Anda di halaman 1dari 12

Nama : Maury Oktavia

NIM : 215030807111008

Mata Kuliah : Analisis Dampak Pariwisata

MENGULAS BUKU

“Ecology, Economy, Equity : Sebuah Upaya Penyeimbangan Ekologi dan Ekonomi”

Ditulis oleh : Rita Parmawati

Perhatian dunia terhadap isu - isu lingkungan mulai


menjadi hal yang utama, karena pembangunan yang
terus dilakukan di negara negara dunia banyak
berdampak pada lingkungan di sekitarnya.
Kemudian mulai muncul konsep dengan nama
pembangunan berkelanjutan, yang merupakan
langkah untuk bisa menyelaraskan,
mengintegrasikan, dan mensamaratakan aspek aspek
lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial budaya, serta
untuk memenuhi kesejahteraan saat ini dan masa
depan. Pembangunan berkelanjutan memiliki
sebuah sifat yang bernilai normatif dan memiliki
prinsip - prinsip di dalamnya. Prinsip ini disebut
sebagai Tiga Pilar Ketahanan (The Three E's of
Sustainability) yang terdiri dari pertumbuhan
ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan kesetaraan
sosial (equity). Keberlanjutan sistem ekonomi harus
bisa memproduksi barang dan jasa yang memenuhi
kebutuhan dasar yang akan menunjang adanya
pertumbuhan ekonomi, namun harus diintegrasikan
dengan adanya ekosistem lingkungan hidup sebagai
sistem penopang yang sekaligus berfungsi sebagai
jaringan kehidupan. Keberlanjutan dari sistem
lingkungan harus mampu mempertahankan sumber
daya secara stabil, menghindari adanya eksploitasi
atau menjaga agar lingkungan tidak kehilangan
fungsi utamnya, menggunakan sum daya buatan
untuk menggantikan sumber daya yang tidak dapat
diperbarui Keberlanjutan dari sistem sosial harus
bisa dicapai dengan adanya equity atau kesetaraan
yang termasuk dalam bidang kesehatan dan
pendidikan, kesetaraan gender, akuntabilitas politik,
dan partisipasi masyarakat, serta perdagangan.
Dengan adanya integrasi dari ketiga pilar tersebut,
dapat menjadi langkah utama suatu negara untuk
menuju pembangunan yang berkelanjutan .

Bab 1 – Keseimbangan dalam Ekonomi Ekologi

Didalam bab ini, dijelaskan bagaimana definisi ekologi, ekonomi dan equity. Lalu
dilanjutkan dengan gambaran bagaimana konsep ekonomi dalam ekologi dan konsep ekonomi
ekologi dalam equity. Ekonomi dalam ekologi merupakan sebuah konsep yang menjelaskan
bagaimana  mengenai interaksi antara sistem ekonomi dan sistem ekologi, yang berarti aktivitas
ekonomi manusia selalu terlibat dengan pertukaran barang dan energi dengan lingkungan yang
tidak mungkin manusia mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa berinteraksi dengan alam.
Perekonomian dan lingkungan saling bergantung, hal yang terjadi dalam perekonomian
mempengaruhi lingkungan yang mempengaruhi perekonomian sehingga dapat dikatakan bahwa
ekonomi dan lingkungan adalah sistem gabungan. 

Lalu yang kedua, konsep ekonomi ekologi dalam equity. Tiga hal tersebut disebut
sebagai tiga pilar keberlanjutan (the three e’s of sustainability). Konsep ini menjelaskan bahwa
keberlanjutan sistem ekonomi harus bisa memproduksi barang dan jasa yang memenuhi
kebutuhan dasar, lalu keberlanjutan dari sistem Lingkungan harus mampu mempertahankan
sumber daya secara stabil menghindari adanya eksploitasi atau menjaga agar lingkungan tidak
kehilangan fungsi utamanya menggunakan sumber daya buatan untuk menggantikan sumber
daya yang tidak dapat diperbarui, dan keberlanjutan dari sistem sosial harus bisa dicapai dengan
adanya equity atau kesetaraan.

