Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : DEBY DEBORA MANUAIN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 825190362

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4301/Evaluasi Pembelajaran di SD

Kode/Nama UPBJJ : 79/UPBJJ-UT KUPANG

Masa Ujian : 2020/21.1(2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA

JAWABAN
1. Objektif karena lebih akurat
2. Soal uraian

No Nama Skor
1 Apakah yang dimaksud dengan hak otonomi? 3
2 Apa yang dimaksud dengan: 6
a. Hak interpelasi
b. Hak angket
c. Hak menyatakan pendapat
3 Tulislah tiga instansi pemerintah yang membantu 3
camat!
4 Tulislah 5 lembaga kemasyarakatan yang dibentuk 5
dan dibina oleh pemerintahan kelurahan!
5 Jelaskan tiga unsur pemerintahan kelurahan! 3

3. Portofolio merupakan koleksi hasil karya yang ditempatkan dalam suatu folder, sedangkan
penilaian atau asesmen portofolio lebih merupakan suatu model untuk memantau dan
meningkatkan hasil kerja atau hasil belajar pebelajar biasanya dalam suatu sistem
persekolahan.
a) Bentuk Instrumen Penilaian
1. Sikap
Sikap siswa yang muncul ketika proses pembelajaran.
Contoh Format Jurnal untuk Penilaian Sikap
No Tanggal Nama siswa Catatan Butir sikap Tindak lanjut
perilaku
1 Zaydan
2 Najwa
3 Raffa
... Dan
seterusnya

b) Contoh Rubrik:
Bahasa Indonesia
Rubrik Memperagakan Kalimat Perintah Berdasarkan Teks Percakapan (KD 4.1)
Skor
Aspek/ Kriteria
4 3 2 1
Kalimat Semua Ada beberapa Ada beberapa Belum ada
perintah ungkapan ungkapan ungkapan kalimat perintah
diperagakan perintah perintah perintah yang
dengan diperagakan diperagakan diperagakan diperagakan
memerhatikan dengan benar, kiurang benar, dengan benar, dengan benar,
lafal dan tanpa bangtuan tanpa bangtuan dengan tanpa bangtuan
intonasi yang guru guru bangtuan guru guru guru
tepat
Sikap yang dapat diamati dan dikembangkan adalah santun.

