Anda di halaman 1dari 13

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Emisi Karbon

(Studi empiris pada perusahaan pertambangan yang terdaftar pada BEI tahun
2016-2020)

Aulia Nastiti1), Pancawati Hardiningsih2)


1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi, Universitas Stikubank Semarang
E-mail: aulianastiti99@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengungkapan emisi
karbon. Faktor yang diuji di dalam penelitian ini meliputi Ukuran Perusahaan, Media Exposure,
Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Carbon Emission Disclosure dengan Variabel kontrol tipe
Industri. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2020. Dengan menggunakan teknik purposive
samping, maka dapat dilihat jumlah sampel pada tahun 2016 hingga tahun 2020 sebanyak 64
perusahaan yang dapat dijadikan sebagai objek penelitian. Hasil penelitian ini menujukan bahwa
ukuran, media exposure, dan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Carbon Emission
Disclosure, leverage berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Carbon Emission Disclosure, tipe
industri berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Carbon Emission Disclosure.

Kata kunci: Carbon Emission Disclosure, Ukuran Perusahaan, Media Exposure, Profitabilitas,
dan Leverage.

1. PENDAHULUAN
Salah satu ancaman lingkungan terbesar yang
terjadi yaitu perubahan iklim. Perubahan iklim
yang terjadi disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer yang
mengakibatkan pemanasan global. Sektor
industri menjadi salah satu faktor yang
menimbulkan pemanasan global, karena efek
dari penggunaan bahan bakar fosil, yaitu batu
bara dan minyak bumi (Kementrian
Lingkungan Hidup, 2013).
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi Protokol kyoto merupakan sebuah amandemen
telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 dari United Nation (1998) yang berisikan
°F) selama seratus tahun terakhir. amandemen dengan tujuan untuk mejaga
Intergovernmental Panel on Climate Change konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer agar
(IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar berada pada tingkat yang tidak membahayakan
peningkatan suhu rata-rata global sejak sistem iklim bumi. Menurut Kementrisn
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar Lingkungan Hidup (2013) Indonesia
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon
gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" sebanyak 26% pada tahun 2020, yaitu
melalui efek rumah kaca. Meningkatnya suhu sekitar0,67 Gt.
global diperkirakan akan menyebabkan Irwhantoko (2016) juga menyebutkan bahwa
perubahan-perubahan yang lain seperti komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi
naiknya permukaan air laut, meningkatnya karbon dibuktikan dengan meratfikasi
intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,serta konvensi perubahan iklim melalui Undang-
perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat- Undang No. 6 Tahun 1994 tentang pengesahan
akibat pemanasan global yang lain adalah United Nation Framework Convention On
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya Climate Change (UNFCCC). Pada 28 Juni
gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. 2004 Indonesia juga meratifikasi Protokol
Aktivitas industri menjadi salah satu faktor Kyoto melalui Undang-Undang No. 17 Tahun
meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di 2004 tentang pengesahan Kyoto Protocol to
atmosfer, semakin meningkatkan kesadaran The United Nation Framework Convention on
bahwa pembangunan yang hanya mencapai Climate Change, dalam undang-undang ini,
pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya akan Indonesia sepakat untuk menurunkan gas
mengakibatkan terhambatnya keberlanjutan rumah kaca dalam skala global.
perubahan ekonomi itu sendiri, menurut
Irwhantoko (2016). Menurut Choi et al.
(2013), isu perubahan iklim dianggap sebagai
suatu isu politik dan ekonomik, dimana hal
tersebut menjadi tantangan bagi setiap entitas
bisnis untuk bisa berkontribusi terhadap
pengurangan emisi karbon yang mereka
hasilkan. Irwanthoko (2016) juga menyatakan
bahwa emisi karbon merupakan pelepasan gas-
gas yang mengandung karbon ke lapisan bumi.
Berbagai bentuk dari gas-gas yang
mengandung karbon ini pada protokol kyoto
diantaanya dapat berbentuk karbondioksida
(CO2), metana (CH4), dinitroksida (NO2),
hidrofluorkarbon (HFCS), perfluorokarbon
(PFCS), sulfur hexafluorida (SF6) dan
sebagainya. Aktifitas manusia menjadi
penyebab utama munculnya gas-gas tersebut
terutama pada sektor industri, dimana sektor
industri menggunakan 70% energi fosil dari
total energi yang dikonsumsi seperti batu bara
dan minyak bumi. Penambahan emisi karbon
di atmosfer bumi berasal dari pembakaran
bahan fosil tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi 2. LANDASAN TEORI
pengungkapan emisi karbon yang akan Teori Legitimasi
dibahas pad penelitian ini yaitu ukuran
Teori Ligitimasi merupakan teori yang
perusahaan, media exposure, profitabilitas dan
menjelaskan hubungan antara perusahaan
leverage. Faktor pertama yaitu ukuran
dengan masyarakat. Perusahaan dapat
perusahan yang digunakn karena semakin
mencapai ligitimasi apabila aktivitas
besar ukuran suatu perusahaaan maka akan
perusahaan sesuai dengan batasan dan norma
semakin terlihat dan diamati oleh masyarakat,
yang berlaku di masyarakat. Pada dasarnya,
media, dan organisasi non pemerintahan yang
ligitimasi dapat berubah dengan
membuat tekanan semakin besar dalam
perkembangan waktu dan tempat yang berbeda
melakukan pengungkapan emisi karbon
(Linsblom dalam Choi, et al., 2013).
tersebut daripada perusahaan yang lebih kecil
Legitimasi masyarakat juga merupakan faktor
ukurannya. Media exposure juga berperan
strategis bagi perusahaan dalam hak
penting dalam menginformasikan krpada
mengembangkan perusahaan. Teori legitimasi
publik mengenai kegiatan perusahaan
memfokuskan perusahaan terhadap
termasuk pengungkapan emisi karbon. Dengan
interaksinya dengan masyarakat, sehingga
adanya pengawsan dari media, perusahaan
dalam organisasi mampu menyelaraskan
akan semakin terpcu untuk melakukan
antara nilai-nilai sosial yang melekat pada
pengungkapan terhadap aktivitasnya.
kegiatan dengan norma-norma perilaku yang
Selanjutnya yaitu profitabilitas, semakin tinggi
ada dalam sistem sosial masyarakat dimana
tingkat profitabilitas yng dimiliki perusahaan
organisasi merupakan bagian dari sistem
maka sangat memungkinkan bila sumber daya
tersebut (Mudjianti dan Mulani, 2017).
yang dimiliki juga semakin besar sehingga
menjadikan perusahaan semakin mudah untuk Teori Stakeholder
melakukan kegiatan pengungkapan emisi Menurut Freedman (1984) dalam (Ghozali dan
karbon. Sama halnya denga Leverage, apabila Chairiri, 2007) stakeholder merupakan
semakin tinggi nilai leverage perusahaan maka kelompok atau individu yang dapat
tanggung jawab pada kreditur juga semakin mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
besar yang akan membuat perusahaan pencapaian tujuan perusahaan. Stakeholder
mempertimbkan beberapa hal termasuk terdiri dari pemegang saham, kreditur,
pengungkapan emisi karbon. karyawan, pelanggan, pemasok, kelompok
Berdasarkan pada latar belakang dan kepentingan publik dan badan-badan
fenomena yang terjadi, maka penulis tertarik pemerintah. Semua stakeholder memiliki hak
untuk melakukan penelitian terkait “Pengaruh untuk memperoleh informasi mengenai
Ukuran Perusahaan, Media Exposure, aktivitas perusahaan yang mempengaruhi
Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Carbon mereka. Pada awalnya, hanya pemegang
Emission Disclosure dengan Variabel kontrol saham satu-satunya stakeholder yang erlu
tipe Industri dengan studi kasus perusahaan diakui perusahaan. Hal itu didasarkan pada
manufaktur sub pertambangan yang terdaftar argumen yang diajukan Freedman (1984)
di BEI Tahun 2016-2020”. dalam (ghozali dan Chairiri, 2007) yang
mengemukakan bahwa tujuan utama
perusahaan tersebut adalah untuk kemakmuran
pemiliknya..

3. PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Carbon Emission Disclosure
Ukuran perusahaan digunakan untuk
menentukan besarnya perusahaan dengan total
aktiva. Ukuran perusahaan dibedakan kedalam
tiga kategori, yaitu perusahaan besar,
perusahaan menengah, dan perusahaan kecil.
Besarnya
ukuran perusahaan biasanya menandakan pengaruh signifikan terhadap pengungkapan
jumlah aset yang dimiliki perusahaan juga emisi karbon. Berdasarkan penjelasan tersebut
dalam jumlah yang besar. Perusahaan yang maka dibangun hipotesa sebagai berikut:
memiliki asset dalam jumlah besar H2: Media Exposure Berpengaruh Positif
menandakan bahwa perusahaan tersebut lebih Signifikan Terhadap Carbon Emission
banyak melakukan aktivitas operasionalnya Disclosure.
utnuk menghasilkan keuntungan yang tinggi
sehingga akan cenderung melakukan
pengungkapan emisi karbon. Hal tersebut Pengaruh profitabilitas terhadap Carbon
mengindikasikan bahwa perusahaan besar Emission Disclosure.
seharusnya peduli terhadap lingkungan sekitar Profitabilitas merupakan salah satu indikator
(Melani, 2017). Pada penelitian Desitania dan yang digunakan untuk mengukur kinerja
Yunita (2019) menyatakan bahwa ukuran keuangan. Perusahaan dengan kinerja
perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan keuangan yang baik akan lebih berpotensi
erhadap pengungkapan emisi karbon. mengungkapkan informasi lingkungan
H1= Ukuran Perusahaan berpengaruh (Irwhantoko, 2016). Berdasarkan teori
positif terhadap carbon emission disclosure. legitimasi, masyarakat akan melakukan
tekanan terhadap perusahaan tentang
Pengaruh Media Exposure terhadap kepedulian terhadal lingkungan sekitar
Carbon Emission Disclosure. termasuk pengungkapan emisi karbon yang
Menurut Jannah (2014) media exposure dihasilkan dari kegiatan operasional
merupakan pemanfaatan media yang dilakukan perusahaan. Semakin besarnya kinerja
perusahaan unuk mengkomunikasikan keuangan perusahaan maka perusahaan akan
iformasi dan identitas mengenai kegiatan yang semakin mampu melakukan berbagai upaya
dilakukan perusahaan. Perusahaan memiliki untuk penurunan emisi karbon. Perusahaan
kewajiban moral untuk melakukan dengan profitabilitas tinggi akan lebih mudah
pengungkapan aktivitasnya tidah hanya pada menjawab tekanan dari masyarakat mengenai
aspek keuangan saja tetapi juga pada aspek upaya pengurangan emisi karbon dan dapat
sosial dan lingkungan. meningkatkan nilai perusahaan didalam
Menurut teori stakeholder bagi perusahaan masyarakat dan mendapat legitimasi dari
yang menyadari pentingnya pengungkapan masyarakat. Perusahaan dengan profitabilitas
lingkungan akan memikirkan berbagai cara rendah akan lebih memilih berfokus pada
untuk memberikan informasi kepada para tujuan mereka meningkatkan profitabilitas
stakeholder termasuk melakukan serta peningkatan kinerja sehingga akan
pengungkapan emisi karbon. Dengan membatasi tindakannya dalam upaya
melakukan pengungkapan emisi karbon penurunan dan pelaporan emisi karbon karena
melalui media, masyarakat akan lebih hal tersebut dapat menambah beban
mengetahui aktivitas perusahaan dan operasional.
masyarakat akan lebih mempercayai Pada penelitian Nur Laela dan Krisno (2019)
perusahaan tersebut. menyatakan bahwa profitabilitas memiliki
Menurut teori legitimasi melakukan pengaruh signifikan terhadap pengungkapan
pengungkapan emisi karbon merupakan emisi karbon. Berdasarkan penjelasan tersebut
pengungkapan lingkungan yang harus maka dibangun hipotesa sebagai berikut:
dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan H3: Profitabilitas Berpengaruh Positif
legitimasi dari masyarakat dan para Signifikan Terhadap Carbon Emission
stakeholder. Salah satu media yang dapat Disclosure.
digunakan oleh perusahaan dalam
menyampaikan informasi tentang emisi karbon
melalui media internet. Melalui media intermet Pengaruh Leverage Terhadap Carbon
masyarakat dapat dengan udah mencari Emission Disclosure.
informasi tersebut dan mengetahui aktivitas Leverage yaitu alat ukur yang digunkan untuk
oerusahaan sehingga dapat memberikan nilai menentukan perbandingan antara total hutang
positif untuk perusahaan (Iin Indriasih, 2019). dan total asset perusahaan. Kondis perusahaan
Pada penelitian Suci dan Nur Anisah (2019) bergantung pada kondisi leverage yang
menyatakan bahwa Media Exposure memiliki dialami oleh perusahaan. Jika kondisi leverage
perusahaan semakin besar maka semakin besar 3. Perusahaan yang secara implisit maupun
pula kekuatan kreditor dalam menekan eksplisit mengungkapkan emisi karbon
perusahaan. Menurut Luo et al. (2013), (mencakup minimal satu kebujakan yang
kewajiban yang lebih besar untuk membayar terkait dengan emisi karbon atau
utang dan bunga akan membatasi kemampuan mengungkapkan minimal satu item
perusahaan untuk melakukan kegiatan pengungkapan emisi karbon).
pengurangan emisi karbon dan
pengungkapannya. Operasionalisasi dan pengukuran varibel
Pada teori stakeholder perusahaan dengan a. Carbon Emission Disclosure
tingkat leverage tinggi akan lebih Untuk menentukan kalkulasi indeks Carbon
mempertimbangkan tanggung jawabnya Emission Disclosure: Memberikan skor pada
terhadap para debtholders dibandingkan setiap item pengungkapan dengan skala
membuat laporan terkait pengungkapan emisi diktomi. Skor maksimal yaitu 18, sedangkan
karbon. Biasanya semakin tinggi leverage skor minimal yaitu 0. Setiap item bernilai 1
perusahaan maka semakin tinggi pula sehingga apabila perusahaan mengungkapakan
ekspetasi atau perkiraan para kreditor terhadap semua item informasi pada laporannya maka
kinerja perusahaan tersebut termasuk kinerja skor perusahaan tersebut 18. Skor pada
lingkungannya. masing-masing perusahaan kemudian
H4: Leverage Berpengaruh Positif dijumlahkan seluruhnya dan dibagi dengan
Signifikan Terhadap Carbon Emission jumlah maksimal item yang dapat
Disclosure. diungkapkan dikali 100%. Dengan demikian,
maka formula pengungkapan emisi karbon
4. KERANGKA PENELITIAN yang digunakan pada penelitian Suhardi
(2015) yaitu:

CED = (∑ di/M)×100

b. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menunjukkan besar
kecilnya suatu perusahaan dilihat dari total
aset maupun total penjualan. Pada penelitian
ini ukuran perusahaan diukur dengan
logaritma natural dari total aset.
Digunakannya logaritma natural pada
penelitian ini untuk mengurangi fluktuasi data
tanpaa mengurangi nilai asal. Pada penelitian
Harahap (2016) variabel ukuran perusahaan
5. METODE PENELITIAN dirumuskan sebagai berikut:
Populasi dan Sampel
Ukuran Perusahaan = Log N (Total
Populasi dalam penelitan ini adalah
Asset)
perusahaan manufaktur sub pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2015-2019. Teknik pengambilan sampel c. Media Exposure
dengan metode purposive sampling. Kriteria Media sangat berfungsi untuk mengontrol
sampel yang akan digunakan sebagai berikut: suatu kegiatan perusahaan termasuk pada
1. Perusahaan manufaktur sub pertambangan pengungkapan emisi karbon. Perusahaan harus
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sangat mempertimbangkan mengenai
(BEI) Tahun 2016-2020 keberadaan media tersebut karena jika terdapat
2. Perusahaan manufaktur sub pertambangan suatu isu negatif mengenai perusahaan tersebut
yang menerbitkan laporan tahunan (annual maka masyarakat mungkin akan mengecam
report) dan Sustainbility Report secara aktivitas perusahaan dan menurunkan nilai
lengkap dan tidak berturut-turut untuk perusahaan. Pada penelitian Putri (2016)
tahun 2016-2020. media exposure diukur dengan menggunakan
variabel dummy dimana nilai 1 untuk
perusahaan yang lebih banyak
mengungkapkan informasi yang berkaitan
dengan emisi karbon melalui website milik f. Tipe Industri
perusahaan atau media lain, sedangkan Tipe industri yaitu mengelompokkan industri-
memberikan nilai 0 untuk perusahaan yang industri yang dibagi menjadi dua kelompok
tidak mengungkapkan emisi karbon pada yaitu kategori industri non insensif dalam
website perusahaan atau media lainnya. mengahasilakn karbon dan industri yang
insensif dalam menghasilkan emisi karbon.
d. Profitabilitas Industri yang digolongkan insensif emisi
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan karbon yaitu energi, transportasi, material, dan
laba melalui semua kegiatan operasional utilitas. Sedangkan industri non insensif emisi
perusahaan yang ada disebut profitabilitas. karbon yaitu selain energi, transportasi,
Semakin tinggi profitabilitas perusahaan material, dan utilitas. Tipe industri ini diukur
makaa semakin tinggi pula tingkat efisiensi menggunakan variabel dummy yaitu industri
perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk yang termasuk kelompok insensif dalam
memperoleh laba. Indikator yang digunakan menghasilkan emisi karbon diberi angka 1
untuk mengukur tingkat profitabilitas pada sedangkan industri non insensif diberi akangka
penelitian ini yaitu Return on Assets (ROA). 0 (Suhardi, 2015).
ROA merupakan analisa keuangan yang
menggambarkan kemampuan perusahaan 6. HASIL ANALISIS DATA
dalam memperoleh laba atas total asset yang Populasi dalam penelitian ini adalah
dimilikinya. Pada penelitian Harahap (2016) perusahaan manufaktur sub pertambangan
ROA diukur dengan perhitungan sebagai yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
berikut: tahun 2016-2020. Dengan menggunakan
Lababersih teknik purposive samping, maka dapat dilihat
ROA = jumlah sampel pada tahun 2016 hingga tahun
Rata−rata total asset
2020 sebanyak 64 perusahaan yang dapat
dijadikan sebagai objek penelitian dan sesuai
e. Leverage dengan kriteria sampel.
Perbandingan antara total hutang dengan total
Statistik deskriptif
aset atau modal yang dimiliki perusahaan
disebut juga leverage. Pada penelitian Harahap Statistik deskriptif memberikan gambaran atau
(2016) leverage diukur dengan: deskripsi suatu data dalam penelitian yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), median,
Utang maksimum, minimum dan standar deviasi dari
Leverage = masing-masing variabel penelitian
Asset
(Ghozali,2018).

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Ukuran 64 22,39 32,06 28,2434 3,39677
Media 64 ,00 1,00 ,9844 ,12500
Profitabilitas 64 -,21 ,21 ,0419 ,06417
Leverage 64 -2,11 11,91 1,4566 1,92587
CED 64 6,00 16,00 11,7656 2,18757
Tipe 64 ,00 1,00 ,9688 ,17537
Valid N (listwise) 64
Berdasarkan hasil olah statistik deskriptif pada Variabel tipe industri mempunyai nilai
tabel 4.2 diaas maka dapat ditunjukan bahwa minimum sebesar 0,00 terjadi pada perusahaan
variabel ukuran perusahaaan menunjukan nilai non-manufaktur sedangkaan nilai maksimum
minimum sebesar 22,39 pada perusahaan sebesar 1,00 terjadi pada perusahaan
Elnusa Tbk. Nilai maksimum sebesar 32,06 manufaktur. Nilai rata-rata 0,968 lebih besar
terjadi di perusahaan Aneka Tambang Tbk. dari Nilai standar deviasi sebesar 0,175 dengan
Nilai rata-rata sebesar 28,243 lebih tinggi dari demikian dapat diartikan bahwa penyebaran
nilai standar deviasi yaitu 3,396 dengan data tipe industri terdistribusi merata, artinya
demikian dapat diartikan bahwa penyebaran tidak terdapat perbedaan yang tinggi data satu
data ukuran perusahaan terdistribusi merata, dengan data yang lainnya.
artinya tidak terdapat perbedaan yang tinggi
data satu dengan data yang lainnya. Uji Normalitas
Variabel media mempunyai nilai minimum Salah satu cara untuk megetahui apakah data
sebesar 0,00 terjadi pada perusahaan tersebut terdistribusi secara normal atau tidak
manufaktur sub sektor pertambangan yaitu dengan uji statistik non parametrik
sedangkan nilai maksimum sebesar 1,00 pada Kolmogorov Smirnov. Data terdistribusi
perusahaan sub sektor pertambangan nilai rata- normal apabila hasil Kolmogorov Smirnov
rata 0,984 lebih besar dari nilai standar deviasi menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05
sebesar 0,125 dapat menunjukan bahwa (Ghozali, 2018).
penyebaran data media terdistribusi merata,
artinya tidak terdapat perbedaan yang tinggi
data satu dengan data yang lainnya.
Variabel profitabilitas mempunyai nilai
minimum sebesar -0,21 terjadi pada
perusahaan Delta Dunia Mkmur Tbk.
sedangkan nilai maksimum sebesar 0,21
terjadi pada perusahaan Bukit Asam Tbk. Nilai
rata-rata 0,419 lebih kecil dari Nilai standar
deviasi 0,064 dapat menunjukan bahwa
penyebaran data profitabilitas terdistribusi Bahwa uji normalitas yang dilakukan
tidak merata, artinya terdapat perbedaan yang
menggunakan Kolmogrov-Smirnov dengan
tinggi antara data satu dengan data lainya.
Variabel leverage mempunyai nilai minimum tingkat signifikansi sebesar 0,180 menunjukan
sebesar -2,11 terjadi pada perusahaan Bumi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
Resources Minerls Tbk. Sedangkaan nilai disimpulkan bahwa semua data tersebut
maksimum sebesar 11,91 terjadi pada berdistribusi secara normal.
perusahaan Medco Energi Internasional Tbk.
Nilai rata-rata 1,456 lebih kecil dari Nilai Uji Multikolinearitas
standar deviasi 1,925 dengan demikian bahwa
Menurut Ghozali (2018) Uji Multikolinearitas
penyebaran data leverage terdistribusi tidak
merata, artinya terdapat perbedaan yang tinggi bertujuan untuk menguji apakah didalam
antara data satu dengan data lainya. model regresi yang memiliki bentuk korelasi
Variabel carbon emission disclosure yang tinggi atau sempurna diantara variabel
mempunyai nilai minimum sebesar 6,00 terjadi bebas. Untuk melihat ada atau tidaknya
pada perusahaan Elnusa Tbk sedangkan nilai korelasi antar variabel bebas dalam penelitian
maksimum sebesar 16,00 pada perusahaan ini dapat dilihat dengan melihat nilai tolerance
Bumi Resources Minerls Tbk nilai rata-rata
11,765 lebih besar dari nilai standar deviasi dan VIF (Variance Inflation Factor).
sebesar 2,187 dapat menunjukan bahwa
penyebaran data carbon emission disclosure
terdistribusi merata, artinya tidak terdapat
perbedaan yang tinggi data satu dengan data
yang lainnya.
Bahwa nilai dari tolerance dari setiap variabel
bebas (independen) yang digunakan diatas bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki
0,10 dan nilai VIF dibawah 10, sehingga dapat nilai signifikansi sebesar 0,018, variabel media
disimpulkan bahwa setiap variabel independen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,196,
dalam penelitian ini tidak terjadi variabel profitabilitas memiliki nilai
multikolinearitas. signifikansi sebesar 0,226, variabel leverage
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,303, dan
Uji Autokorelasi variabel tipe industri memiliki nilai
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui signifikansi sebesar 0,390. Berdasarkan hasil
apakah dalam model linear terdapat korelasi uji glejser, tidak ada satupun variable
antara kesalahan pada periode t dengan independen yang signifikan mempengaruhi
kesalahan pengganggu pada periode t-1 variabel dependen. Hal ini terlihat dari
(sebelumnya). Uji autokorelasi yang probabilitas signifikansinya yaitu dengan
digunakan dalam penelitian ini adalah uji tingkat kepercayaan diatas 5%. Maka, dapat
Durbin Watson. Dalam model regresi tidak disimpulkan bahwa model regresi tidak
terjadi autokorelasi apabila nilai du < d < 4-du. mengandung adanya heterokedestisitas.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)


Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen atau bebas
yang dimaksudkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen / terikat (Ghozali, 2018).
Hasil uji F sebagai berikut:
Berdasarkan dari perhitungan tersebut, nilai
durbin watson yang dihasilkan sebesar 1,797
lebih besar dari nilai du 1,767 dan kurang dari
4 – du (1,767 < 1,797 < 2,233). Sehingga dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat masalah autokorelasi pada model
regresi dalam penelitian ini.

Uji Heteroskedastisitas bahwa variabel independen mempunyai


Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji pengaruh yang signifikan terhadap variabel
apakah dalam model regresi terjadi dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
ketidaksamaan variance dari residual suatu uji anova atau F test didapatkan nilai F hitung
pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk sebesar 257,376 dan nilai signifikansi sebesar
mengetahui ada atau tidaknya gejala 0,000 < 0,05. Hal ini membuktikan bahwa
heterokestisitas dalam penelitian ini variabel dependen carbon emission disclosure
menggunakan Uji Glejser. dapat dijelaskan oleh variabel independen
yaitu ukuran perusahaan, media exposure,
profitabilitas, leverage. Dan tipe industri
sebagai variabel kontrol adalah model yang dinyatakan bahwa hipotesis (H1) diterima.
layak atau fit. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
variabel ukuran perusahaan berpengaruh
Koefisien Determinasi positif signikan terhadap carbon emission
Pengujian statistik koefisien determinasi (R2) disclosure (CED).
digunakan untuk mengukur seberapa jauh 2) Pengaruh media terhadap carbon emission
kemampuam model dalam menerangkan disclosure (CED) berdasarkan tabel 4.10
variasi variabel dependen (Ghozali, 2018). diatas, dapat diketahui bahwa pengujian
Dapat dilihat bahwa hasil uji koefisien secara parsial media berpengaruh positif
determinasi (R2) sebagai berikut: signifikan terhadap carbon emission
disclosure (CED), hal ini dibuktikan
dengan nilai koefisien b 0,913, dimana nilai
signifikansi 0,047 < 0,05, sehingga dapat
dinyatakan bahwa hipotesis (H2) diterima.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
variabel media berpengaruh positif signikan
terhadap carbon emission disclosure
(CED).
3) Pengaruh profitabilitas terhadap carbon
nilai koefisien dterminasi ditunjukkan oleh emission disclosure (CED) berdasarkan
nilai Adjusted R Square sebesar 0,944. Hal ini tabel 4.10 diatas, dapat diketahui bahwa
berarti bahwa sebesar 94,4% variabel pengujian secara parsial profitabilitas
dependen carbon emission disclosure dapat berpengaruh positif signifikan terhadap
dijelaskan oleh variabel independen yaitu carbon emission disclosure (CED), hal ini
ukuran perusahaan, media exposure, dibuktikan dengan nilai koefisien b 11,229,
profitabilitas, leverage. Dan tipe industri dimana nilai signifikansi 0,000 < 0,05,
sebagai variabel kontrol. Sedangkan sisanya sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis
yaitu 5,6% dipengaruhi oleh variabel-variabel (H3) diterima. Dari uraian diatas dapat
lain diluar model penelitian. disimpulkan bahwa variabel profitabilitas
berpengaruh positif signikan terhadap
Pengujian Hipotesis carbon emission disclosure (CED).
4) Pengaruh leverage terhadap carbon
emission disclosure (CED) berdasarkan
tabel 4.10 diatas, dapat diketahui bahwa
pengujian secara parsial leverage
berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap carbon emission disclosure
(CED), hal ini dibuktikan dengan nilai
koefisien b 0,035, dimana nilai signifikansi
0,0613 > 0,05, sehingga dapat dinyatakan
bahwa hipotesis (H4) ditolak. Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa variabel
profitabilitas berpengaruh positif tidak
Berdasarkan Berdasarkan hasil olahan data signikan terhadap carbon emission
pada Tabel 4.10 diatas maka dapat disclosure (CED).
diinterpretasikan sebagai berikut: 5) Pengaruh tipe industri terhadap carbon
1) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap emission disclosure (CED) berdasarkan
carbon emission disclosure (CED) tabel 4.10 diatas, dapat diketahui bahwa
berdasarkan tabel 4.10 diatas, dapat pengujian secara parsial tipe industri
diketahui bahwa pengujian secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap carbon emission disclosure
signifikan terhadap carbon emission (CED), hal ini dibuktikan dengan nilai
disclosure (CED), hal ini dibuktikan koefisien b -0,228, dimana nilai
dengan nilai koefisien b 0,444, dimana nilai signifikansi 0,542 > 0,05, sehingga dari
signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga dapat uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
variabel tipe industri berpengaruh negatif (2019), Karsono, & Attika (2019), Irwhantoko,
tidak signikan terhadap carbon emission & Basuki (2016) yang membuktikan bahwa
disclosure (CED). ukuran perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap carbon emission
7. PEMBAHASAN disclosure (CED).
Pembahasan dalam penelitian iniVditujukan 2) Pengaruh Media Exposure terhadap
untuk menjelaskan hasil penelitian sesuai pengungkapan emisi karbon
dengan tujuan penelitian. Hasil pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
lebih lanjut akan diuraikan dalam poin-poin media berpengaruh positif signifikan terhadap
berikut ini: carbon emission disclosure (CED). Hal ini
1) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap berarti bahwa dengan adanya media akan
carbon emission disclosure memberikan motivasi pada perusahaan untuk
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa melakukan pengungkapan emisi karbon dalam
ukuran perusahaan berpengaruh positif laporan tahunannya. Tapi pengungkapan emisi
signifikan terhadap carbon emission karbon yang dilakukan perusahaan masih
disclosure (CED), hal ini dapat dijelaskan sebatas sukarela dan tidak diungkapkan secara
Perusahaan besar memiliki tekanan yang lebih detail serta masih belum melakukan
besar dari masalah lingkungan sehingga pengungkapan sesuai dengan indeks
cenderung untuk meningkatkan respon pengungkapan emisi karbon dari Choi et al
terhadap lingkungan. Perusahaan besar lebih (2013). Ini dimungkinkan karena kurangnya
didorong untuk memberikan pengungkapan kepedulian perusahaan terkait dengan peranan
sukarela yang berkualitas untuk mendapatkan media terkait secara langsung dengan tingkat
legitimasi. Perusahaan yang besar diharapkan pengungkapan emisi karbon, karena adanya
dapat memberikan lebih banyak pengungkapan kekhawatiran yang berlebihan terkait
karbon sukarela. Bahwa perusahaan yang lebih pengawasan lingkungan perusahaan apabila
besar memungkinkan perusahaan memiliki aktivitas perusahaan yang berhubungan
sumber daya yang cukup untuk membayar dengan emisi karbon dipaparkan secara
biaya produksi informasi (mengumpulkan dan terbuka pada media. Dimana hal tersebut
menghasilkan informasi) bagi pengguna cenderung memunculkan stigma negative dari
laporan tahunan. opini-opini masyarakat terhadap perusahaan
Berkaitan dengan teori legitimasi masyarakat apabila diketahui pengendaliannya tidak
akan memberikan tekanan yang besar kepada berjalan optimal. Perusahaan memiliki
perusahaan yang berskala besar ketika terdapat kekhawatiran akan paparan media mengenai
aktivitas perusahaan yang dapat berdampak aktivitas perusahaan. Oleh karena itu
langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan melakukan pengungkapan emisi
lingkungan yang tidak sesuai dengan norma karbon dilakukan secara sukarela. Maka untuk
yang telah ditetapkan. Untuk itu perusahaan mendapatkan legitimasi dan kepercayaan dari
harus merespon atas tekanan masyarakat stakeholder perusahaan memilih untuk
tersebut dengan melakukan pengungkapan memberi informasi mengenai emisi karbon
terkait aktivitasnya tidak terkecuali aktivitas melalui annual report, suistainable report,
mengenai emisi karbon. Perusahaan yang website perusahaan, media cetak maupun
berukuran lebih besar yang memiliki sumber media online.
daya yang besar akan lebih berpotensi untuk Penelitian ini sejalan dengan penelitian Suci,
menyediakan pengungkapan emisi karbon & Anisah (2019), Kurniawati, Sarwenda
dibandingkan dengan perusahaan yang Biduri (2018), menunjukan bahwa media
berukuran kecil berpengaruh positif signifikan terhadap
Penelitian ini sejalan dengan penelitian carbon emission disclosure (CED). Namun,
Desianti, & Khrisna (2019), Sari, Dkk (2019), hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
Endang, (2018), Kurniawati, Sarwenda Biduri penelitian Endang, (2018), Bayu, (2017), Putri,
(2018) menunjukan bahwa ukuran perusahaan (2016) yang menunjukan bahwa media tidak
berpengaruh positif signifikan terhadap berpengaruh signifikan terhadap carbon
carbon emission disclosure (CED). Namun, emission disclosure (CED).
hasil penelitian ini tidak sejalan dengan 3) Pengaruh profitabilitas terhadap
penelitian Suci, & Anisah (2019), Windi, dkk pengungkapan emisi karbon
Berdasarkan hasil penelitian bahwa Berdasarkan hasil penelitian bahwa leverage
profitabilitas berpengaruh positif signifikan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
terhadap carbon emission disclosure (CED). carbon emission disclosure (CED).
Hal ini berarti perusahaan dengan kemampuan Perusahaan dengan leverage besar maupun
yang lebih baik dalam memanfaatkan aset kecil akan lebih berhati-hati untuk melakukan
guna mendapat keuntungan secara finansial pengungkapan sukarelanya karbon karena hal
akan melakukan pengungkapan emisi karbon. tersebut dapat menyebabkan meningkatnya
Berdasarkan pada kemampuan yang memadai biaya operasional bagi perusahaan. Dengan
secara finansial, perusahaan yang memiliki peningkatan biaya operasional bisa
profitabilitas yang tinggi lebih leluasa dalam menyebabkan beban keuangan perusahaan
melakukan berbagai jenis pengungkapan yang semakin besar (buruk) pula. Perusahaan akan
dilakukan secara sukarela bila dibandingkan memilih menggunakan sumber daya yang
dengan perusahaan dengan profitabilitas yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan
rendah. Selanjutya perusahaan dengan operasional perusahaan daripada melakukan
profitabilitas yang tinggi cenderung untuk pengungkapan sukarelanya.
mengungkapkan kabar baik kepada pasar Penelitian ini sejalan dengan Rachmad, Dkk
finansial. Kabar baik ini dapat berupa (2020), Suci, & Anisah (2019), Windi, dkk
pengungkapan wajib (mandatory disclosure) (2019), Endang, (2018), menunjukan bahwa
maupun pengungkapan sukarela (voluntary leverage berpengaruh positif tidak signifikan
disclosure) seperti pengungkapan emisi terhadap carbon emission disclosure (CED).
karbon. Sementara untuk perusahaan dengan Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan
profitabilitas rendah memilih untuk lebih dengan penelitian Sari, Dkk (2019), yang
fokus pada hal-hal produktif seperti menunjukan bahwa leverage berpengaruh
meningkatkan laba perusahaan dan efisiensi signifikan terhadap carbon emission
dibandingkan membuat pengungkapan sosial disclosure (CED).
lingkungan karena dapat menambah beban
operasional perusahaan.
Berdasarkan teori legitimasi dan stakeholder 8. KESIMPULAN
terdapat indikasi yang kuat apabila Berdasarkan hasil analisis data dan
profitabilitas suatu perusahaan berkaitan erat pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
dengan keefektifan suatu manajemen suatu diambil kesimpulan bahwa:
perusahaan dalam hal untuk mengatur 1. Ukuran perusahaan berpengaruh positif
keuntungan yang dihasilkan perusahaan. signifikan terhadap carbon emission
Perusahaan yang memiliki tingkat laba yang disclosure (CED).
tinggi akan lebih mudah dalam menarik minat 2. Media berpengaruh positif signifikan
para stakehodernya dalam hal ini investor terhadap carbon emission disclosure
untuk mendapatkan pendanaan bagi (CED).
perusahaan. Sehingga perusahaan akan 3. Profitabilitas berpengaruh positif signifikan
berusaha dalam memberikan informasi yang terhadap carbon emission disclosure
lebih baik dan lengkap kepada investor dan (CED).
masyarakat untuk memperoleh legitimasi. 4. Leverage berpengaruh positif tidak
Penelitian ini sejalan dengan Erika, dkk signifikan terhadap carbon emission
(2019), Kurniawati, Sarwenda Biduri (2018), disclosure (CED).
menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh 5. Tipe industri berpengaruh negatif tidak
positif signifikan terhadap carbon emission signifikan terhadap carbon emission
disclosure (CED). Namun, hasil penelitian ini disclosure (CED).
tidak sejalan dengan penelitian Suci, & Anisah Keterbatasan Penelitian
(2019), Karsono, & Attika (2019), Desianti, & Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
Khrisna (2019), Sari, Dkk (2019), Endang, masih terdapat beberapa keterbatasan dalam
(2018), Putri, (2016) yang menunjukan bahwa penelitian diantaranya:
profitabilitas tidak berpengaruh signifikan 1. Penelitian ini hanya mengambil sampel
terhadap carbon emission disclosure (CED). pada manufaktur subsektor pertambangan
4) Pengaruh Leverage Terhadap Carbon yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Emission Disclosure (BEI) pada tahun 2016-2020.
Kemungkinan akan diperoleh hasil yang
berbeda jika dilakukan penelitian dengan Terhadap Luas Pengungkapan Laporan
sampel pada perusahaan yang berbeda Keuangan (studi Empiris pada
dengan tahun yang berbeda. Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
2. Penilaian carbon emission disclosure di Bursa Efek Indonesia). Jurnal
(CED) dapat bersifat subjektif oleh peneliti, Akuntansi Dan Keuangan Indonesia,
sehingga dapat terjadi perbedaan skor vol.4 no., 1–12.
carbon emission disclosure (CED) antara http://ejournal.unp.ac.id/students/index.
peneliti satu dengan peneliti lainya. php/akt/article/view/65

Saran Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis


Berdasarkan hasil penelitian serta hal- Multivariete Dengan Program IBM
hal yang terkait dengan keterbatasan dalam SPSS 25. Semarang: Badan Penerbit
penelitian ini, maka diharapkan pada Universitas Diponegoro.
penelitian berikutnya penggunaan objek
penelitian lebih meluas dengan menggunakan Fatkhudin, M. I. (2017). Pengaruh Leverage,
seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
di BEI untuk mendapatkan hasil yang lebih Kinerja Lingkungan, dan Kepemilikan
maksimal. Manajerial Terhadap Pengungkapan
menambahkan variabel yang dapat Emisi Karbon. Skripsi Fakultas
menjelaskan pengaruhnya terhadap Ekonomi Universitas Negeri Semarang,
pengungkapan emisi karbon pada perusahaan 1–125.
di Indonesia seperti tingkat emisi karbon,
kualitas corporate governance, dan lain Irwhantoko, I., & Basuki, B. (2016). Carbon
sebagainya Emission Disclosure: Studi pada
Perusahaan Manufaktur Indonesia.
Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 18(2).
https://doi.org/10.9744/jak.18.2.92-104
9. DAFTAR PUSTAKA
Amaliyah, I., & Solikhah, B. (2019). Pengaruh Kurniawati, & Biduri, S. (2018). Apakah
Kinerja Lingkungan dan Karakteristik ukuran perusahaan, media exposure, dan
Corporate Governance Terhadap profitability berpengaruh terhadap
Pengungkapan Emisi Karbon. Journal carbon emission disclosure? Seminar
of Economic, Management, Accounting Nasional Dan The 5th Call for Syariah
and Technology, 2(2), 129–141. Paper, 2460–0784.
https://doi.org/10.32500/jematech.v2i2.
720

Anisa, W., Andresto, R., & Widyastuti, S. Mujiani, S., Juardi, J., & Fauziah, F. (2019).
(2020). Determinan pengungkapan Determinan Carbon Emission
emisi karbon di Indonesia. 1106–1121. Disclosure Pada Perusahaan Bumn
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Apriliana, E. (2019). Pengaruh Tipe Industri, Periode 2013-2017. JIAFE (Jurnal
Kinerja Lingkungan, Dan Profitabilitas Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi),
Terhadap Carbon Emission Disclosure. 5(1), 53–64.
Widyakala Journal, 6(1), 84. https://doi.org/10.34204/jiafe.v5i1.1542
https://doi.org/10.36262/widyakala.v6i1
.149 Ninggolan, E. P., Pangayow, B., & Wijaya, A.
(November 2018). PENGARUH TIPE
Cahya, B. T. (2016). carbon emission INDUSTRI, PROFITABILITAS,
disclosure : ditinjau dari Media MEDIA EXPOSURE, UKURAN
exposure, kinerja lingkungan dan PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE
karakteristik perusahaan. ,‫עלון הנוטע‬ TERHADAP CARBON EMISSION
66(May), 37–39. DISCLOSURE (Studi Empiris Pada
Perusahaan Non Industri Jasa Yang
Daniel, N. U. (2013). Pengaruh Ukuran Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Perusahaan, Leverage dan Likuiditas Tahun 2014-2016). Jurusan Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pengaruh Profitabilitas, dan Ukuran
Universitas Cenderawasih Volume 13, , Perusahaan Terhadap Pengungkpaan
41–55. Tangging Jawab Sosial pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Pranasyahputra, R. H., Elen, T., & Dewi, K. S. Efek Indonesia. Jurnal Maneksi, 8(2),
(2020). Pengaruh Leverage, Kompetisi, 223–229.
Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap
Carbon Emission Disclosure. Jurnal
Akuntansi Trisakti, 7(1), 75–88.
https://doi.org/Doi :
http://dx.doi.org/10.25105/jat.v7i1.6168

Pratama, Y. M. (2021). Analisis Determinan


Pengungkapan Emisi Karbon Di
Indonesia. 33(2), 120–137.

Pratiwi, D. N. (2018). Implementasi Carbon


Emission Disclosure di Indonesia.
Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis,
13(2), 101–112.
https://doi.org/10.24843/JIAB.2018.v13.
i02.p04

Pratiwi, P. C., & Sari, V. F. (2018). Pengaruh


Tipe Industri, Media Exposure dan
Profitabilitas terhadap Carbon Emission
Disclosure. Wahana Riset Akuntansi,
4(2), 829–844. www.idx.co.id

Rahmanita, S. A. (2019). Accounting Carbon :


Pengaruh Carbon Emission Disclosure
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan.

Saptiwi, N. T. ( September 2019).


Pengungkapan Emisi Karbon: Menguji
Peranan Tipe Industri, Kinerja
Lingkungan, Karakteristik Perusahaan
dan Komite Audit. Jurnal Akuntansi
Bisnis, Vol. 17, No. 2, , ISSN 1412-775.

Septriyawati, S., & Anisah, N. (2019).


Pengaruh Media Exposure, Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage
Terhadap Pengungkapan Emisi Karbon
pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2018. SNEB : Seminar
Nasional Ekonomi Dan Bisnis
Dewantara, 1(01), 103–114.
https://ejournal.stiedewantara.ac.id/inde
x.php/SNEB/issue/view/46

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian


Kombinasi (mixed Methods). In
Alfabet.

Tampubolon, E. G., & Siregar, D. A. (2019).

Anda mungkin juga menyukai