 Lalu yang terakhir menjelaskan masalah karena pertumbuhan ekonomi yang berlebihan
dan hubungannya dengan lingkungan. Seperti yang kita ketahui pertumbuhan ekonomi telah
menghasilkan banyak manfaat antara lain meningkatkan standar kehidupan dan meningkatkan
kualitas kehidupan di seluruh dunia namun juga mengakibatkan berkurangnya sumber daya alam
dan degradasi ekosistem. Terdapat banyak sekali kontroversi mengenai kemungkinan untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi tanpa merusak lingkungan dan tidak berkelanjutan ini. Terdapat
banyak juga masalah pembangunan yang nanti akan berdampak pada lingkungan baik dalam
skala waktu jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini tentu saja dapat berdampak pada
terganggunya kesejahteraan manusia, Karena beberapa kegiatan pembangunan yang telah
dilakukan semakin menunjukkan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh manusia mulai melebihi
daya dukung bumi. 

 Bab 2 -  Ekonomi Alam. 

Bab ini menjelaskan definisi, subjek, dan lingkup ekonomi sumber daya alam, klasifikasi
dan karakteristik sumber daya alam yang meliputi sumber daya terbarukan dan tidak terbarukan,
pendekatan ekonomi untuk manajemen sumber daya, dan hubungan antara ekonomi dan
lingkungan. Ekonomi sumber daya alam berhubungan dengan penyediaan, permintaan, dan
alokasi sumber daya alam yang ada di bumi. Tujuan utama dari ekonomi sumber daya alam
adalah untuk lebih memahami peran sumber daya alam dalam perekonomian sehingga dapat
dikembangkan metode pengelolaan sumber daya yang lebih berkelanjutan untuk memastikan
ketersediaannya bagi generasi mendatang. 

  Secara garis besar terdapat dua macam sumber daya yang ada di alam yaitu sumber daya
yang dapat diperbarui dan sumber daya yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya yang dapat
diperbarui adalah sumber daya alam yang dapat disesuaikan dengan berlalunya waktu baik
melalui reproduksi biologis atau proses alami lainnya yang berulang.  Sedangkan sumber daya
yang tidak terbarukan atau disebut juga sebagai sumber daya yang terbatas adalah sumber daya
yang tidak dapat memperbarui dirinya pada tingkat yang memadai untuk bisa diekstraksi untuk
kepentingan ekonomi yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya
juga bisa diklasifikasikan berdasarkan asal usulnya yaitu biotik dan abiotik, sumber daya biotik
berasal dari hewan dan tumbuhan sedangkan sumber daya abiotik berasal dari dunia non hidup.

Di dalam pendekatan ekonomi ini faktor-faktor persekutuan merupakan salah satu bentuk
pengukuran yang dapat dikaitkan dengan kesejahteraan individu. Ekonomi menyediakan
Kerangka kerja yang komprehensif untuk bisa Menganalisis sebagian besar aspek sumber daya
alam dan masalah lingkungan terjadi. Indikator ekonomi berkelanjutan berasal dari pandangan
berkelanjutan yang cukup lama yang menyatakan bahwa jumlah modal harus dijaga. Setiap
perilaku ekonomi berkaitan dengan proses produksi dan konsumsi dari barang dan jasa. Biasanya
dari perusahaan ada arus barang dan jasa terhadap rumah tangga dan dari rumah tangga
dipekerjakan angkatan kerja ke perusahaan sebagian besar literatur ekonomi membahas analisis
interaksi antara produksi dan konsumsi dan arus dari masing-masing bidang tersebut.

