NIM 2110246920
MK : Ekologi Lanjutan Dosen
Pengampu : Dr. Fitra Suzanti, M.Si
Jawab:
1. Menurut Kristanto (2013),ekologi industri merupakan bidang ilmu yang difokuskan
pada dua tujuan, yaitu peningkatan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan.
Pada konsep ekologi industri, sistem industri dipandang bukan sebagai suatu sistem
yang terisolasi dari sistem dan lingkungan di sekelilingnya, melainkan merupakan
satu kesatuan. Tujuan utama dari konsep ekologi industri adalah mengorganisasi
sistem industri sehingga dihasilkan suatu jenis oprasi yang ramah lingkungan dan
berkesinambungan. Sedangkan menurut Garner (1995), ekologi indsutri adalah suatu
sistem yang digunakan untuk mengelola aliran energi atau material sehingga
diperoleh efisiensi yang tinggi dan menghasilkan sedikit polusi.
Sumber: Garner, H., and Koeleland, G. A., Industrial Ecology: An Introduction.
1995. National Pollution Prevention Centre for Higher Education.
University of Michigan, USA.
Kristanto, I. P. 2013. Ekologi Industri Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit
Andi
2. Ada beberapa prinsip ekologi industri diantaranya:
Ekosistem Industri
interaksi antar organisme dan lingkungan sekitarnya. Industri satu dengan lainnya
saling bekerja sama dan memiliki hubungan keterkaitan satu dengan lainnya.
Kembali pada proses alur tertutup, yaitu setiap buangan/limbah hasil olah suatu
industri menjadi material bagi industri-industri lain.
Penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan
Kita ketahui bahwa di bumi kita ini hanya ada 2 tipe sumber daya alam, yaitu
sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui. Ekologi industri lebih mengutamakan sumber daya alam yang dapat
diperbarui serta mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui.
Menghemat penggunaan material dan energi dalam produksi
Demi terwujudnya efisiensi dalam proses produksi, dengan meminimalisir input
dan memaksimalkan output. Menyeimbangkan input dan output yang mengacu
pada keterbatasan sistem alam, mengurangi beban lingkungan akibat proses
industri, sehingga tujuannya agar aktivitas industri dapat berkelanjutan dalam
kurun waktu yang lebih lama.
Menjamin kualitas hidup lingkungan sekitarnya
Selalu mengupayakan keseimbangan antara sistem industri dengan kehidupan
alam. Memperhatikan serta mengupayakan pengurangan beban lingkungan akibat
proses industri, sehingga alam akan lebih terjaga demi terwujudnya aktivitas
industri yang berkelanjutan mengingat masih ada generasi-generasi baru pada
masa yang akan datang.
Sumber : buku Ekologi Industri Oleh Dr. Nurhasan Syah, M.Pd., & Yun Hendri
Danhas, SP, M.Si.
3. Adapun contoh penerapan ekologi industri di Indonesia dan di negara lain dengan
penjelasannya!
Penerapan ekologi industri di Indonesia
Contoh kawasan ekologi industri limbah tebu dapat di temukan di kawasan Industri
Kujang Cikampek. Berikut ini adalah diagram transfomasi aliran material yang
diterapkan pada Kawasan Industri Kujang Cikampek
Kawasan industri di atas menggambarkan sebuah kawasan ekologi industri yang
bermulai dari perkebunan tebu. Kawasan Industri Kujang Cikampek ini memang
merupakan pabrik tebu penghasil gula, namun telah diintegrasikan dengan
beberapa industri lainnya. Industri tersebut seperti pupuk, kertas, alkohol, dan
semen sehingga terbentuklah kawasan ekologi industri. Penerapan konsep ekologi
Industri pada kawasan industri Kujang Cikampek merupakan proses perencanaan
yang matang dari berbagai disiplin ilmu. Penentuan lokasi industri merupakan
salah satu contohnya. Kawasan ini memiliki temperatur sekitar 250-300 C dengan
kelembapan sebersar 73% - 94% relatif sekitar 73% sampai 94%, sedangkan arah
angin utama dari Utara ke Selatan. Kawasan ini berada pada Zona 3 berdasarkan
klasifikasi zona gempa Indonesia. Terletak pada pertemuan segitiga jalan
menuju Jakarta, Bandung dan Cirebon, tepatnya di interchange Tol Jakarta-
Cikampek dan Jakarta- Bandung, sekitar 1,5 km dari pintu Cikampek km 68.
