TUGAS 3
JAWABAN
1. Bahan organik berperan penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung
pertumbuhan tanaman. Peran bahan organik adalah meningkatkan kesuburan tanah,
memperbaiki struktur tanah,meningkatkan kemampuan tanah memegang
air,meningkatkan pori-pori tanah, dan memperbaiki media perkembangan mikroba tanah.
Selain itu bahan organik sangat berpengaruh terhadap perubahan sifat-sifat tanah, yaitu
sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan organik merupakan pembentuk granulasi
dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil. Melalui
penambahan bahan organik, tanah yang tadinya berat menjadi berstruktur remah yang
relatif lebih ringan.
Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi dapat diperbaiki dan tanah dapat menyerap
air lebih cepat sehingga aliran permukaan dan erosi diperkecil. Demikian pula dengan
aerasi tanah yang menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas) bertambah
akibat terbentuknya agregat.
Hal ini dipicu dengan adanya peningkatan kegiatan secara besar-besaran dalam aspek
sosial dan ekonomi serta meningkatnya produksi, konsumsi dan gaya hidup manusia.
Peningkatan ini menyebabkan efek negatif terhadap kelestarian lingkungan seperti
pencemaran dan menurunnya jumlah sumber daya yang tidak dapat diperbarui secara
drastis. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas
lingkungan perkotaan adalah pendekatan ekologi.
3. Teori Inklusionisme
Belajar biologi – artinya mempelajari segala pembahasan masalah tentang manusia
kenyataan bahwa manusia bagian dari alam. Tinjauan secara jasmaniah, manusia bagian
dari bioma. Bioma adalah dunia tetumbuhan (flora) dan dunia hewan (fauna), sedang
perilaku manusia ada sifat nabati (botani behaviour) dan sifat hewan (animal behavior).
Faham Inklusionisme yang menganut – manusia berada di dalam alam disebut juga Man
in Nature. Jadi faham inklusionisme adalah faham dari biologi.
Teori Eksklusionisme
Belajar geografi – diperhadapkan dengan analisis masalah yang menyangkut manusia dan
alam. Manusia berada di luar alam. Alam dipandang sebagai lawan maupun sebagai
kawan – artinya alam dapat ditundukkan (lawan) demi mencapai kesejahteraan hidup;
alam juga dapat diajak untuk menyesuaikan kemauan manusia (kawan), maupun manusia
itu beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan alam. Faham yang memandang manusia
dapat berdampingan dengan alam; manusia berada di luar alam disebut faham
Eksklusionisme. Jadi geografi menganut faham eksklusionisme.sehingga teori inisesuat
dengan teori Man and Nature (Manusia dan Alam): Atau, Geografi Fisik yang
Dimodifikasi oleh Tindakan Manusia
Asketisme modern
Teori ini lebih memerhatikan hubungan antara manusia dengan lingkungan yang didasari
oleh ajaran agama, karena setiap agama pasti memberikan tuntunan kepada manusia
untuk hidup harmonis, baik hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan harmonis antara
manusia dengan manusia dan menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan
lingkungan. Dan teori ini sesuai dengan Man, Nature and Culture ( Mansia, lingkungan
dan Budaya atau kehidupan beragama)
4. Etika dalam konsep lingkungan hidup sangat penting karena berkaitan dengan perilaku
manusia agar dengan etika orang dapat mengenal dan memahami nilai dan norma-norma
yang membimbing perilaku proses individual dan sosial terhadap alam dan lingkungan
hidupnya.
Pendidikan lingkungan hidup , pendidikan bumi atau apapun namanya merupakan hal
penting yang harus dilakukan. Melalui pendidikan inilah kita dapat memberikan
informasi tentang etika lingkungan, menanamkan kesadaran, dan membisakan hidup dan
berprilaku yang mendukung terjadinya pembangunan yang berkelanjutan.