Anda di halaman 1dari 18

PEMBANGUNAN

BERWAWASAN KESEHATAN
DAN KELESTARIAN
LINGKUNGAN
BY. MR. QAY
◦ Tujuan,sasaran dan strategi
◦ Dampak pemanasan global
◦ Respon terhadap pemanasan global
◦ Peran masyarakat,hambat Pemanasan global
Pembangunan berwawasan kesehatan dan kelestarian lingkungan :
 adalah salah satu pendekatan dalam pembangunan nasional yang menekankan pada pengelolaan
kondisi alam supaya tetap lestari.
 Bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran sosial sambil memperhatikan
kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan alam.
 Konsep ini menekankan pada pengelolaan dan memanfaatkan sumber daya sebaik-baiknya, serta
memperhatikan faktor lingkungan hidup .
 Pembangunan berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan
lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
 Sumber daya alam harus dimanfaatkan secara bijaksana agar dapat memenuhi kebutuhan manusia
saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi masa depan.
 Pembangunan berwawasan lingkungan juga menekankan pada pengurangan risiko terjadinya
perubahan negatif pada ekosistem .
Pembangunan berwawasan kesehatan dan kelestarian
lingkungan memiliki konsep :

1. Kesehatan:
 Pembangunan berwawasan kesehatan berfokus pada peningkatan
kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
 Mencakup akses yang lebih baik ke layanan kesehatan, pemenuhan
kebutuhan dasar seperti air bersih dan sanitasi, pendidikan tentang
kesehatan, serta promosi gaya hidup sehat.
 Tujuannya adalah untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan
produktif.
2. Kelestarian Lingkungan:
 Aspek ini menekankan pentingnya melestarikan dan menjaga
keberlanjutan lingkungan alam.
 Mencakup perlindungan sumber daya alam, pengelolaan
limbah, pengurangan polusi, pelestarian biodiversitas, serta
mitigasi perubahan iklim.
 Pembangunan berwawasan kelestarian lingkungan bertujuan
untuk mencegah kerusakan lingkungan dan memastikan bahwa
sumber daya alam yang ada dapat digunakan oleh generasi
masa depan.
3. Keseimbangan:
 Pendekatan ini mencari keseimbangan antara pertumbuhan
ekonomi, kesejahteraan sosial, dan pelestarian lingkungan.
 Tindakan pembangunan harus dilakukan dengan
memperhitungkan dampaknya terhadap kesehatan manusia
dan lingkungan alam.
 Misalnya, pengembangan industri atau pertanian harus
memperhatikan pengelolaan limbah dan penggunaan sumber
daya alam yang berkelanjutan.
4. Partisipasi Masyarakat:
 Pembangunan berwawasan kesehatan dan kelestarian
lingkungan seringkali melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
 Mencakup mengedukasi masyarakat tentang isu-isu kesehatan
dan lingkungan, serta memberikan mereka akses ke keputusan
terkait dengan pembangunan di lingkungan mereka.
5. Pembangunan Jangka Panjang:
 Pendekatan ini mengutamakan pembangunan jangka panjang
yang mampu memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa
mengorbankan generasi mendatang.
 Mencakup pengambilan keputusan yang bijaksana dalam
penggunaan sumber daya alam dan upaya untuk mengurangi
jejak ekologis.
Tujuan Utama :
1. Meningkatkan Kesejahteraan dan Kesehatan Masyarakat: Memastikan akses yang lebih
baik ke layanan kesehatan, nutrisi, sanitasi, dan air bersih bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Tujuan ini mencakup peningkatan kualitas hidup dan harapan hidup.
2. Pelestarian Lingkungan: Melindungi sumber daya alam, menjaga keanekaragaman hayati,
dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan alam, termasuk upaya untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.
3. Pengentasan Kemiskinan dan Ketimpangan: Mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi
melalui pemberdayaan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, dan distribusi yang lebih adil
dari manfaat pembangunan.
Sasaran :
1. Akses Kesehatan: Meningkatkan akses masyarakat ke layanan kesehatan dasar, termasuk
vaksinasi, perawatan maternal dan anak, serta layanan kesehatan reproduksi.
2. Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
pentingnya pelestarian lingkungan dan perlindungan sumber daya alam melalui pendidikan
dan kesadaran lingkungan.
3. Pelestarian Sumber Daya Alam: Mengurangi deforestasi, menjaga kelestarian hutan dan
ekosistem laut, dan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berlebihan.
4. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca: Mengadopsi strategi dan teknologi yang berkelanjutan
untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk promosi energi terbarukan dan efisiensi
energi.
Strategi :
1. Kebijakan Lingkungan: Mengembangkan kebijakan lingkungan yang ketat, termasuk regulasi tentang
penggunaan lahan, pengelolaan limbah, dan perlindungan habitat alam.
2. Investasi dalam Infrastruktur Kesehatan dan Lingkungan: Meningkatkan investasi dalam
pembangunan infrastruktur kesehatan, sanitasi, dan pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
3. Kemitraan Internasional: Berkolaborasi dengan negara-negara lain, organisasi internasional, dan
lembaga nirlaba untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
4. Pemberdayaan Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan
program-program pembangunan, sehingga mereka dapat merasakan manfaat dari pembangunan dan
memiliki kepentingan dalam menjaga lingkungan mereka.
5. Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan pendidikan dan kesadaran lingkungan melalui program-
program pendidikan formal dan non-formal, serta kampanye informasi.
6. Penelitian dan Inovasi: Mendukung penelitian dan inovasi dalam teknologi hijau, energi terbarukan,
dan praktik pertanian yang berkelanjutan.
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP
KESEHATAN DI INDONESIA?
1. Kenaikan Suhu dan Kejadian Panas Ekstrem: Hal ini dapat menyebabkan kejadian panas ekstrem yang
berdampak buruk pada kesehatan manusia, termasuk heatstroke, dehidrasi, dan peningkatan risiko
penyakit terkait panas.
2. Peningkatan Penyakit Menular: Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi distribusi penyakit menular
seperti malaria, demam berdarah, dan penyakit yang dibawa oleh vektor (seperti nyamuk). Peningkatan
suhu dapat memperluas wilayah penyebaran vektor penyakit ini, meningkatkan risiko penularan kepada
penduduk.
3. Kualitas Udara yang Buruk: Peningkatan suhu dan perubahan pola cuaca dapat menyebabkan
peningkatan polusi udara, terutama di kota-kota besar di Indonesia. Polusi udara ini dapat menyebabkan
masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, penyakit jantung, dan bahkan kematian.
4. Kekurangan Air Bersih: Perubahan iklim dapat memengaruhi siklus hujan dan mengakibatkan periode
kekeringan yang lebih panjang di beberapa wilayah Indonesia. Hal ini dapat mengakibatkan kelangkaan
air bersih, yang berdampak pada kesehatan manusia, termasuk peningkatan risiko penyakit yang terkait
dengan kekurangan air.
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL KELESTARIAN
LINGKUNGAN DI INDONESIA?