Bab 3- Eco-Analysis dan Green Growth

Dalam bab ini yang pertama dijelaskan mengenai pengertian analisis ekonomi dan
peranan analisis ekonomi. Peran analisis ekonomi ini untuk menguji kelayakan kegiatan untuk
dijalankan atau tidak tergantung pada berbagai aspek yang meliputi aspek hukum, aspek pasar
dan pemasaran, aspek operasional, aspek manajemen organisasi, aspek ekonomi, aspek sosial,
dan aspek yang terkait dengan dampak lingkungan. Apabila suatu proyek telah dianggap layak
untuk dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian terhadap aspek-aspek
ekonomi yang diperkirakan akan muncul di kemudian hari. Asas ekonomi untuk analisis dan
evaluasi biodiversitas terdiri dari langkah-langkah mendalam untuk bisa mempelajari kelayakan
sebuah kegiatan yang disebut sebagai valuasi ekonomi sumber daya alam hal ini yang sangat
penting untuk diperhatikan. Letak instrumen untuk mengevaluasi sasaran dan kebijakan untuk
lingkungan yang terdiri dari Cost Effectiveness analysis, Cost benefit analysis, green growth,
green growth di negara negara berkembang, green growth dan perkembangan internasional, serta
green growth dan green economy. Dan semua asas itu memiliki tujuan untuk mendorong
kebangkitan kembali ekonomi global yang terganggu dengan mengarahkan investasi di pasar
produk dan layanan lingkungan serta pengembangan infrastruktur alami yaitu hutan badan air
atau keanekaragaman hayati. 

Bab 4 - Sejarah Pengelolaan dan Perkembangan Lingkungan 

Bab 4 ini mengenalkan kepada pembaca bagaimana sejarah pengelolaan dan


perkembangan lingkungan hidup di dunia. Pengelolaan dan perkembangan lingkungan sulit
untuk bisa didefinisikan seringkali kedua definisi ini saling tumpang tindih dalam kedua masalah
ini pandangan individu sangat mempengaruhi tujuan yang ingin dicapai dan pendekatan yang
digunakan pengelolaan dan perkembangan lingkungan adalah bidang yang menuntut pandangan
multidisipliner dan memungkinkan integrasi dari berbagai disiplin ilmu, agama,kelas, kelompok
etnis, pandangan politik dan jenis kelamin untuk bersama-sama mencari pendekatan yang terbaik
untuk menyelesaikan masalah-masalah penting. Kedua hal ini saling meninjau kemungkinan
yang mungkin terjadi saat ini dan di masa depan untuk mewujudkan kesejahteraan manusia yang
lebih baik.

Pada tahun akhir 1940-an sudut pandang yang berlaku di barat bahwa alam adalah
sesuatu yang untuk dipelajari dicatat dimiliki dan dieksploitasi dan bahwa bumi hampir tidak
terbatas dan tahan lama di era ini hanya sedikit yang memiliki kesadaran akan kompleksitas
kerentanan dan keterbatasan ekosistem bumi ini.  Namun pada tahun 1960-an sikap manusia
mulai berubah setelah terjadi perkembangan ketertarikan pada isu lingkungan oleh orang-orang
di luar akademisi minat masyarakat terhadap isu lingkungan pun makin meningkat sehingga
beberapa penyebut ini adalah gerakan lingkungan atau environmentalisme. Para pengikut
environmentalisme adalah kelompok yang sangat beragam yang menganut berbagai nilai namun
menganggap perhatian ekologi sebagai hal yang penting pada akhir 1980-an telah terjadi
perluasan literatur dan liputan media tentang isu lingkungan dan pembangunan pertumbuhan dan
pendidikan. 

