Salam Hormat,
Perjanjian Kyoto di Jepang tahun 1997, merupakan perjanjian Internasional dimana negara-
negara di dunia sepakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di bumi. Kualitas
lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya mendasari Negara-negara dunia memerlukan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh
semua pemangku kepentingan. Sehingga dalam amanatnya, Protokol Kyoto mewajibkan
negara yang untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan khususnya untuk menjaga
kestabilan kontroversi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer dan tidak membahayakan iklim
bumi.
Oleh sebab itu, pembangunan yang berwawasan lingkungan sangat dibutuhkan agar dapat
menjamin pembangunan yang memperhatikan pula hak atas lingkungan yang baik dan
sehat bagi generasi selanjutnya melalui pembangunan berkelanjutan.
Sasaran Pembangungan Berkelanjutan sendiri mencakup upaya untuk Pemerataan manfaat hasil-
hasil pembangunan antar generasi (intergeneration equity), safeguarding atau pengamanan
terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi, mempertahankan
kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan, mempertahankan manfaat pembangunan,
menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi.
Ekoefisiensi dapat memberikan solusi penghematan bahan baku, air, dan energi untuk
memangkas adanya barang yang terbuang sia-sia serta sebagai bentuk menghargai lingkungan
karena dapat mencegah limbah yang lebih buruk (Widodo, 2013).
Eko-efisiensi adalah suatu konsep yang memasukkan aspek sumber daya alam dan energi atau
suatu produksi yang meminimumkan penggunaan bahan baku, air, energi serta dampak
lingkungan per unit produksinya (Rifa’atussa’adah, 2017). Ekoefisiensi mengarah pada
perbaikan ekologi dan ekonomi dengan peningkatan kualitas kinerja industri dimulai dari proses
produksi sampai dengan evaluasi. Dengan teori ekoefisiensi, diharapkan adanya perubahan ke
arah yang lebih baik dari segi ekonomi dan efisiensi yang terjadi di Industri tersebut.
1. Dari segi Efisiensi, Efisiensi akan meningkat karena makin banyak bahan dan energi
termanfaatkan dalam proses produksi, sehingga semakin sedikit yang terbuang.
2. Dari segi ekonomi ini berarti bahwa peningkatan efisiensi akan mengurangi bahan dan
energi yang dibutuhkan, sehingga biaya produksinya turun.
3. Dari segi lingkungan hidup berarti makin sedikit bahan dan energi yang terbuang
sehingga makin sedikit limbah yang terbentuk dan potensi dampak lingkungannya
menurun.
Dengan demikian ekoefisiensi dapat menjamin keberlanjutan ketersediaan sumber daya alam
(material dan energi) dan meminimalkan limbah yang terjadi.
Dari hal tersebut, maka pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dapat terwujud.
Refrensi :