1. Perubahan Iklim: Peningkatan suhu global berdampak pada Indonesia dengan meningkatnya frekuensi
cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan. Perubahan iklim juga dapat merusak ekosistem alam,
termasuk hutan hujan tropis, yang memiliki konsekuensi besar terhadap keanekaragaman hayati.
2. Peningkatan Tinggi Permukaan Laut: Pemanasan global juga berkontribusi pada peningkatan tinggi
permukaan laut. Hal ini mengancam daerah pesisir di Indonesia, yang sangat rentan terhadap naiknya
permukaan laut. Pulau-pulau kecil dan kawasan pantai berisiko terkena dampak erosi, banjir, dan
hilangnya lahan.
3. Kerusakan Terumbu Karang: Suhu air laut yang lebih tinggi dapat menyebabkan pemutihan terumbu
karang, yang mengancam ekosistem karang yang sangat penting bagi kelestarian laut di Indonesia.
4. Kerusakan Hutan: Pemanasan global berkontribusi pada kerusakan hutan di Indonesia, terutama melalui
deforestasi dan pembakaran hutan. Ini merusak habitat satwa liar dan mengancam keanekaragaman
hayati, serta berdampak negatif pada ekonomi dan masyarakat yang bergantung pada hutan.
LANGKAH DAN INISIATIF YANG TELAH DIAMBIL
OLEH PEMERINTAH DAN KOMUNITAS
INTERNASIONAL:

