Anda di halaman 1dari 9

Nama : Silvia Agustina

NIM 2110246920
MK : Ekologi Lanjutan Dosen
Pengampu : Dr. Fitra Suzanti, M.Si

1. Apa yang dimaksud dengan ekologi industri


2. Jelaskan prinsip-prinsip ekologi industri
3. Carilah contoh penerapan ekologi industri di indonesia dan di negara lain dengan
penejelasannya!
4. Apa yang dimaksud dengan jasa ekosistem
5. Jelaskan hubungan jasa ekosistem dengan kerusakan lingkungan, lengkapi dengan
contoh!

Jawab:
1. Menurut Kristanto (2013),ekologi industri merupakan bidang ilmu yang difokuskan
pada dua tujuan, yaitu peningkatan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan.
Pada konsep ekologi industri, sistem industri dipandang bukan sebagai suatu sistem
yang terisolasi dari sistem dan lingkungan di sekelilingnya, melainkan merupakan
satu kesatuan. Tujuan utama dari konsep ekologi industri adalah mengorganisasi
sistem industri sehingga dihasilkan suatu jenis oprasi yang ramah lingkungan dan
berkesinambungan. Sedangkan menurut Garner (1995), ekologi indsutri adalah suatu
sistem yang digunakan untuk mengelola aliran energi atau material sehingga
diperoleh efisiensi yang tinggi dan menghasilkan sedikit polusi.
Sumber: Garner, H., and Koeleland, G. A., Industrial Ecology: An Introduction.
1995. National Pollution Prevention Centre for Higher Education.
University of Michigan, USA.
Kristanto, I. P. 2013. Ekologi Industri Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit
Andi
2. Ada beberapa prinsip ekologi industri diantaranya:
 Ekosistem Industri
interaksi antar organisme dan lingkungan sekitarnya. Industri satu dengan lainnya
saling bekerja sama dan memiliki hubungan keterkaitan satu dengan lainnya.
Kembali pada proses alur tertutup, yaitu setiap buangan/limbah hasil olah suatu
industri menjadi material bagi industri-industri lain.
 Penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan
Kita ketahui bahwa di bumi kita ini hanya ada 2 tipe sumber daya alam, yaitu
sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui. Ekologi industri lebih mengutamakan sumber daya alam yang dapat
diperbarui serta mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui.
 Menghemat penggunaan material dan energi dalam produksi
Demi terwujudnya efisiensi dalam proses produksi, dengan meminimalisir input
dan memaksimalkan output. Menyeimbangkan input dan output yang mengacu
pada keterbatasan sistem alam, mengurangi beban lingkungan akibat proses
industri, sehingga tujuannya agar aktivitas industri dapat berkelanjutan dalam
kurun waktu yang lebih lama.
 Menjamin kualitas hidup lingkungan sekitarnya
Selalu mengupayakan keseimbangan antara sistem industri dengan kehidupan
alam. Memperhatikan serta mengupayakan pengurangan beban lingkungan akibat
proses industri, sehingga alam akan lebih terjaga demi terwujudnya aktivitas
industri yang berkelanjutan mengingat masih ada generasi-generasi baru pada
masa yang akan datang.
Sumber : buku Ekologi Industri Oleh Dr. Nurhasan Syah, M.Pd., & Yun Hendri
Danhas, SP, M.Si.

