Anda di halaman 1dari 12

Yanza Billa Fahrikafara

215030800111035/07
Analisis Dampak Pariwisata (D)

MENGULAS BUKU ECOLOGY, ECONOMY, EQUITY


(SEBUAH UPAYA PENGEMBANGAN EKOLOGI DAN EKONOMI)
OLEH RITA PARMAWATI
1. Keseimbangan dalam Ekonomi Ekologi

Ekologi merupakan analisis ilmiah dan studi interkasi antara organisme dan
lingkungannya yang memiliki banyak komponen. Ekologi sendiri tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia, karena manusia sendiri masuk ke dalam organisme itu tadi dan
sumber daya yang menyusun ekosistem lingkungan. Ekonomi sendiri dapat diartikan
sebagai ilmu yang mengatur tentang pengalokasian dana yang tentunya berhubungan
dengan pertimbangan dalam menentukan biaya karena sumber daya yang ada dunia ini
semakin terbatas setiap tahunnya. Maka dari itu pemanfaatan sumber daya harus
menggunakan prinsip ekonomi untuk yang mempertimbangkan jangka waktu masa kini
dan masa mendatang. Equity atau ekuitas secara umum berbicara mengenai keadilan yang
akan didapatkan mengenai keuntungan dan kerugian, maka dari ekuitas menjadi prinsip
utama dalam pembangunan berkelanjutan karena jika tidak terdapat ekuitas maka
degradasi lingkungan dapat terjadi.

Hubungan antara prinsip ekologi dan ekonomi sering disebut sebagai ekonomi
ekologi yang pada dasarnya menjelaskan mengenai hubungan antara manusia dan alam
yaitu interaksi antara sistem ekonomi dengan sistem ekologi. Setiap aktivitas yang
dilakukan oleh manusia pasti akan berhubungan dengan alam maka dari itu pasti akan
terjadi persimpangan antara manusia (ekonomi) dengan alam (ekologi) yang kemudian
bertumpang tindih menyebabkan terjadinya ekonomi ekologi. Dengan semakin
terbatasnya sumber daya yang ada, maka diperlukan strategi khusus untuk menjamin
tersedianya sumber daya di masa mendatang yaitu keberlanjutan. Konsep pembangunan
berlanjutan digunakan untuk mempertahankan keadaan ekonomi, ekologi, maupun sosial
dalam jangka panjang. Untuk membantu menyukseskan pembangunan berkelanjutan
terdapat tiga komponen yaitu pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan
kesetaraan sosial (equity) yang disebut sebagai Tiga Pilar Keberlanjutan. Keberlanjutan
dari masing-masing pilar tersebut saling memiliki keterkaitan yang kemudian akan dapat
dinyatakan apakah pola hidup manusia pada saat ini dapat diterima dan diturunkan kepada
generasi mendatang untuk mempertahankan sumber daya.

Pertumbuhan ekonomi tentunya akan selalu diharapkan dalam waktu ke waktu


untuk pemenuhan kebutuhan manusia yang hidup di dalamnya. Manfaat yang dibawa
oleh pertumbuhan ekonomi juga dapat dilihat contoh nyatanya di sekitar kita. Standar
kehidupan serta kualitas kehidupan di dunia dapat dilihat setiap tahunnya terdapat
peningkatan. Jika kita bandingkan dengan 30 tahun yang lalu tentunya sudah jauh lebih
baik. Namun, pertumbuhan ekonomi yang berlebihan juga akan memiliki dampak negatif
kepada lingkungan. Dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pertumbuhan ekonomi tidak
hanya datang dari skala waktu jangka pendek namun juga dari skala waktu jangka
panjang. Subsistem ekonomi telah mencapai atau melampaui batas dari ekosistem global
sebagai sumber dan penyerap. Contoh nyatanya antara lain: penggunaan biomassa oleh
manusia, perubahan iklim, kerusakan lapisan ozon, degradasi lahan, dan penurunan
tingkat biodiversitas.

2. Ekonomi Alam

Ekonomi sumber daya alam berkaitan mengenai penyediaan, permintaan dan


alokasi sumber daya alam yang tujuan utamanya untuk memahami peran sumber daya
alam dalam perekonomian sehingga dapat dilakukan pengelolaan sumber daya yang
berkelanjutan. Ekonomi sumber daya alam menggambarkan bagaimana cara penggunaan
sumber daya alam yang rasional dan ekonomi dari sudut pandang pengguna (pemilik).

