Anda di halaman 1dari 28

SELASA 16 JUNI 2020

ETIKA BISNIS JAM 13.30

Dr Christianus Manihuruk SE MM MH
Hubungan Manusia dan Lingkungan

1. manusia dikuasai lingkungan


2. manusia memanfaatkan isi alam
3. manusia menguasai alam
4. manusia hidup selaras dengan lingkungan hidup
Merupakan upaya terpadu dalam pemanfaatan,
penataan,pemeliharaan, pengawasan, pengendalian,
pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup

Pengelolaan Lingkungan
Tujuan Pengelolaan lingkungan
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan
lingkungan hidup
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara
bijaksana
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan
untuk kepentingan generasi mendatang
Faktor penyebab krisis lingkungan :

1. Populasi berlebihan
2. Distribusi populasi yang tidak merata
3. Konsumsi berlebihan dan pola konsumsi boros
4. Ketidakbijaksanaan penggunaan teknologi
5. Krisis dalam pengelolaan
6. Penyederhanaan ekosistem dan gagalnya pemeliharaan keanekaragaman ekologi
1. Membentuk daerah konservasi bagi hewan dan tumbuhan seperti taman nasional, cagar alam,
taman laut, hutan lindung dll.
2. Menumbuhkan sikap menjaga keseimbangan lingkungan seperti mencegah kebakaran, melakukan
reboisasi, tidak melakukan penebangan pohon.
Usaha Mencagah Kerusakan Lingkungan
3. Penggunaan teknologi sesuai dengan kebutuhan.
4. Pengelolaan disertai dengan proses pembaruannya.
Etika Lingkungan
Penghijauan (Reboisasi)
Pengertian
• Etika Lingkungan Hidup hadir sebagai respon atas etika moral yang selama ini
berlaku, yang dirasa lebih mementingkan hubungan antar manusia dan
mengabaikan hubungan antara manusia dan mahluk hidup bukan manusia.
Mahluk bukan manusia, kendati bukan pelaku moral (moral agents) melainkan
dipandang sebagai subyek moral (moral subjects), sehingga pantas menjadi
perhatian moral manusia. ‘Kesalahan terbesar semua etika sejauh ini
adalah etika-etika tersebut hanya berbicara mengenai hubungan antara
manusia dengan manusia’ Albert Schweitzer. Dalam perkembangan
selanjutnya, etika lingkungan hidup menuntut adnya perluasan cara pandang
dan perilaku moral manusia. Yaitu dengan memasukkan lingkungan atau alam
semesta sebagai bagian dari komunitas moral.
Lanjutan
• ANTROPOSENTRISME
• Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia
sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya
dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam
kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau
tidak langung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya. Hanya
manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian. Segala sesuatu yang
lain di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh
menunjang dan demi kepentingan manusia. Oleh karenanya alam pun hanya
dilihat sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan
kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam
tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.
• Alfin: pendapat qt ttg lingkungan hdup d uin
• Panji Yang next......
• Haryono: Canangan Pemerintah 1 org 1 pohon..?
• Dampak negatif reboisasi
Lanjutan
• BIOSENTRISME DAN EKOSENTRISME
• Ekosentrisme merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme.
Oleh karenanya teori ini sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak
kesamaan. Yaitu pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang
antroposentrisme yang membatasi keberlakuan etika hanya pada komunitas
manusia. Keduanya memperluas keberlakuan etika untuk mencakup
komunitas yang lebih luas. Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pada
komunitas yang hidup (biosentrism), seperti tumbuhan dan hewan. Sedang
pada ekosentrisme, pemakaian etika diperluas untuk mencakup komunitas
ekosistem seluruhnya (ekosentrism).
Penghijauan (reboisasi)
• PENTINGNYA PENGHIJAUAN LINGKUNGAN
• Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam
menangani krisis lingkungan.
• Banyak fakta yang menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun di lahan hijau
terbuka. Padahal tumbuhan dalam ekosistem berperan sebagai produsen pertama yang
mengubah energi surya menjadi energi potensial untuk makhluk lainnya dan mengubah CO2
menjadi O2 dalam proses fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan penghijauan di daerah
perkotaan berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang berperan terjadinya efek
rumah kaca atau gangguan iklim. Di samping vegetasi berperan dalam kehidupan dan kesehatan
lingkungan secara fisik, juga berperan estetika serta kesehatan jiwa dan raga. Mengingat
pentingnya peranan vegetasi ini terutama di daerah perkotaan untuk menangani krisis lingkungan
maka diperlukan kesadaran, perencanaan dan pelaksanaan dalam upaya menghijaukan
lingkungan. Dari berbagai pengamatan dan penelitian ada kecenderungan bahwa pelaksanaan
penghijauan belum konseptual, malah terkesan asal jadi. Memilih jenis tanaman dengan alasan
mudah diperoleh, murah harganya dan cepat tumbuh.
Lanjutan
• Penghijauan
• Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk
memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi alam agar
dapat terus berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik
sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Ada pula
yang mengatakan bahwa penghijauan didaerah kota adalah suatu
usaha untuk menghijaukan kota dengan melaksanakan
pengelolaan taman-taman kota, taman-taman lingkungan, jalur
hijau dan sebagainya. Dalam hal ini penghijauan perkotaan
merupakan kegiatan pengisian ruang terbuka di perkotaan.
Lanjutan
• Pada proses fotosintesis tumbuhan hijau mengambil
CO2 dan mengeluarkan C6H12O6 serta peranan O2
yang sangat dibutuhkan manusia. Oleh karena itu,
peranan tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk
menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke udara. Di
samping itu berbagai proses metabolisme tumbuhan
hijau dapat memberikan berbagai fungsi untuk
kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan
kualitas lingkungan.
Penghijauan berperan dan berfungsi
• Sebagai paru-paru kota. Tanaman sebagai elemen hijau,
pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2)
yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk
pernapasan;
• Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan
menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk,
nyaman dan segar;
Lanjutan
• Pencipta lingkungan hidup (ekologis);
• Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan
pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa
yang hidup di sekitarnya;
• Perlindungan (protektif), terhadap kondisi fisik alami
sekitarnya (angin kencang, terik matahari, gas atau
debu-debu);
• Keindahan (estetika);
• Kesehatan (hygiene); (Rekreasi dan pendidikan
(edukatif);
Unsur hutan kota (urban forestry)
• Fungsi dan manfaat hutan antara lain untuk memberikan hasil,
pencagaran flora dan fauna, pengendalian air tanah dan erosi,
ameliorasi iklim. Jika hutan tersebut berada di dalam kota fungsi
dan manfaat hutan antara lain menciptakan iklim mikro,
arsitektural, estetika, modifikasi suhu, peresapan air hujan,
perlindungan angin dan udara, pengendalian polusi udara,
pengelolaan limbah dan memperkecil pantulan sinar matahari,
pengendalian erosi tanah, mengurangi aliran permukaan,
mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat mengatur
keseimbangan air dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan
transpirasi.
Lanjutan
• Sebagai konsekuensi tumbuhan sebagai produsen
pertama dalam ekosistem, dan mengingat fungsi hutan
kota dan fungsi penghijauan perkotaan sangat
bergantung kepada vegetasi yang digunakan maka tidak
perlu lagi dipersoalkan luas lahan sebagai syarat hutan
kota. Yang penting adalah jumlah dan keanekaragaman
vegetasi yang ditaman di perkotaan sebanyak mungkin.
Perlindungan Hutan
• Hutan-hutan Indonesia sebagai paru-paru dunia,
keberadaannya perlu dilestarikan. Oleh karena itu,
sebagai usaha konservasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Perlindungan hutan dan
pelestariannya diarahkan untuk memberikan
perlindungan terhadap proses ekologi yang dapat
menunjang dan memelihara sistem penyangga
kehidupan umat manusia.
HUTAN UNTUK KESEJAHTERAAN

• Hutan sebagai sumber kekayaan alam yang penting


perlu dikelola dengan sebaik-baiknya agar memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat dengan tetap
menjaga kelangsungan fungsi dan kemampuannya
dalam melestarikan lingkungan hidup.
Lanjutan
• Dalam hubungan ini tetap diperlukan peranan hutan sebagai
sumber pendapatan dan lapangan kerja bagi penduduk
sekitarnya. Hal ini akan lebih meningkatkan rasa tanggung jawab
masyarakat untuk membina kelestarian alam. Selanjutnya perlu
lebih ditingkatkan produksi hutan terutama untuk memenuhi
kebutuhan industri dan energi melalui peningkatan pengusahaan
hutan produksi, penyempurnaan tata guna hutan tropis serta
pemanfaatan hasil hutan. Usaha perlindungan, penertiban dan
pengamanan hutan, penanaman kembali, konversi sebagian
hutan alam menjadi hutan buatan, penyuluhan serta
pengembangan sistem pemasaran perlu dilanjutkan dan
ditingkatkan.
• Kita merasa bersyukur bahwa Tuhan Yang Maha
Pemurah menganugerahkan kita kekayaan alam yang
melimpah. Kita dianugerahi ribuan pulau dan lautan
yang luas serta selat-selat dengan sumber daya alam
yang lengkap dan berharga, seperti sumber daya alam
tadi, kita manfaatkan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
• Dalam melaksanakan pembangunan, kita harus
menghindari cara-cara pembangunan yang
menghasilkan kemajuan material tetapi mengakibatkan
kerusakan lingkungan. Kita harus mengembangkan
pembangunan yang sekaligus melestarikan fungsi
lingkungan hidup. Dengan melaksanakan pembangunan
yang demikian, maka kemiskinan rakyat dapat kita atasi
bersama dengan usaha meningkatkan kualitas hidup
rakyat
Salam Sukses

Anda mungkin juga menyukai