4. validitas dan reabilitas


Selaras dengan pencapaian tujuan pembelajaran, diperlukan evaluasi secara periodik
terhadap perkembangan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa sebagai bahan evaluasi untuk
mengukur sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap materi ajar yang telah
disampaikan. Evaluasi sebagai proses penilaian pendidikan secara keseluruhan mencakup
segala ketercapaian satuan pendidikan menghasilkan keberhasilan usaha yang ditempuh
sesuai dengan tujuan pendidikan, yakni menghasilkan outputselaras dengan bidang yang
dipelajari. Salah satu bentuk evaluasi pendidikan yang bersifat konkret dan numerikal dapat
diketahui dari hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa diperoleh melalui penilaian. Penilaian
sebagai suatu proses untuk mengetahui apakah proses dan hasil dari suatu program kegiatan
telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang telah ditetapkan (Suwandi, 2009:6).Tidak
terlepas dari bentuk evaluasi, penilaian berhubungan erat dengan pengukuran. Pengukuran
menghasilkan data untuk proses penilaian. Seperti yang dikemukakan Suwandi (2009:6),
aspek kuantitatif pada penilaian diperoleh melalui pengukuran, sedangkan aspek
kualitatifnya berupa penafsiran dan pertimbangan terhadap data kuantitatif hasil pengukuran
tersebut. Hasil pengukuran menghasilkan data deskriptif berdasarkan penafsiran sesuai
kriteria penilaian yang telah ditetapkan.
Pertimbangan kriteria soal yang berkategori baik diharapkan mampu memberikan informasi
yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain, guru dituntut mampu mempersiapkan
dan melakukan penilaian dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
dapat dicapai secara optimal. Di akhir pembelajaran, guru diharapkan mampu menyusun alat
tes yang dapat dipertanggungjawabkan. Seperti yang diungkapkan oleh Tuckman (dalam
Nurgiyantoro, 2010:150) bahwa alat tes mesti dapat dipertanggungjawabkan dari segi
kelayakan (appropriateness), validitas, reliabilitas, ketertafsiran (interpretability), dan
kebergunaan (usability). Jadi, tujuan utama kegiatan penilaian digunakan untuk mengetahui
sejauh mana kompetensi dasar yang dikuasai siswa setelah mengikuti serangkaian
pembelajaran.
Seperti yang dikemukakan Tuckman, Purwanto (2011:114) juga sependapat bahwa sebagai
sebuah alat ukur maka THB (Tes Hasil Belajar) harus memenuhi syarat sebagai alat ukur
yang baik. Alat ukur yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu validitas dan reliabilitas.
Purwanto menjelaskan bahwa THB yang valid adalah THB yang mengukur dengan tepat
keadaan yang ingin diukur. Sebaliknya, THB dikatakan tidak valid bila digunakan untuk
mengukur suatu keadaan yang tidak tepat diukur dengan THB tersebut.
Validitas berhubungan erat dengan reliabilitas. Reliabilitas atau konsistensi pengukuran
dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang valid, tetapi reliabilitas dapat diperoleh tanpa harus
valid (Nurgiyantoro, 2010:150). Jika validitas berkaitan dengan kelayakan penafsiran hasil
tes, maka reliabilitas berkaitan dengan konsistensi hasil pengujian tes. Pengujian hasil tes
yang relatif tetap dapat dikatakan bahwa hasil tes tersebut reliabel/ dapat dipercaya, dalam
arti kompetensi yang diujikan selaras dengan penguasaan siswa.
Validitas tampak adalah validitas yang dinilai dari penampilan fisik atau luar sebuah objek.  
Contoh: Seseorang mengaku sebagai dokter. Kita melihat orang tersebut mengenakan baju
dokter, maka kita dapat menerima bahwa orang itu adalah dokter.
Reliabiltas Tes Berulang
Reliabiltas tes berulang adalah reliabilitas yang diukur dari hasil tes yang dilakuka secara
berulang-ulang.  
Contoh : Sebuah ulangan harian diberikan kepada siswa. Setelah satu bulan, kemballi diberi
tugas menggunakan soal ulangan tersebut. Apabila skor sama atau meningkat maka
reliabilitasnya tinggi.
Reliabilitas Antar Penilai
Reliabilitas antar penilai adalah reliabilitas yang melihat hasil dari pengamatan dua
pengamat berbeda. Sebab, pengamat satu dan pengamat lain pasti memiliki kriteria sendiri
dalam menilai sebuah tes.
Contoh: Terdapat dua orang hakim yang akan memutuskan keputusan terhadap sebuah
kasus. Hakim A dan hakim B pasti memiliki perbedaan pendapat tentang kriteria atau
hukuman terhadap kasus tersebut.
Reliabilitas Konsistensi Internal
Reliabilitas konsistensi internal adalah pengukuran reliabilitas yang melihat pada kekurangan
dan kelebihan tes pada sebuah objek.
5. Urutan nilai dan persentasi
Nama Urutan nilai Persentase
kesya 49 98%
Fitri 46 92%
Aqilla 45 90%
Dewi 42 84%
Zainal 40 80%
Yusuf 38 76%
Adifa 37 74%
Ilham 32 64%
Lintang 30 60%
Dita 28 56%
Aswar 25 50%
Susan 22 44%
Intan 21 42%
Ardiansyah 15 30%
Mona 12 24%

Jika kesya mendapat nilai 10 maka siswa yang lain dijabarkan sebagai berikut
Nama Urutan nilai
kesya 10
Fitri 9
Aqilla 9
Dewi 8
Zainal 8
Yusuf 7
Adifa 7
Ilham 6
Lintang 6
Dita 5
Aswar 5
Susan 4
Intan 5
Ardiansyah 3
Mona 2

Anda mungkin juga menyukai