Sumber daya alam itu sendiri terbagi menjadi beberapa entitas yang beragam,
namun jika digambarkan dalam dua garis besar maka dapat diklasifikasikan dalam
sumber daya terbarukan dan sumber daya yang tidak terbarukan. Sumber daya terbarukan
merupakan sumber daya yang dapat diperbarui dan cenderung tidak mungkin habis
karena pembentukannya terus terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Sumber daya
tidak terbarukan merupakan kebalikan dari sumber daya terbarukan, sumber daya ini
sifatnya terbatas dan tidak dapat memperbaharui dirinya sendiri untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi manusia.

3. Eco-Analysis dan Green Growth

Dalam pelaksanaan kegiatan terutama kegiatan ekonomi pasti akan dicari manfaat
ekonomi dan manfaat sosialnya, untuk mengetahui dua hal ini maka akan dilakukan
analisis ekonomi. Analisis ekonomi juga digunakan untuk menilai kelayakan akan suatu
kegiatan yang dijalankan contohnya seperti aspek ekonomi dan aspek sosial untuk
mengetahui seberapa besar manfaat yang dijalankan untuk masyarakat luas. Selain itu,
analisis ekonomi juga memiliki berbagai peranan dalam perumusan kebijakan untuk
pembangunan suatu negara baik dalam skala lokal maupun nasional.

Pembangunan ekonomi berkelanjutan tentunya akan menemui banyak tantangan


yang akan dihadapi, salah satu strategi yang dapat membantu menghadapinya adalah
Green Growth. Green growth dinilai sangat efisien karena selalu mengedepankan faktor
lingkungan dalam setiap keputusan ekonomi sehingga membawa dampak baik yang
mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan. Ketika membahas tentang Green
Growth maka akan selalu dikaitkan dengan gagasan Green Economy yang memiliki fokus
utama untuk peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat namun tetap menekankan
minimalisir risiko lingkungan dan penurunan kualitas ekosistem. Tujuan awal dari dua
konsep di atas yang sama ingin meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
namun tetap menjaga ekosistem dapat mendukung dalam merencanakan pembangunan
ekonomi berkelanjutan.

4. Sejarah Pengelolaan dan Perkembangan Lingkungan

Pengelolaan dan perkembangan lingkungan dilakukan untuk mengetahui


kemungkinan yang akan terjadi baik pada saat ini maupun di masa yang akan datang
untuk mewujudkan cita-cita kesejahteraan manusia. Dalam 40 tahun terakhir, pengelolaan
dan perkembangan lingkungan dituntut untuk dapat mengatasi masalah global serta
pembangunan berkelanjutan yang membutuhkan partisipasi dan kerjasama masyarakat
untuk mewujudkan keselarasan lingkungan dan pembangunan nasional.

Sejak tahun 1970-an, manusia sudah dihantui oleh masalah degradasi lingkungan
yang memaksa manusia untuk berpikir kreatif untuk dapat terus melakukan pembangunan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan terus menjaga kestabilan lingkungan.
Dengan semakin meleknya manusia mengenai ancaman yang menyerang kepada
lingkungan, maka muncul konsep pembangunan berkelanjutan yang dianggap sesuai
untuk menghadapi masalah lingkungan yang dihadapi pada abad dua puluh satu ini.
Konsep pembangunan berkelanjutan juga dianggap membantu mengintegrasikan
manajemen pengelolaan dan pengembangan lingkungan yang berfokus pada fungsi
keberlanjutan lingkungan ketika meningkatkan kesejahteraan manusia.
5. Sejarah Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan dapat diartikan sebagai proses atau kegiatan


pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masa ini namun tetap
mempertahankan kestabilan sumber dayanya untuk masa yang akan datang. Hal ini
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehingga kualitas hidup dapat meningkat.
Pembangunan berkelanjutan dalam prosesnya harus tetap memandang dan menggunakan
lingkungannya dengan bijaksana agar tetap terjaga kelestariannya.

