Baru Analisis Tata Kelola Sumber Daya Alam. Substansi orasi ini
merupakan sintesis teori-teori baru dan rangkaian penelitian
internasional dan nasional yang saya tekuni hingga saat ini, baik sendiri
maupun bersama tim.
praktik eksploitasi sumber daya alam. Akan tetapi secara empiris, tidaklah
terbukti bahwa antara kapitalisme dan negara selalu sejalan. Banyak
konflik yang terjadi antar keduanya, seperti adanya kebijakan negara yang
membatasi exploitasi sumber daya untuk kepentingan produksi jangka
panjang. Keterbatasan lainnya adalah Negara terlalu besar untuk
mengatasi masalah lokal dan terlalu kecil untuk mengatasi masalah
global. Karena itulah peran organisasi multilateral menjadi penting untuk
kontrol lingkungan global. Namun demikian forum global juga bukan
tanpa kontestasi. Negara maju sangat mendominasi forum global
tersebut karena riset-risetnya yang sangat kuat dan meyakinkan untuk
dijadikan regulasi lingkungan global. Migrasi penyu seperti gambar ini
memerlukan penanganan secara multilateral. Laut di dunia tidak bebas
lagi, semua diatur lembaga multilateral (RFMOs). Indonesia yang ada di
samudera India tidak cukup kuat melawan dominasi Jepang dan Australia
di CCSBT dan negara-negara Eropa di IOTC. Untuk menangkap tuna di laut
internasional tersebut harus menjadi member dari RFMO
(a) Konservatif,
(b) Hybrid-Rendah,
(c) Hybrid-Tinggi, dan
(d) Status quo.
11
(a) Kalau terlalu bertumpu pada prinsip politik semata maka kebijakan
lingkungan tidak akan mampu menyentuh faktor biofisik, sehingga
yang muncul adalah ketidak-akuratan, dan
(b) Kalau terlalu bertumpu pada prinsip lingkungan semata maka yang
muncul adalah ketidakadilan.
Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan ilmu dan kesempatan untuk terus semangat mengembangkan ilmu
pengetahuan serta izinNya untuk menjadi dosen hingga hari ini. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan
Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kemristekdikti, Ketua dan anggota
MWA IPB, Senat Akademik IPB, dan Dewan Guru Besar IPB, Para Wakil Rektor,
Kepala Lembaga, Sekretaris Institut, Senat dan Dekan Fakultas Ekologi Manusia
IPB, Ketua dan Dosen serta tendik di Departemen SKPM, Kepala dan anggota
Divisi KAREP FEMA IPB, Komisi C Senat FEMA dan Komisi C Senat Akademik IPB
yang telah menelaah dokumen kenaikan pangkat dan jabatan guru besar.
Terima kasih Dekan, Kepala Kantor dan Direktur/Unit, Ketua Departemen,
Kepala Pusat Studi di Lingkungan IPB atas dukungannya. Juga kepada kolega di
Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB, Kolega di FEMA IPB, LSI IPB, Jurusan
Sosial Ekonomi Perikanan Faperikan IPB, PKSPL IPB, dan Pusat Kajian Agraria IPB,
tempat saya mengawali karir di IPB. Terima kasih tak terhingga kepada para
Guru saya sejak TK, SD, SMP, SMA, hingga pendidikan doktor, khususnya kepada
para dosen pembimbing S1 Bapak Said Rusli, MA, Pembimbing S2 Prof.Dr
Sediono MP Tjondronegoro dan Prof Didin S Damanhuri, serta pembimbing S3
Prof Yoshiaki Matsuda, Prof Masaaki Sano, dan Prof Hidenori Shima. Para dosen
16
di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Faperta IPB, para dosen Jurusan Sosial
Ekonomi Perikanan, dan pimpinan Fakultas Perikanan yang menerima saya
sebagai dosen. Terima kasih kepada Bapak Prof Bunasor Sanim, Prof Didin S
Damanhuri, Prof Tridoyo Kusumastanto, Prof Syafri Mangkuprawira (alm), Prof
Asep Saefuddin, Prof Rokhmin Dahuri, dan Prof Khairil Anwar N yang banyak
membimbing saya mengawali karir di IPB, juga kepada Prof Soleh Solahuddin
(alm), yang banyak memberi kesempatan kepada saya sebagai Sekretaris Rektor
mendampingi beliau, serta Prof Aman Wirakartakusumah, Prof M.A. Matjik, dan
Prof Sitanala Arsyad. Terima kasih kepada Prof Herry Suhardiyanto selaku
Rektor IPB (2007-2017) yang memberikan kepercayaan kepada saya sebagai
Direktur Riset dan Kajian Strategis (RKS) serta Dekan Fema IPB. Dari sisi
pengembangan keilmuan, terima kasih kepada Prof Tridoyo Kusumastanto yang
pertama kali mengenalkan ilmu perikanan kepada saya dan terus memberi
motivasi dan nasehat untuk menjadi guru besar, Prof Didin S Damanhuri yang
mendidik Ekonomi-Politik dan mengenalkan dunia intelektual, Prof Rokhmin
Dahuri yang mengajarkan tentang kebijakan dan sistem perikanan, Prof Sajogyo
(alm) dan Dr.Hc Gunawan Wiradi bidang sosiologi pedesaan, Dr.
