Anda di halaman 1dari 7

BAB II

Pengertian Dasar SDA

Sumber daya alam SDA berarti sesuatu yang ada di alam yang berguna dan mempunyai nilai dalam
kondisi di mana kita menemukannya. Tidak dapat dikatakan SDA apabila sesuatu yang ditemukan tidak
diketahui kegunaannya sehingga tidak mempunyai nilai atau sesuatu yang berguna tetapi tidak tersedia
dalam jumlah besar dibanding permintaannya sehingga ia dianggap tidak bernilai. Secara ringkasnya
sesuatu dikatakan SDA apabila memenuhi tiga syarat yaitu 1 sesuatu itu ada 2 dapat diambil dan 3
bermanfaat. Dengan demikian pengertian SDA mempunyai sifat dinamis dalam arti peluang sesuatu
benda menjadi sumber daya selalu terbuka. Pemahaman mengenai SDA akan semakin jelas jika dilihat
menurut jenisnya berdasarkan wujud fisiknya SDA dapat dibedakan menjadi 4 klasifikasi yaitu

 Sumber daya hutan


 Sumber daya hutan
 Sumber daya air
 Sumber daya mineral

Sedangkan berdasarkan proses pemulihannya SDA dibedakan menjadi tiga klasifikasi (Alen, 1959)

yaitu :

 Sumber daya alam yang tidak dapat habis (inexhaustible natural resources), seperti : udara,
energy matahari, dan air hujan.
 Sumber daya alam yang dapat diganti atau diperbaharui dan dipelihara (renewable resources),
seperti air di danau/sungai, kualitas tanah, hutan dan margasatwa.
 Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable resources/ irreplaceable atau
stock natural resources), seperti : batubara, minyak bumi, dan logam.

Dalam penggunaannya SDA yang dapat diperbarui terdapat saling melengkapi atau komplementer saling
menggantikan substitusi atau dapat bersifat netral. Kajian tentang hubungan diantara berbagai
penggunaan istilah ini akan sangat bermanfaat pada saat membahas masalah kebijaksanaan dalam
pengelolaan SDA.

Ruang lingkup SDA mencakup semua pemberian alam di bawah atau di atas bumi baik yang hidup
maupun yang tidak hidup. Pengertian SDA meliputi semua sumber daya dan sistem yang bermanfaat bagi
manusia dalam hubungannya dengan teknologi ekonomi dan keadaan sosial tertentu. Definisi ini
berkembang dan sekarang mencakup sistem ekologi dan lingkungan. Setelah lepas dari alam yang
dikuasai oleh manusia maka sumber daya tersebut disebut barang-barang sumber resource commodity.
Dari definisi tersebut menjadi jelas bahwa yang kita ketahui mengenai SDA tergantung pada keadaan
yang kita warisi, tingkat teknologi saat ini maupun yang akan datang serta kondisi ekonomi maupun
preferensi pasar ( Howe, 1979).
Prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam

Pemanfaatan sumber daya alam dikelola oleh beberapa pihak yaitu pemerintah dan swasta. Pemanfaatan
sumber daya alam harus mengutamakan prinsip optimal dan efisien. Optimal artinya dapat menghasilkan
yang terbaik dengan memanfatkan sumber daya alam yang ada. Efisien dalam penggunaan sumber daya
alam dalam batas-batas kelestarian sumber daya alam. Hal ini dikarenakan sumber daya alam yang
tersedia sekarang tidak hanya diperuntukkan untuk generasi sekarang saja, tetapi juga diperuntukkan
untuk generasi yang akan datang. Karena Indonesia masih merupakan negara berkembang, Indonesia
masih mengalami berbagai macam hambatan-hambatan dalam proses pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya alam Indonesia yang masih kurang. Beberapa hambatan-hambatan umum yang dihadapi
Indonesia dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam adalah kurangnya tenaga ahli dalam
bidang sumber daya alam, mahalnya sarana prasarana untuk pengelolaan sumber daya alam, dan
transportasi ke daerah sumber daya alam tersebut mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan.

Prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam :

1. Optimal

Seluruh sumber daya alam yang terkandung di dalam bumi Indonesia ini merupakan milik negara dan
harus dipergunakan untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat. Optimalisasi pengelolaan sumber daya
alam ini mutlak harus dilakukan. Optimalisasi sumber daya alam dapat berupa pemanfaatan sumber daya
alam dengan cara mengambil kekayaan alam secara menyeluruh dengan memaksimalkan keuntungan dan
meminimalkan kerugian dengan tetap memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam tersebut
dikemudian hari. Pengambilan sumber daya alam harus dilakukan secara bijaksana dan arif dengan
menerapkan asas pembangunan keberlanjutan.

Pembangunan keberlanjutan adalah pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masa kini
mengganggu kebutuhan generasi masa mendatang. Dengan demikian, generasi yang akan datang juga
dapat merasakan dan menikmati kekayaan alam yang kita rasakan saat ini. Cadangan minyak bumi di
Indonesia yang semakin hari semakin menipis.

Sehingga perlu dilakukan langkah-langkah penghematan penggunaan minyak bumi. Di sisi lain,
masyarakat Indonesia masih sangat menggantungkan hidupnya pada ketersediaan bahan bakar minyak.
Masyarakat Indonesia sudah terbiasa menggunakan bensin untuk bahan bakar kendaraannya. Pada bidang
industri, mesin-mesin pabrik pada umumnya digerakkan menggunakan solar atau bensin yang semuanya
diperoleh dari pengolahan minyak bumi.

Langkah yang telah dilakukan pemerintah adalah adanya kebijakan konversi minyak tanah ke gas.
Masyarakat yang biasanya memasak menggunakan kompor minyak tanah diberikan subsidi oleh
pemerintah berupa kompor gas. Hal ini dilakukan karena ketersediaan sumber daya alam gas bumi di
Indonesia masih sangat melimpah sehingga untuk mengurangi konsumsi minyak bumi. Upaya untuk
melakukan penghematan bahan bakar minyak adalah dengan penggunaan energi alternatif. Sumber energi
alternatif tersebut antara lain biosolar. Sumber energi alternatif tersebut akan mengurangi penggunaan
sumber energi tidak dapat diperbaharui, seperti minyak bumi dan batubara. Penggunaan sumber energi
alternatif juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan efek negatif pada sumber daya alam, seperti
air, udara, hutan, dan lain-lain.
2. Lestari

Lestari adalah upaya pengelolaan sumber daya alam beserta ekosistemnya dengan tujuan
mempertahankan sifat dan bentuknya. Prinsip lestari dalam pengelolaan sumber daya alam adalah upaya-
upaya yang dilakukan untuk menjaga SDA yang ada. Sumber daya alam harus senantiasa dikelola secara
seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan nasional. Contoh penerapan konsep lestari dalam
pengelolaan SDA adalah:

 Menggunakan pupuk alami atau organik


 Penggunaan pupuk pestisida sesuai kebutuhan
 Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/ perbukitan)
 Pelestarian udara
 Pelestarian hutan
 Pelestarian flora dan fauna
 Pelestarian laut dan pantai

Peran kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya alam

A. Peran Lembaga Operator dalam Pengelolaan

Lembaga operator merupakan lembaga yang secara langsung melaksanakan pengelolaan terhadap sumber
daya alam. Kegiatan yang dilakukan, meliputi: pengambilan sumber daya alam, pengolahan, dan
pemasaran. Bentuk-bentuk dari lembaga operator, adalah: BUMN, BUMS, dan Koperasi. Untuk
memahami seluk beluk ketiga bentuk lembaga tersebut, mari kita pelajari uraian berikut.

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN adalah badan usaha
yang menjadi kepemilikan negara sehingga modal dan keuntungan yang didapat menjadi milik negara.
BUMN dapat berbentuk Perum (Perusahaan Umum), dan Persero (Perusahaan Perseroan). Sektor penting
yang dikelola BUMN meliputi pertanian, perkebunan, kehutanan, manufaktur, pertambangan, keuangan,
pos dan telekomunikasi, transportasi, listrik, industri, dan perdagangan serta konstruksi. Secara umum,
BUMN memiliki peran sebagai berikut:

 Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.


 Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya secara efektif dan
efisien.
 Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di bidang ekonomi.
 Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga kerja.
2. BUMS

BUMS adalah badan usaha yang didirikan oleh pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
berorientasi untuk mendapatkan keuntungan. BUMS dapat dibedakan menurut bentuk hukumnya menjadi
4:

 Badan usaha perseorangan


 Persekutuan firma (Fa)
 Persekutuan komanditer (CV/ Commanditaire Vennotschaap)
 Perseroan Terbatas (PT)

3. Koperasi

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh beberapa orang untuk kepentingan
anggotanya. Kegiatan koperasi dilandasi oleh prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Peran koperasi antara lain :

 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
 Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional.
 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

4. Lembaga Regulator

Lembaga regulator adalah lembaga yang berwenang menyusun kebijakan dan peraturan. Ada dua macam
lembaga regulator, yaitu pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
TKA hanya diperkenankan masuk dalam pekerjaan berkeahlian dan dituntut pula melakukan transfer
teknologi serta kemampuan mereka kepada tenaga kerja lokal. Namun dalam kenyataannya, sering terjadi
aturan itu hanya menjadi macan di atas kertas.

Pemerintah mengklaim bahwa menurut data resmi jumlah TKA tidak lebih dari 80 ribu-90 ribu jiwa,
tetapi di lapangan banyak TKA yang masuk ke Indonesia tanpa melalui jalur resmi yang ditentukan.
Berbagai bentuk pelanggaran izin tinggal dan lain sebagainya, ditengarai kerap dimanfaatkan sejumlah
TKA untuk menyiasati aturan dan pembatasan yang berlaku.

Pertama, berisiko memicu tumbuhnya kecemburuan sosial di kalangan pekerja lokal kepada TKA karena
perbedaan fasilitas dan gaji yang mereka terima.

Seperti diketahui, hasil investigasi Ombudsman Republik Indonesia (ORI) di tujuh provinsi menemukan
bahwa tidak sedikit TKA ternyata bekerja sebagai tenaga kasar dengan bayaran yang tiga kali lipat lebih
tinggi daripada pekerja lokal (Republika, 27 April 2018).

Kedua, berisiko menyebabkan terjadinya proses marginalisasi pencari kerja domestik karena
mempersempit peluang tenaga kerja lokal untuk dapat terserap di berbagai kesempatan kerja yang
tersedia.

Selama ini, sudah bukan rahasia lagi ketika industrialisasi masuk ke sebuah wilayah, maka yang terjadi
biasanya tidak hanya proses infiltrasi dan invasi para pendatang dari luar, tetapi juga proses suksesi
kepemilikan aset dan peluang kerja yang seharusnya disedikan untuk pekerja lokal.

Dengan dalih atau pertimbangan kompetensi TKA dianggap lebih mumpuni, sering terjadi pabrik-pabrik
tertentu lebih memilih mempekerjakan TKA daripada tenaga kerja lokal.

Selain dinilai berpotensi mengganggu aktivitas produksi karena senang demonstrasi atau terlibat dalam
aksi unjuk rasa, keberadaan pekerja lokal dinilai berisiko merongrong kinerja perusahaan. Dalam konteks
seperti ini, oleh sebab itu sebagian perusahaan lebih memilih mempekerjakan TKA daripada pekerja lokal
yang dinilai sering rewel.

Ketiga, risiko menambah panjang daftar antrean pencari kerja di Tanah Air karena kesempatan kerja
yang ada diambil oleh TKA, sekaligus menambah banyak aksi nekat TKI/TKW untuk mengadu nasib
mencari kerja di luar negeri meski tidak melalui jalur yang sah

Selama ini, tidak sedikit penduduk miskin yang nekat mengadu nasib menjadi pekerja migran ilegal,
karena kesulitan untuk mencari lapangan kerja di dalam negeri.

Walaupun menjadi pekerja migran ilegal sangat berisiko mendapatkan perlakuan tidak menusiawi, ketika
tidak banyak pilihan yang tersedia di Tanah Air maka aksi nekat pun terpaksa mereka lakukan.

Keuntungan SDA dikelola warga negara Indonesia


Adanya landasan hukum

Pasal 33 Ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 dimana bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar untuk
kemakmuran rakyat.

Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia

Peningkatan kualitas SDM yang produktif dan upaya pemerataan penyebarannya; Peningkatan kualitas
SDM yang berkemampuan dalam memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai IPTEK yang
berwawasan lingkungan; serta Pengembangan pranata yang meliputi kelembagaan dan peran hukum yang
mendukung upaya peningkatan kualitas SDM.

Peningkatan kapasitas dan kualitas suatu bangsa melalui pembangunan SDM yang unggul merupakan
tugas bersama dalam menciptakan bangsa yang kuat dan negara yang makmur. Melalui SDM yang
unggul, tangguh dan berkualitas baik secara fisik dan mental akan berdampak positif tidak hanya terhadap
peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa, namun juga dalam mendukung pembangunan nasional.

Mewujudkan Indonesia emas 2045

Untuk menghasilkan generasi emas yang berkarakter tentu harus mengetahui apa tuntutan dunia dan apa
yang dibutukan oleh masyarakat. Pada abad modern ini perkembangan ilmu, teknologi dan komunikasi
bergerak sangat cepat. Perkembangan ini menjadi kebutuhan bagi dunia untuk berkembang. Hal ini harus
seiring dengan sikap masyarakat yang terbuka, beretika, dan toleran. Karena perkembangan ini berkaitan
dengan kesehatan, budaya, lingkungan, ekonomi, dan lainnya. Dengan adanya sikap ini masyarakat dapat
mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Salah satu tuntutan dunia abad 21 adalah keahlian dalam teknologi dan layanan yang cepat sehingga dapat
bertahan dlam persaingan industri. Hal lain yang dapat menguntungkan dari mengikuti perkembangan
adalah adanya kemajuan, peningkatan efektifitas, dan efesiensi kerja. Tetapi ada hal negatif dari
mengikuti perkembangan jika tidak bisa dikontrol atau dipilah-pilah yaitu budaya asing yang masuk ke
masyarakat sehingga dapat mengakibatkan ketidak harmonisan masyarakat, keenjangan mayarakat dan
kecemburuan sosial, maka dari itu pendidikan berkarakter sangat dibutuhkan yang diajarkan oleh
pendidik terhadap peserta didik.

Hal hal yang diharapkan tercapai dalam Indonesia emas yaitu:

1. Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


2.Pembangunan EkonomiBerkelanjutan
3. Pemerataan Pembangunan
4. Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan
Sebagaimana dengan Tujuan 4 Pilar Indonesia

1.Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


2.Memajukan kesejahteraan umum
3.Mencerdaskan kehidupan bangsa
4.Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social

Kemakmuran rakyat Indonesia


Karena hasil alam yang mereka kelola akan kembali kepada bangsa Indonesia sendiri. Adapun upaya
untuk kesejahteraan/ kemakmuran masyarakat yaitu:

1.Pengembangan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam.


2.Menciptakan program untuk mewujudkan sebuah desa dengan masyarakat yang sadar tentang
kesehatan, gizi, pola hidup sehat, dan bersih baik jasmani dan rohanis.
3.Menata kehidupan masyarakat yang aman, tertib, taat hukum, dan harmonis.
Memperkuat ketahanan sosial dan budaya masyarakat berdasakan nilai luhur budaya local

Mampu bersaing dengan Negara maju lainnya

Mengapa harus orang Indonesia yang mengelola Sumber Daya Alam (SDA)
di negara mereka sendiri ?

Kepentingan Nasional
SDA adalah aset berharga bagi suatu negara dan dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan politik
yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi negara untuk memiliki kontrol penuh atas SDA mereka
agar dapat memanfaatkannya sebaik mungkin untuk kepentingan nasional mereka.

Pengetahuan Lokal
Orang Indonesia memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan, budaya, dan
kebutuhan lokal. Mereka dapat mengelola SDA dengan mempertimbangkan aspek-aspek ini secara lebih
baik daripada pihak asing yang mungkin tidak memiliki pemahaman yang sama.

Pembangunan Berkelanjutan
Orang Indonesia memiliki kepentingan jangka panjang dalam pengelolaan SDA mereka. Dengan
mengelola SDA secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, mereka dapat memastikan bahwa sumber
daya tersebut tetap tersedia untuk generasi mendatang.
Pemberdayaan Ekonomi
Mengelola SDA secara mandiri dapat memberikan kesempatan bagi orang Indonesia untuk terlibat dalam
industri SDA dan mendapatkan manfaat ekonomi dari eksploitasi SDA mereka sendiri. Hal ini dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada
impor.

Anda mungkin juga menyukai