1. Kerangka Kerja Perubahan Iklim PBB (UNFCCC): Kerangka kerja ini, yang diatur oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB), menyatukan negara-negara dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi dampak perubahan
iklim. Protokol Kyoto dan Perjanjian Paris adalah dua kesepakatan internasional yang lahir dari UNFCCC. Perjanjian
Paris, yang disepakati pada tahun 2015, memiliki tujuan untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 2 derajat
Celsius di atas tingkat pra-industri.
2. Komitmen Pengurangan Emisi: Banyak negara telah mengadopsi komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca,
termasuk penggunaan energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengurangan deforestasi. Mereka juga
telah mengembangkan kebijakan dan regulasi yang membatasi emisi dari sektor-sektor berbeda, seperti transportasi,
industri, dan pertanian.
3. Pengembangan Energi Terbarukan: Negara-negara dan lembaga-lembaga dunia telah berinvestasi dalam teknologi
dan infrastruktur energi terbarukan seperti panel surya, turbin angin, dan tenaga air. Hal ini bertujuan untuk
menggantikan energi fosil yang lebih menghasilkan emisi.
4. Penyuluhan dan Kesadaran: Pemerintah dan organisasi nirlaba telah melakukan kampanye penyuluhan dan
pendidikan untuk meningkatkan kesadaran akan dampak pemanasan global dan tindakan yang dapat diambil oleh
masyarakat, termasuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menghemat energi, dan mengurangi pembakaran
hutan.
Lanjutan :

5. Adaptasi dan Resiliensi: Banyak negara, terutama yang rentan terhadap perubahan iklim,
telah mengembangkan strategi adaptasi dan membangun infrastruktur yang lebih tahan
terhadap cuaca ekstrem, banjir, dan kenaikan tinggi permukaan laut.
6. Kerjasama Internasional: Negara-negara bekerja sama dalam berbagai inisiatif dan proyek
internasional untuk mengatasi isu-isu perubahan iklim. Ini termasuk dukungan keuangan dan
teknis bagi negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi dan memperkuat adaptasi.
7. Investasi Hijau: Lebih banyak investor, perusahaan, dan lembaga keuangan mulai
mengalihkan dana mereka dari proyek yang merugikan lingkungan ke investasi hijau, yang
mendukung solusi berkelanjutan.
8. Inovasi Teknologi: Perkembangan teknologi, seperti mobil listrik, sistem penyimpanan
energi, dan teknologi karbon negatif, juga menjadi bagian penting dalam upaya mengurangi
emisi gas rumah kaca.
PERAN MASYARAKAT DI INDONESIA TERHADAP PEMANASAN GLOBAL

1. Kesadaran dan Pendidikan


2. Penghematan Energi
3. Pengurangan Limbah
4. Penghijauan dan Konservasi
5. Mendukung Energi Terbarukan
6. Penggunaan Transportasi Ramah Lingkungan
7. Partisipasi dalam Proyek Lingkungan
HAMBAT PEMANASAN GLOBAL YANG SERING TERJADI
1. Kurangnya Pendidikan dan Kesadaran: Banyak orang mungkin tidak menyadari dampak perubahan iklim atau
kurang memiliki pengetahuan tentang tindakan yang dapat mereka ambil.
2. Keterbatasan Sumber Daya: Penggunaan energi terbarukan atau teknologi hijau bisa mahal, dan tidak semua
orang mampu mengaksesnya. Keterbatasan ekonomi dapat menjadi hambatan.
3. Kebijakan dan Regulasi yang Lemah: Ketika kebijakan dan regulasi tidak mendukung praktik berkelanjutan
atau malah memperbolehkan aktivitas yang merusak lingkungan, ini dapat menghambat upaya individu.
4. Kesulitan Akses: Di beberapa wilayah, akses ke infrastruktur hijau seperti transportasi umum, tempat
pengolahan sampah, atau energi terbarukan mungkin terbatas, yang membuatnya sulit untuk mengadopsi
praktik berkelanjutan.
5. Kebiasaan Konsumsi yang Tidak Berkelanjutan: Budaya konsumsi yang berlebihan, seperti penggunaan
plastik sekali pakai dan pemakaian sumber daya alam yang berlebihan, adalah hambatan utama dalam
mengatasi pemanasan global.
6. Kurangnya Keterlibatan dan Keberlanjutan: Terkadang, masyarakat mungkin kekurangan motivasi untuk
berpartisipasi dalam tindakan berkelanjutan atau mempertahankan perubahan perilaku mereka dalam
jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai