Anda di halaman 1dari 9

Nama: Rosmalita

1. Jelaskan bagaimanan perbedaan cara pandang yang mendasari masing-masing teori etika:


a. Antroposentris
b. Biosentris
c. Ekosentris
2. Bagaimana cara memanfaatkan hutan agar memenuhi asas pembengunan berkelanjutan?
3. Buat contoh pembelajaran PLH/PPB, dengan topik pengurangan emisi zat pencemar ke
lingkungan, terutama zat karbon.
4. Bagaimana kondisi kebersihan lingkungan sekolah dimana Anda mengajar, tentang cara siswa
dalam hal pengelolaan sampah, kebersihan tempat toilet sekolah, kebersihan lokasi siswa di
ruang belajar, dan pengaturan taman sekolah.

Jawaban
1. Perbedaan cara pandang teori etika;

a. Antroposentrisme
Antroposentrisme adalah pandangan atau keyakinan bahwa manusia lebih unggul dari
semua organisme lain. Fokus dalam pandangan ini terutama pada manusia, dan hewan dan
alam hanyalah latar belakang. Jadi, pada dasarnya dalam pandangan antroposentrisme
bahwa perspektif manusia adalah yang paling penting dan isu-isu lain atau aspek lain
hanya sebagai pelengkap dalam pandangan etika. Kadangkala antroposentrisme menjadi
penyebab alasan manusia untuk melakukan kerusakan terhadap lingkungan. Namun,
Beberapa juga berpendapat bahwa antroposentrisme adalah elemen dasar dari sifat
manusia karena manusia selalu menggunakan sumber daya alam, termasuk tumbuhan dan
hewan, untuk keuntungan mereka sendiri.

b. Biosentrisme
Kalua antroposentrisme lebih cenderung kepada sudut pandang manusia dan Hasrat
manusia terhadap lingkungan, berbeda dengan Biosentrisme yang lebih mementingkan
komponen lingkungan hidup, termasuk individu yang hidup. Menurut perspektif ini,
semua makhluk hidup di dunia sama pentingnya. Menurut perspektif ini, kehidupan hewan
sama pentingnya dengan kehidupan manusia.

c. Ekosentris
Ekosentrisme adalah pandangan yang menempatkan pentingnya ekosistem secara
keseluruhan. Ini menganggap komponen hidup dan komponen tak hidup sama pentingnya,
terutama ketika membuat keputusan mengenai lingkungan. Tidak seperti
antroposentrisme, ia menempatkan sedikit kepentingan pada manusia. Ekosentrisme hanya
peduli dengan manusia ketika mempertimbangkan bagaimana manusia mempengaruhi
ekosistem secara keseluruhan. Ekosentrisme memiliki pendekatan yang lebih holistik
daripada biosentrisme karena memberikan nilai bagi spesies, ekosistem, atau lingkungan
secara keseluruhan. Berbeda dengan biosentrisme, ekosentrisme juga menggunakan faktor
abiotik atau komponen ekologi di alam untuk menunjukkan pentingnya elemen
lingkungan yang tidak hidup. Oleh karena itu, juga melibatkan komponen kimia dan
geologi alam.
2. Pemanfaatan berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya alam yang tidak merusak atau
mengurangi kualitas dan kuantitasnya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang
dan masa depan. Pemanfaatan berkelanjutan juga harus sesuai dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan, yaitu pembangunan yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

a. Melakukan Tebang Pilih


Tebang pilih adalah metode penebangan hutan yang hanya memotong pohon-pohon yang
sudah berukuran layak tebang, sedangkan pohon-pohon muda dan bibit dibiarkan tumbuh.
Tebang pilih dapat mengurangi dampak negatif penebangan hutan, seperti hilangnya
habitat, kerusakan tanah, dan emisi gas rumah kaca. Tebang pilih juga dapat meningkatkan
produktivitas hutan, karena pohon-pohon yang tersisa dapat mendapatkan lebih banyak
cahaya, air, dan nutrisi.

b. Melakukan Penanaman Kembali


Penanaman kembali adalah kegiatan menanam kembali pohon-pohon yang telah ditebang
atau mati akibat bencana alam atau manusia. Penanaman kembali dapat membantu
memulihkan fungsi ekologis hutan, seperti menjaga siklus air, mencegah erosi tanah, dan
menyimpan karbon. Penanaman kembali juga dapat membantu mempertahankan
keanekaragaman hayati hutan, karena menambah jumlah dan jenis pohon yang ada.

c. Menjaga Fungsi Hutan Lindung dan Hutan Produksi


Hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki fungsi utama melindungi sistem
penyangga kehidupan untuk pengaturan tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi,
mencegah intrusi air laut, dan menjaga kesuburan tanah. Hutan produksi adalah kawasan
hutan yang memiliki fungsi utama untuk menghasilkan hasil hutan kayu dan non-kayu.
Menjaga fungsi hutan lindung dan hutan produksi adalah salah satu cara untuk
memanfaatkan hutan secara berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan
pengawasan, pengendalian, dan penegakan hukum terhadap kegiatan yang dapat merusak
hutan, seperti pembalakan liar, perambahan lahan, dan kebakaran hutan. Selain itu, juga
perlu melakukan konservasi dan rehabilitasi hutan yang rusak atau terdegradasi.

d. Mengeksploitasi Sumber Daya Hutan Non-Kayu


Sumber daya hutan non-kayu adalah semua produk yang berasal dari hutan selain kayu,
seperti tanaman obat, rempah-rempah, madu, resin, rotan, bambu, jamur, dan lain-lain.
Sumber daya hutan non-kayu memiliki potensi ekonomi yang besar, karena dapat diolah
menjadi berbagai produk yang memiliki nilai tambah tinggi. Sumber daya hutan non-kayu
juga dapat memberikan manfaat sosial bagi masyarakat sekitar hutan, karena dapat menjadi
sumber pendapatan, pekerjaan, dan kesejahteraan. Sumber daya hutan non-kayu juga dapat
memberikan manfaat lingkungan, karena dapat mengurangi tekanan terhadap pemanfaatan
kayu dan menjaga kelestarian hutan.
e. Melibatkan Masyarakat dalam Perhutanan Sosial
Perhutanan sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari dalam kawasan hutan negara atau
hutan adat yang pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat setempat. Perhutanan sosial
dapat memberdayakan masyarakat sekitar hutan untuk mengelola hutan secara mandiri dan
bertanggung jawab. Perhutanan sosial juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar hutan dengan memberikan akses dan hak atas pemanfaatan sumber daya hutan.
Perhutanan sosial juga dapat menjaga kelestarian hutan dengan melibatkan masyarakat
dalam pelestarian, perlindungan, dan pemantauan kondisi hutan.

3. Rancangan pembelajaran PLH/PPB

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel,
jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.

1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengmati bioproses.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,
dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta
damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium

7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi


pencemaran dan kerusakan lingkungan

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

a. Menjelaskan pencemaran lingkungan


b. Mengidentifikasi akibat pencemaran lingkungan
c. Mendeskripsikan upaya untuk pelestarian lingkungan
d. Membedakan lingkungan alami dan lingkungan tercemar
e. Menyebutkan sumber-sumber pencemaran lingkungan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah guru menyampaikan materi pembelajaran pada bab ini, siswa mampu:

a. Mampu menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan


b. Mampu mengidentifikasi akibat pencemaran lingkungan
c. Mampu mendeskripsikan upaya pelestarian lingkungan
d. Mampu memberdakan lingkungan alami dan lingkungan tercemar
e. Mampu Menyebutkan sumber-sumber pencemaran lingkungan
E.MATERI PEMBELAJARAN
F. Pengertian Pencemaran Lingkungan

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk


hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang- undang Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Peristiwa pencemaran lingkungan disebut polusi. Zat atau bahan yang dapat
mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila
keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon
dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari
0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :

i. Jumlahnya melebihi jumlah normal.


ii. Berada pada waktu yang tidak tepat
iii. Berada pada tempat yang tidak tepat Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi
dengan zat lingkungan tidak merusak lagi
2. Merusak dalam jangka waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi
dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
sampai tingkat yang merusak.
2. Macam-macam Pencemaran
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu
pencemaran udara, air, dan tanah.
a. Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut:
 Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan
dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.
 Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat
racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan
mesin letup. Gas COZ dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi
dapat meng- ganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di bumi
dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi
akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah kaca.
 Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk
embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel
padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu
kesehatan
 Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur
dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat
menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai
hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan
morfologi pada daun, batang, dan benih.

Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya,
nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di
bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga
pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu,
dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian
Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3
polutan per m3 udara.

3. METODE PEMBELAJARAN
Model : Problem Based Learning
Metode : Diskusi. Presentasi dan tugas di luar kelas

4. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR


1. Media : PPT, Gambar dan video
2. Alat : Infokus, Komputer

5. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Guru mengucapkan salam, menebarkan senyuman dan menayakan kabar.
b. Guru mengabsen siswa.
c. Siswa diajak untuk berdoa sebelum memulai pelajaran.
d. Guru menanyakan pngertian tentang virus.
e. Guru memaparkan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Pengetahuan siswa digali oleh guru dengan diberi stimulus berupa pertanyaan
“Apa yang kalian ketahui tentang pencemaran lingkungan?”
2) Siswa diberi kesempatan untuk berfikir dan mengemukakan pendapatnya.
3) Siswa yang mau berpendapat diberikan apresiasi berupa tepuk tangan dari teman-
temannya.
4) Guru memberikan gambaran umum tentang pengertianpencemaran lingkungan.
5) Guru memberikan penekanan bahwa materi yang akan disampaikannya itu sangat
penting dan bermanfaat.
b. Elaborasi
1) Guru memaparkan materi secara keseluruhan yang berkaitan dengan pengertian
pencemaran lingkungan, macam-macam pencemaran dan solusinya.
2) Siswa mengamati gambar akibat pencemaran lingkungan.
3) Siswa memahami apa yang terjadi pada lingkungan.
4) Guru menyampaikan materi tentang pengertian dan macam-macam pencemaran
lingkungan.
c. Konfirmasi
1) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada materi yang kurang dipahami.
2) Guru menjawab pertanyaan siswa tersebut.
3) Siswa mendapatkan materi melalui PPT yang disajikan guru.
3. Penutup (5 menit)
1) Guru menyimpulkan dan memberi penguatan materi kembali.
2) Siswa mendapat tugas dari guru.
3) Guru mengakhiri pembelajaran hari ini dan mengucapkan salam penutup.

6. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


No Aspek yang dinilai Penilaian
Teknik Bentuk Waktu Penilaian
1 Kognitif Non test  Pilihan ganda Conto
 Tes lisan  Uraian bebas h:
2 Afektif  Diskusi Terla
 Keberani mpir
an
berpendap
at
3 Psikomotorik  Pembuatan
gambastrukt
ur tubuh
virus
Pedoman penilaian : Nilai maksimal = 100
Skor yang diperoleh Skor yang diperoleh
Nilai siswa = X 10 =
nilai maksimal 100

Skor penilaian dan rubrik


No Uraian Skor
1 Makna dan tata bahasa benar 4
2 Makna benar dan tata bahasa kurang tepat 3
3 Makna dan tata bahasa kurang tepat 2
4 Makna dan tata bahasa salah 1
5 Tidak menjawab 0

4. Menjaga kebersihan sekolah atau tempat mengajar sangatlah penting. Oleh karena itu,
saya sebagai guru menerapkan beberapa Langkah untuk menjaga kebersihan lingkungan
sekolah, diantaranya yaitu:
a. Melakukan gotong-royong
Setiap sebulan sekali murid-murid SD melakukan gotong-royong membersihkan
lingkungan sekolah
b. Membuang sampah
Membedakan jenis sampah atau mengelompokkan tempat sampah dan dibuang
menurut jenis sampahnya, contoh: sampah organic, sampah plastic dan sampah
kaleng
c. Jadwal piket kelas
Membuat daftar jadwal piket kelas setiap hari setelah pulang sekolah
d. Membersihkan WC
Mengatur jadwal pembersihan WC sekolah menurut kelas masing dan dibersihkan
setiap hari.

Anda mungkin juga menyukai