaran. PPP memiliki dua
karakteristik, yaitu internalisasi biaya dan prinsip internasional. Evolusi kebijakan
lingkungan dimulai pada awal tahun 1970-an di negara-negara OECD, ditandai dengan
perkembangan prinsip-prinsip dan instrumen kebijakan.
Bab 12 - Equity