Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : DEBY DEBORA MANUAIN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 825190362

Kode/Nama Mata Kuliah : PEBI4223/Pendidikan Lingkungan Hidup

Kode/Nama UPBJJ : 79/KUPANG

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN

1. Secara garis besar, bahan organik didalam tanah memiliki 2 peranan : Sebagai penyimpan
(memiliki kapasitas tukar kation yang tinggi) dan pemasok hara hara essensial bagi tanaman
(melalui pelapukan biomassa). Mampu memperbaiki sifat fisik (misal: membentuk struktur
tanah) dan kimia tanah (misal: buffer pH).
2. Pembangunan berkelanjutan melakukan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini
tanpa mengorbankan kebutuhan untuk generasi di masa mendatang dengan menitikberatkan
pada daya dukung lingkungan, pencapaian keadilan sosial, berkelanjutan ekonomi dan
lingkungan. Hal ini dipicu dengan adanya peningkatan kegiatan secara besar-besaran dalam aspek
sosial dan ekonomi serta meningkatnya produksi, konsumsi dan gaya hidup manusia. Peningkatan ini
menyebabkan efek negatif terhadap kelestarian lingkungan seperti pencemaran dan menurunnya
jumlah sumber daya yang tidak dapat diperbarui secara drastis. Oleh karena itu, pendekatan yang
dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan adalah pendekatan ekologi.

Pembangunan berkelanjutan memiliki tiga tujuan utama, yaitu:

a. Economically viable: pembangunan ekonomi yang dinamis.


b. Socially-politically acceptable and culturally sensitive: pembangunan yang secara sosial
politik dapat diterima serta peka terhadap aspek-aspek budaya.
c. Environmental friendly: ramah lingkungan.

Konsep pembangunan berkelanjutan dirumuskan untuk mencegah atau mengurangi dampak


pemekaran kota yang tidak terstruktur (urban sprawl) sehingga kota menjadi tidak efisien dan
efektif dalam melayani kehidupan di dalamnya.

Pembangunan berkelanjutan memiliki tiga pilar utama yang saling berkesinambungan,


diantaranya:

a. Pertumbuhan ekonomi, yakni menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan


merestrukturisasi sistem produktif untuk menghemat sumber daya dan energi.
b. Keberlanjutan sosial, yakni menjamin keadilan sosial dalam distribusi kekayaan dan
pelayanan sosial.
c. Keberlanjutan lingkungan, yakni dengan menjaga lingkungan tempat tinggal agar nyaman
dan aman melalui zero emission.

Keberhasilan dari pembangunan berkelanjutan tidak hanya di bergantung pada sektor ekonomi
melainkan perlu adanya campur tangan dari pemegang kekuasaan, dalam hal ini pemerintah,
guna mengimplementasinya pembangunan berkelanjutan sehingga tercapai pemerataan
kesejahteraan. Oleh karena itu, pembangunan berkelanjutan berorientasi pada pengembangan
Kota Hijau yang memiliki kualitas hidup baik dan kondisi lingkungan yang kondusif.

3. Teori antroposentrisme cocok dengan gambar paling atas yang kiri karena  memandang manusia
sebagai makhluk yang paling bernilai di alam semesta ini dan hal lain seperti lahan, udaran, hewan,
tumbuhan, air adalah sebagi penunjangnya. Sedangkan gambar bawah sesuai dengan teori
Biosentrisme dan Ekosentrisme karena menganggap bahwa bukan hanya manusia yang memiliki
nilai intrinsik, melainkan semua makhluk hidup di alam ini juga memiliki nilai yang sama atau saling
membutihkan. Lalu gambar yang atas kanan sesuai dengan teori Teosentrisme karena berpendapat
manusia membutuhkan possibilisme untuk menunjang kehidupanya.

4. Etika Lingkungan atau yang disebut keberlanjutan ekologi yang luas merupakan alternatif wacana
menyelamatkan lingkungan, sumber daya alam dan ekosistem. Paradigma ini memberikan gagasan
terhadap pemahaman pertumbuhan kehidupan ekonomi dengan berbasis pada ekologi yang sekaligus
memberikan peningkatan kualitas dan standar hidup, tidak hanya pada faktor ekonomi tetapi juga
aspek sosial. Paradigma keberlanjutan kelestarian ekologi dan sosial budaya masyarakat, demi
menjamin kualitas kehidupan yang lebih baik dalam arti luas.

Etika lingkungan hidup adalah sebagai refleksi kritis tentang norma dan nilai atau prinsip moral yang
dikenal umum selama ini dalam kaitannya dengan lingkungan hidup dan refleksi kritis tentang cara
pandang manusia tentang manusia, alam, dan hubungan antara manusia dan alam serta perilaku yang
bersumber dari cara pandang ini. Dari refleksi kritis ini lalu ditawarkan cara pandang dan perilaku
baru  yang dianggap lebih tepat dalam kerangka menyelamatkan krisis lingkungan hidup dari
perspektif folkloristik, yakni meng gali dan mengeksplorasi etika lingkungan hidup yang secara
potensial termuat dalam folklor masyarakat. Etika lingkungan dalam suatu masyarakat tertentu
sangat berpengaruh pada kepribadian masyarakat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai