Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

SEJARAH LINGKUNGAN HIDUP

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4:
1. Muhammad Zulfikar - F23123013
2. Gibran Ramadhan Ponulele - F23123074
3. Rezki Amaliah - F23123019
4. Nazwa Cindy Aulia- F23123011

Mata Kuliah : Kajian Lingkungan Hidup


Dosen Pengampu : Abd. Rauf, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO 2023
A. IDENTIFY PROBLEM
Pada tahun 1972 terjadi arus global dan cikal bakal bangkitnya kesadaran lingkungan
Indonesia menyongsong konferensi Lingkungan Hidup Sedunia I di Stockholm, Swedia
pada 5- 12 Juni 1972, akhirnya tanggal 5 Juni ditetapkan sebagai hari Lingkungan
Hidup Sedunia.

Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup Sedunia yang diselenggarakan pada


bulan Juni 1972 di Stockholm, Swedia, dapat dianggap sebagai pengejawantahan
kesadaran masyarakat internasional akan pentingnya kerja sama penanganan masalah
lingkungan hidup dan sekaligus menjadi titik awal pertemuan berikutnya yang
membicarakan masalah pembangunan dan lingkungan hidup. Konferensi Stockholm
dengan motto Hanya Satu Bumi itu menghasilkan deklarasi dan rekomendasi yang
dapat dikelompokkan menjadi lima bidang utama yaitu permukiman, pengelolaan
sumber daya alam, pencemaran, pendidikan dan pembangunan.

Lingkungan sebagai hal paling vital untuk manusia memang patut mendapat
perhatian lebih di banding aspek lainnya. Hal itu dikarenakan lingkungan memiliki
dampak yang besar terhadap keberlangsungan hidup manusia. Kondisi lingkungan
pada masa itu sangat memprihatinkan dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
Tidak lagi berpusat pada daerah yang memiliki masalah lingkungan, melainkan nyaris
seluruh dunia yang merasakannya. Salah satu masalah lingkungan yang merebak kala
itu adalah wabah penyakit Minamata yang menyerang negara Jepang. Minamata
sendiri merupakan syndrom yang merusak fungsi saraf. Konferensi yang di adakan di
Stockholm, Swedia atas usulan perdana dari negara Jepang yang mengalami wabah
minamata tersebut dan negara senegal, yang dimana menetapkan 5 Juni sebagai Hari
Lingkungan Hidup Sedunia

Selain itu di sejumlah wilayah eropa terjadi kabut asap yang berdampak buruk
terhadap kesehatan. Asap tersebut diperkirakan merupakan dampak yang ditimbulkan
pembakaran hutan dan penebangan pohon secara ilegal di berbagai wilayah untuk
pembangunan pada kisaran tahun 1960. Meski dampaknya tidak serta merta, tetapi
akibat yang ditimbulkan benar-benar sangat mempengaruhi kondisi kesehatan
masyarakat.

Lintas sejarah perkembangan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia diuraikan


menjadi tiga babak, yakni masa tumbuhnya Arus Global 1972, munculnya Komitmen
Internasional, dan Komitmen Nasional dalam pengelolaan lingkungan hidup di
Indonesia, serta Pasca Reformasi. Namun, menurut Undang-Undang No. 4 tahun 1982
tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup, tanggal 11 Maret
1982 yang biasa disingkat sebutan UULH 1982, ditetapakan perlu adanya undang-
undang tentang lingkungan hidup di Indonesia.
B. Analisis Of The Problem

Sebelum ditetapkannya hari lingkungan hidup sedunia pada tahun 1972, ada beberapa
masalah lingkungan hidup yang menjadi sorotan secara global, diantaranya: Pemanasan
Global, penipisan lapisan ozon, efek rumah kaca, dan hujan asam. Bukan hanya itu, masih
banyak lagi terjadi masalah yang menyebabkan lingkungan menjadi buruk. Jika hal ini
dibiarkan begitu saja dengan tanpa adanya peraturan undang-undang yang mengatur baik
secara internasional maupun secara nasional maka lingkungan di setiap negara semakin hari
akan semakin mengalami kerusakan secara bertahap.

Deklarasi Stockholm menyerukan perlunya komitmen, pandangan dan prinsip bersama


bangsa-bangsa di dunia untuk melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup umat
manusia. Konsep lingkungan hidup manusia yang diperkenalkan menekankan perlunya
langkah-langkah pengendalian laju pertumbuhan penduduk, menghapuskan kemiskinan dan
menghilangkan kelaparan yang diderita sebagian besar manusia di negara berkembang.
Konferensi Stockholm mulai berupaya melibatkan seluruh pemerintah di dunia dalam proses
penilaian dan perencanaan lingkungan hidup, mempersatukan pendapat dan kepedulian negara
maju dan berkembang bagi penyelamatan bumi, menggalakkan partisipasi masyarakat serta
mengembangkan pembangunan dengan pertimbangan lingkungan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Konferensi Stockholm mengkaji ulang pola pembangunan
konvensional yang selama ini cenderung merusak bumi yang berkaitan erat dengan masalah
kemiskinan, tingkat pertumbuhan ekonomi, tekanan kependudukan di negara berkembang,
pola konsumsi yang berlebihan di negara maju, serta ketimpangan tata ekonomi internasional.

