15 September 1972 - United Nations Headquarters, New York. Mr. Maurice F. Strong, SecretaryGeneral of the United Nations Conference on the Human Environment (right), shows United Nations
Secretary-General U Thant a design for the official Conference poster. To the left is Mr. Keith Johnson
(Jamaica), Chairman of the Preparatory Committee for the Conference.
Dari hasil koferensi ini terdiri dari 26 prinsip Declaration Stockholm dan Rencana Aksi Lingkungan
Hidup Manusia (Action Plan) yang terdiri dari 109 rekomendasi
Dalam konferensi Stockholm terdapat 26 prinsip dasar yang mana topik utama pembahasan , yaitu :
1. Hak asasi manusia.
1 Soejono, (1996), Hukum Lingkungan dan Peranannya Dalam Pembangunan. hal. 24.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1. untuk menjamin komitmen yang luas dan mendalam pada sebuah etika baru, yaitu etika
kehidupan berkelanjutan dan mewujudkan prinsip-prinsip dalam praktek.
2. mengintegrasikan konservasi dan pembangunan, konservasi untuk menjaga agar kegiatankegiatan berlangsung dalam batas daya dukung bumi, dan pembangunan untuk memberikan
kesempatan kepada manusia dimanapun guna menikmati kehidupan yang lama, sehat serta
memuaskan.8
Dalam masalah hukum lingkungan menurut CE hukum lingkungan dalam pengertiannya yang
luas adalah sebuah sarana esensial bagi mencapai keberlanjutan. Ia mensyaratkan standar perilaku sosial
dan memberikan ukuran kepastian pada kebijaksanaan.
Selain Caring of The Earth (CE). menyatakan bahwa setiap sistem hukum yang komprehensif bagi
pembangunan berkelanjutan perlu meliputi sekurang-kurangnya, perencanaan penggunaan tanah,
pengawasan pembangunan, pemanfaatan lestari dari sumber daya yang tidak dapat diperbahurui melalui
pembebanan misi, kualitas lingkungan, standar proses dan produk yang dirancang untuk melindungi
kesehatan manusia dan ekosistem.9
PENERAPAN DEKLARASI STOCKHOLM DI INDONESIA
Setelah berlangsungnya Deklarasi Stockholm 1972, Indonesia mengambil beberapa tindakan
untuk memperbaiki sistem pengelolaan lingkungan hidup, termasuk dengan menerbitkan Undang-Undang
No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU 4/1982),
yang kemudian digantikan oleh Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup (UU 23/1997). Secara umum uu no 4 tahun 1982 dan uu no.23 tahu 1997 telah mengandung
prinsip-prinsip dasar deklarasi Stockholm dan di terapkan di Indonesia.
SUMBER REFERENSI :
http://tirtarimba.blogspot.co.id/2012/05/peranan-deklarasi-stockholm-dalam.html
http://tripdhitamputih.blogspot.co.id/2011/07/ktt-lingkungan-hidup-stockholm-swedia.html
http://saifullah.lecturer.uin-malang.ac.id/2013/11/20/paradigma-pembangunan-lingkungan-hidup-diindonesia/
http://www.unep.org/documents.multilingual/default.asp?documentid=97&articleid=1503
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl3824/penerapan-deklarasi-stockholm-di-indonesia