Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Ilmu Alamiah Dasar


Ekologi dan Peranan Manusia di dalam Ekosistem

Dosen pengampu : Sri Purwati, S.Pd, M.Si


Disusun Oleh:
Muhammad Syawal Rizqy Rahmadi( 2214026124 )
Bryan Kaashi Yasa Susanto ( 2214026122 )

UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
SASTRA INGGRIS
2023

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, kami mengucapkan rasa syukur atas limpahan berkah dan
petunjuk-Nya yang telah melancarkan proses penyusunan makalah mengenai
“Ekologi dan Peranan Manusia di dalam Ekosistem”. Harapan kami adalah
agar makalah ini dapat memberikan inspirasi kepada pembaca untuk
mengembangkan bisnis kerajinan tangan di Indonesia dengan potensi ekspor.

Makalah ini telah kami susun secara komprehensif dan rinci, sehingga mudah
dimengerti oleh pembaca yang mungkin belum berpengalaman dalam bidang
budidaya ikan Nila. Kami juga ingin mengungkapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam menyelesaikan
makalah ini.

Kami sadar bahwa masih ada ruang untuk perbaikan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, kami menerima dan menghargai setiap kritik
dan saran yang mungkin diberikan oleh pembaca.

Terakhir, kami berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi kepada semua yang membacanya. Kami juga berharap bahwa
makalah ini dapat menjadi sumber informasi yang memicu munculnya ide-ide
bisnis lainnya dengan menggunakan beragam serat alam khas Indonesia.
Demikianlah kesimpulan dari kami.
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekologi mengacu pada kondisi dan faktor yang mempengaruhi
interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya.
Hal ini mencakup studi tentang hubungan antara makhluk hidup dengan
faktor biotik (makhluk hidup lain) dan abiotik (faktor fisik dan kimia
lingkungan), serta pengaruh aktivitas manusia terhadap ekosistem.
Studi ekologi membantu kita memahami dinamika populasi, aliran
energi, siklus nutrisi, dan berbagai pola dalam ekosistem.

Aktivitas manusia mempunyai dampak yang besar terhadap ekosistem,


sehingga peranan manusia dalam ekosistem sangatlah penting.
Manusia mempengaruhi siklus nutrisi, aliran energi, dan struktur
komunitas dalam organisme hidup.
Aktivitas seperti urbanisasi, penggundulan hutan, polusi, perubahan
iklim, dan penggunaan sumber daya alam dapat mengganggu
keseimbangan ekologi.
Oleh karena itu, pemahaman dan tindakan manusia untuk menjaga
keseimbangan ekologi menjadi penting untuk menjaga kelestarian
lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu Ekologi?


b. Apa saja komponen-komponen di dalam ekosistem?
c. apa yang di maksud dengan keseimbangan ekosistem?
d. Bagaimana peran Manusia di dalam Ekosistem?
1.3 Maksud dan Tujuan
Tujuan mempelajari ekologi dan peran manusia dalam ekosistem
adalah untuk memahami interaksi antara organisme dan lingkungan
serta dampak aktivitas manusia. Hal ini penting untuk melestarikan
sumber daya alam, mengelola lingkungan secara bijaksana, dan
menjamin keberlanjutan ekologi demi kesejahteraan manusia dan
kehidupan di Bumi.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekologi


Pengertian ekologi dapat diartikan sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari interaksi suatu organisme atau sekelompok organisme dengan
lingkungannya. Istilah ekologi seringkali dipandang sebagai konsep asing yang
jarang terdengar di masyarakat.
Faktanya, sebagian besar orang menganggap ekologi dan ekosistem itu sama,
padahal sebenarnya berbeda. Ekologi / Ekologi diperkenalkan oleh seorang ahli
biologi Jerman bernama Ernst Heinrich Philipp August Haeckel atau biasa dikenal
dengan nama Ernst Haeckel. Kata ekologi berasal dari kata Yunani oikos dan
logos. Oikos artinya ruang hidup dan logos artinya pengetahuan.
Oleh karena itu, jika dicermati, ekologi mengacu pada ilmu yang mempelajari
hubungan antara makhluk hidup dan antara organisme dengan lingkungannya.
Maknanya berbeda-beda karena banyak ahli mempunyai arti yang berbeda-beda.
Ekologi juga dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam bidang pertanian, makhluk hidup
adalah tumbuhan, dan lingkungan adalah air, tanah, unsur hara, dan lain-lain.

2.2 Komponen-Komponen di dalam Ekosistem


ekosistem terdiri dari dua komponen, yakni:
1. Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis
makanannya sendiri berupa zat organik dari zat anorganik dengan bantuan energi
matahari atau klorofil.
2. Komponen heterotrofik, yaitu organisme yang hanya dapat memanfaatkan bahan
organik sebagai makanannya, dan bahan tersebut disintesis dan disediakan oleh
organisme lain. Komponen tersebut antara lain herbivora, karnivora, dan pengurai.
A. Secara struktural, suatu ekosistem terdiri dari enam komponen:
1. Bahan anorganik. Ini termasuk C, N, CO2 , H2O, dll. Bahan-bahan ini didaur
ulang.
2. Bahan organik meliputi karbohidrat, lemak, protein, zat humat, dan
sebagainya. Bahan organik inilah yang menjadi penghubung antara komponen
biotik dan abiotik.
3.Kondisi iklim. Ini termasuk faktor iklim seperti angin, curah hujan, dan suhu.
4. Produsen bersifat autotrof, terutama tumbuhan berdaun hijau (mengandung
klorofil).

Organisme ini hanya dapat memakan zat anorganik karena mereka dapat
menghasilkan energi makanannya sendiri, misalnya melalui fotosintesis. Selain
tumbuhan yang memiliki klorofil, terdapat juga bakteri kemosintetik yang dapat
menghasilkan energi kimia melalui reaksi kimia. Namun, peran bakteri
kemosintetik kurang penting dibandingkan peran tanaman fotosintetik.
5. Konsumen Makro adalah hewan heterotrof, terutama hewan seperti kambing,
ular, serangga, dan udang. Organisme ini hidup bergantung pada organisme lain dan
memakan bahan organik.
6. Konsumen Mikro adalah organisme heterotrofik, saprofit, dan osmotrofik,
terutama bakteri dan jamur.

2.3 Keseimbangan Ekosistem


Segala sesuatu di alam ini bekerja berdasarkan hukum keseimbangan saling
memberi dan menerima. Keseimbangan ekosistem terjadi apabila komponen-
komponen suatu ekosistem terdapat dalam jumlah yang cukup dan berfungsi sesuai
dengan karakteristiknya masing-masing.
Ada empat konsep dasar untuk memahami keseimbangan ekologi:

1. Konsep Aliran Energi. Siklus energi bermula dari produsen -> konsumen ->
detritivor -> decomposer -> produsen.
2. Konsep Biomassa. Pemahaman konsep biomassa diketahui dengan adanya
rantai makanan -> jaring – jaring makanan -> piramida makanan.
3. Konsep Daur Biogeokimia. Daur biogeokimia berupa siklus unsur hara seperti
siklus Nitrogen, siklus Karbon dan Oksigen, siklus Air, siklus Phosphor, siklus
Kalium, siklus Magnesium, siklus Sulfur/ belerang, siklus unsur – unsur mikro.
4. Konsep Suksesi dan Klimaks. Konsep ini menekankan pada kontrol kuantiti
makhluk hidup dalam upaya mencapai keseimbangan ekosistem.

Keseimbangan ekosistem adalah keadaan dimana komponen-komponen suatu


ekosistem berinteraksi dan beradaptasi secara harmonis sehingga terjaga stabilitas
dan kelangsungan hidupnya.
Keseimbangan ekosistem mencakup aspek sebagai berikut:

1. Keseimbangan Biologis: Termasuk juga pengendalian populasi, dimana


predator dan mangsa saling mengontrol satu sama lain agar kapasitas
lingkungan tidak terlampaui.
Misalnya, seiring bertambahnya jumlah mangsa, jumlah predator yang
mengendalikannya juga dapat meningkat, dan sebaliknya.
2. Keseimbangan Nutrisi: Siklus biogeokimia menjaga keseimbangan unsur-
unsur penting seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan air dalam suatu ekosistem.
Proses seperti dekomposisi memastikan bahwa nutrisi yang dibutuhkan
organisme dilepaskan ke lingkungan.
3. Keseimbangan Energi: Agar ekosistem dapat berfungsi, aliran energi dalam
rantai makanan dan jaring makanan harus seimbang.
Pada setiap tingkat trofik, hanya sebagian kecil energi yang ditransfer ke tahap
berikutnya, sehingga tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit energi yang
disimpan di satu tempat.
4. Keseimbangan Fisik Lingkungan: Untuk menjaga kelangsungan hidup
organisme dalam suatu ekosistem, faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban,
dan ketersediaan air juga harus seimbang.
Apabila keseimbangan ini terganggu, maka dapat terjadi perubahan besar pada
struktur dan fungsi ekosistem.

Melalui interaksi kompleks antara komponen-komponen ini, ekosistem mampu


mencapai dan menjaga keseimbangan yang memungkinkan mereka beradaptasi
terhadap perubahan lingkungan dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

2.4 Peranan Manusia di dalam Ekosistem


Manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam ekosistem, antara lain:
1. Pengelolaan sumber daya: Manusia memanfaatkan sumber daya alam seperti
tanah, air, hutan, dan keanekaragaman hayati sesuai dengan kebutuhannya.
Ini termasuk kegiatan seperti pertanian, perikanan, dan pertambangan.
2. Pengubah Lanskap: Masyarakat sering memodifikasi bentang alam untuk
membangun infrastruktur, pemukiman, dan industri.
Kegiatan-kegiatan ini dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap
ekosistem, termasuk hilangnya habitat dan fragmentasi habitat.
3. Polusi: Aktivitas manusia, seperti penggunaan bahan kimia berbahaya,
pembakaran bahan bakar fosil, dan pembuangan limbah, menyebabkan
pencemaran lingkungan, mengganggu keseimbangan ekosistem, dan
membahayakan kehidupan organisme yang menghuninya. adalah sebuah
kemungkinan.

4. Masuknya spesies asing: Masuknya spesies asing oleh manusia ke dalam


ekosistem yang bukan habitat aslinya dapat menyebabkan gangguan serius.
Spesies invasif dapat merusak ekosistem asli, mengancam keanekaragaman
hayati, dan menyebabkan kerusakan ekonomi.
5. Konservasi dan Restorasi: Manusia mempunyai dampak negatif terhadap
ekosistem, namun mereka juga dapat berperan dalam melestarikan dan
memulihkan lingkungan.
Upaya konservasi meliputi pembuatan taman nasional, penghijauan hutan, dan
perlindungan spesies yang terancam punah.

Penting bagi manusia untuk menyadari dampak interaksinya dengan ekosistem dan
mengupayakan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan untuk menjamin
keseimbangan ekologi dan kelangsungan hidup di masa depan.

Manusia sebagai bagian dari alam hampir tidak menyadari pentingnya


keseimbangan ekologi. Selama ini masyarakat masih egois dan menganggap
bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi ini bisa mereka manfaatkan untuk
memenuhi segala kebutuhannya.
Kita lupa bahwa manusia sebenarnya hanyalah salah satu dari 4,444 miliar spesies
di bumi yang bergantung pada lingkungan alam untuk bertahan hidup.

Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang mempunyai pikiran. Tuhan Yang
Mahakuasamemberikan keistimewaan ini hanya kepada manusia. Salah satu
alasanadalah manusia mempunyai tugas penting di bumi yaitu menjaga alamdan
menjaga seluruh makhluk yang hidup di dalamnya. Oleh karena itu, masyarakat
harus memperoleh pemahaman dan pendidikan yang benar untuk terus
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman moralitasnya, termasuk etika
lingkungan itu sendiri.
Itulah mengapa penting bagi kita untuk menjadi agen perubahan yang dapat
membantu masyarakat menyadari perilaku mereka yang tidak memadai dan tidak
pantas. Kebutuhan manusia bukanlah yang utama, yang utama adalah
keseimbangan dan kesejahteraan lingkungan alam. Sebab jika alam lestari dan tetap
terjaga kelestariannya, maka manusia tentu akan lebih mudah memenuhi
kebutuhannya dan melakukan aktivitasnya. Hal ini tidak terjadi saat ini, ketika kita
bahkan kesulitan bernapas karena asap tebal dan krisis pangan akibat kekeringan,
pemanasan global, yang kita ciptakan secara sadar.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara organisme dan
lingkungannya, sedangkan ekosistem adalah suatu sistem kompleks yang terdiri
dari organisme hidup dan lingkungan fisiknya yang saling berinteraksi. Peran
manusia dalam ekosistem sangatlah penting, misalnya dalam pengelolaan sumber
daya alam, perubahan bentang alam, pencemaran lingkungan, penanaman spesies
asing, serta dalam kegiatan perlindungan dan restorasi lingkungan. Penting bagi
masyarakat untuk menyadari interaksi mereka dengan ekosistem dan berupaya
mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan demi keseimbangan ekologi dan
kelangsungan hidup di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Utomo, S. W., Sutriyono, I., & Rizal, R. (2012). Pengertian, ruang


lingkup ekologi dan ekosistem. Jakarta: Universitas Terbuka.

SUWITO, L. D. PERANAN MANUSIA DAN ETIKA


LINGKUNGAN DALAM EKOLOGI DAN EKOSISTEM.

Anda mungkin juga menyukai