(Sudrajat,2015). Ekologi industri dalam praktiknya pastilah akan menghasilkan
optimalisasi antara bahan baku dengan limbah yang terbuang. Contoh pada industri
gula adalah bagaimana bisa memanfaatkan limbah dari proses pabrik gula menjadi
sesuatu yang terus dapat diolah kembali serta menghasilkan keuntungan secara
finansial. Prinsipnya adalah memperoleh produk dengan harga jual tinggi dengan
bahan baku yang minimal. Manfaat bagi lingkungan adalah mengurangi limbah –
limbah dari setiap tahapan pengolahan di industri. Limbah-limbah tersebut
diharapkan dapat digunakan kembali sebagai bahan baku bagi industri lain.
Kesinambungan ini tentunya membawa dampak positif bagi lingkungan hidup.
Penerapan Ekologi di Negara Maju
Kawasan Industri Kalundborg, contoh paling populer dari sebuah kawasan
industri yang telah menerapkan konsep ekologi industri dengan baik adalah
kawasan industri di Kalundborg, Denmark. Simbiosis yang berkembang di daerah
ini mulai muncul sejak tahun 1970 sebagai suatu bentuk kemitraan industri-industri
yang mencoba untuk mengurangi biaya dan mencoba memenuhi bersama
peraturan-peraturan lingkungan yang berlaku pada saat itu, seperti menemukan
cara yang inovatif dalam manajemen sampah dan penggunaan air bersih yang
efisien. Proses daur ulang dan penggunaan kembali yang dilakukan di Kalundborg
telah memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan-perusahaan yang terlibat.
Selain lebih menghemat biaya, mereka juga telah mengurangi polusi udara, air dan
tanah pada daerah tersebut. Pada kawasan industri tersebut telah terjadi
pengurangan energi secara signifikan, yaitu batu bara, minyak dan penggunaan air.
Dampak lingkungan dapat dikurangi melalui pengurangan emisi sulfur dioksida
dan karbon dioksida termasuk memperbaiki kualitas air buangan. Produksi limbah-
limbah tradisional seperti abu layang, lumpur biologis dan gipsum sudah diubah
menjadi bahan baku untuk produksi.
Sumber : Lowe, E.A., 2001. EIP Handbook for Asian Developing Countries,
Report to Asian Development Bank.
Subianto., W., M. 2018. Penerapan Ekologi Industri Pada Pengolahan
Tebu Di Kawasan Industri Kujang Cikampek.Tersedia :
https://www.academia.edu/36035780/Penerapan_Ekologi_Industri_
Pada_Pengolahan_Tebu_Di_Kawasan_Industri_Kujang_Cikampek.
pdf [11Oktober 2021]
Sudrajat, H et al. 2003. Paper Ekologi Industri (Prospek Penerapannya
Di Indonesia). Artikel. Program Pascasarjana Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
4. Jasa Ekosistem adalah manfaat yang diperoleh oleh manusia dari berbagai
sumberdaya dan proses alam yang secara bersama-sama diberikan oleh suatu
ekosistem (Millenium, 2005). Konsep jasa ekosistem sejak pertama kali dikenalkan
oleh Gretchen Daily (1997) hingga diadopsi oleh UN Millenimum Ecosystem
Assessment (2005), mengenalkan empat kategori jasa ekosistem, yaitu:
Penyediaan (berupa produk yang diperoleh dari ekosistem seperti makanan, serat,
air)
Pengaturan (berupa manfaat yang diperoleh dari proses ekosistem, seperti
penyaringan air dan udara)
Budaya (berupa manfaat non- materi yang diperoleh dari ekosistem seperti
pengayaan spiritual, pengembangan kognitif, rekreasi dan pengalaman estetika)
Pendukung (berupa fungsi ekologi seperti polinasi, siklus nutrient dan pembentukan
tanah). Saat ini jasa ekosistem semakin diperhitungkan perannya dalam pengambilan
keputusan untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.