Isu pembangunan berkelanjutan sudah lama dibahas dalam kancah mancanegara


yang menghasilkan berbagai macam pendapat ahli dan teori. Isu pembangunan
berkelanjutan juga menjadi kekhawatiran bagi para pemangku kepentingan dunia yang
kemudian mengadakan beberapa konferensi untuk membahas isu ini, antara lain; KTT
Rio De Janeiro 1992, Protokol Kyoto tahun 1997, dan KTT Yohanesburg 2022. Di
Indonesia sendiri, pemerintah juga turut menyetujui dan menyepakati penerapan dari
tujuan pembangunan berkelanjutan serta berkomitmen untuk mensukseskannya. Langkah
yang diambil oleh pemerintah Indonesia selain membuat rancangan pembangunan
berkelanjutan dan merealisasikannya, turut juga membentuk Sekretariat Nasional Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan yang bertugas untuk melakukan koordinasi antar kegiatan
pembangunan berkelanjutan yang dilakukan di Indonesia.

6. Pendekatan Ekonomi Ekologi

Ekonomi ekologi merupakan suatu keseimbangan yang akan berperan dalam


usaha berkelanjutan untuk menyatukan teori ekonomi dan kebijakan dengan pengetahuan
dari berbagai bidang ilmu. Isu konseptual yang sering muncul dalam berbagai literatur
ekonomi ekologi adalah nilai monism, model aktor rasional, analisis marginal, perlakuan
ketidakpastian, peran efisiensi dalam kebijakan ekonomi, dan produksi sebagai bentuk
sosial dan fisik

Nilai monisme menyatakan secara tidak langsung bahwa semua objek utilitas
memiliki beberapa karakteristik yang umum sehingga memungkinkan untuk bisa selalu
dibandingkan. Rantai-rantai penalaran analisis biaya manfaat bergeser dari preferensi
manusia ke pilihan yang dibuat berdasarkan konteks pasar dan nilai pasar pada pilihan
yang ada. Nilai monisme berada di belakang Analisis Biaya Manfaat yang menggunakan
surplus konsumen untuk menilai keinginan pilihan kebijakan publik.

Titik awal dari kegiatan analisis ekonomi adalah aktor rasional yang membuat
keputusan tanpa memperhatikan konteks apapun baik sosial maupun lingkungan. Namun
model aktor rasional masih menunjukkan bahwa belum mampu untuk memprediksi
perilaku manusia secara menyeluruh karena manusia merupakan makhluk sosial
seutuhnya yang berbanding terbalik dengan konsep aktor rasional.

Margin dapat diartikan sebagai suatu pandangan dalam sebuah ilmu ekonomi
yang bertahap, terus-menerus, dan progresif. Dapat juga dikatakan sebagai pandangan
yang kurang sempurna dari suatu proses evolusi. Perlakuan ketidakpastian merupakan isu
utama yang dihadapi oleh ahli ekonomi neo-liberal dan heterodoks. Kebanyakan model
keputusan bidang ekonomi pada masa itu dibangun di sekitar gagasan untuk mengarahkan
sistem ke hasil yang lebih optimal dengan sedikit memperhatikan jalur menuju
optimalitas.

7. Keberlanjutan dalam Ekonomi Ekologi

Ekonomi dan ekologi akan selalu berkesinambungan karena untuk melakukan


kegiatan ekonomi maka akan dibutuhkan sumber daya dari ekologi, namun dalam
pembangunan perekonomian sering menghadapi masalah yaitu kesulitan untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan pembangunan dengan kelestarian lingkungan, yang
jika kualitas lingkungan menurun maka ke depannya juga akan berdampak pada
pembangunan. Untuk menghadapi masalah ini maka dari itu diperlukan perencanaan
pembangunan dengan konsep berkelanjutan yang berbasis pada ekologi untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian namun tetap dengan memprioritaskan
kelestarian sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa membahayakan
masa depan.

8. Keberlanjutan dan Pembangunan Berkelanjutan

Tiga inti dari pembangunan yang menggambarkan tujuan masyarakat antara lain;
pangan atau pemenuhan kebutuhan dasar, penghargaan diri, dan bebas dari perbudakan,
sehingga pembangunan digunakan untuk bisa mempertahankan dan memenuhi
kebutuhan dasar manusia dan memperluas macam pilihan yang ada dalam bidang sosial
dan ekonomi. Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya untuk menyelaraskan serta
mengintegrasikan semua aspek yang ada di kehidupan agar dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan manusia baik di masa ini hingga di masa mendatang. Pembangunan
berkelanjutan mengintegrasikan pembangunan sosial budaya dan pembangunan
lingkungan hidup ke dalam arus utama pembangunan nasional sehingga dapat selaras
dengan pembangunan ekonomi.

