Artikel Ilmiah
Disusun oleh :
Ayu Sarah Sulistyawati
NIM : 31401606334
NIM : 31401606334
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi Pembimbing
Dr. Dra. Winarsih, S.E., M.Si. Maya Indriastuti, S.E., M.Si, Ak, CA
ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ARTIKEL
NIM : 31401606334
Fakultas : Ekonomi
peneliti sendiri dan tidak ada unsur plagiarisme dengan cara yang tidak sesuai etika
atau tradisi keilmuan. Peneliti siap menerima sanksi apabila dikemudian hari
iii
PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA
MELALUI GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN
INVESTMENT OPPORTUNITY SET
Ayu Sarah Sulistyawati
Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Maya Indriastuti, S.E., M.S.i, Ak, CA
Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Sultan Agung Semarang
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi
kinerja perusahaan. Kinerja perusaan dipengaruhi oleh good corporate governance
yang diwakili dengan variabel board size, board independence, gender diversity
dan kepemilikan asing serta investment opportunity set. Populasi penelitian ini
adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
periode 2015-2018. Sampel sebesar 60 perusahaan manufaktur dalam 4 periode
sehingga jumlah keseluruhan sampel adalah 240 data yang digunakan adalah
laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur pada periode 2015-
2018 sesuai dengan kriteria menggunakan metode purposive sampling. Teknik
analisis yang digunakan adalah the structural equation modeling (SEM).
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Board Size dan Kepemilikan Asing
berpengaruh negatif signifikan terhadap Kinerja Perusahaan. Board Independence
dan Investment Opportunity Set berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja
Perusahaan dan Gender Diversity mempunyai pengaruh positif tidak signifikan
terhadap Kinerja Perusahaan.
Abstract
This study aims to determine the variables that affect firm performance..
Firm performance is influenced by good corporate governance, which is
represented by such as board size, board independence, gender diversity and
foreign ownership and investment opportunity set. The population of this study are
companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in the period of 2015-
2018. The sample of 60 manufacturing companies in 4 periods so that the total
number of samples is 240 data used are financial statements and annual reports of
manufacturing companies in the period 2015-2018 according to criteria using the
1
purposive sampling method. The analysis technique used is the structural equation
modeling (SEM).
The result of this study indicate that Board Size and Foreign Ownership
have negative significant on Firm Performance, Board Independence and
Investment Opportunity Set have positif significant on firm performance, and
Gender Diversity has positif not significant on firm performance.
2
berdampak buruk pada kinerja kecurangan. Penelitian yang di
perusahaan tersebut (Dewi dkk, 2018). lakukan oleh Rehman dan Shah
Menurut penelitian dari Dewi dkk (2013) menjelaskan bahwa dewan
(2018), board size memiliki pengaruh independen berpengaruh positif dan
negatif terhadap kinerja perusahaan, signifikan terhadap kinerja
karena jumlah anggota dewan perusahaan. Begitu juga penelitian
komisaris yang besar memberikan menurut El Chaarani (2014), Danquah
efek dalam lambatnya pengambilan dkk (2014), Dewi dkk (2018),
keputusan. Penelitian yang dilakukan menjelaskan bahwa menyatakan
oleh Yilmaz dan Buyuklu (2016), bahwa adanya hubungan positif yang
Danquah dkk (2018), Hafez (2015) kuat antara board independence
dan Mohan dan Chandramohan (2018) dengan kinerja perusahaan. Berbeda
juga menyatakan bahwa board size penelitian Tertius dan Christiawan
memiliki pengaruh negatif terhadap (2015) menyatakan bahwa komisaris
kinerja perusahaan, namun berbeda independen berpengaruh negatif
dengan penelitian Rehman dan Shah signifikan terhadap kinerja
(2013) mengatakan bahwa banyaknya perusahaan melalui ROA. Hal ini
jumlah keanggotaan dewan komisaris menunjukkan semakin tinggi
dapat meningkatkan kemampuan komisaris independen maka ROA
dewan serta jumlah variasi keahlian, perusahaan turun yaitu kekampuan
yang dapat disimpulkan board size perusahaan dalam menghasilkan
berdampak positif terhadap kinerja profitabilitas rendah. Begitu juga
perusahaan. Rahmawati dan penelitian yang dilakukan Rahmawati
Handayani (2017) serta Widagdo dan dan Handayani (2017), Yilmaz dan
Chairi (2014), juga menyatakan Buyuklu (2016), Widagdo dan Chariri
bahwa board size berdampak positif (2014), Sun dkk (2014) yang
terhadap kinerja perusahaan. menyatakan bahwa board
Board Independence dalam independence berpengaruh negatif
corporate governance juga memiliki terhadap kinerja perusahaan.
peran penting dalam perusahaan. Gender diversity merupakan
Board Independence dapat menjadi salah satu mekanisme dari corporate
penengah antara para manajer internal governance. Implementasi gender
jika terdapat perselisihan dan diversity yang ada di perusahaan
melakukan pengawasan kebijakan dipercaya dapat berfungsi sebagai
serta memberikan nasihat kepada pengendali kinerja suatu perusahaan
direksi. Semakin besar independensi (Aluy dkk 2017). Menurut Danquah
dewan di perusahaan menyebabkan (2018), adanya wanita yang ditunjuk
kinerja perusahaan yang bagus dan menjadi anggota dewan di perusahaan
sehat dari manajemen perusahaan didasarkan pada peran wanita
sehingga dapat meminimalisir dianggap mampu memberikan sinyal
3
yang baik pada kinerja perusahaan kepemilikan asing berpengaruh secara
yang sedang dijalankan. Menurut negatif terhadap kinerja perusahaan
penelitian dari Fathonah (2018), yang sangat bertentangan dengan
persebaran anggota dewan secara tujuan serta harapan perusahaan.
diversitas dipercaya mampu Investment Opportunity Set.
meningkatkan kinerja perusahaan, Penelitian menurut Marinda dkk
baik jangka pendek maupun jangka (2014), dalam mengembangkan
panjang. Adanya hal ini penelitian potensi pasar perusahaan harus
yang dilakukan oleh Danquah dkk memanfaatkan investment opportunity
(2018), menyatakan bahwa gender set di perusahaan dengan baik.
diversity memiliki pengaruh yang Perusahaan yang memiliki IOS yang
besar terhadap kinerja perusahaan, tinggi, investor dapat memberikan
dan menunjukkan bahwa peningkatan nilai positif terhadap perusahaan yang
jumlah anggota wanita dalam dewan berdampak pada ketertarikan investor
direksi berpengaruh positif terhadap untuk berinvestasi serta diharapkan
kinerja perusahaan, berbeda dengan mampu memperoleh return yang besar
penelitian yang dilakukan Darmadi untuk masa yang akan datang.
(2011) menyatakan bahwa adanya Penelitian Marinda dkk (2014) dan
hubungan negatif yang signifikan Christiningrum (2015) menjelaskan
antara diversitas gender pada anggota bahwa investment opportunity set
dewan terhadap kinerja perusahaan. berpengaruh positif terhadap kinerja
Kepemilikan asing menjadi perusahaan. Namun pengujian yang
salah satu peran penting dalam dilakukan oleh Sun dkk (2014), dapat
corporate governance di perusahaan, diketahui bahwa IOS berpengaruh
karena dapat diasumsikan mampu negatif signifikan terhadap kinerja
menaikkan reputasi perusahaan dan keuangan yang mengakibatkan kinerja
nilai perusahaan sehingga berdampak perusahaan menurun.
pada kinerja perusahaan yang terus
Teori Agensi
meningkat. Pihak asing yang semakin
Teori agensi merupakan
banyak untuk menanamkan sahamnya
hubungan antara pemegang saham
diperusahaan maka akan menaikkan
dengan pihak manajemen perusahaan.
kinerja dari perusahaan. Maka
Manajemen merupakan pihak yang
menurut penelitian dari Yilmaz dan
dikontrak oleh pemegang saham untuk
Buyuklu, (2016) menyatakan bawa
bekerja demi kepentingannya, karena
ada hubungan yang positif
mereka yang di beri kewenangan
kepemilikan asing terhadap kinerja
dalam menjalankan operasional
perusahaan. Namun penelitian yang
perusahaan. Jensen dan Meckling
dilakukan oleh Rahmawati dan
(1976) menyatakan bahwa manajer
Handayani (2017) dan Hassan M.
yang ada pada perusahaan berperan
Hafez (2015) menyatakan bahwa
sebagai agen dan pemegang saham
4
berperan sebagai principal. Manajer Menurut Rahmawati dan Handayani
memiliki kewajiban untuk (2017), board size di perusahaan dapat
memberikan informasi kepada meminimalisir konflik agensi yang
pemegang saham secara detail namun terjadi dalam melaksanakan fungsi
terkadang informasi yang pengawasannya kepada manajer dan
disampaikan tidak sesuai dengan fakta adanya laporan langsung oleh dewan
yang ada. Berdasarkan fakta yang ada direksi kepada pemegang saham,
teori keagenan ini menjelaskan bahwa namun jumlah anggota dewan yang
adanya perbedaan kepentingan antara relative kecil dianggap lebih efektif
pihak principal dengan agen. dalam mengambil keputusan (Yimaz
Penelitian menurut Rahmawati dan dan Buyuklu, 2016). Begitu juga
Handayani (2017), perbedaan dengan board independence, memiliki
kepentingan muncul sebagai masalah peran penting dalam memantau dan
dari hasil sistem kepemilikan di mengontrol perilaku oportunis dari
perusahaan saat manajer selaku agen manajemen agar tidak ada asimetris
tidak membuat keputusan yang sesuai informasi di dalam perusahaan
dengan tujuan untuk memenuhi (Jensen dan Meckling, 1976).
kebutuhan pemegang saham. Peran gender diversity
Perbedaan kepentingan ini antara didalam perusahaan yaitu
principal dengan agen sering disebut memberikan kesempatan yang sama
dengan konflik agensi. Perbedaan bagi setiap orang sehingga
kepentingan yang dilakukan oleh mengurangi adanya tindakan
manajer hanya semata-mata untuk diskriminasi. Adanya diversitas
kepentingan pribadi yang dapat dewan akan memberikan pengalaman,
menurunkan kinerja perusahaan. pandangan serta kemampuan yang
Jensen dan Meckling (1976) berbeda-beda anggota dewan dalam
mengatakan bahwa pengelolaan yang mengelola perusahaan dan
dilakukan oleh manajer membutuhkan mengungkapkan informasi. Hal ini
pengawasan dan kontrol dari dapat mengurangi konflik agensi yang
pemegang saham sebagai pemilik ada karena pengawasan yang
kekayaan. Hal ini dapat diminimalisir dilakukan di perusahaan lebih
dengan adanya mekanisme good ekslusif. Menurut Rahmawati dan
corporate governance sebagai Handayani (2017), Kepemilikan
pedoman untuk menyelaraskan antara asing oleh perusahaan juga dapat
pemilikan dan manajemen serta dapat mengurangi konflik agensi karena
memberikan keadilan kepada pihak asing yang memiliki saham
stakeholders Widagdo dan Chariri. tinggi pada suatu perusahaan, pastinya
2014). akan menunjuk seseorang pihaknya
Mekanisme corporate untuk menjadi dewan komisaris atau
governance adalah board size. dewan direksi yang dapat menghindari
5
adanya konflik agensi antara manajer perusahaan dengan tetap
dan pemegang saham. Konflik agensi memperhatikan efektivitas dalam
yang ada diperusahaan pengambilan keputusan.
mengakibatkan juga dapat Adanya ukuran dewan yang
menurunkan kesempatan atau peluang relatif kecil dan proporsional dengan
investasi bagi perusahaan. Maka dari perusahaan dapat melakukan
itu dengan adanya investment pengendalian manajemen dan
opportunity set diharapkan konflik menjalankan tugasnya secara efektif,
keagenan antara pihak agen dan karena jika jumlah dewan komisaris
principal berkurang. terlalu besar yang tidak disesuaikan
kompleksitas perusahaan sehingga
Good Corporate Governance dari sisi untuk pengambilan keputusan
Board Size terhadap Kinerja menyebabkan keterlambatan dan
Perusahaan membutuhkan waktu yang lebih lama
Good corporate governance untuk berunding dan memperoleh
yang diterapkan di perusahaan dapat keputusan bersama dan menyebabkan
mengatasi masalah keagenan antara penurunan kinerja perusahaan.
manajer dan pemegang saham. Jensen Pernyataan ini didukung penelitian
dan Meckling (1976), menyatakan dari Danquah dkk (2018), Yilmaz dan
bahwa terdapat pemisahan antara Buyuklu (2016), Hafez (2015), Mohan
kontrol dan manajemen dimana dan Chandramohan (2018) serta Dewi
pemisahan fungsi pengelolaan dan dkk (2018) bahwa board size
kepemilikan dipegang oleh pihak yang memiliki pengaruh yang negatif
berbeda. Menurut Amin dan terhadap kinerja perusahaan
Sunarjanto (2016), dewan direksi Berdasarkan uraian diatas maka
bertanggung jawab penuh atas segala hipotesis pertama dalam penelitian ini
urusan jalannya perusahaan yang yaitu :
sesuai kepentingan dan tujuan H1 : Good Corporate Governance dari
perusahaan. Keberadaan dewan sisi Board Size berpengaruh
direksi dianggap penting karena dapat negatif terhadap Kinerja
menjembatani kepentingan principal Perusahaan
di perusahaan yang memiliki fungsi
utama yaitu memberikan pengawasan Good Corporate Governance dari sisi
dalam kelengkapan dan kualitas Board Independence terhadap
informasi laporan. Kinerja Perusahaan
Menurut Pedoman Umum Manajer yang terdapat
Good Corporate Governance di diperusahaan dalam mengelola
Indonesia, jumlah anggota dewan manajemen sering mengedepankan
direksi dan dewan komisaris harus kepentingan sendiri dan selalu
disesuaikan dengan kompleksitas mengabaikan kepentingan pemegang
6
saham, maka dari itu manajer didukung penelitian dari Rehman dan
menyebarkan asimetris informasi Shah (2013) bahwa dewan independen
yang tidak sejalan dengan keadaan berpengaruh positif dan signifikant
perusahaan sebenarnya. Asimetris terhadap kinerja perusahaan. Begitu
informasi terjadi karena perilaku juga penelitian dari Danquah (2018)
oportunis yang dijelaskan dalam teori dan Dewi dkk (2018) menjelaskan
agensi (Rahmawati dan Handayani, bawa adanya hubungan positif yang
2017). Menurut Jensen dan Meckling kuat antara board independence
(1976), untuk memantau dan dengan kinerja perusahaan.
mengontrol perilaku oportunis dari Berdasarkan uraian diatas maka
manajemen dibutuhkan board hipotesis ke-dua dalam penelitian ini
independence. Menurut Dewi dkk yaitu :
(2018), Board independence anggota H2 : Good Corporate Governance dari
didalam perusahaan yang tidak sisi Board Independence
memiliki hubungan dalam berpengaruh positif terhadap
kepengurusan, keluarga dengan Kinerja Perusahaan.
dewan komisaris ataupun dewan
direksi, hubungan keuangan maupun Good Corporate Governance dari sisi
kepemilikan saham yang dapat Geder Diversity terhadap Kinerja
mempengaruhi kinerjanya untuk Perusahaan
bertindak independen. Teori keangenan menjelaskan
Board independence diwajibkan hubungan antara manajemen yang
ada ketika perusahaan sudah ada di perusahaan dan pemegang
menerapkan corporate governance saham. Banyak perusahaan yang
karena dewan komisaris independen mengalami masalah keagenan dalam
memiliki posisi yang terbaik untuk pengambilan keputusan perusahaan.
menjalankan pengawasan dan Kesetaraan gender yang ada
menonitoring jalannya kegiatan suatu diperusahaan dibutuhkan terhadap
perusahaan agar tercipta good pengambilan keputusan. Keberadaan
corporate governance. wanita pada anggota dewan
Menurut Rahmawati dan diharapkan mampu memberikan
Handayani (2017), board pengetahuan yang lebih serta
independence juga dapat bertindak cenderung menghindari risiko yang
sebagai penengah dalam perselisihan ada di perusahaan sehingga
antara manajer internal dan dapat informasi yang didapatkan mampu
memberi nasihat kepada direksi atas dijadikan untuk pengambilan
keputusannya. Adanya board keputusan secara efektif dan efisien.
independence diharapkan mampu Adanya wanita dalam jajaran dewan
memberikan dampak yang positif komisaris dan dewan direksi juga
dalam perusahaan. Pernyataan ini dapat membantu dalam pengambilan
7
keputusan yang tepat dan berisiko merupakan bagian penting dalam
lebih rendah sehingga mampu corporate governance yang
meningkatkan kinerja perusahaan. dianggap dapat menaikkan reputasi
Hal ini berarti dapat dikatakan pada nilai perusahaan yang juga
bahwa semakin tinggi tingkat berpengaruh terhadap kinerja
keberadaan wanita pada dewan perusahaan.
direksi dan dewan komisaris maka Kepemilikan asing yang
semakin baik pula kinerja dimiliki suatu perusahaan
perusahaannya. Penyataan ini diharapkan menjadi daya tarik para
didukung penelitian dari Danquah investor lain untuk menanamkan
(2018), Aluy dkk (2017) dan modalnya. Menurut Rahmawati dan
Fathonah (2018) menyatakan bahwa Handayani (2017), banyaknya pihak
gender berpengaruh positif terhadap asing yang menanamkan sahamnya
kinerja perusahaan. Berdasarkan diperusahaan dapat meningkatkan
uraian diatas maka hipotesis ke-tiga kinerja dari perusahaan karena pihak
dalam penelitian ini yaitu : asing yang menanamkan modal
H3 : Good Corporate Governance sahamnya memiliki sistem
dari sisi Gender diversity pengawasan sendiri, manajemen,
berpengaruh positif terhadap inovasi dan keahlian yang cukup
Kinerja Perusahaan baik yang berdampak positif
terhadap perusahaan. Pernyataan ini
Good Corporate Governance dari sisi didukung penelitian dari Yilmaz dan
Kepemilikan Asing terhadap Buyuklu (2016), bahwa ada
Kinerja Perusahaan. hubungan positif antara kepemilikan
Hubungan yang tidak baik asing dengan kinerja perusahaan.
antara manajer dan pemegang saham Berdasarkan uraian diatas maka
dapat menimbulkan konflik agensi hipotesis ke-lima dalam penelitian
(Jensen dan Meckling, 1976). ini yaitu :
Menurut Rahmawati dan Handayani H4 : Good Corporate Governance
(2017), kepemilikan saham asing dari sisi Kepemilikan Asing
dapat meminimalisir konflik agensi berpengaruh positif terhadap
yang terjadi antar pihak manajer Kinerja Perusahaan.
dengan pemegang saham, karena
pihak asing yang memiliki saham Investment Opportunity Set
yang tinggi pada suatu perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan
akan menunjuk pihaknya untuk Investment opportunity set
menjabat sebagai anggota dewan merupakan nilai sekarang serta
untuk melalukan fungsi pengawasan. untuk membuat investasi di masa
Menurut Yilmaz dan Buyuklu akan datang menjadi pilihan
(2016), kepemilikan asing perusahaan, Nilai pasar memiliki
8
komponen penting yaitu kesempatan penelitian ini adalah 60 perusahaan
berinvestasi (Hidayah N, 2015). Hal manufaktur pada periode 2015-2018
ini karena cara pandang manajer, dan 240 data laporan keuangan dan
pemilik, investor dan kreditor laporan tahunan. Metode pengambilan
dipengaruhi oleh tingkat investment sampel menggunakan purposive
opportunity set (Nariman dan sampling. Pengambilan dengan
Ekadjaja, 2018). Peluang-peluang metode ini bertujuan mempermudah
investasi mempengaruhi nilai pasar untuk menganalisis dan sampel yang
saham yang menjadi indikator dalam diambil nantinya dapat memenuhi
bentuk nilai opsi dari pertumbuhan kriteria-kriteria yang sesuai dengan
perusahaan. Pertumbuhan penelitian. Berikut kriteria-kriteria
perusahaan dimasa yang akan datang yang digunakan dalam penelitian ini :
dapat memberikan sinyal positif 1. Perusahaan manufaktur yang
sebagai wujud dari pengeluaran terdaftar di Bursa Efek Indonesia
investasi. Pilihan investasi dapat (BEI) yang secara konsisten pada
dijadikan sebagai kesempatan tahun 2015-2018.
perusahaan untuk berkembang. 2. Perusahaan manufaktur yang
Pernyataan ini didukung penelitian mempublikasikan laporan
menurut Marinda dkk (2014) dan tahunan (annual report) untuk
Christiningrum M. F (2015) yang periode 31 Desember 2015-2018.
menyatakan bahwa investment 3. Laporan keuangan yang disajikan
opportunity set memiliki pengaruh dalam bentuk rupiah (Rp).
positif terhadap kinerja perusahaan.
Untuk menarik para investor Variabel dan Indikator
diperlukan kinerja perusahaan yang Penelitian ini variabel
dependennya adalah kinerja
baik. Berdasarkan uraian diatas
perusahaan. Kinerja perusahaan
maka hipotesis ke lima dalam diukur dengan pendekatan pasar
penelitian ini yaitu : dengan cara membagi harga saham
H5 : Investment Opportunity Set dengan erning per share (Martisila dan
berpengaruh positif terhadap Meiranto, 2013). Price Earning Ratio
Kinerja Perusahaan (PER) dijadikan sebagai indikator
kinerja perusahaan karena menurut
Metode Penelitian Sundjaja (2013), PER dapat
Populasi dan Sampel mencerminkan informasi yang akurat
atas kegiatan investasi yang dilakukan
Populasi dalam penelitian ini
untuk mendapatkan laba. Indikator ini
adalah seluruh perusahaan yang dapat membantu para investor untuk
terdaftar di Bursa Efek Indonesia menilai pencapaian kinerja
(BEI) pada periode 2015-2018 yang perusahaan dan dapat meningkatkan
dapat diakses di dalam situs resmi BEI kepercayaan imvestor dimasa yang
yaitu www.idx.co.id. Sampel dalam akan datang.
9
Penelitian ini menggunakan pun perusahaan asing yang memiliki
beberapa variabel independen yaitu 10% atau lebih dari saham suatu
board size, board independence, perusahaan dan dapat dinilai 0 jika
gender diversity, kepemilikan asing orang asing ataupun perusahaan asing
serta investment opportunity set. tidak memiliki 10% atau lebih dari
Board size diukur dengan saham suatu perusahaan (Yilmaz,
menjumlahkan seluruh anggota 2016). Investment opportunity set
dewan yang ada diperusahaan dapat diukur menggunakan Market
(Danquah dkk, 2018). Board Value Equity to Book Value Equity
independence diukur dengan (MVE/BVE) karena rasio ini
menjumlahkan seluruh anggota menjelaskan bahwa pasar menilai
dewan komisaris yang tidak berasal return dari investasi perusahaan
dari pihak terafiliasi yang dikenal dimasa depan akan lebih besar dari
sebagai komisaris di perusahaan return yang diharapkan dari
(Danquah dkk, 2018). Gender ekuitasnya (Marinda dkk, 2014).
diversity di dijelaskan dengan
keberadaan wanita dalam jajaran Teknik Analisis
dewan direksi dan dewan komisaris di Teknik analisis data yang digunakan
dalam perusahaan. (Danquah, 2018). dalam penelitian ini adalah SEM-PLS
Kepemilikan asing diukur dengan (Structural Equation Modeling
Presentase saham yang dimiliki oleh berbasis Partial Least Square) dengan
orang asing dalam suatu perusahaan. aplikasi SmartPLS 3.0. SmartPLS 3.0
Kepemilikan asing diukur dirancang untuk menganalisis variabel
menggunakan variabel dummy. laten dengan menggunakan manifest
Variabel dummy mempunyai dua variabel, model regresi berganda dan
nilai, yaitu 1 dan 0. Variabel dummy analisis jalur menggunakan variabel
dengan nilai 1 jika orang asing atau observed (Ghozali dan Latan, 2015).
10
Berdasarkan tabel diatas, jumlah selama empat tahun, maka dapat
perusahaan manufaktur yang dapat disimpulkann selama periode 2015-
dijadikan sebagai objek penelitian ini 2018 sampelnya adalah 240 data yaitu
sesuai dengan kriteria yang ada dari 60 perusahaan dikalikan 4
berjumlah 60 perusahaan manufaktur. periode.
Periode pengamatan yang digunakan
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Tabel 3 : Deskripsi Variabel Penelitian
Variabel N Min Max Mean Median Standar Deviation
Board Size 4.000 21.000 9.383 8.000 3.956
Board Independence 0.000 5.000 2.325 2.000 1.042
Gender Diversity 0.000 8.000 1.054 1.000 1.323
Kepemilikan Asing 240 0.000 1.000 0.546 1.000 0.498
Investment Opportunity Set -1.220 31.195 2.620 1.102 4.848
Kinerja Perusahaan -47.826 86.767 15.295 13.615 18.444
Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2019)
11
yang dari variabel penelitian adalah Variabel investment
1,323. Pada variabel ini nilai opportunity set memiliki nilai
minimum perusahaan manufaktur minimum sebesar 1,220 pada
yang terdapat di perusahaan 24 Primarindo Asia Infrastructure Tbk
perusahaan contohnya perusahaan (BIMA) tahun 2017, sedangkan nilai
Asahimas flat Glass Tbk (AMFG) maksimum sebesar 31,195 pada
tahun 2015-2018. Nilai maximum Nippon Indosari Corpindo Tbk
pada variabel gender diversity (ROTI) tahun 2017, nilai tengah
terdapat pada perusahaan Tempo Scan sebesar1,102 dengan nilai rata-ratanya
Pacific Tbk (TSPC) tahun 2015-2018. adalah 2,620 dan standar deviasinya
Kesimpulannya bahwa nilai rata-rata adalah 4,848. Hal ini dapat
lebih kecil dibandingkan dengan disimpulkan bahwa nilai rata-rata
standar deviasi maka tingkat lebih kecil dibandingkan dengan
penyebaran data karena tingginya standar deviasi maka penyebaran data
variablitas data antara nilai minimum dikatakan adanya tingkat
dan maksimum. penyimpangan data karena tingginya
Variabel kepemilikan asing variabilitas data antara nilai minimum
memiliki nilai minimum sampai nilai dan maksimum.
maksimum sebesar 0.000 dan 1,000 Variabel kinerja perusahaan
sedangkan nilai tengah variabel ini memiliki nilai minimum sebesar -
sebesar 1,000 dengan nilai rata- 47,826 pada Prima Alloy Steel
ratanya yaitu 0,546 sedangkan standar Universal Tbk (PRAS) tahun 2017,
deviasinya dari variabel penelitian nilai maximum sebesar 86,767 di
sebesar 0,498. Nilai minimum yang perusahaan Sekar Bumi Tbk (SKBM)
terdapat di 28 perusahaan manufaktur tahun 2018, sedangkan nilai tengah
pada tahun 2015-2018, contohnya variabel ini sebesar 13,615. Nilai rata-
adalah perusahaan Tri Banyan Tirta ratanya adalah 15,295 dan standar
Tbk (ALTO). Nilai maximum deviasinya adalah 18,444.
kepemilikan asing terdapat di 33 Kesimpulannya bahwa nilai rata-rata
perusahaan manufaktur yang sesuai lebih kecil dibandingkan dengan
kriteria pada tahun 2015-2018 seperti standar deviasi maka penyebaran data
Akasha Wira International Tbk dikatakan adanya tingkat
(ADES). Kesimpulannya. bahwa nilai penyimpangan data karena tingginya
rata-rata kepemilikan asing lebih besar variablitas data antara nilai minimum
dari pada standar deviasinya, maka dan maksimum.
adanya tingkat penyebaran data.
12
Hasil Model Pengukuran (Outer Model)
Convergent Validity dan Average Variance Extracted (AVE)
Tabel 4 : Outer loadings dan Average Variance Extracted (AVE)
Board Board Gender Kepemilikan Investment Kinerja
Size Independence Diversity Asing Opportunity Set Perusahaan
BS 1.000
BI 1.000
GD 1.000
KA 1.000
MVE/BVE 1.000
PER 1.000
AVE 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Sumber : Data Sekunder yang diolah (2019)
13
melalui indikator dari konstruk 1,000. Hal tersebut berarti masing-
lainnya. masing konstruk laten memiliki
Berdasarkan hasil dari nilai reliabel yang baik karena telah
composite reliability dan cronbachs memenuhi syarat dari uji composite
alpha lebih dari 0,70 yaitu sebesar reliability dan cronbachs alpha.
14
sampelnya. Hasil p values sebesar arah negatif dan signifikan
0,000 dan nilai t-statistics sebesar terhadap kinerja perusahaan.
5,030 dimana hasil tersebut Investment opportunity set
memenuhi persyaratan yaitu p terhadap koefisien parameter sebear
values < 0,050 dan nilai t-satistics 0,409 didalam kolom original
>1,96 sehingga dapat disimpulkan sampelnya. P values menunjukkan
bahwa hipotesis kedua (H2) nilai sebesar 0,000 yang lebih kecil
diterima karena board dari 0,050 sehingga dikatakan
independence memiliki arah signifikan dan memenuhi syarat,
hubungan positif dan signifikan serta nilai t-statistic yang dihasilkan
terhadap kinerja perusahaan. sebesar 7,882 yang dikatakan valid
Gender diversity tehadap karena hasil memenuhi syarat yaitu
kinerja perusahaan memiliki t-statistic nilainya > 1,96. Dapat
koefisien parameter sebesar 0,051. disimpulkan bahwa hipotesis
P values sebesar 0,319 dimana hasil kelima (H5) diterima karena
tersebut tidak memenuhi syarat investment opportunity set memiliki
yaitu p values < 0,050 sedangkan hubungan positif dan signifikan
pada t-statistic menunjukkan hasil terhadap kinerja perusahaan.
sebesar 0,997 dimana syarat yang
harus dipenuhi yaitu > 1,96 maka Pembahasan Hasil Penelitian
data tersebut tidak valid. Hal ini Pengaruh Good Corporate
dapat disimpulkan bahwa hipotesis Governance dari sisi Board Size
ketiga (H3) ditolak karena gender terhadap Kinerja Perusahaan
diversity tidak berpengaruh Berdasarkan hasil penelitian
signifikan terhadap kinerja dapat diketahui bahwa good
perusahaaan dengan koefisien corporate governance dari sisi board
parameter memiliki arah positif. size berpengaruh negatif secara
Kepemilikan asing terhadap signifikan terhadap kinerja
kinerja perusahaan memiliki perusahaan. Hal ini dikarenakan
koefisien parameter sebesar -0.130. jumlah komisaris yang banyak
P values sebesar 0,000 dimana hasil mengakibatkan proses untuk
tersebut signifikan memenuhi pengambilan keputusan berjalan
syarat p values yaitu < 0,050 lambat dikarenakan harus meminta
dengan nilai t-statistic sebesar pendapat seluruh anggota dewan.
4,024 dengan hasil tersebut Semakin lama dalam pengambilan
dikatakan memenuhi syarat t- keputusan akan mengakibatkan
statistic yaitu sebesar > 1,96 keputusan menjadi tidak fleksibel
sehingga dapat disimpulkan bawa dan dapat dikatakan tidak efektif.
hipotesis keempat (H4) ditolak Ketidakefektifan pengambilan
karena kepemilikan asing memiliki keputusan sangat berdampak pada
15
rendahnya kinerja perusahaan serta diperusahaan terlalu besar dianggap
kurang memaksimalkan perusahaan lambat dalam pengambilan keputusan.
