Anda di halaman 1dari 4

http://ipsgampang.blogspot.co.id/2014/12/prinsip-prinsip-pengelolaan-sumberdaya.

html
Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) Pemanfaatan sumber daya alam di
Indonesia, dikelola oleh beberapa pihak, baik dari pihak Pemerintah maupun
Swasta. Kedua pihak saling mendukung satu sama lain dalam membuat regulasi
(peraturan) SDA, menjadi operator pengelolaan SDA, dan saling mengontrol
dalam pengelolaan SDA. Pemanfaatan SDA, harus mengutamakan dua prinsip,
yaitu optimal dan lestari. Hal ini disebabkan karena sumber daya alam yang
tersedia saat ini tidak hanya diperuntukkan untuk generasi ini saja, tetapi juga
akan digunakan untuk generasi yang akan datang. Sekarang mari kita pelajari
lebih lanjut tentang prinsip-prinsip dalam pengelolaan sumber daya alam dan
sistem kelembagaan yang ada dalam pemanfaatan SDA. Perhatikan pantun
berikut ini : Olah raga pagi dengan sepeda Boleh berdua atau sendiri Siapa lagi
yang harus mengelola SDA Kalau tidak bangsa kita sendiri A. Prinsip Optimal
Pengelolaan Sumber Daya Alam UUD 1945 pasal 33 ayat 3, menyatakan bahwa:
Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan
ayat tersebut, optimalisasi dari pengelolaan sumber daya alam mutlak harus
dilakukan. Optimalisasi sumber daya alam dapat berupa pemanfaatan sumber
daya alam dengan cara mengambil kekayaan alam secara menyeluruh dengan
memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan resiko kerugian, demi
kepentingan negara dan rakyat, tetapi tetap memperhatikan keberlanjutan
sumber daya alam tersebut dikemudian hari. Optimalisasi pengambilan sumber
daya alam ini, tidak serta merta mengizinkan untuk mengambil seluruh
kekayaan alam tanpa batas dan tanpa perencanaan yang matang, melainkan
dilakukan secara arif dan bijaksana, dengan menerapkan asas pembangunan
berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masa kini, tentu saja tanpa
mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi masa mendatang. Artinya,
dalam eksploitasi kekayaan alam yang ada, dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat pada masa sekarang, tetapi dilakukan tanpa
mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Dengan demikian, anak cucu
kita sebagai generasi yang akan datang juga dapat merasakan dan menikmati
kekayaan alam negara yang saat ini kita rasakan. Prinsip-prinsip Pengelolaan
Sumber Daya AlamBelakangan ini, sedang hangat dibicarakan tentang cadangan
minyak bumi dunia, terutama Indonesia, yang semakin menipis. Pemerintah
telah mengadakan beberapa langkah pencegahan, diantaranya adalah dengan
mengeluarkkan kebijakan konversi minyak tanah ke gas. Hal ini dilakukan karena
menurut penelitian para ahli, ketersediaan sumber daya alam gas bumi masih
sangat melimpah di Indonesia. Hal tersebut merupakan contoh pemanfaatan
sumber daya alam secara maksimal, namun tidak mengorbankan kebutuhan
generasi mendatang. Memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang
masih melimpah ruah dan menghemat sumber daya alam yang semakin menipis
dengan tetap memperhatikan keuntungan yang maksimal, namun kerugiannya
minimal. Berbagai pihak telah berdaya upaya untuk melakukan penghematan,
dengan menggunakan energi alternatif. Sumber energi alternatif, akan dapat

mengurangi penggunaan sumber energi tidak terbarukan seperti minyak bumi


dan batu bara. Penggunaan sumber energi alternatif juga akan dapat
mengurangi pencemaran lingkungan dan efek negatif pada SDA, seperti: air,
udara, hutan, dan lain-lain. B. Prinsip Lestari Pengelolaan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,
dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Lestari yang
dimaksud disini adalah upaya pengelolaan sumber daya alam beserta
ekosistemnya dengan tujuan mempertahankan sifat dan bentuknya. Jadi, prinsip
lestari adalah segala daya upaya yang dilakukan untuk menjaga sumber daya
alam yang ada, tetap ada, baik dilihat dari sifatnya maupun dari bentuknya.
Wawasan Pada tahun 1972, PBB mengadakan konferensi tentang The Human
Environment di Stockholm, membawa negara industri dan berkembang untuk
bersama-sama menggambarkan hak manusia dan keluarganya untuk lingkungan
yang sehat dan produktif yang mengarah pada penciptaan lembaga-lembaga
global dalam sistem PBB. Dengan demikian, sumber daya alam harus senantiasa
dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan nasional.
Penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan diseluruh sektor dan
wilayah, menjadi prasyarat utama untuk diinternalisasikan kedalam kebijakan
dan peraturan perundangan, terutama dalam mendorong investasi
pembangunan jangka menengah. Prinsip-prinsip tersebut, saling bersinergis dan
melengkapi dengan pengembangan tata pemerintahan yang baik berdasarkan
pada asas partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas yang mendorong upaya
perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan
hidup. Contoh konsep lestari dalam pengelolaan SDA: 1) Menggunakan pupuk
alami atau organik Penggunaan pupuk alami atau pupuk organik dalam
pertanian merupakan pilihan yang sangat tepat, karena dapat menjaga
kelestarian tanah. Kandungan mineral serta zat-zat didalam pupuk organik,
sangat cocok untuk menyuburkan tanah, dan zat-zat tersebut tidak mengandung
bahan kimiawi, sehingga sangat ramah lingkungan. Oleh karenanya, kesuburan
tanah yang dipupuk dengan pupuk organik, tidak akan mudah hilang, karena
selalu mengalami regenerasi oleh jasad hidup yang terkandung didalam pupuk
organik. Berbeda dengan pupuk kimia, tidak semua dapat diuraikan oleh jasad
renik didalam tanah, sehingga dalam jangka waktu yang lama akan mengendap
dan akan merusak tanah. 2) Penggunaan pestisida sesuai kebutuhan Dalam
industri pertanian, penggunaan pestisida merupakan hal yang mutlak dilakukan
untuk mencegah serangan hama penyakit. Namun, untuk mendukung
kelestarian sumber daya alam, pestisida yang digunakan harus sesuai dengan
kebutuhan, agar residu yang dihasilkan tidak begitu banyak dan mengendap.
Sebab, jika residu yang mengendap sudah terlalu banyak pada tempat yang
sama, dapat mempengaruhi kesuburan tanah serta kualitas tanamannya sendiri,
karena terlalu banyak mengandung bahan kimia. 3) Pelestarian tanah (tanah
datar, lahan miring / perbukitan) Upaya pelestarian tanah dapat kita lakukan
dengan menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali
(reboisasi), terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau
pegunungan yang miring posisi tanahnya, perlu dibangun terasering atau
sengkedan untuk menghambat lajunya aliran air hujan. 4) Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas

memerlukan udara. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga udara, agar
tetap bersih dan sehat, antara lain: menggalakkan penanaman pohon ataupun
tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang berbahaya
bagi manusia, dan mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis.
Disamping itu, tumbuhan juga mengeluarkan uap air sehingga kelembaban
udara akan tetap terjaga, mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan
gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin. Asap
yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor dan cerobong asap, merupakan
penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah
satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan
menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan
filter pada cerobong asap pabrik, mengurangi atau bahkan menghindari
pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atsmosfer. Gas freon
yang digunakan untuk pendingin pada AC atau kulkas serta dipergunakan
diberbagai produk kosmetik, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas
ozon sehingga mengakibatkan lapisan ozon meyusut. 5) Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini,
tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan
menjadi rusak. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan: reboisasi
atau penanaman kembali hutan yang gundul, melarang pembabatan hutan,
menerapkan sistem tebang-pilih dalam menebang pohon, menerapkan sistem
tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan, dan menerapkan sanksi yang
berat, bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengolahan hutan.
Wawasan Taman Nasional Gunung Leuser adalah salah satu Kawasan Pelestarian
Alam di Indonesia seluas 1.094.692 hektar. Secara administrasi, terletak di dua
provinsi (Provinsi Aceh dan Sumatera Utara). Hutan tersebut sebagian besar
berada di Aceh Timur, Aceh Selatan, dan Langkat Sumatera Utara. Hutan ini
terkenal dengan hasil kopi kelas dunia dan tembakau. Prinsip-prinsip Pengelolaan
Sumber Daya Alam Taman Nasional Gunung Leuser 6) Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi, merupakan sistem ketergantungan antara: manusia, hewan,
tumbuhan, dan alam sekitar. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem
tersebut, akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh sebab itu,
kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak harus diperhatikan demi
kelangsungan hidup manusia. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga kelestarian flora dan fauna diantaranya adalah: mendirikan cagar alam
dan suaka margasatwa, serta melarang kegiatan perburuan liar. Apa perbedaan
cagar alam dan suaka margasatwa ? Suaka margasatwa adalah suatu kawasan
hutan, tempat melindungi hewan-hewan tertentu dan tidak untuk diburu.
Contoh: suaka margasatwa Way Kambas di Lampung, suaka margasatwa Gunung
Leuser di Aceh, dan lain-lain. Sedangkan, cagar alam adalah kawasan hutan
untuk melindungi: hewan, tumbuhan, tanah, dan tempat-tempat bersejarah
lainnya. Contoh: cagar alam Pananjung di Pangandaran, cagar alam Rafflesia di
Bengkulu, dan lain-lain. 7) Pelestarian laut dan pantai Indonesia dikenal sebagai
negara kepulauan yang sangat luas dan banyak menyimpan kekayaan alam
yang melimpah. Kerusakan biota laut dan pantai, lebih banyak disebabkan
karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, pengrusakan hutan bakau, dan
pengrusakan hutan bakaukarang di laut merupakan kegiatan-kegiatan manusia

yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Adapun upaya untuk melestarikan
laut dan pantai, dapat dilakukan dengan cara: Melakukan reklamasi pantai
dengan cara menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai. Melarang
pengambilan batu karang yang berada disekitar pantai maupun di dasar laut.
Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya, dalam mencari
ikan. Prinsip-prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam Wawasan Indonesia adalah
negara maritim yang memiliki laut yang luas. Kekayaan laut Indonesia sangat
melimpah ruah. Terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut, yang
berbentuk karang batu, tempat ikan-ikan, kerang, maupun makhluk hidup lain,
hidup, bertelur, dan berkembang biak. Menurut penelitian Badan Pusat Penelitian
dan Pengembangan Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P3O-LIPI),
terumbu karang di wilayah Indonesia yang hancur lebur mencapai hampir 50%
sedangkan yang memiliki kategori masih sangat baik hanya tinggal 6,2%. Upaya
apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut ?
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2014/12/prinsip-prinsip-pengelolaansumber-daya.html
Kung.Fu.Panda.3.2016.HC.720p.HDRiP.800MB.ShAaNiG

Anda mungkin juga menyukai