Dijelaskan juga mengenai sejarah perkembangan pengelolaan lingkungan hidup di


Indonesia yang teruraikan menjadi tiga masa yaitu masa arus global pada tahun 1972 yaitu masa
adanya komitmen internasional dan masa adanya komitmen nasional dalam pengelolaan
lingkungan hidup di Indonesia serta pasca reformasi. Konsep Pengelolaan dan pembangunan
lingkungan hidup yang terjadi di Indonesia baru dimulai saat adanya Pelita III, namun walaupun
waktunya yang terbilang cukup sebentar Indonesia telah banyak melakukan kegiatan untuk bisa
memulai pengelolaan lingkungan hidup yang sesuai sehingga kesadaran masyarakat mengenai
pengelolaan lingkungan hidup mulai meningkat. Setelah mengetahui sejarah pengelolaan dan
perkembangan lingkungan hidup di Indonesia pembaca akan dijelaskan juga mengenai aspek-
aspek kelembagaan lingkungan hidup di Indonesia di mana proses pembangunan suatu negara
tidak dapat dipisahkan dengan peran dari kelembagaan yang berupa instansi pemerintah, LSM,
perangkat hukum, dan peraturan perundang-undangan serta rencana kegiatan yang diajukan
pemerintah.
Bab 5 - Sejarah Pembangunan Berkelanjutan 

Pembangunan berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai proses pembangunan yang


dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masa ini tetapi dengan tetap mempertahankan
stabilitasnya untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Tujuan dari pembangunan
berkelanjutan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia sehingga mampu meningkatkan
kualitas hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan terus meluasnya makna
pembangunan perlu tetap diingat bahwa pembangunan tidak berarti harus merusak dan
mengeksploitasi alam secara besar-besaran, namun harus tetap berlandaskan pada prinsip
efisiensi penggunaan lingkungan dan harus mempertanggungjawabkan seluruh sumber daya
alam baik yang  langsung dirasakan oleh manusia ataupun sumber daya alam yang berkaitan
dengan konsep ekonomi (Rahmatullah, 2015). 

Pembangunan berkelanjutan ini sangat penting sehingga muncul konferensi konferensi


yang digagas oleh PBB untuk terus membahas pembangunan berkelanjutan seperti Millenium
development cost pada tahun 2000 dan Konferensi Tingkat Tinggi dunia pada tahun 2002. 
Pembahasan tersebut tentu saja  membuahkan hasil, Yaitu dibuatnya model pembangunan
berkelanjutan yang menjelaskan bahwa dalam pembangunan berkelanjutan terdapat tiga aspek
utama yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan pembangunan pada lingkungan.

Bab 6 - Pendekatan Ekonomi Ekologi

Dalam bab ini menjelaskan bahwa ekonomi Ekologi adalah suatu keseimbangan yang
akan berperan dalam usaha berkelanjutan untuk menyatukan antara teori ekonomi dan kebijakan
dengan pengetahuan dari berbagai bidang ilmu. Isu konseptual yang utama muncul dalam
berbagai literatur untuk ekonomi ekologi adalah nilai monisme, model aktor rasional, analisis
marginal, perlakuan ketidakpastian, peran efisiensi dalam kebijakan ekonomi dan produksi
sebagai bentuk sosial dan fisik.Isu-isu tersebut sangat penting untuk keberadaan teori neoklasik
dan untuk mengatasi masalah lingkungan dan sosial di dalamnya. 