Soeryoadiwibowo bidang ekologi politik dan Prof Endriatmo Sutarto bidang
agraria. Sosok yang menginspirasi saya untuk menjadi penulis, yaitu Prof Didin S
Damanhuri dan Prof Bungaran Saragih. Mimpi menjadi penulis semakin
terkondisikan ketika saya tinggal di Asrama Felicia bersama para senior, dan
didukung Mas Haris. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Prof Eriyatno,
Prof. Pallawaruka, Prof. Syafrida Manuwoto, Prof. Supiandi Sabiham, dan Prof
Yonny Koesmaryono atas bimbingannya selama mahasiswa. Kepada para guru
besar IPB saya ucapkan terima kasih atas semangat dan sharingnya. Terima kasih
kepada kolega selama saya menjadi Dekan FEMA IPB. Juga kepada Prof Anas
Miftah Fauzi selaku Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama (2007-2017) yang
17
banyak membimbing saya selaku Direktur RKS. Terima kasih kepada para
sahabat sejak SD Mahad Islam II, SMP Mahad Islam, SMA Muhammadiyah
Pekajangan hingga di IPB. Kepada para sahabat IPB 27 dan PKP dan Sosek 91,
teman-teman dan senior di Asrama Felicia, Himpunan Mahasiswa Islam dan
Kelompok Cipayung, Senat Mahasiswa IPB, IAAS Indonesia, OMA 27, dan
Himpunan Alumni IPB. Walneg Sophia Jas, Zulhamsyah Imran, Inayati Nasoetion,
Yayan H, Karyawan Gunarso, M Karim, A Saufi Hakiem, Ali Hasan dan Amir T
Ramli adalah sebagian dari sekian banyak sahabat yang sama-sama sejak
mahasiswa di Bogor. Juga kepada teman-teman di Kagoshima Jepang, serta tim
Redaksi Majalah INOVASI PPI Jepang. Di Jakarta, saya juga pernah mencari ilmu
tentang tata kelola di Partnership for Governance Reform in Indonesia bersama
Anies Baswedan, M Sobari, Nico Harjanto, dan Malik Gismar. Terima kasih
kepada Bapak Sharif Cicip Soetardjo dan Susi Pudjiastuti yang memberi
kesempatan saya menjadi Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan, juga para
Eselon 1, 2,3, dan staf di KKP, khususnya Dr. Sudirman Saad dan Prof Syarief
Wijaya, serta Prof Hasyim Djalal dan Sarwono Kusumaatmadja yang sejak tahun
2012 sama-sama di Dewan Kelautan Indonesia. Terima kasih kepada Menteri
BUMN, Wakil Menteri dan para Eselon 1 atas kepercayaannya kepada saya
untuk membantu di Perum Perikanan Indonesia dan PTPN Holding. Terima kasih
kepada Dewan komisaris serta Direksi PTPN. Juga kepada KPK dan BIN, Direksi
dan Dewas Perum Perindo, Solusi Bangsa, Utamakan Indonesia, FDI, UNIED dan
Juga teman-teman PISPI, I-4, Gerakan Kongkow Sehat, dan Seameo Biotrop.