dalam memanfaatkan peluang bisnis Pernyataan ini didukung penelitian
yang ada, sehingga dapat dari Danquah dkk (2018), Yilmaz dan
mengakibatkan tujuan didirikannya Buyuklu (2016), Hasan M Hafez
suatu perusahaan tidak tercapai (2015) serta Mohan dan
dengan baik. Hal ini dapat dipandang Chandramohan (2018) yang
buruk bagi sebagian besar investor menyatakan board size berpengaruh
yang terefleksi dalam nilai PER negatif signifikan terhadap kinerja
perusahaan (Martsila dan perusahaan. Namun tidak sejalan
Meiranto,2013). dengan penelitian yang dilakukan oleh
Keberadaan board size dalam Rehman dan Shah (2013) yang
perusahaan mampu membuat menjelaskan bahwa dengan adanya
keputusan untuk memenuhi board size maka dapat meningkatkan
kepentingan bersama antara manajer jumlah variasi keahlian informasi
sebagai agen serta pemegang saham diperusahaan sehingga memberikan
sebagai principal dalam teori agensi dampak positif terhadap kinerja
sehingga diharapkan mampu perusahaan. Penelitian yang dilakukan
mengurangi konflik agensi antara oleh Rahmawati dan Handayani
kedua belah pihak. Jumlah board size (2017) juga menjelaskan bahwa board
yang relatif sedikit diperusahaan size berdampak positif pada kinerja
diharapkan mampu memaksimalkan perusahaan.
kinerja perusahaan atas pengambilan
keputusan dan kebijakan yang ada. Pengaruh Good Corporate
Menurut Pedoman Umum Good Governance dari sisi Board
Corporate Governance di Indonesia, Independence terhadap Kinerja
jumlah anggota dewan direksi dan Perusahaan
dewan komisaris harus disesuaikan Berdasarkan hasil pengujian
dengan kompleksitas perusahaan pada penelitian ini dapat diketahui
dengan tetap memperhatikan bahwa good corporate governance
efektivitas dalam pengambilan dari sisi board independence
keputusan. berpengaruh positif signifikan
Hasil penelitian ini sejalan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini
dengan penelitian yang dilakukan oleh dikarenakan dengan adanya board
Dewi dkk (2018) menyatakan bahwa independence yang ada di perusahaan,
bahwa besarnya ukuran dewan maka terwujudnya keseimbangan
menyebabkan kurang efektif dalam antara pengawasan dan pengendalian
menjalankan pengendalian terhadap didalam perusahaan. Menurut Jao dan
manajemen dan kinerja perusahaan. Pagalung (2011) pelaksanaan
Jumlah anggota dewan yang ada corporate governance dari sisi board
16
independence akan menjadi (2018), Rehman dan Shah (2013). Hal
pengambat bagi manajer untuk ini tidak sejalan dengan penelitian
membuat keputusan serta kebijakan yang dilakukan oleh Rahmawati dan
sesuai dengan kepentingan pribadi dan Handayani (2017), yang menyatakan
mampu menciptakan transparansi, bahwa keberadaan dari independensi
akuntanbilitas, reponsibilitas, dewan bukan menjadi jaminan bahwa
independensi dan keadilan. kinerja perusahaan akan meningkat
Teori agensi menjelaskan dikarenakan hal ini kurang mampu
bahwa board independence yang ada menghalangi perilaku manajer untuk
diperusahaan berfungsi sebagai alat memaksimumkan kepentingan
control untuk mengatasi perilaku pribadinya sehingga target perusahaan
manajemen atas kepentingannya sulit dicapai. Adanya Independensi
sendiri serta memotivasi manajer dewan yang tinggi tidak memberikan
untuk melaksanakan tugas sesuai kontribusi pada peningkatan kinerja
kepentingan perusahaan. Hal ini keruangan dikarenakan semakin
diharapkan mampu meningkatkan banyak anggota dewan yang berasal
kesejahteraan perusahaan dan dari luar perusahaan mengakibatkan
pengelolaan perusahaan berjalan semakin dikitnya pengetahuan para
secara efektif dan efisien serta dapat anggota tentang seluk beluk
meningkatkan kinerja perusahaan perusahaan sehingga kurang
semakin baik (Salim dan Christiawan, maksimal dalam menjalankan
2017). Board Independence juga tanggung jawabnya di perusahaan,
dianggap mampu melindungi para yang mengakibatkan menurunnya
stakeholder perusahaan, mengurangi prestasi perusahaan. Pernyataan ini
biaya agensi dan mampu bertindak didukung dengan penelitian Yimlaz
secara objektif dalam pengambilan dan Buyuklu (2016), Sun dkk (2014)
keputusan sesuai dengan tujuan serta Widagdo dan Chairi (2014) yang
perusahaan tanpa mengedepankan menjelaskan bahwa board
kepentingan pribadi. Hal ini berarti independence berpengaruh negatif
semakin tinggi presentase board terhadap kinerja perusahaan.
independence di perusahaan dapat
meningkatkan kinerja perusahaam Pengaruh Good Corporate
(Rehman dan Shah, 2013). Governance dari sisi Gender
Pernyatakan diatas didukung Diversity terhadap Kinerja
penelitian dari Danquah dkk (2018) Perusahaan
yang menyatakan bahwa ada Berdasarkan hasil pengujian
hubungan positif signifikan antara pada penelitian ini dapat diketahui
board independence dengan kinerja good corporate governance dari sisi
perusahaan. Hal ini juga sejalan gender diversity bahwa tidak
dengan penelitian dari Dewi dkk berpengaruh signifikan dengan arah
17
yang memiliki arah koefisian yang signifikan tetapi berarah negatif
positif. Hipotesis yang ketiga ini terhadap kinerja perusahaan namun
ditolak karena gender diversity tidak sejalan dengan penelitian yang
dianggap bahwa jumlah wanita dalam dilakukan oleh Danquah dkk (2018),
dewan direksi dan dewan komisaris yang menyatakan bahwa gender
akan menyebabkan overmonitoring diversity memiliki pengaruh yang
dalam perusahaan sehingga dapat positif terhadap kinerja perusahaan
dikaitkan dengan tingkat kinerja karena dianggap mampu memberikan
perusahaan yang rendah. Keberadaan suasana baru dalam perusahaan yang
wanita dalam anggota dewan direksi mampu menaikkan kinerja
dan dewan komisaris masih sangat perusahaan.
sedikit pada perusahaan sampel dan
Pengaruh Good Corporate
mayoritas wanita dalam keanggotaan
Governance dari sisi Kepemilikan
dewan adalah kerabat dekat dari
Asing terhadap Kinerja
pemilik perusahaan yang belum tentu
Perusahaan
memiliki kualitas yang diinginkan,
Berdasarkan hasil pengujian
sehingga untuk meningkatkan kinerja
pada penelitian ini dapat diketahui
perusahaan dianggap belum mampu.
good corporate governance dari sisi
Kesetaraan gender yang ada
kepemilikan asing memiliki pengaruh
diperusahaan dibutuhkan perusahaan
yang negatif signifikan terhadap
untuk menangani masalah keagenan
kinerja perusahaan, maka hipotesis
dalam pengambilan keputusan dalam
yang keempat ditolak. Hal ini
perusahaan, namun sampai sejauh ini
dikarenakan 28 dari 60 perusahaan
perusahaan manufaktur yang ada di
sampel pada penelitian ini belum
Indonesia menganggap bahwa
menerapkan 10 % atau lebih
kepemimpinan gender diversity yang
komposisi saham asing diperusahaan.
didominsi oleh wanita dianggap tidak
Komposisi saham asing dianggap
memiliki pengaruh terhadap kinerja
belum mampu mendorong penerapan
perusahaannya, keberagaaman gender
good corporate governance serta
sering dianggap tidak pantas untuk
pengawasan yang ketat terhadap
menjalankan tugasnya. Pernyataan ini
segala aktivitas perusahaan.
didukung oleh Amin dan Sunarjanto
Berdasarkan teori agensi,
(2016), bahwa dengan adanya wanita
kepemilikan asing dapat meredakan
dalam anggota dewan belum bisa
hubungan manajer dengan pemegang
ditemukan pengaruhnya pada kinerja
saham dikarenakan pihak asing yang
perusahaan.
memiliki saham pada perusahaan
Penelitian ini sejalan dengan
tersebut akan mengawasi jalannya
penelitian Darmadi (2011) yang
perusahaan yang dilakukan manajer,
menjelaskan bahwa gender diversity
namun dengan adanya pengawasan
memiliki hubungan yang tidak
yang diberikan bukan berarti dapat
18
meningkatkan kinerja perusahaan signifikan terhadap kinerja
karena dari 32 sampel penelitian yang perusahaan. Hal ini dikarenakan
memiliki komposisi saham asing 10% perusahaan mampu mengelola
atau lebih, hanya 10 perusahaan tambahan modal saham di perusahaan
seperti Asahimas Flat Glass Tbk untuk menaikkan aktiva produktif,
(AMFG), Astra Otoparts Tbk (ASII ), dengan adanya hal ini maka
Astra Otoparts Tbk (AUTO) yang berpotensi dalam meningkatkan
menetapkan dewan independen asing kinerja perusahaan. Investment
perusahaan yang bertugas mengawasi opportunity set mampu menaikkan
jalannya perusahaan yang berkaitan nilai pasar yang tinggi yang dapat
dengan kepentingannya dan dianggap menarik investor untuk
kurang maksimal dalam menerapkan menginvestasikan sahamnya pada
corporate governance dengan baik. perusahaan sehingga mampu
Pernyataan ini sejalan dengan menaikkan kinerja perusahaaan,
penelitian dari Mollah dkk (2012) karena dapat memberikan return yang
yang menyatakan bahwa kepemilikan baik melalui harga saham yang tinggi.
asing berpengaruh negatif signifikan Adanya investment opportunity set
terhadap kinerja perusahaan. dapat memberikan dampak terhadap
Penelitian yang dilakukan dengan kinerja perusahaan.
Rahmawati dan Handayani (2016) Investment opportunity set
serta Hasan M. Hafez (2015) yang ada diperusahaan mampu
menyatakan bahwa kepemilikan asing meningkatkan kesempatan atau
berpengaruh negatif terhadap kinerja peluang investasi dam mampu
perusahaan, namun berbeda dengan meredakan konflik agensi yang ada
penelitian yang dilakukan oleh diperusahaan karena dengan adanya
Yilman dan Buyuklu (2016) IOS dapat memberikan keuntungan
menyatakan bahawa kepemilikan bagi dari kedua belak pihak antara
asing berpengaruh positif terhadap manajer dan pemegang saham, namun
kinerja perusahaan karena IOS yang tinggi membutuhkan dana
diasumsikan dapat menaikkan yang lebih besar untuk membiayai
reputasi perusahaan yang akan modal dan menemukan sumber
meningkatkan sehingga kinerja pendanaan di pasar modal. Upaya
perusahaan terus meningkat. untuk mendapatkan dana dari pasar
modal harus didukung dengan kinerja
Pengaruh Investment Opportunity perusahaan yang baik.
Set terhadap Kinerja Perusahaan Berdasarkan pernyataan diatas
Berdasarkan hasil pengujian sejalan dengan penelitian yang
pada penelitian ini dapat diketahui dilakukan oleh Marinda dkk (2014)
bahwa investment opportunity set dan Christiningrum (2015) yang
memiliki pengaruh yang positif dan menyatakan bahwa investment
19
opportunity set berpengaruh positif Implikasi
terhadap kinerja perusahaan. namun Implikasi Teoritis
hal ini tidak sejalan dengan penelitian Bagi sisi akademis penelitian ini
yang dilakukan oleh Sun dkk (2014) dapat menambah pengetahuan dalam
yang menjelaskan bahwa investment teori agensi yang berkaitan dengan
opportunity set berpengaruh negatif good corporate governance dari
signifikan terhadap kinerja board independence dan investment
perusahaan. opportunity set yang mampu
meningkatkan kinerja perusahaan
Simpulan
dengan cara meminimalisir konflik
Berdasarkan analisis yang telah
agensi antara manajer dan pemegang
dilakukan pada 60 sampel perusahaan
saham serta dibutuhkan kerjasama
manufaktur dari empat periode yaitu
yang baik antara kedua belah pihak,
tahun 2015-2018, maka data yang
sehingga diharapkan dapat
dihasilkan sebesar 240 data laporan
meningkatkan kinerja perusahaan
keuangan dan laporan tahunan
sesuai dengan visi misi perusahaan.
perusahaan manufaktur dengan
menggunakan SEM-PLS melalui Implikasi Praktis
aplikasi SmartPLS 3.0 dapat 1. Bagi Pihak Manajemen
disimpulkan bahwa : Perusahaan Manufaktur
1. Board Size memiliki pengaruh Bagi manajemen perusahaan
negatif signifikan terhadap kinerja manufaktur penelitian ini dapat
perusahaan dan hipotesis yang memotivasi dan membantu pihak
pertama diterima. manajemen untuk meningkatkan
2. Board Independence memiliki kinerja perusahaan, melalui penerapan
pengaruh yang positif signifikan good corporate governance dari sisi
terhadap kinerja perusahaan board independence dan investment
sehingga hipotesis kedua diterima. opportunity set serta dapat
3. Gender Diversity memiliki meminimalisir keberadaan board size
pengaruh positif tidak signifikan yang ada diperusahaan.
terhadap kinerja perusahaan dan 2. Bagi Pihak Regulator (Otoritas
hipotesis ketiga ditolak. Jasa keuangan)
4. Kepemilikan Asing Bagi pihak Regulator yaitu
berpengaruh negatif signifikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
terhadap kinerja perusahaan maka penelitian ini dapat dijadikan
hipotesis ke-empat ditolak. pedoman untuk membuat kebijakan
5. Investment Opportunity Set dan peraturan yang berkaitan dengan
berpangaruh positif signifikan good corporate governance antara
terhadap kinerja perushaan dan lain dari sisi board size, board
hipotesis ke-lima diterima. independence, gender diversity,
kepemilikan asing serta investment
20
opportunity set bagi perusahaan DAFTAR REFERENSI
manufaktur.
