Anda di halaman 1dari 15

BAB 5

Pengaruh Lingkungan dan


iklim dalam ekonomi
Rival Usman
Universitas Negeri Gorontalo

A. Dampak Lingkungan pada Produksi dan


Konsumsi
Secara global, ilmu pengetahuan dan teknologi telah
meningkatkan kualitas hidup manusia. Gaya hidup masyarakat
industri ditandai oleh pemakaian produk berbasis bahan
kimia yang telah meningkatkan produksi limbah berbahaya
bagi lingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam
itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia, serta makhluk hidup lain (Otoritas Jasa Keuangan,
2016).
Dalam sektor usaha, upaya menjaga kelestarian
lingkungan diwujudkan dengan implementasi go green pada
berbagai bidang, yaitu pemasaran, produksi, maupun keuangan.
Dari sektor rumah tangga, konsumen dikenal dengan istilah
green consumers. Green consumers atau konsumen hijau
didefinisikan sebagai individu yang melakukan pembelian dengan
terlebih dahulu memikirkan dampak terhadap lingkungan dari
barang yang mereka konsumsi (Irawan & Vianney, 2015). Ketika
dihadapkan kepada alternatif antara dua produk, konsumen
hijau akan lebih memilih produk yang lebih ramah ling-kungan
(Baker & Ozaki, 2008). Perilaku konsumen yang peduli terhadap
lingkungan akan termotivasi untuk mengonsumsi produk yang
ramah lingkungan (Andrew & Slamet, 2013). Perilaku yang
Pengaruh lingkungan dan iklim dalam ekonomi

didasarkan pada kepedulian terhadap lingkungan atau green


consumer behaviour dicerminkan oleh perilaku individu saat
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang
produk (Siringi, 2012), sedangkan kepu-tusan pembelian produk
oleh konsumen seringkali didasarkan pada sikap mereka ter-
hadap lingkungan (attitude environment) (Irland, 1993). Sikap
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
lingkungan (Mansaray & Ajiboye, 1998), dan men-jadi faktor
penjelas paling konsisten dalam memprediksi kesediaan
konsumen untuk membayar produk ramah lingkungan (Tsen,
Phang, Hasan, & Buncha, 2006).
Rufinaldo (2019) menuliskan bahwa upaya mengurangi
dampak lingkungan dari limbah padat dapat dilakukan dengan
minimalisasi penggunaan plastik, seperti kesepa-katan yang
dilakukan oleh negara-negara Uni Eropa (UE) pada bulan
Desember 2019, yaitu pembatasan pada produk plastik sekali
pakai dalam upaya untuk mengurangi sam-pah di laut dan darat
bagi negara-negara anggotanya. Piring plastik, peralatan
makan, sedotan, tongkat balon, dan korek kuping sekali pakai
dilarang mulai tahun 2021. Negara-negara anggota UE juga
menyepakati untuk mencapai target pengumpulan botol plastik
90 persen pada tahun 2029. Botol plastik harus mengandung
setidaknya 25 persen kandungan yang dapat didaur ulang pada
tahun 2025 dan 30 persen pada tahun 2030.
Kerusakan lingkungan juga disebabkan adanya
pertumbuhan ekonomi yang cepat dan mendorong terjadinya
konsumsi dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebih-an.
Menurunnya kualitas kehidupan sosial dan kesehatan merupakan
dampak dari keru-sakan lingkungan, selain dampak berupa
pemanasan global, degradasi lingkungan (tanah, udara, air),
serta penipisan lapisan ozon (Biswas & Roy, 2015). Di sisi lain,
masa-lah lingkungan memiliki keterkaitan dengan politik.
Ancaman nyata bagi bumi adalah hilangnya keanekaragaman

2
BAB 5
Pengaruh Lingkungan dan Iklim dalam Ekonomi

hayati dan polusi sebagai dampak dari perubahan iklim yang


tidak lagi dapat diabaikan oleh pemerintah, pelaku bisnis,
individu, maupun partai politik (Neil, 2018). Pengembangan
gagasan hijau berupa pembuatan kebijakan publik yang terkait
permasalahan lingkungan di tingkat internasional, nasional, dan
lokal, kea-dilan iklim, dan perundang-undangan iklim merupakan
bentuk aksi-aksi politik (politi-cal actions) pro-lingkungan (Neil,
2018).