Nilai monisme menyatakan secara tidak langsung bahwa semua objek utilitas memiliki beberapa
karakteristik yang umum yang memungkinkan untuk bisa selalu dibandingkan nilai monisme
berada di belakang analisis biaya manfaat atau cost benefit analysis yang menggunakan gagasan
surplus konsumen untuk menilai keinginan pilihan kebijakan publik. Titik awal untuk analisis
ekonomi adalah aktor rasional yang membuat keputusan tanpa kontak sosial atau lingkungan.
Margin dapat diartikan sebagai pandangan dalam sebuah ilmu ekonomi yang bertahap terus-
menerus dan progresif dikatakan sebagai pandangan yang kurang sempurna dari suatu proses
evolusi. Apabila suatu margin berguncang secara acak dapat diartikan sebagai motor penggerak
perubahan evolusioner dalam suatu sistem ekonomi dan biologi. Perlakuan ketidakpastian adalah
isu utama yang membagi ahli ekonomi neoliberal dan heterodoks. Alternatif ekonomi ekologis
untuk mengasumsikan bahwa ketidakpastian dapat dikurangi menjadi resiko adalah prinsip
kehati-hatian yang menunjukkan bahwa membutuhkan sebuah  kehati-hatian dalam menghadapi
ketidakpastian. Preferensi pasar dan nilai sosial,  dijelaskan bahwa preferensi untuk pilihan
konsumen memiliki batasan sehingga penilaian dapat digunakan sebagai konsep untuk mengatur
masyarakat yang memilih norma dasar atau memodifikasi kendala yang ada.  kemudian peran
institusi manifestasikan dirinya sendiri sangat penting dalam bagian ini keputusan paling
mendalam tentang keadilan telah dilakukan secara individu, tetapi oleh individu-individu di
dalam dan atas nama institusi. 

Bab 7 - Keberlanjutan dalam Ekonomi Ekologi 

  Dalam bab ini dijelaskan Bagaimana interaksi antara ekonomi dan ekologi yang di mana
selain mengambil bahan-bahan dari alam kebutuhan manusia yang semakin meningkat membuat
manusia semakin banyak membuang limbah ke lingkungan.  aktivitas ekonomi manusia sekarang
sudah berskala Global sehingga semakin tinggi level dari interaksi dari pemasukan bahan-bahan
limbah ke lingkungan dan hal tersebut mempengaruhi kinerja dan kestabilan ekosistem. 
perubahan pada kualitas lingkungan akan berpengaruh pada kemampuannya untuk bisa
menyediakan bahan-bahan atau servis untuk aktivitas ekonomi manusia. Dalam pembangunan
perekonomian negara masalah yang sering dihadapi adalah sulitnya untuk menyeimbangkan
antara kebutuhan pembangunan dengan kelestarian, Maka dari itu pembangunan berkelanjutan
memiliki fungsi sebagai sarana untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup dan mensejahterakan
masyarakat baik untuk generasi saat ini dan masa yang akan datang tanpa harus mengurangi
kualitas sumber daya alamnya. Namun jika fungsi sumber daya alam Mengalami penurunan
maka lingkungan mulai terdegradasi hal ini mengancam keberlanjutan dari pembangunan
ekonomi sehingga sangat penting untuk diperhatikan.
Bab 8 -Keberlanjutan dan Pembangunan Berkelanjutan 

Bab 8 menjelaskan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah langkah untuk bisa


menyelaraskan mengintegrasikan dan menyamaratakan aspek-aspek sosial budaya ekonomi dan
lingkungan hidup. Keberlanjutan adalah suatu proses untuk bisa menjaga kapasitas sistem
ekonomi dan lingkungan agar mampu terus memenuhi kebutuhan dan Keinginan manusia di
masa yang akan datang. Jika sistem ekonomi dan lingkungan berjalan sesuai kebutuhan untuk
adanya suatu keberlanjutan maka dalam model berkelanjutan dari operasi jika tidak maka itu
tidak berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan memiliki Sebuah sifat yang bernilai
normatif dimana hal ini membuatnya sulit untuk dijabarkan secara analitis.  Terdapat banyak
justifikasi untuk menjelaskan teori pembangunan berkelanjutan yang sifatnya interdisipliner
dengan memanfaatkan perspektif ekonomi, ekologi dan sosial. 