Terima kasih kepada Bima Arya, Ade Yasin, dan sejumlah tokoh Bogor yang
tergabung dalam Bobat. Terima kasih kepada Tokoh Pekalongan: Soetrisno
Bachir, Nasrullah, Adi Sasono (alm), Letjen Suhartono, Hakam Naja, Prof. M
Anis dan Adityawarman. Kepada Rekan-rekan media : Kompas, Republika,
Media Indonesia, SINDO dan grup MNC, ANTARA, Suara Pembaruan, Sinar
18
Harapan, Samudera, Radar Bogor, TEMPO, JAK TV, GATRA, Detik.com, Metro TV,
Berita Satu, CNN Indonesia, Trobos Aqua dan TVOne. Terima kasih juga kepada
kolega para rektor se Indonesia baik yang tergabung dalam MRPTNI maupun
Forum Rektor Indonesia (FRI). Terima kasih juga kepada sejumlah LSM
lingkungan (WWF Indonesia, TNC, RARE, WALHI, KIARA, dan lainnya). Dalam
perkawanan internasional, terima kasih kepada Anthony Charles, Fikret Berkes,
Derek Armitage, Maarten Bavinc, atas kebersamaanya dalam Community
Conservation Research Network (CCRN) selama 6 tahun ini. Juga kepada
Leontine Visser dan Kenneth Ruddle tempat saya belajar tentang community
based management. Kepada Dit APPMB, DUSP, Kepala Biro Komunikasi, dan tim
orasi ilmiah yang dipimpin Eva Anggraini, Juga kepada Prof. Endriatmo Sutarto
dan Prof Dodik Ridho Nurrochmat atas kesediaannya mereview naskah saya,
juga Dr. Soeryo Adiwibowo yang turut mengoreksi naskah orasi hari ini. Kepada
para KTU Dep SKPM dan KTU FEMA serta Direktur SDM dan staf, para asisten
saya serta tim sekretariat rektor,para pengemudi saya Pak Ucup, Rusli, dan Ruli,
para kolega yunior saya serta seluruh mahasiswa bimbingan dan seluruh
mahasiswa saya, saya ucapkan terima kasih. Kepada keluarga besar H. Hasan
Masrap, Keluarga Besar Zuhri Bersaudara (ZUBER), Keluaga Alwi Bersaudara
(ALBER), dan Keluarga Besar Al-Amin kami haturkan terima kasih. Khusus
kepada Bapak Dr. Bakir Hasan (alm) saya haturkan terima kasih dan Dr Najib
Azca mitra diskusi sejak SMA hingga saat ini, serta Keluarga Dr.Chusnul Choliq
atas bantuannya selama ini. Juga kepada Keluarga Besar Bapak mertua H
Soeratno dan Ibu Hj Suranti, Keluarga Budiharjo, dan Keluarga Nanang
Widanarto. Kepada kedua orang tua saya tercinta Bapak H Faruk Hasan dan Ibu
Sri Utami yang selama ini memberikan cinta yang sempurna, mengajarkan
hidup, membangun karakter, mendidik integritas, dan tak henti mendoakan
sehingga saya bisa berdiri di forum mulia ini. Orang tua saya penuh inspirasi
19
sehingga saya pun hidup penuh dengan cita-cita. Juga kepada Keluarga Mbak
Nana dan mufti kakak dan adik kandung saya. Terakhir kepada Isteri dan anak-
anak tersayang: Retna Widayawati yang telah mendampingi saya selama 23
tahun dengan penuh kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan, dan saya sungguh
beruntung atas kesamaan visi hidup tentang keseimbangan karir dan keluarga
yang sangat mendukung karir saya hingga saat ini. Juga kepada anak-anak saya,
Zafran Akhmadery Arif dan Sweetyandari Nidya Areefa, inspirasi saya dan
tempat utama untuk berbagi kebahagiaan, saya ucapkan terima kasih atas
pengertiannya terhadap kesibukan saya yang sering mengganggu waktu
berkumpul keluarga. Papa bangga atas prestasi dan akhlak kalian, serta menjadi
teman diskusi yang menyenangkan. Kalian lah yang menjadi penyemangat papa
untuk terus berkarya.
Terlalu banyak orang yang berjasa dalam hidup saya yang tentu tidak bisa
disebutkan satu persatu, sehingga saya doakan agar semuanya mendapat
balasan terbaik dari Allah Swt. Terima kasih dan apresiasi atas kehadiran
Bapak/Ibu/Saudara dalam momen orasi ilmiah saya ini. Semoga kebaikan
Bapak/Ibu/Saudara diberikan balasan pahala oleh Allah SWT.