3. Adapun contoh penerapan ekologi industri di Indonesia dan di negara lain dengan
penjelasannya!
Penerapan ekologi industri di Indonesia
Contoh kawasan ekologi industri limbah tebu dapat di temukan di kawasan Industri
Kujang Cikampek. Berikut ini adalah diagram transfomasi aliran material yang
diterapkan pada Kawasan Industri Kujang Cikampek
Kawasan industri di atas menggambarkan sebuah kawasan ekologi industri yang
bermulai dari perkebunan tebu. Kawasan Industri Kujang Cikampek ini memang
merupakan pabrik tebu penghasil gula, namun telah diintegrasikan dengan
beberapa industri lainnya. Industri tersebut seperti pupuk, kertas, alkohol, dan
semen sehingga terbentuklah kawasan ekologi industri. Penerapan konsep ekologi
Industri pada kawasan industri Kujang Cikampek merupakan proses perencanaan
yang matang dari berbagai disiplin ilmu. Penentuan lokasi industri merupakan
salah satu contohnya. Kawasan ini memiliki temperatur sekitar 250-300 C dengan
kelembapan sebersar 73% - 94% relatif sekitar 73% sampai 94%, sedangkan arah
angin utama dari Utara ke Selatan. Kawasan ini berada pada Zona 3 berdasarkan
klasifikasi zona gempa Indonesia. Terletak pada pertemuan segitiga jalan
menuju Jakarta, Bandung dan Cirebon, tepatnya di interchange Tol Jakarta-
Cikampek dan Jakarta- Bandung, sekitar 1,5 km dari pintu Cikampek km 68.
(Sudrajat,2015). Ekologi industri dalam praktiknya pastilah akan menghasilkan
optimalisasi antara bahan baku dengan limbah yang terbuang. Contoh pada industri
gula adalah bagaimana bisa memanfaatkan limbah dari proses pabrik gula menjadi
sesuatu yang terus dapat diolah kembali serta menghasilkan keuntungan secara
finansial. Prinsipnya adalah memperoleh produk dengan harga jual tinggi dengan
bahan baku yang minimal. Manfaat bagi lingkungan adalah mengurangi limbah –
limbah dari setiap tahapan pengolahan di industri. Limbah-limbah tersebut
diharapkan dapat digunakan kembali sebagai bahan baku bagi industri lain.
Kesinambungan ini tentunya membawa dampak positif bagi lingkungan hidup.
Penerapan Ekologi di Negara Maju
Kawasan Industri Kalundborg, contoh paling populer dari sebuah kawasan
industri yang telah menerapkan konsep ekologi industri dengan baik adalah
kawasan industri di Kalundborg, Denmark. Simbiosis yang berkembang di daerah
ini mulai muncul sejak tahun 1970 sebagai suatu bentuk kemitraan industri-industri
yang mencoba untuk mengurangi biaya dan mencoba memenuhi bersama
peraturan-peraturan lingkungan yang berlaku pada saat itu, seperti menemukan
cara yang inovatif dalam manajemen sampah dan penggunaan air bersih yang
efisien. Proses daur ulang dan penggunaan kembali yang dilakukan di Kalundborg
telah memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan-perusahaan yang terlibat.
Selain lebih menghemat biaya, mereka juga telah mengurangi polusi udara, air dan
tanah pada daerah tersebut. Pada kawasan industri tersebut telah terjadi
pengurangan energi secara signifikan, yaitu batu bara, minyak dan penggunaan air.
Dampak lingkungan dapat dikurangi melalui pengurangan emisi sulfur dioksida
dan karbon dioksida termasuk memperbaiki kualitas air buangan. Produksi limbah-
limbah tradisional seperti abu layang, lumpur biologis dan gipsum sudah diubah
menjadi bahan baku untuk produksi.

Kawasan Industri Guitang, daerah otonomi Guangxi Zhuang merupakan


penghasil gula terbesar di Cina, yang mem-produksi lebih dari 40% produksi
gula Cina. Kebergantungan yang besar ekonomi daerah ini terhadap industri
gulanya mendorong mereka untuk terus meningkatkan efisiensi semua pihak
yang terlibat dalam berbagai proses produksi gula. Salah satu rencananya adalah
untuk menghimbau semua petani untuk mengirimkan hasil samping mereka ke
perusahaan Guitang. Perusahaan Guitang juga melakukan usaha lain dengan
memperluas skala tanam tebu. Dengan keinginan-keinginan seperti, maka akan
dikembangkan pelatihan-pelatihan bagi industri dan pemerintah tentang prinsip-
prinsip ekoindustri dan metode-metode pendekatan strategi produksi bersih.
Beberapa tujuan jangka panjang yang direncanakan adalah membangun sebuah
kawasan eco-sugar untuk pertanian tebu organik, dengan meningkatkan
kandungan gula tebu per meter persegi lahan dan memperpanjang masa panen,
memperluas pabrik penggilingan kertas dengan tujuan meningkatkan produksi
hingga 300.000 ton per tahun dalam tiga fase, membangaun sebuah fasilitas
produksi bahan bakar alkohol dari hasil samping molase dan gula serta
mengadopsi teknologi berklorida tinggi untuk pemucatan kertas. Rencana yang
akan dijalankan oleh Guitang ini didukung penuh oleh State Environmental
Protection Bureau China juga China National Cleaner Production Center

Sumber : Lowe, E.A., 2001. EIP Handbook for Asian Developing Countries,
Report to Asian Development Bank.
Subianto., W., M. 2018. Penerapan Ekologi Industri Pada Pengolahan
Tebu Di Kawasan Industri Kujang Cikampek.Tersedia :
https://www.academia.edu/36035780/Penerapan_Ekologi_Industri_
Pada_Pengolahan_Tebu_Di_Kawasan_Industri_Kujang_Cikampek.
pdf [11Oktober 2021]
Sudrajat, H et al. 2003. Paper Ekologi Industri (Prospek Penerapannya
Di Indonesia). Artikel. Program Pascasarjana Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.