Terdapat empat aspek dalam pembangunan berkelanjutan. pertama dalam sudut pandang
ekonomi, Sebagian besar ahli ekonomi menyederhanakan dengan mengidentifikasi cara untuk
meningkatkan kesejahteraan dengan memaksimalkan utilitas yang berasal dari barang-barang
konsumsi. Yang kedua dari sudut pandang ekologi,  dalam perspektif keberlanjutan ekologi
harus melibatkan adanya batasan pada tingkat populasi dan konsumsi batasan ini berlaku untuk
semua sistem biologis, Untuk mencapai keberlanjutan ekologi kemungkinan perlu memodifikasi
preferensi konsumsi saat ini dan teknik produksi yang dilakukan walaupun efisien dalam hal
ekonomi namun apa yang terjadi pada proses produksi dan konsumsi saat ini mulai mengancam
ketahanan ekologis yaitu planet. Yang ketiga dari sudut pandang sosial, Teori ekonomi paling
awal adalah dengan membandingkan pendekatan pembangunan manusia dengan pendekatan
yang memaksimalkan kekayaan yang telah mendominasi ekonomi modern.Yang keempat yaitu
sudut pandang secara keseluruhan yang berarti secara keseluruhan prinsip-prinsip dari
pembangunan berkelanjutan dengan jelas menyarankan adanya pedoman baru dalam proses
pembangunan. Komponen  keberlanjutan sosial tidak hanya memiliki tujuan yang ideal tapi juga
usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan untuk mencapai keseimbangan ekonomi dan ekologi.
Lembaga-lembaga yang ada dari semua bidang termasuk perusahaan, pemerintah lokal dan
transnasional, serta organisasi nasional harus menyesuaikan diri dengan persyaratan
pembangunan berkelanjutan. Tata pemerintahan yang demokratis partisipasi dan pemenuhan
keputusan kebutuhan dasar merupakan bagian penting dari awal pembangunan berkelanjutan
yang baru. 
Tentu saja ada tantangan untuk pembangunan berkelanjutan yaitu mengintegrasikan
ekonomi lingkungan dan masyarakat serta masalah kelembagaan mengingat konsekuensi dari
tindakan masa kini yang berdampak pada masa depan dan kesadaran mengenai keterlibatan
masyarakat. Namun masalah utamanya yaitu Di sisi lain banyak yang berpendapat bahwa perlu
meningkatkan skala kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kemiskinan. Namun banyak juga
yang berpendapat bahwa bukan hanya pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan untuk menangani
kemiskinan tetapi dengan tidak mempertimbangkan adanya dampak lingkungannya akan
menciptakan masalah ekonomi di masa depan.  Maka dari itu hal yang dibutuhkan adalah jenis
pertumbuhan ekonomi baru yang memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih sedikit dan tidak
mengancam keberlanjutan,  dengan itu akan meningkatkan kapasitas sistem ekonomi bersama
untuk memberikan kepuasan manusia. 

Bab 9- Pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup


  Dalam bab 9 ini dijelaskan bahwa lingkungan memainkan peran kunci dalam
perekonomian manusia sebagai penyedia bahan yang kemudian masuk ke dalam proses produksi
dan melalui banyak layanan yang diberikannya. Dengan memberikan kesempatan untuk rekreasi
meningkatkan taraf kesehatan merupakan hal yang penting untuk kesejahteraan manusia.  karena
pertumbuhan ekonomi penting bagi kesejahteraan ekonomi dan kesejahteraan manusia terlepas
baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kerangka kerja ekosistem yang disediakan
oleh Millenium ekosistem asesmen menunjukkan terdapat empat asset yang disediakan oleh
lingkungan alam yaitu penyediaan layanan, pengaturan layanan, layanan budaya, dan layanan
pendukung.  Terdapat juga dua jalur utama modal alam berkontribusi terhadap output ekonomi
yaitu secara langsung sebagai masukan terhadap proses kegiatan ekonomi dan secara tidak
langsung melalui pengaruhnya terhadap produktivitas faktor produksi lainnya. Terdapat
hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kualitas lingkungan dan terdapat hal yang mampu
mendorong munculnya tersebut yaitu kurva lingkungan kuznets, pendekatan alternatif hubungan
ekonomi lingkungan, dan penggerek hubungan ekonomi dan lingkungan. 

