NIM : 215030807111031
Judul Buku : Ecology Economy Equity (Sebuah Upaya Penyeimbang Ekologi dan
Ekonomi)
ISBN : 978-602-432-567-1
Topik utama dari bab 1 dari buku ini membahas mengenai Keseimbangan dalam
Ekonomi Ekologi. Pada bab ini dijelaskan tentang pengertian dari ekologi, ekonomi, dan
equity. Berikut adalah beberapa pengertian dari unsur-unsur tersebut :
• (Ekologi) merupakan analisis ilmiah dan studi interaksi antara organisme dan
lingkungannya. Ini adalah bidang interdisipliner yang mencakup biologi, geografi,
dan ilmu bumi. Ekologi mencakup studi tentang interaksi yang dimiliki organisme
satu sama lain, organisme lain, dan komponen abiotic di lingkungan mereka.
• (Ekonomi) dapat diartikan sebagai dominan sosial yang cenderung berbentuk
praktik di lapangan, wacana, dan pokok bahasannya terkait produksi, penggunaan,
dan pengelolaan sumberdaya. Hal ini berhubungan dengan masalah dalam
pertimbangan biaya karena sumberdaya yang semakin terbatas.
• (Equity) atau yang biasa disebut ekuitas membahas tentang keadilan yang harus ada
dalam manusia untuk dibawa dalam kehidupan bermasyarakat. Setiap komunitas
memiliki hak yang sama untuk mengakses sumberdaya dan kemudian tidak aka
nada individu atau kelompok yang dimintai pertanggungjawaban lebih besar atas
lingkungan.
Dalam topik ini juga membahas tentang konsep-konsep dari ketiga unsur
(Ekologi,Ekonomi, dan Equity) yang saling berkesinambungan. Seperti konsep
ekonomi dalam ekologi dan konsep ekonomi ekologi dan equity.
Hubungan antara prinsip ekologi dalam ekonomi disebut sebagai ekonomi ekologi.
Ekonomi dan ekologi merupakan sebuah kajian mengenai hubungan antara manusia dan
alam. Dengan kata lain, kajian ini menjelaskan tentang interaksi antara sistem ekonomi
dan sistem ekologi. Manusia adalah mahkluk sosial dalam arti manusia tidak terlepas
dari adanya prinsip ekonomi.
Keberlanjutan merupakan sebuah kapasitas yang diperlukan untuk mempertahankan
keadaan, sehingga sangat potensial untuk digunakan dalam mempertahankan keadaan
ekonomi, ekologi,politik dab dimensi sosial jangka panjang. Terdapat komponen yang
akan membantu mewujudkan pembangunan berkelanjutan yaitu ekuitas.
Buku ini juga menjelaskan masalah apa saja yang muncul akibat dari pertumbuhan
ekonomi yang berlebihan dan hubungannya dengan lingkungan. Pertumbuhan ekonomi
telah menciptakan banyak manfaat antara lain meningkatkan standar kehidupan serta
meningkatkan kualitas kehidupan di seluruh di dunia, namun juga mengakibatkan
berkurangnya sumberdaya alam dan degradasi ekosistem.
BAB II
Inti dari bab II yakni membahas mengenai Ekonomi Alam. Ekonomi sumberdaya
alam berhubungan dengan penyediaan, permintaan, dan alokasi sumberdaya alam yang ada
di bumi. Tujuan dari ekonomi sumberdaya alam merupakan agar lebih memahami peran
sumberdaya alam dalam bidang perekonomian yang dapat dikembangkan metode
pengelolaan sumberdaya yang lebih berkelanjutan untuk memastikan ketersediaannya bagi
generasi mendatang. Ekonomi sumberdaya alam telah ada asejak paruh pertama abad ke-19
dan ekonomi lingkungan yang jauh lebih baru yang dikembangkan pada paruh kedua abad
ke-20 cenderung diperlakukan sebaai disiplin ilmu ekonomi neo klasik yang terpisah dan
otonom.
Adapun klasifikasi dan karakteristik sumberdaya alam. Sumber daya alam dibagi
menjadi entitas yang terpisah-pisah seperti air, udara, dan organisme hidup seperti kucing,
atau mungkin ada dalam bentuk alternative yang harus diolah untuk memperoleh
sumberdaya seperti bijih logam, minyak, dan sebagian besar bentuk energy. Secara garis
besar telah dibagi menjadi 2 yaitu sumber daya alam dapat diperbaruhi dan sumber daya
alam tidak dapat diperbaruhi. Sumberdaya dapat diperbaruhi merupakan sumberdaya alam
yang dapat disesuaikan dengan berlalunya waktu baik melalui reproduksi biologis atau
proses alami lainnya yang berulang, contohnya air, angin, panas bumi, dan bio massa.
Sebaliknya, sumber daya tidak dapat diperbaruhi merupakan sumber daya yang tidak dapat
memperbaruhi dirinya pada tingkat yang memadai untuk bisa diekstraksi untuk kepentingan
ekonomi yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan manusia, contohnya bahan bakar
minyak dan gas.
Setiap perilaku ekonomi berkaitan dengan proses produksi dan konsumsi dari
barang dan jasa. Produksi merupakan proses yang dikaitkan oleh perusahaan sedangkan
konsumsi biasanya berada pada skala rumah tangga. Dari perusahaan, ada arus barang dan
jasa terhadap rumah tangga, dan dari rumah tangga dipekerjakan angkatan pekerja ke
perusahaan. Terdapat 2 kosentrasi ekonomi, yakni makroekonomi dan mikroekonomi.
Makroekonomi berfokus pada kebiasaan seluruh aktivitas ekonomi, tidak peduli seberapa
kecilnya. Sedangkan mikroekonomi berkaitan dengan struktur kegiatan produksi dan
konsumsi.
BAB III
Materi umum yang akan dibahas di dalam bab 3 yakni Eco-Analysis Green Growth.
Manfaat ekonomi dan manfaat sosial merupakan sesuatu yang dilihat dalam sebuah proyek
yang menggunakan analisis ekonomi. Apabila suatu proyek telah dianggap layak untuk
dilakukan maka langkah selanjutnya adalah untuk melakukan penilaian terhadap aspek-
aspek ekonomi yang diperkirakan akan muncul di kemudian hari.
Pada bab ini dijelaskan mengenai berbagai instrumen untuk mengavaluasi sasaran
dan kebijakan untuk lingkungan. Mulai dari Cost Effevtiveness Analysis, Cost Benefit
Analysis, Green Growth, Green Growth di Negara-Negara Berkembang, Green Growth dan
Perkembangan Internasional, serta Green Growth dan Green Economy.
BAB IV
Proses pembangunan suatu negara tidak dapat dipisahkan dengan peran dari
kelembagaan yang berupa instansi pemerintah, LSM, perangkat hokum, dan peraturan
perundang-undangan serta rencana kegiatan yang diajukan pemerintah. Dalam Keputusan
Presiden Nomor 2 tahun 2002 menyatakan bahwa tugas dan wewenang BAPEDAL atau
singkat dengan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan dialihkan ke Kementrian Negara
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
BAB V
Terjadinya PBB pada tahun 1972 mendorong banyak konferensi yang bertemakan
lingkungan yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah lingkungan yang ada di
dunia dan akan dihadapi di masa depan. Indonesia juga banyak mendapatkan dampak dari
adanya konferensi PBB mengenai lingkungan ini.
BAB VI
Pada bab 6 membahas mengenai defenisi dari ekonomi ekologi serta berbagai
macam pendekatan ekonomi ekologi. Dijelaskan bahwa pengertian dari ekonomi ekologi
yakni merupakan suatu keseimbangan yang berperan dalam usaha berkelanjtan untuk
menyatukan antara teori ekonomi dan kebijakan dengan pengetahuan dari berbagai bidang
ilmu. Dalam bab ini terdapat beberapa pilar utama dari teori neoklasik dengan beberapa
pendekatan antara lain, Nilai Monoisme, The Rational Actor Model, Marginal Analysis, The
Treatment of Uncertaint, Efisiensi,Stabilitas dan Equity: Preferensi Pasar dan Nilai Sosial,
serta Sifat Fisik Produksi.
BAB VII
Ekologi dan ekonomi merupakan cabang ilmu yang penting untuk kehidupan suatu
negara. Ekologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara hewan
dantumbuhan dengan lingkungannya baik lingkungan organik maupun anorganik.
Sedangkan ekonomi merupakan studi yang mempelajari manusia mengenai cara-cara untuk
hidup dan bagaimana cara manusia untuk memenuhi kebituhan hidupnya. Ekonomi terletak
di dalam lingkungan, dan terjadi pertukaran energi dan bahan di dalamnya. Untuk bisa
mempertahankan hidupnya, manusia membutuhkan barang-barang yang berguna, dan
barang tersebut kebanyakan berasal dari alam contohnya adalah air, solar system, logam,
dan lain-lain. Terdapat dua hal yang sangat berkaitan dengan keberlanjutan suatu negara di
masa yang akan datang yaitu pembangunan dan degradasi lingkungan. Suatu negara akan
bisa menerapkan pembangunan berkelanjutan apabila mampu mengatasi masalah degradasi
lingkungannya.
BAB VIII
BAB IX
Seiring perekonomian global yang mulai bangkit dari masa resesi, banyak pendapat
yang menyatakan bahawa harus ada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
bertahan lama. Pertumbuhan ekonomi biasanya mengacu pada kenaikan tingkat jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan, seperti yang terhitung dalam Produk Domestik Bruto
(PDB). Modal alam merupakan asset dari alam yang berguna untuk meyediakan input
sumberdaya alam dan jasa lingkungan dalam proses produksi ekonomi, contohnya udara
bersih, air, dan tanah yang kita gunakan untuk menanam biji tanaman. Diperlukan modal
alam untuk berkontribusi terhadap input dan output ekonomi. Adpapun hubungan antara
pertumbuhan ekonomi dan kualitas lingkungan, hal tersebut dibagi menjadi 3, antara lain
kurva lingkungan Kuznets, pendektan alternative hubungan ekonomi lingkungan, serta
pemggerak hubungan ekonomi dan lingkungan. Instrumen ekonomi termasuk dalam ukuran
fiskal dan yang lainnya menentukan harga eksternalitas untuk mencerminkan biaya sosial
dari suatu tindakan.
BAB X
BAB XI
Saat ini masalah lingkungan yang diakibatkan oleh perdagangan internasional tidak
lagi menjadi perhatian bagi pakar lingkungan saja, tetapi sudah menjadi masalah ekonomi.
Hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan ini yaitu dengan
merencanakan sebuah standarisasi. Standarisasi merupakan suatu organisasi yang bertugas
untuk menungkatkan efektivitas dari kegiatan pengelolaan lingkungan.
BAB XII
Prinsip utama di balik pembangunan berkelanjutan adalah keadilan dan equity antar
sektor. Equity berbicara tentang keadilan. Equity berasal dari konsep keadilan sosial. Secara
umum equity membahas mengenao perlunya keadilan dalam distribusi keuntungan dan
kerugian, dan hak setiap orang terhadap kualitas dan standar hidup yang dapat diterima.
Intergenerational Equity merupakan konsep yang menyatakan bahwa manusia memiliki
lingkungan alam dan budaya yang sama baik generasi sekarang maupun generasi lainnya.
Kita mewarisi bumi dari generasi sebelumnya dan berkewajiban untuk memberikan dalam
kondisi yang wajar kepada generasi yang akan datang. Peran kebijakan lingkungan adalah
untuk menciptakan ekonomi, seperti yang dikembangkan oleh Adam Smith, sebuah disiplin
yang dirancang untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. “Lebih baik” berarti
menyediakan standar kehidupan yang lebih tinggi.
BAB XIII
Saat ini mulai terjadinya perubahan dunia. Di mana awalnya keadaan duna masih
seimbang antara sumberdaya alam dan kebutuhan manusia sehingga masih banyak area
konservasi dan lokasi yang mengandung banyak sumberdaya alam. Modal buatan manusia
sudah semakin banyak dibandingkan modal alam yang semakin langka. Hal ini membuat
menjadi kelangkaan pada modal alam karena masyarakat memiliki pandangan bahwa
modal alam dapat digantikan dengan modal buatan manusia. Adapun negara-negara yang
menerapkan Ecology, Economy, dan Equity antara lain, Swedia, Denmark, Finlandia,
Jerman, dan Perancis.