B. Ekonomi Hijau dan Keberlanjutan


United Nation Environment Programme (UNEP) memberikan
pengertian ekonomi hijau sebagai kegiatan perekonomian yang
mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial di satu
sisi, tetapi di sisi lain mampumenghilangkan dampak negatif
pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan kelangkaan
sumber daya alam. Menurut UNEP, ekonomi hijau merupakan
kegiatan perekonomian yang rendah karbon, tidakmengandalkan
bahan bakar fosil, hemat sumber daya alam dan berkeadila
nsosial. Rumusan demikian, seringkali dicurigai bahwa
pembangunan ekonomi hijau sarat dengan kepentingan-
kepentingan perdagangan karbon (carbon trading ) yang
mengemuka dalam perundingan tahunan Kerangka Kerja
Konvensi PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC/United Nations
Framework Convention on Climate Change) tentang
Pengurangan Emisidari Deforestasi dan Degradasi Hutan
(REDD/Reducing Emissions from Deforestation and Degradation).

Konsep ekonomi hijau ( green economy) menjadi paradigma


dalam pembangunan berkelanjutan yang penting dalam
menanggulangidampak perubahan iklim yang terjadi. Ekonomi
hijau kurang lebihmenjadi jawaban dari ekonomi coklat, yaitu
kegiatan ekonomi yangmemproduksi banyak karbon. Ekonomi

3
Pengaruh lingkungan dan iklim dalam ekonomi

coklat merupakan kegiatanekonomi yang menggunakan energi


secara tidak efisien (boros) tetapisecara sosial tidak cukup
inklusif, yaitu tidak melibatkan banyak orangdalam proses
pengambilan keputusannya. Dalam kaitannya dengan
pengelolaan dan pemanfaatan bahan tambang dan mineral batu
baramisalnya, kegiatan ekonomi coklat sangat dominan. Selain
berdampak buruk pada kualitas lingkungan, munculnya kasus-
kasus pertambangan di Freeport atau Newmont menunjukan
bahwa secara sosial masih sangat eksklusif, tidak mewujudkan
keadilan sosial. Manfaat dari eksploitasi tambang tersebut
sebagian besar dinikmati hanya oleh sebagian kecil
orang/kelompok dalam bentuk izin atau hak-hak pemanfaatan
yang diperolehnya. Padahal dampak negatif dari kegiatan
pertambangan tersebut justru ditanggung oleh masyarakat
sekitar yang menanggung kerusakan lingkungan.Hal inilah yang
ingin diminimalisir/dihindari melalui pembangunan
berparadigma ekonom ihijau ( green economy)

1. Manfaat Ekonomi Hijau


konsep ekonomi hijau (green economy) harus menjadi
paradigma dalam pengaturan dan kebijakan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya alam. Hal inidikarenakan
pembangunan ekonomi nasional masih memanfaatkan sumber
daya alam sebagai sumber utama dalam rangka meningkatkan
pendapatan negara melalui pajak, retribusi ataupun bagi hasil
atas pemanfaatan sumber daya alam seperti migas, tambang,
perkebunan,kehutanan dan sebagainya.

Berikut adalah beberapa manfaat pembangunan Ekonomi


Hijau yaitu:

1. Reduced pollution

Ekonomi hijau berkontribusi pada pengurangan polusi dengan


mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan dan teknologi

4
BAB 5
Pengaruh Lingkungan dan Iklim dalam Ekonomi

yang lebih bersih, yang mengarah pada peningkatan kualitas


udara dan air. Hal ini bermanfaat bagi masyarakat dengan
meningkatkan kesehatan masyarakat, mengurangi penyakit
pernapasan, dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih
menyenangkan, sehingga menghasilkan kualitas hidup yang lebih
tinggi bagi masyarakat (Fauzan, Hafidah, et al, 2023), (Nugraha
et al,2023), (Fauzan, Hakim, et al, 2023), dan (Samsuddin et
al,2023).