Bab 10 - Instrumen Kebijakan Lingkungan 


Lingkungan dapat dimanfaatkan oleh siapa saja karena lingkungan adalah barang publik. 
titik namun tetap masing-masing pribadi memiliki tanggung jawab Dalam penggunaannya,
sehingga perlu adanya dukungan dari pemerintah untuk terlaksananya hal tersebut.  untuk
mengatasi hal tersebut maka instrumen yang dapat digunakan adalah instrumen perintah dan
instrumen pengawasan serta ekonomi insentif.  Kedua jenis instrumen ini bertujuan untuk
mendorong masyarakat agar mulai berpartisipasi dalam mengelola dan menjaga lingkungan,
karena pemerintah   juga terbatas.  instrumen kebijakan ekonomi dalam pembiayaan pengelolaan
secara khusus dapat dibedakan menjadi tiga yaitu,  kebijakan insentif dan subsidi, kebijakan
disintesif,  pajak dan retribusi,  serta kebijakan penentuan harga dari sumber daya.
Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai kelemahan dan kekuatan dari regulasi. Beberapa
kelemahan regulasi antara lain penegakan hukum yang terbukti sulit atau lemah,  kelemahan
peraturan,  keterbatasan dari peraturan yang utama,  dan peraturan dan standarisasi dinilai terlalu
mahal.  sedangkan keuntungan utama dari peraturan adalah pengalaman yang cukup lama dalam
bidang kepedulian publik lainnya seperti kesehatan dan keselamatan kerja tenaga kerja dan lain-
lain. Keuntungan lainnya adalah peraturan memberikan cara yang efektif untuk bisa mencegah
bahaya dan efek berbahaya yang memerlukan kontrol atau larangan yang lebih konkret adanya
peraturan juga memberikan jaminan dalam pencapaian. 

Bab 11 - Perdagangan internasional dan lingkungan


Di bab 11 ini penulis memaparkan bahwa pada tahun 1970 masyarakat internasional
mulai mengkhawatirkan dampak dari perdagangan internasional dalam konteks ekonomi dalam
pembangunan sosial dan masalah  lingkungan hidup  mengingat banyak negara-negara yang
dahulu ikut berperang mulai membangun perekonomian negaranya yang ditandai dengan
semakin banyak industri di dunia yang diikuti dengan perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan.  perdagangan internasional memiliki dampak yang cukup parah untuk negara-
negara yang sedang berkembang atau negara dengan tingkat ekonomi yang rendah yaitu
munculnya utang luar negeri karena proses ekspor dan impor.  hutang Ini memaksa negara untuk
terus melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam yang ada di negaranya untuk bisa
melunasi utang luar negerinya.  Selain itu masih banyak negara maju yang enggan memberikan
bantuan teknologi dalam bidang industri ramah lingkungan untuk negara berkembang,  sehingga
negara berkembang semakin sulit untuk meningkatkan perekonomiannya. Salah satu bentuk
kegiatan produksi dari awal hingga akhir meliputi ecolabeling, recycling, packaging, bottling,
dsb. 
Terdapat empat prinsip perdagangan internasional yaitu prinsip dasar kebebasan
berkontrak, prinsip dasar Pacta Sunt Servanda,  prinsip dasar penyelesaian sengketa dengan
arbitrase, dan prinsip dasar kebebasan komunikasi. Selain keempat prinsip yang telah dijelaskan
sebelumnya terdapat beberapa prinsip lain yaitu prinsip perdagangan internasional menurut
WTO yaitu prinsip yang non diskriminatif.   tujuan utama dari prinsip ini adalah untuk
melakukan perlindungan dan mencegah adanya diskriminatif dari industri dalam negeri maupun
dengan mitra berdagangnya dan untuk mencegah ketidak-efisienan penggunaan sumber daya
serta gangguan dalam proses pemasaran. Selain menjelaskan tentang prinsip perdagangan
internasional di dalam Bab 11 ini juga dijelaskan tentang kaidah lingkungan dalam perdagangan,
Perlindungan lingkungan hidup dalam hukum perdagangan internasional dan menerapkan
metode proses produksi. 