Aluy, C. A., Tulung, J. E., & Tasik, H.
3. Bagi Pihak Investor atau Calon H. (2017). Pengaruh
Investor Keberadaan Wanita Dalam
Penelitian ini dapat dijadikan Manajemen Puncak dan
pertimbangan bagi para investor atau Kepemilikan Manajerial
calon investor yang akan Terhadap Kinerja Keuangan
menanamkan sahamnya pada Perbankan. EMBA, 5(2), 821-
828.
perusahaan manufaktur melalui good
corporate governance dari sisi board Amin, N. N., & Sunarjanto. (2016).
independence dan investment Pengaruh Diversitas Dewan
opportunity set yang mampu Komisaris dan Dewan Direksi
meningkatkan kinerja perusahaan. Terhadap Kinerja Perusahaan.
Jurnal Manajemen dan
Keterbatasan Penelitian Agenda kewirausahaan, 51-66.
Penelitian Mendatang Retrieved from
Penjelasan mengenai http://fokusmanajerial.org
kepemilikan asing dalam annual
report kurang detail dalam Buallay, A., Hamdan, A., & Zureigat,
Q. (2917). Corporate
menjelaskan berapa presentase
Governance and Firm
komposisi asing yang dimiliki Performance: Evidence from
perorangan atau badan maka bagi Saudi Arabia. Australasian
peneliti selanjutnya, dapat mencari Accounting, Business and
data alternatif yang berkaitan dengan Finance Journal, 11(1), 79-
presentase kepemilikan asing selain di 98.
annual report yaitu pada laporan
Chandramohan, S., & Mohan
ringkasan performa yang bisa di Aswathy. (2018). Impact of
dapatkan di website idx.co.id. Corporate Governance on
Perbedaan angka dilaporan Firm Performance : Empirical
keuangan sering terjadi pada periode Evidence From India.
tertentu saat adanya pembaruan data, International Journal of
sehingga membingungkan pihak Research in, 6(2), 209-218.
peneliti untuk dianalisis, maka jika
Christiningrum MF. (2015). Effect Of
terjadi perbedaan angka saat Diversification Srategy,
pembaruan data, dapat menggunakan Leverage and IOS on Multi
data yang terbaru di laporan keuangan, Segment Corporate
sehingga angka yang dihasilkan lebih Performance in Indonesia.
valid dan konsisten. Mediterranean Journal Of
Social Sciences, 6(55), 157-
166.
21
Danquah , B. S., Gyimah, P., Afriyie, Diversity Terhadap Kinerja
R. O., & Asiamah, A. (2018). Keuangan . Jurnal Riset
Corporate Governance and Akuntansi dan Keuangan ,
Firm Performance: An 6(3), 373-380.
Empirical Analysis of
Manufacturing Listed Firms in Ghozali , I., & Latan, H. (2015).
Ghana. Accounting and Partial Least Squares Konsep,
Finance Research, 7(3), 111- Teknik dan Aplikasi
118. Retrieved from Menggunakan Program
http://afr.sciedupress.com SmartPLS 3.0. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Darmadi, S. (2011). Board Diversity Semarang.
and Firm Perfomance: The
Indonesian Evidance. Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis
Forthcoming in the Journal Multivariate dengan Program
Corporate Ownership and SPSS. Badan Penerbit
Control. 8. Universitas Diponegoro.
22
Akuntansi Universitas pada Perusahaan Manufaktur
Udayana Bali, 11(1), 269- yang Terdaftar di Bursa Efek
288. Indonesia periode 2010-2014).
Diponegoro Journal of
Martsila, I. S., & Meiranto, W. (2013). Accounting, 6(3), 1-12.
Pengaruh Corporate Retrieved from http://ejournal-
Governance Terhadap Kinerja s1.undip.ac.id/index.php/acco
Keuangan Perusahaan. unting.
Diponegoro Journal of
Accounting, 2(4), 1-14. Rehman, A., & Shah, S. Z. (2013).
Retrieved from http://ejournal- Board Independence,
s1.undip.ac.id/index.php/acco Ownership Strusture and Firm
unting Performance : Evidence From
Pakistan. Interdisciplinary
Mollah, S., Karim, W., & Farooque, Journal of Contemporary
Q. A. (2012). Ownership Research In Business, 5(3),
Structure, Corporate 832-845. Retrieved from
Governance and Firm ijcrb.webs.com.
Performance Evidence from
an African Emerging Market. Salim, C. A., & Christiawan, Y. J.
Economics and Finance, 301- (2017). Pengaruh Penerapan
319. Corporate Governance
doi:10.1108/10867371211266 Terhadap Kinerja Keuangan
937 Dengan Ukuran Perusahaan
dan Leverage Sebagai
Nariman , A., & Ekadjaja, E. (2018). Variabel kontrol. Business
Implikasi Corporate Accounting Review, 5(2),
Governance, Investment 205-216.
Opportunity Set, Firm Size,
dan Leverage Terhadap Sambora, M. N., Handayani, S. R., &
Earnings Quality. Jurnal Rahayu, S. M. (2014).
Ekonomi, 23(1), 33-47. Pengaruh Leverage dan
Profitabilitas terhadap Nilai
Rahmah , A. Z. (2016). Faktor-Faktor Perusahaan. Jurnal
Yang Mempengaruhi Kinerja Administrasi Bisnis, 8(1), 1-
Perusahaan Manufaktur Yang 10. Retrieved from
Terdaftar di Bursa Efek administrasibisnis.studentjour
Indonesia Peridoe 2010-2015. nal.ub.ac.id.
Jurnal Pendidikan dan
Ekonomi, 5(3), 237-242. Sari, M. (2018). Penerapan Good
COrporate Governance Dalam
Rahmawati, N. B., & Handayani, S. R. Meningkatkan Kinerja
(2017). Analisis Pengaruh Keuangan. The National
Karakteristik Corporate Conferences Management
Governance Terhadap Kinerja and Business (NCMAB), 17-
Perusahaan (Studi Empiris 27.
23
Sun, Jerry, George, L., & Zhenzhong
Ma. (2014). Investment
Opportunity Set, Board
Independence, and Firm
Performance. Managerial
Finance, 4(5), 454-468.
24
IDENTITAS PENELITI
25