2. Lower carbon emissions


Ekonomi hijau mendorong emisi karbon yang lebih rendah
dengan mendorong transisi ke sumber energi terbarukan,
teknologi hemat energi, dan transportasi yang berkelanjutan,
sehingga membantu memerangi perubahan iklim. Hal ini
menguntungkan masyarakat dengan mengurangi dampak
negatif dari pemanasan global, seperti kejadian cuaca ekstrem,
kenaikan permukaan laut, dan risiko kesehatan, yang mengarah
pada masa depan yang lebih aman dan stabil (Rachmat, Harto, et
al, 2023), (Kunda et al.,2023), (Ernayani et al., 2022), dan (Bilgies
et al, 2023).

3. Resource conservation
Ekonomi hijau mempromosikan konservasi sumber daya dengan
menekankan penggunaan sumber daya yang efisien, daur ulang,
dan manajemen berkelanjutan, memastikan sumber daya
tersedia untuk generasi mendatang. Hal ini menguntungkan
masyarakat dengan mempertahankan pasokan sumber daya
penting yang stabil, mengurangi kelangkaan sumber daya, dan
meminimalkan gangguan ekonomi dan sosial yang dapat timbul
akibat penipisan sumber daya (Sarjana et al, 2022), (Fauzan,

5
Pengaruh lingkungan dan iklim dalam ekonomi

Rizki,etal, 2023), (Muniarty et al, 2023), dan (Fauzan, Febrian,


etal, 2023).

4.Enhanced biodiversity
Ekonomi hijau meningkatkan keanekaragaman hayati dengan
mengadvokasi perlindungan ekosistem, restorasi habitat, dan
praktik penggunaan lahan yang berkelanjutan. Hal ini
bermanfaat bagi manusia dengan melestarikan beragam
ekosistem yang menyediakan layanan penting seperti
penyerbukan, air bersih, dan sumber makanan,memastikan
lingkungan yang sehat dan mendukung kesejahteraan manusia
(Fauzan, Ekasari, et al, 2023), (Muliyati et al, 2023), (Fauzan,
Nurhayati and Novia, 2020), dan (Seto, Fauzan, et al.,2023).

5. Clean air and water


Ekonomi hijau berdampak positif pada udara dan air bersih
dengan mengurangi polusi, mempromosikan energi terbarukan,
dan mendorong praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
Hal ini bermanfaat bagi masyarakat dengan meningkatkan
kesehatan masyarakat, mengurangi penyakit pernapasan, dan
memastikan akses terhadap air minum yang aman dan bersih,
yang mengarah pada lingkungan yang lebih sehat dan layak huni
(Murdana et al.,, 2023), (Fauzan, Siagian, et al, 2023), (Fauzan,
Supryanita and Rahmatika, 2021), dan (Fauzan, Daga, et al.,
2023).

6
BAB 5
Pengaruh Lingkungan dan Iklim dalam Ekonomi

Cita-cita Ekonomi Hijau adalah menjaga pertumbuhan ekonomi


bersamaan dengan mempertahankan dan bahkan memperbaik
ikualitas lingkungan pada kenyataannya tidak serta merta berjalan
tanpa hambatan. Banyak hal yang kemudian menjadi
kendala,antara lain adalah pertumbuhan ekonomi yang diharapkan
akan turut meningkatkan konsumsi sumber daya. Efisiensi energi
yang diciptakan pada suatu alat akan menyebabkan alat tersebut
diproduksi lebih banyak, dan pada akhirnya tetap akan
menggunakan sumber daya energi dalam jumlah besar selama
konsumsi terus berjalan.[su lainnya adalah masih minimnya insentif
yang ditawarkan untuk mengalihkan sistem ke arah yang lebih
“hijau” yang mengakibatkan investasi di sektor tersebut terhambat
dan tidak dapat mengimbangilaju kerusakan ekologis dan juga
kelangkaan sumber daya yang dengan cepat terjadi.? Oleh karena
itu, diperlukan suatu alternatif kebijakan untuk menyempurnakan
konsep keberlanjutan yang sudah ada.

7
Pengaruh lingkungan dan iklim dalam ekonomi

C. Perubahan Iklim dan Adaptasi Ekonomi


Adaptasi terhadap perubahan iklim berarti meminimalkan
kerusakan yang diproyeksikan terjadi pada aspek sosio ekonomi
yang disebabkan oleh perubahan fisik pada iklim. Adaptasi dapat
dilakukan melalui perbaikan sistem pada sumber yang terkena
dampak atau melalui penggunaan teknologi yang dapat
mencegah atau mengurangi dampak dan/atau resiko yang
mungkin terjadi, sehingga akan mengurangi biaya yang
diperlukan dibandingkan dengan apabila tidak dilakukan
kegiatan adaptasi. Pada umumnya pilihan yang banyak
dilakukan adalah adaptasi melalui penggunaan teknologi.
Walaupun demikian, usaha adaptasi dapat pula dilakukan secara
individu atau masyarakat dengan cara yang mudah, murah dan
sederhana.
Adaptasi merupakan hal yang penting dalam perubahan
iklim.Adaptasi merupakan satu-satunya cara untuk menghadapi
dampak perubahan iklim yang tak terelakkan. Adaptasi juga
memberikan peluang untuk menyesuaikan kegiatan ekonomi
pada sektor-sektor yang rentan sehingga mendukung
pembangunan berkelanjutan. Sampai saat ini kegiatan adaptasi
difokuskan pada area yang dianggap rentan terhadap perubahan
iklim yaitu wilayah pantai, sumber-sumber air, pertanian,
kesehatan manusia dan infrastruktur.

Hasil penelitian yang dilakukan Nurhayati et al., (2020)


menunjukkan bahwa

8
BAB 5
Pengaruh Lingkungan dan Iklim dalam Ekonomi

masyarakat belum memahami tentang perubahan iklim


sebagai akibat dari pemanasan
global, walaupun mereka merasakan dampak adanya perubahan
iklim terutama masyarakat
yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan kondisi alam
seperti petani dan nelayan.
Sebagai negara agraris, sektor pertanian tentunya menjadi
salah satu sumber penghasilan
masyarakat Indonesia. Namun dengan adanya perubahan
iklmim dan pemanasan global
tentunya menjadi risiko dan tantangan yang berat. Dampak
nyata yang ditimbulkan adalah
perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan hasil
pertanian sehingga juga akan
berpengaruh terhadap ketahanan pangan nasional (Ruminta ;
Handoko ; Nurmalasari,
Hasil penelitian yang dilakukan Nurhayati et al., (2020)
menunjukkan bahwa
masyarakat belum memahami tentang perubahan iklim
sebagai akibat dari pemanasan
global, walaupun mereka merasakan dampak adanya perubahan
iklim terutama masyarakat
yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan kondisi alam
seperti petani dan nelayan.
Sebagai negara agraris, sektor pertanian tentunya menjadi
salah satu sumber penghasilan
masyarakat Indonesia. Namun dengan adanya perubahan
iklmim dan pemanasan global
tentunya menjadi risiko dan tantangan yang berat. Dampak
nyata yang ditimbulkan adalah
perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan hasil
pertanian sehingga juga akan
berpengaruh terhadap ketahanan pangan nasional (Ruminta ;
Handoko ; Nurmalasari,
Hasil penelitian yang dilakukan Nurhayati et al., (2020)
menunjukkan bahwa

9
Pengaruh lingkungan dan iklim dalam ekonomi

masyarakat belum memahami tentang perubahan iklim


sebagai akibat dari pemanasan
global, walaupun mereka merasakan dampak adanya perubahan
iklim terutama masyarakat
yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan kondisi alam
seperti petani dan nelayan.
Sebagai negara agraris, sektor pertanian tentunya menjadi
salah satu sumber penghasilan
masyarakat Indonesia. Namun dengan adanya perubahan
iklmim dan pemanasan global
tentunya menjadi risiko dan tantangan yang berat. Dampak
nyata yang ditimbulkan adalah
perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan hasil
pertanian sehingga juga akan
berpengaruh terhadap ketahanan pangan nasional (Ruminta ;
Handoko ; Nurmalasari,
Hasil penelitian yang dilakukan Nurhayati et al., (2020)
menunjukkan bahwa
masyarakat belum memahami tentang perubahan iklim
sebagai akibat dari pemanasan
global, walaupun mereka merasakan dampak adanya perubahan
iklim terutama masyarakat
yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan kondisi alam
seperti petani dan nelayan.
Sebagai negara agraris, sektor pertanian tentunya menjadi
salah satu sumber penghasilan
masyarakat Indonesia. Namun dengan adanya perubahan
iklmim dan pemanasan global
tentunya menjadi risiko dan tantangan yang berat. Dampak
nyata yang ditimbulkan adalah
perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan hasil
pertanian sehingga juga akan
berpengaruh terhadap ketahanan pangan nasional (Ruminta ;
Handoko ; Nurmalasari,
Hasil penelitian yang dilakukan Nurhayati et al., (2020)
menunjukkan bahwa
masyarakat belum memahami tentang perubahan iklim
sebagai akibat dari pemanasan

10
BAB 5
Pengaruh Lingkungan dan Iklim dalam Ekonomi

global, walaupun mereka merasakan dampak adanya perubahan


iklim terutama masyarakat
yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan kondisi alam
seperti petani dan nelayan.
Sebagai negara agraris, sektor pertanian tentunya menjadi
salah satu sumber penghasilan
masyarakat Indonesia. Namun dengan adanya perubahan
iklmim dan pemanasan global
tentunya menjadi risiko dan tantangan yang berat. Dampak
nyata yang ditimbulkan adalah
perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan hasil
pertanian sehingga juga akan
berpengaruh terhadap ketahanan pangan nasional (Ruminta ;
Handoko ; Nurmalasari,
Hasil penelitian yang dilakukan Nurhayati et al., (2020)
menunjukkan bahwa
masyarakat belum memahami tentang perubahan iklim
sebagai akibat dari pemanasan
global, walaupun mereka merasakan dampak adanya perubahan
iklim terutama masyarakat
yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan kondisi alam
seperti petani dan nelayan.
Sebagai negara agraris, sektor pertanian tentunya menjadi
salah satu sumber penghasilan
masyarakat Indonesia. Namun dengan adanya perubahan
iklmim dan pemanasan global
tentunya menjadi risiko dan tantangan yang berat. Dampak
nyata yang ditimbulkan adalah
perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan hasil
pertanian sehingga juga akan
berpengaruh terhadap ketahanan pangan nasional (Ruminta ;
Handoko ; Nurmalasari,
Hasil penelitian yang dilakukan Nurhayati et al., (2020)
menunjukkan bahwa masyarakat belum memahami tentang
perubahan iklim sebagai akibat dari pemanasan global,
walaupun mereka merasakan dampak adanya perubahan iklim
terutama masyarakat yang pekerjaannya berhubungan langsung

11
Pengaruh lingkungan dan iklim dalam ekonomi

dengan kondisi alam seperti petani dan nelayan. Sebagai negara


agraris, sektor pertanian tentunya menjadi salah satu sumber
penghasilan masyarakat Indonesia. Namun dengan adanya
perubahan iklim dan pemanasan global tentunya menjadi risiko
dan tantangan yang berat. Dampak nyata yang ditimbulkan
adalah perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan hasil
pertanian sehingga juga kan berpengaruh terhadap ketahanan
pangan nasional (Ruminta ; Handoko ; Nurmalasari, 2018).
Para petani dan nelayan terpaksa mengubah pola kegiatan
aktivitas mereka misalnya mengubah jadwal melaut dan
mengubah pola menanam padi serta mulai melirik sektor
ekonomi lain seperti UMKM dengan memanfaatkan kearifan
lokal. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman
masyarakat tentang kerusakan lingkungan sebagai akibat
adanya pemanasan global masih minim. Dalam kondisi ini
tentunya diperlukan adanya sosialisasi oleh pihak terkait bahkan
mungkin juga dilakukan oleh para akademisi dan pemerhati
lingkungan agar masyarakat memahami bahwa perubahan iklim
ini sebagai bukti kerusakan lingkungan, dengan demikian
diharapkan masyarakat pun akan berupaya dan ikut berperan
serta dalam upaya mengurangi kerusakan lingkungan.
Mengubah pemahaman dan perilaku masyarakat terkait
pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam
yang masih ada dengan baik dan bijak. Dimulai dari upaya yang
paling sederhana seperti mengurangi dan memanfaatkan
sampah rumah tangga melalui kegiatan ekonomi kreatif dan
ekonomi sirkular (Malihah et al., 2022)

12
BAB 5
Pengaruh Lingkungan dan Iklim dalam Ekonomi

Beberapa kegiatan berskala nasional yang dapat


dilakukan yang berkaitan dengan adaptasi perubahan iklim
adalah antara lain:

1. Pengumpulan dan penyebarluasan informasi mengenai


dampak,kerentanan serta adaptasi, termasuk metodologi,
teknologi dan kegiatan-kegiatan yang dilaporkan di
dalam komunikasi nasional

2. Mendukung peningkatan kapasitas dan kegiatan-


kegiatan pemberdayaan masyarakat.

3. Pengembangan mekanisme untuk peningkatan kesadaran


masyarakat melalui pembentukan Pusat Informasi, sistem
informasi dan pelaksanaan seminar dan lokakarya
terkait.

4. Tukar-menukar informasi dan pengalaman serta


pandangan-pandangan di antara Negara Pihak mengenai
peluang-peluang serta solusi dalam pelaksanaan
Konvensi yang terkait dengan adaptasi.

5. Bekerjasama dengan PBB serta organisasi internasional


lainnya dalam isu-isu adaptasi

13
Pengaruh lingkungan dan iklim dalam ekonomi

DAFTAR PUSTAKA

Kristiana Sri Utami. Juni 2020. Green Consumers Behavior:


Perilaku Konsumen dalam Pembelian Produk Ramah
Lingkungan. Mataram, Indonesia

Purwanto. 2021. POTENSI SDA KOTA SEMARANG DORONG


TRANSFORMASI EKONOMI HIJAU MELALUI STUDI POTENSI
SUMBER DAYA ALAM DI KOTA SEMARANG.

Gusti Rusmayadi. 2019. Agroklimatologi di era perubahan iklim


global. Purwokerto: CV IRDH.

Rusydi fauzan.2023. Ekonomi hijau. Padang,Sumatera barat.


CVGETPREES IDONESIA

Lola Malihah.2022. TANTANGAN DALAM UPAYA MENGATASI


DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN MENDUKUNG
PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN: SEBUAH
TINJAUAN: Kalimantan selatan. indonesia. Vol 17 No:2.

14
BAB 5
Pengaruh Lingkungan dan Iklim dalam Ekonomi

PROFIL PENULIS
penulis bernama lengkap Rival Usman, biasa disapa Rival.
lahir di Gorontalo pada tanggal 14
Februari 2005. Ia merupakan anak
kedua dari empat bersaudara. Penulis
menempuh pendidikan di SDN 69 Kota
Tengah (2011-2017), SMPN 8 Gorontalo
(2017-2020), SMKN 1 Gorontalo (2020-
2023). Pada tahun 2023 penulis
melanjutkan pendidikannya di
perguruan tinggi Universitas Negeri
Gorontalo (UNG) dan saat ini masih aktif
terdaftar sebagai mahasiswa semester 1 jurusan Pendidikan
Ekonomi, Fakultas Ekonomi. Buku ini merupakan karya pertama
penulis dengan materi yang berjudul Pengaruh Lingkungan dan
Iklim dalam Ekonomi.

15

Anda mungkin juga menyukai