Bab 12 - Equity 
Memang di Bab bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai equity ini,  namun dalam Bab
12 ini akan lebih diperjelas lagi bagaimana konsep equity berbicara tentang keadilan. Equity
sendiri berasal dari konsep keadilan sosial yang merupakan kepercayaan bahwa ada beberapa hal
yang harus dimiliki oleh setiap orang, bahwa ada kebutuhan dasar yang harus dipenuhi,  bahwa
tanggungan dan upah seharusnya tidak terlalu berbeda pada seluruh lapisan masyarakat dan
kebijakan tersebut harus diarahkan untuk tidak mendukung adanya keberpihakan, dan
mendukung pada kejujuran dan keadilan.  intergenerational equity adalah konsep yang
menyatakan bahwa manusia memiliki lingkungan alam dan budaya yang sama baik dengan
generasi sekarang dan generasi lainnya, masa lalu dan masa depan. Dijelaskan juga tujuan sistem
ekonomi yang terwakili dalam teori ekonomi yaitu sebuah disiplin yang dirancang untuk
membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dengan menyediakan standar kehidupan yang
lebih tinggi, terutama bagi mereka yang memiliki sumber daya paling sedikit.  selanjutnya
menjelaskan juga tentang sasaran dan kendala dari saejas pada pertumbuhan ekonomi
tradisional,  dan Hubungan antara kekayaan dan kesejahteraan, keinginan untuk meningkatkan
peran pendidikan dalam output nasional,   serta norma dan nilai dalam pendidikan dan tindakan.
Bab 13- Isu dalam ekonomi ekologi dan pembangunan berkelanjutan
Bab 13 ini menjelaskan Bagaimana isu-isu spesifik yang menjadi sebuah tantangan dalam
ekonomi ekologi,  di mana mulai terjadinya perubahan di dunia yang awalnya keadaan dunia
masih seimbang antara sumber daya alam dan kebutuhan manusia sehingga masih banyak area
konservasi dan lokasi yang mengandung banyak sumber daya alam.  namun sekarang area-area
tersebut sudah dikonversi menjadi area pemanfaatan untuk kepentingan manusia hal ini membuat
terjadi kelangkaan pada modal alam karena masyarakat memiliki pandangan bahwa modal alam
dapat diganti dengan modal buatan manusia.  tentu saja,  jika modal buatan merupakan pengganti
yang baik untuk modal alam maka modal Alam juga harus menjadi pengganti modal buatan
manusia yang baik. Terdapat tiga masalah ekonomi yang utama yaitu alokasi, distribusi, dan
skala. Dijabarkan juga mengenai isu dalam pembangunan berkelanjutan di mana aktivitas
masyarakat semakin lama semakin meningkat jumlahnya yang akan berimplikasi pada semakin
bertambahnya masalah-masalah sosial dan lingkungan hidup. Apabila semakin lama masalah
lingkungan tidak secepatnya diselesaikan maka dapat menghambat adanya pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi berkelanjutan. Lalu disebutkan juga negara yang menerapkan ekologi
ekonomi dan equity untuk mewujudkan SDG yaitu Swedia, Denmark, Finlandia, Jerman dan
Prancis. Alasan mengapa Swedia menjadi negara dengan tingkat keberhasilan sdg yang tinggi
karena pemerintah Swedia menganggap pembangunan berkelanjutan adalah sebuah pedoman
dan prinsip yang harus diterapkan.  di semua Kementerian, pembangunan berkelanjutan
dianggap sebagai pendekatan holistik terhadap kebutuhan dan masalah masyarakat yang harus
aktif membentuk sebuah bidang kebijakan. 

Anda mungkin juga menyukai