Secara global masalah lingkungan hidup adalah hal yang paling fundamental untuk
diperhatikan dan dijaga kelestariannya, karena lingkungan sebagai tempat manusia untuk
tinggal secara damai di bumi. Namun, permasalahan-permasalahan lingkungan yang
terjadi akibat ulah manusia yang tidak bertanggungjawab atau kurang memahami tentang
pentingnya menjaga lingkungan sehingga yang rugi bukan hanya suatu negara saja tetapi
seluruh yang ada di dalamnya termasuk manusia. Oleh sebab itu, atas dasar hal inilah
peraturan dan undang-udang tentang Lingkungan Hidup telah ditetapakan diberbagai
negara untuk menjadi landasan tercapainya lingkungan yang sehat dan lestari. Dan hal
yang utama adalah terhindar dari wabah penyakit.

Di Indonesia sendiri sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh
banyak kota di Indonesia bahkan diseluruh dunia. Semakin tingginya jumlah penduduk dan
aktivitasnya, membuat volume sampah terus meningkat. Akibatnya, untuk mengatasi sampah
diperlukan biaya yang tidak sedikit dan lahan yang semakin luas. Disamping itu, tentu saja
sampah membahayakan kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu
contoh daerah dengan tempat pembuangan akhir sampah terbesar di Indonesia terdapat di
kota Bekasi, yaitu Bandar Gebang.
C. Field Studies and Investigation

Dalam menginvestigasi masalah yang ada di lapangan oleh sebab itu ntuk mencapai
kondisi lingkungan yang lebih baik kedepannya, konferensi PBB menghasilkan
kesepakatan sebagai berikut:
1. Deklarasi Stockholm, yang mengandung berbagai prinsip harus digunakan dalam
mengelola lingkungan hidup di masa depan melalui penerapan lingkungan
internasional.
2. Rencana aksi, mencakup perencanaan alam yang berkaitan dengan permukiman,
pengelolaan sumber daya alam, pengendalian pencemaran lingkungan, pendidikan
serta informasi mengenai lingkungan hidup.
3. Segi kelembagaan, pembentukan united nation enviroment program (UNEP)
sebagai badan PBB yang menangani program lingkungan dan memiliki pusat di
Nairobi, Kenya, Afrika. Badan ini berfungsi mengkoordinir kebijakan terhadap
alam serta menggalakkan suistainable untuk dunia.

Adapun prinsip-prinsip yang terkandung dalam deklarasi Stockholm berisi 26 poin


dengan rincian sebagai berikut:

1. Sejarah HAM di dunia harus ditegaskan, segala bentuk aphartied dan penjajahan
dihapsukan.
2. Sumber daya alam harus dijaga
3. Kapasitas bumi untuk menghasilkan sumber daya harus dipertahankan.
4. Satwa liar harus dilindungi
5. Sumber yang tidak bisa diperbaharui harus dibagikam dan tidak dihabiskan
6. Polusi tidak boleh melebihi kapasitas lingkungan dalam membersihkan dirinya sendiri
7. Pencemaran lingkungan yang merusak harus dicegah
8. Dibutuhkan pengembangan untuk memperbaiki lingkungan
9. Negara-negara berkembang membutuhkan bantuan
10. Negara-negara membutuhkan harga wajar untuk mengekspor demi melaksanakan
manajemen lingkungan
11. Kebijakan lingkungan tidak boleh menghambat pembangunan
12. Negara-negara berkembvang membutuhkan dana untuk mengembangkan
perlindungan terhadap lingkungan
13. Diperlukan perencanaan pembangunan secara terpadu
14. Perencanaan yang rasional harus bisa menyelesaikan konflik antara lingkungan dan
pembangunan
15. Pemukiman manusia harus direncanakan untuk menghilangkan masalah lingkungan
16. Pemerintah harus merencanakan kebijakan kependudukan sendiri yang sesuai
17. Lembaga nasional harus merencanakan pengembangan sumber daya alam negara
18. Sains dan teknologi harus digunakan untuk memperbaiki lingkungan
19. Pendidikan lingkungan sangat penting
20. Penelitian lingkungan harus dipromosikan, khususnya di negara-negara berkembang
21. Negara dapat mengeksploitasi sumber daya mereka sesuai yang mereka inginkan,
tetapi tidak membahayakan orang lain
22. Kompensasi ada karena keadaan yang terancam punah
23. Setiap negara harus menetapkan standarnya sendiri
24. Harus ada kerjasama dalam masalah internasional
25. Organisasi internasional harus membantu untuk memperbaiki lingkungan
26. Senjata pemusnah massal harus dihilangkan.

Ditetapkannya tanggal 5 Juni sebagai Hari Lingkungan hidup memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat global mengenai kondisi lingkungan. Dengan begitu
masyarakat diharapkan mampu mengambil atau mencetuskan tindakan positif demi
melindungi lingkungan, alam sekitar, dan bumi sebagai planet yang dihuni.

D. Identify Resources and Research


Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan (KSDAL) adalah tanggung jawab
semua umat manusia di muka bumi karena pengaruh ekologis yang ditimbulkan dari
berabagai kegiatan pembangunan tidak dibatasi oleh perbedaan wilayah administratif
pemerintah negara. Oleh karena itu, upaya konservasi harus menjadi bagian integral
dari bangunan. Pembangunan yang dilakukan di negara manapun akan terkait dengan
kepentingan negara lain namun kepentingan internasional.

KSDAL menjadi tanggung jawab bersama dari seluruh umat di muka bumi,
sehingga perlu dipertimbangkan terjalinnya jaringan kelembagaan baik secara
regional, nasional, bahkan internasional. Salah satu contohnya adalah taman nasional.
Taman nasional merupakan salah satu bentuk kawasan konservasi yang telah memiliki
kelembagaan cukup kuat di berbagai negara. Berbagai bentuk kerjasama internasional
di akui sangat berarti bagi negara-negara yang kurang mampu dalam menangani
sendiri kawasan konservasi yang dimilikinya. Hal ini mengimplementasikan suatu
mekanisme untuk memikul biaya secara bersama-sama, melalui pembagian yang adil
antara biaya dan manfaat dari pengelolaan kawasan konservasi, baik di antara bangsa
dan kawasan yang dilindungi serta masyarakat sekitarnya.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, konservasi sumber daya


alam adalah pengelolaan sumber daya alam yang pemanfaatannya dilakukan secara
bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara
dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

Sumber daya alam yang selama ini menjadi pendukung utama nasional perlu
diperhatikan keberlanjutan pengelolaannya agar dapat memenuhi kepentingan
generasi saat ini dan masa depan. Untuk itu, telah dilaksanakan berbagai kebijakan,
upaya, dan kegiatan yang berkesinambungan untuk mempertahankan keberadaan
sumber daya alam sebagai modal dalam pembangunan nasional dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan seluruh bangsa dengan tetap mempertahankan daya
dukung dan fungsi lingkungan hidup.

Sampai saat ini masih terjadi berbagai kerusakan, pencemaran, dan bencana alam
akibat pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang mengesampingkan
keberlanjutan fungsi lingkungan hidup hal ini menjadi tantangan dalam meningkatkan
fungsi lingkungan hidup sebagai penyediaan sumber daya alam sebagai pembangunan
nasional. Saat ini masalah yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam dan
kelestarian lingkungan hidup semakin kompleks karena dampak perubahaan iklim
yang sudah dirasakan dan diperkirakan akan bertambah besar apabila tidak di
antisipasi melalui kegiatan adaptasi, mitigasi dan konservasi.

Sejarah hari lingkungan hidup sedunia


http://prcfindonesia.org
Pusat Penelitian lingkungan hidup
http://rc.lppm.usk.ac.id
Perkembangan Hukum Lingkungan hidup di Indonesia
http://pn-ponorogo.go.id
Sejarah singkat perkembangan hukum lingkungan di indonesia
http://hukum.uma.ac.id

E. Tes Solutions

Adapun beberapa solusi untuk mengatasi sekaligus menanggulangipermasalahan


lingkungan hidup yang terjadi:

a. Solusi untuk pencemaran lingkungan


 Melakukan pengelolahan limbah dengan benar
 Menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan
 Tidak membuang sampah di sungai atau sumber air lainnya
 Menggunakan deterjen yang ramah lingkungan
 Rutin melakukan upaya pembersihan sumber air
b. Solusi untuk sumber daya alam yang kurang baik
 Menghemat penggunaan sumber daya alam
 Melesetarikan sumber daya alam
 Menggunakan energi alternatif
 Menerapkan prinsip ekoefisiensi
c. Solusi pembangunan agar menjadi lebih baik dan kondusif
 Pemerataan kesempatan kerja
 Mengupayakan program transmigrasi
 Percepatan pembangunan secara optimal
 Mengutamakan pengembangan wilayah tertinggal dan terpencil
 Membangun sarana dan prasarana wilayah-wilayah perbatasan negara
d. Solusi pengolahan sampah yang ramah lingkungan
 Memisahkan Sampah Sesuai Jenisnya
 Melakukan Zero Waste
 Membuat Pupuk dari Sampah Organik
 Membersihkan Tempat Sampah Setiap Hari
 Melakukan Daur Ulang Pada Sampah Anorganik

Anda mungkin juga menyukai