Anda di halaman 1dari 7

Mengulas Buku

Ecology Economy Equity : Rita Parmawati


Oleh: Rizka Putri Usfa
(Program Studi Pariwisata, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya)

Ecology, Economy, Equity ini adalah buku yang ditulis oleh Rita Parmawati. Buku
ini diterbitkan oleh UB Press, yang mana cetakan pertama pada tahun 2018 dan cetakan
kedua pada tahun 2021. Buku ini memiliki 191 halaman, 13 bab dan berukuran 15.5 cm
x 23.5 cm.

Pada bab 1 menjelaskan tentang “Keseimbangan dalam Ekonomi Ekologi”.


Materi yang dijelaskan disini mengenai definisi ekologi, definisi ekonomi, definsi equity,
konsep ekonomi dalam ekologi, konsep ekonomi ekologi dan equity, masalah karena
pertumbuhan ekonomi yang berlebihan dan hubungannya dengan lingkungan.

Hubungan antara prinsip ekologi dan ekonomi disebut sebagai ekonomi ekologi.
Ekonomi ekologi adalah sebuah kajian mengenai hubungan antara manusia dan alam.
Dengan kata lain, kajian ini menjelaskan mengenai interaksi antara sistem ekonomi dan
sistem ekologi. Pertumbuhan ekonomi telah menghasilkan banyak manfaat antara lain
meningkatkan standar kehidupan dan meningkatkan kualitas kehidupan di seluruh dunia,
namun juga mengakibatkan berkurangnya sumber daya alam dan degradasi ekosistem.
Ada banyak perdebatan mengenai kemungkinan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
tanpa merusak lingkungan dan tidak berkelanjutan. Selain itu, muncul keasadaran bahwa
pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan tingkat penipisan dan degradasi asset
lingkungan saat ini tidak dapat terus berlanjut tanpa batas waktu.

Pada bab 2 menjelaskan tentang “Ekonomi Alam”. Materi yang dijelaskan


megenai ekonomi sumberdaya alam (definisi, subjek dan lingkup), klasifikasi dan
karakteristik sumberdaya alam, sumberdaya yang terbarukan, sumberdaya yang tidak
terbarukan, pendekatan ekonomi untuk manajemen sumberdaya, hubungan antara
ekonomi dan lingkungan.

Setiap perilaku ekonomi berkaitan dengan proses produksi dan konsumsi dari
barang dan jasa. Dari perusahaan, ada arus barang dan jasa terhadap rumah tangga, dan
dari rumah tangga dipekerjakan angkatan pekerja ke perusahaan. Sebagian besar literature
konsumsi dan arus masing-masing bidang tersebut. terdapat dua jenis konsentrasi
ekonomi, yaitu makroekonomi dan mikroekonomi. Makroekonomi berkonsentrasi pada
perilaku seluruh aktivitas ekonomi, tidak peduli seberapa kecilnya. Makroekonomi
mempelajari mengenai tingkat harga total, tingkat pengangguran, dan lain-lain. Contoh
dari sebuah teori makroekonomi adalah bagaimana menjaga produksi pada tingkat yang
menjamin ketenagakerjaan tertinggi.

Pada bab 3 menjelaskan tentang “Eco-Analysys dan Green Growth”. Materi yang
dijelaskan mengenai analisis ekonomi, peranan analisis ekonomi, asas ekonomi untuk
analisis dan valuasi biodiversitas, instrument untuk mengevaluasi sasaran dan kebijakan
untuk lingkungan, green growth, green growth & green economy.

Analisis ekonomi memiliki berbagai peranan dalam perumusan kebijakan untuk


pembangunan dalam skala local maupun nasional, antara lain :

 Fungsi pemerintah dalam perekonomian adalah untuk bisa menciptakan peluang


pekerjaan yang banyak tanpa menimbulkan inflasi pada negara, sehingga
membutuhkan perpaduan dari dua kebijakan negara yaitu kebijakan fiscal dan
kebijakan moneter.
 Integrasi dari dua alat kebijakan ini berdasarkan pada analisis mikro dan makro
ekonomi untuk bisa memperkirakan besarnya dampak yang mungkin muncul
setelah keputusan dibuat.
Pada bab 4 menjelaskan tentang “Sejarah Pengelolaan dan Perkembangan
Lingkungan. Materi yang dijelaskan mengenai sejarah pengelolaan dan
perkembangan lingkungan hidup di dunia, sejarah pengelolaan dan perkembangan
lingkungan hidup di Indonesia, dan aspek-aspek kelembagaan lingkungan hidup di
Indonesia.

Pengelolaan dan perkembangan lingkungan sulit untuk bisa didefinisikan.


Seringkali kedua definisi dari bidang ini saling tumpang tindih. Dalam kedua masalah
ini pandangan individu sangat mempengaruhi tujuan yang ingin dicapai dan
pendekatan yang digunakan. Pengelolaan dan perkembangan lingkungan adalah
bidang yang menuntut pandangan multidisipliner dan memungkinkan integrasi dari
berbagai disiplin ilmu, agama, kelas, kelompok etnis, pandangan politik dan jenis
kelaminuntuk bersama-sama mencari pendekatan yang terbaik untuk menyelesaikan
masalah – masalah penting. Pengelolaan dan perkembangan lingkungan sering
berganti dari hanya sekedar advokasi menjadi usaha yang benar-benar dilakukan
untuk mencapai tujuan. Kedua hal ini saling meninjau kemungkinan yang mungkin
terjadi saat ini dan di masa depan untuk mewujudkan kesejahteraan manusia yang
lebih baik.

Pada bab 5 menjelaskan tentang “Sejarah Pembangunan Berkelanjutan”. Materi


yang dijelaskan mengenai definisi pembangunan berkelanjutan, prinsip pembangunan
berkelanjutan, sejarah pembangunan berkelanjutan di dunia, sejarah pembangunan
berkelanjutan di Indonesia dan permasalahannya.

Pembangunan berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai proses pembangunan


yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masa ini tetapi mempertahankan
stabilitasnya untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan dating. Menurut Permana
(2016), dapat disimpulkan sebagai proses pembangunan yang memperhatikan aspek-
aspek ekologi, ekonomi, sosial, dan budayanya. Tujuan dari pembangunan
berkelanjutan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia sehingga mampu
meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan terus
meluasnya pembangunan tidak berarti harus merusak dan mengeksploitasi alam
secara besar-besaran, namun harus tetap berlandaskan pada prinsip efisiensi
penggunaan lingkungan dan harus mempertanggung jawabkan seluruh sumberdaya
alam yang berkaitan dengan konsep ekonomi (Rahmatullah, 2015).

Pada bab 6 menjelaskan tentang “Pendekatan Ekonomi Ekologi”. Materi yang


dijelaskan mengenai definisi ekonomi ekologi, nilai monism, the rational actor
model, marginal analysis, the treatment of uncertainty, efisiensi, stabilitas & equity :
preferensi pasar dan nilai sosial, dan sifat fisik produksi.

Ekonomi ekologi adalah suatu keseimbangan yang akan berperaan dalam usaha
berkelanjutan untuk menyatukan antara teori ekonomi dan kebijakan dengan
pengetahuan dari berbagai bidang ilmu. Teori ekonomi neoklasik mendominasi
semua kebijakan ekonomi hampir di seluruh dunia, tetapi sekarang penggunaan dari
teori tersebut mulai mengalami krisis dikarenakan adanya pembongkaran pada dua
tiang pokoknya yaitu (1) teori perilaku manusia yang terwujud dalam aksioma pilihan
konsumen dan (2) teori produksi yang terwujud dalam kompetisi sempurna dan
produktivitas marginal dari teori distribusi. Terlepas dari langkah yang telah
dilakukan untuk memperluas lingkup dari teori ekonomi di luar konsep-konsep ini,
konsep tersebut masihlah menjadi sebuah fondasi untuk ekonomi kesejahteraan
neoklasik dan efisiensi pareto .,.

Pada bab 7 menjelaskan tentang “Keberlanjutan dalam Ekonomi Ekologi”. Materi


yang dijelaskan mengenai ekonomi ekologi, interaksi antara ekonomi dan ekologi,
keberlanjutan dalam ekonomi ekologi, dan degradasi sumberdaya lingkungan.

Ekonomi ekologi adalah suatu cabang studi yang mempelajari hubungan antara
hubungan manusia dengan alam. Dengan kata lain, studi yang mempelajari interaksi-
interaksi yang terjadi pada sistem ekonomi dan sistem ekologi. Manusia termasuk
dalam spesies hewan, cabang studi ekonomi adalah salah satu pecahan di dalam ilmu
ekologi. Manusia dapat dikatakan sebagai hewan yamg special karena memiliki
kapasitas untuk berinteraksi secara sosial dengan individu yang lainnya, dan memiliki
sistem ekonomi yang jauh berbeda dengan hewan-hewan yang lainnya.

Pada bab 8 menjelaskan tentang “ Keberlanjutan dan Pembangunan


Berkelanjutan”. Materi yang dijelaskan mengenai definisi pembangunan dan
pembangunan berkelanjutan, konsep pembangunan berkelanjutan, aspek dalam
pembangunan berkelanjutan, karakteristik dari keberlanjutan dan tantangan untuk
pembangunan berkelanjutan.

Pertumbuhan ekonomi adalah proses yang menyebabkan adanya peningkatan


perekonomian suatu wilayah sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang
nantinya berdampak pada kesejahteraan masyarakat tersebut. Pertumbuhan ekonomi
akan terjadi apabila output dari proses produksi mampu terdistribusi dan tumbuh
secara cepat dibandingkan dengan populasinya. Sehingga, secara sederhana dapat
diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi ditandai dengan adanya peningkatan output
per kapita (Van den Berg, 2005). Sedangkan, definisi dari pembangunan ekonomi
adalah suatu hal yang dimensional dan bersifat dinamis karena adanya suatu proses
integrasi yang terjadi karena populasi penduduk yang semakin meningkat diikuti
dengan perkembangan teknologi yang pesat yang menyebabkan adanya terobosan
besar dalam bidang perbaikan struktur ekonomi, perubahan tatanan sosial, mampu
mengurangi ketimpangan dan pengangguran (Suryana, 2000; Tadaro 2008).

Pada bab 9 menjelaskan tentang “Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup”.


Materi yang dijelaskan mengenai pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan, lingkungan hidup dan ekonomi, hubungan antara pertumbuhan
ekonomi dan lingkungan, dan rasionalisasi kebijakan lingkungan.

Seiring perekonomian global yang mulai bangkit dari masa resesi, banyak
pendapat yang menyatakan bahwa harus ada pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan bertahan lama. Dalam konteks ini, terdapat beberapa tantangan
seperti mencegah perubahan iklim yang berbahaya dan menjadi bukti bahwa manusia
telah mendekati atau melampaui batasan lingkungan yang ada dan harus mulai
memusatkan perhatian pada lingkungan, khususnya dalam beberapa hal sebagai
berikut :

1. Memastikan asset lingkungan selalu tersedia untuk bisa meningkatkan


kesejahteraan dan untuk bisa memfasislitasi pertumbuhan ekonomi di
masa depan; dan
2. Mengelola risiko pertumbuhan dari kegiatan merugikan lingkungan.
Pada bab 10 menjelaskan tentang “Instrumen Kebijakan Lingkungan”. Materi
yang dijelaskan mengenai instrument kebijakan lingkungan, prinsip the polluter-pays-
principle (PPP), regulasi & standarisasi, instrument ekonomi, tipe-tipe instrument
ekonomi, dan keuntungan dari instrument ekonomi.