Keberlangsungan sendiri terjadi pada beberapa tingkatan: global, regional, dan


lokal. Keputusan keberlanjutan di tingkat regional belum temtu berkelanjutan di tingkat
nasional, hal ini dikarenakan perbedaan kondisi geografis setiap wilayah. Dalam
praktiknya tentunya banyak tantangan dan masalah yang akan dihadapi oleh
keberlanjutan dan pembangunan berkelanjutan. Tantangan yang mungkin akan dihadapi
seringkali dihubungkan dengan kriteria sebagai berikut: perlunya koordinasi secara
global, perlunya relevnasi dengan pengambil keputusan, perlunya kerja sama untuk
perkiraan kondisi lingkungan masa depan dan konsekuensinya bagi manusia, dan masih
banyak lagi tantangan yang menunggu.

9. Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup

Lingkungan memainkan peran yang penting dalam perekonomian manusia


sebagai penyedia bahan sumber daya yang kemudian masuk ke proses produksi dan
layanan yang diberikannya. Pertumbuhan ekonomi biasanya mengacu pada kenaikan
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan. Pertumbuhan ekonomi menjadi faktor penting
yang dapat mendorong atau memperbaiki berbagai dimensi kehidupan termasuk
kesejahteraan, maka dari itu sangat penting untuk melakukan perbaikan standar hidup
untuk mewujudkan berbagai tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Modal alam yang berasal dari lingkungan sekitar merupakan aset yang berperan
untuk menyediakan sumber daya alam dan jasa lingkungan dalam proses produksi
ekonomi. Aset dan layanan yang disediakan oleh lingkungan alam dapat diklasifikasikan
ke dalam empat kategori besar antara kain; penyediaan layanan (makanan, biokimia,
obat-obatan alami), pengaturan layanan (manfaat dari regulasi proses alam), layanan
budaya (layanan non material dari ekosistem), dan layanan pendukung (diperlukan untuk
produksi semua layanan ekosistem lainnya).

10. Instrumen Kebijakan Lingkungan

Ekonomi yang berbasis lingkungan merupakan hal yang manfaatnya akan dapat
dirasakan oleh setiap generasi yang ada. Selama ini, sektor ekonomi masih jarang
memperhatikan faktor lingkungan karena menganggap lingkungan merupakan faktor luar
dan barang bebas yang bisa dimanfaatkan sepenuh. Hal inilah yang kemudian membawa
lingkungan ke dalam fase degradasi lingkungan yang tentunya dapat membahayakan
keberlangsungan kehidupan generasi mendatang. Lingkungan memang dapat
dimanfaatkan oleh setiap orang, namun harus tetap dipikirkan mengenai
keberlangsungannya sehingga diperlukan adanya pengawasan. Selain instrumen
pemerintah, ada juga instrument pengawasan (command & control) serta economic
incentives yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa masyarakat serta pemerintah
turut menjaga keberlangsungan serta kelestarian lingkungan.

Selain mendorong penggunaan dan pengelolaan sumber daya alam dengan efisien,
terdapat pula prinsip yang dapat diterapkan untuk menjaga pengelolaan lingkungan yaitu
prinsip Polluter Pays Principle. Prinsip ini menekankan bahwa terdapat konsekuensi
yang harus dibayarkan bagia siapapun yang membuang limbah. Setiap oknum yang
melalukan pembuangan limbah yang dapat mencemarkan lingkungan harus membayar
atau menanggung biaya untuk melaksanakan tindakan pencegahan dan pengendalian
polusi yang diakibatkan oleh limbah yang mereka buang. Pengaturan command and
control (CAC) merupakan pendekatan kebijakan lingkungan yang paling umum
digunakan yang terdiri atas perundangan, penegakan hukum, dan peraturan yang
mengatur tujuan dan harus dipatuhi oleh setiap pemangku kepentingan.