4. Jasa Ekosistem adalah manfaat yang diperoleh oleh manusia dari berbagai
sumberdaya dan proses alam yang secara bersama-sama diberikan oleh suatu
ekosistem (Millenium, 2005). Konsep jasa ekosistem sejak pertama kali dikenalkan
oleh Gretchen Daily (1997) hingga diadopsi oleh UN Millenimum Ecosystem
Assessment (2005), mengenalkan empat kategori jasa ekosistem, yaitu:

 Penyediaan (berupa produk yang diperoleh dari ekosistem seperti makanan, serat,
air)
 Pengaturan (berupa manfaat yang diperoleh dari proses ekosistem, seperti
penyaringan air dan udara)
 Budaya (berupa manfaat non- materi yang diperoleh dari ekosistem seperti
pengayaan spiritual, pengembangan kognitif, rekreasi dan pengalaman estetika)
 Pendukung (berupa fungsi ekologi seperti polinasi, siklus nutrient dan pembentukan
tanah). Saat ini jasa ekosistem semakin diperhitungkan perannya dalam pengambilan
keputusan untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Sumber :Daily, G. C. 1997. Nature’s Services: Societal Dependence on Natural


Ecosystems. Washington, DC: Island Press.
Millennium Ecosystem Assessment (Program). 2005. Ecosystems and Human Well-
being: Synthesis. Washington, DC: Island Press.
Mustofa., R. 2020. Analisis Ekonomi Dalam Pengelolaan Jasa Ekosistem
Penyediaan Air Di Subdas Tapung Kiri. Jurnal Inovasi Penelitian. 1(5): 1033-1044
Riqqi., R. et al. 2019. Pemetaan Jasa Ekosistem. Artikel. Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung.

5. Manusia dan lingkungan merupakan dua kata yang tidak dapat


dipisahkan.Keduanya saling pengaruh mempengaruhi. Pengaruh alam terhadap
manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih
bersifat aktif. Dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya, aktifitas yang dilakukan
manusia terhadap alam selalu menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan itu
sendiri. Menurut Undang-undang RI tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup No : 32 Tahun 2009 bahwa, kerusakan lingkungan hidup
adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia atau
hayati. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan
alam yang luar biasa. Dari sudut lingkungan, kekayaan alam tersebut lebih
dikenal dengan keanekaragaman hayati. Namun demikian,kekayaan tersebut saat
ini sedang mengalami degradasi lingkungan yang sangat serius akibat dari
perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab. Perilaku yang tidak
bertanggung jawab tersebut terwujud dalam bentuk penebangan hutan secara
liar, polusi gas hasil pembakaran bahan bakar fosil dan lain sebagainya.
Semua bentuk perilaku tersebut memberikan sumbangan yang sangat berarti
terhadap kerusakan lingkungan, sehingga berdampak kepada degradasi
keanekaragaman hayati.
Contoh:
 Hilangnya habitat:
Hilangnya habitat akibat dari pertanian dan pengelolaan hutan yang tidak
berkelanjutan menjadi penyebab terbesar dari hilangnya keanekaragaman
hayati. Jumlah penduduk yang semakin hari semakin bertambah
menyebabkan semakin banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi dari alam.
Disamping itu juga ketersediaan lahan bagi hewan dan tumbuhan semakin hari
semakin sempit akibat beralihnya fungsi lahan dari pertanian untuk tempat
tinggal manusia dan lahan industri.
 Pencemaran.Zat pencemar (polutan)
merupakan produk buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Polutan
tersebut dapat mencemaritanah, air dan udara. Polutan terseb sangat berbahaya
bagi kehidupan (organisme). Nitrogen dan sulfur oksida yang dihasilkan dari
kendaraan bermotor yang jika bereaksi dengan air maka dapat membentuk
hujan asam yang dapat merusak ekosistem. Penggunaan chloro fluoro
carbon (CFC)yang berlebihan dapat merusak lapisan ozon,sehingga sinar
ultraviolet yang sampai kepermukaan bumi semakin meningkat sehingga
mengganggu keseimbangan rantai makanan dari mahkluk hidup.
Sumber: Zairin 2016 . Kerusakan Lingkungan Dan Jasa Ekosistem . Jurnal
Geograflesia. 1 (2): 38-49

Anda mungkin juga menyukai