Ekonomi berwawasan lingkungan adalah hal positif yang dapat dirasakan oleh
semua pihak antar generasi. Karena selama ini banyak kritik yang menyatakan bahwa
ekonomi yang ada masih belum berpihak kepada lingkungan. Bahkan proses produksi
banyak mendorong pada terdegradasinya lahan yang ada di alam. Hal ini dikarenakan
pada mulanya ekonomi tidak membicarakan masalah lingkungan, karena lingkungan
dianggap sebagai faktor luar dan sebagai barang bebas. Sehingga dalam proses perlu
sebuah institusi dan instrument yang dapat memaksimalkan pemanfaatn sumberdaya
alam dalam proses ekonomi tanpa merusak dan mengurangi kualitasnya untuk generasi
yang akan dating. Sehingga akan tercapai kemakmuran untuk bangsa secara khusus dan
global secara umum (Sessions, 1995).

Pada bab 11 menjelaskan tentang “Perdagangan Internasional dan Lingkungan”.


Materi yang dijelaskan tentang perdagangan internasional, perkembangan perjanjian
perdagangan internasional, prinsip-prinsip hokum perdagangan internasional, kaidah
lingkungan dalam perdagangan, perlindungan lingkungan hidup dalam hokum
perdagangan internasional, dan menerapkan metode proses produksi.

Perdagangan Internasional memiliki dampak yang cukup parah untuk negara-


negara yang sedang berkembang atau negara dengan tingkat ekonomi yang rendah, yaitu
munculnya hutang luar negeri karena proses ekspor dan impor. Hutang ini memaksa
negara untuk terus melakukan eksploitasi terhadap sumberdaya alam yang ada di
negaranya untuk bisa melunasi hutang luar negerinya. Selain itu, masih banyak negara
maju yang enggan memberikan bantuan teknologi dalam bidang industry ramah
lingkungan untuk negara berkembang, sehingga negara berkembang semakin sulit untuk
meningkatkan perekonomiannya.

Pada bab 12 menjelaskan tentang “Equity”. Materi yang dijelaskan mengenai


definisi equity, tujuan sistem ekonomi yang terwakili dalam teori ekonomi, sasaran dan
kendala dari SAEJAS pada pertumbuhan ekonomi tradisional, hubungan antara kekayaan
dan kesejahteraan, keinginan untuk meningkatkan peran pendidikan dalam output
nasional, dan norma & nilai dalam pendidikan & tindakan.

Prinsip utama di balik pembangunan keberlanjutan adalah keadilan dan equity


antar sektor. Equity berbicara tentang keadilan. Equity berasal dari konsep keadilan sosial.
Ini merupakan kepercayaan bahwa ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh setiap
orang, bahwa ada kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, bahwa tanggungan dan upah
seharusnya tidak terlalu berbeda pada seluruh lapisan masyarakat, dan kebijakan tersebut
harus diarahkan untuk tidak mendukung adanya keberpihakan, dan mendukung pada
kejujuran dan keadilan.

Pada bab 13 menjelaskan tentang “Isu dalam Ekonomi Ekologi dan Pembangunan
Berkelanjutan”. Materi yang dijelaskan mengenai isu-isu spesifik yang menjadi sebuah
tantangan dalam ekonomi ekologi, isu dalam pembngunan berkelanjutan dan negara yang
menerapkan ecology, economy & equity.

Saat ini mulai terjadinya perubahan di dunia. Di mana awalnya keadaan dunia
masih seimbang antara sumberdaya alam dan kebutuhan manusia sehingga masih banyak
area konservasi dan lokasi yang mengandung banyak sumberdaya alam. Namun, area-
area tersebut duah dikonversi menjadi area pemanfaatan untuk kepentingan manusia.
Selain itu pola pemikiran manusia yang belum bisa berubah dari perekonomian kosong
menjadi perekonomian dunia saat ini. Modal buatan manusia menjadi semakin relative
banyak, dan modal-modal alam menjadi semakin langka. Hal ini membuat terjadi
kelangkaan pada modal alam karena masyarakat memiliki pandangan bahwa modal alam
dapat diganti dengan modal buatan manusia.

Anda mungkin juga menyukai