Instrumen Ekonomi atau yang sering disebut IE akan memberikan kebebasan bagi
agen ekonomi untuk menentukan solusi yang paling menguntungkan bagi mereka.
Penerapan instrument ekonomi dapat mengurangi masalah lingkungan yang mungkin
dihadapi oleh suatu negara, maka dari itu setiap instrumen ekonomi harus memenuhi
kriteria antara lain; efektivitas lingkungan, efesiensi ekonomi, serta dampak yang terbatas
terhadap daya saing. Instrumen ekonomi memiliki beberapa jenis yang disesuaikan
dengan kondisi suatu negara, tipe-tipe instrument ekonomi antara lain:

• Biaya emisi atau pajak, terdiri dari biaya pembuangan air, biaya pembuang
limbah, biaya polusi udara, dan biaya kebisingan.
• Biaya penggunaan, pembayaran untuk pengumpulan kolektif dan perawatan.
• Biaya produk atau pajak yang diterapkan pada harga produk yang menciptakan
polusi ketika sedang diproduksi.
• Biaya administrasi
• Perdagangan emisi
• Sistem pengembalian dana (deposit-refund systems)
• Subsidi
Kelebihan yang dimiliki oleh instrumen ekonomi ketika digunakan antara lain:
• Penyesuaian yang otomatis
• Efektivitas biaya
• Insentif
• Fleksibilitas
• Peningkatan pendapatan
• Konservasi sumber daya dan transmisi

11. Perdagangan Internasional dan Lingkungan

Dengan menganut sistem perekonomian yang terbuka yang mana kegiatan


ekonomi yang dilakukan di negara berhubungan langsung dengan dunia internasioanl
makan perkembangan ekonomi negara semakin terintegrasi dengan perekonomian di
dunia. Kegiatan ekonomi yang berskala global sangatlah penting untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat terutama bagi negara berkembang, namun jika perkembangan
ekonomi yang cepat tidak diikuti dengan kegiatan penjagaan kelestarian lingkungan maka
akan terdapat masalah lingkungan yang akan dihadapi. Perdagangan internasional tak
jarang memaksa negara yang sedang berkembang untuk berhutang yang mengakibatkan
mereka mengeksploitasi sumber daya alamnya secara besar-besaran untuk memenuhi
ekspektasi perdagangan global.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara negara maju dengan negara
berkembang terutama dalam hal pengelolaan lingkungan karena teknologi, kualitas
sumber daya manusia, dan tingkat pendapatan masyarakat yang dimiliki oleh negara maju
lebih mumpuni ketimbang negara berkembang. Kerjasama antara negara maju dan negara
berkembang memang menguntungkan, namun tak jarang negara maju melakukan terlalu
banyak intervensi terhadap pengelolaan sumber daya alam negara berkembang karena
sumber daya alam yang dimiliki negara maju terbatas. Karena ini lah negara berkembang
diharapkan tidak hanya bergantung pada sektor ekspor impor, namun juga dapat
mengelola sumber daya alamnya sendiri secara mandiri dan lebih sehingga dapat
meningkatkan perekonomian mereka dan dapat bersaing di pasar perdagangan
internasional.

Permasalahan lingkungan sudah menjadi kekhawatiran yang menjadi bahan


perhatian dalam perdagangan internasional karena merupakan salah satu sumber dari
permasalahan ekonomi. Dari hal ini maka dimunculkan sebuah standarisasi dalam
perdagangan internasional yaitu ekolabel, yang nantinya akan dihubungkan dengan
syarat-syarat lingkungan dalam perdagangan internasional. Ekolabel akan menyatakan
bahwa dalam proses produksi sebuah produk tidak ada kegiatan yang merusak
lingkungan. Sehingga jika sebuah produk belum memiliki ekolabel kemungkinan besar
akan ditolak oleh konsumen di beberapa negara. Dari hal inilah setiap produsen dituntut
untuk menggunakan bahan baku produk yang sesuai dengan syarat ekolabel dan tidak ada
kegiatan yang merusak lingkungan dalam proses pembuatannya.

12. Equity

Prinsip utama dalam pembangunan berkelanjutan pada dasarnya adalah keadilan


dan equity antar setiap sektor yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Konsep dari
pembangunan berkelanjutan adalah pemenuhan kebutuhan masa ini tanpa mengurangi
kemampuan pemenuhan kebutuhan di masa mendatang, maka dari itu diperlukan prinsip
keadilan atau equity diikutkan dalam rancangan pembangunan berkelanjutan. Konsep
equity sendiri disepakati bahwa diperlukan keadilan dalam melakukan distribusi
keuntungan dan kerugian serta hak dan kewajiban yang dimiliki setiap orang. Konsep
keadilan di sini menyatakan bahwa manusia memiliki lingkungan alam dan budaya yang
sama baik pada generasi dan generasi mendatang harus merasakan hal yang sama.
Dalam beberapa dekade terakhir, distribusi sumber daya ekonomi menjadi
semakin tidak merata yang menunjukkan adanya ketidakadilan ekonomi yang signifikan
kemudian berdampak secara sosial. Melihat dari hal ini maka muncullah gagasan
keberlanjutan yang fokus utamanya pada kualitas lingkungan yang bertujuan untuk
menciptakan efisiensi antara kesejahteraan material manusia dan kesehatan ekosistem
lingkungan. Untuk menjaga keseimbangan dan efisiensi itu tadi juga muncul konsep
eksternalitas yang membedakan antara biaya sosial dan biaya pribadi yang mengharuskan
produsen untuk memikirkan cara menanggulangi akibat proses produksi mereka yang
membahaya ekosistem lingkungan.

Semakin banyak jumlah materi yang ada di dunia belum tentu berkorelasi
sempurna dengan tingkat kebahagiaan yang ada. Pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan dan peningkatan konsumsi dalam memiliki dampak terhadap kesejahteraan
baik dalam bentuk dampak positif maupun negatif. Dikarenakan potensi dampak negatif
lebih besar, makan dari itu pemerintah harus lebih fokus pasa kesejahteraan masyarakat.
Peran Pendidikan juga memegang kedudukan yang penting dalam pembangunan
berkelanjutan karena dalam menyuksesan pembangunan berkelanjutan dibutuhkan
partisipasi dari masyarakat, jika kualitas sumber daya manusia mumpuni untuk dilakukan
kerja sama maka akan meningkatkan tingkat keberhasilan pembangunan berkelanjutan.

13. Isu dalam Ekonomi Ekologi dan Pembangunan Berkelanjutan

Dengan semakin cepatnya pertumbuhan dunia maka modal alam yang ada di
dunia ini juga semakin terbatas. Karena inilah manusia sekarang difokuskan untuk bisa
menghemat modal alam dan buatan dalam jangka pendek dan berinvestasi pada kenaikan
dalam jangka panjang. Menghentikan pemikiran bahwa penghitungan pemakaian modal
alam adalah bentuk dari pendapatan/ penghasilan. Penghasilan sendiri merupakan jumlah
maksimun yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat dalam periode tertentu dan masih bisa
menghasilkan dan mengkonsumsi dalam jumlah yang sama pada periode mendatang.
Tiga masalah ekonomi yang dihadapi oleh manusia yaitu alokasi, distribusi, dan skala.
Tiga masalah ini harus direncanakan sedemikian mungkin agar dapat mendukung dari
konsep ekonomi ekologi dan mewujudkan konsep pembangunan berkelanjutan.
Masalah yang dihadapi oleh masyarakat global yang berkaitan dengan lingkungan
yaitu kesejahteraan masyarakat dan pelestarian fungsi lingkungan hidup yang menopang
kehidupan manusia. Aktivitas masyarakat yang semakin lama semakin meningkat dapat
jumlahnya akan berdampak pada makin bertambahnya masalah sosial dan lingkungan
hidup yang jika tidak secepatnya dipikirkan mengenai jalan keluarnya maka akan
menghambat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Contoh
beberapa negara yang sudah mulai menerapkan konseo E3 (Ecology, Economy, dan
Equity) untuk mewujudkan konsep SDG atau Sustainable Development Goal antara lain
adalah Swedia yang memiliki tingkat kerja sama antara pemerintah dengan
masyarakatnya yang tinggi sehingga dapat memenuhi tingkatan capaian SDG yang telah
ditetapkan oleh PBB. Sustainable Development Goal itu sendiri merupakan agenda
universal dari pemerintah dunia yang mengharuskan suatu negara membuat strategi yang
mengkombinasikan antara pertumbuhan ekonomi, sosial, dan keberlanjutan dari
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai