(Studi empiris pada perusahaan pertambangan yang terdaftar pada BEI tahun
2016-2020)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengungkapan emisi
karbon. Faktor yang diuji di dalam penelitian ini meliputi Ukuran Perusahaan, Media Exposure,
Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Carbon Emission Disclosure dengan Variabel kontrol tipe
Industri. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2020. Dengan menggunakan teknik purposive
samping, maka dapat dilihat jumlah sampel pada tahun 2016 hingga tahun 2020 sebanyak 64
perusahaan yang dapat dijadikan sebagai objek penelitian. Hasil penelitian ini menujukan bahwa
ukuran, media exposure, dan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Carbon Emission
Disclosure, leverage berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Carbon Emission Disclosure, tipe
industri berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Carbon Emission Disclosure.
Kata kunci: Carbon Emission Disclosure, Ukuran Perusahaan, Media Exposure, Profitabilitas,
dan Leverage.
1. PENDAHULUAN
Salah satu ancaman lingkungan terbesar yang
terjadi yaitu perubahan iklim. Perubahan iklim
yang terjadi disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer yang
mengakibatkan pemanasan global. Sektor
industri menjadi salah satu faktor yang
menimbulkan pemanasan global, karena efek
dari penggunaan bahan bakar fosil, yaitu batu
bara dan minyak bumi (Kementrian
Lingkungan Hidup, 2013).
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi Protokol kyoto merupakan sebuah amandemen
telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 dari United Nation (1998) yang berisikan
°F) selama seratus tahun terakhir. amandemen dengan tujuan untuk mejaga
Intergovernmental Panel on Climate Change konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer agar
(IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar berada pada tingkat yang tidak membahayakan
peningkatan suhu rata-rata global sejak sistem iklim bumi. Menurut Kementrisn
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar Lingkungan Hidup (2013) Indonesia
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon
gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" sebanyak 26% pada tahun 2020, yaitu
melalui efek rumah kaca. Meningkatnya suhu sekitar0,67 Gt.
global diperkirakan akan menyebabkan Irwhantoko (2016) juga menyebutkan bahwa
perubahan-perubahan yang lain seperti komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi
naiknya permukaan air laut, meningkatnya karbon dibuktikan dengan meratfikasi
intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,serta konvensi perubahan iklim melalui Undang-
perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat- Undang No. 6 Tahun 1994 tentang pengesahan
akibat pemanasan global yang lain adalah United Nation Framework Convention On
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya Climate Change (UNFCCC). Pada 28 Juni
gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. 2004 Indonesia juga meratifikasi Protokol
Aktivitas industri menjadi salah satu faktor Kyoto melalui Undang-Undang No. 17 Tahun
meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di 2004 tentang pengesahan Kyoto Protocol to
atmosfer, semakin meningkatkan kesadaran The United Nation Framework Convention on
bahwa pembangunan yang hanya mencapai Climate Change, dalam undang-undang ini,
pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya akan Indonesia sepakat untuk menurunkan gas
mengakibatkan terhambatnya keberlanjutan rumah kaca dalam skala global.
perubahan ekonomi itu sendiri, menurut
Irwhantoko (2016). Menurut Choi et al.
(2013), isu perubahan iklim dianggap sebagai
suatu isu politik dan ekonomik, dimana hal
tersebut menjadi tantangan bagi setiap entitas
bisnis untuk bisa berkontribusi terhadap
pengurangan emisi karbon yang mereka
hasilkan. Irwanthoko (2016) juga menyatakan
bahwa emisi karbon merupakan pelepasan gas-
gas yang mengandung karbon ke lapisan bumi.
Berbagai bentuk dari gas-gas yang
mengandung karbon ini pada protokol kyoto
diantaanya dapat berbentuk karbondioksida
(CO2), metana (CH4), dinitroksida (NO2),
hidrofluorkarbon (HFCS), perfluorokarbon
(PFCS), sulfur hexafluorida (SF6) dan
sebagainya. Aktifitas manusia menjadi
penyebab utama munculnya gas-gas tersebut
terutama pada sektor industri, dimana sektor
industri menggunakan 70% energi fosil dari
total energi yang dikonsumsi seperti batu bara
dan minyak bumi. Penambahan emisi karbon
di atmosfer bumi berasal dari pembakaran
bahan fosil tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi 2. LANDASAN TEORI
pengungkapan emisi karbon yang akan Teori Legitimasi
dibahas pad penelitian ini yaitu ukuran
Teori Ligitimasi merupakan teori yang
perusahaan, media exposure, profitabilitas dan
menjelaskan hubungan antara perusahaan
leverage. Faktor pertama yaitu ukuran
dengan masyarakat. Perusahaan dapat
perusahan yang digunakn karena semakin
mencapai ligitimasi apabila aktivitas
besar ukuran suatu perusahaaan maka akan
perusahaan sesuai dengan batasan dan norma
semakin terlihat dan diamati oleh masyarakat,
yang berlaku di masyarakat. Pada dasarnya,
media, dan organisasi non pemerintahan yang
ligitimasi dapat berubah dengan
membuat tekanan semakin besar dalam
perkembangan waktu dan tempat yang berbeda
melakukan pengungkapan emisi karbon
(Linsblom dalam Choi, et al., 2013).
tersebut daripada perusahaan yang lebih kecil
Legitimasi masyarakat juga merupakan faktor
ukurannya. Media exposure juga berperan
strategis bagi perusahaan dalam hak
penting dalam menginformasikan krpada
mengembangkan perusahaan. Teori legitimasi
publik mengenai kegiatan perusahaan
memfokuskan perusahaan terhadap
termasuk pengungkapan emisi karbon. Dengan
interaksinya dengan masyarakat, sehingga
adanya pengawsan dari media, perusahaan
dalam organisasi mampu menyelaraskan
akan semakin terpcu untuk melakukan
antara nilai-nilai sosial yang melekat pada
pengungkapan terhadap aktivitasnya.
kegiatan dengan norma-norma perilaku yang
Selanjutnya yaitu profitabilitas, semakin tinggi
ada dalam sistem sosial masyarakat dimana
tingkat profitabilitas yng dimiliki perusahaan
organisasi merupakan bagian dari sistem
maka sangat memungkinkan bila sumber daya
tersebut (Mudjianti dan Mulani, 2017).
yang dimiliki juga semakin besar sehingga
menjadikan perusahaan semakin mudah untuk Teori Stakeholder
melakukan kegiatan pengungkapan emisi Menurut Freedman (1984) dalam (Ghozali dan
karbon. Sama halnya denga Leverage, apabila Chairiri, 2007) stakeholder merupakan
semakin tinggi nilai leverage perusahaan maka kelompok atau individu yang dapat
tanggung jawab pada kreditur juga semakin mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
besar yang akan membuat perusahaan pencapaian tujuan perusahaan. Stakeholder
mempertimbkan beberapa hal termasuk terdiri dari pemegang saham, kreditur,
pengungkapan emisi karbon. karyawan, pelanggan, pemasok, kelompok
Berdasarkan pada latar belakang dan kepentingan publik dan badan-badan
fenomena yang terjadi, maka penulis tertarik pemerintah. Semua stakeholder memiliki hak
untuk melakukan penelitian terkait “Pengaruh untuk memperoleh informasi mengenai
Ukuran Perusahaan, Media Exposure, aktivitas perusahaan yang mempengaruhi
Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Carbon mereka. Pada awalnya, hanya pemegang
Emission Disclosure dengan Variabel kontrol saham satu-satunya stakeholder yang erlu
tipe Industri dengan studi kasus perusahaan diakui perusahaan. Hal itu didasarkan pada
manufaktur sub pertambangan yang terdaftar argumen yang diajukan Freedman (1984)
di BEI Tahun 2016-2020”. dalam (ghozali dan Chairiri, 2007) yang
mengemukakan bahwa tujuan utama
perusahaan tersebut adalah untuk kemakmuran
pemiliknya..
3. PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Carbon Emission Disclosure
Ukuran perusahaan digunakan untuk
menentukan besarnya perusahaan dengan total
aktiva. Ukuran perusahaan dibedakan kedalam
tiga kategori, yaitu perusahaan besar,
perusahaan menengah, dan perusahaan kecil.
Besarnya
ukuran perusahaan biasanya menandakan pengaruh signifikan terhadap pengungkapan
jumlah aset yang dimiliki perusahaan juga emisi karbon. Berdasarkan penjelasan tersebut
dalam jumlah yang besar. Perusahaan yang maka dibangun hipotesa sebagai berikut:
memiliki asset dalam jumlah besar H2: Media Exposure Berpengaruh Positif
menandakan bahwa perusahaan tersebut lebih Signifikan Terhadap Carbon Emission
banyak melakukan aktivitas operasionalnya Disclosure.
utnuk menghasilkan keuntungan yang tinggi
sehingga akan cenderung melakukan
pengungkapan emisi karbon. Hal tersebut Pengaruh profitabilitas terhadap Carbon
mengindikasikan bahwa perusahaan besar Emission Disclosure.
seharusnya peduli terhadap lingkungan sekitar Profitabilitas merupakan salah satu indikator
(Melani, 2017). Pada penelitian Desitania dan yang digunakan untuk mengukur kinerja
Yunita (2019) menyatakan bahwa ukuran keuangan. Perusahaan dengan kinerja
perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan keuangan yang baik akan lebih berpotensi
erhadap pengungkapan emisi karbon. mengungkapkan informasi lingkungan
H1= Ukuran Perusahaan berpengaruh (Irwhantoko, 2016). Berdasarkan teori
positif terhadap carbon emission disclosure. legitimasi, masyarakat akan melakukan
tekanan terhadap perusahaan tentang
Pengaruh Media Exposure terhadap kepedulian terhadal lingkungan sekitar
Carbon Emission Disclosure. termasuk pengungkapan emisi karbon yang
Menurut Jannah (2014) media exposure dihasilkan dari kegiatan operasional
merupakan pemanfaatan media yang dilakukan perusahaan. Semakin besarnya kinerja
perusahaan unuk mengkomunikasikan keuangan perusahaan maka perusahaan akan
iformasi dan identitas mengenai kegiatan yang semakin mampu melakukan berbagai upaya
dilakukan perusahaan. Perusahaan memiliki untuk penurunan emisi karbon. Perusahaan
kewajiban moral untuk melakukan dengan profitabilitas tinggi akan lebih mudah
pengungkapan aktivitasnya tidah hanya pada menjawab tekanan dari masyarakat mengenai
aspek keuangan saja tetapi juga pada aspek upaya pengurangan emisi karbon dan dapat
sosial dan lingkungan. meningkatkan nilai perusahaan didalam
Menurut teori stakeholder bagi perusahaan masyarakat dan mendapat legitimasi dari
yang menyadari pentingnya pengungkapan masyarakat. Perusahaan dengan profitabilitas
lingkungan akan memikirkan berbagai cara rendah akan lebih memilih berfokus pada
untuk memberikan informasi kepada para tujuan mereka meningkatkan profitabilitas
stakeholder termasuk melakukan serta peningkatan kinerja sehingga akan
pengungkapan emisi karbon. Dengan membatasi tindakannya dalam upaya
melakukan pengungkapan emisi karbon penurunan dan pelaporan emisi karbon karena
melalui media, masyarakat akan lebih hal tersebut dapat menambah beban
mengetahui aktivitas perusahaan dan operasional.
masyarakat akan lebih mempercayai Pada penelitian Nur Laela dan Krisno (2019)
perusahaan tersebut. menyatakan bahwa profitabilitas memiliki
Menurut teori legitimasi melakukan pengaruh signifikan terhadap pengungkapan
pengungkapan emisi karbon merupakan emisi karbon. Berdasarkan penjelasan tersebut
pengungkapan lingkungan yang harus maka dibangun hipotesa sebagai berikut:
dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan H3: Profitabilitas Berpengaruh Positif
legitimasi dari masyarakat dan para Signifikan Terhadap Carbon Emission
stakeholder. Salah satu media yang dapat Disclosure.
digunakan oleh perusahaan dalam
menyampaikan informasi tentang emisi karbon
melalui media internet. Melalui media intermet Pengaruh Leverage Terhadap Carbon
masyarakat dapat dengan udah mencari Emission Disclosure.
informasi tersebut dan mengetahui aktivitas Leverage yaitu alat ukur yang digunkan untuk
oerusahaan sehingga dapat memberikan nilai menentukan perbandingan antara total hutang
positif untuk perusahaan (Iin Indriasih, 2019). dan total asset perusahaan. Kondis perusahaan
Pada penelitian Suci dan Nur Anisah (2019) bergantung pada kondisi leverage yang
menyatakan bahwa Media Exposure memiliki dialami oleh perusahaan. Jika kondisi leverage
perusahaan semakin besar maka semakin besar 3. Perusahaan yang secara implisit maupun
pula kekuatan kreditor dalam menekan eksplisit mengungkapkan emisi karbon
perusahaan. Menurut Luo et al. (2013), (mencakup minimal satu kebujakan yang
kewajiban yang lebih besar untuk membayar terkait dengan emisi karbon atau
utang dan bunga akan membatasi kemampuan mengungkapkan minimal satu item
perusahaan untuk melakukan kegiatan pengungkapan emisi karbon).
pengurangan emisi karbon dan
pengungkapannya. Operasionalisasi dan pengukuran varibel
Pada teori stakeholder perusahaan dengan a. Carbon Emission Disclosure
tingkat leverage tinggi akan lebih Untuk menentukan kalkulasi indeks Carbon
mempertimbangkan tanggung jawabnya Emission Disclosure: Memberikan skor pada
terhadap para debtholders dibandingkan setiap item pengungkapan dengan skala
membuat laporan terkait pengungkapan emisi diktomi. Skor maksimal yaitu 18, sedangkan
karbon. Biasanya semakin tinggi leverage skor minimal yaitu 0. Setiap item bernilai 1
perusahaan maka semakin tinggi pula sehingga apabila perusahaan mengungkapakan
ekspetasi atau perkiraan para kreditor terhadap semua item informasi pada laporannya maka
kinerja perusahaan tersebut termasuk kinerja skor perusahaan tersebut 18. Skor pada
lingkungannya. masing-masing perusahaan kemudian
H4: Leverage Berpengaruh Positif dijumlahkan seluruhnya dan dibagi dengan
Signifikan Terhadap Carbon Emission jumlah maksimal item yang dapat
Disclosure. diungkapkan dikali 100%. Dengan demikian,
maka formula pengungkapan emisi karbon
4. KERANGKA PENELITIAN yang digunakan pada penelitian Suhardi
(2015) yaitu:
CED = (∑ di/M)×100
b. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menunjukkan besar
kecilnya suatu perusahaan dilihat dari total
aset maupun total penjualan. Pada penelitian
ini ukuran perusahaan diukur dengan
logaritma natural dari total aset.
Digunakannya logaritma natural pada
penelitian ini untuk mengurangi fluktuasi data
tanpaa mengurangi nilai asal. Pada penelitian
Harahap (2016) variabel ukuran perusahaan
5. METODE PENELITIAN dirumuskan sebagai berikut:
Populasi dan Sampel
Ukuran Perusahaan = Log N (Total
Populasi dalam penelitan ini adalah
Asset)
perusahaan manufaktur sub pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2015-2019. Teknik pengambilan sampel c. Media Exposure
dengan metode purposive sampling. Kriteria Media sangat berfungsi untuk mengontrol
sampel yang akan digunakan sebagai berikut: suatu kegiatan perusahaan termasuk pada
1. Perusahaan manufaktur sub pertambangan pengungkapan emisi karbon. Perusahaan harus
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sangat mempertimbangkan mengenai
(BEI) Tahun 2016-2020 keberadaan media tersebut karena jika terdapat
2. Perusahaan manufaktur sub pertambangan suatu isu negatif mengenai perusahaan tersebut
yang menerbitkan laporan tahunan (annual maka masyarakat mungkin akan mengecam
report) dan Sustainbility Report secara aktivitas perusahaan dan menurunkan nilai
lengkap dan tidak berturut-turut untuk perusahaan. Pada penelitian Putri (2016)
tahun 2016-2020. media exposure diukur dengan menggunakan
variabel dummy dimana nilai 1 untuk
perusahaan yang lebih banyak
mengungkapkan informasi yang berkaitan
dengan emisi karbon melalui website milik f. Tipe Industri
perusahaan atau media lain, sedangkan Tipe industri yaitu mengelompokkan industri-
memberikan nilai 0 untuk perusahaan yang industri yang dibagi menjadi dua kelompok
tidak mengungkapkan emisi karbon pada yaitu kategori industri non insensif dalam
website perusahaan atau media lainnya. mengahasilakn karbon dan industri yang
insensif dalam menghasilkan emisi karbon.
d. Profitabilitas Industri yang digolongkan insensif emisi
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan karbon yaitu energi, transportasi, material, dan
laba melalui semua kegiatan operasional utilitas. Sedangkan industri non insensif emisi
perusahaan yang ada disebut profitabilitas. karbon yaitu selain energi, transportasi,
Semakin tinggi profitabilitas perusahaan material, dan utilitas. Tipe industri ini diukur
makaa semakin tinggi pula tingkat efisiensi menggunakan variabel dummy yaitu industri
perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk yang termasuk kelompok insensif dalam
memperoleh laba. Indikator yang digunakan menghasilkan emisi karbon diberi angka 1
untuk mengukur tingkat profitabilitas pada sedangkan industri non insensif diberi akangka
penelitian ini yaitu Return on Assets (ROA). 0 (Suhardi, 2015).
ROA merupakan analisa keuangan yang
menggambarkan kemampuan perusahaan 6. HASIL ANALISIS DATA
dalam memperoleh laba atas total asset yang Populasi dalam penelitian ini adalah
dimilikinya. Pada penelitian Harahap (2016) perusahaan manufaktur sub pertambangan
ROA diukur dengan perhitungan sebagai yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
berikut: tahun 2016-2020. Dengan menggunakan
Lababersih teknik purposive samping, maka dapat dilihat
ROA = jumlah sampel pada tahun 2016 hingga tahun
Rata−rata total asset
2020 sebanyak 64 perusahaan yang dapat
dijadikan sebagai objek penelitian dan sesuai
e. Leverage dengan kriteria sampel.
Perbandingan antara total hutang dengan total
Statistik deskriptif
aset atau modal yang dimiliki perusahaan
disebut juga leverage. Pada penelitian Harahap Statistik deskriptif memberikan gambaran atau
(2016) leverage diukur dengan: deskripsi suatu data dalam penelitian yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), median,
Utang maksimum, minimum dan standar deviasi dari
Leverage = masing-masing variabel penelitian
Asset
(Ghozali,2018).
Descriptive Statistics
Anisa, W., Andresto, R., & Widyastuti, S. Mujiani, S., Juardi, J., & Fauziah, F. (2019).
(2020). Determinan pengungkapan Determinan Carbon Emission
emisi karbon di Indonesia. 1106–1121. Disclosure Pada Perusahaan Bumn
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Apriliana, E. (2019). Pengaruh Tipe Industri, Periode 2013-2017. JIAFE (Jurnal
Kinerja Lingkungan, Dan Profitabilitas Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi),
Terhadap Carbon Emission Disclosure. 5(1), 53–64.
Widyakala Journal, 6(1), 84. https://doi.org/10.34204/jiafe.v5i1.1542
https://doi.org/10.36262/widyakala.v6i1
.149 Ninggolan, E. P., Pangayow, B., & Wijaya, A.
(November 2018). PENGARUH TIPE
Cahya, B. T. (2016). carbon emission INDUSTRI, PROFITABILITAS,
disclosure : ditinjau dari Media MEDIA EXPOSURE, UKURAN
exposure, kinerja lingkungan dan PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE
karakteristik perusahaan. ,עלון הנוטע TERHADAP CARBON EMISSION
66(May), 37–39. DISCLOSURE (Studi Empiris Pada
Perusahaan Non Industri Jasa Yang
Daniel, N. U. (2013). Pengaruh Ukuran Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Perusahaan, Leverage dan Likuiditas Tahun 2014-2016). Jurusan Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pengaruh Profitabilitas, dan Ukuran
Universitas Cenderawasih Volume 13, , Perusahaan Terhadap Pengungkpaan
41–55. Tangging Jawab Sosial pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Pranasyahputra, R. H., Elen, T., & Dewi, K. S. Efek Indonesia. Jurnal Maneksi, 8(2),
(2020). Pengaruh Leverage, Kompetisi, 223–229.
Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap
Carbon Emission Disclosure. Jurnal
Akuntansi Trisakti, 7(1), 75–88.
https://doi.org/Doi :
http://dx.doi.org/10.25105/jat.v7i1.6168